Uploaded by Muhammad Idrus

Objek Hukum 1

advertisement
OBJEK
HUKUM
Oleh :
Satrio Sudarso, SE, MM
BENDA
BERGERAK
BENDA TIDAK
BERGERAK
OBJEK HUKUM
ARTI
PENTING
PENUTUP
BENDA
BERGERAK
Benda yang
menurut sifatnya
dapat berpindah
sendiri ataupun
dapat dipindahkan
Benda bergerak karenasifatnya
(menurut pasal 509 KUH)
Contoh : meja, kursi, mobil,
motor, komputer
Benda bergerak karena
ketentuan UU
(menurut pasal 511 KUH
Contoh : saham, obligasi, cek,
tagihan-tagihan
BENDA TIDAK
BERGERAK
Penyerahan benda tetapi dahulu dilakukan
dengan penyerahan secara yuridis
Benda tidak bergerak karena sifatnya
Benda tidak bergerak karena tujuannya
Benda tidak bergerak karena ketentuan UU
Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan
segala sesuatu yang melekat diatasnya, misalnya pohon,
tumbuh-tumbuhan, area dan patung
Benda tidak bergerak karena tujuannya, yakni mesin alatalat yang dipakai dalam pabrik. Mesin senebar benda
bergerak, tetapi yang oleh pemakainya dihubungkan atau
dikaitkan pada bergerak yang merupakan benda pokok
Benda tidak bergerak karena ketentuan UU, ini berwujud
hak-hak atas benda-benda yang tidak bergerak misalnya
hak memungut hasil atas benda yang tidak dapat bergerak,
hak pakai atas benda tidak bergerak dan hipotik
Arti penting pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak
Benda bergerak
Benda tak bergerak
Bezit (kedudukan
berkuasa)
Beziter adalah
pemilik
Bukan
Levering
(penyerahan)
Penyerahan nyata
Balik nama
Verjaring
(kadaluarsa)
Bezwaring
(pembebanan)
Tidak ada
Dapat terjadi
Gadai
Hipotik
Pemilikan (Bezit)
Makna Bezit dan syarat – syaratnya
Pengertian
Bezit
529 KUHPerdata → suatu keadaan menguasai
suatu benda, baik untuk diri
sendiri, maupun dengan perantara orang lain
→ mempertahankan atau
menikmati selaku orang yg memiliki benda
tersebut
Menurut pasal 1977 KUH Perdata, yaitu
berzitter dari barang bergerak adalah pemilik
(eigenaar) dari barang tersebut. Sedangkan
untuk barang tidak bergerak tidak demikian
halnya
1977 (1) KUHPerdata

Penafsiran
8. Bezit atas benda
bergerak
Eigendom theorie

Legitimatie theorie
Menafikan 2 syarat penyerahan
Harus dgn hak yg sah
Orang berwenang
Atas hak yang sah
Kewenangan
Syarat penyerahan atas
benda bergerak
Atas hak yg sah
Tdk perlu oleh
orang yg berwenang
PENYERAHAN (LEVERING)
Penyerahan (Levering) yakni terhadap benda begerak
dapat dilakukan penyerahan secara nyata (hand by
hand) atau dai tangan ke tangan, sedangkan untuk
benda tidak bergerak adalah pemilik (eigenaar) dari
barang tersebut. Sedangkan untuk barang tidak
bergerak tidak demikian halnya.
Menurut pasal 613 KUH Perdata, penyerahan itu
harus dilakukan dengan akta autentik atau di
bawah tangan.
Ada dua arti perkataan
penyerahan (Levering)
Feitelijke Levering
adalah penyerahan
yang nyata dari suatu
benda, sehingga
benda tersebut
dialihkan ke dalam
kekuasaan yang nyata
dari pihak lawan.
Juridische Levering
adalah penyerahan
milik berserta hak
untuk memiliki suatu
benda kepada pihak
lainnya.
Levering dari suatu piutang aan
toonder (atas tunjuk atau atas
bawa), menurut Pasal 613 Ayat (3)
KUH Perdata dilakukan dengan
penyerahan surat itu.
Mengenai levering dari
benda bergerak yang tak
berwujud berupa hak-hak
piutang dapat dibedakan
atas 3 macam
Levering dari surat piutang op
naam (atas nama), menurut
Pasal 613 Ayat (1) KUH
Perdata dilakukan dengan cara
membuat akta otentik atau
dibawah tangan (yang
dinamakan cessie).
Levering dari piutang aan order
(atas perintah), menurut Pasal
613 Ayat (3) KUH Perdata
dilakukan dengan penyerahan
surat itu disertai dengan
endosemen.
PEMBEBANAN
(BEZWARING)
Pembebanan (Bezwaring) yakni tehadap
benda bergerak dilakukan pand (gadai,
fidusia) sedangkan untuk benda tidak
bergerak dengan hipotik adalah hak
tanggungan untuk tanah serta bendabenda selain tanah digunakan fidusia.
Pembebanan ada
3 macam
Gadai yakni hak yang diperoleh dari kreditur
atas suatu barang bergerak yang diberikan
kepadanya oleh debitur atau orang lain atas
namanya untuk menjamin suatu hutang.
Hipotik suatu hak kebendaan
atas benda tidak bergerak
untuk mengambil
penggantian dari padanya
bagi pelunasan suatu
perhutangan.
Fidusia
suatu
perjanjian
accesor antara debitor dan
kreditor
yang
isinya
penyerahan hak milik secara
kepercayaan
atau
benda
bergerak
milik
debitor
kepada kreditur.
DALUWARSA
(VERJARING)
Dalam KUH Perdata pasal 1946 Daluarsa
adalah suatu alat untuk memperoleh sesuatu
atau membebaskan dari suatu perikatan
dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan
atas syarat-syarat yang ditentukan dalam UU
Ada 2 macam
Daluarsa atau Verjaring
Acquisitieve Verjaring
Extinctieve Verjaring
Acquisitieve Verjaring adalah lampau waktu yang
menimbulkan hak.
Misalnya :
Nisa menguasai tanah perkarangan tanpa adanya
title yang sah selama 30 tahun. Selama waktu itu
tidak ada gangguan dari pihak ketiga, maka demi
hukum, tanah pekarangan itu menjadi miliknya
dan tanpa dipertanyakannya alas hukum tersebut.
Extinctieve Verjaring adalah lampau waktu lampau
yang melenyapakan atau membebaskan terhadap
tagihan atau kewajibannya.
Misalnya :
Dheya telah meminjam uang kepada Syamsul sebesar
Rp.10.000.000,00 . Dalam jangka waktu 30 tahun,
uang itu tidak ditagih oleh Syamsul, maka
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, maka
Dheya dibebaskan untuk membayar utangnya kepada
Syamsul.
Terima
Kasih
Download