Uploaded by Muhammad Idrus

Aspek Hukum dalam sistem ekonomi

advertisement
Aspek Hukum
dalam
Sistem Ekonomi
PENGERTIAN
• Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh
hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
• Hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi
(berisi kesepakatan/konsensus bersama) atau hukum
dasar negara. Dengan demikian di dalam negara hukum,
kekuasaan negara berdasar atas hukum bukan
kekuasaan belaka serta pemerintahan negara
berdasarkan pada konstitusi. Negara berdasarkan
atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang
tertinggi sehingga ada istilah supremasi hukum.
Sejarah perkembangan konsep negara hukum
• Neg hkm formal adlh neg yang membatasi ruang geraknya dan
bersifat pasif terhadap kepentingan rakyatnya. Negara tidak
campur tangan sec banyak thdp urusan & kepentingan warga
negaranya. Urusan ekonomi diserahkan pada warga negara, yang
berarti warga negara dibiarkan untuk mengurus kepentingan
ekonominya sendiri maka dengan sendirinya perekonomian negara
akan sehat (machtstaat). Konsep ini terjadi di Eropa sekitar
abad ke 19 dan ternyata penerapannya mengundang kecaman
banyak warga negaranya terutama pasca perang dunia ke 2 di
mana neg dianggap lambat dan tidak bertanggung jawab atas
segala dampak ekonomi yang timbul pasca perang tsb. Muncul
gagasan baru yang disebut sbg welfare state, atau negara
kesejahteraan.
• Neg kesejahteraan ini disebut sbg konsep neg hkm material.
Pemerintah bisa bertindak sec lebih luas dalam urusan dan
kepentingan publik jauh melebihi batas-batas yang pernah diatur
dalam konsep neg hkm formal. Pemerintah memiliki keleluasaan
untuk turut campur tangan dalam urusan warga negaranya dengan
dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyat.
NEGARA HUKUM
•
Menurut Julius Stahl, konsep
Negara Hukum (‘rechtsstaat’)
mencakup :
– Perlindungan hak asasi
manusia.
– Pembagian kekuasaan.
– Pemerintahan
berdasarkan
undangundang.
– Peradilan
tata
usaha
Negara.
•
A.V. Dicey Negara Hukum
(“The Rule of Law”), :
– Supremasi hukum dalam
arti tidak boleh ada
kesewenang-wenangan
sehingga
seseorang
hanya boleh dihukum jika
melanggar
hukum
(Supremacy of Law).
– Kedudukan yang sama di
depan hukum baik bagi
rakyat biasa maupun bagi
pejabat (Equality before
the law).
– Terjaminnya
hak-hak
manusia oleh undangundang dan keputusankeputusan
pengadilan
(Constitution based on
Individual Right).
International Commission of Jurists
Rumusan syarat-syarat (ciri-ciri) pemerintahan yang
demokratis di bawah ‘Rule of Law’ (yang dinamis)
•
•
•
•
•
•
Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak
individu konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
Pemilihan Umum yang bebas.
Kebebasan menyatakan pendapat.
Kebebasan berserikat/ berorganisasi dan beroposisi.
Pendidikan kewarganegaraan
Pilar-pilar utama untuk menyangga tegaknya
satu Negara Hukum modern (The Rule of Law,
ataupun Rechtsstaat)
1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law):
Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip
supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan
dengan hukum sebagai pedoman tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law):
Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum
dan pemerintahan, yang diakui secara normatif dan
dilaksanakan secara empirik.
3. Asas Legalitas (Due Process of Law):
Dalam setiap Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas
legalitas dalam segala bentuknya (due process of law), yaitu
bahwa segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas
peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis.
4. Pembatasan Kekuasaan
Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-organ Negara
dengan cara menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara
vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal.
5. Organ-Organ Eksekutif Independen:
Dalam rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman sekarang
berkembang
pula
adanya
pengaturann
kelembagaan
pemerintahan yang bersifat ‘independent’.
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak:
Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent
and impartial judiciary).
7. Peradilan Tata Usaha Negara:
Dalam setiap Negara Hukum, harus terbuka kesempatan bagi
tiap-tiap warga negara untuk menggugat keputusan pejabat
administrasi Negara dan dijalankannya putusan hakim tata usaha
negara (administrative court) oleh pejabat administrasi negara.
