Konstitusi Negara Kelompok 3 Anggota Kelompok: 1. BERNARDINUS EVAN A. N. (18/426763/FI/04468) 2. DINA PERMATA INDAH (18/430123/KT/08812) 3. ADELIA PUTRI HAPSARI (19/442445/PA/19194) 4. BENEDICTA YESIKA MEIDIANTI (19/445623/PA/19447) 5. KRISHNA AYUB FERRYAN (19/442454/PA/19203) 6. SEKAR PINESTRI (19/439147/PA/18970) 7. DAVID PAMEREAN BUDIARTO (20/454528/PA/19559) 8. GABRIEL KAUNANG (20/457769/PA/19807) Mengingat Kembali... Konstitusi merupakan sebuah peraturan hukum yang mendasar, yang mengatur tugas-tugas dan organisasi kekuasaan negara, serta mengatur hubungan hukum negara terhadap masing-masing warga negara. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara konstitusi dengan hukum. Sedangkan pengertian hukum adalah peraturan atau petunjuk hidup yang wajib ditaati oleh manusia. Hukum diadakan dengan tujuan agar menimbulkan kedamaian dan keadilan di dalam masyarakat. 1. Lemahnya integritas penegakan hukum Permasalahan Umum Seputar Hukum 2. Tidak ada pengawasan yang efektif 3. Peraturan Hukum Yang Kurang Jelas 4. Kebijakan Seringkali Diputuskan Oleh Pihak Terkait Kasus Nyata Permasalahan Hukum Kasus 1 Sumber : https://kumparan.com/kumparannews/5-lansia-yang-dipenjara-karena-curi-benda-sepele Salah satu dari kelima kasus tersebut terjadi pada tahun 2018, Salah satu kasus yang akan dibahas adalah kasus Nenek Saulina Boru Sitorus (92) yang digugat karena memotong pohon durian milik Jayapa Sitorus (70), tetangganya. Padahal menurut Boy Raja selaku kuasa hukum Nenek Saulina, pohon durian tersebut bukanlah milik Jayapa Sitorus karena tanahnya adalah tanah wakaf. Namun, Nenek Saulina tetap dihukum penjara 1 bulan 14 hari bersama keenam anaknya. Sumber: https://www.tribunnews.com/regional/2018/01/30/7-fakta-nenek-92-tahundivonis-hukuman-penjara-akibat-tebang-pohon-durian-untuk-tugu-makamleluhur?page=all Kasus-kasus serupa dapat dianggap melanggar pasal 28D UUD 1945: “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.” di sisi lain, ada banyak kasus yang lebih berat dari kasus para lansia tersebut, tapi mereka dapat bebas dari hukuman penjara, dikarenakan kedudukan dan kekayaan. Solusi Kasus 1 ● ● ● ● Pihak berwenang seharusnya melakukan peninjauan lebih lanjut soal kepemilikan pohon (diperlukan bukti konkrit). Keterangan kepemilikan pohon hanya sekedar keterangan saksi yang merupakan anak dan istri Pak Japaya. Hakim seharusnya memperhatikan fakta bahwa lahan yang digunakan untuk menanam pohon tersebut bukan milik Pak Japaya. Dari sisi ini terlihat bahwa pemidanaan Nenek Saulina adalah sesuatu yang dipaksakan. Pelapor sebaiknya menerima usulan mediasi yang telah diusahakan. Sebelum membangun sesuatu di lahan orang lain, ada baiknya mencari tahu dan meminta izin pemilik aset (dalam hal ini pohon) di atas lahan tersebut, tidak hanya pada pemilik lahan saja. Kasus 2 Sumber: https://akurat.co/news/id-1120885-read-praktisi-hukum-sebut-terdapat-pelanggaran-konstitusi-serius-dalam-perppucorona Analisis Kasus 2 Dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ini diduga adanya pelanggaran konstitusi bahkan pelanggaran dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Hal ini karena diduga adanya penyelewengan kebijakan pada penyelenggaran negara, pembuat kebijakan, pengguna anggaran yang mendapat perlindungan untuk tidak bisa dituntut dan dikoreksi melalui lembaga pengadilan. Jika Perppu tersebut disahkan. Perppu ini dikhawatirkan melanggar prinsip demokrasi yang memandang bahwa kedudukan semua warga sama di hadapan hukum. Solusi Kasus 2 ● ● Perlu adanya pihak ketiga saat proses penyusunan perppu sebagai penguji, apakah perppu tersebut tidak melanggar hukum yang ada, dan sebagai pemberi masukan, apabila sekiranya perlu Presiden sebagai pihak yang menetapkan perppu lebih memperhatikan perppu yang akan dibuat, baik secara aturan maupun dampak yang akan dihasilkan oleh perppu tersebut Thank You!