MAK:1800.997.028 PROPOSAL MANAJEMEN PENGADAAN PERALATAN LABORATORIUM TANAH Ir. Yusrial, M.Si Satker 648680 BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 i LEMBAR PENGESAHAN 1. 2. 3. 4. Judul RKTM Unit Kerja Alamat Unit Kerja Sumber Dana 5. 6. Status Kegiatan Penanggungjawab a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Jabatan Lokasi Agroekosistem Tahun Mulai Tahun Selesai Out put Tahunan Out put Akhir Biaya 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. : Pengadaan Peralatan Laboratorium Tanah : Balai Penelitian Tanah : Jl. Tentera Pelajar No.12 Cimanggu, Bogor : DIPA Satker: Balai Penelitian Tanah Tahun Anggaran 2013 : Baru : : Ir. Yusrial, MSi : Pembina/IVa : Ketua Tim Pengadaan : :: 2013 : 2013 : Perangkat Peralatan Laboratorium : Perangkat Peralatan Laboratorium : Rp.7.907.650.000,- (Tujuh milyar sembilan ratus tujuh juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) Koordinator Program Penanggungjawab RKTM Dr. Ir. Husnain, MSc NIP. 19730910 200111 2001 Ir. Yusrial, M.Si NIP. 19630424 199403 1 002 Mengetahui, Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Kepala Balai Penelitian Dr.Ir. Muhrizal Sarwani, MSc NIP.19600329 198403 1001 Dr.Ir. Sri Rochayati, MSc NIP. 19570616 198603 2001 ii RINGKASAN USULAN RKTM 1. 2. Judul Proposal (RKTM) Nama dan Alamat Unit Kerja 3. 4. 5. Sifat Usulan RKTM Penanggungjawab Kegiatan Justifikasi 6. Tujuan a. Jangka Pendek : Pengadaan Peralatan Laboratorium Tanah : Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Jl. Tentara Pelajar 12 Cimanggu, Bogor. : Baru : Ir. Yusrial, MSi : Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah melayani permintaan analisis kalangan peneliti dan masyarakat pengguna jasa laboratorium. Untuk mampu memberikan layanan terbaik guna kepuasan para pelanggan maka laboratorium tanah haruslah memiliki peralatan yang canggih dan lengkap, serta memberikan hasil pengukuran yang presisi (akurat) serta aman bagi penggunanya. Di terimanya Sertifikat ISO 9001 menunjukkan bahwa Laboratorium tanah mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pelayanan analisis di laboratorium terkait permintaan publik dan sekaligus menjadi tantangan untuk mempertahankannya. Oleh karena itu pengadaan peralatan laboratorium tanah merupakan hal yang mendesak bagi Balai Penelitian Tanah. Namun dalam proses pengadaannya harus melalui bagian pengadaan dan dilakukan secara transparan, adil, akuntabel, efektif dan efisien. : b. Jangka Panjang 7. Luaran yang diharapkan a. Jangka Pendek Mengadakan 1 (satu) paket peralatan laboratorium kimia tanah Mengadakan 1 (satu) paket peralatan laboratorium fisika tanah Mengadakan 1 (satu) paket peralatan laboratorium biologi tanah, dan Mengadakan 1 (satu) paket peralatan penunjang laboratorium. : Menyediakan peralatan laboratorium tanah yang modern, canggih, tervalidasi, akurat untuk mendukung pelaksanaan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat. : Terselesaikannya kegiatan pengadaan barang/jasa berupa: 1 paket peralatan laboratorium kimia tanah 1 paket peralatan laboratorium fisika tanah iii b. Jangka Panjang : 8. Outcome : 9. Sasaran Akhir : 10. 11. 