STAN-4-Persediaan-dan-Aset-Biologis-30102019

advertisement
PERSEDIAAN, ASET
BIOLOGIS & NILAI
WAJAR
Agenda
Persediaan
Aset Biologis
Nilai Wajar
Diskusi
2
PSAK 14
Tujuan PSAK
PERLAKUAN
AKUNTANSI
• penentuan jumlah biaya yang diakui sebagai
aset
• perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset
tersebut sampai pendapatan terkait diakui.
PENURUNAN
NILAI
REALISASI
NETO
• Pernyataan ini menyediakan panduan dalam
menentukan biaya dan pengakuan
selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap
penurunan nilai realisasi neto.
RUMUS
BIAYA
• Pernyataan ini juga memberikan panduan
rumus biaya yang digunakan untuk
menentukan biaya persediaan.
4
PSAK 14
Persediaan
• Persediaan adalah aktiva :
– Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
– Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
– Dalam bentuk bahan atau perlengkapan / supplies
untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa
• Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi
bersih mana yang lebih rendah (the lower of the cost and
net realizable value)
PSAK 14
Persediaan
• Biaya persediaan meliputi :
– Biaya pembelian
– Biaya konversi
– Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi
dan tempat yagn siap untuk dijual atau dipakai (present location
and condition)
• Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak
lainnya kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak.
• Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan
unit yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap dan
variable yang dialokasikan secara sistematis.
Persediaan
• Biaya yang dikeluarkan dari persediaan :
– Jumlah pemborosan yang tidak normal
– Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam
proses produksi sebelum tahap produksi berikutnya
– Biaya administrasi dan umum
– Biaya penjualan
• Teknik pengukuran biaya persediaan Metode biaya
standar, Metode eceran (retail) dapat digunakan bila
hasilnya mendekati biaya historis
• Persediaan yang dibeli dengan pembayaran ditunda tidak
boleh memasukkan unsur bunga.
Rumus Biaya
• Untuk barang yang tidak dapat diganti dengan barang lain (not
interchangeable) serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan
untuk proyek khusus  identifikasi khusus terhadap biaya
masing-masing.
• Untuk barang lain dihitung dengan menggunakan rumus biaya :
– Masuk pertama keluar pertama / FIFO
– Rata-rata / Weighted Average
• Entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap
semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang
sama.
• Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang
berbeda, rumusan biaya yang berbeda diperkenankan.
Nilai Realisasi neto
• Konsisten dengan pendapat: aktiva seharusnya tidak
dinyatakan melebihi jumlah yang mungkin dapat
direalisasi
• Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam
kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat penjualan.
Nilai Realisasi neto
• Estimasi nilai realisasi bersih :
– Berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia
– Mempertimbangkan fluktuasi harga atau biaya yang
langsung terkait
– Mempertimbangkan tujuan persediaan
• Nilai realisasi bersih :
– Biaya ganti / replacement cost
– Harga jual dikurangi dengan biaya untuk melakukan
penjualan
Teknik Pengukuran Biaya
• Teknik pengukuran biaya  standar, eceran, laba kotor
• Dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya.
• Biaya standar  harus direview
• Metode eceran  industri eceran  jumlah besar item
yang berubah dengan cepat, dan memiliki marjin yang
sama di mana tidak praktis untuk menggunakan metode
lainnya.
Penurunan ke Nilai Realisasi Bersih
• Penurunan dapat dilakukan item per item atau group.
• Penurunan yang terjadi langsung dibebankan beban
periode berjalan / menambah beban persedian.
• Pemulihan nilai akan diakui sebagai pengurang jumlah
beban persediaan
• Nilai realisasi bersih yang telah ditentukan harus ditinjau
kembali pada setiap periode berikutnya.
Pengakuan sebagai Beban
• Jika persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan
tersebut harus diakui sebagai beban pada periode
diakuinya pendapatan.
• Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya
menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian
persediaan harus diakui sebagai beban pada periode
terjadinya penurunan atau kerugian tersebut.
• Setiap pemulihan kembali diakui sebagai pengurangan
terhadap jumlah beban persediaan pada periode
terjadinya pemulihan tersebut.
Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan,
termasuk rumus biaya yang digunakan;
• Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut
klasifikasi yang sesuai bagi entitas;
• Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual;
• Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode
berjalan;
• Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah
persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan;
• Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui
• Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai
persediaan; dan
• Nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan
kewajiban.
Ilustrasi – Arus Biaya
PT. Mekar melaporkan transaksi berikut pada 2004:
Tanggal
Pembelian
Biaya beli
12 Mei
100 unit
1.000
14 Aug
200 unit
2.200
18 Sep
120 unit
1.800
420 unit
5.000
Pada 31 Des, perusahaan memiliki 20 unit di tangan
dan menggunakan sistem persediaan periodik.
Berapa nilai HPP dan persediaan akhir?
