Uploaded by husainalwi238

CJR-MRV KELOMPOK 8-dikonversi

advertisement
CRITICAL JOURNAL REVIEW
DOSEN PEMBIMBING: Jonny Haratua Panggabean, M.Si
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8
1. Nur Aisyah
2. Nurul Azzahra Harahap
3. Muhammad Kurniallah
(4213540009)
(4213540008)
(4212540010)
FISIKA NONDIK B 2021
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan pada
tepat waktu. Saya berterima kasih kepada Bapak Jonny Haratua Panggabean, M.Si. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Matriks Ruang Vektor.
Kami tahu bahwa Critical Journal Review(CJR) ini masih jauh dari kata sempurna baik
dalam materi dan pengetikkannya yang merupakan kesalahan dan kekeliruan kami dalam
pembuatan Critical Journal Review(CJR) ini disebabkan ketidaktahuan dan ketidaksengajaan
kami. Oleh karena itu kami sangat menerima masukkan dan kritik. Kami berharap Critical
Journal Review ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam mata kuliah Matriks
Ruang Vektor di Universitas Negeri Medan.
Salam Hormat
Kelompok 8
1. Jurnal Utama
Judul
: DEKOMPOSISI QR DENGAN MATRIKS TRANSFORMASI
HOUSEHOLDER
Nama Jurnal : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Link
:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jbmstr/article/download/53272/75676592499
Vol(no)
: 11(02)
Pengindeks : Google Scholar
DOI
:
Abstrak
Pendahuluan
Metode
Dekomposisi QR merupakan bentuk pemfaktoran dari suatu matriks
A yang berukuran M×N yang nantinya akan diperoleh matriks Q
yaitu matriks ortogonal dan R yaitu matriks segitiga atas. Dalam
penelitian jurnal ini, agar mendapat dekomposisi QR dari suatu
matriks dipakai transformasi Householder. Transformasi ini sendiri
mengubah vektor tak nol menjadi vektor yang semua elemennya
bernilai nol kecuali untuk elemen pertama dari vektor. Hasil
dekomposisi QR dengan transformasi Householder dalam penelitian
ini digunakan untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan linear
dengan persamaan dalam bentuk matriks Ax=b, dengan A sebagai
matriks koefisien, matriks x adalah matriks variabel dan matriks
kolom sebagai b matriks konstanta.
Transformasi linear didefinisikan sebagai suatu pemetaan dari suatu
ruang vektor ke ruang vektor lain. Transformasi linier dapat
direpresentasikan dalam bentuk matriks. Contoh: Terdapat matriks
A€Mm×n (R) dan didefinisikan suatu fungsi T:Rn→Rm sedemikian
sehingga T(x) = Ax untuk setiap x€Rn. T adalah transformasi matriks.
Satu di antara pemetaan yang memenuhi definisi transformasi matriks
yaitu refleksi.
Refleksi merupakan pemetaan dari titik asal ke titik bayangan yang
jaraknya sama terhadap garis atau bidang tertentu. Pada R2, refleksi
dilakukan diantaranya terhadap sumbu-x, sumbu-y, dan garis y=x.
Pada R3, refleksi dilakukan terhadap bidang-xy, bidang-xz, dan
bidang-yz. Sedangkan pada Rn dapat dipelajari dan dianalisis secara
aljabar.
Perluasan refleksi di Rn ditemukan oleh Alston Scott Householder
pada tahun 1958-an. Matriks perluasan refleksi di Rn tersebut dinamai
refleksi Householder. Refleksi Householder memenuhi transformasi
linear sehingga dapat disebut sebagai transformasi Householder.
Tranformasi linier menyatakan jika T:V→W adalah sebuah fungsi
yang memetakan sebuah ruang vektor V ke sebuah ruang vektor W,
Hasil dan
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
maka T disebut sebagai transformasi linear dari V ke W jika dua sifat
berikut berlaku untuk semua vektor u dan v pada V dan semua scalar
k:
• T(u+v) = T(u) + T(v)
• T(ku) = kT(u)
Perluasan refleksi di Rn disebut sebagai transformasi Householder.
Refleksi di Rn yang dilakukan berdasarkan refleksi di R2. Berikut
adalah untuk membentuk matriks transformasi Householder yaitu:
• Refleksi terhadap sumbu-x
• Refleksi terhadap sumbu-y
• Refleksi terhadap garis y=x
• Refleksi terhadap bidang-xy
• Refleksi terhadap bidang-xz
• Refleksi terhadap bidang-yz
Dekomposisi QR atau dapat disebut dengan faktorisasi QR
merupakan bentuk pemfaktoran dari suatu matriks yang berukuran
m×n. Dekomposisi QR dari sebuah A€Mm×n (R) matriks adalah
faktorisasi dari A=QR dengan Q€Mm×n (R) adalah matriks orthogonal
(Q-1 = QT) dan R€Mm×n (R) adalah matriks segitiga atas. Langkahlangkah penerapan transformasi Householder yang dilakukan untuk
menentukan dekomposisi QR dari matriks A, yaitu tentukan vektor
kolom dari matriks A yang dinamai sebagai vektor b, tentukan vektor
u sehingga u dengan e1 adalah basis standar, Bentuk matriks
transformasi Householder H1 dengan mensubstitusikan vector u pada
langkah kedua, hingga sampai perkalian matriks Q dan R tersebut
akan menghasilkan matriks A.
