PERTEMUAN 4 TEORI MOTIVASI DAN PERUBAHAN PRILAKU DALAM PENDIDIKAN GIZI • Health Believ Model • Teori Of Planed Behaviour/Reason Action Approach • Self Determiation Theory Health Believ Model • Health Belief Model (HBM) adalah model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini dilakukan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan individu. Sejarah lahirnya Teori Health Belief Model HBM atau Health Belief Model dikembangkan pertama kali tahun 1950-an oleh seorang psikologis sosial di layanan kesehatan Publik AS yaitu dimulai dengan adanya kegagalan pada program pencegahan dan pencegahan penyakit (Hocbaum 1958,Rosenstok 1960.1974). Selanjutnya HBM dipelajari sebagai perilaku terhadap gejala gejala sakit yang terdiagnosis terutama tentang kepatuhan terhadap proses pencarian penyembuhan. Sebelumnya, Witson (1925) mengembangkan teori yang dinamakan sebagai Teori S-R atau stimulus rangsangan yang menyatakan bahwa semua yang terjadi (perilaku) diakibatkan karena adanya penguatan (reinforcement), kemudian Skiner (1938) menguatkan bahwa setiap perilaku yang mendapatkan ganjaran memungkinkan seseorang akan meningkatkan atau mengulangi perilaku tersebut. Konsep Utama Health Belief Model KERENTANAN (Perceived Susceptibility) KESERIUSAN (Perceived Severity/seriousility) HAMBATAN (Perceived Barrier) KEUNTUNGAN (Benefitt) Faktor esensial dalam Health Belief Model 1. Kesiapan Individu 2. Lingkungan 3. Prilaku Bagan Perubahan Perilaku Masyarakat Sebagai contoh, masyarakat dilingkungan yang kumuh beranggapan bahwa membuang sampah disembarang tempat adalah hal yang biasa. Kemudian, karena pemikiran tersebut maka muncul kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya didaerah yang kumuh. Kebiasaan tersebut pada akhirnya melahirkan perilaku hidup tidak sehat yang menjadikan kualitas kesehatan masyarakat di daerah kumuh juga menurun. • Contoh KASUS : Ibu si A memiliki anak berusia sama dengan ibu si B, dalam hal ini ibu A melihat perkembangan dan pertumbuhan anaknya lambat dari perkembangan dan pertumbuhan anak dari ibu B. Diketahui saat bayi ibu A memberikan susu formula sejak dini. Theory of Planned Behaviour • Theory of Planned Behaviour menjelaskan bahwa perilaku terbentuk karena adanya intention / niat, dimana niat tersebut dipengaruhi oleh Sikap terhadap perilaku (Attitude toward the behaviour), Norma subyektif (Subjective norm) dan kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioural control). Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA). Dalam TRA dijelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subjektif (Fishbein dan Ajzen, 1975), sedangkan dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi yaitu kontrol perilaku yang dirasakan (Ajzen, 1991). DEFINISI Inti dari teori ini adalah bahwa semua tindakan atau perilaku diawali dari niat. Perilaku tersebut tidak bisa muncul secara tiba-tiba. Faktor-faktor Theory of Planned Behaviour Norma subjektif Persepsi kontrol prilaku Sikap terhadap prilaku Perilaku Kepercayaan yang memengaruhi sikap terhadap perilaku. Keyakinan adalah hal-hal yang mendorong individu untuk bertindak. Sedangkan sikap terhadap perilaku yaitu sikap individu terhadap perilaku yang diperoleh dari keyakinan yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut. • Contoh kasus : Aplikasi Theory of Planned Behavior pada Perilaku Pemberian ASI Eksklusif ASI Eksklusif bermanfaat bagi ibu, bayi, dan masyarakat. Salah satu intervensi untuk mencegah kematian bayi yaitu pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan. Sementara itu Lingkup ASI Eksklusif di Indonesia masih belum mencapai target. Self-Determination Theory (SDT) Self-Determination Theory adalah suatu teori motivasi yang dimotori oleh Deci dan Ryan (1985). Teori ini menyangkut tentang regulasi dari perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi regulasi tersebut. Individu sering merasakan lack of motivation atau kekurangan motivasi dalam melakukan latihan dikarenakan hambatan-hambatan dalam melakukannya. Berdasar SDT, ada beberapa jenis tipe motivasi yang berada dalam sebuah kontinu/ rangkaian, yaitu: amotivation, extrinsic motivation yang dapat dibagi lagi menjadi empat jenis (external regulation, introjected regulation, id entified regulation, integrated regulation), dan intrinsic motivation. Materi PERT. 5, 6,7 Membuat Desain Pendidikan Gizi : 1. Merancang tujuan perubahan perilaku berdasarkan isu dan perilaku pada kelompok sasaran. 2. Identifikasi factor-factor yang berhubungan dengan tujuan perubahan perilaku yang diharapkan 3. Memilih teori yang tepat 4. Menentukan tujuan, menerjemahkan teori menjadi pendidikan gizi yang diharapkan 5. Membuat rencana pendidikan gizi. Fokus pada motivasi perubahan perilaku dan implementasinya serta fasilitasi perubahan perilaku dan implementasinya 6. Rencana evaluasi