Electrical Safe Work Practices General Introduction for All Employee & Contractor Otto H.K. CGS 2009 © Chevron 2005 DOC ID 1. Kebijakan (1/2) Umum Electrical safety program bertujuan untuk memberikan, kepada personel yang kemungkinan berada di dekat bagian listrik bertegangan di dalam aktivitas kerjanya, pengetahuan tentang keselamatan dan praktek-praktek yang diperlukan untuk melindungi dari sengatan listrik atau luka bakar akibat listrik. Program ini juga memberikan informasi tentang bahaya listrik kepada personel yang menggunakan peralatan listrik. Menyelesaikan program ini tidak berarti bahwa personel akan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan listrik. Semua instalasi listrik dan peralatannya harus memenuhi standard lokal, persyaratan keselamatan dan engineering standard yang telah ditetapkan. © Chevron 2005 DOC ID 2 1. Kebijakan (2/2) Prinsip (Kebijakan Pelaksanaan Umum) 1. Lakukan housekeeping dan jaga kebersihan. 2. Identifikasi bahaya dan antisipasi masalah yang akan muncul. 3. Jangan terburu-buru. 4. Design for safety. 5. Maintain for safety. 6. Dokumentasikan semua pekerjaan. 7. Desain harus direview. 8. Desain dan operasi harus diverifikasi. 9. Test equipment safety. 10. Pushbuttons, selector switches, dan peralatan kontrol yang lain tidak bisa meng-isolasi energi. 11. Pahami Emergency Procedures yang berlaku. © Chevron 2005 DOC ID 3 2. Definisi (1/2) Definisi di bawah ini untuk menjelaskan tentang keselamatan & bahaya listrik secara umum • Amps / Ampere: Standard unit untuk mengukur arus listrik • Watt: Satuan unit dari daya listrik, setara dengan daya yang dibangkitan dalam rangkaian oleh 1 ampere arus yang melewati beda potensial sebesar 1 volt. • Voltage: Gaya gerak listrik, dinyatakan dalam satuan volt • Circuit Breaker: Sebuah peralatan yang secara otomatis berfungsi untuk memutus aliran arus listrik. • Electrical Panel: Sebuah panel terisolasi, dimana kabel dan peralatan listrik ditempatkan. • Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB): Sebuah ELCB mendeteksi adanya masalah pentanahan dan secara otomatis mematikan aliran listrik untuk mencegah kemungkinan kecelakaan. • High Voltage: Istilah tegangan tinggi berlaku untuk peralatan listrik yang beroperasi pada tegangan lebih dari 600 Volts (diukur dari terminal ke terminal) atau lebih dari 300 volts (diukur dari terminal ke tanah/netral). Power supply tegangan rendah, tetapi dengan arus besar (baik AC atau DC) juga digolongkan peralatan tegangan tinggi. © Chevron 2005 DOC ID 4 2. Definisi (2/2) Sumber Energy yang Berbahaya: Istilah ini berlaku untuk energi yang tersimpan atau tersisa dalam peralatan seperti di dalam kapasitor, pegas, bagian yang terangkat, flywheel yang berputar, sistem hidrolik, dan udara, gas, uap dan air bertekanan. Peralatan Isolati Energi: Peralatan mekanik yang berfungsi untuk mencegah penyaluran dan pelepasan energi. Contoh peralatan ini termasuk: - manually operated circuit breakers - disconnect switches (saklar pemutus) - line or block valves Electrical Arc (busur listrik): Busur listrik meyebabkan temperatur disekitarnya naik hingga 2,000OC. Pada temperatur ini dapat menyebabkan fatality pada jarak lebih dari 3 meter dari titik busur dan luka bakar tingkat pertama pada jarak hingga 15 meter. Efek temperature pada kulit korban ditentukan oleh daya busur tersebut (tegangan system x arus hubung singkat) dan jarak korban. Electrical Blast: Electrical blast disebabkan oleh udara yang mengembang dengan cepat saat terjadi busur listrik. Saat