Metode Average (Weighted)
Data tersedia:
Tanggal
Mei 12
Aug 14
Sep 18
Pembelian
100 unit
200 unit
120 unit
420 unit
Biaya
1.000
2.200
1.800
5.000
Langkah:
1. Hitung biaya rata-rata per unit : 5.000/420 = 11.905
2. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual
untuk memperoleh HPP: (420-20) x 11.905 = 4.762
3. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di
persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x 11,91 =
238
Metode FIFO
Data diberikan:
Tanggal Pembelian
Mei 12 100 unit @ 10
Aug 14 200 unit @ 11
Sep 18 120 unit @ 15
420
Biaya
1.000
2.200
1.800
5.000
HPP (FIFO)
1.000 (100 terjual)
2.200 (200 terjual)
1.500 (100 terjual; 20 sisa)
4.700
Biaya Barang
Siap Jual
HPP
4.700
5,000
Persediaan Akhir
20 * $15 = 300
18
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan
Kuantitas
Biaya
NRV
Total
Biaya
Total
NRV
Lebih
Kecil
A
400
50
60
20.000
24.000
20.000
B
200
120
100
24.000
20.000
20.000
C
500
70
60
35.000
30.000
30.000
D
300
200
220
60.000
66.000
60.000
139.000
134.000
130.000
TOTAL
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000
Jurnal COGS*
9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan
9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan
tidak rutin dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
19
Koreksi Kesalahan Persediaan
• Koreksi kesalahan atas persediaan akan disajikan sesuai
ketentuan PSAK 25.
• Jika koreksi tersebut terjadi di tahun berjalan akan
dilakukan pembetulan mengoreksi persediaan dan/atau
COGS.
• Jika koreksi terjadi pada tahun sebelumnya maka akan
dilakukan penyesuaian atas nilai sebelumnya dan
diperhitungkan dampaknya terhadap saldo laba jika
berpengaruh pada nilai COGS periode sebelumnya.
AGRIKULTUR PSAK 69
Agenda
Agrikultur
Konsep Akuntansi Agrikultur
Ilustrasi
21
Akuntansi Agrikultur
SE Bapepam
No. SE-02/PM/2002
PSAK 69
NILAI
WAJAR
VS
BIAYA
PEROLEHAN
PSAK 32
Kehutanan
22
Latar Belakang
•
•
Agrikultur memiliki sifat yang spesifik.
Cost model (historical cost) sulit diterapkan karena perkembangan dan
pertumbuhan (growth and regeneration) tidak diketahui
• Karakteristik unik:
• Kenaikan aset melalui proses pertumbuhan
• Pendapatan dikaitkan dengan pertumbuhan aset atau pada saat
penjualan.
• Laporan keuangan perusahaan agrikultur dengan cost model :
• Tidak dapat memperlihatkan nilai yang sesungguhnya karena aset dicatat
sebesar biaya yang dikeluarkan.
• Nilai tercatat aset tidak mencerminkan kualitas ternak.
• Alokasi biaya yang arbriter 
• proses amortisasi atas biaya yang diakumulasikan.
• Alokasi antara produk yang terjual dan produk belum terjual
• Aset dapat berupa aset berumur panjang seperti pohon atau berumur
sangat singkat seperti ayam, padi.
• PSAK 69 menggunakan konsep nilai wajar
23
Latar Belakang
•
•
•
•
•
•
•
IAS 41 dikeluarkan Februari 2001
IAS 41 terakhir telah disesuaikan dengan standar lain yang
dikeluarkan sempai dengan tahun 2009.
Beberapa negara keberatan dengan standar ini – Malaysia terkait
akuntansi atas bearer aset
IAS 41 diamandemen (tanaman produktif sebagai aset tetap),
keluar tahun 2014 dan efektif berlaku 1 Januari 2016.
Indonesia terlambat mengadopsi IAS 41 karena menunggu
amandemen IAS 41 terkait bearer asset.
ED PSAK 69 Agrikultur dikeluarkan pada pertengahan tahun 2015
dan disahkan pada Desember 2015.
PSAK 69 efektif 1 Januari 2018.
24
PSAK 69 AGRIKULTUR
Aktivitas Agrikultur
Transformasi biologis
•
•
•
•
Proses pertumbuhan  menjadi lebih besar
Proses penambahan  berkembang biak
Proses menghasilkan  produk
Proses pertumbuhan sampai pada titik tertentu
kemudian menghasilkan
25
Konsep Umum Agrikultur
• Mengatur tentang aset biologis dan produk agrikultur.
• Aset biologis:
• Menghasilkan produk agrikultur : sapi  susu
• Menjadi produk agrikultur : sapi  daging
• Menghasilkan aset biologis sbg produk : sapi  anak
sapi
• Aset biologis  tanaman dan hewan selama hidup
• Produk agrikultur  hasil panen dari aset biologis, PSAK 69
hanya mengatur pengukuran pada saat titik pemanenan.
• Panen / Harvest adalah pemisahan produksi dari aset
biologis atau penghentian proses kehidupan suatu aset
biologis.
26
Bearer & Consumables
• Sistem produksi
•
Consumable: hewan dan tumbuhan itu sendiri yang
dipanen
•
Bearer / menghasilkan: Tanaman atuu hewan yang
menghasilkan produksi pada saat panen.
27
Consumables & Bearer
• Aset biologis akan menjadi produk agricuture
setelah melewati suatu periode tertentu.
•
•
•
•
Ayam potong
Sapi potong
Ikan
?? Ikan hias, kuda, burung
• Aset biologis akan menghasilkan produk
agricuture  namun bisa dijual
•
•
Ayam petelur
Sapi perah
• Aset biologis akan menjadi produk agricuture
berbentuk aset biologis lain.
•
Sapi untuk menghasilkan anak sapi
28
Konsep Umum PSAK 69
• Aset biologis dinilai sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik
pada pengakuan pertama maupun pada tanggal
laporan
• Produk agrikultur dinilai nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan
pertama.
• Perubahan nilai diakui sebagai pendapatan utama
dalam laba rugi periode berjalan.
• Pengungkapan yang disyaratkan lebih banyak 
pertumbuhan / perubahan asset biologis
29
Tujuan
Mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan yang
terkait dengan aktivitas agrikultur.
• Penerapan kebijakan dan mengikuti PSAK 25
• Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsurunsur yang tidak material.
