Uploaded by Apasawa Cukardeleng

110404010 (2)

advertisement
ANALISA RENCANA ANGGARAN BIAYA TERHADAP
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERUMAHAN DENGAN
MELAKUKAN PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA SATUAN
BAHAN BERDASARKAN SURVEY LAPANGAN
(Studi Kasus: Perumahan Green ratu Kuta Mehuli di Kota Tanjungbalai)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan
Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh :
ILHAM ARBANA
11 0404 010
BIDANG STUDI MANAJEMEN & REKAYASA KONSTRUKSI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Dalam suatu proyek, biaya menjadi faktor utama berlangsungnya kegiatan
proyek, dimana kontraktor akan mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk
menjalankan proyek sehingga kontraktor dapat memberikan penawaran yang
optimal, untuk memenangkan tender. umumnya kontraktor membuat rencana
anggaran biaya tidak seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kontraktor
menghitung rencana anggaran biaya (RAB) derngan perkiraan mereka sendiri
berdasarkan dengan besaran m2 lapangan sehingga dapat memperkirakan besaran
biaya pengerjaan proyek tersebut. RAB didefenisikan sebagai perhitungan biaya
yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya–biaya tidak langsung yang
berhubungan dengan pelaksanaan proyek. Namun dalam pelaksanaan proyek
dikenal juga rencana anggaran pelaksaanaan (RAP). RAP adalah biaya nyata yang
digunakan kontraktor di Lapangan selama berlangsungnya proyek sampai
kegiatan selesai.
Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk menganalisa selisih rencana
anggaran biaya (RAB) berdasarkan SNI dengan rencana anggaran pelaksanaan
(RAP), serta menghitung profit yang diperoleh kontraktor pada pembangunan
perumahan Green Ratu Kuta Mehuli di Kota Tanjung balai.
Dari hasil wawancara, survey, dan perhitungan, terdapat selisih biaya
yang cukup signifikan antara RAP dan RAB, dimana rencana anggaran
pelaksanaan (RAP) lebih kecil dari pada rencana anggaran biaya (RAB)
berdasrkan SNI dengan selisih harga sebesar Rp 16.548.303,-. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kontraktor memperoleh keuntungan sebesar 41,44 %
dari total nilai RAB berdasarkan SNI.
Kata Kunci : Biaya Nyata, Rencana Anggaran Pelaksanaan, Rencana Anggaran
biaya
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi AllahSWT yang telah memberi
karunia kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada Program Studi Strata Satu (SI) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah:
“Analisa
Rencana
Anggaran
Biaya
Terhadap
Pelaksanaan
Pekerjaan
Perumahan Dengan Melakukan Perbandingan Perhitungan Harga Satuan
Bahan Berdasarkan Survey Lapangan
(StudiKasus :Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli di Kota TanjungBalai)”
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak
terlepas dari dukungan,bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena
itu,penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
beberapa pihak yang berperan penting yaitu:
1. Kepada keluarga besar saya, Ayah saya Karta Lingga Lubis dan Ibunda
saya Arniwati yang selalu mengirimkan do’a, serta telah bekerja keras
untuk menguliahkan saya. Terimakasih juga kepada seseorang yang selalu
terus menerus mensuport saya Rozaqon Insani Lubis serta tak lupa juga
saya ucapkan beribu terimakasih kepada Bg Latif, Bg Hendra, yang telah
memberikan semangat untuk saya agar menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ir. Indra Jaya pandia, MT, dan Ir. Andy Putra Rambe MBA selaku
Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan yang
sangat bernilai, masukan,dukungan serta meluangkan waktu,tenaga dan
pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan TugasA khir ini.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Bapak Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Syahrizal M.T selaku koordinator sub jurusan Manajemen
Rekayasa Konstruksi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Ir. Syahrizal M.T dan Abangda Indra Jaya S.T., M.T. selaku Dosen
Pembanding, atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis
terhadap Tugas Akhir ini.
6. Kepada abang-abang angkatan 2008 Teknik Sipil,.
7. Kepada kawan seperjuangan angkatan 2011 Teknik Sipil, Zulfuadi, Bara,
Tandem, Musdi, Ilham, Wahyu, Mudek, Hilman, Imfim, Suped, Ridho,
Aldo, Mancung, Eky, Topik, Barly, Kobol, Dian, Nanda serta temanteman angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terimakasih
atas semangat dan bantuannya selama ini.
8. Kepada adik-adik angkatan 2014, Ridho, Rozi, Rajib, Dharma, Gading,
yang telah membantu dan member kan dukungan untuk menyelesaikan
tugas akhir ini.
9. Bapak/Ibu seluruh staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
10. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini
kepada penulis.
11. Dan segenap pihak yang belum penulis sebut disini atas jasa-jasa nya
dalam mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka
penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
diharapkan untu kpenyempurnaan laporan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga laporan Tugas
Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan,
Maret 2017
Penulis
Ilham Arbana
11 0404 010
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ..ix
DAFTAR NOTASI ............................................................................................ ..xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.4 Pembatasan Masalah
. ...................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
1.6 Metodologi Penelitian ................................................................................ 4
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
2.1 Proyek ........................................................................................................ 6
2.2 Manajemen Proyek..................................................................................... 6
2.1.1 Fungsi Manajemen Proyek ...............................................................7
2.3 Manajemen Biaya Proyek ......................................................................... 9
2.3.1 Biaya proyek .................................................................................. 10
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.2 Hal yang Pokok Dalam Menghitung Biaya Proyek ....................... 11
2.4 Rencana Anggaran Biaya .......................................................................... 11
2.4.1 Biaya proyek .................................................................................. 13
2.5 Rencana Anggaran Pelaksanaan ............................................................... 13
2.6 Analisa Harga Satuan ................................................................................ 14
2.6.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ...................................................... 14
2.6.2 Analisa Bahan dan Upah .................................................................. 17
2.7 Produktivitas ............................................................................................. 20
2.7.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ...................................................... 21
2.8 Perencanaan Biaya Proyek ........................................................................ 23
2.8.1 Tahapan Perencanaan Biaya Proyek ................................................ 23
2.8.2 Estimasi Biaya ................................................................................. 24
2.8.3 Pareto’s Principle ............................................................................ 25
2.9 Pengumpulan Data .................................................................................... 28
2.9.1 Meninjau Lapangan.......................................................................... 29
2.10 Penaksiran Anggaran Biaya .................................................................... 29
2.10.1 Penaksiran Terperinci .................................................................... 29
2.10.2 Kualifikasi seorang estimator atau penaksir biaya ......................... 31
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33
3.1 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 33
3.2 Waktu Penelitian ....................................................................................... 33
3.3 Tahap Survei Lapangan ............................................................................ 34
3.4 Studi Literatur ........................................................................................... 34
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Tahap Pengambilan Data .......................................................................... 34
3.6 Tahap Analisa Data ................................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 40
4.1 Pendahuluan .............................................................................................. 40
4.2 Data Primer ............................................................................................... 44
4.3 Data Sekunder ........................................................................................... 46
4.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Berdasarkan Survey Lapangan (Biaya
Nyata) ........................................................................................................ 52
4.5 Analisa Perbandingan Harga Satuan SNI Dan Biaya Nyata ..................... 55
4.6 Analisa Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Pareto .................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 63
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 63
5.2 Saran ...................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Klasifikasi Perkiraan Biaya Proyek .................................................. 10
Gambar 2.2 Skema Harga Satuan Pekerjaan ........................................................ 15
Gambar 2.3 Penjelasan tentang Pareto’s Principle .............................................. 27
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... 33
Gambar 3.2 foto Lokasi Proyek ............................................................................35
Gambar 3.3 Skema Tahap Analisa Data .............................................................. 35
Gambar 3.4 Skema Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ....................... 37
Gambar 3.5 Flow Chart Penelitian........................................................................ 39
Gambar 4.1Grafik Perbandingan Harga Biaya Rencana Dan BIaya Nyata di
Lapangan .............................................................................................................. 61
Gambar 4.2 Grafik Pareto ..................................................................................... 62
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Analisa galian Tanah dengan Metode SNI ...............................19
Tabel 2.2 Contoh Daftar Kebutuhan Tenaga Kerja .............................................. 22
Tabel 4.1 Daftar Harga Upah Nyata di Lapangan ................................................ 41
Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan Di Lapangan ....................................................... 41
Tabel 4.3 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Galian .............................................. 42
Tabel 4.4 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Pasangan Dinding............................ 43
Tabel 4.5 Koefisen Material pada Pekerjaan Pasangan Dinding ...........................44
Tabel 4.6 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Lantai Keramik ................................ 44
Tabel 4.7 Koefisen Material pada Pekerjaan Lantai Keramik .............................. 45
Tabel 4.8 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding ..... 45
Tabel 4.9 Koefisen Material pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding ... 46
Tabel 4.10 Daftar Harga Upah Berdasarkan RAB Proyek ................................... 47
Tabel 4.11 Daftar Harga Bahan Berdasarkan RAB Proyek ................................. 47
Tabel 4.12 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi....................... 48
Tabel 4.13 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP................. 49
Tabel 4.14 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm ........... 50
Tabel 4.15 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC :
4PP, Untuk 1 M ......................................................................................................51
Tabel 4.16 Volume Pekerjaan ............................................................................... 51
Tabel 4.17 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata) 52
Tabel 4.18 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP (Biaya
Nyata) .................................................................................................................... 53
Tabel 4.19 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm (Biaya
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nyata) .................................................................................................................... 54
Tabel 4.20 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC :
4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata) ............................................................................. 55
Tabel 4.21 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Upah ............................................. 56
Tabel 4.22 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Bahan ............................................ 56
Tabel 4.23 Tabulasi Perbedaan Indeks Bahan ...................................................... 57
Tabel 4.24 Tabulasi Perbedaan Indeks Tenaga Kerja ........................................... 58
Tabel 4.25 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Upah ..............................................59
Tabel 4.26 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Bahan ........................................... 59
Tabel 4.27 Tabulasi Perbandingan Selisih Harga Satuan Jadi dan SNI............... 60
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Pareto ..................................................................... 62
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR NOTASI
αр
= Koefisien Pekerja
αm
= Koefisien Mandor
αtb
= Koefisien Tukang Batu
αkt
= Koefisien Kepala Tukang
OH
= Orang perhari
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat memperoleh
keuntungan dalam suatu periode tertentu (Bappenas TA-SRRP,2003).
Proyek merupkan suatu rangakaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang
didalamnya menggunakan sumber-sumber (input), misalnya uang dan tenaga
kerja, untuk mendapatkan manfaat (benefit) atau hasil (return) di masa yang akan
datang. (Gray, Clifford F. 2006: 4) menjelaskan sebuah proyek adalah usaha yang
kompleks, tidak rutin yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya dan
spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Seperti
kebanyakan usaha organisasi, tujuan utama sebuah proyek adalah untuk
memuaskan kebutuhan seorang pelanggan.
Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya tidak
langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti,
cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan
berbeda-beda di masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan harga bahan
dan upah tenaga kerja. (Ibrahim, 1993 dalam Gia.R, 2015).
Dalam suatu pelaksanaan proyek dikenal juga Rencana Anggaran
Pelaksanaan (RAP). RAP adalah biaya nyata yang digunakan selama
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berlangsungnya proyek sampai dengan kegiatan selesai. Jadi dengan adanya
perhitungan RAP sebelum pengajuan tender, kontraktor dapat mengestimasi nilai
total penawaran harga pada suatu proyek agar biaya yang ditawarkan nilainya
tidak terlalu tinggi dan lebih mendekati biaya sebenarnya di lapangan.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan
(biaya nyata) terdapat selisih biaya dari masing-masing jenis kegiatan, sehingga
diperlukan studi analisa perbandingan antara Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (biaya nyata).
Pada umumnya kontraktor membuat harga penawaran analisa yang tidak
seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kebanyakan kontraktor menghitung
harga satuan pekerjaan derngan perkiraan mereka sendiri berdasarkan dengan
besaran m2 lapangan sehingga mereka dapat memperkirakan berapa besar total
biaya pengerjaan proyek tersebut.
Dengan perkembangan pembangunan infrastruktur di daerah Sumatera
Utara yang cukup tinggi, Tanjungbalai menjadi salah satu kota yang berpotensi
akan pembangunannya. sehingga menyebabkan banyak nya para pengusaha
developer memanfaatkan peluang ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Sejauh mana tingkat akurasi perhitungan RAB oleh kontraktor yang akan
digunakan sebagai dokumen kontrak proyek terhadap RAP?
2.
Berapa besar selisih antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana
Anggaran Pelaksanaan (RAP)?
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, adalah untuk menganalisis perbandingan antara harga
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan nilai harga satuan pekerjaan di lapangan
(biaya nyata) antara upah dan bahan.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini diambil batasan masalah sebagai berikut :
1.
Lokasi penelitian ini dilakukan di Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli yang
terletak di kota Tanjungbalai
2.
Biaya yang diperhitungkan adalah biaya langsung (biaya upah dan bahan)
3.
Penelitian ini menghitung analisa harga satuan pekerjaan dengan metode
Analisa SNI, dan harga satuan dilapangan
4.
Penelitian dilakukan pada pekerjaan :
a. Galian tanah pondasi
b. Pemasangan Keramik
c. Pasangan bata merah
d. Plesteran dan acian pada dinding
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir ini terdapat manfaat bagi penulis dan pelaksana
proyek. Adapun manfaatnya, adalah :
Mendapatkan analisa perbandingan antara harga Rencana Anggaran Biaya
dengan harga satuan pekerjaan (biaya nyata) pada proyek konstruksi, dengan
penelitian ini jelas sangat berguna bagi pelaku jasa konstruksi , kunci utama dalam
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perhitungan pembiayaan pekerjaan konstruksi adalah analisa harga satuan
pekerjaan itu sendiri, mempermudah pelaksanaan dan penerapan terhadap
investasi proyek. Mempermudah kontraktor dalam menentukan besarnya nilai
tender.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan persiapan, studi
literatur, mendalami latar belakang masalah dilanjutkan dengan melakukan
penelitian dilapangan, Adapun tahapan selanjutnya, yaitu :
1. Pengumpulan data,meliputi;
 data primer, yaitu data yang diperoleh dari survey langsung atau
pengamatan langsung dilapangan.
 data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait dalam
penelitian ini.
2.
Pengolahan dan analisa data harga satuan SNI dengan harga satuan
dilapangan daerah Tanjungbalai.
3.
Penarikan kesimpulan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pemikiran dan kerangka awal penelitian yang akan
dilakukan. Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta
metodologi penelitian.
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian teori dari literatur atau bahan bacaan yang digunakan
dalam penelitian ini, baik itu dari jurnal, buku, internet, makalah dan sumber
bacaan lainnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi penjabaran keseluruhan proses yang dilakukan selama
pengumpulan data berlangsung sampai selesai. Diantaranya bagaimana proses
pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penelitian.
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Bab ini berisi tentang pembahasan atau hasil data-data yang dikumpulkan.
Hasil data-data yang terkumpul tersebut kemudian di analisa sehingga diperoleh
hasil atau tujuan akhir dari penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi penjabaran mengenai hasil akhir penelitian dan saran-saran dari
peneliti yang dianggap dapat menjadi masukan bagi pihak lainnya.
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proyek
Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk meencapai
suatu sasaran tujuan yang nyata dan harus diselesaikan berdasarkan periode
tertentu dengan menggunakan bantuna tenaga manusia dan alat-alat sehingga
diperlukan pengelolaan dan kerja sama yang berbeda dari yang biasanya.
Proyek adalah gabuungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun
dalam organisasi sementara uuntuk mencapai suatu tujuan (D.I. Cleland, 1987).
Proyek berasal dari beberapa instansi, yaitu:
a. Pemerintah, dibangun untuk kepentingan umum penduduk.
b. Permintaan Pasar, apabila pasar membutuhkan kenaikan jumlah produk
yang cukup besar sehingga diperlukannya perluasan fasilitas pasar.
c. Penelitian dan pengembangan penelitian, dibangun dengan tujuan
menghasilkan produksi baru berdasarkan tingginya kebutuhan.
d. Perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas
produksi sehingga dapat melayani permintaan pasar dan meningkatkan
daya saing.
2.2 Manajemen proyek
Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir,
memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pendek yang telah ditentukan (H. Kurzner, 1982). Manajemen proyek meliputi
langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penyelesaian proyek.
Proyek merupakan suatu kegiatan yang sifatnya sementara dengan tujuan
memanfaatkan sumber-sumber daya. Kendala yang sering terjadi pada
pelaksanaan peroyek adalah spesifikasi kerja, jadwal waktu dan dana hal ini yang
menyebabkan perlunya manajemen proyek dilakukan selama berlangsungnya
suatu proyek agar mencapai tujuan yang maksimal dan menggunakan waktu dan
dana secara efisien.
2.2.1 Fungsi Manajemen Proyek
Menurut beberapa para ahli ilmu mana jemen, fungsi manajemen proyeek
yaitu planning, organizing, actuating, controlling (George R. Terry).
a.
Planning/Perencanaan
Planning/perencanaan merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan
data, informasi, asumsi atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan pada
masa mendatang.
PMBOK (Project Management Body of Knowledge) membuat area ilmu
manajemen bagi perencanaan, yaitu:
a. Perencanaan lingkup proyek, yaitu suatu batasan-batasan proyek dan
penggambaran proyek.
b. Perencanaan mutu, yaitu menentukan standar mutu proyek yang akan
digunakan dan menentukan usaha yang diperlukan untuk mencapainya.
c. Perencanaan
waktu
dan
penyusunan,
yaitu
menetapkan
waktu
penyelesaian proyek.
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
d. Perencanaan biaya, yaitu langkah-langkah untuk memperkirakan biaya
yang diperlukan dan mengetahui dan mempertimbangkan beberapa pilihan
agar mendapatkan biaya yang paling ekonomis.
e. Perencanaan SDM, yaitu perencanaan sumber daya manusia dan non
manusia. Sumber daya manusia yaitu meliputi tenaga kerja, organisasi
peroyek dan lain-lain. Smberdaya non manusia yaitu pengadaan material
dan peralatan yang akan digunakan.
b.
Pengorganisasian/Organizing
Pengorganisasian adalah suatu tindakan untuk mengumpulkan suatu
kegiatan manusia
behrdasarkan tugasnya
masing-masing dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan tata cara tertentu. Organisasi
yang dibentuk akan berhasil jika setiap anggotanya mampu bekerja sama
dengan tujuan mencapai tujuan bersama.
c.
Actuating/Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah upaya untuk menggerakkan anggota organisani sesuai
dengan keinginan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan perusahaan serta
anggota diorganisasi karena setiap anggota juga mempunyai tujuan pribadi
(George R. Terry).
Fungsi actuating antara lain:
 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
 Berkomunikasi secara efektif
 Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab
 Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi
 Berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan.
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
d. Controlling/Pengendalian
Pengendalian adalah usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk
mencapai tujuannya dengan cara membandingkan presstasi kerja dengan rencana
dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.
Manfaat dari pengendalian yaitu untuk memperkecil kemungkinan kesalahan yang
terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu.
Dalam siatu proyek konstruksi, pengendalian diperlukan untuk menjaga
agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan tidak menyimpang. Seluruh
kegiatan pekerjaan proyek tersebut harus benar-benar dicek dan diawasi oleh
pengawas lapangan.
2.3 Manajemen Biaya Proyek
Manajemen biaya proyek adalah suatu proses atau kegiatan yang
diperlukan unntuk memastikan bahwa proyek akan diseesaikan sesuai anggaran
yang teklah disetujui.
Biaya proyek atau anggaran proyek biasanya sangat terbatas sehingga
diperlukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan biaya proyek disebut manajemen
biaya proyek yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan dalam jadwal proyek.
Manajemen biaya proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk
menjamin agar anggaran biaya yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan
semua pekerjaan dalam lingkup proyek. Proses-proses manajemen proyek yaitu:
 Perencanaan sumber daya
 Estimasi biaya (cost estimating)
 Penganggaran biaya (cost budgeting)
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Pengendalian biaya (cost control)
2.3.1 Biaya Proyek
Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai
tujuan spesifik atau untuk mendapatkan sesuatu sebagai gantinya. Biaya proyek
adalah biaya yang digunakan selama proyek itu berlangsung sampai proyek
tersebut selesai. Berdasarkan pengertiannya,biaya terdiri dari biaya langsung
(direct) dan biaya tidak langsung (indirect).
Biaya langsung (direct) adalah biaya yang terkait langsung dengan suatu
proyek sehingga dapat ditellusuri secara tepat. Contoh dari biaya langsung yaitu,
gaji karyawan proyek, pembelian barang proyek, dll.
Biaya tidak langsung (indirect) adalah biaya yang terkait dengan suatu
proye, tetapi tidak dapat ditelusuri secara tepat. Contoh biaya tak langsung yaitu
tagihan listrik perusahaan, biaya sewa kantor untuk kegiatan perusahaan dan
berbagai proyek.