12. Lokasi Kegiatan Jangka Waktu Sumber Dana : : : 1 paket peralatan laboratorium biologi tanah 1 paket peralatan penunjang laboratorium Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium tanah yang modern, canggih, akurat dan tervalidasi untuk menunjang pelaksanaan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat Data analisa tanah, tanaman, pupuk, air yang cepat, akurat, murah dan terpercaya Tersedianya peralatan laboratorium yang baik sesuai kebutuhan dan tidak bermasalah/bersih. DKI dan Jawa Barat Januari - Desember 2013 DIPA, Satker Balai Penelitian Tanah TA. 2013 iv I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Penelitian Tanah sebagai lembaga penelitian mempunyai instalasi laboratorium tanah dapat menganalisis kimia tanah, lfisika tanah dan biologi tanah. Peralatan masing laboratorium berbeda dan memiliki fungsi dan peruntukan yang berbeda pula. Pada tahun 2013, Balai Penelitian Tanah mengadakan peralatan laboratorium menjadi 4 paket, yaitu (1) Pengadaan satu paket peralatan laboratorium kimia tanah, (2) Pengadaan satu paket peralatan laboratorium fisika tanah, (3) Pengadaan satu paket peralatan laboratorium biologi tanah dan (4) Pengadaan satu paket peralatan penunjang laboratorium tanah. Pengadaan akan dibiayai oleh negara melalui DIPA anggaran Tahun 2013. Dalam hal ini pemanfaatan dan penggunaan uang negara untuk maksud pengadaan barang/jasa pemerintah tersebut harus dilakukan secara tranparan dan kompetitif agar dapat mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai sasaran tersebut, maka diperlukan aturan dan ketentuan mengenai tata cara pengadaan barang/jasa pemerintah. Dalam hal pengadaan barang/ jasa pemerintah, maka ditetapkan bahwa yang menjadi acuan dasar dalam proses pengadaan barang dan jasa adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres No.54 Tahun 2010, dimana semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa harus mengedepankan aspek efisiensi, efektivitas, tranparansi, keterbukaan, keadilan dan akuntabilitas, sebagaimana prinsip-prinsip pengadaan barang/ jasa pemerintah yang tertuang dalam pasal 5 Perpres No.54 Tahun 2010. Pada tahun 2005 sebanyak 144 parameter uji yang telah terakreditasi dalam LP-192IDN. Parameter tersebut untuk analisis kimia tanah, air, pupuk dan tanaman. Pada tahun 2012 sebanyak 15000 contoh sudah dianalisa dengan pendapatan PNBP lebih dari Rp.2 Milyar. Selain itu Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah menjadi rujukan dan koordinator bagi laboratorium-laboratorium tanah se Indonesia. Permasalahan yang sering dihadapi oleh analis dilaboratorium adalah terbatasnya peralatan yang dimiliki atau peralatan yang ada sudah ketinggalan jaman (tidak layak pakai) sehingga hasil yang didapat kurang maksimal. Bahkan peralatan yang sudah berumur lebih dari 20 tahun dan suku cadangnya susah didapat, alat tersebut masih dioperasionalkan. Ini kalau dibiarkan terlalu lama akan menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman, pekerjaan menjadi terhambat dan akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dipandang perlu bahwa Balai Penelitian Tanah memerlukan pengadaan peralatan laboratorium yang canggih dan lebih lengkap. Dengan peralatan yang lengkap diharapkan laboratorium tanah mampu mendukung tercapainya misi Balai Penelitian Tanah menjadi lembaga riset yang tangguh, modern dan berdaya saing tinggi. 1 1.2. Dasar pertimbangan Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah sudah berada sejak 1905. Akreditasi yang sudah diraih adalah ISO 9001; 2008 dan 1705/2005. Jumlah contoh yang dianalisis mencapai 15000 contoh pada tahun 2012. Jumlah parameter uji yang tersertifikasi 144 parameter dan akan bertambah pada tahun 2013. Pendapatan PNBP mencapai > 2 Milyar rupiah pada tahun 2011 dan 2012. Sumberdaya manusia berjumlah kurang lebih 20 orang yang sangat handal dan terampil. Permintaan analisis terus meningkat perlu diimbangi dengan kecepatan analisis, namun akurat, tepat waktu dan valid. Kemajuan teknologi menghendaki analisis yang lebih rumit dimana alat yang tersedia tidak mampu menganalisis Alat laboratorium yang sudah tua harus diremajakan dengan alat laboratorium yang baru, modern dan canggih, cepat, akurat yang mampu menjawab permasalahan dalam analisis dan kepuasan pelanggan dapat terwujud. Dengan alokasi dana yang meningkat pada tahun 2013, maka Balai Penelitian Tanah berkepentingan untuk mengadakan peralatan laboratorium tanah, baik mengganti peralatan yang sudah tidak layak pakai maupun alat yang masih baru (belum pernah diadakan sebelumnya), sehingga pelayanan ditingkatkan. Dalam DIPA 2013 Balai Penelitian Tanah mendapatkan alokasi dana sebesar Rp.8.047.700.000,- untuk pengadaan peralatan laboratorium tanah. 1.3. Tujuan Jangka pendek: Mengadakan peralatan laboratorium tanah yang terdiri dari: - 1 (satu) paket peralatan laboratorium kimia tanah - 1 (satu) paket peralatan laboratorium fisika tanah - 1 (satu) paket peralatan laboratorium biologi tanah, dan - 1 (satu) paket peralatan penunjang laboratorium. Jangka Panjang: Menyediakan peralatan laboratorium tanah yang modern, canggih, tervalidasi, akurat untuk mendukung pelaksanaan penelitian. 1.4. Keluaran Jangka pendek: Terselesaikannya 4 paket paket peralatan laboratorium tanah yang terdiri dari: -1 paket peralatan laboratorium kimia tanah -1 paket peralatan laboratorium fisika tanah -1 paket peralatan laboratorium biologi tanah -1 paket peralatan penunjang laboratorium 2 Jangka Panjang: Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium tanah yang modern, canggih, akurat dan tervalidasi untuk menunjang pelaksanaan penelitian 1.5. Perkiraan manfaat dan dampak dari kegiatan yang dirancang Manfaat: Dengan dukungan peralatan laboratorium tanah yang lengkap, modern, canggih, akurat dan tervalidasi, maka laboratorium tanah akan mampu memberikan layanan terbaik bagi para penggunanya baik peneliti maupun masyarakat umum. Karena dengan peralatan yang canggihlah akan dihasilkan nilai analisis tanah yang lengkap, akurat dan murah. Peralatan laboratorium yang lengkap dan canggih juga akan mengefisienkan penggunaan waktu analisis, biaya dan tenaga. PNBP meningkat Dampak: Efisien dalam waktu dan tenaga Lebih akurat mendeteksi ukuran yang lebih kecil, lebih sensitif dan lebih teliti Pendapatan PNBP meningkat Jumlah contoh yang dianalisis dan parameter uji yang dianalisis lebih banyak Pelayanan lebih tepat waktu dan prima 3 II. PROSEDUR 2.1. Pendekatan (kerangka pemikiran) Pengadaan barang dan jasa pemerintah di Balai Penelitian Tanah perlu dilakukan secara benar, transparan, adil, efektif dan efisien sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012. 2.2. Ruang lingkup Kegiatan Metode pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui tahapan- tahapan mulai dari menyusun jadual rencana kerja, tata cara pelaksanaan, pengumuman lelang hingga membuatan laporan pengadaan. Hal-hal yang berkaitan dengan lelang akan disampaikan ke publik melalui pengumuman di papan pengumuman dan di media elektronik sesuai dengan arahan dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012. Tahapan rencana kegiatan panitia pengadaan barang dan jasa antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. Menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS) Menyiapkan dokumen lelang pengadaan barang/jasa Mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media papan pengumuman dan media elektronik atau melalui aplikasi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) yang disediakan oleh Kementerian Pertanian. Pendaftaran peserta lelang Aanwizing Menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi atau pemilihan langsung dan penunjukan langsung Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk Mengusulkan calon pemenang Mengumumkan pemenang lelang Menjawab sanggahan (bila ada) Penandatanganan kontrak Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan 2.3. Bahan dan prosedur pelaksanaan kegiatan Bahan Bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah diantaranya adalah alat tulis kantor, petunjuk pengoperasian sistem pengadaan secara elektronik (SPSE), flashdisk, laptop, computer dan bahan penunjang lainnya. Prosedur Panitia pengadaan akan mengadakan pertemuan untuk membahas dan menyusun rencana kegiatan terkait pengadaan barang dan jasa, bilamana anggaran sudah turun dan 4 surat keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Balai Penelitian Tanah sudah diterima oleh panitia pengadaan barang/jasa pemerintah. Dalam hal ini panitia pengadaan mendapat tugas untuk mengadakan barang/jasa berupa 4 paket kegiatan. Paket 1: Pengadaan satu paket peralatan laboratorium kimia tanah, yang terdiri dari C,N,S analyzer, autotitrator and piston burette, AAS, homogenizer, timbangan analitik, pH, EC, EH, thermo meter digital, spectrophotometer UV/VIS double beam. Paket 2: Pengadaan satu paket peralatan laboratorium fisika tanah, yaitu: Sorpmatic, tanure/ furnace ash, permeameter, pF curva apparatus, mesin giling tanaman/tanah, IRGA. Paket 3: Pengadaan satu paket peralatan laboratorium biologi tanah yang terdiri dari: mikrobial identification with the microstation ID system, biological safety cabinet, lab culture plus, airstream horizontal laminar flow, pico real 24 real-time PCR system, multi sub midi electrophoresis with power supplay, kodak gel logic 200 digital imaging system, completely anaerobic jar system, Autoclave, four in one stirring hot plate dan oven. Paket 4: Pengadaan satu paket peralatan penunjang laboratorium tanah, seperti: Fermentor, crusher, mixer, rotary drayer dan ayakan, pan granulator, bor tanah dan pengukur kadar biji-bijian. Pengadan peralatan laboratorium tanah adalah lelang umum. Proses pengadaan peralatan laboratorium ini diawali dengan mencari dan mengumpulkan data dukung seperti gambar alat, spesifikasi teknis, penawaran harga dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk menyusun harga perkiraan sendiri (HPS) dari lingkup kota Bogor, Jakarta dan kotakota besar di pulau Jawa. Setelah dokumen disiapkan, membuat permohonan user id ke LPSE-Pusdatin, menyusun dan mengusulkan HPS ke PPK, hingga PPK menetapkan HPS. Setelah user id diperoleh dilanjutkan dengan mengumumkan rencana pengadaan barang/jasa di media elektronik secara on line melalui LPSE di Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian. Panitia pengadaan dapat mengakses jaringan layanan pengadaan barang dan jasa yang disediakan oleh LPSE. Panitia mengisi formulir lelang, jadwal lelang dan mengumumkan lelang yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen lelang. Penyedia barang akan merespon pengumuman dengan mendaftar sebagai peserta lelang. Melaksanakan penjelasan teknis (Aanwizjing), peserta lelang mengirimkan dokumen penawaran dan dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan panitia pengadaan. Selanjutnya evaluasi dokumen yaitu evaluasi administrasi, teknis dan penawaran. Dari evaluasi akan didapatkan pemenang, pengumuman pemenang lelang, masa sanggah dan menerbitkan surat penetapan penyedia barang/jasa dan dilanjutkan dengan tandatangan kontrak. Semua kegiatan pengadaan dalam bentuk surat menyurat ataupun sanggahan dari peserta lelang akan dilayani melalui media elektronik secara on line. 5 III. ANALISIS RISIKO 3.1. Daftar Risiko No. Risiko 1. Mundurnya jadual pengadaan barang/jasa Dampak Pengadaan barang/jasa tidak sesuai jadual atau akan mundur 2. Proses pengadaan barang/ jasa pemerintah terganggu 3. Penyebab Sistem pengumuman lelang on line belum familiar bagi anggota tim pengadaan, user id terlambat diterima oleh tim pengadaan