30
Tujuan dan ruang Lingkup
• Ruang Lingkup mencakup:
a.
b.
c.
Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);
Produk agrikultur pada titik panen; dan
Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.
• Tidak diterapkan
a.
b.
Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur,
tetapi tetap berlaku untuk produk dari tanaman produktif.
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah 
PSAK 14 Persediaan
31
Contoh Aset biologis
Aset biologis
Produk agrikultur
Hasil Pemroses ansetelah Panen
Domba
Wol
Benang karpet
Pohon dalam hutan kayu
Pohon tebangan
Kayu gelondongan, potongan kayu
Sapi perah
Susu
Keju
Babi
Daging potong
Sosis, ham (daging asap)
Tanaman kapas
Kapas panen
Benang, pakaian
Tebu
Tebu panen
Gula
Tanaman tembaka
Daun tembakau
Tembakau
Tanaman teh
Daun teh
Teh
Tanaman Anggur
Buah anggur
Minuman anggur (wine)
Tanaman buah-buahan
Buah petikan
Buah olahan
Pojon kelapa sawit
Tandan buah segar
Minyak kelapa sawit
Pohon karet
Getah karet
Produk olahan karet
Beberapa tanaman, sebagai contoh, tanaman teh, tanaman anggur, pohon kelapa sawit, dan pohon karet, memenuhi
definisi tanaman produktif (bearer plants) dan termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Namun, produk yang
tumbuh (produce growing) pada tanaman produktif (bearer plants), sebagai contoh, daun teh, buah anggur, tandan
buah segar kelapa sawit, dan getah karet, termasuk dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur.
32
PSAK 69
Aset biologis
Produk Agrikultur
33
Definisi
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen
transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas
untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur
atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biologiscal asset) adalah hewan atau tanaman
hidup.
• Biaya untuk menjual (cost to sell) adalah biaya inkremental
yang diatribusikan secara langsung untuk pelepasan aset, tidak
termasuk beban pembiayaan dan pajak penghasilan.
• Kelompok aset biologis (group of biologiscal asset) adalah
penggabungan dari hewan atau tanaman hidup yang serupa.
34
Definisi
• Panen (harvest) adalah pelepasan produk dari aset biologis atau pemberhentian
proses kehidupan aset biologis.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Tanaman produktif (bearer plant) adalah tanaman hidup yang:
• digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode;
dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur,
kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
• Transformasi biologis (biologiscal transformation) terdiri dari proses
pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang mengakibatkan
perubahan kualitatif atau kuantitatif aset biologis.
35
Tanaman Produktif
• Berikut ini bukan merupakan tanaman produktif (bearer plants):
a. tanaman yang dibudidayakan untuk dipanen sebagai produk agrikultur –
pohon untuk diambil kayunya.
b. tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan produk agrikultur dan
juga akan memanen dan menjual tanaman tersebut sebagai produk
agrikultur. contoh, pohon yang dibudidayakan baik untuk buahnya maupun
potongan kayu); dan
c. tanaman semusim (annual crops) (sebagai contoh, jagung dan gandum).
• Penjualan sisa tidak akan mengubah tanaman sebagai bearer plant.
• Produk yang tumbuh pada tanaman produktif merupakan aset biologis.
• Aktivitas agrikultur mencakup berbagai aktivitas; sebagai contoh, peternakan,
kehutanan, tanaman semusim (annual) atau tahunan (perennial), budidaya kebun
dan perkebunan, budidaya bunga, dan budidaya perikanan (termasuk peternakan
ikan).
36
Aktivitas Agrikulutur
• Terdapat karakteristik umum tertentu dalam keanekaragaman ini:
a. Kemampuan untuk berubah.
b. Manajemen perubahan. Manajemen yang mendukung transformasi biologis dengan
meningkatkan, atau setidaknya menstabilkan, kondisi yang diperlukan agar proses
tersebut dapat terjadi.Perlu dibebankan aktivitas agrikultur dari aktivitas lain.
seperti penangkapan ikan laut dan penebangan hutan) bukan merupakan aktivitas
agrikultur; dan
c. Pengukuran perubahan. Perubahan:
a. Kualitas (keunggulan genetik, kepadatan, kematangan, kadar lemak, kadar
protein, dan kekuatan serat) atau
b. Kuantitas (keturunan, berat, meter kubik, panjang atau diameter serat, dan
jumlah tunas)
yang dihasilkan oleh transformasi biologis atau panen diukur dan dipantau sebagai
fungsi manajemen yang rutin.
37
Hasil Transformasi biologis
Perubahan aset melalui
• pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan kualitas
hewan atau tanaman),
• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas hewan
atau tanaman), atau
• prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman hidup tambahan); atau
Produksi produk pertanian seperti getah karet, daun
teh, wol, dan susu.
38
Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur, jika
dan hanya jika
entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang
terkait dengan aset biologis tersebut akan mengalir ke
entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur
secara andal.
39
Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap
akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual,
Kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana
nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya
perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik
panen.
Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut
ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain yang
berlaku.
40
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian yang
timbul pada saat pengakuan awal
aset biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan
dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual aset biologis
laba rugi pada
periode dimana
keuntungan atau
kerugian tersebut
terjadi.
Keuntungan atau kerugian yang
timbul pada saat pengakuan awal
produk agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
41
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30
• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal aset
biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif
pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas
mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk
menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk
dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur secara andal.