terjadi busur listrik, logam akan meleleh dan dalam banyak kasus akan menguap. Penguapan logam ini, terutama tembaga, menyebabkan udara mengembang di sekitar busur listrik. Saat tembaga menguap dalam tekanan ruang, dia akan mengembang hingga 67,000 kali (bandingkan dengan air yang berubah menjadi uap dengan mengembang 1670 kali). Jika 25mm3 tembaga menguap, akan menghasilkan 1.44 m3 uap tembaga. Ini setara dengan yang dihasilkan oleh dinamit saat meledak. © Chevron 2005 DOC ID 5 3. Tipe Bahaya (1/5) 3.1 Sengatan Listrik Sengatan listrik terjadi saat tubuh menjadi bagian dari jalur listrik bertegangan dan energi disalurkan di antara bagian-bagian tubuh, atau melalui badan menuju ke netral atau tanah. Sengatan listrik bisa terjadi jika beda potential atau muatan listrik tersimpan harus tersedia untuk menyebabkan aliran arus listrik. Arus yang mengalir melalui sistem syaraf pusat yang sangat sensitif, dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan luka parah bahkan kematian. Efek arus listrik pada tubuh manusia tergantung pada beberapa faktor: Karakteristik rangkaian (Arus, hambatan, frekuensi (60 hz adalah frekuensi yang paling berbahaya), dan tegangan) Titik kontak dan hambatan dalam tubuh Jalur arus melalui tubuh, ditentukan oleh titik kontak dan unsur kimiawi dalam tubuh. Durasi kontak Kondisi lingkungan mempengaruhi hambatan kontak dari tubu manusia. © Chevron 2005 DOC ID 6 3. Tipe Bahaya (2/5) Tindakan Darurat saat Tersengat Listrik Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan elektrik atau elektronik harus sanggup melakukan tindakan-tindakan di bawah ini: Bebaskan orang yang terkena dari rangkaian bertegangan. Jika orang bersangkutan “membeku” karena kontak dengan rangkaian, matikan sumber arus, jika memungkinkan. Jika tidak bisa, gunakan papan kayu, tongkat, sabuk, bagian tali yang kering, pakaian, atau material tidak konduktif dengan panjang yang cukup untuk menarik korban menjauhi kontak sentuhan. Bertindaklah cepat, dan INGAT untuk tetap terlindungi secara aman saat melakukan penyelamatan. Matikan sumber listrik. Dikarenakan bahaya pekerjaan, termasuk terkena listrik bertegangan, pahamilah bagaimana cara untuk memutuskan sumber listrik dimana saja di area kerja, dan bagaimana cara untuk mendapatkan pertolongan saat terjadi keadaan emergency. Segera laporkan setiap kejadian sengatan listrik. Bagaimanapun kecilnya, kepada supervisor, foreman atau yang berwenang lainnya. Segera laporkan semua letupan atau percikan, termasuk kerusakan yang terlihat atau keadaan berbahaya yang bisa menyebabkan luka, kerusakan peralatan atau mengganggu operasi. © Chevron 2005 DOC ID 7 3. Tipe Bahaya (3/5) 3.1.5 Luka Bakar Luka bakar karena kecelakaan akibat listrik ada tiga macam: luka bakar elektrik, luka bakar busur listrik dan luka bakar thermal. Pada luka bakar elektrik, kerusakan jaringan (sebatas kulit ataupun lebih dalam) terjadi karena badan tidak sanggup membauang panas akibat aliran listrik. Biasanya, luka bakar ini lambat penyembuhannya. Luka bakar busur listrik disebabkan oleh busur listrik dan mirip dengan luka bakar akibat sumber dengan temperatur tinggi. Temperatur akibat busur listrik dapat melelehkan bahan-bahan di sekitarnya, menguapkan logam yang terletak di dekatnya, membakar tubuh dan menyalakan pakaian pada jarak hingga 10 feet. Luka bakar thermal biasanya terjadi akibat sentuhan kulit dengan permukaan panas dari konduktor elektrik dengan panas berlebih. Kerusakan pada jaringan dalam bisa jadi tidak terlihat segera setelah