Total Biaya Proyek
Modal Tetap
(Fixed Capital)
Biaya Langsung
(Direct Cost)
Modal Kerja
(Working Capital)
Biaya Tidak
Langsung
(Indirect Cost)
Gambar 2.1 Klasifikasi Perkiraan Biaya Proyek
Sumber: Imam Soeharto, 1995
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.2 Hal Yang Pokok Dalam Menghitung Biaya Proyek
Perhitungan anggaran biaya biasanya terdiri dari 5 hal yang pokok :
1. Bahan-bahan : menghitung banyaknya bahan yang dipakai dan harganya.
2. Buruh : menghitung jam kerja yang diperlukan dan jumlah biaya nya.
3. Peralatan : menghitung jenis dan banyaknya peralatan yang dipakai dan
biayanya.
4. Overhead : menghitung biaya-biaya tidak terduga yang perlu diadakan.
5. Profit : menghitung presentase keuntungan dari waktu, tempat dan jenis
pekerjaan.
2.4 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah perhitungan atau perkiraan
biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi,
sehingga diperlukan total biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. RAB
dibuat sebelum proyek tersebut dilaksanakan karena RAB hanya rencana
anggaran perkiraan, bukan rencana anggaran pelaksanaan atau sebenarnya.
Perhitungan RAB dilakukan berdasarkan gambar-gambar rencana, spesifikasi
yang telah ditentukan, upah tenaga kerja, serta harga bahan dan alat.
Komponen penyusun RAB:
1. Biaya Langsung
a. Kebutuhan Material (Unsur Bahan)
b. Kebutuhan Tenaga Kerja (Unsur Upah)
c. Biaya Peralatan
2. Biaya Tak Langsung
a. Biaya Umum
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Biaya Proyek
a.
Kebutuhan Material (Unsur Bahan)
Kebutuhan material meliputi semua komponen pokok dan komponen
penunjang dari material yang digunakan, mengingat kedua komponen tersebut
akan berpengaruh cukup besar pada biaya. Hal yang harus diperhitungkan dalam
kebutuhan material yaitu:
 Tercecer pada saat mengangkut
 Untuk struktur sambungan
 Rusak dan cacat
 Susut oleh sebab lain
 Struktur penunjang sementara
b. Kebutuhan Tenaga Kerja (Unsur Upah)
Penetapan biaya tenaga kerja merupakan komponen yang paling sulit dari
analisis RAB. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi,
yaitu:
 Kondisi tempat kerja
 Keterampilan
 Lama waktu kerja
 Persaingan tenaga kerja
 Indeks biaya hidup
c.
Kebutuhan Peralatann
Kebutuhan peralatan meliputi antara lain:
 Pembelian dan sewa alat
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Mobilisasi dan demobilisasi
 Transportasi
 Memasang dan membongkar
 Pengoperasian selama konstruksi berlangsung
d. Biaya Umum
Biaya umum terdiri dari:
 Gaji pekerja tetap
 Sewa kantor
 Akomodasi perjalanan
 Dokumentasi
 Bunga bank
 Peralatan kecil dan habis pakai
e. Biaya Proyek
Biaya proyek terdiri dari:
 Keamanan dan keselamatan kerja
 Asuransi
 Pajak
 Surat ijin
 Pengujian dan pengetesan
2.5 Rencana Anggaran Pelaksanaan
RAP adalah rencana anggaran biaya proyek pembangunan yang dibuat
kontraktor untuk memperkirakan berapa sebenarnya biaya sesungguhnya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi,
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sedangkan RAB adalah rencana anggaran biaya bangunan yang dibuat oleh
konsultan perencana sebagai dasar untuk melakukan kontrak kerja konstruksi. jadi
dari pengertian tersebut bisa kita lihat bahwa selisih antara RAP dan RAB
merupakan gambaran awal untuk memperkirakan laba rugi perusahaan kontraktor.
(ilmusipil.com, 2013). Jadi fungsi RAP itu sangat penting dalam menunjang
keberhasilan sebuah proyek konstruksi.
2.6 Analisa Harga Satuan
2.6.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja
berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran, dikumpulkan
dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Upah tenaga kerja
didapatkan dilokasi dikumpulkan dan dicatat dalam suatu daftar yang dinamakan
daftar harga satuan bahan. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap
daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu
bangunan/proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga
kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.(Ibrahim,H.Bachtiar, 2001).
Menurut Allan Ashworth (1988), analisa harga satuan pekerjaan
merupakan nilai biaya material dan upah tenaga kerja untuk menyelesaikan satu
satuan pekerjaan tertentu. Baik BOW maupun SNI masingmasing menetapkan
suatu koefisien/indeks pengali untuk material dan upah tenaga kerja per satu
satuan pekerjaan. Harga bahan yang diperoleh di pasaran, dikumpulkan dalam
satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Bahan. Setiap bahan atau material
mempunyai jenis dan kualitas tersendiri. Hal ini menjadi harga material tersebut
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
beragam. Analisa harga satuan bahanmerupakan proses perkalian antara indeks
bahan dan harga bahan, sehingga diperoleh nilai Harga Satuan Bahan.
Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang
menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai satuan upah
tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai
acuan/panduan untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan dan
didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja.
Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslah disesuaikan dengan kondisi
lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode pelaksanaan dan jarak angkut.
Skema
harga
satuan
pekerjaan
yang
dipengaruhi
oleh
faktor
bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut:
Harga Satuan Upah
Upah/Tenaga/
Satuan Pekerjaan
Analisa Upah
Harga Satuan Bahan
Bahan/Material/
Satuan Pekerjaan
Harga Satuan
Pekerjaan
Analisa Bahan
Harga Satuan Alat
Peralatan/
Satuan Pekerjaan
Analisa Alat
Gambar 2.2 Skema Harga Satuan Pekerjaan
Sumber: Ibrahim, Rencana dan Estimate Real of Cost (Jakarta. 1993)
Pada bagian awal buku ini telah dijelaskan bahwa anggaran biaya suatu
bangunan atau proyek ialah menghitung banyaknya biaya yang diperlukan untuk
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis, serta biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek. Pada bagian 2. Susunan
Estimate Real Of
Cost
berikut ini dapat dilihat dengan jelas bahwa biaya
(anggaran) adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan
harga satuan pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan
sebagai berikut :
RAB = ∑ (VOLUME x HARGA SATUAN PEKERJAAN)
Pada Gambar 2.1 harga satuan pekerjaan adalah jumlah dari harga satuan
masing-masing satuan pekerjaan dikalikan dengan koefisien masing-masing,
sehingga diperoleh perumusan sebagai berikut:
Sehingga didapat rumus harga satuan pekerjaan (Ibrahim. 1993):
Dalam estimate real of cost atau anggaran sesungguhnya biaya-biaya lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sengaja tidak dimasukkan.
Biaya-biaya
tersebut
akan
dibahas
dalam
buku
dokumen
pelelangan.
(Ibrahim,H.Bachtiar, 2001)
Biaya-biaya lain tersebut sebagai berikut :
 Keuntungan
 Biaya Perencanaan (Design Cost)
 Biaya Pengawasan (Direksi Furing)
 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6.2 Analisa Bahan dan Upah
Analisa bahan suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya/volume
masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. sedangkan Yang
diamksud dengan analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung banyaknya
tenaga yang diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan
tersebut (H.bachtiar. 1993).
Analisa bahan suatu pekerjaan bisa dihitung menggunakan analisa SNI.
Analisa SNI ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pemukiman. Analisa SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW 1921
(Burgeslijke Openbare Werken). Berdasarkan analisa SNI, koefisien bahan, upah
dan alat sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan
dalam membuat harga satuan pekerjaan. Komposisi perbandingan dan susunan
material, upah tenaga kerja dan peralatan pada suatu pekerjaan juga sudah
ditetapkan dalam SNI tersebut kemudian dikalikan dengan harga yang berlaku
dipasaran berdasarkan masing-masing satuan pekerjaan.
Di dalam analisa biaya SNI, indekstenaga kerja dan indeks bahan
bangunan yangdigunakanbersifat umum untuk setiap pekerjaan di seluruh
Indonesia. Namun pada kenyataannya tentuterdapat perbedaan produktifitas
tenaga kerja setiap daerahnya dan penggunaan material/bahan bangunan
padamasing masing proyek. Hal ini jelas mengakibatkan adanya perbedaan indeks
tenaga kerja danindeks bahan bangunan pada masing-masing proyek.
Analisa satuan upah adalah perhitungan jumlah tenaga kerja dan biaya
upah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Harga satuan upah
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berbeda-beda pada setiap daerah. Jadi, setiap daerah mempunyai SNI masingmasing untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan biaya upah yang diperlukan.
Menurut Saksono, 2001:41 yang mengatakan bahwa jenis upah
yangbanyak dimanfaatkan di perusahaan-perusahaan diklasifikasikan menjadi
2golongan yaitu :
1) Upah menurut waktu
Merupakan sistem pengupahan yang paling tua, dimana hasilpekerjaan tidak
merupakan ukuran khusus yaitu pekerja di bayarmenurut waktu yang
dihabiskan, misalnya perjam, per hari, perbulan, per tahun, misalnya :
a. Hari orang standar (standar man day)
Satuan upah dalam 1 hari kerja dan disingkat h.o atau m.d.,dimana 1 h.o.
(m.d) = upah standar dalam 1 hari kerja. Pekerjastandar adalah pekerja
terampil yang dapat mengerjakan satujenis pekerjaan saja misalnya pekerja
gali, pekerja kayu, tukangbatu, tukang kayu, mandor, kepala tukang, dan
lain-lain.
b. Jam orang satndar ( standar man hour)
Pemberian upah tenaga kerja yang dihitung berdasarkan jamkerja efektif
dan diberikan kepada tenaga yang bekerja sungguhsungguh dan tidak boleh
lengah seperti pekerja pabrik, pekerjakonstruksi, dan lain-lain.
c. Bulan orang standar ( standar man month)
Pemberian upah untuk bulanan seperti pelaksana lapangan,manajer prroyek,
dan lain-lain.
2) Upah menurut hasil kerja
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan sistem ini tenaga kerja dibayar untuk jumlah unit pekerjaanyang telah
diselesaikan tanpa menghiraukan jumlah waktu yangdipergunakan.
a) Upah menurut standar waktu
Dengan sistem ini upah dibayarkan berdasarkan waktu yangtelah
distandarisasi guna menyelesaikan suatu pekerjaan.
b) Upah menurut kerja sama pekerja dan pengusaha
Sistem ini meliputi pembagian keuntungan yangpembayarannya dilakukan
kemudian sebgai tambahan ataukombinasikan dengan sistem pembayaran
upah yang telahdisebutkan di atas.