Sebuah sistem persamaan linear Ax=b, dengan matriks sebagai
matriks A koefisien, x adalah matriks variabel dan matriks kolom b
sebagai matriks konstanta. Kemudian dekomposisi QR dari suatu
matriks A berukuran m×n, yaitu A=QR disubstitusikan pada SPL
sehingga menjadi QRx=b. Solusi dari SPL adalah nilai x1, x2,…, xn
yang memenuhi SPL tersebut. Dalam penerapan ini dihasilkan x1 =
5,3, x2 = 0,34, x3 = -1,67. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh,
QRx=b itu memenuhi.
• Dekomposisi QR dari suatu matriks A, yaitu A=QR dapat
ditentukan dengan menggunakan transformasi Householder.
Matriks R diperoleh dengan R = Hk… H2 H1 A dan Q
diperoleh dengan Q = H1T H2T…HkT.
• Sistem persamaan linear yang berbentuk Ax=b, kemudian
dekomposisi QR dari suatu matriks A disubstitusikan pada
SPL sehingga QRx=b, dimisalkan Rx=y dan selesaikan Qy=b
yaitu y=QTb, kemudian selesaikan Rx=y, maka dengan
mensubstitusikan R dan y diperoleh nilai x1, x2,…, xn yang
merupakan solusi dari SPL yang diselesaikan.
Sumber terdiri dari buku dan jurnal dari berbagai tahun, baik lebih
maupun kurang dari sepuluh tahun terakhir.
2. Jurnal Pendukung
Judul
: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis pada Mata Kuliah Aljabar
Linier Elementer
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Matematika
Link
: https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/download/111/84/
Vol(no)
: 3(2)
Pengindeks : Google Scholar
DOI
:
Abstrak
Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketercapaian setiap
indikator yang mengukur kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linier Elementer. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualititatif yang berupaya untuk
mendeskripsikan analisis kemampuan pemahaman matematis
mahasiswa. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan
matematika tingkat 2 sebanyak 2 kelas yang berjumlah 33
mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes
kemampuan pemahaman matematis mahasiswa pada mata kuliah
Aljabar Linier Elementer yang meliputi materi sistem persamaan
linear, matriks dan determinan. Berdasarkan hasil penelitian
disimpulkan bahwa tingkat kemampuan mahasiswa matematika pada
mata kuliah Aljabar Linier Elementer adalah sebagai berikut:
Terdapat 6 mahasiswa yang mendapat nilai di bawah 50, terdapat 5
mahasiswa yang mendapat nilai antara 51 dan 60, terdapat 9
mahasiswa yang mendapat nilai antara 61 dan 70, terdapat 5
mahasiswa yang mendapat nilai antara 71 dan 80, terdapat 6
mahasiswa yang mendapat nilai antara 81 dan 90 dan terdapat 2
mahasiswa yang mendapat nilai 91 ke atas.
Pendidikan berperan penting dalam perkembangan kualitas sumber
daya manusia termasuk di dalamnya mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Galuh. Pengembangan
kualitas SDM bertujuan untuk meningkatkan kemampuan matematis
mahasiswa. Pengembangan ini tidak hanya berguna untuk
memperoleh hasil belajar matematika yang tinggi, lebih dari itu
sebagai bekal bagi mahasiswa untuk menjalani kehidupan
bermasyarakat. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Galuh berasal dari berbagai macam latar belakang
pendidikan, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab beberapa
mahasiswa merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
dalam mata kuliah Aljabar Linier Elementer.
Pemahaman matematis merupakan salah satu tujuan yang diharapkan
bisa tercapai dengan baik oleh siswa. Istilah pemahaman berbeda
menurut siapa yang memahami sesuatu, apa yang dipahami dan cara
Metode
Hasil dan
Pembahasan
atau bagaimana ia memahami hal tersebut (Ansari, 2003).