42
Pengungkapan
Ketentuan umum (40-41)
Pengungkapan jika tidak diungkapkan di bagian lain (48)
Pengungkapan kondisi umum: keberadaan jumlah komitmen dan
strategi manajemen risiko keuangan (49)
Rekonsiliasi perubahan aset biologis (50)
Pengungkapan tambahan aset biologis yang nilai wajarnya tidak
dapat diukur dengan andal (54-56)
43
Pengungkapan Umum (40)
Entitas mengungkapan keuntungan dan kerugian gabungan
yang timbul selama periode berjalan pada saat pengakuan
awal aset biologis dan produk agrikultur dan dari
perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset
biologis
Entitas mendiskripsikan setiap kelompok aset biologis
44
Pengungkapan jika tidak diungkapkan bagian lain (Par 46)
sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset
biologis; dan
ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir
periode; dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.
45
Pengungkapan (49)
keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset
biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;
jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi
aset biologis; dan
strategi manajemen risiko keuangan yang terkait dengan
aktivitas agrikultur.
46
Pengungkapan Rekonsiliasi (50)
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset
biologis antara awal dan akhir periode berjalan.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang
diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata
uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar
negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.
47
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal (54-55)
deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan
dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan akhir
periode.
48
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal (55)
Jika pada periode berjalan, entitas mengukur menggunakan
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan,
keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset
biologis tersebut dan rekonsiliasi mengungkapkan aset
biologis secara terpisah.
Rekonsiliasi tersebut mengungkapkan jumlah berikut dalam
laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.
49
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal 56
Ketika nilai wajar menjadi dapat diukur secara
andal selama periode berjalan, maka entitas
mengungkapkan:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur
secara andal; dan
• dampak dari perubahan tersebut.
50
Definisi - Hibah
• Hibah pemerintah (government grants) adalah sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
• Jumlah tercatat (carrying amount) adalah jumlah dimana aset diakui
dalam laporan posisi keuangan.
• Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).
51
Definisi Hibah – PSAK 61
• Hibah pemerintah bantuan oleh pemerintah dalam bentuk
pemindahan sumber daya kepada entitas sebagai imbalan
atas kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan sesuai
dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kegiatan
operasi entitas tersebut,
• tidak termasuk jenis bantuan pemerintah yang tidak memiliki nilai
yang memadai bagi entitas dan
• transaksi dengan pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari
transaksi perdagangan normal
52
Hibah Pemerintah
Hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait dengan aset biologis
yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui
dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, hibah pemerintah
tersebut menjadi piutang.
Jika hibah pemerintah terkait aset biologis yang diukur nilai wajar
dikurangi biaya untuk mnjual adalah bersyarat, termasuk ketika
hibah pemerintah mensyaratkan entitas untuk tidak terlibat
dalam aktivitas agrikultur tertentu, maka entitas mengakui hibah
pemerintah dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, kondisi yang
melekat pada hibah pemerintah tersebut telah terpenuhi.
53
Pengungkapan – Hibah Pemerintah
sifat dan cakupan hibah pemerintah yang diakui dalam
laporan keuangan;
kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi lain yang
melekat pada hibah pemerintah; dan
penurunan signifikan yang diperkirakan dalam jumlah
hibah pemerintah.
54
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
• Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
55
Laporan Posisi Keuangan
Neraca
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Aset biologis
Total aset lancar
31 Des 2011
US$
10.000
88.000
60.950
22.000
180.950
31 Des 2010
US$
10.000
65.000
50.650
20.000
145.650
Aset tidak lancar
Ternak sapi perah - belum menghasilkan1)
52.060
47.730
Ternak Sapi ternak Susu - menghasilkan 1)
252.990
311.840
Sub-total aset biologis
305.050
359.570
Tanaman Produktif
120.000
100.000
Properti, pabrik, dan peralatan
1.462.650
1.409.800
Total aset tidak lancar
1.887.700
1.869.370
Total aset
2.068.650
2.015.020
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat
dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset biologis yang dapat
dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis yang menghasilkan dan belum
menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan
tersebut.
56
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Penjualan
Nilai wajar produk yang dihasilkan
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar
468.240
50.000
39.930
558.170
Persediaan yang digunakan
Biaya pegawai
Beban penyusutan
Beban operasi lainnya
(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022
Laba operasi
Pajak penghasilan
Laba komprehensif tahun berjalan
(43.194)
37.828
57
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas Operasi
• Penerimaan kas dari penjualan susu
• Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah
• Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan
• Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah
498.027
97.913
(460.831)
(23.815)
111.294
58
Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu
untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember
20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu
(mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat
menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan
menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual sebesar 518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang
berakhir 31 Desember 20X1.
59
Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan
ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam
pasar utama (atau pasar paling menguntungkan) untuk hewan ternak
tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan
pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar
paling menguntungkan).
60
Pengungkapan
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
20X1
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1
459.570
Kenaikan karena pembelian
26.250
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a)
15.350
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a)
24.580
Penurunan karena penjualan
(100.700)
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1
425.050
(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke
perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan
oleh Pernyataan ini.
61
Pengungkapan
Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa harga
susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu,
tidak menyepakati suatu kontrak derivatif atau kontrak lain untuk
mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan
telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam
mempertimbangkan kebutuhan manajemen risiko keuangan yang
aktif.
62
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu hewan
dianjurkan
tetapi tidak diharuskan dalam
berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada
tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut.