Tabel 2.1 Contoh Analisa galian Tanah dengan Metode SNI
DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN
PEKERJAAN
Analisa
1
Uraian Pekerjaan
koefisien
Sat
Harga
Satuan Rp.
5
2
3
4
Pekerjaan Tanah
SNI-03-2835-2008
6.1
1 m3 Galian Tanah dengan menggunakan alat berat
6.1.1
Tenaga
Pekerja
0,0251
hari
Mandor
0,005
hari
Operator
0,0036
hari
Pembantu Operator
0,0036
hari
Sopir
0,0215
hari
Pembantu Sopir
0,0215
hari
6.1.2
Material/Bahan
Alat Bantu
0,025
set
6.1.3
Alat
Exavator
0,0256
jam
Dump Truck
0,1504
jam
Jumlah
Dibulatkan
Sumber: SNI 2002
Jumlah
Harga Rp.
6
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7 Produktivitas
Secara umum produktivitas diartikan sebagai suatu perbandingan antara
hasil keluaran dan masukan atau output : input (Umar, 1998).
Dalam bidang konstruksi, produktivitas dikaitkan dengan waktu
pelaksanaan proyek. Untuk mengetahui seberapa produktivitas dari seorang
pekerja atau unit kerja perlu dilakukan perhitungan durasi waktu. Dimana
demakin pendek durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan
pekerjaan maka produktivitas semakin tinggi (Umar, 1998).
Kinerja kerja atau kuantitas pekerjaan sangatlah berpengaruh terhadap
berhasil atau tidaknya suatu proyek. Produktivitas diartikan sebagai efisiensi
efektivitas atau output per jam tenaga kerja. Produktivitas juga disebut sebagi
produktivitas tenaga kerja karena jumlah tenaga kerja yang ada lebih sedikit
dibandingkan pekerjaan yang akan dikerjakan sehingga berpengaruh terhadap
output yang akan dihasilkan karena adanya perbedaan kemampuan dari masingmasing pekerja dan penglaman kerjanya.
Tingkatan dan tugas tenaga kerja pada masing-masing pekerjaan adalah
sebagai berikut:
a. Pekerja, jenis tenaga kerja ini adalah tingkatan tenaga kerja yang paling
rendah. Upah yang diterima jenis tenaga ini pun paling rendah. Tugasnya
hanya membantu dalam persiapan bahan atau pekerjaan yang tdak
membutuhkan keahlian khusus.
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Tukang, adalah tenaga kerja yang langsung mengerjakan pekerjaan di
lapangan dalam bidang
c. tertentu sesuai petunjuk kepala tukang. Jenis tenaga kerja ini biasanya
memiliki keterampilan dalam berbagai jenis pekerjaan, seperti pasangan
batu kali, pasangan bata, pekerjaan flooring/pemasangan tegel, plesteran
dll.
d. Kepala tukang, merupakan tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan di
lapangan dalam bidang tertentu sesuai keterampilannya dan memberi
petunjuk sekaligus membawahi para tukang.
e. Mandor, jenis tenaga ini adalah tingkatan tenaga kerja yang paling tinggi
dan tugasnya hanya mengawasi pekerjaaan.
2.7.1 Kebutuhan dan Jadwal Tenaga Kerja
Barchart dapat digunakan untuk menentukan jadwal kebutuhan tenaga
kerja pada proyek konstruksi. Yang dimaksud dengan tenaga kerja disini adalah
besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan
dalam suatu kesatuan pekerjaan (Ibrahim, 2007).
Contoh jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalah suatu pekerjaan
proyek, sebagai berikut:
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk pekerjaan 1m 3 galian tanah adalah:
0,75 Pekerja
0,025 Mandor
Berdasarkan indeks pekerjaan diatas, diketahui bahwa 0,75 Pekerja dan 0,025
Mandor dapat menyelesaikan pekerjaan 1m3 galian tanah dalam waktu satu hari.
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk kegiatan sutu proyeek maka harus dicari masing-masing jumlah
tenaga kerja pada setiap kegiatan dan dibuat rekapitulasi seperti pada Tabel 2.2.
Kemudian berdasarkan data kebutuhan tenaga kerja tersebut dibuat barchart
untuk mendapatkan jumlah tenaga kerja pada setiap waktunya.
No
Tabel 2.2 Contoh Daftar Kebutuhan Tenaga Kerja
Kebutuhan Pekerjaan
Mandor Tk. Batu Tk. Besi Pekerja
1
Pembesian
2
Pas. Bowplank
3
Galian Tanah
4
Urugan tanah kembali
5
Buangan tanah sisa
6
Urugan pasir urug
7
Pas. Fondasi
8
Beton sloof
9
Belon kolom
10
Beton ringbalk
11
Beton lantai kerja
12
Struktur atap
13
Pas. Dindinng Bata 1:3
14
Pas. Dinding bata 1:5
15
Plesteran
16
Pas. Ubin keramik 30/30
17
Pas. Ubin keramik 20/30
18
Pengecatan
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
Rangka Plafon & Plafon
20
Kusen
21
Pas. Genteng
22
ME
23
Penyelesaian
Jumlah
Sumber: Manajemen Konstruksi, 2013
2.8 Perencanaan Biaya Proyek
2.8.1 Tahapan Perencanaan Biaya Proyek
Untuk satu pekerjaan proyek, diperlukan biaya yang jumlahnya sangat
besar dan tertanam dalam kurun waktu yang cukup lama. Diperlukan identifikasi
biaya proyek dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Tahapan pengembangan konseptual
Pada tahap ini biaya dihitung secara menyeluruh berdasarkan informasi
desain yang minim. Dipakai berdasarkan unit biaya bangunan berdasarkan
harga per kapasitas tertentu.
2.
Tahapan desain konstruksi
Biaya proyek dihitung berdasarkan volume pekerjaan dan harga satuan.
3.
Tahapan Pelelangan
Biaya proyek dihitung oleh beberapa kontraktir sehingga didapatkan
penawaran terbaik berdassarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja agar
mendapatkan kontrak pekerjaan.
4.
Tahapan Pelaksanaan
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tahap ini biaya proyek dihitung lebih detail berdasarkann kuantitas
pekerjaan, shop drawing dan metode pelaksanaan dengan ketelitian yang
lebih tinggi.
2.8.2 Estimasi Biaya
Rekayasa pembangunan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang
berdasarkan analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu dengan hasil seoptimal mungkin. Aspek itu dapat dikelompokkan menjadi
4 tahapan yaitu (Kodoatie, 1995) :
1. Tahapan studi
2. Tahapan perencanaan
3. Tahapan pelaksanaan
4. Tahapan operasi dan pemeliharaan
Penyusunan RAB dan RAP adalah merupakan hasil analisa harga satuan
bahan-bahan berdasarkan 2 metode, yaitu:
a. Analisa Harga Satuan Berdasarkan SNI
Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku
untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja
dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi setempat. Spesifikasi dan cara
pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis
pekerjaan yang telah dibakukan. Kemudian dalam pelaksanaan perhitungan satuan
pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan rencana kerja serta syaratsyarat yang berlaku (RKS). Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi
sebesar 15 % - 20 %, dimana didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tergantung dari jenis bahan dan komposisi. Jam kerja efektif untuk para pekerja
diperhitungkan 5 jam per hari.
b. Analisa Harga Satuan Metode Lapangan
Menurut Sastraatmadja (1991), penaksiran anggaran biaya adalah proses
perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan
yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum
dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran
bukan biaya 14 sebenarnya (actual cost). Tentang cocok atau tidaknya suatu
taksiran biaya dengan biaya yang sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian
dan keputusan yang diambil penaksir berdasarkan pengalamannya. Sehingga
analisis yang diperoleh langsung diambil dari kenyataan yang ada di lapangan
berikut dengan perhitungan koefisien / indeks lapangannya.
Secara umum proses analisa harga satuan pekerjaan dengan metode
Lapangan/Kontraktor adalah sebagai berikut :
1. Membuat Daftar Harga Satuan Material dan Daftar Harga Satuan Upah.
2. Menghitung harga satuan bahan dengan cara ; perkalian antara harga satuan
bahan dengan nilai koefisien bahan.
3. Menghitung harga satuan upah kerja dengan cara ; perkalian antara harga
satuan upah dengan nilai koefisien upah tenaga kerja.
4. Harga satuan pekerjaan = volume x (jumlah bahan + jumlah upah tenaga kerja).
2.8.3 Pareto’s Principle
Pareto’s principle diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi
berkebangsaan Italia bernama Vilfredo Pareto (1848-1932). Pareto’s principle
dibuat untuk menemukan masalah atau penyebab dominan dari sebuah
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
permasalahan. Dengan mengetahui penyebab-penyebab dominan, maka akan bisa
ditetapkan prioritas perbaikan. Perbaikan dari penyebab dominan ini akan
membawa dampak yang berarti.
Pareto’s principle adalah sebuah prinsip yang menjelaskan kepada kita
bahwa pada setiap populasi terdapat beberapa hal lebih penting dari hal lainnya.
Pareto’s principle dapat digunakan oleh setiap orang pada kehidupan sehariharinya, organisasinya, dan kelompok masyarakat lainnya (Koch, 1998). Secara
umum, pareto’s principle merupakan sebuah observasi yang dilakukan pada
banyak variabel dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terdistribusi secara
merata. Pareto’s principle dapat diartikan dalam berbagai penjelasan sebagai
berikut :
1. 20% input menghasilkan 80% output.
2. 20% pekerjamenghasilkan 80% hasil.
3. 20% konsumenmenghasilkan 80% pendapatan.
4. 20% dari penyebab karena 80% pemakaian.
5. 20% sisa material menghasilkan 80% seluruh biaya sisa material.
6. Dan lain-lain.
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.3. Penjelasan tentang Pareto’s Principle
Sumber : Koch, 1998.
Namun, pada dasarnya pareto’s principle adalah sebuah panduan kasar
tentang konsep pendistribusian. Angka 20% dan 80% tidak persis digunakan. Kata
kuncinya adalah banyak hal dalam kehidupan (usaha, pendapatan, pengeluaran)
tidak terdisribusi merata yang angkanya tidak harus 20% dan 80%.
Pareto’s
principle
memilikibeberapa
kegunaan(Wignjosoebroto,
2006),yaitu:
1. Menunjukkan persoalan utama yang dominan dan perlu segera diatasi.
2. Kumulatif secara keseluruhan.
3. Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan koreksi dilakukan
pada daerah terbatas.
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Menunjukkan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan
sesudah perbaikan.
Pareto’s principle dapat diaplikasikan untuk proses perbaikan dalam
berbagai macam aspek permasalahan. Pareto’s principle ini tidak hanya efektif
untuk pengendalian kualitas suatu produk, akan tetapi juga bisa diaplikasikan
sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006):
1. Mengatasi permasalahan pencapaian efisiensi atau produktivitas kerja
yang lebih tinggi lagi.