8. Peradilan Tata Negara (Constitutional Court):
Di samping adanya pengadilan tata usaha negara yang
diharapkan memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap
warga negara, Negara Hukum modern juga lazim mengadopsikan
gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem
ketatanegaraannya.
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Adanya perlindungan konstitusional terhadap hak asasi manusia
dengan jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui
proses yang adil.
10. Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat):
Dianut dan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan
rakyat yang menjamin peran serta masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan kenegaraan, sehingga setiap peraturan
perundang-undangan
yang
ditetapkan
dan
ditegakkan
mencerminkan perasaan keadilan yang hidup di tengah
masyarakat.
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare
Rechtsstaat):
Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan
bersama. Cita-cita hukum itu sendiri, baik yang dilembagakan
melalui gagasan negara demokrasi (democracy) maupun yang
diwujudkan melalaui gagasan negara hukum (nomocrasy)
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
12. Transparansi dan Kontrol Sosial:
Adanya transparansi dan kontrol sosial yang terbuka terhadap
setiap proses pembuatan dan penegakan hukum, sehingga
kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam mekanisme
kelembagaan resmi dapat dilengkapi secara komplementer oleh
peran serta masyarakat secara langsung (partisipasi langsung)
dalam rangka menjamin keadilan dan kebenaran
Bentuk-bentuk Negara Hukum
No
Sistem Hukum
Negara Hukum
1
Civil Law System Rechtsstaat
2
Common Law
System
3
Socialist Law
System
Islamic Law
System
Indonesian Law
System
4
5
Wilayah
Eropa Barat
(Kontinental)
The Rule of Law Anglo
SaxonAnglo
America
Socialist
Eropa Timur
Legality
Nomocraci Islam Arab-Islam
Pancasila
Indonesia
Unsur-unsur Negara Hukum
• Rechtsstaat : 1) Pengakuan dan perlindungan
HAM,
2) Pembatasan kekuasaan, 3)
Pemerintahan berdasarkan aturan hukum, dan 4)
Peradilan administrasi
• The Rule of Law : 1) Supremacy of law, 2)
Equality before the law, dan 3) Individual right.
• Socialist Legality : 1) Manifestation of
Socialism , 2) The law as a tool of Socialism, dan
3) Pushed on Social right than individual right.
• Nomokrasi Islam : 1) Kekuasaan adalah amanah,
2) HAM, 3) Keadilan, 4) Persamaan, 5)
Musyawarah,
6) Perdamaian, 7) Peradilan
bebas, 8) Kesejahteraan, dan 9) Ketaatan
•
•
Negara Hukum Pancasila
F.M. Hadjon:
1. Keserasian hubungan antara rakyat dan
pemerintah berdasarkan asas kerukunan,
2. Hubungan fungsional yang proporsional antar
kekuasaan negara,
3. Penyelesaian sengketa melalui musyawarah dan
peradilan merupakan sarana terakhir,
4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
M. Tahir Azhary:
1. Adanya hubungan erat antara agama dan
negara,
2. Bertumpu pada Ketuhanan yang Maha Esa,
3. Kebebasan beragama dalam artian positif,
4. Atheisme tidak dibenarkan dan Komunisme
tidak diperkenankan,
5. Berdasarkan asas kekeluargaan dan kerukunan.
Hubungan Negara Hukum dengan
Demokrasi
• seperti dua sisi mata uang. Konsep negara
hukum
material
mensyaratkan
adanya
demokrasi,
begitupula
demokrasi
mensyaratkan adanya wadah negara hukum
dalam pelaksaksanaannya.
• Negara Indonesia yang dalam konstitusinya
(pasal 1 ayat (3)) secara nyata menyatakan diri
sebagai negara hukum, dalam pasal lainnya
(pasal 1 ayat (2)) dinyatakan kedaulatan ada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
Ideologi dan Hukum
⚫
⚫
⚫
⚫
Ideologi adalah pandangan tentang bagaimana dunia
seharusnya berjalan (Normatif)
Ideologi sangat dapat bersifat subjektif dan berpihak,
minimal berpihak pada si penganut pandangan atau si
pembuat hukum atau kebijakan
Pada umumnya ideologi dalam bidang hukum bersifat
tersirat daripada tersurat
Suatu ideologi bisa bertahan apabila ditopang oleh
pranata-pranata sosial. Hukum dan kekuasaan menjadi
instrumen utama.