kontak dengan arus listrik. Pembengkakan dan iritasi Jaringan dalam mungkin terjadi setelah beberapa waktu. Perawatan medis segera setelah kejadian bisa mengurangi efek ini dan menghindarkan kematian atau luka jangka panjang. © Chevron 2005 DOC ID 8 3. Tipe Bahaya (4/5) 3.2 Kebakaran Kebakaran bisa disebabkan oleh listrik. Beberapa sumber kebakaran dan cara mencegah agar tidak menjadi bahaya lebih besar adalah sebagai berikut: Solder harus dilepaskan saat ditinggalkan atau tidak digunakan. Letakkan dalam holder logamnya saat dipakai. Alas meja kerja harus dibuat dari bahan tidak terbakar. Motor harus memiliki thermal protection device untuk melindungi dari pemanasan berlebih akibat motor overloads atau kegagalan start. Bahan mudah menyala tidak boleh disimpan dalam ruangan elektrik. Rangkaian Overload dapat, dikarenakan pemanasan berlebih, menjadi sebab kebakaran. Jangan melebihi beban dengan menggunakan kabel extension atau T. Listrik Statis akan dihasilkan saat fluida mengalir melalui pipa ke tangki. Jika fluida mudah terbakar, uap dapat ternyalakan oleh percikan akibat pelepasan listrik statis. Pentanahan dan penyambungan container dari fluida mudah terbakar sangat diperlukan untuk mencegah listrik statis agar tidak menyebabkan ledakan atau kebakaran. 3.3 Pelepasan Energi tersimpan Tindakan harus selalu dilakukan untuk melepaskan muatan kapasitor yang sanggup menyimpan energi lebih dari 0.1 Joule, saat mematikan peralatan. 3.4 Bahaya Inductor and Magnet Inductors and magnets yang bisa menyimpan energi lebih dari 5 Joule atau yang beroperasi pada tegangan 50 V atau lebih. © Chevron 2005 DOC ID 9 3. Tipe Bahaya (5/5) 3.5 Safety Practices untuk Capacitor Gunakan resistor bleeder yang dipasang permanen, jika memungkinkan. 3.6 Safety untuk Pentanahan Sediakan peralatan pentanahan yang bisa diawasi, visual, manual untuk memastikan bahwa kapasitor aman saat dikerjakan. Tandai dengan jelas titik pentanahan dan perhatikan agar tidak terjadi pemindahan muatan ke kapasitor yang lain. 3.7 Earth Hooks Earthing hooks digunakan untuk melepas muatan kapasitor tegangan tinggi atau daya besar yang terpasang pada peralatan distribusi khusus. Earth hooks hanya boleh dipasang sebagai bagian dari switching atau prosedur isolasi peralatan. 3.8 Fuse Capacitor yang dipasang paralel harus dilengkapi fuse pada masing-masingnya jika memungkinkan, untuk mencegah pelepasan energi ke kapasitor yang mengalami kerusakan. 3.9 Terminal tidak terpakai harus dihubung singkat Terminal kapasitor yang tidak terpakai dan bisa menimbulkan bahaya atau mampu menyimpan 5 J energi atau lebih harus dihubung singkat dengan jelas. © Chevron 2005 DOC ID 10 4. Kewenangan dan Tanggung Jawab 4.1 Umum Semua pekerjaan listrik bertegangan di atas 50 Volt dalam mode 3 (peralatan bertegangan penuh) memerlukan persetujuan tertulis sebelumnya dari supervisor. Untuk kasus pekerjaan berulang, seperti perawatan, persetujuan terbuka boleh digunakan. Dalam kasus ini, catatan tertulis harus dibuat berdasarkan persetujuan terbuka tersebut, dan pekerja harus memahami kondisi khusus dimana pekerjaan dalam keadaan bertegangan akan diijinkan. Kondisi khusus tersebut bisa jadi meliputi konfirmasi verbal dari setipa pekerjaan. 