PSAK
69 dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut:
Nilai wajar setelah
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1
100
70
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1
108
Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1
72
Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December 20X1
80
Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1
105
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1
111
Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1
120
63
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100)
1000
Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108)
108
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan
harga:
10 × (105 – 100)
50
1 × (111 – 108)
3
1 × (72 – 70)
2
55
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan
fisik:
10 × (120 – 105)
150
1 × (120 – 111)
9
1 × (80 – 72)
8
1 × 70
70
237
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120
1 × 80
1320
80
1400
64
Ilustrasi
• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada 1
Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi
estimasi biaya penjualan:
• Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007
• Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007
• Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007
200
212
230
• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewan-hewan
tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
•
•
•
•
Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200)
Pembelian
Perubahan nilai wajar (the balancing figure)
Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230)
1,000
212
168
1,380
65
Ilustrasi Jurnal 1
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi
60.000.000
Kas
60.000.000
Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas
120.000.000
Penjualan
120.000.000
Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis*
Pendapatan*
30.000.000
30.000.000
Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode sehingga
entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan. Tapi karena ada
pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan tetap sesuai PSAK
66
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Aset biologis
100.000.000
Kas
100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis
30.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
30.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis
Kas
40.000.000
40.000.000
67
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan
Debit
Kredit
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas
200.000.000
Penjualan
200.000.000
Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan
170.000.000
Aset biologis
170.000.000
Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
10.000.000
Kas
10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000
68
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Beban operasi
100.000.000
Kas
100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis
130.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
130.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi
Kas
Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik
40.000.000
40.000.000
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan
Debit
Kredit
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi
40.000.000
Kas
40.000.000
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas
200.000.000
Pendapatan
200.000.000
Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
10.000.000
Kas
10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000
Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000
70
Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang belum dipanen yang menempel pada
tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis*
50.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis )
50.000.000
Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
50.000.000
Aset biologis
50.000.000
Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif senilai 70.000.000 selama Jan-Feb
20X2
Biaya operasi
Kas
70.000.000
70.000.000
71
Ilustrasi Jurnal 2
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,
Kas
150.000.000
Pendapatan
150.000.000
Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik pada 1
Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000
Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000
72
Ilustrasi
• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan
penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi
500.000
Kas
500.000
• Entitas menjual produk
Kas
•
•
•
•
1.000.000
Penjualan
1.000.000
Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen
Aset biologis
300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai
300.000
Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai
300.000
Aset biologis
300.000
Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual :
Kas
800.000
Penjualan
800.000
Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun
sebelumnya.
73
LK ASTRA AGRO LESTARI
74
LK ASTRA AGRO LESTARI
75
LK ASTRA AGRO LESTARI
76
LK ASTRA AGRO LESTARI
LK ASTRA AGRO LESTARI
78
NILAI WAJAR
MENURUT PSAK 68
DAN PENERAPANNYA
DALAM PSAK
NILAI WAJAR
DALAM
LAPORAN KEUANGAN
Fair Value – Financial Statment
PP&E
Intangible
Inventory
Assets
Inv
Property
Financial
Etc
Defined
Benefit
Biological
assets
© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org
81
Nilai Wajar – PSAK lama
Nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
ENTRY
PRICE
82
Definisi Lama
Definisi Lama
Nilai di mana suatu aset
dapat dipertukarkan atau
suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak
yang memahami dan
berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar
(arm’s length transaction) ?
Kelemahan
Tidak spesifik apakan entitas
menjual atau membeli aset
Tidak jelas tentang diselesaikan,
karena tidak menunjukkan kreditor
Tidak jelas tentang pengertian
nilai wajar
Tidak menjelaskan kapan
transaksi terjadi
83
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA
• Kuotasi harga di pasar aktif;
• Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik
penilaian yang meliputi:
– penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan,
jika tersedia;
– referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
– analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow
analysis); dan
– model penetapan harga opsi (option pricing model)
84
Penggunaan Nilai wajar
PSAK
PSAK 14
Persediaan
PENGGUNAAN NILAI
WAJAR
Nilai persediaan akhir –
pada pelaporan
MODEL
Lower cost or net
realizable value
PSAK 16 Aset tetap Pilihan kebijakan penilaian revaluation model
setelah tanggal perolehan
PSAK 19 Aset tak
Berwujud
Penurunan nilai
PSAK 13 Properti
investasi
Pemilihan kebijakan
pengukuran setelah
tanggal perolehan
Fair value
PSAK 58
Aset lancar dimiliki untuk
dijual: mana yang lebih
rendah harga perolehan
atau nilai wajar dikurangi
biaya penjualan
Lower cost or fair
value less costs to
sell
PENURUNAN NILAI
Penilaian mana yang lebih
kecil harga perolehan atau
nilai realisasi bersih
Nilai yang yang dapat
diperoleh kembali: nilai
yang lebih tinggi pakai dan
nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan
85
Penggunaan Nilai wajar
PSAK
PENGGUNAAN NILAI
WAJAR
MODEL
PSAK 69
Pengukuran asset biologis
tanggal perolehan dan
pelaporan: Nilai wajar
dikurang biaya pelepasan
Pengukuran produk
agrikultur saat panen:
Nilai wajar dikurang biaya
pelepasan
Fair value less
costs to sell
PSAK 71
Fair value
Penggunaan bunga
Fair value
PENURUNAN NILAI
86
Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis
• Pengungkapan informasi nilai wajar dan asumsi yang
mendasarinya
• Peran penilai menjadi penting
• Entitas menentukan:
–
–
–
–
–
Aset atau liabilitas yang diukur dengan nilai wajar
Untuk aset non keuangan, menentukan asumsi penilaian
Pasar utama atau pasar paling menguntungkan
Teknik penilaian yang tepat
Input dalam teknik penilaian berdasarkan asumsi pelaku pasar
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena
menggunakan konsep yang sama
87
NILAI WAJAR
PSAK 68
PSAK 68
Pendahuluan
Pengukuran
Pengungkapan
Lampiran A: Definisi Istilah
Lampiran B: Pedoman Penerapan
Lampiran C: Tanggal Efektif dan Transisi
Lampiran D: Amandemen terhadap PSAK
Dihapuskan
setelah PSAK
penyesuaian
Contoh Ilustrasi
89
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
Tujuan :
• mendefinisikan nilai wajar (fair value);
• menetapkan dalam suatu Pernyataan,
kerangka pengukuran nilai wajar; dan
• mensyaratkan pengungkapan
mengenai pengukuran nilai wajar.