Hukum Bisnis &
Sistem Ekonomi
⚫
⚫
⚫
⚫
Hukum bisnis merupakan perwujudan sistem ekonomi
Kegiatan ekonomi dikendalikan negara > Hukum bisnis
cenderung melindungi kepentingan penguasa
Kegiatan ekonomi dikendalikan swasta > Hukum bisnis
cenderung berorientasi melindungi atau menjaga
kepentingan modal dan usaha para pengusaha
Sistem ekonomi campuran > Titik tengah dari dua kutub
tersebut > Dianut mayoritas negara di dunia > Hukum
bisnis mengatur keseimbangan antara peran pemerintah
dan swasta dalam kegiatan bisnis dan ekonomi
Sistem Ekonomi Liberal
⚫
⚫
1.
2.
➢
Tidak sesuai dengan falsafah di Indonesia
Berawal dari pemikiran Adam Smith dengan implikasi
pemikiran:
Manusia tidak perlu diintervensi oleh Tuhan
Manusia tidak perlu diintervensi oleh negara
Siapa yang berusaha memperoleh kekayaan
sebanyak banyaknya bagi diri sendiri, ia telah
berusaha memajukan kemakmuran Bersama >
Invisible hand yang menjaga supaya dalam proses
ekonomi itu kekayaan perseorangan dengan
sendirinya menuju pada kesejahteraan semua orang.
Sistem Ekonomi Liberal
⚫
1.
2.
3.
Berdasarkan pola pikir Adam Smith:
Milik perseorangan menjadi hak yang suci dan tidak
dapat diganggu gugat
Milik perseorangan sama sekali tidak bersifat social,
melainkan bersifat individualistic
Manusia bebas menggunakan modalnya atau
menyalahgunakan hak milik (tanpa Batasan)
menurut kemauan sendiri
Sistem Ekonomi Liberal
⚫
1.
2.
Kekeliruan teori Adam Smith:
Tidak logis kalau egoisme dikatakan selaras dengan
pelayanan terhadap sesame. Egoisme justru berlawanan
dengan esensi pelayanan terhadap sesame > Di dalam
egoism terdapat apatisme > Bahkan sikap dan perilaku egois
justru dapat membawa kerugian bagi orang lain
Dalam realitasnya, egoism justru membawa manusia kepada
berbagai kejahatan bisnis dan ekonomi, seperti persaingan
usaha tidak sehat, kecurangan, ketidakadilan, kesenjangan
sosial, eksploitasi buruh > ibarat “Manusia dapat menjadi
serigala bagi sesamanya”
Sistem Ekonomi Sosialis
⚫
⚫
⚫
Dilatarbelakangi oleh pemikiran Karl Marx
Menurut Marx, dalam masyarakat kapitalis > Kaum borjuis
(pemilik kekayaan) menyamakan nilai manusia dengan nilai
tukarnya > Menuju pada eksploitasi secara langsung dan
brutal
Karena itu, Marx melihat dunia secara tak terelakkan menuju
system ekonomi sosialis > selanjutnya mengalami transisi ke
komunisme (masyarakat tanpa kelas)
Sistem Ekonomi Sosialis
⚫
⚫
⚫
Salah satu negara yang system ekonomi sosialis – komunis
adalah Korea Utara.
Negara Korut memiliki sistem ekonomi komando dan sangat
terpusat
Gerak ekonomi dan bisnis di Korut direncanakan sepenuhnya
oleh pemerintah > sangat membatasi perdagangan
internasional
Sistem Ekonomi Sosialis
⚫
⚫
⚫
Hukum bisnis dan ekonomi di negara sosialis – komunis
sangat didominasi oleh negara (penguasa) > swasta sulit
berkembang
Hukum bisnis dibuat untuk melindungi kepentingan penguasa
sekaligus mengendalikan semua kegiatan bisnis warga
Perbedaan dengan system ekonomi di Indonesia yang
didasarkan pada UUD 1945 > Konstitusi RI menempatkan
peran negara pada sektor usaha vital, sedangkan sektor
swasta mengusahakan sektor usaha yang tidak tergolong vital
bagi masyarakat.
