KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Bahan Rapat ALCO DAMPAK DINAMIKA GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DAN APBN 21 Maret 2022 EXECUTIVE SUMMARY (1) Risiko global mengalami eskalasi akibat konflik Rusia – Ukraina dengan immediate impact terlihat pada kenaikan harga komoditas energi (minyak mentah, batubara dan gas) serta pangan (CPO, soybean, corn, wheat). Meningkatnya ketidakpastian akibat konflik Rusia-Ukraina juga meningkatkan volatilitas di pasar keuangan global. Namun demikian, pasar keuangan domestik masih relative stabil. Transmisi dari dampak konflik tersebut dapat melalui 3 channel utama, yakni: pasar keuangan, perdagangan, dan harga komoditas. Hasil asesmen sementara dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap kondisi makroekonomi Indonesia sebagai berikut: 1. Dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlalu signifikan, yaitu antara -0,1% s.d. -0,2%, sehingga pertumbuhan ekonomi 2022 menjadi 5,0% s.d. 5,1%. 2. Dampak terhadap inflasi, diperkirakan antara 0,2% s.d. 0,4%, sehingga tingkat inflasi di 2022 diperkirakan dalam rentang 3,7% s.d. 3,9%. 3. Current account balance diperkirakan akan meningkat antara 0,2% s.d. 0,6% PDB, sehingga di 2022 menjadi 0,7% s.d. 1,1% PDB. Hal ini terutama karena tingginya harga komoditas andalan ekspor Indonesia (CPO, batubara, nikel, dll). Dampak terhadap APBN akibat kenaikan harga komoditas sebagai berikut: 1. Tanpa implementasi kebijakan reformasi subsidi dan tanpa carry over, defisit berkisar 4,60% - 4,82% PDB. 2. Tanpa implementasi kebijakan reformasi subsidi namun dengan penerapan carry over (1/3 kompensasi), maka defisit menjadi 4,37% - 4,40% PDB. 3. Dengan implementasi kebijakan reformasi subsidi disertai dengan bantalan dan penerapan carry over (1/3 dari kompensasi), maka defisit berkisar 4,06% - 4,18% PDB. 4. Implementasi UU HPP perlu terus didorong agar berjalan efektif dan menjaga komitmen spending better termasuk memanfaatkan momentum reformasi subsidi energi. Catatan: Asesmen per 17 Maret 2022 2 EXECUTIVE SUMMARY (2) Dalam rangka mengantisipasi dan mitigasi risiko, langkah-langkah yang ditempuh sbb: 1. Memonitor perkembangan perekonomian dan volatilitas harga komoditas terkini; 2. Respon kebijakan yang ditempuh senantiasa menjaga stabilitas ekonomi, melindungi daya beli masyarakat miskin dan rentan, menjaga keberlanjutan fiskal, serta menjaga keberlanjutan keuangan badan usaha; 3. Momentum paket reformasi subsidi energi dengan melindungi masyarakat miskin dan rentan a.l. sbb: a. Implementasi ATA untuk RT daya 3500VA per Juli dengan diberikan bantalan diskon listrik 3 bulan; b. Penyesuaian harga Pertalite Rp1.000/L per Juli, dengan bantalan BLT (Rp200 rb x 3 bln x 18,8 juta KPM); c. Pemberian harga spesial LPG 5,5 Kg (70% harga keekonomian) untuk UMKM, dengan bantalan top up kartu sembako Rp200rb selama 3 bln. d. Mengeluarkan 2 juta pelanggan gol. RT R1-450VA non DTKS per Oktober 2022, dengan bantalan insentif tambah daya (Rp150 rb x 2 juta pelanggan) Dengan 1/3 dari kompensasi di-carry over ke tahun berikutnya, kondisi keuangan PLN dan Pertamina masih manageable; Implementasi reformasi subsidi dilakukan dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan pemulihan ekonomi dan aspek sosial yang kondusif. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3 1 Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina dan Potensi Transmisinya 2 Simulasi Dampak Makro 3 Dampak dan Respon Kebijakan Fiskal 4 gambar: dimas_np KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ESKALASI KONFLIK RUSIA – UKRAINA DAN POTENSI TRANSMISINYA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5 RISIKO GLOBAL MENGALAMI ESKALASI Khususnya didorong percepatan pengetatan kebijakan moneter global & eskalasi tensi geopolitik PENGETATAN KEBIJAKAN MONETER GLOBAL ESKALASI TENSI GEOPOLITIK (Konflik Rusia dan Ukraina) (Tapering Off & Kenaikan suku bunga) RISIKO-RISIKO LAINNYA (Covid-19, terbatasnya policy space, scarring effect, climate change) Kenaikan harga komoditas & inflasi global Peningkatan volatilitas pasar keuangan global Penurunan prospek pertumbuhan ekonomi global Gangguan bagi pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi, dan ancaman untuk stabilitas serta pembangunan ke depan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6 BERBAGAI SANKSI EKONOMI DIBERIKAN PADA RUSIA SEIRING ESKALASI KONFLIK JENIS SANKSI US EU UK GER CAN NOR JPN SGP AUS KEUANGAN • • • • • Memblokir bank-bank Rusia Memblokir Rusia dari SWIFT Membatasi transaksi Rusia dalam USD/EUR/Pounds/Yen Melarang penerbitan/transaksi obligasi Rusia Restriksi pinjaman/investasi ke bank dan perusahaan Rusia PERDAGANGAN • Restriksi/larangan ekspor produk tertentu ke Rusia, seperti software, aircraft dan teknologi tinggi (semikonduktor, chip, komputer dll) ENERGI • Menunda operasional Nord Stream 2 (pipa gas dari Rusia ke Berlin) • Embargo impor minyak, gas, dan batubara dari Rusia • Restriksi perdagangan energi dan komoditas lain LAINNYA (Traveling, Olah Raga, Medsos) • • • • • • Membekukan aset dan larangan travel pejabat dan konglomerat Rusia Melarang akses melilntas untuk pesawat Rusia Menangguhkan sebagian perjanjian visa untuk warga Rusia, incl. Diplomat Melarang keikutsertaan dalam kompetisi olahraga Memblokir media yang didanai Rusia di berbagai platform medsos Berbagai brand menghentikan sementara operasi di Rusia (fashion, makanan, dll) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAMPAK LANGSUNG DARI KONFLIK RUSIA-UKRAINA KE PEREKONOMIAN NASIONAL DIPERKIRAKAN TERBATAS Hubungan mitra dagang dan PMA dari kedua negara tersebut ke Indonesia relatif kecil Ekspor Ranking Impor Tujuan Ekspor Indonesia 23,2 18,4 20, 15, 10, US$ miliar Share Ranking 0, 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 TB Asal Impor Indonesia US$ miliar Share 26 Russia 1.5 0.6% 21 Rusia 1.3 0.6% 39 Ukraina 0.4 0.2% 23 Ukraina 1.0 0.5% • Baik PMA maupun hubungan perdagangan Indonesia dengan baik Rusia dan Ukraina relatif kecil dibandingkan negara lain • Dampak langsung kondisi konflik di Ukraina dan Rusia diproyeksikan relatif terbatas. • Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa Ukraina merupakan salah satu sumber gandum Indonesia dengan share 19% total impor gandum. • Rusia juga merupakan salah satu sumber impor pupuk yang signifikan bagi Indonesia, dengan share 16% total impor pupuk. • Konflik Ukraina dan Rusia diperkirakan berpotensi mempengaruhi kondisi perekonomian nasional melalui transmisi lainnya Sumber: CEIC, Kementerian Investasi/BKPM, diolah 1,6 2,2 0,6 0,7 1,0 0,0 2021 2019 2017 2015 2013 2011 Impor 2,2 0,9 4,6 5,5 Ekspor TB Rusia Ukraina 5, 2009 -1,2 -0,62 2007 -3,0 2021 -1,0 2019 -2,5 2017 -0,8 2015 -2,0 2013 -0,6 2011 -1,5 2009 -0,4 2007 -1,0 2005 -0,2 2003 0,0 -0,5 2001 0,0 25, 7,4 0,2 