2. Permasalahan keselamatan kerja (safety).
3. Penghematan atau pengendalian material (sisa material), energi, dan
lain-lain.
4. Perbaikan sistem dan prosedur kerja.
2.9 Pengumpulan data
Pengumpulan data, memisah-memisahkan dan mengolahnya adalah sangat
penting untuk menghitung biaya secara tepat. Seorang estimator harus menyimpan
data-data dari biaya-biaya proyek yang sudah selesai dikerjakan sebanyakbanyaknya. Data itu harus lengkap berisi harga-harga bahan-bahan dan
volumenya, keadaan buruh setempat, tempat bekerja, upah-upah, cuaca,
keterlambatan dan sebab-sebabnya,biaya-biaya extra yang harus dikeluarkan
berhubungan dengan keadaan setempat.semua data harus diarsipkan dengan rapi
untuk dipakai sebagai petunjuk.
2.9.1 Meninjau lapangan
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sebelum menghitung perkiraan biaya proyek, estimator terlebih dahulu
harus
meninjau
lapangan,
(atau
menunjuk
seseorang
untuk
meninjau
lapangan),untuk mempelajari keadaan setempat. Misalnya bila bangunan yang
akan dibuat itu besar ukurannya maka sipeninjau lapangan harus melihat keadaan
setempat dan tanah dimana bangunan akan didirikan, selidiki keadaan tanahnya,
buatlah sketsa dari lapangan dengan menunjukkan hal-hal yang perlu diketahui,
tentukan dimana kita akan mendirikan fasilitas-fasilitas pendukung proyek.
2.10 Penaksiran Anggaran Biaya
Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan,
harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu
konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka
jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran biaya bukan biaya sebenarnya actual
cost. Tentang cocok atau tidaknya suatu taksiran biaya dengan biaya yang
sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil si
penaksir berdasarkan pengalaman nya. Kepandaian atau keterampilan dipakai
memilih methoda yang dipakai, sedang pengalaman dipakai untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam cara cara penyelasaian proyek yang akan
dikerjakan.(Sastraatmadja.A.Soedrajat, 1994)
2.10.1 Penaksiran terperinci
Dilaksanakan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar pekerjaan dapat diselesaikan
secara memuaskan, cara ini adalah cara yang terbaik dan dapat dipercaya. Ada 2
macam cara yaitu :
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Cara harga satuan
Dimana semua harga satuan, dan volume tiap tiap jenis pekerjaan
dihitung. Misalnya : 1m3 beton bertulang harga nya Rp.205.000,- volume
pekerjaan 100 m3, maka biaya seluruhnya : 100 m3 x Rp. 205.000,- = Rp.
20.500.000,b. Cara harga seluruhnya
Dimana dihitung volume dari bahan –bahan yang dipakai dan juga buruh
yang dikaryakan. Kemudian dikalikan dengan harga-harganya masing-masing,dan
kemudian dijumlahkan seluruhnya.
c. Cara kasar
Dimana pekerjaan dihitung setiap m 2 atau setiap m2, jadi luas rumah 100
m2 @ Rp. 75.000,- / m2 berharga seluruhnya Rp. 7.500.000,- cara ini hanya untuk
perkiraan secara kasar aja suatu, cara penaksiran biaya yang lengkap misalnya
untuk suatu bangunan, harus termasuk didalamnya : harga tanah, biaya-biaya
notaries,
biaya
perencanaannya,biaya
kontraktor
atau
pelaksana,
biaya
subkontraktor,macam-macam biaya ekstra,bunga uang, asuransi, pajak-pajak dan
lain sebagainya. Menaksir volume pekerjaan ialah menghitung banyaknya bahanbahan yang diperlukan seluruhnya. Jawatan-jawatan biayanya sudah menyediakan
formulir isian untuk satu jenis bangunan, sehingga para kontraktor hanya tinggal
mengisinya saja.
Taksiran harga bila dibuat oleh kontraktor biasanya dipakai untuk
penawaran harga. Bila dibuat oleh konsultan, arsitek atau insinyur biasanya
dipakai untuk mengecek perhitungan yang dibuat para kontraktor atau untuk
pemohonan biaya.
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Taksiran harga dari kemajuan pekerjaan biasanya dibuat oleh konsulta
setiap bulan digunakan untuk pembayaran pekerjaan yang telah diselaikan oleh
kontraktor, biasanya 10% atau 15% dari jumlah pembayaran
ditahan oleh
pemberi pekerjaan sebagai jaminan bahwa proyek agar diselesaikan sebaikbaiknya dan juga sebagai jaminan bila ternyata pembayaran lebih telah diterima
kontraktor.
Taksiran biaya terakhir biasa dibuat oleh konsultan, bila pekerjaan sudah
selesai. Tujuannya ialah untuk menghitung sisa uang yang harus dibayarkan
kepada kontraktor, dan untuk mengetahui biaya proyek sesungguhnya.
2.10.2 Kualifikasi seorang estimator atau penaksir biaya
Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut :
1.
Mempunyai pengetahuan /pengalaman yang cukup mengenai detail dari
cara pelaksanaan.
2.
Pengalaman dalam bidang konstruksi.
3.
Mempunyai sumber-sumber informasi untuk mengetahui, harga bahan
dan dimana dapat diperoleh, jam kerja buruh yang diperlukan, suatu
peralatan yang diperlukan, ongkos-ongkos, overhead, dan segala macam
biaya tambahan.
4.
Pengambilan kesimpulan yang tepat mengenai harga, untuk berbagi
daerah yang berlainan.
5.
Methode yang tepat untuk menaksir biaya.
6.
Mampu menghitung secara teliti, berhati-hati dan menaksir biaya
mendekati biaya sebenarnya.
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7.
Mampu
menghimpun,
memisah-misahkan
memilih
data
yang
berhubungan dengan pekerjaan.
8.
Mampu membayangkan segala langkah untuk setiap jenis pekerjaan.
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Studi ini mengambil lokasi penelitian dilakukan di kota Tanjungbalai yaitu
pada proyek Perumahan Green ratu Kuta Mehuli yang terletak pada Jl. Singosari
Lk. III Kel. Gading Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai. Type perumahan ini
adalah type . Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
Sumber: Sumber: www.google.earth.com (2016)
3.2 Waktu Penelitian
Pengambilan data primer dilakukan dalam 1 minggu (jam kerja), yaitu
melakukan pengawasan di lapangan atau observasi. Pengamatan di lapangan juga
akan dilakukan wawancara langsung terhadap tukang atau pekerja pada proyek
tersebut. Pengambilan data harga satuan lapangan diambil dengan cara wawancara
terhadap pemilik-pemilik panglong yang menjual bahan bangunan yang
dipergunakan
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3 Tahap Survei Lapangan
Pada tahap ini dilakukan pengecekan lokasi penelitian yang akan ditinjau.
Pengecekan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan
lapangan dan apa saja yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Pada tahap ini
akan diketahui lokasi penelitian dan kapan waktu yang tepat untuk mengambil
data yang akan diperlukan.
3.4 Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan tujuan untuk memperoleh
dasar ilmu dan aturan yang akan digunakan untuk merancang langkah-langkah
pengambilan dan pengolahan data. Studi literatur ini dapat berupa landasan teori,
metode yang akan digunakan dalam mengolah data, serta hasil-hasil penelitian
yang akan dilakukakan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung
penelitian itu sendiri.
3.5 Tahap Pengambilan Data
Pada tahap ini dilakukan pengambilan data baik dari lapangan ataupun dari
instansi terkait. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu:
 Data Primer, merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan
langsung dilapangan dengan cara wawancara dan observasi lapangan.
Data primer yang diperlukan adalah:
1.
Data harga satuan bahan di lapangan yang diperoleh dari panglongpanglong disekitar lokasi penelitian.
2.
Harga upah tukang yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara
langsung terhadap tukang-tukang yang terlibat pada proyek tersebut.
3.
Foto lokasi survey/proyek (lihat Gambar 3.2).
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2 Foto Lokasi Proyek
 Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari instansi yang terkait
pada penelitian ini. Data sekunder yang diperlukan adalah:
1.
Gambar rencana proyek.
2.
Rencana anggaran biaya.
3.
Harga satuan pekerjaan.
4.
Harga satuan bahan berdasarkan SNI.
3.6 Tahap Analisa Data
Setelah diperoleh data primer dan data sekunder kemudian dilakukan
analisa data dengan skema perhitungan pada Gambar 3.3.
Harga Satuan
Analisa
Harga Satuan
Pekerjaan
Analisa
Rencana
Anggaran
Rencana
Anggaran
Gambar 3.3 Skema Tahap Analisa Data
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tahap ini, analisa data dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1.
Menghitung volume pekerjaan, pada tahap ini volume pekerjaan diperoleh
dari data RAB yang telah dibuat oleh owner proyek.
2.
Menganalisa harga satuan bahan, harga satuan bahan merupakan harga yang
harus dibayarkan untuk membeli per satuan jenis bahan bangunan. Harga
satuan bahan ini diperoleh dari panglong-panglong tempat membeli bahan
tersebut.
3.
Menganalisa harga satuan pekerjaan, analisa ini digunakan meetode SNI.
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) pada penelitian ini mengacu pada
SNI dari Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan harga bahan
dan upah didapatkan dari harga satuan perencanaan pekerjaan konstruksi
Provinsi Sumatera Utara. Untuk Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
kontraktor harga bahan dilakukan survey langsung di lokasi yang telah diteliti
sedangkan harga upah dari pihak kontraktor, koefisiensi Analisa upah dan
bahan mengacu SNI dan untuk Owner Estimate (OE) harga upah dan harga
bahan dari pihak developer.
4.
Menghitung kembali nilai RAB yang telah diperoleh berdasarkan metode
SNI.
5.
Menganalisa rencana anggaran biaya dengan tahapan:
 Membuat daftar harga satuan bahan dan daftar harga satuan upah.
 Menghitung harga satuan bahan =
 Menghitung harga satuan upah kerja=
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Harga satuan pekerjaan=
Rencana anggaran biaya yang akan dianalisa berdasarkan data harga
satuan bahan yang diperoleh langsung dari panglong-panglong terkait dan data
harga satuan upah yang telah diperoleh dari hasil wawancara terhadap tukang atau
pekerja di peroyek tersebut kemudian disusun berdasarkan skema yang telah
dibuat (lihat Gambar 3.4).