Kemampuan pemahaman adalah salah satu tujuan yang harus
dikuasai siswa. Delvin (Oktavien, 2012) menyatakan bahwa
pemahaman merupakan unsur penting dalam setiap pembelajaran di
semua jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan persekolahan
maupun perguruan tinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif. Sukardi (2008:157) menyatakan
bahwa
peneitian
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
menggambarkan aturan atau menginterpretasikan objek sesauai
dengan apa adanya, dimana peneliti ingin mengungkapkan
kemampuan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Aljabar
Linier Elementer. Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang
digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang
tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan
kuantitaif (Saryono, 2010: 1). Penelitian kualitatif digunakan untuk
mendapatkan analisis data yang mendalam dan bermakna. Subyek
penelitian adalah pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika sebanyak 2 kelas yang berjumlah 33 mahasiswa. Metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) tes kemampuan
pemahaman matematis; (2) observasi; (3) wawancara; dan (4)
dokumentasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018
sampai November 2018. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes soal pemahaman matematis yang terdiri atas 5 soal essay.
Soal tersebut mencakup indikator pemahaman matematis yaitu:
Kemampuan menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur
atau operasi tertentu, kemampuan mengaplikasikan konsep atau
algoritma pemecahan masalah, dan kemampuan mengklasifikasikan
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pemahaman matematis mahasiswa masih kurang dari nilai yang
ditentukan yaitu 70. Pada materi sistem persamaan linier yaitu
menyelesaikan sistem persamaan linear denganmenggunakan
eliminasi Gauss-Jordan, umumnya mahasiswa mengalami
kebingungan dalam menentukan operasi baris elementer dan
beberapa salah dalam mengerjakan perhitungan operasi baris
elementer tersebut, seperti yang harusnya bernilai negatif menjadi
bernilai positif, yang harusnya dikalikan kemudian ditambah dengan
nilai tertentu tetapi nilai penambahnya keliru. Berdasarkan hasil
wawancara, pada umumnya mereka paham bagaimana penyelesaian
sistem persamaan linear dengan menggunakan eliminasi GaussJordan, namun dari beberapa mahasiswa yang menjawab salah itu
karena mereka merasa tidak yakin atau terburu-buru dalam
mengerjakan sehingga jawabannya menjadi keliru. Materi lainnya
adalah invers matrik dengan menggunakan adjoin dan determinan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
dengan ekspansi kofaktor, beberapa jawaban yang tidak tepat adalah
dalam menentukan mariks kofaktor yang berasal dari matriks
kofaktor karena mahasiswa kebingungan dalam mencari minor dan
kofaktor dari matriks. Berdasarkan analisis dari lembar jawaban
mahasiswa, kesalahan dalam mencari minor adalah menghilangkan
salah satu baris atau kolom. Sedangkan dalam mencari kofaktor
adalah dalam menentukan hasil akhir yang bernilai positif atau
negatif karena awalnya sudah salah dalam menentukan minor.
Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa, mereka merasa
sudah benar dalam menghilangkan pasangan baris dan kolomnya tapi
karena tidak teliti mengerjakan, ternyata yang dikerjakan kurang
tepat. Dari beberapa indikator kemampuan pemahaman matematis
yang diukur, nilai tertinggi adalah pada indikator nomor satu
mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah dalam
menyelesaikan matriks. Sedangkan untuk nilai terendah adalah pada
nomor tiga yaitu mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat
tertentu dalam menyelesaikan invers matriks.
Sesuai dengan hasil analisa data, tingkat pemahaman matematis
mahasiswa dalam mata kuliah Aljabar Linear Elementer adalah
sebagai berikut : Terdapat 6 mahasiswa yang mendapat nilai di
bawah 50, terdapat 5 mahasiswa yang mendapat nilai antara 51 dan
60, terdapat 9 mahasiswa yang mendapat nilai antara 61 dan 70,
terdapat 5 mahasiswa yang mendapat nilai antara 71 dan 80, terdapat
6 mahasiswa yang mendapat nilai antara 81 dan 90 dan terdapat 2
mahasiswa yang mendapat nilai 91 ke atas. Dari 3 indikator yang
diberikan dalam tes kemampuan pemahaman matematis, ada 2 soal
yang memenuhi ketercapaian indikator yang diukur sedangkan 3 soal
lainnnya belum memenuhi ketercapaian indikator yang diukur.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat
dikemukakan adalah :
1. Interaksi di kelas antara dosen dan mahasiswa maupun
mahasiswa dengan mahasiswa harus lebih ditingkatkan,
karena dengan hal itu akan membuat pemahaman mahasiswa
lebih berkembang.
2. Pengembangan bahan ajar diperlukan agar kemampuan
berpikir mahasiswa menjadi lebih baik dan bisa meningkatkan
kemampuan pemahaman matematisnya.
Sumber terdiri dari buku dan jurnal dari berbagai tahun, baik lebih
maupun kurang dari sepuluh tahun terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Nawaty, W., Noviani, E., & Fran, F. Dekomposisi Qr Dengan Matriks Transformasi
Householder. Bimaster: Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya, 11(02).
Ruswana, A. M. (2019). Analisis kemampuan pemahaman matematis pada mata kuliah
aljabar linier elementer. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 293-299.
Download