Nilai Investasi (million USD) 0,4 2005 0,24 0,6 2003 1,0 0,8 2001 1,5 Billion USD Billion USD 2,0 0,5 Penanaman Modal Asing Hubungan Perdagangan Indonesia – Ukraina 1,0 Hubungan Perdagangan Indonesia – Rusia KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8 Sumber: Bloomberg, Data per 16 Maret 2022, diolah 450,0 100,0 50,0 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jan-22 150,0 Feb-22 Mar-22 Jan-22 Dec-21 Nov-21 Oct-21 Sep-21 Aug-21 Jul-21 Jun-21 May-21 Apr-21 Feb-21 Mar-21 Jan-21 Dec-20 Nov-20 Oct-20 Sep-20 2000 Feb-22 Mar-22 500,0 Dec-21 Jul-20 Aug-20 400 Nov-21 Oct-21 Sep-21 Aug-21 Jul-21 Jun-21 May-21 Apr-21 Feb-21 Mar-21 Jan-21 35,4% Dec-20 Year to date Jun-20 Brent (US$/barrel) Nov-20 3,0 Oct-20 3,5 Sep-20 4,75 Aug-20 4,0 Jul-20 4,5 Jun-20 5,0 May-20 0 May-20 31,3% Apr-20 Year to date Apr-20 60 Mar-20 102,4 Feb-20 Mar-20 120 Jan-20 133,9 Feb-20 80 Mar-22 140 Jan-20 Natural Gas Nymex (US$/MMBtu) Feb-22 Jan-22 Dec-21 160 Mar-22 Feb-22 Jan-22 Nov-21 Oct-21 20 Dec-21 2,0 Sep-21 Aug-21 Jul-21 Jun-21 May-21 Apr-21 Mar-21 Feb-21 Jan-21 Dec-20 Nov-20 Oct-20 Sep-20 Aug-20 Jul-20 Jun-20 May-20 Apr-20 Mar-20 Feb-20 Jan-20 40 Nov-21 2,5 Oct-21 Sep-21 Aug-21 Jul-21 Jun-21 May-21 Apr-21 Mar-21 Feb-21 Jan-21 Dec-20 Nov-20 Oct-20 Sep-20 Aug-20 Jul-20 Jun-20 May-20 Apr-20 Mar-20 Feb-20 Jan-20 KONFLIK RUSIA TELAH MENDORONG HARGA KOMODITAS ENERGI NAIK SIGNIFIKAN Kenaikan yang tajam terjadi khususnya pada komoditas energi CPO (US$/Ton) 1 926,9 1600 100 1200 1 644,5 800 Year to date 30,6% 0 Batu Bara (US$/Metric Ton) 440,0 400,0 350,0 300,0 250,0 340,0 200,0 Year to date 0,0 100,5% HARGA KOMODITAS PANGAN GLOBAL JUGA MENINGKAT TAJAM Peningkatan dipengaruhi oleh disrupsi supply dan ketegangan geopolitik Rice ($/mt) 610 800 750 560 1950 Corn ($/mt) Soybeans ($/mt) 1750 700 510 650 460 600 1550 1350 550 410 1150 500 Year to date: 450 Year to date: 400 24,5% 310 Thai: 5,4% Viet: -2,8% Wheat ($/mt) 1400 1300 1200 Year to date: 950 21,3% 750 J-20 F-20 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21 F-21 M-21 A-21 M-21 J-21 J-21 A-21 S-21 O-21 N-21 D-21 J-22 F-22 M-22 350 J-20 F-20 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21 F-21 M-21 A-21 M-21 J-21 J-21 A-21 S-21 O-21 N-21 D-21 J-22 F-22 M-22 J-20 F-20 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21 F-21 M-21 A-21 M-21 J-21 J-21 A-21 S-21 O-21 N-21 D-21 J-22 F-22 M-22 360 Sunflower Oil ($/mt) 1900 1700 1100 1500 1000 1300 900 800 Year to date: 700 38,4% 1100 900 600 Year to date: 700 13,2% 500 J-20 F-20 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21 F-21 M-21 A-21 M-21 J-21 J-21 A-21 S-21 O-21 N-21 D-21 J-22 F-22 M-22 J-20 F-20 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 O-20 N-20 D-20 J-21 F-21 M-21 A-21 M-21 J-21 J-21 A-21 S-21 O-21 N-21 D-21 J-22 F-22 M-22 500 Sumber: Bloomberg 17 Maret, diolah Harga pangan global bergerak meningkat sejak awal tahun 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi global Pada pertengahan tahun 2021, harga beberapa komoditas naik signifikan dikarenakan gangguan produksi di beberapa negara Amerika Latin. Ukraina dan Rusia merupakan negara penghasil terbesar gandum, kondisi saat ini mendorong harga gandum naik signifikan. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10 VOLATILITAS PASAR KEUANGAN GLOBAL NAIK TAJAM, MESKI SUDAH MULAI MEREDA Pasar keuangan Russia jatuh akibat konflik dan diikuti kenaikan suku bunga MSCI Stock Index Indeks Volatilitas Global EM MOVE Index (rhs) 20 85 1225 2900 15 70 1150 2800 55 1075 2700 1000 2600 Jan-21 Mar-22 Feb-22 Jan-22 Dec-21 Nov-21 Oct-21 Sep-21 Aug-21 Jul-21 Jun-21 May-21 Apr-21 Mar-21 Feb-21 40 Indeks Saham Rusia 25 Nilai Tukar Mata Uang Rusia, Ruble 5000 • Pasar keuangan Rusia mengalami krisis ditandai oleh jatuhnya pasar saham dan depresiasi Ruble ke level terendah sepanjang masa. • Bank sentral menaikkan suku bunga dari 9,5% menjadi 20% untuk merespon depresiasi tajam dan mengantisipasi risiko lonjakan inflasi. Inflasi & Suku Bunga Acuan Rusia (%) 118,7 125 Inflasi (%, yoy) 20 4500 Suku Bunga (%) 20,0 115 15 105 Nilai tukar terdepresiasi lebih dari 40% sejak invasi 95 Sumber: Bloomberg, per 16 Maret 2022 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA F-22 S-21 0 A-21 Feb-22 Jan-22 Dec-21 65 Nov-21 Feb-22 Jan-22 Dec-21 Nov-21 Oct-21 Sep-21 Aug-21 Jul-21 Jun-21 May-21 Apr-21 Mar-21 Feb-21 Jan-21 0 Aug-21 500 8,7 5 75 Jul-21 Perdagangan pasar saham Rusia terhenti sejak konflik 1000 9,5 10 85 Jun-21 2 470,5 1500 May-21 2000 Oct-21 2500 Sep-21 3000 N-20 3500 J-20 4000 J-20 Jan-21 10 Feb-22 3000 Mar-22 1300 100 Jan-22 25 Dec-21 3100 Nov-21 1375 115 Oct-21 30 Sep-21 3200 Aug-21 1450 130 Jul-21 145 Jun-21 3300 May-21 1525 Apr-21 35 • Naiknya volatilitas di pasar keuangan dan penurunan harga saham global didorong oleh tren kenaikan inflasi, potensi pengetatan kebijakan moneter, serta eskalasi tensi geopolitik. AE (rhs) 160 Mar-21 40 Feb-21 VIX Index 11 TEKANAN PADA PASAR KEUANGAN TERJADI DI BANYAK NEGARA KHUSUSNYA YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN KONFLIK GEOPOLITIK Sementara Indonesia menjadi satu dari sedikit negara dengan kinerja saham menguat Kinerja Pasar Saham - 16 Mar 2022 (%) ytd 2022 25 Feb - 16 Mar ytd 2022 SAU 12,2 2,9 INA 1,5 BRA -0,7 MY IND -1,3 -0,3 -1,0 -1,3 -2,6 -1,4 -2,6 -2,5 VIE -2,6 -2,6 SAF UK PHP -6,3 US -9,1 GER JPN -10,5 KOR -10,7 -12,9 CHN -34,8 -8,1 -19,9 Sumber: Bloomberg per 16 Maret;; Catatan: 25 Februari merupakan tanggal invasi Rusia -2,7 -0,7 1,4 SAF 1,6 -0,6 0,6 INA -0,2 0,2 THA -0,5 -2,8 SGP -0,7 -0,4 MY -0,8 IND -2,6 -1,3 PHP -2,6 -1,9 UK -2,8 -1,9 EUR -2,9 -2,1 JPN -3,2 -2,8 1,7 0,0 -0,9 BRA CHN 5,4 -0,1 TH 25 Feb - 16 Mar 6,2 6,0 -1,8 SGP RUS Nilai Tukar - 16 Maret 2022 (%) depresiasi KOR RUS -57,9 6,4 0,1 0,4 0,1 -3,9 -2,8 -5,8 ARG 8,9 -1,2 -41,7 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12 POTENSI TRANSMISI DAMPAK TAPERING OFF DAN KONFLIK RUSIA - UKRAINA Potensi dampak dari pengetatan kebijakan moneter the Fed tereskalasi oleh Perang Rusia – Ukraina yang berpotensi menjadi konflik global The Fed Monetary Tightening Konflik Rusia – Ukraine • Tapering Off • The FFR Hike • The Fed Balance Sheet Contraction 1. Money Market Channel: Credit & FX Market Cost of fund : Banking Credit FX Market : IDR depreciation Corporate Sector 2. Capital Market Channel: 3. Trade Channel Capital Outflow Stock Market Bond Market Balance of Payment Fiscal Channel: Trade Volume Spending & Financing GDP Growth Global Inflation Domestic Inflation Private Consumption KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SIMULASI DAMPAK MAKRO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14 SKENARIO DAMPAK KONFLIK RUSIA-UKRAINA KE EKONOMI DOMESTIK DAN APBN • Konflik Rusia – Ukraina akan menyebabkan disrupsi perdagangan global, akibat gangguan supply