Uploaded by Aspia Dwi

(2) Materi Masalah Gizi Pada Pekerja

advertisement
Magister Ilmu Kesehatan Kerja
Mata Kuliah : Gizi Kerja
Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes
2021
MASALAH GIZI
PADA PEKERJA
•• Kurang gizi seperti
Kurang Energi
Protein (KEP),
anemia serta
sering menderita
penyakit infeksi.
• Umumnya terjadi
kegemukan atau
obesitas dan
Non-communicabl
e diseases
•Pekerja kelas
menengah ke
bawah
Pekerja kelas
menengah ke
atas
DAMPAK MASALAH GIZI
Dampak :
Kurang motivasi/kurang
bersemangat
Reaksi lamban dan apatis
(prestasi menurun dan
produktivitas kerja berkurang)
Kurang Energi Kronis (KEK)
Kurang energi kronis merupakan keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dalam makanan
sehari-hari dalam jangka waktu yang menahun sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan
• LILA <23,5 pada wanita
• IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan KEK
berat.
• IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
KEK ringan.
(Depkes)
•Inadequate nourishment can cut productivity by up to 20 per cent.
(Wanjek, 2005)
Anemia Besi
⚫ Anemia Besi: untuk pekerja anemia gizi besi diberikan suplemen tablet besi
dengan dosis 60 mg 2 kali seminggu sampai anemia teratasi.
⚫ Pekerja dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya zat besi
seperti hati, daging, ikan, ayam, telur dan sayuran hijau.
⚫ Dianjurkan untuk mengonsumsi sumber protein dengan nilai biologi tinggi seperti
telur dan daging
⚫ Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dlm tubuh konsumsi vit C
⚫ Batasi konsumsi teh dan kopi karena terdapat kandungan tanin yang menghambat
penyerapan zat besi
Penyakit Infeksi
• Penyakit infeksi disebabkan oleh masuknya mikroorganisme patogen ke
dalam tubuh, baik secara per-inhalan (terhirup), per-oral (termakan),
parenteral, maupun melalui gigitan serangga
• Daerah tempat kuman penyakit masuk ke dalam tubuh, yang disebut juga
Port d’entree, akan mengalami tumor (pembengkakan), rubor (hiperemi atau
kemerahan), kalor (panas atau peningkatan suhu), dolor (nyeri) dan
fungsiolesa (gangguan fungsi) serta terjadinya demam sebagai reaksi sistemik
Penyakit Infeksi dan Parasit
Sumber Infeksi dan Parasit di Tempat Kerja
Penyakit Infeksi (2)
Masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh
Rekasi pembengkakan dan reaksi sistemik, yaitu
demam (kenaikan suhu tubuh >37 derajat C)
Kenaikan suhu tubuh setiap 1 derajat C akan
meningkatkan BMR 13% dan laju pernafasan
(respiratory rate)
Penyakit infeksi
meningkatkan
kebutuhan zat gizi dan
kebutuhan cairan
Peningkatan laju metabolisme basal (BMR) dan
Peningkatan ekskresi cairan tubuh dan Risiko
dehidrasi
Peningkatan kebutuhan energi dan protein serta
Peningkatan Kebutuhan Cairan
Diet pada Penyakit Infeksi
•
•
Tujuan Diet :
Memenuhi kebutuhan energi
dan protein yang meningkat
untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan
jaringan tubuh
Mempertahankan berat
badan atau menambah berat
badan hingga mencapai
berat badan normal
•
•
•
•
Syarat Diet :
Energi tinggi, protein tinggi,
lemak cukup, karbohidrat
cukup
Vitamin dan mineral cukup
Cairan cukup terutama bila
ada muntah
Makanan mudah cerna, tidak
merangsang
Non-Communicable Diseases (NCDs)
NCDs suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel
tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk.
Penyakit yang mengiringi proses penuaan
usia.
terjadi seiring bertambahnya
Penyakit-penyakit kronis seperti kardiovaskuler, hipertensi, diabetes mellitus,
stroke, kanker dan sebagainya, sudah menjadi masalah yang mewabah.
Dampak NCDs pada Pekerja
Laporan dari The Partnership to Fight Chronic Disease (PFCD)
tahun 2014 Penyakit degeneratif pada pekerja di Amerika
menurunkan produktivitas dan daya saing global secara
signifikan.
Penyakit degeneratif menyebabkan bisnis di Amerika
kehilangan 1 triliun dollar tiap tahunnya (dari biaya
berkurangnya produktivitas).
Critical Conditions in Employee Populations
Chronic disease and sitting time in middle-aged Australian males:
findings from the 45 and Up Study (George et al, 2013)
Studi pada 63,048 laki-laki usia 45-65 di New South Wales Australia menemukan
bahwa subjek yang duduk 4-5, 6-7, dan ≥8 jam/hari lebih berisiko terkena penyakit
kronik seperti kanker, diabetes, penyakit jantung and hipertensi dibanding subjek
yang duduk <4 jam/hari (p = 0.050; p = 0.003; p = 0.002).
