Uploaded by 2T4_Ferdi Hidayat Abdilah

pdf-laporan-evaluasi-tekstil

advertisement
LAPORAN PRAK. PENGUJIAN
DAN EVALUASI TEKSTIL 1
1. PENGUJIAN KEHALUSAN SERAT BUATAN BENTUK STAPEL
2. PENGUJIAN KEDEWASAAN SERAT KAPAS CHINA
3. PENGUJIAN PANJANG SERAT BUATAN BENTUK STAPEL
NAMA
:
Dinar Indah Cahya Sari
NPM
:
13010043
GROUP
:
2T2
DOSEN
:
ASSISTEN
:
M.T.
M.T
Engkon
Tanggal $enyerahan la$oran : 21-05-2015
POLITEKNIK STTT
BANDUNG
2015
1. PENGUJIAN KEHALUSAN SERAT BUATAN BENTUK STAPEL
(CARA PENIMBANGAN)
I.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memiliki kemampuan menguji kehalusan serat buatan bentuk stapel dengan cara
penimbangan.
2. Untuk mengetahui apakah serat stapel yang diproses sesuai dengan spesifikasi
atau tidak
II.
TEORI DASAR
Pengujian kehalusan serat adalah salah satu pengujian yang penting karena
kehalusan serat akan mempengaruhi pada pembentukan nep yang juga akan
mempengaruhi pada pelaksanaan pemintalan dan kekuatan benang. Serat halus akan
menghasilkan benang dengan kekuatan yang lebih tinggi dari pada serat yang kasar.
Selain itu kehalusan yang tinggi akan menyebabkan mutu benang menjadi naik,
sedangkan kehalusan yang tinggi akan memperbanyak nep yang dapat merendahkan
mutu benang. Jadi kehalusan serat adalah ukuran serat yang dapat dinyatakan
dengan desitex atau denier.
Tex adalah ukuran kehalusan yang menunjukan berat serat dalam satuan gram untuk
setiap panjang 1000 meter.
Denier (D) adalah satuan kehalusan yang menunjukan berat serat dalam satuan
gram untuk setiap panjang 9000 meter.
Cara ini dapat menentukan kehalusan dengan sederhana tetapi memerlukan
ketekunan dan ketelitian pada saat menimbang, mengukur panjang setiap helai serat
dan menghitungnya.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Timbangan (microbalance) dengan ketelitian 0,01 m
2. Alat pemotong serat yang terdiri dari :
- Alat pemotong dari baja tahan karat.
- Pelat penjepit
3.
4.
5.
6.
IV.
D
ittter.
Piusaubu
s ialh
etpaetanje
u cpu
Sisir baja
Papan beludru hitam
Pinset
Plastik penutup serat
CARA KERJA
a. Menyisir serat menggunakan sisir pada serat yang telah dikondisikan agar serat
mejadi lurus dan sejajar.
b. Meletakkan serat yang sudah sejajar dengan tegak lurus pada arah memanjang
pada alat pemotong. Kemudian menjepit salah satu ujung serat pada alas alat
pemotong dengan penjepit.
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
c. Menjepit ujung serat yang lainya denagn penjepit yang telah diberi beban
seberat 50g.
d. Menutup serat dengan pelat penjepit yang sesuai dengan panjang serat yang
akan diuji, kemudian mengencangkan dengan penguji pelat.
e. Memotong serat sesuai dengan ukuran pelat penjepit dengan memakai pisau
silet atau cutter.
fg. .
n
mybaunkga
nci b
l tn
beludru hitam dan
menghitung serat tersebut sejumlah 150 helai untuk ukuran pelat 30 mm.
h. Mengumpulkan serat dan timbang sampai 0,001 mg terdekat.
1. Mengulangi pengujian tersebut.
DATA PERCOBAAN
Karena panjang serat 51 mm maka serat tersebut dipotong dengan menggunakan
plat 30 mm dan dihitung sebanyak 150 helai. Di sini dilakukan percobaan sebanyak
3 kali.
No
1
2
3
I
x
VI.
BERAT (g)
0,001655
0,001600
0,001698
0,004953
0,001651
PERHITUNGAN
TABEL PENGUJIAN KEHALUSAN SERAT STAPLE
No
Berat
Tex
Desitex Denier(X)
(g)
(dTex)
3
0,001698 0,377
3,773
I
X
0,004953
0,001651
•
3,4
Nm
Nei
( X- X) 2
2650,1
1563,5
0,01
0,0201
9,91
3,3
SD [Standar Deviation) —
22
x—1
v 0,0201
é 0,10
DINAR INDAH CAHYA SARI
□ CV (Coefficient Variation) =
SD
x 100
X
=
0,10
3,3
x 100
= 3,03 %
Percobaan 1
a. No. Serat ( tex )
1000 x 0,001655 g
150 hl x 0,03 m = 0,367
b. No. Serat ( Nm )
150 hl x 0,03 m
=2719,03
0,001655 g
c. Ne1
0,59 x 2719,03 = 1604,2
d. dtex
10000 x 0,001655 g
=3,677
150 hl x 0,03 m
e. Denier
9000 x 0,001655 g
150 hl x 0,03 m
=3,31
Percobaan 2
a. No. Serat ( tex )
1000 x 0,001600 g
=0,355
150 hl x 0,03 m
b. No. Serat ( Nm )
150 hl x 0,03 m
=2812,5
0,001600 g
c. Ne1
0,59 x 2812,5 = 1659,3
d. dtex
10000 x 0,001600 g
=3,555
e. Deni1e5r 0 hl x 0,03 m
9000 x 0,001600 g
=3,2
150 hl x 0,03 m
Percobaan 3
a. No. Serat ( tex )
1000 x 0,001698 g
= 0,377
150 hl x 0,03 m
b. No. Serat ( Nm )
150 hl x 0,03 m
=2650,1
0,001698 g
c. Ne1
0,59 x 2812,5 = 1659,3
d. dtex
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
10000 x 0,001698 g
=3,773
150 hl x 0,03 m
e. Denier
9000 x 0,001698 g
150 hl x 0,03 m
VII.
=3,4
DISKUSI
Saat melakukan uji kehalusan serat buatan bentuk stapel, dalam perhitungan
serat sebanyak 150 helai dengan panjang serat 51mm, harus dilakukan dengan
hati-hati dan jauh dari pernafasan ataupun dari angin AC. Hal ini dikarenakan
serat akan terbang apabila terbawa angin yang keluar dari pernafasan ataupun
dari AC.
Pada saat melakukan pengujian, didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan
literatur hal ini dapat disebabkan karena tercampurnya serat buatan dengan serat
buatan yang lain.
VIII.
KESIMPULAN
Dari pengamatan diatas, didapatkan kesimpulan bahwa dalam melakukan uji
kehalusan serat buatan bentuk stapel dengan cara penimbangan tidak sesuai
dengan literatur yang ada.
Dan didapatkan hasil data percobaan dan perhitungan :
□ Percobaan 1
a. No. Serat ( tex ) = 0,367
b. No. Serat ( Nm ) = 2719,03
c. Ne1
= 1604,2
d. Dtex
= 3,677
e. Denier
= 3,31
□
Percobaan 2
a. No. Serat ( tex ) = 0,355
b. No. Serat ( Nm ) = 2812,5
c. Ne1
= 1659,3
d. Dtex
= 3,555
e. Denier
= 3,2
□
Percobaan 3
a. No. Serat ( tex ) = 0,377
b. No. Serat ( Nm ) = 2650,1
c. Ne1
= 1659,3
d. Dtex
= 3,773
e. Denier
= 3,4
SD (Standar Deviation)
= 0,10
□
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
□
CV (Coefficient Variation)
= 3,03 %
LAMPIRAN
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
DAFTAR PUSTAKA
•
Tina Martina, Totong, Siti Rohmah, dan Widayat , “ Bahan ajar Praktikum Evaluasi
•
Tekstil 1 ( Serat). Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung , 2006
Moerdoko, Wibowo dkk, “Evaluasi Tekstil bagian Fisika” , Institut Teknologi
Tekstil, 1973.
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
Mutu
Kedewasaan
Baik
> 76%
Cukup
68 — 76%
Kurang
< 68 %
Kedewasaan serat adalah derajat pertumbuhan dinding serat. Kedewasaan serat
kapas dapat dilihat dari tebal tipisnya dinding sel. Apabila serat semakin dewasa,
maka dinding sel akan semakin tebal.
□ Serat dewasa adalah serat yang didalam larutan NaOH menggelembung,
kehilangan puntiran, dan kelihatan seperti bentuk batang. Tebal dindingnya sama
□
atau lebih besar ½ lebar lumennya.
Serat ½ dewasa adalah serat kapas yang dalam larutan NaOH tampak
menggelembung tetapi masih berbentuk spiral, tetap pipih berdinding tipis dan
hampir tembus pandang transparan.
Untuk menyatakan kedewasaan serat dapat dipergunakan perbandingan antara tebal
dinding dan diameter serat.