produk-produk dari Rusia dan Ukraina. • Harga-harga komoditas yang terdampak oleh menurunnya pasokan dari Rusia – Ukraina akan meningkat tajam • Pertumbuhan PDB global akan mengalami penurunan SKENARIO 1 SKENARIO 2 Resolusi lebih cepat Konflik berjalan relatif lama Resolusi tercapai dalam jangka pendek (0-6 bulan) Alur perdagangan Migas dan Komoditas terdisrupsi namun masih tetap jalan Konflik berjalan lebih lama (>12 bulan) Alur perdagangan Migas dan Komoditas terdisrupsi signifikan Rerata Harga minyak naik ke USD87/barel Rerata Harga minyak naik ke USD100/barel Batubara naik ke 145 Batubara naik ke 160 CPO naik ke 1.200 CPO naik ke 1.300 Nikel naik ke 23.000 Nikel naik ke 26.000 Sanksi terhadap Rusia berlangsung relatif pendek Sanksi terhadap Rusia berlangsung lama KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15 INFLASI SEDIKIT MELEMAH PADA FEBRUARI 2022 Deflasi terjadi karena mulai stabilnya beberapa harga pangan, namun tetap perlu mewaspadai transmisi imported inflation akibat tingginya tekanan harga global. INFLASI KELOMPOK PENGELUARAN PERKEMBANGAN INFLASI 2022 Perkembangan Inflasi (%yoy) Penyediaan Makanan & Perlengkapan Rutin Minuman/ Rumah Tangga Restoran 3,40 (6,0%) (8,7%) 2,97 Rekreasi, OR, Budaya (2,1%) Pakaian & Alas Kaki (5,4%) 2,42 2,81 1,89 1,9 2,2 2,1 1,99 1,78 1,56 0,96 0,88 1,7 2,11 1,23 1,50 Sumber: BPS, diolah F-20 A-20 J-20 A-20 O-20 D-20 F-21 A-21 J-21 A-21 O-21 D-21 F-22 3,53 2,85 1,72 0,04 -0,35 -0,25 Transportasi (12,4%) Makanan Minuman & Tembakau (25,0%) 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 1,01 0,05 1,58 1,67 Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar Lainnya (20,4%) 1,46 4,30 -1,78 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 J-22 N-21 J-21 S-21 M-21 2,51 M-21 Potensi transmisi imported inflation perlu terus diwaspadai seiring harga global yang masih tinggi serta pemulihan sisi permintaan. -0,06 J-21 Pergerakan IHK Februari juga dipengaruhi dampak lanjutan kenaikan administered price (elpiji nonsubsidi dan rokok). 2,26 1,61 N-20 Deflasi Februari menahan penguatan laju inflasi, seiring surplus produksi beberapa komoditas bahan pangan dan penetapan kebijakan HET minyak goreng. 6,97 4,64 1,87 J-20 yoy S-20 Kontribusi Volatile Food M-20 Kontribusi Administered Price 2022 Infokom & Jasa Keuangan (5,8%) J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 Kontribusi Core 2021 Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya (5,9%) Pendidikan (5,6%) Kesehatan (2,6%) M-20 2020 J-20 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb 8,00 7,00 6,00 5,00 3,87 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 -1,00 F-20 A-20 J-20 A-20 O-20 D-20 F-21 A-21 J-21 A-21 O-21 D-21 F-22 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 0,73 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16 KENAIKAN HARGA BEBERAPA KOMODITAS GLOBAL STRATEGIS MENEKAN HARGA DOMESTIK Beberapa produsen sudah melakukan pass-through kenaikan harga bahan baku ke harga jual produk 11 850 11 800 5 300 165000 11 750 5 100 160000 Beras LPG 12 kg (rhs) 13500 Urea Nonsubsidi (Rp/kg) & Urea Internasional ($/mt) Urea Internasional ($/mt) - rhs Sumber: BPS, Kemendag, World Bank, PIHPS (diolah) 700 650 450 600 400 550 350 400 Tempe Kedelai (rhs) J-21 O-21 A-21 J-21 J-20 J-20 A-20 10500 O-20 YTD Kedelai: 19,40% Tempe: 0,73% 11000 J-19 J-22 N-21 S-21 J-21 M-21 M-21 J-21 N-20 S-20 J-20 M-20 M-20 J-20 5 000 Pupuk Urea Nonsubsidi (Rp/kg) CPO 11500 O-19 6 000 350 300 J-22 O-21 J-21 A-21 J-21 O-20 12000 Minyak Goreng (rhs) Gandum & Tepung Terigu 11100 10900 YTD Gandum: 3,63% Tepung terigu: 3,65% 300 10700 10500 10300 450 J-19 7 000 13000 GKP Petani (rhs) 500 O-18 8 000 500 12000 J-18 YTD Urea Nonsub: 53,4% Urea Inter: -16,4% 9 000 4 600 12500 A-18 11 000 10 000 700 13000 1 000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 14000 4 700 Kedelai & Tempe J-18 12 000 15000 900 J-20 11 600 A-19 Brent (US$/barel) 4 800 A-20 145000 4 900 YTD Beras: 1,29% Gabah: 7,60% 11 650 J-18 A-18 J-18 O-18 J-19 A-19 J-19 O-19 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 10,0 17000 16000 J-20 20,0 18000 1100 O-19 150000 1300 J-19 30,0 19000 YTD CPO: 19,84% Minyak goreng: -1,91% A-19 40,0 11 700 1500 J-19 155000 20000 O-18 50,0 5 000 1700 J-18 60,0 J-21 F-21 M-21 A-21 M-21 J-21 J-21 A-21 S-21 O-21 N-21 D-21 J-22 F-22 M-22 70,0 CPO & Minyak Goreng 10100 250 9900 200 9700 150 9500 J-18 A-18 J-18 O-18 J-19 A-19 J-19 O-19 J-20 A-20 J-20 O-20 J-21 A-21 J-21 O-21 J-22 80,0 5 200 J-22 90,0 5 400 J-18 YTD Brent: 92% LPG 12 kg: 11,12% 100,0 5 500 Beras & Gabah (Rp/kg) 170000 A-18 Brent & LPG 12 kg 110,0 Gandum Tepung Terigu (rhs) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17 BASELINE INFLASI 2022 MENCAPAI 3,5% PETA TEKANAN INFLASI 2022 J 4,0 Musiman harga pangan naik Perkembangan Outlook 2022 (Baseline) (%yoy) 3,5 F M Panen Raya Padi 3,0 A Ramadhan, Implementasi UU HPP 2,5 M Idul Fitri J Koreksi harga Idul Fitri 3,5 2,0 1,5 J Tahun ajaran baru, Idul Adha A Tahun ajaran baru 1,0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 2021 S O N Musiman harga pangan naik D Musim hujan, Natal & Tahun Baru Keterangan • Pemulihan permintaan dorong kenaikan inflasi, terutama komponen inti. Di samping itu, naiknya harga komoditas global dorong peningkatan harga barang secara umum. • Passhthrough produsen terjadi lebih besar dibandingkan tahun 2021 karena dampak harga bahan baku yang semakin tinggi. • Aktivitas di masa HBKN mulai meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dorong permintaan membaik. • Dukungan kebijakan energi dapat menahan kenaikan yang tajam. High : > 0,35% (mtm) Moderate : 0,2 - 0,35% (mtm) Low : < 0,2% (mtm) 2022 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18 POTENSI DAMPAK INFLASI TAHUN 2022 Tekanan inflasi akibat perkembangan harga komoditas global berdampak pada kenaikan harga beberapa komoditas domestik. Catatan: Asesmen per 17 Maret 2022 PROYEKSI INFLASI 2022: Memperhitungan Baseline & Upside Risks 2022 Imported inflation, Pass through effect (Naiknya Cost of production), & UU HPP Dampak Peningkatan Harga Komoditas (Akibat Konflik Rusia-Ukraina) • CPO-Minyak Goreng (0,09 – 0,19) • Gandum (0,01 - 0,03 ) • Kedelai (0,03 - 0,09) • Jagung (0,03 – 0,06) • Minyak Mentah (0,03 - 0,07) Outlook Inflasi 2022 Baseline Proyeksi 2022 3,5% Skenario 1 (Asumsi ICP 87) Skenario 2 (Asumsi ICP 100) Upside Risk Komoditas Global +0,20% Upside Risk Komoditas Global +0,43% (Baseline + Upside Risk Komoditas) (Baseline + Upside Risk Komoditas) 3,70% 3,93% 19 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 19 POTENSI DAMPAK KEMISKINAN TAHUN 2022 Tekanan inflasi menyebabkan peningkatan garis kemiskinan dan penurunan konsumsi RT sehingga meningkatkan kemiskinan Catatan: Asesmen per 17 Maret 2022 Inflasi Baseline 3,5% Skenario 1: ICP