Subjek yang duduk 6-7 jam dan ≥8 jam per hari memliki risiko menderita diabetes
dibandingkan yang duduk <4 jam/hari (p = 0.016; p <0.001).
Labor savings devices that decrease required
energy expenditure
•
•
•
•
•
•
•
Computers
Electric typewriters •
Electric calculators •
Photocopymachines •
•
Telefax
•
machines
Telephone
•
s• digital
•
• portable
• answering machines•
• voice-mail
Satellites
Televisio
n
Video
cameras and recorders
Robotics
Automated on-job equipment
Gas/electric home equipment
Microwave ovens
People movers - escalators
Wireless technology
Prevention is critical!
80% of heart disease and
diabetes are preventable by
eliminating
four common risk
factors
Common risk factors
Tobacco
use
Unhealthy
diets
Physical
inactivity
Harmful use
of alcohol
Cardiovascular
diseases
NCDs
Diabetes
Source: WHO, Raising the priority of non-communicable disease in development work at
global and national levels.
Public Health Agency of Canada | Agence de la santé publique du Canada
18
Sindroma Metabolik
International Diabetes Federation
Central obesity: waist circumference ≥ 102 cm or 40 inches (male), ≥ 88 cm or 3
inches(female)
Dyslipidaemia: TG ≥ 1.695 mmol/L (150 mg/dl)
Dyslipidaemia: HDL-C < 40 mg/dL (male), < 50 mg/dL (female)
Blood pressure ≥ 130/85 mmHg
Fasting plasma glucose ≥ 6.1 mmol/L (110 mg/dl)
Cause of obesity
Calorie imbalance
Obesitas
• Kondisi ketidaknormalan / kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa yang
terdistribusi di seluruh tubuh.
• Obesity = #1 Risk Factor for Developing Diabetes
• Penentuan Obesitas :
• Kriteria status gizi menurut rumus IMT:
• - Kurus < 18.5 - Normal 18-24,9
• - Overweight 25-29,9 - Obese ≥30
oLingkar pinggang & lingkar panggul:
• Pria : >0.95
• Wanita
: >0.85
oLingkar Umbilikus:
• Pria : > 100 cm
• Wanita
: > 90cm
Prevention of Obesity in The Workplace
•
•
•
•
•
•
Offer appealing, healthy choices in cafeteria and/or
vending machines.
Provide healthier food at meetings and other employee
events
Ensure access to safe walking areas for
employees/encourage employees to use the stairways.
Offer wellness classes on nutrition, exercise, and weight
management.
Offer memberships or discounts to health/fitness clubs.
Offer regular health screenings/HRAs for employees.
Yarborough et al, 2018
5 PRINSIP MANAJEMEN OBESITAS
•
•
•
•
•
Modifikasi perilaku
Terapi Diet
Gaya hidup sehat : olahraga dll
Strategi pengobatan
Pembedahan (Bariatric Surgery)
Diabetes Mellitus
Penyakit metabolik ditandai hiperglikemia kronik dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak & protein terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya
Diabetes = #1 Risk Factor for Cardiovascular Disease
Prevalensi >> :14,2% di perkotaan
7,4% di pedesaan
Th 2030:
12 juta di kota
8,1 juta di desa (> 20 tahun)
o INGAT! 3J Jumlah, Jam, Jenis
Makanan seimbang dan sesuai kebutuhan kalori dan zat
gizi masing- masing individu
HIPERTENSI
MENGAPA HIPERTENSI PENTING
Membuat jantung bekerja >>
Membuat dinding arteri >>
Meningkatkan risiko penyakit jantung
dan stroke
Dapat menyebabkan gagal jantung,
penyakit ginjal
Prevalensi Hipertensi
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI
PADA PEKERJA INDUSTRI TEKSTIL
• Hasil penelitian dari 46 responden didapatkan 19 orang (41,3%) hipertensi.
• Kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara masa kerja dengan
kejadian hipertensi, juga intensitas bising dengan kejadian hipertensi.
• Terdapat faktor risiko antara intensitas bising dengan kejadian hipertensi yaitu bahwa
tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas bising di atas nilai ambang
batas (>85 dBA) memiliki risiko terhadap kejadian hipertensi sebesar 49,039X
dibandingkan tenaga kerja yang bekerja dengan paparan intensitas bising di
bawah NAB (<85 dBA).
PEKERJA SHIFT MALAM DAN RISIKO PENYAKIT
(2013)
• Dr. Tranmer meneliti 227 wanita (usia 22 hingga 66 tahun ) : perawat,
pekerja lab dan pegawai administrasi dg sistem shift di RS
• 38 persen pekerja mengalami tekanan darah tinggi
• 60 persen memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm (31,5 inci).