Daftar Harga
Satuan
Daftar Harga
Pekerjaan
Daftar Harga
Satuan Upah dan
Bahan
Daftar Volume
dan Harga Satuan
Pekerjaan
Rencana
Anggaran Biaya
Gambar 3.4 Skema Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
6. Melakukan Analisis Pareto
Pengidentifikasikan dengan menggunakan pareto’s principle.
Pareto’s principle akan digambarkan dengan sebuah diagram yang disebut
Diagram Pareto. Pembuatan Diagram pareto terdiri dari beberapa langkah.
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah-langkah pembuatan diagram pareto dapat dijelaskan sebagai
berikut (Wignjosoebroto, 2006):
1. Kelompokkan masalah yang ada dan nyatakan hal tersebut dalam
angka yang bisa terukur secara kuantitatif.
2. Atur masing-masing masalah yang ada sesuai dengan pengelompokan
yang dibuat. Pengaturan dilaksanakan berurutan sesuai dengan
besarnya nilai kuantitatif masing-masing. Selanjurnya gambarkan
keadaan ini dalam bentuk grafik kolom. Penyebab nilai kuantitatif
terkecil digambarkan paling kanan.
3. Buatlah grafik garis secara kumulatif (berdasarkan persentase
penyimpangan) di atas grafik kolom ini. Grafik garis ini dimulai dari
penyebab penyimpangan terbesar kemudian terkecil.
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Keseluruhan tahapan di atas, dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut:
Mulai
Survey lapangan
Studi literatur
Pengambilan data
Data primer :



Data sekunder :



Observasi
Wawancara
Harga upah dan bahan di
Lapangan

Gambar Rencana
Rencana Anggaran Biaya
Analisa harga satuan
pekerjaan
Analisa harga satuan SNI
Analisa Data:
1. Analisa Menggunakan SNI
2. Analisa Menggunakan Metode Pareto
Kesimpulan dan saran
selesai
Gambar 3.5 Flow Chart Penelitian
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengamatan langsung
dilapangan tentang perhitungan harga satuan satuan pekerjaan, diantaranya :
 Galian tanah pondasi
 Pasangan keramik 40x40
 Pasangan bata
 Plesteran dan acian pada dinding
Adapun perhitungan nya dengan menggunakan hasil pengamatan langsung
berdasarkan survey lapangan (Biaya Nyata) dan analisa SNI, penelitian ini
melaukan pengamatan berdasarkan studi kasus pada Proyek Pembangunan
Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli,Type 36 / 105 KPR FLPP di Jl. Singosari,
Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara.
4.2
Data Primer
Data primer yang diperoleh dari hasil penelitian langsung dilapangan,
yaitu :
a. Harga Upah Nyata di Lapangan
Harga upah nyata di lapangan diperoleh berdasarkan survey atau wawancara
langsung di lapangan terhadap para pekerja yang terlibat dalam masing-masing
pekerjaan yang diteliti. Survey ini dilakukan selama 1 hari, pada hari Senin 05
Desember 2016. Hasil survey dilihat pada Tabel 4.1.
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.1 Daftar Harga Upah Nyata di Lapangan
UPAH
NO
KEAHLIAN
SATUAN
PER-HARI
KETERANGAN
Rp
1
Pekerja
Hari
75,000.00
2
Mandor
Hari
100,000.00
3
Kepala Tukang
Hari
115,000.00
4
Tukang Batu, besi
Hari
100,000.00
Sumber : Hasil Pengamatan Langsung di Lapangan, 2016
b. Harga Bahan di Lapangan
Harga bahan di lapangan diperoleh berdasarkan perbandingan harga dari beberapa
panglong untuk mendapatkan harga terendah bahan-bahan material yang
diperlukan. Harga jenis-jenis bahan yang diperoleh berdasarkan survey dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan Di Lapangan
1
Semen portland Merah Putih
Zak
HARGA
SATUAN
(RP)
Rp. 48,000.00
2
Pasir pasang
m3
Rp. 70,000.00
3
Batu Bata Merah
Bh
Rp.
M2
Rp.147,000.00
Kg
Rp. 3,000.00
NO
4
5
JENIS MATERIAL
Keramik Granit Standart 40x40 setara
Granito
Semen warna
SATUAN
KET
330.00
Sumber : Panglong Tunas Family, Tanjungbalai
c. Perhitungan Koefisien Tenaga Kerja
Perhitungan koefisien tenagakerja dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari
lama waktu pengerjaan jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dari hasil survey
lapangan. Dimana jenis pekerjaan yang diteliti adalah pekerjaan galian tanah
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pondasi, pekerjaan pekerjaan pasangan keramik 40x40, pekerjaan pasangan bata,
pekerjaan plesteran dan acian pada dinding.adapun lokasi penelitian yang akan
disurvey adalah Proyek Pembangunan Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli,Type
36 / 105 KPR FLPP di Jl. Singosari, Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara.
Jenis-jenis pekerjaan yang diteliti ada 4 jenis, yaitu:
1. Pekerjaan Galian
a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan galian sebanyak 1m 3 untuk
kedalaman 1 meter.
Tabel 4.3 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Galian
Tenaga
Lamanya Pekerjaan (jam)
Pekerja
5,82
Mandor
1,94
Sumber : Hasil Analisa
Koefisien pekerja,
αр =
=
=
Koefisien mandor,
αm
0,83 OH
=
=
=
0,28 OH
b. Kebutuhan material di lapangan
-
Nihil
2. Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pasangan dinding ½ bata, 1PC
: 4PP sebanyak 1 m2.
Tabel 4.4 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Pasangan Dinding
Tenaga
Lamanya Pekerjaan (jam)
Pekerja
0,4
Tukang batu
0,4
Kepala tukang
0,04
Mandor
0,06
Sumber : Hasil Analisa
Koefisien pekerja,
αр =
=
=
Koefisien tukang batu,
αtb
0,06 OH
=
=
=
Koefisien kepala tukang,
αkt
0,06 OH
=
=
=
Koefisien mandor,
αm
0,006 OH
=
=
=
0,0086 OH
b. Kebutuhan material di lapangan
Tabel 4.5 Koefisen Material pada Pekerjaan Pasangan Dinding
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Material
Quantity
Satuan
Bata merah
64
Bh
Semen Portland
6,5
Kg
Pasir Pasang
0.03
m3
Sumber : Hasil Analisa
3. Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP
a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan lantai keramik
granit standar (40x40), 1PC : 4 PP, sebanyak 1 m2.
Tabel 4.6 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Lantai Keramik
Tenaga
Lamanya Pekerjaan (jam)
Pekerja
1,75
Tukang batu
0,875
Kepala tukang
0,91
Mandor
0,91
Sumber : Hasil Analisa
Koefisien pekerja,
αр =
=
=
Koefisien tukang batu,
αtb
0,25 OH
=
=
=
Koefisien kepala tukang,
αkt
0,125 OH
=
=
=
0,130 OH
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Koefisien mandor,
αm
=
=
=
0,130 OH
b. Kebutuhan material di lapangan
Tabel 4.7 Koefisen Material pada Pekerjaan Lantai Keramik
Material
Quantity
Keramik granit (40x40) cm
Satuan
6,5
Bh
7
Kg
Pasir Pasang
0,04
m3
Semen warna
1,3
Kg
Semen Portland
Sumber : Hasil Analisa
4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M
a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan plesteran & acian
dinding 1PC : 4 PP, sebanyak 1 m2.
Tabel 4.8 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding
Tenaga
Lamanya Pekerjaan (jam)
Pekerja
0,9
Tukang batu
0,9
Kepala tukang
0,09
Mandor
0,09
Sumber : Hasil Analisa
Koefisien pekerja,
αр =
=
=
Koefisien tukang batu,
αtb
0,129 OH
=
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
=
=
Koefisien kepala tukang,
αkt
0,129 OH
=
=
=
Koefisien mandor,
αm
0,0129 OH
=
=
=
0,0129 OH
b. Kebutuhan material di lapangan
Tabel 4.9 Koefisen Material pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding
Material
Semen Portland
Pasir Pasang
Quantity
Satuan
5,3
Kg
0,0240
m3
Sumber : Hasil Analisa
4.3
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari teori-teori atau tabel ketetapan
dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Dalam hal ini, data yang digunakan
sebagai data sekunder adalah data yang diambil dari Standard Nasional Indonesia
untuk pekerjaan konstruksi bangunan.
Data yang diambil berupa data ketetapan indeks satuan kerja yang telah disepakati
untuk digunakan sebagai acuan dalam perhitungan anggaran biaya pekerjaan
proyek konstruksi. Data ini yang kemudian akan di bandingkan dengan data
indeks satuan kerja yang diperoleh dari hasil survey lapangan.
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Adapun data tersebut yaitu :
a. Daftar Harga Upah RAB Proyek
Harga upah berdasarkan RAB proyek diperoleh dari PT.Ratu Parahyangan
Sejagat. Daftar harga upah ini dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Daftar Harga Upah Berdasarkan RAB Proyek
NO
KEAHLIAN
SATUAN
UPAH
PER-HARI
Rp
1
Pekerja
Hari
Rp. 80,000.00
2
Mandor
Hari
Rp. 120,000.00
3
Kepala Tukang
Hari
Rp. 120,000.00
4
Tukang Batu, besi
Hari
Rp. 100,000.00
KET
Sumber : PT.Ratu Parahyangan Sejagat
b. Daftar Harga Bahan RAB Proyek
Harga Bahan berdasarkan RAB proyek diperoleh dari PT.Ratu Parahyangan
Sejagat. Daftar harga upah ini dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Daftar Bahan Berdasarkan RAB Proyek
1
Semen portland Merah Putih
Zak
HARGA
SATUAN
Rp.
Rp. 58,000.00
2
Pasir pasang
m3
Rp. 110,000.00
3
Batu Bata Merah
Keramik Granit Standart 40x40
setara Granito
Semen warna
Bh
Rp
M2
Rp 170,000.00
Kg
Rp
NO
4
5
JENIS MATERIAL
SATUAN
KET
450.00
4,000.00
Sumber : PT.Ratu Parahyangan Sejagat
c. Daftar Harga Satuan Pekerjaan SNI
Daftar harga satuan masing-masing pekerjaan yang diteliti diuraikan sebagai
berikut:
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Analisa Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan galian tanah pondasi berdasarkan SNI
diuraikan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
No
Komponen
A.
1
2
Tenaga
Pekerja
Mandor
Satuan
OH
OH
Perkiraan
Kuantitas
0.9000
0.4500
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
Rp. 80,000.00
Rp. 120,000.00
Rp 126,000.00
Jumlah Harga
B.
1
Bahan
-
-
-
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
C.
