Uploaded by Jeon Jungkook

bab 1-1

advertisement
SKRIPSI
ANALISA PENGUKURAN KINERJA PELABUHAN LAUT
KUMAI BERDASARKAN KRITERIA KINERJA
PELABUHAN
Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Akademik Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Sipil Strata Satu
Disusun Oleh :
AGITA PEBRIANI
NIM : 18222010347
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALAN BUN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelabuhan Kumai terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah, berfungsi sebagai pelabuhan penumpang maupun
barang. Sejalan dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian di
Kabupaten Kotawaringin Barat, maka kebutuhan akan barang – barang
semakin meningkat. Selain itu juga didukung dengan semakin banyaknya
pendatang dari Pulau Jawa yang ke Kabupaten Kobar ini, secara otomatis
membuat kunjungan kapal di Pelabuhan yang ada di Kalimantan Tengah ini
semakin padat. Pelabuhan Kumai atau yang lebih dikenal masyarakat
bernama Pelabuhan Panglima Utar, merupakan salah satu cabang dari PT
Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau yang biasa disebut sebagai Pelindo
III ini turut berperan sebagai pintu masuk arus kedatangan barang dan orang
yang terus bertambah tersebut.
Kinerja pelayanan kapal dimulai pada saat kapal akan bersandar, kapal
melakukan bongkar muat dan kapal lepas sandar dari pelabuhan. Sebuah
pelabuhan dikatakan memiliki tingkat pelayanan yang baik jika waktu yang
diperlukan untuk bongkar dan muat barang lebih singkat dari jadwal yang
diberikan sehingga tidak mengganggu jadwal kapal - kapal lain yang akan
berlabuh. Untuk mengetahui kinerja pelayanan dari suatu pelabuhan, perlu
dilakukan suatu pengukuran semua kegiatan pelabuhan agar diperoleh suatu
ukuran produk jasa semua komponen yaitu kinerja operasional pelabuhan.
Berdasarakan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut,
bernomor UM.002/38/18/DJPL-11, yang dikeluarkan sejak 5 Desember
2011 yang berisi Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan,
terdapat sembilan indikator yang menjadi tolak ukur nilai standar kinerja
pelayanan operasioal pelabuhan. Kesembilan indikator itu terdiri dari waktu
tunggu kapal (waiting time), waktu pelayanan pemanduan (approach time),
waktu efektif (effective time dibanding berth time), produktivitas
kerja,receiving/delivery petikemas, tingkat penggunaan dermaga (berth
occupancy ratio/BOR), tingkat penumpukan gudang (shed occupancy
ratio/SOR), tingkat penggunaan lapangan (yard occupancy ratio/YOR), dan
kesiapan operasi peralatan. Standar kinerja pelayanan operasional adalah
standar hasil kerja dari tiap-tiap pelayanan yang harus dicapai oleh operator
terminal atau pelabuhan dalam pelaksanaan pelayanan jasa kepelabuhanan
termasuk dalam penyediaan fasilitas dan peralatan pelabuhan.
Adapun ketertarikan penulis mengambil judul tersebut adalah ingin
mengetahui kinerja pelabuhan yang dilihat dari sembilan indikator standar
kinerja pelayanan operasional pelabuhan. Jika komponen yang dibahas
mempunyai kinerja yang baik, maka pelabuhan mempunyai potensi yang
besar untuk dikembangkan pada masa mendatang.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana tingkat kinerja Pelabuhan Laut Kumai dilihat dari kinerja
pelayanan (Waiting Time, Approach Time dan Effective Time
dibanding Berth Time) berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan?
2.
Bagaimana tingkat kinerja Pelabuhan Laut Kumai dilihat dari kinerja
produktivitas (produktivitas kerja bongkar muat barang bag cargo,
curah kering, curah cair dan container serta receiving / delivery peti
kemas) berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan?
3.
Bagaimana tingkat kinerja Pelabuhan Laut Kumai dilihat dari kinerja
utilitas (BOR, SOR, YOR dan Kesiapan Operasi Peralatan)
berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui tingkat kinerja Pelabuhan Laut Kumai dilihat dari kinerja
pelayanan berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan.
2.
Mengetahui tingkat kinerja Pelabuhan Laut Kumai dilihat dari kinerja
produktivitas berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan.
3.
Mengetahui tingkat kinerja Pelabuhan Laut Kumai dilihat dari kinerja
utilitas berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Dapat mengetahui kinerja dari Pelabuhan Laut Kumai.
2.
Dapat
menambah
pengetahuan
dalam
menganalisis
kinerja
operasional pelabuhan.
3.
Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja
pelayanan operasional guna pengembangan pelabuhan.
1.5
Batasan Masalah
Untuk menetapkan fokus permasalahan yang diteliti maka penulis
membatasi masalah untuk lebih terperinci sehingga pemecahan masalahnya
dapat lebih terarah dan penulis membatasi masalah pada beberapa hal:
1.
Data kapal yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kapal peti
kemas (container), kapal barang kemasan (bag cargo), kapal curah
cair (liquid bulk cargo) dan kapal curah kering (dry bulk cargo).
2.
Wilayah kerja yang diamati adalah wilayah kegiatan bongkar muat
barang.
3.
Hasil analisis hanya akan dibandingkan dengan standar kinerja
operasional pelabuhan untuk mengetahui kinerja dari Pelabuhan Laut
Kumai.
4.
Penelitian
dilakukan
di
Pelabuhan
Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Laut
Kumai,
Kabupaten
1.6
Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan skripsi ini disusun dalam 5 bab yang
terdiri dari :
Bab I
Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan
sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Menguraikan teori – teori, konsep atau pendapat para ahli yang
dijadikan landasan teori dalam penulisan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang lokasi penelitian, tahapan penelitian, hasil
analisis dan pembahasan, bagan alur penelitian.
Bab IV Analisa dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang pembahasan perhitungan kinerja pelayanan,
kinerja produktivitas, dan kinerja utilitas.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan hasil
penulisan di bab – bab sebelumnya.
Download