• Satu dari lima pekerja memiliki tiga risiko dari sindrom metabolik,
yang dapat mengakibatkan penyakit kardiovaskular, DM 2 & stroke
• Wanita yang bekerja dengan shift malam selama 12 jam memiliki
risiko lebih besar terkena penyakit jantung.
• Para pekerja shift malam juga memiliki jatah tidur yang
kurang dan
memiliki perasaan khawatir terhadap waktu
yang sedikit untuk
berkumpul dengan keluarga. adanya gangguan ritme biologis, tidur,
makan dan dan mungkin faktor olahraga
GIZI SEIMBANG UNTUK HIPERTENSI
► Penurunan
berat badan yang berlebih
► Meningkatkan aktivitas fisik
► Megurangi intake natrium,
► Dash diet
► Pembatasan konsumsi alkohol
JNC 7 (US Department of Health and Human Services, 2004}
Sources of Dietary Sodium
(62 adults who completed 7 day dietary records)
Inherent
12%
Food
Processing
77%
Mattes and Donnelly, JACN, 1991; 10: 383
At the
Table
During6%
Cooking
5%
BAHAN MAKANAN SUMBER NATRIUM
• Garam ( 1 g garam dapur = 400 mg na)
• Makanan yang diawet dengan garam
(ikan asin, telur asin, tauco)
• Bumbu penyedap (vitsin, maggi)
• Makanan kaleng (corned, sarden)
• Fast food (sosis, hamburger dsb)
DASH DIET (1997)
•
•
•
•
Dietary Approaches to Stop Hypertension
Penambahan 1 porsi sayuran dan 1-2 porsi buah
Banyak sayuran dan buah (tinggi kalium) 10 porsi sehari
4 – 5 porsi kacang2an, biji2an bahan makanan sumber magnesium,
kalium dan serat
• DASH DIET tinggi kalsium, kalium dan
magnesium
EDUKASI GIZI
•
•
•
•
•
•
Asupan buah dan sayuran ditingkatkan
Menghindari makanan dalam kaleng
Menghindari penambahan garam di meja makan
Meningkatkan aktifitas fisik
Mendiskusikan sumber kafeine (kopi, cola, coklat, the)
Menghindari alkohol
Dislipidemia dan Penyakit Jantung Koroner
• Dislipidemia kelainan metabolisme lipid
plasma (abnormalitas profil lipid)
peningkatan/penurunan fraksi lipid dalam
• Kelainan fraksi lipid kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida (TG),
penurunan kolesterol HDL.
• Dislipidemia salah satu faktor risiko utama aterosklerosis dan penyakit jantung
koroner (PJK).
• Dislipidemia adalah salah satu komponen dalam trias sindrom metabolik selain
diabetes dan hipertensi.
FAKTOR RISIKO PJK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hereditas/keturunan
Peningkatan umur
Jenis kelamin
Merokok
Hiperkolesterolemia.
Hipertensi
DM
Aktifitas fisik kurang
Overweight dan obesitas
Non-modifiable
risk factors
Modifiable
risk
factors
Guideline AHA/ACC untuk Pencegahan Primer
Penyakit Kardiovaskuler (2019)
Rekomendasi diet
• Diet
kaya
buah,
sayur,
kacang-kacangan, gandum utuh dan
ikan menurunkan factor risiko
Atherosclerotic
Cardiovascular
Disease (ASCVD). (Rekomendasi
kuat, studi randomisasi)
• Rekomendasi lemah pada studi
non-randomisasi: penggantian lemak
jenuh dengan MUFA dan PUFA,
pengurangan natrium, kolesterol,
olahan daging, dan pemanis dapat
menurunkan risiko CVD
Rekomendasi diet
• Plant-based and Mediterranean diets dengan peningkatan
konsumsi buah, sayur, legume, ikan, dan serat sayur
berhubungan dengan penurunan risiko mortalitas pada CVD
• Lemak trans dan lemak jenuh berhubungan
peningkatan risiko ASCVD dan kematian spesifik
dengan
• Pengurangan konsumsi natrium dapat menurunkan tekanan
darah dan kejadian kardiovaskular
Rekomendasi diet
• Konsumsi minuman manis dengan kandungan gula maupun
pemanis buatan meningkatkan risiko DM tipe 2 dan ASCVD
•
Konsumsi minuman berpemanis, olahan gandum, makanan
manis dan kentang goreng meningkatkan risiko kejadian
CVD dibandingkan dengan peningkatan konsumsi protein
hewani
• Pada Individu dewasa dengan overweight dan obesitas
direkomendasikan melakukan konseling dan restriksi kalori
untuk menjaga BB
Is work keeping us from acting
healthy? How workplace
barriers and facilitators impact
nutrition and exercise behaviors
• Results indicated that workload and temptations around the office prevented nutritious eating; exercise behaviors were
frequently hindered by workload. behaviors
• The most commonly mentioned eating facilitator was proper planning, while having time to exercise facilitated physical activity.
Furthermore, the number of barriers reported negatively related to their respective health
Terima Kasih
Insert the title of your subtitle Here
Download