90
Ruang Lingkup
• Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain
mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau
pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran,
seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
(fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau
pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07.
91
Ruang Lingkup – Pengecualian (06&07)
• Pengukuran dan pengungkapan
– transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK
53: Pembayaran Berbasis Saham;
– transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 73: Sewa; dan
– pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar
tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net
realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value
in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
• Pengungkapan
– aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24:
– investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar
sesuai dengan PSAK 18
– aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi
biaya pelepasan sesuai dengan PSAK 48
92
Definisi Nilai Wajar
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or
transfer a liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9
EXIT
PRICE
93
Aset dan Liabilitas
• Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas
tertentu.
• Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan
karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar
memperhitungkan karakteristik tersebut ketika
menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal
pengukuran.
• Karakteristik tersebut misalnya :
– kondisi dan lokasi aset; dan
– pembatasan, jika ada, atas penjualan atau
penggunaan aset.
• Aset atau liabilitas diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari
aset atau liabilitas yang berdiri sendiri atau sekelompok
aset atau liabilitas.
94
Transaksi
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset
atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi
teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk
menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas
tersebut; atau
– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau
liabilitas tersebut.
95
Transaksi
• Transaksi teratur: transaksi yang mengasumsikan eksposure
ke pasar untuk periode sebelum tanggal pengukuran untuk
memungkinkan kegiatan perusahaan yang lazim dan umum
untuk transaksi yang melibatkan aset atau liabilitas; trasaksi
tersebut bukan merupaan transaksi yang dipaksakan (contoh
likudasi dipaksakan atau penjualan karena keterpaksaan)
• Pasar utama (principles market)  pasar dengan volume dan
tingkat aktivitas terbesar untuk aset atau liabilitas.
• Pasar yang paling menguntungkan (most advantantageous
market) “pasar yang memaksimalkan jumlah yang akan diterima
untuk menjual ast atau meminimalkan jumlah yang akan dibayar
untuk mengalihkan liabilitas setelah memperhitungkan biaya
transaksi dan biaya transport.
96
Pelaku Pasar
• Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas
menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
• Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum,
mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk:
– Aset dan liabilitas
– Pasar utama
– Pelaku pasar yang akan melakukan transasi
97
Pelaku Pasar
• Pelaku pasar  pembeli dan penjual di pasar utama (paling menguntungkan)
untuk aset atau liabilitas yang memiliki seluruh karakteristik sebagai berikut:
– Pembeli dan penjual independen satu sama lain, yaitu bukan pihak berelasi
sesuai PSAK 7 walaupun harga dalam transaski dengan pihak berelasi
dapat digunakan sebagai input yang digunakan dalam pengukuran nilai
wajar jika entitas memiliki bukti bahwa transaksi dilakukan menggunakan
persyaratan pasar.
– Pembeli dan penjualan memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai
aset atau liabilitas dan transaksi menggunakna suluruh informasi yang
dapat diperoleh melalui upaya uji tuntas yang lazim dan umum.
– Pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi atas aset atau liabilitas.
– Pembeli dan penjual bersedia untuk melakukan transaksi atas aset atau
liabilitas yaitu mereka termotivasi namun tidak terpaksa atau dipaksa
melakukan hal tersebut.
98
Pedoman penerapan
• Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi artinya pihak yang
berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas
berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko.
• Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan
pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada
tanggal pengukuran, termasuk
• Umur, kondisi dan lokasi aset
• Ristriksi atas penjualan atau penggunaan
99
Harga
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga
keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat
diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain.
100
Penerapan Aset non Keuangan
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used)
• Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan
kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik
dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada
pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan:
• Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible)
memperhitungkan karakteristik fisik aset
• Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible)
memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan
aset.
• Pengunaan yang layak secara keuangan (financially feasible)
101
Premis Penilaian Aset non Keuangan
Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat
memberikan nilai maksimum dengan melalui
• penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai
wajar adalah didasarkan asumsi aset tersebut digunakan
bersama aset atau liablitas lain:
– Kombinasi
– Aset pelengkap
– Relevan dari kelompok aset
• melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah
harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku
pasar yang akan menggunakan secara terpisah.
102
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik
Entitas Sendiri
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas
non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri dialihkan kepada pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.
• Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan:
– Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee)
disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan
dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
– Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang
menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan
instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal
pengukuran.
• Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen
ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang
identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas
atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang
identik sebagai aset pada tanggal pengukuran.
103
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik
Entitas Sendiri
Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan:
a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk
item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika
harga tersebut tersedia.
b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang
dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif
untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset.
c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia,
maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti:
i.
ii.
pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang
memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima
pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai
aset;
pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga
kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh
pihak lain sebagai aset;
104
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki
Pihak Lain Sebagai Aset
• Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau
instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau
serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki
oleh pihak lain sebagai asset 
– entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen
ekuitas menggunakan teknik penilaian dari
perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau
telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
105
Risiko Wanprestasi
• Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko
wanprestasi (non-performance risk).
• Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas
pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan).
• Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan
sesudah pengalihan liabilitas.
106
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas
atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
• Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan
liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik
secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain
terhadap pengukuran nilai wajar.
107
Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik
Kembali Sewaktu-waktu
• Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik
kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya
giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada
saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama
jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.
108
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau
Risiko Kredit Pihak Lawan
• Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur
netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas
diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap
Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. (Par 48).
• Entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan
dan liabilitas keuangan secara konsisten dengan
bagaimana pelaku pasar menetapkan harga eksposure
risiko neto pada tanggal pengukuran.
109
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau
Risiko Kredit Pihak Lawan
Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan
seluruh hal sebagai berikut:
a. Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan
berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau
terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko
manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
b. Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset
keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci
entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
c. Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi
keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
Pengecualian par 48 hanya berlaku untuk aset keuangan dan liabilitas
keuagnan dalam ruang lingkup PSAK 55.
110
Eksposure terhadap nilai pasar
a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas menerapkan bid
ask spread yang mempresentasikan nilai wajar dalam keadaan
tersebut pada exposure neto entitas terhadap risiko pasar.
b. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memastikan
bahwa risiko pasar dalam kelompok aset dan liabilitas keuangan
tersebut secara substansial sama
c. Durasi eksposure entitas terhadap risiko pasr secara substansial
sama
111
Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu
a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memperhitungkan
dampak eksposure neto terhadap kredit entitas dalam pengukuran
nilai wajar ketika pelaku pasar memperhitungkan perjanjian apapun
yang ada saat ini yang mengurangi eksposure risiko kredit jika gagal
bayar.
b. Pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pelaku pasar
mengenai kemungkinan bahwa perjanjian tersebut akan memiliki
kekuatan hukum jika terjadi gagal bayar.
112
Nilai wajar pada saat pengakuan awal
a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk mempeoleh aset
atau harga yagn diterima untuk mengambil alih liabilitas (harga
masuk / entry price).
b. Nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima untuk
menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
liabilitas (harga keluar).
c. Dalam banyak kasus harga transaksi akan sama dengan nilai wajar,
contohnya kasus tersebut terjadi pada tanggal transaksi terjadi
transaksi untuk membeli aset di pasar di mana aset tersebut akan
dijual.
d. Jika harga transaksi berbeda dengan nilai wajar, maka entitas
mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba
rugi, kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan tersebut.
113
Teknik Penilaian
• Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan
dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang
relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
• Tujuan teknik penilaian untuk mengestimasi harga di mana transaksi
teratur untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara
para pelaku pasar pada tanggal transaksi
• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan
pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan
penghasilan.
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan
secara konsisten.
• Penggunaan teknik tunggal atau beberapa teknik penilaian dimungkinkan.
• Pengukuran nilai wajar adalah titik dalam rentang tersebut yang paling
mewakili nilai wajar dalam keadaan tersebut.
114
Prinsip Umum Teknik Penilaian
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai
wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan
input yang tidak dapat diobservasi.
• Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik
aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar
dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut
115
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask
• Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid
dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–
ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan
tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari dimana
input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2,
atau 3).
• Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan
tetapi tidak disyaratkan.
• Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah
pasar (mid market pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang
digunakan pelaku pasar sebagai panduan praktis untuk mengukur nlai
wajar dalam bid ask spread.
116
Hirarki Nilai Wajar
Yes
117
Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Harus digunakan tanpa
penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
No
No
Yes
Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3
117
117
Input Level 1
• Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
• Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai wajar dan
digunakan tanpa penyesuaian.
• Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut:
a. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama, pasar
yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; dan
b. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut pada
harga di pasar tersebut pada tanggal pengukuran.
• Entitas tidak membuat penyesuaian terhadap input Level 1 kecuali dalam beberapa
keadaan sebagai berikut:
a. tidak dapat diakses untuk setiap aset atau liabilitas tersebut secara individual
b. harga kuotasian di pasar aktif tidak merepresentasikan nilai wajar pada tanggal
pengukuran.
c. aset di pasar aktif dan harga tersebut perlu untuk disesuaikan untuk faktor yang
spesifik terhadap item atau aset tersebut
118
Input Level 2
• Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
• Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2
harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau
liabilitas tersebut.
a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif.
b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar
yang tidak aktif.
c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas,
sebagai contoh:
i. suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval
kuotasi yang umum;
ii. volatilitas yang tersirat; dan
iii. credit spreads.
d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs).
• Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik
atas aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut:
a. kondisi atau lokasi aset;
b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau
liabilitas
c. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati.
119
Input Level 3
• Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas.
• Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai
wajar sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia,
• Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik
penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti
model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk
teknik penilaian.
• Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi
menggunakan informasi terbaik yang tersedia
120
Pengungkapan
• Entitas mengungkapkan informasi yang membantu
pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal
sebagai berikut:
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara
berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam
laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik
penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan
pengukuran tersebut.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan
input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3),
dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan
komprehensif lain untuk periode tersebut.
121
Pengungkapan
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan
seluruh hal sebagai berikut:
a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan
pengungkapan;
b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap
persyaratan;
c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu
dilaksanakan; dan
d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi
tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang
diungkapkan.
122
Pengungkapan
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan
informasi berikut:
a. Alasan pengkuruan nilai wajar berulang dan tidak berulang
b. Level hirarki nilai wajar
c. Jumlah perpindahan antar hirarki nilai wajar 1 dan 2, alasan dan
kebijakan akuntansinya.
d. Untuk level 2 dan 3, deskripsi teknik penilaian dan input dalam
pengukuran.
e. Level 3, rekonsiliasi saldo awal dan akhir, perubahan selama
periode, keuntungan kerugian yagn direalisasi dan belum direalisasi.
f. Jika penggunaan teringgi dan terbaik aset non keuangan berbeda
dari penggunaannya, fakta tersebut harus diungkapkan.
