Tragedi Seveso Keselamatan Kerja dan Proses Kelompok 7 - Kelas A Anggota Kelompok 01 Beta Togito Sagala 02 Messy Martha Rini NIM. 21030119130086 NIM. 21030119140168 03 Ignatia Novita 04 Lisa Deasari NIM. 21030119130094 NIM. 21030119120009 01 Hierarchy Tragedi Seveso Lokasi Seveso, Italia Waktu Sabtu, 10 Juli 1976 pukul 12:37 Latar Belakang ● ● ● ● Pada akhir tahun 1960-an, industri farmasi Swiss, Hoffman-La Roche memilih Seveso sebagai lokasi pendirian pabrik ICMESA (Industrie Chimiche Meda Società Azionaria) di Italia. Pabrik tersebut dibangun dan didirikan di kota kecil Meda (dekat Seveso), untuk memproduksi 2,4,5-trichlorophenol untuk disinfektan, kosmetik dan herbisida. Pabrik ini merupakan produsen Trichlorophenol (TCP) yang digunakan dalam produksi sabun desinfektan oleh perusahaan. TCDD (2,3,7,8- tetrachlorodibenzo-p-dioxin) merupakan salah satu jenis dioksin, yang termasuk dalam senyawa kimia yang merupakan produk samping dari kegiatan industri. Initiation! Initiation ● ● ● Pada hari Sabtu, 10 Juli 1976 pukul 12:37, terjadi peristiwa keretakan pada katup pengaman reaktor ketika reaktor akan dipanaskan, kemudian terjadi ledakan dari reaktor TCP (2,4,5-trichlorophenol) dari pabrik kimia ICMESA (Industrie Chimiche Meda Società Azionaria) tersebut. Peledakan reaktor 2,4,5-triklorofenol terjadi karena kenaikan suhu dan tekanan yang tidak terkendali yang menyebabkan produksi TCDD dan akhirnya bocor karena katup pengaman di bagian atas reaktor meledak. Pabrik tersebut memproduksi 2,4,5-triklorofenol, perantara untuk kosmetik, dan obat-obatan, dimana peledakan tersebut menyebabkan pelepasan aerosol ke atmosfer yang mencakup natrium hidroksida, etilen glikol, natrium triklorofenat, dan sekitar 15 hingga 30 kg TCDD di atas area 18 km2. Propagation! Propagation ● ● Daerah yang terkena dampak dibagi menjadi zona A, B, R, dan non ABR. Wilayah dengan tingkat TCDD tanah permukaan tertinggi (kisaran: 15,5–5477 g/m2) diklasifikasikan sebagai zona A. Zona A menampung 736 penduduk (212 keluarga), semuanya dievakuasi mulai dua minggu (dari 26 Juli hingga 2 Agustus) setelah ledakan. Warga ini juga segera menjalani pemeriksaan medis dan tes laboratorium klinis. Mereka yang tinggal di daerah yang paling terpapar dalam zona A tidak diizinkan untuk kembali ke rumah mereka, yang dianggap terkontaminasi dan kemudian dihancurkan sebagai bagian dari pembersihan. Zona B, area kontaminasi terbesar berikutnya, menampung hampir 5000 penduduk yang tidak dievakuasi tetapi diperingatkan untuk tidak mengonsumsi produk lokal dan unggas. Warga ini juga mendapat pemeriksaan kesehatan dan uji laboratorium klinik. Selain itu, wanita hamil dan anak-anak <12 tahun dari zona B direlokasi setiap hari. Propagation ● ● ● Zona R, area yang paling sedikit terkontaminasi, menampung sekitar 32.000 penduduk yang diperingatkan untuk tidak mengonsumsi makanan lokal. Zona non-ABR adalah zona dimana TCDD tanah tidak terdeteksi dan dianggap tidak terpapar. Pada hari dan minggu berikutnya, lebih dari 3.300 hewan yang sebagian besar merupakan unggas dan kelinci mati dan disembelih karena sekarat akibat keracunan. 78.000 lebih disembelih sebagai pencegahan. 15 anak dirawat di rumah sakit karena peradangan kulit. Propagation ● ● Pada akhir Agustus Zona A telah benar-benar dikosongkan, 1600 orang dari segala usia telah diperiksa dan 447 ditemukan menderita lesi kulit atau chloracne. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah yang terkontaminasi pada saat kecelakaan telah mengalami peningkatan secara signifikan pada laju darah, hati, dan kanker tulang, serta tingkat kematian yang lebih tinggi dari peredaran darah, penyakit pernapasan dan pencernaan, diabetes, dan hipertensi. Pada tanggal 25 Juli, sebuah studi multi-cabang diluncurkan di bawah sponsor dari Regione Lombardia Italia. Tim investigasi bioklinis dari Rumah Sakit Desio mengumpulkan spesimen darah dari ribuan penduduk untuk tes kimia klinis segera. Termination Termination ● ● ● Pemerintah Italia menggunakan teknik insinerasi dan landfilling bagi komponenkomponen pabrik tersebut. Landfilling dalam tanah dilakukan dalam 2 lubang dengan proteksi yang kuat, yaitu dilapisi bentonit dan lembaran polyethylene. Pohon-pohon terkontaminasi ditebang. Tanah terkontaminasi dikupas sedalam rata-rata 5 cm. Daerah tersebut kemudian dijadikan taman. Pekerjaan ini membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Hewan yang mati, terutama ayam dan kelinci yang disimpan sebagai makanan, mulai membanjiri sumber daya kota, dan banyak yang disembelih secara darurat untuk mencegah orang memakannya. Pabrik ICMESA ditutup, dan semua limbahnya yang disimpan dalam 41 barel, dialokasikan untuk dibuang sebagai limbah nuklir. 02 Causes and Effect Causes! Penyebab terjadinya insiden Apa penyebab terjadinya Insiden Seveso? ➔ Berdasarkan hasil penyelidikan didapatkan bahwa jika tidak ada pengadukan, kalor yang mengalir dari tembok reaktor atas tidak terdistribusi dengan seragam di bejana, seperti yang didapatkan dari perhitungan. Akan tetapi, kalor ini didapatkan di lapisan paling atas, yaitu kira kira 1/10 tinggi bejana yang bisa mencapai suhu sekitar 200oC. Jadi overheating pada permukaan cairan yang tidak diaduk dapat menaikkan suhu sebagian kecil masa reaksi total menjadi 200oC. ➔ Akibatnya, reaksi eksotermal yang belum diketahui pada saat itu menghasilkan kalor yang menaikkan suhu lebih tinggi lagi menjadi 230oC. Reaksi ini akan menyebabkan kenaikan tekanan dan akhirnya pecahnya cakram pecah dan bocornya bagian dari isi reaktor. ➔ Jadi transfer panas ke bagian isi reaktor, mulai dari bagian atas isi bejana, kenaikan suhu secara perlahan terhadap bejana reaksi selama beberapa jam sehingga terjadinya kecelakaan. Faktor yang mempengaruhi insiden Ada 5 faktor yang terjadi secara simultan, yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan di Seveso: ❏ ❏ ❏ ❏ ❏ Tidak ada pendinginan yang dilakukan terhadap bejana reaksi setelah pekerjaan selesai. Agitasi terhadap isi reaktor hanya 15 menit setelah pekerjaan selesai. Kalor atau panas yang tidak dibasahi dan berada di reaktor bagian atas. Mekanisme konduksi/konveksi termal. Fenomena eksotermal lemah yang terjadi dibawah 200oC namun dilakukan pada suhu di atas 200oC. Effect! Efek dari Tragedi Seveso Asal Efek Adanya bahan kimia yang berasal dari proses sintesis triklorofenol yaitu dioksin, sehingga membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Munculnya awan beracun yang sebagian besar lewat sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Daun berguguran secara tiba-tiba. Kematian hewan kecil seperti burung dan kucing. Efek Efek Efek dari Tragedi Seveso Penyakit kulit misterius yang menyerang anakanak (chloracne). Efek teratogenic dari dioksin yaitu wanita hamil dari daerah terkontaminasi diberi kebebasan memilih aborsi medis. 40.000 hewan mati secara perlahan-lahan dari bencana Seveso terjadi. Adanya efek multigenerasi yang terjadi terhadap kesehatan. 700 Orang warga dievakuasi dari zona A, sedangkan zona B dan C dalam upaya membatasi paparan. Daftar Pustaka Eskenazi, B., Warner, M., Brambilla, P., Signorini, S., Ames, J., & Mocarelli, P. (2018). The Seveso accident: A look at 40 years of health research and beyond. Environment international, 121, 71-84. Kurniawan, B. (2019). Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Indonesia dan Tantangannya. Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 9(1). Laura Centemeri. (2010). The Seveso Disaster Legacy. Nature and History in Modern Italy, Ohio University Press & Swallow Press, pp.251-273, 2010. ffhal-01016045 Sambeth, J. (1983). The seveso accident. Chemosphere, 12(45), 681-686. Thanks! Do you have any questions? CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik