LAPORAN PRAKTIKUM ET2212 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI XA MODUL : 01 RESPONS IMPULS NAMA : HELMI MAULUDI NIM : 18120077 KELOMPOK :9 HARI, TANGGAL : JUMAT, 4 MARET 2022 WAKTU : 07.00 – 09.00 ASISTEN : ATIKA SALSABILA LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI RADIO DAN GELOMBANG MIKRO PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2022 Respons Impuls Helmi Mauludi (18120077) Kelompok 9 / Jumat, 4 Maret 2022 Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung 18120077@telecom.stei.itb.ac.id Asisten : Atika Salsabila Abstract— Praktikum ET2212 Pengolahan Sinyal dalam Waktu Kontinyu Modul 1 : Respons Impuls memiliki tujuan untuk menentukan respons impuls sistem LTI dengan berbagai cara lalu membandingkannya dengan teori serta menggunakan prinsip linearitas dan time-invariant untuk menghitung luaran sistem LTI dengan masukan yang lebih kompleks. Hasil yang ingin dicapai adalah melihat kesesuaian antara hasil percobaan dan teoritis. Pada praktikum ini didapat hasil yang kurang lebih sesuai dengan teori, hal ini dikarenakan …. Keywords— respons impuls, respons step, LTI, linearitas, time-invariant. I. PENDAHULUAN Sinyal impuls adalah sinyal yang muncul secara mendadak dengan durasi yang sangat singkat yang memiliki tinggi tidak terbatas dan lebar menuju 0, dan luasnya bernilai 1. Respons impuls bentuk merupakan bentuk input dan output dari sinyal impuls. Sinyal step merupakan sinyal yang bernilai nol pada waktu kurang dari nol dan memiliki nilai pada waktu lebih dari nol. Respons step merupakan bentuk input dan output dari sinyal step Agar dapat memahami karakteristik respons impuls serta respons step, maka perlu adanya kegiatan praktikum respons impuls yang memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menentukan respons impuls sistem LTI dengan berbagai cara dan membandingkan dengan teori 2. Menggunakan prinsip linearitas dan timeinvariant untuk menghitung luaran sistem LTI dengan masukan yang lebih kompleks. II. DASAR TEORI A. Sistem LTI Sistem LTI (Linear Time Invariant) merupakan sistem yang memiliki sifat linearitas dan time invariant. Suatu sistem memiliki sifat linearitas jika memenuhi properti penjumlahan dan homogenitas. Sistem disebut time-invariant jika karakteristik dan perilakunya tidak berubah terhadap waktu [1]. B. Respons Impuls Respons impuls merupakan ouput dari sistem LTI dari masukan sinyal impuls pada t = 0 atau n = 0. Respons impuls menggambarkan suatu sistem LTI secara utuh. Respons impuls merupakan properti dasar dari sistem LTI [2]. Pada waktu kontinyu, sinyal impuls memilki lebar nol dan amplitudo tak hingga, sehingga secara praktis tidak dapat dibangkitkan Dalam penerapan praktis, unit impuls diaproksimasi dengan pulsa 1 berdurasi singkat yang memiliki amplituda dan ∆ lebar Δ, dimana Δ > 0 bernilai cukup kecil [2]. C. Respons Step Respons step merupakan output dari input sinyal step. Sinyal step digunakan untuk memberi karakter dari sistem LTI. Dalam waktu kontinyum respons step disebut juga running integral dari respons impuls, sehingga dapat dituliskan seperti persamaan (1). 𝑡 𝑠(𝑡) = ∫ ℎ(τ) 𝑑𝜏 (1) −∞ D. Rangkaian RC Orde Satu Rangkaian RC orde satu dicirikan dengan turunan orde pertama pada persamaan. Rangkaian RC ditentukan dengan melihat kondisi awal elemen penyimpanan pada rangkaian. Rangkaian orde satu memiliki persamaan diferensial, seperti persamaan 2 [3]. 𝑑𝑦(𝑡) (2) 𝑅𝐶 = + 𝑦(𝑡) = 𝑥(𝑡) 𝑑𝑡 Bentuk persamaan differensial beserta respons step dan respons impuls teoritis dari rangkaian RC adalah sebagai berikut. 𝑡 𝑠(𝑡) = (1 − 𝑒 −𝑅𝐶 ) 𝑢(𝑡) (3) 𝑡 1 ℎ(𝑡) = ( 𝑒 −𝑅𝐶 ) 𝑢(𝑡) 𝑅𝐶 (4) 1 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Alat Percobaan 1. Modul Edibon M2 2. Generator sinyal 3. Osiloskop 4. Multimeter 5. Kabel probe sebanyak 3 buah 6. Kabel jumper B. Langkah Kerja Langkah-langkah percobaan pada Modul 1 : Respons Impuls adalah sebagai berikut. Menggunakan rangkaian pada Percobaan Respons Step Membangkitkan pulsa durasi singkat dengan nilai tegangan 250 mV Melihat luaran pada osiloskop dan menyimpan data tegangan luaran kapasitor terhadap waktu 1) Percobaan 1: Respons Step Membuat rangkaian RC orde satu, pada circuit 1 Edibon M2 menggunakan R4 = 10k dan C5 = 100nF Menghubungkan 1.3 (S.G) ke 1.12 (R4), kemudian menghubungkan 1.21 (C5) ke 1.26 (R4), lalu menghubungkan dengan 1.31 dengan 1.32 (ground) Membangkitkan tegangan DC berupa unit step bernilai 1V Melihat luaran pada osiloskop dan menyimpan data respons step pada logbook Memplot hasil eksperimen dan membandingkan dengan respons step s(t) teoritis Membandingkan kedua plot dan melakukan analisis perbandingan kedua hasil pada laporan praktikum 2) Percobaan 2: Respons Impuls Melakukan variasi tegangan 500 mV dengan Δ = 0.5 ms dan tegangan 1 V dengan Δ = 0.25 ms Menjelaskan hasil plot ketiga respons pulsa mengapa semakin menyerupai Lh(t) dengan mengecilnya Δ Mem-plot respons pulsa yang didapat untuk ketiga pasangan nilai pulsa dan mem-plot respons impuls hasil teoritis Melakukan analisis perbandingan hasil percobaan dan teoritis pada laporan praktikum 3) Percobaan 3: Superposisi Respons Step untuk Menghasilkan Respons Pulsa Menggunakan hasil respons step percobaan 1 untuk menghitung dan membuat plot luaran rangkaian RC yang diberi masukan pulsa = (1 ms, 250 mV) Membandingkan hasil percobaan 3 dengan percobaan 2 yang pulsanya sama 2 4) Percobaan 4: Superposisi Respons Pulsa Durasi Singkat untuk Menghitung Respons Pulsa Durasi Lebih Lebar Menggunakan rangkaian RC percobaan 2 dengan pulsa = (0.25 ms, 1 V) untuk menghitung dan membuat plot luaran rangkaian RC yang diberi masukan pulsa = (1 ms, 250 mV) Membandingkan hasil percobaan 4 dengan percobaan 2 yang pulsanya sama Figure 2 Tampilan pada osiloskop Figur 2 menampilkan sinyal respon step yang dihasilkan. Lalu didapat data respons step pada Tabel I. IV. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN A. Percobaan 1: Respons step Dibuat Rangkaian RC orde satu pada circuit 1 Edibon M2 dengan nilai R4 = 10kΩ dan C5 = 100 nF. Signal Generator dihubungkan dengan R4, dengan dihubungkannya titik 1.3 ke 1.12. Lalu, C5 disusun seri bersama R4 dengan dihubungkan 1.21 ke 1.26. Kemudian, dihubungkan ke ground dengan cara menghubungkan titik 1.31 ke 1.32. Maka terbentuk rangkaian seperti pada figur 1. Figure 1 Rangkaian yang digunakan pada modul Figur 1 merupakan rangkaian yang digunakan pada modul ini. Dibangkitkan tegangan DC berupa unit step bernilai 1 V. Hal ini dapat dilakukan dengan membangkitkan sinyal kotak periodik frekuensi 100 Hz, duty cycle 60%. Lalu, dilihat luaran pada osiloskop seperti pada figur 2. TABEL I. DATA RESPONS STEP HASIL PERCOBAAN 1 Data Respons Step Hasil Percobaan Waktu (ms) Tegangan Luaran y(t) 0 -20 0,3 240 0,5 340 0,7 480 0,9 560 1,1 660 1,2 700 1,3 700 1,4 740 1,5 760 1,6 760 1,7 780 1,8 800 1,9 820 2 820 2,1 840 2,2 860 2,3 880 2,4 880 2,5 880 2,6 900 2,8 900 3 920 3,2 920 3,5 940 3,8 940 4,1 960 4,7 960 5,3 960 5,9 960 TABEL II. DATA RESPONS STEP SECARA TEORITIS 3 Data Respons Step Hasil Teoritis Waktu (ms) Tegangan Luaran y(t) 0 0 259,18 0,3 393,47 0,5 503,41 0,7 593,43 0,9 667,13 1,1 689,81 1,2 727,41 1,3 753,4 1,4 776,81 1,5 798,1 1,6 817,32 1,7 834,66 1,8 850,43 1,9 864,66 2 881,54 2,1 889,2 2,2 899,74 2,3 929,28 2,4 917,92 2,5 925,73 2,6 939,19 2,8 950,21 3 959,29 3,2 969,8 3,5 977,63 3,8 983,43 4,1 990,9 4,7 995,01 5,3 997,26 5,9 Dari data pada 2 Tabel tersebut, digambarkan dalam sebuah grafik seperti pada figur 3. Figure 3 Grafik Data Percobaan dan Teoritis Figur 3 menampilkan grafik respons step hasil percobaan dan secara teoritis. Hasil secara teoritis didapat dengan menggunakan persamaan 3. Terlihat bahwa grafik dari kedua data bentuknya hampir identik. Hal ini menandakan bahwa data hasil percobaan nilainya valid karena sama dengan hasil teoritis. B. Percobaan 2: Respons impuls Digunakan rangkaian yang sama seperti pada percobaan 1. Digunakan 3 variasi pasangan nilai durasi dan tegangan, yaitu {(1 ms, 250 mV), (0.5 ms, 500 mV) (0.25 ms, 1 V)}. Offset DC yang digunakan adalah 125 mV. Kemudian dilihat keluarannya pada osiloskop. Figure 4 Durasi, tegangan = 1 ms, 250 mV Figur 4 merupakan bentuk sinyal yang dihasilkan dengan tegangan 250 mV dan durasi 1 ms. Didapat data hasil percobaan sebagai berikut. TABEL III. DATA TEGANGAN OUTPUT PERCOBAAN DAN TEORETIS DENGAN PULSA = (250 mV, 1 ms) Durasi, tegangan = (1 ms, 250 mV) Waktu (ms) 0 0.25 0.5 0.75 1 1.1 1.25 1.5 1.7 2 2.2 2.4 2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.8 4.1 4.5 5 5.7 6.3 7 Teg. Output y(t) perc. -4 mV 48 96 124 156 136 116 96 84 60 52 32 24 28 24 24 12 20 20 12 16 12 12 8 8 0 4 4 -4 -4 Teg. Output y(t) Teoretis 250 194,7 151,63 118,09 91,97 83,22 71,63 55,78 45,67 33,83 27,7 22,68 18,57 16,8 15,2 13,76 12,45 11,26 10,19 9,22 8,34 7,55 6,83 5,59 4,14 2,78 1,68 0,84 0,46 0,23 4 Tabel III menunjukkan data tegangan hasil percobaan dan secara teoritis dengan persamaan 4. Figure 6 Durasi, tegangan = 0,25 ms, 1 V Figur 6 merupakan bentuk sinyal yang dihasilkan dengan tegangan 500 mV dan durasi 0,5 ms. Didapat data hasil percobaan sebagai berikut. Figure 5 Durasi, tegangan = 0,5 ms, 500 mV Figur 5 merupakan bentuk sinyal yang dihasilkan dengan tegangan 500 mV dan durasi 0,5 ms. Didapat data hasil percobaan sebagai berikut. Durasi, tegangan = (0.25 ms, 1 V) Waktu (ms) TABEL IV. DATA TEGANGAN OUTPUT PERCOBAAN DENGAN PULSA = (500 mV, 0.5 ms) Durasi, tegangan = (0.5 ms, 500 mV) Waktu (ms) 0 0.25 0.5 0.52 0.6 0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.4 3.9 4.3 5 Tabel III percobaan TABEL I. DATA TEGANGAN OUTPUT PERCOBAAN DENGAN PULSA = (1 V, 0.25 ms) Teg. Output y(t) Percobaan 8 8 8 8 12 20 60 96 84 60 56 44 36 28 20 20 20 18 8 0 menunjukkan data 0 0.1 0.25 0.251 0.5 0.7 0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 1.9 2.1 2.3 2.5 Tabel III percobaan tegangan Teg. Output y(t) Percobaan 20 8 20 16 8 20 60 40 40 24 32 16 16 8 20 menunjukkan data tegangan hasil hasil Figure 7 Grafik percobaan 2 Figur 7 menampilkan plot grafik dari tabel pada percobaan 2. 5 Terlihat bahwa plot grafik dengan nilai ∆ terkecil bentuknya paling grafik secara teoritis. Terlihat terdapat perbedaan bentuk grafik, hal ini disebabkan oleh offset yang nilainya tetap konstan dalam tiap variasi durasi, tegangan. Terlihat dari grafik bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua graik. Hal ini karena nilai offset yang diberikan tidak sesuai atau bisa dibilang keliru. Seharusnya nilai offset-nya adalah setengah dari nilai tegangan peak-to-peak. V. C. Percobaan 3: Superposisi Respons Step untuk Menghasilkan Respons Pulsa Digunakan output rangkaian RC dari percobaan 1 untuk membuat plot output rangkaian RC dengan durasi, tegangan = 1 ms, 250 mV. KESIMPULAN Dari percobaan 1 dan 2 telah berhasil ditentukan respons impuls sistem LTI. Respons impuls dapat dibangkitkan dengan menggunakan pulsa durasi singkat. Hasil percobaan kurang lebih sesuai dengan teori, sedikit perbedaan disebabkan alat yang ketelitiannya tidak setara dengan teori. Dengan menggunakan prinsip linearitas dan time-invariant berhasil dihitung luaran sistem LTI dengan masukan yang lebih kompleks. Meskipun pada percobaan terdapat ketidaksempurnaan karena nilai offset yang tidak tepat. DAFTAR PUSTAKA [1] Figure 8 Plot grafik percobaan 3 [2] Terlihat dari grafik bahwa bentuk keduanya berbeda. Hal ini karena nilai offset yang tidak sesuai. D. Percobaan 4: Superposisi Respons Pulsa Durasi Singkat untuk Menghitung Respons Pulsa Durasi Lebih Lebar Digunakan output rangkaian RC dari percobaan 2 dengan durasi, tegangan = 0,25 ms, 1 V untuk direkonstruksi menjadi sinyal dari variasi durasi, tegangan = 1 ms, 250 mV. Grafik yang dihasilkan adalah sebagai berikut. [3] A. Oppenheim, A. Willsky and w. Hamid, Signals and Systems, Pearson, 1996. S. Haykin and B. Van Veen, Signals and Systems, 2nd Edition, Wiley, 2002. C. Alexander and M. Sadiku, Fundamentals of Electric Circuits, McGraw-Hill Education, 2012. BIOGRAFI SINGKAT Nama saya Helmi Mauludi, lahir di Bogor 22 Mei 2002. Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Saat ini saya merupakan mahasiswa tahun kedua di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Telekomunikasi. Saya mengenyam pendidikan dasar di SDN Polisi 5, lalu melanjutkan di SMPN 4 Bogor, kemudian melanjutkan pendidikan SMA di SMAN 1 Bogor. Figure 9 Plot Grafik percobaan 4 6 7