1
Peralatan
-
Rp 72,000.00
Rp 54,000.00
-
-
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN
DAN PERALATAN
(A+B+C)
Rp 126,000.00
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 10% x D )
Rp
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp 138,600.00
12,600.00
Rp 138,600.00
G. DIBULATKAN
Sumber : Analisa SNI 2012
2. Analisa Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding ½ bata, 1pc : 4pp
berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP
No
Komponen
Satuan
Perkiraan
Harga Satuan
Jumlah Harga
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuantitas
A.
1
2
3
4
Tenaga
Pekerja
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
(Rp)
0.3000
0.1000
0.0100
0.0150
Rp
Rp
Rp
Rp
(Rp)
80,000.00
100,000.00
120,000.00
120,000.00
Rp 37,000.00
Jumlah Harga
B.
1
2
3
Bahan
Bata Merah 5 x
10 x 20 cm
Semen Portland
Pasir pasang
Bh
Kg
M3
70.0000
11.5000
0.0430
Rp
450.00
Rp 1,450.00
Rp 110,000.00
Peralatan
-
-
Rp 31,500.00
Rp 16,675.00
Rp 4,730.00
Rp 52,905.00
Jumlah Harga Bahan
C.
1
Rp 24,000.00
Rp 10,000.00
Rp 1,200.00
Rp 1,800.00
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN
DAN PERALATAN
(A+B+C)
Rp 89,905.00
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 10% x D )
Rp
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp 98,895.50
G. DIBULATKAN
Sumber : Analisa SNI 2012
8,990.50
Rp 98,900.00
3. Analisa Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC :
4PP
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan keramik 40x40 cm
berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.14.
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.14 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm
No
A.
1
2
3
4
Komponen
Satuan
Tenaga
Pekerja
Tukang batu
Kepala
Tukang
Mandor
Perkiraan
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
OH
OH
0.7000
0.3500
Rp 80,000.00
Rp 100,000.00
Rp 56,000.00
Rp 35,000.00
OH
OH
0.0350
0.0350
Rp 120,000.00
Rp 120,000.00
Rp 4,200.00
Rp 4,200.00
Rp 99,400.00
Jumlah Harga
B.
1
2
3
4
Bahan
Lantai keramik
( 40 x 40 ) cm
Semen
Portland
Pasir pasang
Semen warna
Bh
6.5000 Rp. 24,285.71
kg
m3
kg
8.1900 Rp
1,450.00
0.0450 Rp 110,000.00
1.3000 Rp
4,000.00
Rp 157,857.14
Rp
Rp
Rp
11,875.50
4,950.00
5,200.00
Rp 179,882.64
Jumlah Harga Bahan
C.
1
Peralatan
-
D.
Jumlah Harga Bahan
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN
DAN PERALATAN
(A+B+C)
Rp279,282.64
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 10% x D )
Rp 27,928.26
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp307,210.91
-
-
-
Rp
G. DIBULATKAN
Sumber : Analisa SNI 2012
-
Rp307,200.00
4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan plesteran & acian dinding , 1pc : 4pp,
untuk 1 m berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.15.
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.15 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC :
4PP, Untuk 1 M
No
A.
1
2
3
4
Komponen
Satuan
Tenaga
Pekerja
Tukang batu
Kepala
Tukang
Mandor
Perkiraan
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
OH
OH
0.3000
0.1500
Rp 80,000.00
Rp 100,000.00
Rp 24,000.00
Rp 15,000.00
OH
OH
0.0150
0.0150
Rp 120,000.00
Rp 120,000.00
Rp
Rp
Rp 42,600.00
Jumlah Harga
B.
1
2
Bahan
Semen
Portland
Pasir Pasang
Kg
M3
6.2400
0.0240
Rp 1,450.00
Rp 110,000.00
Peralatan
-
-
Rp
Rp
9,048.00
2,640.00
Rp 11,688.00
Jumlah Harga Bahan
C.
1
1,800.00
1,800.00
-
-
-
Jumlah Harga Bahan
Rp
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN
DAN PERALATAN
(A+B+C)
Rp
54,288.00
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 10% x D )
Rp
5,428.80
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp
59,716.80
Rp
59,700.00
G. DIBULATKAN
Sumber : Analisa SNI 2012
d. Volume Uraian Pekerjaan
Rekapitulasi volume pekerjaan yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.16
Tabel 4.16 Volume Pekerjaan
No.
Jenis Pekerjaan
1
Pekerjaan Galian Pondasi
2
Pasangan dinding 1/2 bata
3
Pekerjaan Plesteran 1 PC : 4 PS
4
Pasang Keramik 40 x 40
Sumber : PT Ratu Parahyangan Sejagat
VOL
3.78
136.37
259.76
33.9
SAT
m3
m2
m2
m2
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Berdasarkan Survey Lapangan
(Biaya Nyata)
Perhitungan analisa harga satuan berdasarkan survey lapangan (biaya nyata) ini
menggunakan data harga upah dan bahan nyata di lapangan yang diperoleh dari
data primer.
1. Analisa Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata)
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan galian tanah pondasi berdasarkan biaya
nyata diuraikan pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata)
No
A.
1
2
Komponen
Tenaga
Pekerja
Mandor
Satuan
OH
OH
Perkiraan
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
0.8300 Rp 75,000.00
0.2800 Rp 100,000.00
Jumlah Harga
B.
1
62,250.00
28,000.00
Rp
90,250.00
Bahan
-
-
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
C.
1
Rp
Rp
Peralatan
-
-
-
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN
DAN PERALATAN
(A+B+C)
Rp
90,250.00
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 5% x D )
Rp
4,512.50
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp
94,762.50
Rp
95,000.00
G. DIBULATKAN
Sumber : Hasil Analisa
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Analisa Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP (Biaya
Nyata)
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding ½ bata, 1pc : 4pp
berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP (Biaya
Nyata)
No
Komponen
A.
2
3
4
Tenaga
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
Satuan
OH
OH
OH
Perkiraan
Kuantitas
0.0600
0.0060
0.0086
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
Rp 100,000.00
Rp 115,000.00
Rp 100,000.00
1
2
3
Bahan
Bata Merah 5 x 10 x
20 cm
Semen Portland
Pasir pasang
Bh
Kg
M3
64.0000 Rp
6.5000 Rp
0.0300 Rp
330.00
1,200.00
70,000.00
Peralatan
-
Rp 21,120.00
Rp 7,800.00
Rp 2,100.00
Rp 31,020.00
Jumlah Harga Bahan
C.
1
6,000.00
690.00
860.00
Rp 12,050.00
Jumlah Harga
B.
Rp
Rp
Rp
-
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN
PERALATAN
(A+B+C)
Rp 43,070.00
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 5% x D )
Rp
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp 45,223.50
G. DIBULATKAN
Sumber : Hasil Analisa
2,153.50
Rp 45,000.00
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Analisa Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC :
4PP (Biaya Nyata)
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan keramik 40x40 cm
berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm (Biaya
Nyata)
No
Komponen
Satuan
Perkiraan
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
A.
Tenaga
1
Pekerja
OH
0.5000
Rp
75,000.00
Rp 37,500.00
2
Tukang batu
OH
0.2500
Rp 100,000.00
Rp 25,000.00
3
Kepala Tukang
OH
0.0250
Rp 115,000.00
Rp
2,875.00
4
Mandor
OH
0.0250
Rp 100,000.00
Rp
2,500.00
Rp 67,875.00
Jumlah Harga
B.
1
Bahan
Lantai keramik granit
standart ( 40 x 40 ) cm
Bh
6.5000
Rp
21,000.00
2
Semen Portland
Kg
6.5000
Rp
1,200.00
Rp
7,800.00
3
Pasir pasang
m3
0.0400
Rp
70,000.00
Rp
2,800.00
4
Semen warna
Kg
1.3000
Rp
3,000.00
Rp
3,900.00
Rp 136,500.00
Rp 151,000.00
Jumlah Harga Bahan
C.
Peralatan
1
-
-
-
-
Rp
Jumlah Harga Bahan
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN
PERALATAN
(A+B+C)
Rp 218,875.00
E.
OVERHEAD & PROFIT
( 5% x D )
Rp 10,943.75
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp 229,818.75
G.
DIBULATKAN
Rp 230,000.00
Sumber : Hasil Analisa
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M (Biaya
Nyata)
Perhitungan harga satuan pada pekerjaan plesteran & acian dinding , 1pc : 4pp,
untuk 1 m berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC :
4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata)
No
Komponen
Satuan
A.
1
2
3
4
Tenaga
Pekerja
Tukang batu
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
Perkiraan
Kuantitas
0.1290
0.1290
0.0129
0.0129
Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
(Rp)
Rp 75,000.00
Rp 100,000.00
Rp 115,000.00
Rp 100,000.00
Jumlah Harga
B.
1
2
Bahan
Semen Portland
Pasir Pasang
Kg
M3
5.3000
0.0240
Rp 1,200.00
Rp 70,000.00
Jumlah Harga Bahan
C.
1
Peralatan
-
-
-
-
Rp
Rp
Rp
Rp
9,675.00
12,900.00
1,483.50
1,290.00
Rp
25,348.50
Rp
Rp
6,360.00
1,680.00
Rp
8,040.00
Rp
Jumlah Harga Bahan
-
D.
JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN
DAN PERALATAN
(A+B+C)
Rp
33,388.50
E.
OVERHEAD & PROFIT
(5%xD)
Rp
1,669.43
F.
HARGA SATUAN
(D+E)
Rp
35,057.93
Rp
35,000.00
G. DIBULATKAN
Sumber : Hasil Analisa
4.5 Analisa Perbandingan Harga Satuan SNI Dan Biaya Nyata
Berdasarkan analisa harga satuan SNI dan biaya nyata, maka didapatkan
perbedaan atau selisih harga dari masing-masing satuan pekerjaan. Perbandingan
harga ini, dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu:
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Perbandingan Daftar Harga Upah Dan Bahan
Selisih harga upah dan bahan berdasarkan RAB Proyek dan biaya nyata dapat
dilihat pada Tabel 4.21 dan Tabel 4.22.