USD87 Skenario 2: ICP USD100 Inflasi +0,20% Inflasi +0,43% Konsumsi RT Kemiskinan Baseline 9,2% Garis Kemiskinan Kemiskinan Skenario 1: 9,3% (+0,1%) Kemiskinan Skenario 2: 9,5% (+0,3%) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 20 Estimasi Dampak Konflik Rusia-Ukraina Baseline 2022 Change Scenario 1 (2022) Change Scenario 2 (2022) Assumption (in USD/MMT) Oil price (ICP) 75 87 100 137 145 160 CPO 1,107 1,200 1,300 Nickel 20,776 23,000 26,000 Global GDP Growth (%, yoy) 4.4 4.1 -0.3 3.8 -0.6 Global Inflation (%, yoy) 3.8 4.3 0.5 4.8 1.0 Domestic GDP Growth (%, yoy) 5.2 5.1 -0.1 5.0 -0.2 Domestic Inflation (%, yoy) 3.5 3.7 0.2 3.9 0.4 GDP Nominal (IDR trillion) 18,478.1 18,500.3 Trade Balance (USD billion) 51.7 54.7 3.0 60.0 8.3 Service Balance (USD billion) -18.4 -18.6 -0.2 -18.7 -0.3 Current Account (USD billion) 6.0 8.8 2.8 14.0 7.9 Current Account (% PDB) 0.5 0.7 0.2 1.1 0.6 Poverty Rate (%) 9.2 9.3 0.1 9.5 0.3 Coal Price Impact Simulation Catatan: Asesmen per 17 Maret 2022 18,521.4 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 21 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAMPAK DAN RESPON KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 22 KENAIKAN HARGA KOMODITAS BERDAMPAK PADA APBN NAMUN DEFISIT TETAP TERKENDALI PENDAPATAN NEGARA BELANJA NEGARA PERPAJAKAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1. Pajak: PPh 2. Kepabeanan dan Cukai: Bea Keluar 1. Subsidi Energi 2. Belanja Lainnya: Kompensasi 3. Belanja Mandatori: Pendidikan dan Kesehatan KENAIKAN HARGA KOMODITAS PNBP 1. Penerimaan SDA a. Penerimaan SDA Migas b. Penerimaan SDA Non-Migas 2. PNBP Lainnya: DMO Minyak , PHT Batubara 3. Pendapatan BLU: BPDPKS Respon Kebijakan • Menjaga Stabilitas ekonomi; • Menjaga daya beli masyarakat; • Menjaga Fiscal sustainability*); • Keberlanjutan keuangan Badan Usaha (ICP, HBA, CPO, LPG) TKDD 1. Dana Perimbangan a. DAU b. DBH 2. Dana Otonomi Khusus: Papua *) Pengendalian defisit: • Menjaga efektivitas UU HPP; • Komitmen menjaga spending better; • Penyesuaian belanja (efisiensi, realokasi, refocusing) • Pemanfaatan SAL; KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 23 PAKET REFORMASI SUBSIDI ENERGI DENGAN TETAP MELINDUNGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN 11. Penerapan ATA untuk golongan tarif lebih/sama dengan dari 3500 VA, per Juli dengan bantalan diskon listrik Pelanggan 450 VA:100% dan 900 VA:50% selama 3 bulan; 22. Penyesuaian harga Pertalite (naik Rp1000/ ltr) per Juli, dengan bantalan BLT (Rp200 rb x 3 bulanx 18,8 juta KPM); 3 Pemberian harga spesial LPG 5,5 kg untuk UMKM (70% harga keekonomian) , dengan bantalan top up kartu sembako Rp200rb selama 3 bln; 4 Dari pelanggan 450 VA non DTKS sebanyak 15,2 juta pelanggan per Oktober, 2 juta di tahun 2022 dikeluarkan tidak lagi disubsidi, dengan bantalan insentif tambah daya. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 24 PENERAPAN ATA UNTUK PELANGGAN NON SUBSIDI PER JULI 1 Kenaikan tarif untuk seluruh golongan daya diatas/sama dengan 3500 VA secara bertahap bagi pelanggan yang mengalami kenaikan lebih dari 10% dan diberikan bantalan diskon listrik selama 3 bulan KEBIJAKAN ATA PELANGGAN NON SUBSIDI SECARA BERTAHAP (PER JULI) ICP 63 ICP 87 URAIAN Kompensasi Potensi Tanpa kebijakan 25,73 Naik 29,71 KETERANGAN 3,98 naik ATA bertahap mulai Juli Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi b. Kemiskinan c. Bantalan Diskon Listrik d. Kemiskinan neto KEBIJAKAN ATA PELANGGAN NON SUBSIDI SECARA BERTAHAP (PER JULI) ICP 63 ICP 100 URAIAN Kompensasi Potensi Tanpa kebijakan 25,73 Naik KETERANGAN 31,11 5,38 naik 25,08 - 0,65 turun 6,03 - 0,05 naik 0,02 naik 3,60 0,14 turun ATA bertahap mulai Juli 22,72 - 3,01 turun - 6,99 0,05 naik 0,02 naik 3,60 - 0,14 turun • Penghematan Rp6,99 T, kompensasi menjadi Rp22,72 T • Inflasi naik 0,05 % dan kemiskinan naik 0,02% • Bantalan diskon listrik pelanggan 450 VA (100%) dan 900 VA (50%) selama 3 bulan (Juli-Sep) sebesar Rp3,6T ; • Dengan bantalan diskon listrik, diperkirakan kemiskinan turun 0,14 Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi b. Kemiskinan c. Bantalan Diskon Listrik d. Kemiskinan neto • Penghematan Rp6,03 T, kompensasi menjadi Rp25,08 T • Inflasi naik 0,05 % dan kemiskinan naik 0,02% • Bantalan diskon listrik pelanggan 450 VA (100%) dan 900 VA (50%) selama 3 bulan (Juli-Sep) sebesar Rp3,6 T; • Dengan bantalan diskon listrik, diperkirakan kemiskinan turun 0,14 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 25 2 URAIAN Kompenasi PENYESUAIAN HARGA PERTALITE PER JULI Kenaikan harga Pertalite Rp1000 per liter (Rp7.650 Rp8.650), akan berpotensi meningkatkan inflasi 0,31% dan kemiskinan: 0,17%, namun dengan diberikan bantalan BLT selama 3 bulan, kemiskinan turun 0,25% KEBIJAKAN KENAIKAN PERTALITE (PER JULI) ICP 63 ICP 87 Potensi Tanpa kebijakan 24,20 79,52 Naik harga Rp1000/Ltr per Juli 67,99 Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi b. Kemiskinan c. Bantalan (BLT) (Rp200 rbx3 blnX 18,8 Jt KPM d. Kemiskinan neto - KETERANGAN Naik 55,32 Naik 43,79 naik lebih rendah 11,53 0,31 naik 0,17 naik 11,28 0,25 turun Penghematan Rp11,53 T, kompensasi Rp67,99 T Inflasi naik 0,31 % dan kemiskinan naik 0,17 % Bantalan BLT (Rp200 rb x 3 bulan X 18,8 juta KPM), sebesar Rp11,28T ; Dengan bantalan BLT, diperkirakan kemiskinan turun 0,25% KEBIJAKAN KENAIKAN PERTALITE (PER JULI) ICP 63 ICP 100 URAIAN Potensi Tanpa kebijakan Naik Kompenasi 24,20 109,48 85,28 Naik harga Rp1000/Ltr per Juli 97,95 73,75 Penghematan atas Potensi kenaikan - 11,53 Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi 0,31 b. Kemiskinan 0,17 c. Bantalan (BLT) (Rp200 rbx3 blnX 18,8 Jt KPM 11,28 d. Kemiskinan neto - 0,25 KETERANGAN Naik naik lebih rendah naik naik turun Penghematan Rp11,53 T, kompensasi Rp97,95 T Inflasi naik 0,31 % dan kemiskinan naik 0,17 % Bantalan BLT (Rp200 rb x 3 bulan X 18,8 juta KPM), sebesar Rp11,28T ; Dengan bantalan BLT, diperkirakan kemiskinan turun 0,25% KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 26 3 HARGA SPESIAL LPG 5,5 Kg (70% )UNTUK UMKM PER JULI Pengalihan 2 juta MT LPG 3 Kg ke LPG 5,5 Kg harga spesial untuk UMKM KEBIJAKAN LPG 5,5 Kg harga special (70% dari keekonomian) untuk UMKM PER JULI URAIAN SUBSIDI ICP 63 APBN Tanpa kebijakan 66,25 a. b. c. b. ICP 87 101,43 LPG 5,5 Kg harga special (70% Keekonomian) untuk UMKM mulai Juli 86,23 Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial Inflasi Kemiskinan Bantalan Sembako (Rp200 rbx 3 bln x 18,8 juta KPM) Kemiskinan Naik KETERANGAN 35,18 naik KEBIJAKAN LPG 5,5 Kg harga special (70% dari keekonomian) untuk UMKM PER JULI URAIAN SUBSIDI ICP 63 APBN Tanpa kebijakan 66,25 19,98 naik lebih rendah 15,20 1,02 naik 0,37 naik a. b. 11,28 naik 0,002 naik c. b. Penghematan Rp15,2 T, Kebutuhan subsidi Rp86,23 T Inflasi naik 1,02 % dan kemiskinan naik 