A. Prekursor metabolik dopamine : levodopa ➢ Mekanisme kerja ; diangkut ke dalam otak melalui transporter asam L amino (LAT) dan diubah menjadi dopamine oleh enzim DOPA dekarboksilase. ➢ Indikasi : penyakit Parkinson ➢ Kontraindikasi: riwyat melanoma maligna, pasien berumur <25 tahun, gangguan endokrin, ginjal, glukoma kaut sudut sempit, psikosis, kehamilan dan menyusu. ➢ Peringatan: lansia, penyakit jantung iskemik, serebrovaskular, psikiatri, hati dan ginjal, bisul perut, glukoma, dan asam urat. ➢ Efek samping: mual, muntah, hipotensi postural, aritmia jantung, aksaserbasi angina, perubahan sensasi rasa, pusing karena penurunan tekanna darah, hipersensitivitas, ruam kulit, neuropati periper. ➢ Dosis dan aturan pakai Dosis awal : 0,25 g berat badan, tingkatkan secara bertahap. Dosis biasa 2-3 g/hari. ➢ Farmakokinetik A: cepat di usus kecil D: puncak konsentarsi plasma 1-2 jam, waktu paruh 1-3 jam, 1-3% levodopa masuk ke otak tanpa beubah, sisanya dimetabolisme di luar otak menjadi dopamine sehingga tidak bisa mask ke dalam otak sehingga perlu dosis besa atau dikombinasi dengan inhibitor dopa dekarboksilase. M: tinggi di mukosa dan hati, menghasilkan metabolit utama asam-metoksi-4 hidroksifenilasetat dan asam hidroksifenilasaetat. E: Ginjal dalam bentuk metabolisme alam 8 jam setelah dosis oral ➢ Keterangan; efek potensial dengan obat simpatomimetik, peningkatan efek obat jika digunakan bersama antikolinerguk, penggunaan dengan antihipertensis menyebabakan hipotensi postural. B. Inhibitor MAO tipe B: selegiline ➢ Mekanisme kerja: menghambat deaminase dopamine sehingga kadar dopamine diujung sarap dopaminergic lebih tinggi. ➢ Indikasi : Parkinson, digunakan sebagai tambahan penggunaan levodopa ➢ Kontraindikasi : pasien dengan gangguan kejang, penggunaan bersama SSRI, antidepresi trisiklik, simpatomimetik, petidin, kehamilan, menyusui, dan anak. ➢ Peringatan : tukak gastik/ duodenum (hindari pada kondisi ulserasi aktif , hipertensi tidak terkontrol, aritmia, angina pektoris berat, psikosis. ➢ Efek samping: mual, konstipasi diare, mulut kering, hipotensi postural, dyskinesia, vertigo, gangguan tidur, confusion, halusinasi, artralgia, myalgia, sariawan, aritmia, agitasi, sakit kepala, kesulitan mikturisi, reaksi kulit, dan nyeri dada. ➢ Dosis dan aturan pakai : 10 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi. ➢ Farmakokinetik A: cepat disaluran cerna, konsentarsi maksimal 40-90 menit setelah pemberian tablet 5 mg secara peroral. Bioavabilitas meningkat 3-4 kali jika dikonsumsi dengan makanan tinggi lemak. D: seluruh jaringan tubuh, volume distribusi 508 ± 182 setelah pemberian intravena dengan dosis 10 mg. 85% berikatan dengan protein di plasama. M: di hati menjadi metampetamin dan ampetamin yang terkadang menyebabkan insomnia dan agitasi. E: urin dan fases ➢ Keterangan; penggunaan dengan levodova menyebabkan efek samping meningkat, dosis levodopa dikurangai 10-20%.