Data kedewasaan serat kapas diperlukan karena serat yang belum dewasa akan
menyebabkan serat menjadi mudah putus dalam pengolahan, mempunyai
kecenderungan membentuk nep, mempunyai kecenderungan membelit pada
pecahan pecahan kulit , biji , batang , daun dan kotoran-kotoran lain sehingga
mempersulit dan menambah jumlah limbah, menurunkan mutu kenampakan
benang, dan akan menyebabkan pencelupan menjadi berbintik-bintik.
Kedewasaan mempunyai hubungan erat dengan kehalusan serat, tetapi hubungan
itu dapat dipengaruhi oleh perbedaan genetik dan perbedaan tebal dinding serat
yang disebabkan oleh penyakit tanaman, keadaan air tanah, air selama proses
pertumbuhan. Dengan demikian dua macam serat kapas yang kehalusannya atau
mempunyai tebal rata-rata dinding serat yang sama seperti yang ditujukan oleh alat
micronaire, kedewasaan seratnya dapat berbeda. Jadi serat kapas dengan variasi
dinding lebih besar dapat mengandung serat belum dewasa lebih banyak daripada
serat kapas yang variasi tebal dindingnya kecil walaupun mempunyai harga
micronaire yang sama.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Microskop
2. Cover Glass
3. Kertas Pengering (Kertas hisap)
4. Serat Uji (Kapas China)
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
5. Larutan NaOH
6. Slide Glass
IV.
CARA KERJA
a. Mengambil serat kapas secukupnya.
b. Melakukan hand stapling.
c. Mengambil sebagian serat yang sudah lurus secukupnya, disini dilakukan
percobaan minimal sebanyak 100 helai, maka di usahakan tidak kurang dari 100
helai.
d. Menyiapkan Microskop, Cover Glass dan peralatan lainnya.
e. Meletakan serat yang sudah di ambil tadi pada lempengan Slide Glass lalu
hempitkan dengan coverglass setelah itu tetesi dengan NaOH, biarkan NaOH
No
Tingkat Kedewasaan
Helai
Jumlah Helai
menyerap
1
DEWASA
IIIII IIIII IIIII
102
dan
IIIII IIIII IIIII
geser-
IIIII IIIII IIIII
geser
IIIII IIIII IIIII
agar
IIIII IIIII IIIII
IIIII
IIIII IIIII IIIII
2
½ DEWASA
IIIII II
IIIII III
8
gelembung-gelembung menghilang dan jangan lupa bagian yang basah oleh
NaOH keringkan dengan kertas hisap atau peralatan yang bisa digunakan untuk
7.
mengeringkan.
Lalu meneliti dengan Microskop yang diatur terlebih dahulu fokus dan zoom nya.
V.
DATA PERCOBAAN
VI.
PERHITUNGAN
a. Jumlah contoh uji
#. Jumlah serat dewasa
8. Jumlah serat ½ dewasa
= minimum 100 helai
= 102 helai
= 8 helai
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
d. Kedewasaan =
VII.
Jml hserat dewasa
102
x 100 =
x 100 =92,72
Jumlahsemuaserat
110
DISKUSI
Saat melakukan percobaan uji kedewasaan serat kapas china, dalam mengamati
bentuk penampang serat kapas, pertama-tama saya mengalami kesulitan dalam
membedakan tebal dinding antara serat dewasa, ½ dewasa, ataupun serat muda.
Hal itu dikarenakan setting perbesaran pada mikroskop yang belum pas sehingga
tidak begitu jelas perbedaan antara dinding sel dan lumen.
Pada saat menetesi NaOH pada serat jangan terlalu banyak, karena akan
mengakibatkan tidak terlihatnya dinding serat yang ditutupi oleh gelembunggelembung NaOH. Dan pada saat men setting perbesaran mikroskop dilakukan
pada perbesaran 10x agar dapat dengan jelas melihata perbedaan antara dinding
sel dan lumen.
VIII.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui kedewasaan serat kapas China
adalah 92,72% dan sesuai dengan tabel kedewasaan serat angka tersebut
menunjukan kedewasaan yang baik karena berada di range > 76 %.
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
LAMPIRAN
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
DAFTAR PUSTAKA
•
Tina Martina, Totong, Siti Rohmah, dan Widayat , “ Bahan ajar Praktikum Evaluasi
•
Tekstil 1 ( Serat). Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung , 2006
Moerdoko, Wibowo dkk, “Evaluasi Tekstil bagian Fisika” , Institut Teknologi
Tekstil, 1973.