Sistem Ekonomi UUD 1945
⚫
⚫
⚫
⚫
Pancasila merupakan ideologi Bersama
Pandangan Mubyarto > Tampak bahwa Pancasila berposisi
sebagai etika dalam system, bukan system itu sendiri. Beliau
menyebut sebagai system ekonomi Pancasila karena ber-etika
Pancasila.
Sebagai ideologi Bersama > Setiap kegiatan ekonomi yang
sistemnya diatur dalam UUD 1945 perlu didasarkan pada
moral ketuhanan, kemanusiaan, nasionalisme dan demokrasi
dalam mencapai keadilan ekonomi.
Untuk meangkul semua kekuatan ekonomi yang ada di
Indonesia > Sistem ekonomi jalan tengah atau ekonomi
campuran > mengatur keseimbangan antara peran negara
dan swasta dalam kegiatan bisnis dan ekonomi
Sistem Ekonomi UUD 1945
⚫
Aspek hukum bisnis > Perwujudan sistem ekonomi campuran
> Negara dan swasta sama sama berperan dalam membuat
hukum terkait dengan kegiatan bisnis dan ekonomi. Setiap
warga dan kegiatan usaha wajib diperlakukan sama dan adil
oleh pemerintah dalam setiap kebijakan ekonomi.
Sistem Ekonomi UUD 1945
⚫
1.
2.
3.
4.
Fungsi negara melalui hukum bisnis:
Sebagai penyedia pelayanan masyarakat
Sebagai pengatur dan pengawas kegiatan bisnis demi
keseimbangan dan keadilan
Sebagai pelaku usaha
Sebagai penyedia wadah pembentukan hukum atau undang
undang bagi pelaku bisnis, sekaligus menyediakan sistem
peradilan yang menempatkan setiap pelaku bisnis sama di
depan hukum (equal before the law)
Hukum dan Masyarakat
Ekonomi ASEAN
⚫
⚫
MEA diberlakukan sejak 1 Januari 2016
MEA sebagai forum dan bagian dari sistem ekonomi global
yang khusus menyatukan basis produksi dan pasar di lingkup
ASEAN > Demi kemakmuran Bersama, setiap negara anggota
ASEAN tetap tunduk pada hukum dagang internasional serta
peraturan yang berlaku di setiap negara, Misal transaksi
bisnis lintas negara ASEAN tidak boleh melanggar norma
perdagangan global
Hukum dan Masyarakat
Ekonomi ASEAN
⚫
⚫
Kekhawatiran hadirnya MEA > Diatasi dengan penguasaan
dan kecermatan setiap pelaku usaha dalam bertransaksi
dagang lintas negara > Transaksi atau kontrak bisnis lintas
negara harus dibuat dengan itikad baik dan efisien serta bisa
mencegah kerugian di kemudian hari
Kontrak bisnis lintas negara idealnya dibuat Bersama dengan
mitra asing dalam kedudukan yang setara (mulai negosiasi
hingga perumusan klausula kontrak)
Hukum dan Masyarakat
Ekonomi ASEAN
⚫
1.
2.
3.
4.
Teori pilihan hukum yang dapat disepakati para pebisnis:
Teori lex loci contractus > Pilihan hukum mengacu pada
tempat di negara mana kontrak dibuat
Teori lex loci solutionis > Pilihan hukum mengacu pada
tempat di mana kontrak bisnis itu dilaksanakan atau
diimplementasikan
Teori the proper law of contract > Pilihan hukum
berdasarkan hukum negara yang paling layak (berstandart
tinggi) bagi klausula kontrak
Teori the most characteristic connection > Hukum dipilih dari
pihak yang melakukan prestasi (kewajiban) bisnis yang paling
menonjol > Perlu tegas dinyatakan dalam klausula kontrak
agar ada kepastian penyelesaian sengketa di pasar MEA
Hukum dan Masyarakat
Ekonomi ASEAN
⚫
Kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA > Bukan hanya
tentang sumber daya manusia dan daya saing produk >
Peningkatan kesiapan perangkat hukum, institusi penegak
hukum dan penguasaan kontrak kontrak bisnis lintas negara.
Download