UJIAN AKHIR SEMESTER (Take Home) MATA KULIAH PENYAKIT DAN CIDERA AKIBAT KERJA Dosen : dr. Agus Surono, Ph.D., M.Sc., Sp.THT-KL(K) Kamis, 24 Juni 2021 (Jam : 10.00) Batas Pengumpulan : kamis, 8 Juli 2021 (Jam: 10.00) Oleh : ASPIA DWI ASRIANI 20/466048/PKU/18675 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PROGRAM STUDI MAGISTER PUBLIC HALTH FAKULTAS KEDOKTERAN KESEHATAN MASYARAKAT KEPERAWATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2021 Uraikan Singkat! 1. Jelaskan tahap-tahap dalam menentukan Penyakit Akibat Kerja. Jawaban: Berdasarkan PMK Nomor 56 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja, terdapat tujuh langkah diagnosisi PAK, yaitu: 1) Menegakkan diagnosis klinis Diahnosis klinis harus ditegakkan terlebih dahulu dengan melakukan: Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan diagnostik (pemeriksaan penunjang) 2) Menentukan Pajanan Beberapa pajanan bisa mengakibatkan satu penyakit, sehingga dokter di perusahaan harus mendapatkan informasi semua pajanan yang dialami dan pernah dialami pekerja. Untuk memperoleh informasi terkait pajanan, dilakukan anamnesis pekerjaan yang lengkap, mencakup: Riwayat pekerjaan dahulu sampai saat ini. Periode waktu melakukan masing-masing pekerjaan Produk yang dihasilkan Bahan yang digunakan Cara kerja Proses kerja Riwayat kecelakaan kerja APD yang digunakan 3) Menentukan hubungan pajanan dengan penyakit Pajanan yang teridentifikasi dihubungkan dengan penyakit yang dialami. Waktu timbulnya gejala setelah terpajan pleh bahan tertentu mempengaruhi hubungan antara pajanan dengan penyakit. Biaanya penyakit lebih sering timbul apabila berada di tempat kerja dan bekurang saat liburan atau cuti. Hasil pemeriksaan berkala dapat digunakan sebaai data untuk menentukan PAK. 4) Menentukan Besarnya Pajanan yang diterima Penilaian untuk menentukan kecukupan pajanan tersebut untuk menimbulkan gejala penyakit dapat dilakukan secara: a. Kualitatif : Pengamatan cara, proses dan lingkungan kerja dengan emmperhitungkan lama krja dan masa kerja. Pemakaian alat pelindung diri secara benar dan konsisten untuk mengurangi besar pajanan. b. Kualitatuf : Data pengukuran lingkungan kerja yang dilakukan secara periodik Data pemantauan bilogis 5) Menentukan Faktor Individu (genetik dll) Faktor individu yang berperan terhadap timbulnya penyakit yaitu: Jenis kelamin Usia Kebiasaan (life style) Riwayat penyakit keluarga Riwayat atopi Penyakit penyerta. 6) Menentukan Faktor lain diluar pekerjaan Penyakit yang timbul mungkin diakibatkan oleh pajanan yang sama di luar tempat kerjasehingga perlu informasi tentang kegiatan yang dilakukan di lua tempat kerja seperti hobi, pekerjaan rumah, dan peerjaan sampingan. 7) Menentukan Diagnosis PAK atau bukan Dalam mendiagnosis PAK terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: Hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit. Frekuensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada masyarakat. Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. 2. Jelaskan faktor-faktor yang membedakan Penyakit Akibat Kerja dibidang industri dan kesehatan. Jawaban: 1) Faktor sumber pajanan Sumber pajanan penyakit yang ada di bidang kesehatan biasanya berupa tertusuk jarum suntik, infeksi bakteri, tertular virus. Sedangkan pada bidang industri biasanya bersumber dari alat-alat kerja seperti alat-alat berat, mesin yang digunakan serta bahan-bahan berbahaya selama bekerja. 2) Faktor Jenis Penyakit Jenis penyakit pada bidang kesehatan berupa penyakit kronis sedangkan pada bidang industri berupa penyakit akut. 3. Apakah sudah ada alat/ nama alat/ teknik untuk mengukur kadar partikulat/ jenisnya yang mungkin sudah ada saat ini ? Jawaban: Sudah ada, yaitu alat Haz-Dust EPAM 5000. Alatmonitor partikulat udara EPAM-5000 HAZ-DUST adalah sebuah alat ukur yang digunkan untuk mengukur konsentrasi partikel debu pada udara ambien secara diret atau langsung. Alat ini dapat menampilakn secara langsung hasil pengukuran secara realtime ukuran partikel yang dapat diukur mulai dari <10mm (PM10), <2.5 mm (PM 2.5), 1 mm (PM1) dan total debu (TSP).