barang/jasa pemerintah, atau ada gangguan layanan on line saat akan menayangkan pengumuman lelang Mendapat sanggahan dari peserta Document lelang terkait proses pengadaan barang pengadaan yang /jasa dan pengumuman pemenang ditayangkan kurang lelang jelas/lengkap dan keputusan tim pengadaan tidak memuaskan peserta lelang Menurunnya jumlah peserta lelang Terjadinya perubahan sistem tayang/pengumuman lelang dari tahun sebelumnya dimana rencana lelang harus dimuat dalam media on line. Peserta lelang sedikit 6 3.2. Daftar Penanganan Risiko No. Risiko 1. Mundurnya jadual pengadaan barang/jasa Penyebab Sistem pengumuman lelang on line belum familiar bagi anggota tim pengadaan, user id terlambat diterima oleh tim pengadaan barang/jasa pemerintah, atau ada gangguan layanan on line saat akan menayangkan pengumuman lelang 2. Mendapat sanggahan dari peserta lelang terkait proses pengadaan barang /jasa dan pengumuman pemenang lelang 3. Menurunnya jumlah peserta lelang Document pengadaan yang ditayangkan kurang jelas/lengkap dan keputusan tim pengadaan tidak memuaskan peserta lelang Terjadinya perubahan sistem tayang/pengumuman lelang dimana rencana lelang harus dimuat dalam media on line Penanganan risiko Anggota tim pengadaan mengikuti pelatihan di Pusdatin terkait tata cara/teknik penayangan rencana pengadaan barang/jasa secara on line. Meningkatkan komunikasi dengan pihak penyedia layanan (Pusdatin) Memberikan documen yang lengkap dan jelas dan memberikan jawaban atas sanggahan yang masuk Ikut berperan serta dalam mensosialisasikan sistem penayangan rencana pengadaan barang/jasa kepada peserta lelang/masyarakat. 7 IV. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN 4.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan No. Nama 1. Ibrahim Adamy S, SP 2. Asep Sumarna 3. 4. 5. Ir. Yusrial, MSi Usman Randika Edi Rachmat 6. M. Nurdin, SE 7. 8. Dedy Kusnandar Herry Sastramiharja, S.PI., PM pm 9. Jabatan Struktu Fungsional ral Peneliti Pertama Staf Sub bagTU PNK Teknisi Staf Sub TU Kaur Keuang an Staf TU Ka sub bag TU Kedudukan dalam RKOT Alokasi Waktu Penaggungjawab kegiatan Sekretaris 6 OB Anggota Anggota Anggota 3 OB 3 OB 3 OB Anggota 3 OB Anggota 3 OB 3 OB 3 OB 3 OB 4.2. Jangka waktu kegiatan No. Kegiatan 2012 Nop Des Jan Feb 2013 Mar Apr Mei Jun 1. 2. 3. 4. Menyusun jadual kegiatan Menyusun HPS Menyusun dokumen lelang Pengumunan media cetak/ elektronik* 5. Pendaftaran* 6. Aanwizjing** 7. Evaluasi Dokumen 8. Penentuan calon pemenang 9. Pengumuman pemenang lelang* 10. Masa sanggah* 11. Penandatanganan kontrak 12. Pemeriksaan barang 13. Penyerahan barang 14. Laporan bulanan 15. Laporan tengah tahun Keterangan: *= hanya 1 minggu **= hanya 1 hari 8 4.3. Pembiayaan MAK A. Belanja modal dan peralatan mesin/Pengadaan Peralatan Lab. Kimia (532111) B. Belanja modal dan peralatan mesin/Pengadaan Peralatan Lab. Fisika (532111 C. Belanja modal dan peralatan mesin/Pengadaan Peralatan Lab. Biologi (532111 A. Belanja modal dan peralatan mesin/Pengadaan Peralatan Sarana penunjang laboratorium (532111) Belanja modal upah tenaga kerja/ honor (532113) Belanja modal perjalanan (532118) Jumlah x 1000 TRIW.I 3.200.000,- TRIW.II TRIW.III - TRIW.IV - - JUMLAH (Rp) 3.200.000,- - 1.805.000,- - - 1.805.000,- - 2.735.000,- - - 2.735.000,- - - 263.900,- - - 7.800,- - - 36.000,- 263.900,- - 36.000,3.499.900,- 7.800,4.547.800,- 8.047.700,- 9 DAFTAR PUSTAKA Daftar Isian Penggunaan Anggaran Tahun 2012. Satker Balai Penelitian Tanah, Bogor. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah. Petunjuk Pengoperasian Sistem Pengadaan Secara Eletronik (SPSE) Versi 3.2.1 Panitia. Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin)-K 10