3. PENGUJIAN PANJANG SERAT BUATAN BENTUK STAPEL
I.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memiliki kemampuan menguji panjang serat buatan bentuk staple.
2. Mengetahui panjang serat staple yang diproses sesuai dengan spesifikasi atau
tidak.
II.
TEORI DASAR
Panjang serat merupakan faktor yang sangat penting sebagai faktor yang paling
menentukan dapat tidaknya suatu serat untuk dipintal sampai nomor atau
kehalusan benang yang dikehendaki.
Pada pengukuran panjang serat buatan, biasanya dilakukan dengan meluruskan
sejumlah serat lalu diukur masing-masing serat dengan menggunakan penggaris.
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
Cara tersebut digunakan sebagai pengecek. Panjang staple serat-serat buatan
normalnya akan lebih seragam daripada serat-serat alam. Karena panjang staple
pada serat-serat buatan sudah sangat rata setelah dilakukan pemotongan oleh mesin
dengan spesifikasi panjang tertentu.
Panjang Normal Serat (mm)
< 45
45 < x < 80
> 80
III.
Interval (mm)
1
2
3
1.
2. Parafin atau minyak pelumas SAE 20 - 40 sebagai perekat serat.
3. Pinset
4. Mistar
ALAT
DAN
BAHAN
Papan Hitam
5. Serat staple buatan
IV.
CARA KERJA
a. Mengoleskan paraffin cair atau pelumas pada papan hitam.
b. Mengambil sehelai serat dengan menggunkan pinset dan letakkan diatas papan.
c. Meluruskan serat sampai crimp nya hilang tetapi tidak sampai terjadi mulur
pada serat.
d. Mengukur panjang serat dengan menggunkan mistar sampai satu millimeter
terdekat.
e. Bila dalam contoh masih terdapat serat serat yang mengelompok, maka dari
f.
V.
setiap kelompok keleompok tersebut hanya diambil satu helai serat.
Melakukan pengujian sampai sejumlah 100 helai.
DATA PERCOBAAN
Panjang crimp awal
•
No
BERAT
1
2
(mm)
30
32
3
Σ
x́
33
95
31,6
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
•
VI.
Data percobaan panjang serat buatan
PERHITUNGAN
No
PI (mm)
NI
N
1
48
IIIII IIIII
29
49
IIIII IIIII
IIIII IIII
IIIII IIIII
18
50
IIIII III
IIIII IIIII
43
2
3
IIIII IIIII
IIIII IIIII
IIIII IIIII
4
51
III
IIIII IIIII
10
0TAN
TABEL PENGUJIAN PANJANG SERAT B1U0A
PI (mm)
Ni
Ni x PI
(PI-PS)
No
Kelompo
1
k
48-49
48,5
47
2279,5
52,80
2
50-51
50,5
53
2676,5
46,83
100
4956
99,63
2xNi
∑
PS
=
∑ Pi x ∋¿
∑¿
¿
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
4956
:
100
: ;<,56 ==
•
SD (Standar Deviation)
√∑ ( Pi− Ps) 2 x ∋¿
∑¿
=
¿
√99,63
¿
100
= 0,0<8
•
CV (Coefficient Variation) =
SD
x 100
PS
=
0,098
49,56
x 100
= 2,01 %
•
CRIMP
Panjang awal =
30+ 32+ 33
3
= 31,6
Crimp %
=
=
Panjang akhir− Panjang awal
x 100
Panjang akhir
49,56−31,6
49,56
x 100
= 36,23 %
VII.
DISKUSI
Saat melakukan percobaan uji panjang serat buatan bentuk stapel, crimp serat
harus diluruskan pada papan hitam dengan mengoleskan pelumas secukupnya.
Apabila terlalu banyak pelumas, maka crimp serat akan mulur kembali sehingga
akan menyulitkan pada saat mengukur panjang serat dan keakuratan data tidak
akan maskimal.
VIII.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui panjang serat buatan bentuk
stapel termasuk kedalam interval ke 2 dengan panjang pengelompokan nominal
serat 48 -51 mm dan crimp % sebesar 36,23 %.
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
DAFTAR PUSTAKA
•
Tina Martina, Totong, Siti Rohmah, dan Widayat , “ Bahan ajar Praktikum Evaluasi
•
Tekstil 1 ( Serat). Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung , 2006
Moerdoko, Wibowo dkk, “Evaluasi Tekstil bagian Fisika” , Institut Teknologi
Tekstil, 1973.
DINAR INDAH CAHYA SARI
13010043 2T2
Download