0,37 % Bantalan kartu sembako (Rp200 rb x3 bln x 18,8 KPM): Rp11,28T; Dengan bantalan, kemiskinan naik 0,002% ICP 100 120,48 Pemberlakuan distribusi tertutup hanya untuk DTKS mulai Juli 101,95 Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial Inflasi Kemiskinan Bantalan Sembako (Rp200 rbx 3 bln x 18,8 juta KPM) Kemiskinan Naik KETERANGAN 54,23 naik 35,70 naik lebih rendah 18,53 1,22 naik 0,42 naik 11,28 naik 0,052 naik Penghematan Rp18,53 T, Kebutuhan subsidi Rp101,95 T Inflasi naik 1,22 % dan kemiskinan naik 0,42 % Bantalan kartu sembako (Rp200 rb x 3 bln x 18,8 KPM): Rp11,28T; Dengan bantalan, kemiskinan naik 0,052% KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 27 PEMBERIAN HARGA SPECIAL UNTUK LPG 5,5 KG (70% HARGA KEEKONOMIAN) Mengurangi kuota volume LPG 3 kg dan mengalihkan ke LPG 5,5kg, diikuti pemberian harga special LPG 5,5 kg (diskon 30%) untuk pengguna dari sektor UMKM LPG 3 kg Volume 8 jt MT 6 jt MT Pengalihan Volume 2 jt MT Harga Keekonomian Rp16.929/kg HJE Rp4.250/kg Subsidi Rp12.679/kg Rp76,07 T Asumsi ICP US$87/bbl, Kurs Rp14.350/US$ LPG 5,5 kg Volume +2 jt MT Untuk UMKM dan Orang Mampu HJE ditetapkan 70% Rp11.850/kg Subsidi Rp5.079/kg Rp10,16 T Harga per tabung Rp65.176 • • • Kebutuhan anggaran subsidi LPG jika tidak ada kebijakan Rp101,43 T Dengan Kebijakan baru kebutuhan anggaran subsidi LPG menjadi Rp86,23 T, potensi penghematan Rp15,20 T Pro’s: Tidak ada gejolak sosial, terdapat penghematan anggaran dan dapat meminimalisir ketidaktepatan sasaran. Con’s: menambah varian komoditas bersubsidi (lebih kompleks dalam pelaksanaan) • Pra kondisi pelaksanaan kebijakan baru: i. Revisi Perpres 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg ii. Mendapat persetujuan DPR untuk penurunan kuota LPG 3 Kg dan penambahan kuota untuk LPG bersubsidi tabung 5,5 Kg; iii. Law enforcement diperkuat, karena tingkat pengawasan lebih sulit untuk 2 komoditas LPG bersubsidi, jika LPG 3 kg masih dijual bebas UMKM akan tetap menggunakan LPG 3 kg (gap harga masih besar dengan 5,5 kg) berpotensi menyebabkan kelangkaan stok LPG 3 kg KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 28 SUBSIDI LISTRIK YANG LEBIH TEPAT SASARAN PER OKTOBER 4 Dari pelanggan 450 VA non DTKS sebanyak 15,2 juta, dikeluarkan 2 juta tidak disubsidi lagi sehingga yang disubsidi menjadi 13,2 juta KEBIJAKAN 2 JUTA PELANGGAN R1-450 NON DTKS TIDAK DISUBSIDI (per Oktober) URAIAN SUBSIDI ICP 63 ICP 87 KETERANGAN APBN Tanpa kebijakan Naik 56,48 58,24 1,76 naik 2 juta pelanggan R1-450 non DTKS tidak disubsidi per Oktober 57,49 1,01 naik lebih rendah Penghematan atas Potensi kenaikan - 0,75 Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi 0,38 naik b. Kemiskinan 0,249 naik c. Insentif Tambah Daya (Rp150 ribu x 2 juta) 0,30 d. Kemiskinan neto 0,244 naik Penghematan Rp0,75 T, kompensasi Rp57,49 T Inflasi naik 0,38 % dan kemiskinan naik 0,249% Bantalan berupa insentif tambah daya (Rp150 ribu x 2 juta pelanggan) sebesar Rp0,3 T, Dengan bantalan, kemiskinan menjadi naik 0,244% KEBIJAKAN 2 JUTA PELANGGAN R1-450 NON DTKS TIDAK DISUBSIDI (per Oktober) URAIAN SUBSIDI ICP 63 ICP 100 KETERANGAN APBN Tanpa kebijakan Naik 56,48 59,20 2,72 naik 2 juta pelanggan R1-450 non DTKS tidak disubsidi per Oktober 58,44 1,96 naik lebih rendah Penghematan atas Potensi kenaikan - 0,76 Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi 0,39 naik b. Kemiskinan 0,254 naik c. Insentif Tambah Daya (Rp150 ribu x 2 juta) 0,30 d. Kemiskinan neto 0,248 naik Penghematan Rp0,75 T, kompensasi Rp57,49 T Inflasi naik 0,39 % dan kemiskinan naik 0,254% Bantalan berupa insentif tambah daya (Rp150 ribu x 2 juta pelanggan) sebesar Rp0,3 T, Dengan bantalan, kemiskinan menjadi naik 0,248% KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 29 DAMPAK KENAIKAN HARGA ICP TERHADAP SUBSIDI ENERGI CUKUP BESAR, SEHINGGA MENJADI MOMENTUM UNTUK MELAKUKAN REFORMASI SUBSIDI AGAR TEPAT SASARAN No. URAIAN Keterangan APBN USD 63 DAMPAK KENAIKAN ICP (DENGAN REFORM) DAMPAK KENAIKAN ICP (TANPA KEBIJAKAN) USD87 Total tambahan anggaran USD100 Total tambahan anggaran USD87 Dengan kebijakan (ICP 87) Total kemiskinan Bantalan kemiskinan tambahan inflasi (%) (%) (Rp) (%) anggaran Hemat USD100 Dengan kebijakan (ICP 100) Total inflasi kemiskinan Bantalan kemiskinan tambahan (%) (%) (Rp) (%) anggaran Hemat A SUBSIDI 11,29 12,47 1,17 13,10 1,81 - 1,17 0 0 0 0 66,25 101,43 35,18 120,48 54,23 86,23 - 15,20 19,98 1,02 0,37 11,28 56,48 58,24 1,76 59,20 2,72 57,49 - 0,75 1,01 0,38 0,249 134,03 172,14 38,11 192,79 58,76 156,19 - 15,95 22,16 1,40 0,62 a. Listrik (ATA pelanggan non subsidi per Juli) 25,73 29,71 29,71 31,11 31,11 22,72 - 6,99 22,72 0,05 0,02 b. Solar (eksisting) 40,02 76,26 76,26 95,89 95,89 76,26 - 76,26 0 0 c. Pertalite (Penyesuaian harga Rp1000 /ltr) per juli 24,20 79,52 79,52 109,48 109,48 67,99 - 11,53 67,99 0,31 0,17 11,28 - 89,95 185,48 185,48 236,47 236,47 166,97 - 18,52 166,97 0,36 0,19 223,98 357,62 *) Kompensasi belum dialokasikan dalam APBN 2022 223,59 429,26 295,23 323,15 - 34,47 189,12 1,76 0,81 a. BBM (eksisting) Pemberian harga special LPG 5,5 Kg untuk UMKM b. (70% harga keekonomian) per Juli Listrik (2jt pelanggan 450VA non DTKS tidak c. disubsidi per Oktober ) TOTAL 12,47 13,10 - 1,81 0 0 0 0 0,002 101,95 - 18,53 35,70 1,22 0,42 11,28 0,052 0,30 0,244 58,44 - 0,76 1,96 0,39 0,254 0,30 0,248 11,58 0,25 173,49 - 19,29 39,46 1,61 0,67 11,58 0,30 0,14 25,08 - 6,03 25,08 0,05 0,02 95,89 - 95,89 0 0 0,25 97,95 - 11,53 97,95 0,31 0,17 14,88 - 0,39 218,92 - 17,56 218,92 0,36 0,19 14,88 -0,39 26,46 - 0,14 392,41 - 36,85 258,38 1,97 0,864 26,46 - 0,09 B. POTENSI KOMPENSASI *) TOTAL C. 3,60 0 0 3,60 - 0,14 0 11,28 - 0 0,25 SUBSIDI & KOMPENSASI TOTAL • Alokasi kompensasi dalam APBN 2022, sebesar Rp18T untuk membayar kompensasi tahun lalu, sehingga potensi munculnya kompensasi pada 2022 sebesar Rp89,95 T belum dialokasikan; • Total tambahan kebutuhan anggaran subsidi dan kompensasi 2022 menjadi: Apabila ICP USD87/ barel: Tanpa kebijakan tambah: Rp223,59T VS dengan kebijakan total tambahan Rp189,12T (hemat Rp34,47T) Apabila ICP USD100/barel: Tanpa kebijakan tambah:Rp295,23 T VS dengan kebijakan total tambahan Rp258,38T (hemat Rp36,85T) Dengan kebijakan, maka kemiskinan akan turun sebesar 0,14% s.d. 0,09%. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30 STRATEGI MITIGASI RISIKO FISKAL monitoring dinamika perekonomian dan volatilitas harga komoditas KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PMK No.194/PMK.02/2021 Fiscal Buffer (UU APBN pasal 28) Fleksibilitas Anggaran •SAL (Sisa Anggaran Lebih) •Dana cadangan (cadangan risiko fiskal dan cadangan untuk kebutuhan mendesak (BA BUN) Pasal 5 Pemerintah dapat memperhitungkan presentase tertentu atas peningkatan belanja subsidi (BBM JBT dan LPG 3 kg) terhadap kenaikan PNBP migas yang dibagi hasilkan (bila kenaikan ICP minimal 10% dan peningkatan subsidi yang dapat dibebankan maks 20%) PMK No.159/PMK.02/2021 Pasal 9 ayat (3) Perhitungan dana kompensasi paling cepat Semester I tahun anggaran berjalan (dasar hukum: UU APBN pasal 19 dan pasal 28) • • • • penyesuaian belanja, pemanfaatan SAL, pemanfaatan saldo BLU, fleksibilitas penarikan pinjaman program, dsb (hal ini menjadi fleksibilitas pembayaran kompensasi semester II dapat dibayar tahun berikutnya) 02 01 03 Koordinasi & Sinergi dengan BI 04 (UU no 2/2020 dan SKB I - III) Menjaga stabilitas pasar sekunder SBN dan demand di pasar perdana SBN. 05 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 31 DAMPAK SKENARIO 1 DAN 2 TERHADAP APBN 2022 APBN 2022 URAIAN No. Outlook baseline Perk. sebelum Real Risiko global Dampak kenaikan Harga Komoditas A PENDAPATAN NEGARA Penerimaan perpajakan 1. a. Pajak b. Kepabeanan dan Cukai PNBP 2. Hibah 3. 1.846,2 1.510,0 1.265,0 245,0 335,6 0,6 2.063,8 1.708,8 1.426,3 282,5 354,4 0,6 Skenario (ICP 87) 2.220,9 1.792,2 1.491,1 301,1 428,1 0,6 B Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat I. 1. Belanja K/L 2. Belanja Non K/L Subsidi energi a. BBM b. LPG c. Listrik Belanja lain-lain *) Kompensasi BBM & Listrik **) a. Listrik b. Solar c. Pertalite Total Subsidi dan Kompensasi TKDD II. 2.714,2 1.944,6 945,8 998,8 134,0 11,3 66,3 56,5 18,0 2.764,4 1.981,1 968,6 1.012,5 134,0 11,3 66,3 56,5 3.069,0 2.260,6 968,6 1.292,0 172,1 12,5 101,4 58,2 152,0 769,6 90,0 25,7 40,0 24,2 224,0 783,3 C Keseimbangan Primer - 462,1 - 313,3 - D Surplus/Defisit % thd PDB - 868,0 -4,85% 700,6 -3,80% selisih 157,1 83,4 64,8 18,6 73,7 304,6 279,5 279,5 38,1 1,2 35,2 1,8 185,5 29,7 76,3 79,5 223,6 38,8 442,2 - 128,9 848,1 - 147,5 -0,80% -4,60% 185,5 29,7 76,3 79,5 357,6 808,4 Skenario (ICP 100) 2.277,0 1.827,8 1.521,4 306,4 448,6 0,6 3.172,2 2.350,1 968,6 1.381,5 192,8 13,1 120,5 59,2 selisih 213,2 119,0 95,1 23,9 94,2 407,8 369,0 369,0 58,8 1,8 54,2 2,7 236,5 31,1 95,9 109,5 295,2 52,5 508,0 - 194,6 895,2 - 194,6 -1,02% -4,82% 236,5 31,1 95,9 109,5 429,3 822,1 Policy measures (Tanpa Reform dengan carry over Kompensasi) Policy measures (Reform subsidi dan Carry over kompenasi) Skenario (ICP 87) 2.220,9 1.792,2 1.491,1 301,1 428,1 0,6 3.027,8 2.219,4 968,6 1.250,8 172,1 12,5 101,4 58,2 Skenario (ICP 100) 2.277,0 1.827,8 1.521,4 306,4 448,6 0,6 3.093,4 2.271,3 968,6 1.302,7 192,8 13,1 120,5 59,2 2.970,3 2.161,8 968,6 1.193,2 156,2 12,5 86,2 57,5 Skenario (ICP 100) 2.277,0 1.827,8 1.521,4 306,4 448,6 0,6 3.053,2 2.231,1 968,6 1.262,5 173,5 13,1 102,0 58,4 123,7 29,7 76,3 17,7 295,8 808,4 157,6 31,1 95,9 30,7 350,4 822,1 111,3 22,7 76,3 12,3 267,5 808,4 145,9 25,1 95,9 25,0 319,4 822,1 401,0 - 410,6 - 343,5 - 370,4 806,9 -4,37% 816,4 -4,40% 749,4 -4,06% 776,2 -4,18% Skenario (ICP 87) 2.220,9 1.792,2 1.491,1 301,1 428,1 0,6 *) Alokasi untuk pembayaran kompemsasi tahun lalu **) belum dialoksikan dalam APBN 1. Tanpa reformasi subsidi dan tanpa carry over defisit berkisar 4,60% sd 4,82% PDB; 2. Tanpa reformasi subsidi tapi carry over 1/3 kompensasi (Rp61,8T –Rp78,8T), defisit berkisar 4,37% sd 4,40% PDB; 3. Dengan reformasi subsidi, bantalan dan carry over 1/3 kompenasi (Rp55,7T – Rp73,0T) defisit berkisar 4,06% sd 4,18% PDB Catatan: Asesmen per 18 Maret 2022 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 32 MELALUI KONSOLIDASI DAN REFORMASI FISKAL KEBERLANJUTAN FISKAL JANGKA MENENGAH DAPAT DIJAGA Melalui konsolidasi yang berkualitas, tax ratio meningkat, primary balance menuju positif dan defisit serta rasio utang terkendali Konsolidasi fiskal tetap berjalan (% PDB) Rasio Perpajakan meningkat (% PDB) Primary balance menuju positif (% PDB) 10,64 9,84 9,76 8,33 9,72 9,83 9,55 2019 10,10 2020 2021 2020 9,60 2022 batas atas 2023 2024 2025 42,13 (6,14) batas atas batas atas 2022 2023 2024 19,1 42,7 40,81 40,9 18,0 42,2 40,6 42,1 batas bawah Catatan: Asesmen per 18 Maret 2022 2019 2020 2021 batas atas 2022 2023 batas bawah batas bawah 18,7 42,05 2025 (0,39) Interest ratio semakin menurun (% Pendapatan) 41,1 2024 18,4 17,8 18,4 17,9 17,9 17,2 30,18 2021 (0,26) (0,48) batas atas 38,9 2020 2025 (0,29) (4,11) 40,9 2019 (0,46) 2024 (2,59) 41,3 41,19 2023 (1,99) (4,06) (4,18) 42,7 41,50 2022 (0,70) Debt service ratio semakin menurun 46,8 (% Pendapatan) 40,71 41,78 2021 (2,42) (2,47) (2,66) (2,62) (2,96) (2,73) batas bawah Debt ratio terkendali (% PDB) 42,50 2020 (1,86) batas bawah 42,58 2025 (0,46) (2,20) 2021 2024 9,94 9,11 39,39 2023 2019 (4,62) 2019 2022 2025 17,0 14,1 2019 2020 2021 2022 batas atas 2023 2024 batas bawah KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2025 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 34 MAGNITUDE DAMPAK EKONOMI GLOBAL KONFLIK RUSIA-UKRAINA SECARA SEDERHANA DAPAT DIPERKIRAKAN DARI DURASI KONFLIK & KETERLIBATAN NEGARA LAIN DALAM OPERASI MILITER LANGSUNG Menurut Economist Intelligence Unit (EIU) terdapat empat ending scenarios yang mungkin terjadi akibat konflik Rusia-Ukraina: 1: Ukraine is defeated and survives as a rump state with impaired Sovereignty 2. Russia annexes Ukraine into a greater Russia and installs a puppet Government 3. Russia is defeated and retreats, prompting regime change in Moscow 4. A negotiated solution that prevents total war and gives both sides Something Untuk melihat magnitude dampak konflik ke ekonomi global, secara sederhana digambarkan dari dua skenario berdasarkan jumlah negara yang terlibat langsung: POTENSI IMPLIKASI GLOBAL: SKENARIO MODERAT Operasi militer hanya melibatkan Rusia & Ukraina, dan berjalan dalam waktu cepat. BURUK Negara-negara lain ikut terlibat langsung dalam serangan militer, dan konflik berkepanjangan. INTERNATIONAL TRADE & HARGA KOMODITAS SEKTOR KEUANGAN INVESTASI Immediate, Significant Immediate, Mixed Mild (peran Rusia yang besar pada beberapa komoditas khususnya energi & Ukraina di komoditas pangan) More significant (severe) (volatilitas sektor keuangan sementara hanya dialami negara yg terlibat langsung atau memiliki kedekatan hubungan ekonomi) Immediate, severe (peranan Rusia pada investasi global kecil) Severe OVERALL ECONOMY Moderate Severe KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KONSOLIDASI YANG BERKUALITAS MENJADI KUNCI KEBERLANJUTAN FISKAL UNTUK MENDUKUNG AGENDA PEMBANGUNAN KEDEPAN DEFISIT (% PDB) 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Belanja Negara (Rp T) 2025 3 729,1 3 321,5 (2,20) 3 053,2 (2,42) (2,47) (2,66) (2,62) (2,96) (2,73) (4,62) (4,06) (4,18) 3 039,2 2 786,8 2 595,5 2 970,3 3 358,6 3 044,4 2 843,1 2 309,3 (6,14) 2019 batas bawah batas atas 2020 2021 Batas bawah 2022 2023 2024 2025 Batas atas Walaupun menghadapi tekanan kenaikan harga komoditas, namun trend pemulihan ekonomi dan kesinambungan fiskal jangka menengah masih terjaga, defisit kembali di bawah 3% PDB