123
Pedoman Penerapan
a.
b.
c.
d.
Pendekatan pengukuran nilai wajar
Premis penilaian untuk aset non keuangan
Nilai wajar pada saat pengakuan awal
Teknik penlaian
i.
Pendekatan pasar
ii. Pendekatan biaya
iii. Pendekatan penghasilan
iv. Teknik nilai kini
Komponen penilaian nilai kini (prinsip umum, risiko dan ketidakpastian,
teknik penyesuaian tingkat diskonto, teknik nilai kini yang diharapkan)
e. Penerapan teknik nilai kini pada liabilitas dan instrument ekuitas milik entitas
sendiri yang tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset
f. Pengukuran nlai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas
menurun secara signifikan
i. identifikasi transaksi tidak teratur
ii. penggunaan harga kuotasian yang disediakan pihak ketiga)
124
Amandemen terhadap PSAK
a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK
penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada, karena sudah disesuaikan.
b. PSAK yang disesuaikan antara lain:
1. PSAK 1
9. PSAK 19
17. PSAK 56
2. PSAK 3
10. PSAK 22
18. PSAK 60
3. PSAK 8
11. PSAK 24
19. PSAK 53
4. PSAK 10
12. PSAK 30
20. ISAK 8
5. PSAK 13
13. PSAK 48
21. ISAK 10
6. PSAK 14
14. PSAK 50
22. ISAK 11
7. PSAK 15
15. PSAK 53
23. ISAK 28
8. PSAK 16
16. PSAK 55
24. PSAK 57
125
Contoh Ilustrasi
a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset;
2.tanah; 3. Proyek penelitian dan pengembangan)
b. Penggunaan beberapa teknik penilaian (4. mesin yang dimiliki dan digunakan;
5. perangkat lunak)
c. Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan (6. pasar utama level 1)
d. Harga transaksi dan nilai wajar pada saat pengakuan awal (7. swap suku
bunga pada saat pengakuan awal)
e. Aset yang dibatasi (8. pembatasn pada penjualan instrument ekuitas; 9.
pembatasan pada penggunaan aset)
f. Pengukuran liabilitas (10. structured notes; 11. liabilitas aktivitas purna operasi;
12. kewajian utang: harga kuotasian; 13. kewajiban utang: teknik nilai kini)
g. Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas
menurun secara signifikan (14. estimasti tingkat imbal hasil ketika volume atau
tingkat aktivitas aset menurun secara signifikan)
h. Pengungkapan (15. Aset yagn diukur pada nilai wajar; 16. Rekonsilisasi
pengukuran nilai wajar level 3; 17. Teknik penilaian dan input; 18. Proses
penilaian; 19. Informasi sensitivitas terhadap perubahan dalam input tidak
dapat diobservasi yang signifikan.
126
Pengukuran Aset Non Keuangan
• Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu
kombinasi bisnis:
a. Aset A,
b. Aset B dan
c. Aset C.
• Aset C : perangkat lunak penagihan (billing) yang takterpisahkan dari
bisnis yang dikembangkan oleh entitas yang diakuisisi untuk
penggunaannya sendiri, bersama dengan asetA dan B (yaitu aset yang
terkait).
Diketahui:
• Nilai wajar setiap dapat aset diukur secara terpisah
• setiap aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar
utamanya melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain atau
dengan aset dan liabilitas lain
• Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan saat ini aset
tersebut bukanlah penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
127
Pengukuran Aset Non Keuangan
Kelompok Aset Pembeli Finansial
• Entitas menentukan bahwa pembeli finansial tidak memiliki aset yang
terkait atau aset pengganti yang akan meningkatkan nilai kelompok
dimana aset tersebut akan digunakan.
• Karena pembeli finansial tidak memiliki aset pengganti, maka Aset C (yaitu
perangkat lunak penagihan) akan digunakan selama umur ekonomiknya
• Nilai wajar Aset:
a. Aset A: Rp 300
b. Aset B: Rp 200
c. Aset C: Rp 100
128
Pengukuran Aset Non Keuangan
Kelompok Aset Pembeli Strategis
• Entitas menentukan bahwa pembeli strategis memiliki aset terkait yang akan
meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan (yaitu sinergi
pelaku pasar).
• Aset tersebut mencakup aset pengganti untuk Aset C (perangkat lunak penagihan),
yang hanya akan digunakan untuk periode transaksi terbatas dan tidak dapat dijual
secara tersendiri pada akhir periode tersebut.
• Karena pembeli strategik memiliki aset pengganti, maka Aset C tidak akan
digunakan selama umur ekonomiknya.
• Nilai wajar Aset:
a.
b.
c.
Aset A: Rp 360
Aset B: Rp 260
Aset C: Rp 30
• Nilai wajar indikasian aset sebagai suatu kelompok dalam kelompok aset pembeli
strategis adalah Rp650.
• Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan berdasarkan penggunaan aset tersebut
sebagai suatu kelompok dalam kelompok pembeli strategis (Rp360 Rp260 dan Rp30)
• Walaupun penggunaan aset dalam kelompok pembeli strategis tidak memaksimalkan
nilai wajar dari setiap aset secara tersendiri, penggunaan aset tersebut akan
memaksimalkan nilai wajar aset sebagai suatu kelompok (Rp650).
129
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
130
Download