Tabel 4.21 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Upah
Harga Upah Rencana
Harga Per Jam Harga Per Hari
No
SA
SAT
(Rp)
(Rp)
T
Jam/
1 Pekerja
OH
Org
11,429
80,000
Jam/
2 Mandor
OH
Org
17,143
120,000
Kepala
Jam/
3
OH
Tukang
Org
17,143
120,000
Tukang
Jam/
4
OH
Batu
Org
14,286
100,000
Sumber : Hasil Analisa
Jenis
Upah
Harga Upah Biaya Nyata
Harga Per Jam
Harga Per Hari
SAT
Jam/
Org
Jam/
Org
Jam/
Org
Jam/
Org
(Rp)
10,714
14,286
16,429
14,286
SAT
OH
OH
OH
OH
(Rp)
75,000
100,000
115,000
100,000
Tabel 4.22 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Bahan
No
Jenis Upah
SATUAN
1
2
3
Semen portland Merah Putih
Pasir pasang
Batu Bata Merah
Keramik Granit Standart
4
40x40
5
Semen warna
Sumber : Hasil Analisa
Kg
m3
Bh
Bh
Kg
Harga Bahan
Rencana
(Rp)
1,450
110,000
450
Harga Bahan
Biaya Nyata
(Rp)
1,200
70,000
330
24,286
4,000
21,000
3,000
2. Perbandingan Indeks Bahan dan Tenaga Kerja
Selisih indeks bahan dan tenaga kerja berdasarkan SNI dan biaya nyata dapat
dilihat pada Tabel 4.23 dan Tabel 4.24.
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.23 Tabulasi Perbedaan Indeks Bahan
No
1
Uraian Pekerjaan
1m3
3
4
1m2
1m2
1m2
Koefisien
BIAYA
SNI
NYATA
Selisih
Galian tanah pondasi
-
-
-
-
Bata Merah 5 x 10 x 20 cm
Bh
70
64
6
Semen Portland
Kg
6.5
5
Pasir pasang
m3
11.5
0.04
3
0.03
0.013
5.3
0.94
0.024
0
6.5
6.5
0
1.69
0.04
1.3
0.005
0
.- Nihil
2
Sat
Pasangan dinding 1/2 bata, 1PC :
4PP
Plesteran & Acian, 1PC : 4PP
Semen Portland
Kg
Pasir Pasang
m3
6.24
0.02
4
Pasangan Keramik 40x40, 1PC :
4PP
Lantai keramik granit standart ( 40
x 40 ) cm
Semen Portland
Bh
Kg
Pasir pasang
Semen warna
m3
Kg
6.5
8.19
0.04
5
1.3
Sumber : Hasil Analisa
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.24 Tabulasi Perbedaan Indeks Tenaga Kerja
No
1
Uraian Pekerjaan
1m3
3
4
1m2
1m2
1m2
Koefisien
BIAYA
SNI
NYATA
Selisih
Galian tanah pondasi
OH
OH
0.9
0.45
Pekerja
Tukang batu
Kepala Tukang
OH
OH
OH
Mandor
OH
0.3
0.1
0.01
0.01
5
Pekerj
Mandor
2
Satuan
0.83
0.28
0.07
0.17
Pasangan 1/2 bata, 1PC : 4PP
0.06
0.06
0.006
0.0086
0.24
0.04
0.004
0.0064
Plesteran & Acian, 1PC : 4PP
Pekerja
Tukang batu
OH
OH
Kepala Tukang
OH
Mandor
OH
0.3
0.15
0.01
5
0.01
5
0.129
0.129
0.0129
0.0129
0.171
0.021
0.0021
0.0021
Pasangan Keramik 40x40, 1PC :
4PP
Pekerja
Tukang batu
OH
OH
Kepala Tukang
OH
Mandor
OH
0.7
0.35
0.03
5
0.03
5
0.5
0.25
0.025
0.025
0.2
0.1
0.01
0.01
Sumber : Hasil Analisa
3. Perbandingan Harga Satuan Upah Dan Bahan
Selisih harga satuan upah dan bahan berdasarkan SNI dan biaya nyata dapat
dilihat pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.26.
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.25 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Upah
No
Jenis Pekerjaan
Galian tanah
pondasi
Pasangan 1/2 bata,
2
1PC:4PP
Plesteran & Acian,
3
1PC : 4PP
Pasangan Keramik
4
40x40, 1PC : 4PP
Sumber : Hasil Analisa
1
SNI
REALISASI
SELISIH
RP
(%)
Rp 43,837.50
31.63
Rp 138,600.00
Rp 94,762.50
Rp 40,700.00
Rp 12,652.50
Rp 28,047.50
68.91
Rp 46,860.00
Rp 26,615.93
Rp 20,244.08
43.20
Rp 109,340.00
Rp 71,268.75
Rp 38,071.25
34.82
Tabel 4.26 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Bahan
No
Jenis Pekerjaan
Galian tanah
pondasi
Pasangan 1/2 bata,
2
1PC:4PP
Plesteran & Acian,
3
1PC : 4PP
Pasangan Keramik
4
40x40, 1PC : 4PP
Sumber : Hasil Analisa
SNI
REALISASI
-
-
Rp 58,195.50
1
SELISIH
RP
(%)
-
-
Rp 32,571.00
Rp 25,624.50
44.03
Rp 12,856.80
Rp
8,442.00
Rp 4,414.80
34.34
Rp 97,870.91
Rp 158,550.00
Rp 39,320.91
19.87
4. Perbandingan Keseluruhan Biaya Pekerjaan Yang Diteliti Antara
SNI Dan Biaya Nyata
Tujuan Dari mencari Perbandingan Biaya SNI dan Biaya Nyata adalah
mendapatkan selisih total biaya nyata yang diteliti berdasarkan jenis-jenis
pekerjaan yang diteliti, beberapa pekerjaannya yaitu :
 Galian tanah pondasi
 Pasangan keramik 40x40
 Pasangan bata
 Plesteran dan acian pada dinding
59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.27 Tabulasi Perbandingan Selisih Harga Satuan Jadi dan SNI
No
1
2
3
4
Jenis
Pekerjaan
Vol
Pekerjaan
Galian
Pondasi
Pasangan
dinding 1/2
bata
Pekerjaan
Plestera 1
PC : 4 PS
HSJ
SNI
Harga Total
Harga Total
Harga Sat
Harga Sat
HSJ
SNI
Rp 95,000.00
Rp 138,600.00
Rp
Rp 45,000.00
Rp 98,900.00
Rp 6,136,650.00
Rp 35,000.00
Rp 59,700.00
Rp 230,000.00
Rp 307,200.00
Selisih
Sat
(Rp)
(%)
164,808.00
31.46
Rp 13,486,993.00
Rp 7,350,343.00
54.50
Rp 9,091,600.00
Rp 15,507,672.00
Rp 6,416,072.00
41.37
Rp 7,797,000.00
Rp 10,414,080.00
Rp 2,617,080.00
25.13
JUMLAH
Rp23,384,350.00
Rp 39,932,653.00
Rp16,548,303.00
DIBULATKAN
Rp 23,384,000.00
Rp 39,933,000.00
Rp16,548,000.00
m3
3.78
359,100.00
Rp
523,908.00
Rp
m2
136.37
m2
259.76
Pasang
Keramik 40
x 40
m2
33.9
41.44
Sumber : Hasil Analisa
60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perbandingan Biaya Rencana dan Biaya Nyata (Rp)
SNI
Realisasi
Harga (Rp)
Rp15,507,672.00
Rp16,000,000.00
Rp14,000,000.00
Rp12,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp8,000,000.00
Rp6,000,000.00
Rp4,000,000.00
Rp2,000,000.00
Rp-
Rp13,486,993.00
Rp10,414,080.00
Rp9,091,600.00
Rp7,797,000.00
Rp6,136,650.00
Rp523,908.00
Rp359,100.00
Pekerjaan Galian
Pasangan dinding
Plesteran & Acian
Lantai Keramik
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Harga Biaya Rencana dan Biaya Nyata di Lapangan
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.6 Analisa Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Pareto
Setelah menghitung perbandingan keseluruhan biaya yang diteliti dibuat
selanjutnya pengolahan data akan dihitung dengan analisa pareto. Tahap awal dari
analisa pareto adalah mencari bobot tiap pekerjaan pada proyek dengan rumus:
Hasil dari perhitungan tersebut adalah :
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Pareto
Diagram Pareto
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Rp20,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp5,000,000.00
RpPekerjaan
Pasang Keramik Pasangan dinding Pekerjaan Galian
Plestera 1 PC : 4
40 x 40
1/2 bata
Pondasi
PS
Gambar 4.2 Grafik Pareto
Dari grafik diatas setelah mendapatkan perhitungan diagram pareto dapat kita
lihat jumlah pekerjaan yang menyebabkan biaya terbesar yaitu:
1. Pekerjaan plesteran dan acian 1 PC : 4 PS
2. Pemasangan keramik 40 x 40 cm
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a. Berdasarkan biaya survey di lapangan, analisa RAP memiliki tingkat
keakurasian 58.56% dari nilai analisa RAB berdasarkan SNI.
b. Berdasarkan analisa, diperoleh selisih harga RAB dan RAP dari pekerjaan
yang diteliti adalah Rp. 16.548.303 atau 41,44% terhadap nilai total
Analisa RAB berdasarkan SNI.
c. Berdasarkan identifikasi biaya menggunakan metode diagram pareto dapat
diketahui bahwa pekerjaan yang menyebabkan pengeluaran biaya terbesar
yaitu :
1. Pekerjaan plesteran dan acian pada dinding.
2. Pekerjaan pemasangan keramik 40 x 40 cm.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, diusulkan beberapa saran sebagai berikut :
a. Sebaiknya kontraktor dalam menyusun RAB, dapat meiampertimbangkan
besaran selisih biaya penawaran tidak jauh berbeda dengan biaya
sebenarnya di lapangan, karena bila biaya penawaran cukup wajar maka
daya saing untuk tender lebih tinggi.
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Apabila adanya penelitian lanjut untuk membandingkan biaya nyata dan
biaya rencana di dalam proyek sebaiknya menggunakan harga upah dan
bahan di tahun proyek berjalan.
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, H. Bachtiar. 2001. Rencana Dan Estimate Real of Cost. Jakarta : Bumi
Aksara.
Koch, Richard. 1997. The 80/20 Principle The Secret of Achieving More With
Less. London.
Kuddi, Gia Rosalia Sangle. 2015. Studi Perbandingan Anggaran Biaya Pada
Proyek Pembangunan Rumah Khusus Bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) Dan TNI di Kabupaten Dogiyai Prov. Papua Sebagai Upaya
Meningkatkan Keuntungan Kontraktor, dalam jurnal: Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Lantang, Fharel Novel. Dkk. 2014. Perencanaan Biaya Dengan menggunakan
Perhitungan Biaya Nyata Pada Proyek Perumahan (Studi Kasus
Perumahan Green Hill Residence), dalam jurnal : Sipil Statik Vol. 2 No. 2,
73 – 80, ISSN 2337 – 6732.
Mamonto, Hamka Prasetia. Dkk. 2015. Perbandingan Antara Biaya Nyata
Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung
Indomaret Sam Ratulangi, Manado, dalam jurnal : Tekno Vol. 13/ No.64.
Sastraatmadja, Ir. a. Soedradjat. 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan.
Bandung : Nova
Suharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional.
Jakarta : Erlangga.
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Download