WAX KEDOKTERAN GIGI Drg. Mangatas HP Hutagalung, M.Kes Wax pertama sekali digunakan di Kedokteran Gigi pada abad ke 18 untuk mencetak daerah yang Edentolous. Pengertian Wax: Merupakan salah satu bahan termoplastik yang secara normal berbentuk solid pada suhu kamar, tetapi dapat mencair, untuk membentuk suatu cairan. Fungsi utama wax: Untuk mendapatkan suatu patern (bentuk) kerja. Pembuatan Patern ini dapat lansung dikerjakan di dalam mulut ataupun pada die di laboratorium. Wax terdiri dari campuran berbagai bahan organis dan bahan alami. Ada 3 tipe wax: 1. Hidrokarbon: paravin dan microcrystallin wax 2. Ester alami 3. Sintesis a. Parafin wax Melunak pada suhu 37-55°C dan cair pada suhu 48-70°C Memiliki sruktur hidrokarbon berrantai lurus. CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2CH2-CH2-CH2-CH3 b. Microcrystallin wax • Berat molekul tinggi dan struktur kristal yang baik. • Terdiri dari cabang-cabang atau rantai yang melingkar. • Mencair pada suhu 65°C-90°C • CH3 • • CH2 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 • CH2 • • • • CH2 CH2 CH2 CH3 Wax Ester Memiliki sifat-sifat yang sangat banyak tergantung pada sumber keasliannya. Wax ini dihasilkan oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan yang mengandung beeswax, carnauba dan candilla wax. Wax sintetis dapat dibuat manusia Cth: polyethilen dengan modifikasi petroleum atau wax alami lainnya seperti montan. Wax yang sekarang banyak digunakan. Unsur-unsur pokok Dental wax Tipe Contoh Sumber Struktur Sifat-sifat Mineral Parafin wax Hidrokarbon berantai lurus Mudah pecah Microstallin wax Diperoleh dari penyaringan petroleum s.d.a Hidrokarbon berantai cabang Sedikit lebih mudah pecah dari parafin wax Serangga Bees wax Sarang lebah Memiliki struktur kristal lebih sedikit dan memiliki bahan amorph yang lebih banyak dari parafin wax Bila dicampur parafin wax: 1.Pd suhu kamar mudah pecah 2.Pd suhu mulut akan menghasilkan daya alir wax Tumbuhtumbuhan Carnauba wax Pohon palem di Amerika Selatan. Tumbuhtumbuhan dan pohon s.d.a - Kuat dan liat. - s.d.a - Menambah sifat adhesif wax Candila wax Resin dan Getah Sifat-sifat fisik Dental wax 1. 2. 3. 4. 5. Temperatur peralihan ke solid Termal ekspansi dan kontraksi Daya alir (flow) Tekanan internal Sifat mudah pecah (brittleness) 1. Temperatur peralihan ke solid • Oleh karena wax memiliki temperatur yang cukup tinggi maka peralihan ke solid terjadi pada saat bentuk stabil cristal lattice yang terdapat pada wax mulai berubah ke suatu bentuk heksagonal di bawah titik cair wax. • Selama terjadi perubahan dari satu tipe lattice ke tipe lattice lainnya, wax akan mudah dimanipulasi tanpa terjadi kerusakan pada tekanan yang berlebihan. 2. Termal ekspansi dan kontraksi • Pada saat pendinginan wax dari temperatur 37°C ke 20°C, maka akan terjadi linear shrinkage sebesar 0,6% dengan kofisien termal ekspansi sebesar 350 x 10 ¯⁶/°C 3. Daya alir (flow) • Tergantung pada: 1. Temperatur dikenakan pada wax 2. Besarnya kekuatan/tenaga yang diberikan pada wax 3. Lamanya kekuatan/tenaga yang diberikan pada wax 4. Tekanan internal • Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah, sehingga sangat sulit mencapai panas yang seragam. • Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang cukup sampai temperatur peralihan ke solidnya, maka wax mengalami tekanan yang sangat kuat. • Bila wax dipanaskan kembali, maka akan ada perubahan bentuk karena adanya tekanan 5. Sifat mudah pecah (brittleness) • Pada beberapa wax, kekerasan sangat diperlukan, cth: inlay wax karena diperlukan pembentukan (carving) yang berulang sesuai keinginan tanpa mengalami patah. • Syarat wax dental : • Mudah dibentuk dalam keadaan panas • Setelah dingin harus dapat mempertahankan bentuknya • Dalam keadaan keras harus dapat diukir • Melting range (kisaran tititik leleh) relatif panjang • Lilin dapat beradaptasi dengan baik pada permukaan lain • Dalam keadaan cair dapat dituang kedalam cetakan • Untuk lilin inlay (700 – 8000°C) pada pemanasan harus dapat menguap tanpa sisa