yaitu berkisar 2,66% PDB (Rp531,4 T) s.d. 2,96% PDB (Rp599,4 T) di tahun 2023 Penguatan spending better mendorong belanja lebih efisien berkisar Rp2.843,1 T (14,21% PDB) s.d. Rp3.039,2 T (15,01% PDB) di tahun 2023, namun tetap produktif untuk mendukung agenda pembangunan. Catatan: Asesmen per 17 Maret 2022 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 36 PENGUATAN FONDASI JANGKA MENENGAH Mendukung penguatan recovery dan reformasi struktural untuk transformasi ekonomi (% PDB) URAIAN PENDAPATAN NEGARA Perpajakan - Pajak - Kepabeanan & cukai PNBP Hibah BELANJA NEGARA Belanja Pusat TKDD Primary balance Defisit Pembiayaan investasi Debt Ratio PDB Nominal (Triliun Rp) URAIAN PENDAPATAN NEGARA Perpajakan - Pajak - Kepabeanan & cukai PNBP Hibah BELANJA NEGARA Belanja Pusat TKDD Primary balance Defisit Pembiayaan investasi Stock Utang 2020 2021 LKPP Real sementara 10,68 8,33 6,95 1,38 2,23 0,12 16,82 11,88 4,94 (4,11) (6,14) 2020 2021 LKPP Real sementara 1.647,7 1.285,1 1.072,1 213,0 343,8 18,8 2.595,5 1.833,0 762,5 (633,7) (947,8) (104,7) 6.079,95 Batas bawah 11,80 9,11 7,53 1,58 2,66 0,03 16,42 11,79 4,63 (2,59) (4,62) (0,68) 39,39 15.434,2 2022 0,85 40,71 16.970,8 2023 Batas Atas 12,04 9,72 8,08 1,63 2,32 0,003 16,10 11,72 4,38 (1,86) (4,06) 12,26 9,84 8,19 1,65 2,4 0,003 16,44 12,02 4,43 (1,99) (4,18) (0,50) (0,98) 41,78 18.443,4 42,13 18.566,6 2022 2.003,1 1.546,5 1.277,5 269,0 452,0 4,6 2.786,8 2.001,1 785,7 (439,6) (783,7) (142,7) 6.908,9 Batas bawah 2.220,9 1.792,2 1.491,1 301,1 428,1 0,6 2.970,3 2.161,8 808,4 (343,5) (749,4) (92,2) 7.705,3 Catatan: Asesmen per 17 Maret 2022 Growth 10,9 15,9 16,7 11,9 (5,3) (86,9) 6,6 8,0 2,9 (21,9) (4,4) (35,4) 11,5 Batas bawah 11,56 9,55 7,97 1,58 2,00 0,01 14,21 10,16 4,05 (0,46) (2,66) (0,32) 41,50 20.003,8 2024 Batas Atas 12,05 9,83 8,21 1,61 2,20 0,020 15,01 10,86 4,14 (0,70) (2,96) (1,00) 42,58 20.251,9 2023 Batas Atas Growth 2.277,0 13,7 1.827,8 18,2 1.521,4 19,1 306,4 13,9 448,6 (0,7) 0,6 - 86,9 3.053,2 9,6 2.231,1 11,5 822,1 4,6 (370,4) (15,8) (776,2) (1,0) (182,3) 27,8 7.822,3 13,2 Batas bawah 2.311,7 1.909,6 1.594,4 315,1 400,1 2,0 2.843,1 2.032,6 810,5 (91,4) (531,4) (65,0) 8.301,7 Batas Atas 11,61 9,60 8,07 1,53 2,00 0,010 14,09 9,97 4,12 (0,29) (2,47) 12,32 10,10 8,50 1,60 2,20 0,020 15,05 10,74 4,31 (0,48) (2,73) (0,30) 41,19 21.610,9 (0,68) 42,50 22.066,0 2024 Growth Batas Atas Growth 4,1 6,6 6,9 4,6 6,5 233,4 (4,3) (6,0) 0,3 (73,4) (29,1) (29,5) 7,7 Batas bawah 2025 2.439,8 7,1 1.990,2 8,9 1.663,6 9,3 326,6 6,6 445,5 - 0,7 4,1 575,1 3.039,2 (0,5) 2.199,9 (1,4) 839,3 2,1 (142,3) (61,6) (599,4) (22,8) (202,5) 11,1 8.624,2 10,3 Batas bawah 2.509,6 2.075,2 1.744,4 330,8 432,2 2,2 3.044,4 2.153,5 890,9 (63,1) (534,9) (64,8) 8.901,4 Batas Atas 11,95 9,94 8,45 1,49 2,00 0,01 14,37 10,19 4,18 (0,26) (2,42) 12,86 10,64 9,05 1,59 2,20 0,020 15,48 11,09 4,39 (0,39) (2,62) (0,30) 40,81 23.369,4 (0,50) 42,05 24.087,8 2025 Growth Batas Atas Growth 8,6 8,7 9,4 5,0 8,0 8,0 7,1 5,9 9,9 (31,0) 0,7 (0,3) 7,2 Batas bawah 2.718,2 2.228,3 1.875,0 353,3 485,5 4,4 3.321,5 2.370,2 951,4 (106,3) (603,4) (150,3) 9.377,8 11,4 12,0 12,7 8,2 9,0 9,0 9,3 7,7 13,4 (25,3) 0,7 (25,8) 8,7 Batas bawah 2.793,1 2.323,4 1.975,8 347,7 467,4 2,3 3.358,6 2.381,0 977,6 (60,0) (565,4) (70,1) 9.536,9 Growth 11,3 12,0 13,3 5,1 8,1 8,1 10,3 10,6 9,7 (4,9) 5,7 8,1 7,1 Batas Atas 3.098,6 2.563,9 2.181,0 382,9 529,9 4,8 3.729,1 2.672,4 1.056,6 (93,6) (630,4) (120,4) 10.128,7 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Growth 14,0 15,1 16,3 8,4 9,2 9,2 12,3 12,8 11,1 (12,0) 4,5 (19,9) 8,0 37 3 HARGA LPG 3 Kg TEPAT SASARAN UNTUK DTKS PER JULI harga LPG 3 kg tetap, namun distribusinya diarahkan untuk masyarakat miskin dan rentan dalam DTKS KEBIJAKAN LPG 3 Kg (HARGA TETAP) (PER JULI) URAIAN SUBSIDI ICP 63 ICP 87 APBN Tanpa kebijakan 66,25 101,43 Pemberlakuan distribusi tertutup hanya untuk DTKS mulai Juli 80,39 Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi b. Kemiskinan KEBIJAKAN LPG 3 Kg (HARGA TETAP) (PER JULI) KETERANGAN Naik 35,18 naik 14,14 naik lebih rendah 21,04 1,48 naik 0,53 naik Penghematan Rp21,04 T, kompensasi Rp80,39 T Inflasi naik 1,48 % dan kemiskinan naik 0,53 % URAIAN SUBSIDI ICP 63 ICP 100 APBN Tanpa kebijakan 66,25 120,48 Pemberlakuan distribusi tertutup hanya untuk DTKS mulai Juli 95,49 Penghematan atas Potensi kenaikan Dampak Ekonomi & sosial a. Inflasi b. Kemiskinan KETERANGAN Naik 54,23 naik 29,24 naik lebih rendah 24,99 1,76 naik 0,63 naik Penghematan Rp24,99 T, kompensasi Rp95.49 T Inflasi naik 1,76 % dan kemiskinan naik 0,63 % Subsidi LPG 3 kg tepat sasaran diberikan kepada Rumah Tangga DTKS dengan rincian 25 juta KPM Biasa; 0,5 juta KPM Usaha Mikro; 0,3 juta KPM Nelayan; dan 3,9 juta KPM Petani (volume 6 bulan sekitar 2,34 juta MT) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 38 SUMMARY SIMULASI PERHITUNGAN REKENING TAGIHAN SEBAGAI AKIBAT DARI TARIFF ADJUSTMENT TAHUN 2022 (DIMULAI TW III) – ICP US$87 No. 1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9 10 11 12 13 Golongan Tarif R.1 / 900 VA-RTM R.1 / 1.300 VA R.1 / 2.200 VA R.2 / 3.500 VA s/d 5.500 VA R.3 / 6.600 VA ke atas B.2 / 6.600 VA s/d 100 kVA B.2 / > 100 kVA s/d 200 kVA B.3 / > 200 kVA I.3 / > 200 kVA I.4 / 30.000 kVA ke atas P.1 / 6.600 VA s/d 200 kVA P.2 / > 200 kVA P.3 L Jumlah Pelanggan 24.953.527 12.426.946 3.618.209 1.727.225 306.758 651.498 26.531 8.467 14.626 110 55.213 1.882 314.607 95.254 Pemakaian ratarata bulanan (kWh) 107 156 283 438 1.359 1.907 13.967 163.026 304.361 12.866.753 3.841 94.418 1.063 1.264 Tarif Existing 1352,00 1444,70 1444,70 1444,70 1444,70 1444,70 1444,70 1035,78 1035,78 996,74 1444,70 1035,78 1444,70 1644,52 Jumlah Skenario Existing Rekening Tagihan Skenario 1352,00 144.664 144.664 1444,70 225.373 225.373 1444,70 408.850 408.850 1511,68 632.779 662.117 1511,68 1.963.347 2.054.377 1511,68 2.755.043 2.882.780 1511,68 20.178.125 21.113.677 1109,32 168.859.070 180.848.002 1109,32 315.251.037 337.633.745 1089,44 12.824.807.385 14.017.514.472 1511,68 5.549.093 5.806.375 1109,32 97.796.276 104.739.776 1511,68 1.535.716 1.606.919 1679,95 2.078.673 2.123.461 Kenaikan Rp 0 0 0 29.339 91.030 127.737 935.552 11.988.932 22.382.708 1.192.707.087 257.282 6.943.500 71.203 44.788 Kompensasi % 0,00% 0,00% 0,00% 4,64% 4,64% 4,64% 4,64% 7,10% 7,10% 9,30% 4,64% 7,10% 4,64% 2,15% Tanpa TA Skenario 4,83 1,35 0,71 0,53 0,29 0,87 0,26 3,69 11,81 4,47 0,15 0,48 0,23 0,05 29,71 4,83 1,35 0,71 0,22 0,12 0,36 0,11 2,68 8,56 3,25 0,06 0,35 0,10 0,02 22,72 Keterangan • Tanpa adanya TA: potensi kompensasi tahun 2022 sebesar Rp29,71 T • Skenario : Tarif naik untuk seluruh Golongan daya >=3500 VA dengan kenaikan bertahap bagi pelanggan yang mengalami kenaikan lebih dari 10% beban Kompensasi Rp22,72 T Potensi penghematan kompensasi Rp6,99 T ICP 87 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SUMMARY SIMULASI PERHITUNGAN REKENING TAGIHAN SEBAGAI AKIBAT DARI TARIFF ADJUSTMENT TAHUN 2022 (DIMULAI TW III) – ICP US$100 No. 1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9 10 11 12 13 Golongan Tarif R.1 / 900 VA-RTM R.1 / 1.300 VA R.1 / 2.200 VA R.2 / 3.500 VA s/d 5.500 VA R.3 / 6.600 VA ke atas B.2 / 6.600 VA s/d 100 kVA B.2 / > 100 kVA s/d 200 kVA B.3 / > 200 kVA I.3 / > 200 kVA I.4 / 30.000 kVA ke atas P.1 / 6.600 VA s/d 200 kVA P.2 / > 200 kVA P.3 L Jumlah Pelanggan 24.953.527 12.426.946 3.618.209 1.727.225 306.758 651.498 26.531 8.467 14.626 110 55.213 1.882 314.607 95.254 Pemakaian ratarata bulanan (kWh) 107 156 283 438 1.359 1.907 13.967 163.026 304.361 12.866.753 3.841 94.418 1.063 1.264 Tarif Existing 1352,00 1444,70 1444,70 1444,70 1444,70 1444,70 1444,70 1035,78 1035,78 996,74 1444,70 1035,78 1444,70 1644,52 Jumlah Skenario Existing 1352,00 144.664 1444,70 225.373 1444,70 408.850 1526,27 632.779 1526,27 1.963.347 1526,27 2.755.043 1526,27 20.178.125 1109,32 168.859.070 1109,32 315.251.037 1089,44 12.824.807.385 1526,27 5.549.093 1109,32 97.796.276 1526,27 1.535.716 1696,16 2.078.673 Rekening Tagihan Kenaikan Skenario Rp 144.664 0 225.373 0 408.850 0 668.504 35.726 2.074.194 110.847 2.910.588 155.545 21.317.346 1.139.222 180.848.002 11.988.932 337.633.745 22.382.708 14.017.514.472 1.192.707.087 5.862.385 313.292 104.739.776 6.943.500 1.622.420 86.704 2.143.945 65.271 Kompensasi % 0,00% 0,00% 0,00% 5,65% 5,65% 5,65% 5,65% 7,10% 7,10% 9,30% 5,65% 7,10% 5,65% 3,14% Tanpa TA Skenario 5,07 1,53 0,81 0,59 0,33 0,98 0,29 3,81 12,16 4,57 0,17 0,49 0,26 0,06 31,11 5,07 1,53 0,81 0,28 0,16 0,47 0,14 2,79 8,91 3,36 1,07 0,36 0,11 0,03 25,08 Keterangan • Tanpa adanya TA: potensi kompensasi tahun 2022 sebesar Rp31,11 T • Skenario : Tarif naik untuk seluruh Golongan daya >=3500 VA dengan kenaikan bertahap bagi pelanggan yang mengalami kenaikan lebih dari 10% beban Kompensasi Rp25,08 T Potensi penghematan kompensasi Rp6,03 T ICP 100 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KINERJA FINANSIAL KONSOLIDASI PLN GROUP DALAM 5 TAHUN TERAKHIR SECARA FUNDAMENTAL MASIH CUKUP KUAT MESKIPUN MENGALAMI DAMPAK NEGATIF DARI PANDEMI Main Corporate Performances IDR Triliun 2017 2018 2019 2020 2021 CAGR Unaudited EBITDA 56,6 68,2 81,7 76,4 EBITDA Margin 18,8% 19,8% 22,7% 22,8% 301 344 360 345 369 4,4 11,6 4,3 6,0 14,2 869 927 940 976 567 699 837 649 633 0,3 -9,5 13,7 54,7 37,3 Revenue Net Income Equity Liability Total Cash Flow 929 91,0 12.6 % • Kinerja fundamental konsolidasi PLN 20172021 secara umum juga menunjukkan tren penguatan terlihat dari berbagai parameter finansial utama seperti EBITDA, Revenue, Net Income, Equity dan Total Cash Flow Cash Flow 24,7% 5,22% • Pada 2021, kinerja EBITDA, Revenue, Net Income dan Equity PLN mengalami 34% 2,95% 2,79% 234% 41 KINERJA PLN TERKAIT COVENANT 2022 Covenant DSCR yang dipersyaratkan ADB maupun World Bank berpotensi tidak terpenuhi jika tanpa kompensasi COVENANT DARI WORLD BANK (DSCR ARUS KAS) Description ICP Basis CWR 8 Maret Unit USD/Barrel 1 Simulasi 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 63 87 95 100 105 120 87 95 100 105 120 87 95 100 105 120 Kas Subsidi Rp Tn 52,4 54,8 55,6 56,1 56,5 58,0 54,8 55,6 56,1 56,5 58,0 54,8 55,6 56,1 56,5 58,0 Kas Kompensasi Tahun 2021 Rp Tn 24,6 24,6 24,6 24,6 24,6 24,6 - - - - - 24,6 24,6 24,6 24,6 24,6 Kas Kompensasi Semester I 2022 Rp Tn - - - - - - - - - - - 24,3 25,1 25,5 25,9 27,3 kali 0,93 0,83 0,79 0,77 0,75 0,69 0,44 0,40 0,38 0,36 0,3 1,21 1,18 1,17 1,16 1,12 Rp Tn 4,65 11,02 13,15 14,47 15,79 19,78 35,62 37,74 39,07 40,4 44,38 #NA #NA #NA #NA #NA Rp Tn 36,24 42,61 44,74 46,06 47,38 51,37 67,21 69,33 70,66 71,99 75,97 18,31 19,71 20,59 21,47 24,1 DSCR (minimal 1,5 kali) Tambahan Net revenue/kompensasi DSCR minimal 1 kali Tambahan Net revenue/kompensasi DSCR minimal 1,5 kali (syarat covenant World Bank) • Perubahan Net Revenue Rp1 triliun akan mempengaruhi DSCR sekitar 0,016 kali • Perubahan ICP setiap USD1/barrel berdampak terhadap Net Revenue basis Laporan Arus Kas sekitar Rp0,27 triliun yang akan mempengaruhi DSCR sekitar 0,0042 kali COVENANT DARI ADB (DSCR LABA RUGI) Description ICP Unit USD/Barrel Basis CWR 8 Maret 2022 Simulasi 1 2 3 4 5 63 87 95 100 105 120 Accrue Subsidi Rp Tn 60,05 62,39 63,17 63,66 64,15 65,61 Accrue Kompensasi Rp Tn 47,83 52,71 54,35 55,38 56,41 59,49 DSCR (minimal 1,2 kali) Rp Tn 1,27 1,23 1,22 1,21 1,20 1,17 Tambahan Net revenue/kompensasi DSCR minimal 1,2 kali (syarat ADB) Rp Tn #NA #NA #NA #NA 0,05 1,66 Sumber: PLN • Perubahan Nett Revenue Rp1 triliun akan mempengaruhi DSCR sekitar 0,016 kali • Perubahan ICP setiap USD1/barrel berdampak terhadap Net Revenue basis Laporan Laba Rugi sekitar Rp0,31 triliun yang akan mempengaruhi DSCR sekitar 0,0050 kali KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 42 KINERJA FINANSIAL KONSOLIDASI PERTAMINA GROUP DALAM 5 TAHUN TERAKHIR SECARA FUNDAMENTAL MASIH CUKUP MANAGEABLE Main Corporate Performances USD bn 2017 2018 2019 2020 2021 5% • Secara umum, kinerja fundamental konsolidasi Pertamina 2017-2021 masih cukup kuat tercermin dari berbagai parameter finansial utama seperti EBITDA, Revenue, Net Income, Equity dan Total Total Cash Flow 5,64% • Pada 2021, kinerja EBITDA, Revenue, Net Income dan Total Cash Flow Pertamina CAGR Unaudited EBITDA 7,3 EBITDA Margin 15,8% Revenue Net Income Equity Liability Total Cash Flow 9,2 8,2 8,2 15,9% 14,5% 17,8% 8,9 10,2% 46,0 57,9 54,8 41,5 57,3 2,6 2,5 2,5 1,1 1,4 25,1 27,6 28,8 29,1 27,5 30,4 35,1 36,0 37,9 44,3 6,4 9,1 6,8 9.9 11 -14,3% 2,3% 9,9% +14,5% KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 43 PERKIRAAN KEBUTUHAN PENDANAAN KPBU IKN BEBAN APBN Skenario Skenario 1 Capex KPBU: 2023: Rp39,0 T 2024: Rp53,8 T Skenario 2 Capex KPBU: 2023: Rp30,0 T 2024: Rp40,0 T Skenario 3 Capex KPBU: 2023: Rp20,0 T 2024: Rp30,0 T ASN/ TNI/ Polri/ Hankam Pindah s.d. 2024 Estimasi Pembayaran Cicilan KPBU Availability Payment (AP) (Rp triliun) Uraian Total AP: Rp2.012,8 T ± 60.257 AP Per Tahun ± 45.482 (75%) ± 32.487 (54%) Total AP: Rp2.012,8 T AP Per Tahun Total AP: Rp2.012,8 T AP Per Tahun 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2045 2046-2056 137,9 356,96 435,6 519,5 562,8 8,2 – 45,4 (0,04 – 0,14% PDB) 54,1 – 88,7 (0,16 – 0,19% PDB) 86,6 – 89,2 (0,13 – 0,18% PDB) 86,6 (0,08 – 0,12% PDB) 8,7 – 86,6 (0,01 – 0,08% PDB) 118,3 339,9 443,8 533,2 577,6 6,3 – 41,3 (0,03 – 0,13% PDB) 50,2 – 85,8 (0,15 – 0,18% PDB) 88,3 – 88,9 (0,13 – 0,18% PDB) 88,9 (0,09 – 0,12% PDB) 8,9 – 88,9 (0,01 – 0,08% PDB) 100,6 324,97 451,5 545,1 590,6 4,2 – 37,7 (0,02 – 0,12% PDB) 46,8 – 83,2 (0,14 – 0,18% PDB) 88,1 – 90,9 (0,14 – 0,18% PDB) 90,9 (0,09 – 0,13% PDB) 9,1 – 90,9 (0,01 – 0,08% PDB) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 44