4.2 Authority Having Jurisdiction The authority having jurisdiction (AHJ) bertanggung jawab untuk membuat interpretasi dan memberikan ijin khusus sebagaimana disebutkan dalam peraturan kelistrikan. AHJ bertanggung jawab untuk menentukan instalasi kelistrikan bisa diterima atau tidak. Tanggung jawab didelegasikan sebagai berikut: Asset Manager Health, Environment and Safety Officer Electrical Engineer © Chevron 2005 DOC ID 11 4. Authorization and Responsibilities Delegated Responsibility (1/2) Asset Manager Facilities Manager didelegasikan oleh AHJ dengan tanggung jawab untuk memastikan kesesuaian dengan semua persyaratan electrical safety and code di dalam desain, konstruksi, perluasan, perubahan, pemindahan, penghancuran, alih fungsi, perawatan dan perbaikan semua bangunan, struktur dan utilitas. Keputusan Electrical safety and code terkandung oleh Facility Manager saat dilakukan pekerjaan tersebut. Health, Environment and Safety Officer Environment Health and Safety Manager didelegasikan tanggung jawab utama untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan electrical safety yang diperlukan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan melindungi pekerja dan kontraktor dari kemungkinan luka atau kematian akibat bahaya listrik. © Chevron 2005 DOC ID 12 4. Authorization and Responsibilities Delegated Responsibility (2/2) Electrical Engineer Sebagai perwakilan yang berwenang dari HES Officer, Electrical engineer memiliki tanggung jawab untuk memastikan akseptabilitas dari jaringan kelistrikan dan peralatannya. Dalam kapasitas ini, Electrical engineer akan melakukan, jika diperlukan: Me-review drawing, hasil test dan dokumentasi lainnya yang diberikan oleh project engineer, atau pihak berwenang lainnya untuk melihat kesesuaian dengan kriteria safety and code yang diikuti. Konsultasi dengan ahli yang berkaitan untuk memastikan bahwa parameter engineering, desain, dan konstruksi sudah diterapkan dengan benar. Menginspeksi power system dan wiring yang digunakan untu pengetesan. Melakukan inspeksi lainnya dan melakukan analisa jika diperlukan untuk memastikan akseptability dari peralatan yang digunakan. Memastikan kesesuaian dengan semua persyaratan electrical safety untuk desain, instalasi, perawatan dan perbaikan peralatan. Melakukan test dan evaluasi, jika diperlukan, untuk peralatan khusus. Melakukan evaluasi terhadap keselamatan di tempat kerja dengan inspeksi atau membantu inspeksi tempat kerja berkenaan dengan kesesuaian terhadap Peraturan Instalasi Listrik, jika diperlukan. © Chevron 2005 DOC ID 13 4. Authorization and Responsibilities 4.3 Personel yang berkualifikasi dan berwenang. Orang yang berkualifikasi adalah seseorang yang diakui oleh Chevron Geothermal Salak dan memiliki cukup pemahaman tentang peralatan, system, atau fasilitas untuk mengendalikan bahaya yang mungkin ditimbulkannya. Bukti tertulis dari kualifikasi dan kewenanangan untuk mengoperasikan peralatan, system dan fasilitas yang rumit, harus disediakan. Kualifikasi dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan elektrik atau elektronik diperoleh berdasarkan kombinasi training formal, pengalaman dan pelatihan di tempat kerja. 4.4 Kualifikasi Khusus Hanya personel berwenang yang dianggap oleh Chevron Geothermal Salak memiliki kualifikasi untuk melakukan instalasi listrik atau pekerjaan lain yang berkaitan langsung dengan semua fasilitas system distribusi listrik. 4.5 Tanggung Jawab Bersama (Overlapping Responsibilities) Banyak aktivitas dan project berkembang melalui banyak wilayah tanggung jawab. Beberapa atau semua badan yang diberikan kewenangan dapat terlibat dalam project tertentu dalam waktu yang berbeda. Kerjasama di antara kelompok akan sangat penting demi memastikan keselamatan dan efisiensi dalam pelaksaan pekerjaan. © Chevron 2005 DOC ID 14