ANALISA RENCANA ANGGARAN BIAYA TERHADAP PELAKSANAAN PEKERJAAN PERUMAHAN DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA SATUAN BAHAN BERDASARKAN SURVEY LAPANGAN (Studi Kasus: Perumahan Green ratu Kuta Mehuli di Kota Tanjungbalai) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh : ILHAM ARBANA 11 0404 010 BIDANG STUDI MANAJEMEN & REKAYASA KONSTRUKSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Dalam suatu proyek, biaya menjadi faktor utama berlangsungnya kegiatan proyek, dimana kontraktor akan mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek sehingga kontraktor dapat memberikan penawaran yang optimal, untuk memenangkan tender. umumnya kontraktor membuat rencana anggaran biaya tidak seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kontraktor menghitung rencana anggaran biaya (RAB) derngan perkiraan mereka sendiri berdasarkan dengan besaran m2 lapangan sehingga dapat memperkirakan besaran biaya pengerjaan proyek tersebut. RAB didefenisikan sebagai perhitungan biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya–biaya tidak langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek. Namun dalam pelaksanaan proyek dikenal juga rencana anggaran pelaksaanaan (RAP). RAP adalah biaya nyata yang digunakan kontraktor di Lapangan selama berlangsungnya proyek sampai kegiatan selesai. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk menganalisa selisih rencana anggaran biaya (RAB) berdasarkan SNI dengan rencana anggaran pelaksanaan (RAP), serta menghitung profit yang diperoleh kontraktor pada pembangunan perumahan Green Ratu Kuta Mehuli di Kota Tanjung balai. Dari hasil wawancara, survey, dan perhitungan, terdapat selisih biaya yang cukup signifikan antara RAP dan RAB, dimana rencana anggaran pelaksanaan (RAP) lebih kecil dari pada rencana anggaran biaya (RAB) berdasrkan SNI dengan selisih harga sebesar Rp 16.548.303,-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontraktor memperoleh keuntungan sebesar 41,44 % dari total nilai RAB berdasarkan SNI. Kata Kunci : Biaya Nyata, Rencana Anggaran Pelaksanaan, Rencana Anggaran biaya i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur bagi AllahSWT yang telah memberi karunia kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Strata Satu (SI) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah: “Analisa Rencana Anggaran Biaya Terhadap Pelaksanaan Pekerjaan Perumahan Dengan Melakukan Perbandingan Perhitungan Harga Satuan Bahan Berdasarkan Survey Lapangan (StudiKasus :Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli di Kota TanjungBalai)” Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan,bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu: 1. Kepada keluarga besar saya, Ayah saya Karta Lingga Lubis dan Ibunda saya Arniwati yang selalu mengirimkan do’a, serta telah bekerja keras untuk menguliahkan saya. Terimakasih juga kepada seseorang yang selalu terus menerus mensuport saya Rozaqon Insani Lubis serta tak lupa juga saya ucapkan beribu terimakasih kepada Bg Latif, Bg Hendra, yang telah memberikan semangat untuk saya agar menyelesaikan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Ir. Indra Jaya pandia, MT, dan Ir. Andy Putra Rambe MBA selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan yang sangat bernilai, masukan,dukungan serta meluangkan waktu,tenaga dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan TugasA khir ini. ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Bapak Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Ir. Syahrizal M.T selaku koordinator sub jurusan Manajemen Rekayasa Konstruksi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Ir. Syahrizal M.T dan Abangda Indra Jaya S.T., M.T. selaku Dosen Pembanding, atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis terhadap Tugas Akhir ini. 6. Kepada abang-abang angkatan 2008 Teknik Sipil,. 7. Kepada kawan seperjuangan angkatan 2011 Teknik Sipil, Zulfuadi, Bara, Tandem, Musdi, Ilham, Wahyu, Mudek, Hilman, Imfim, Suped, Ridho, Aldo, Mancung, Eky, Topik, Barly, Kobol, Dian, Nanda serta temanteman angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terimakasih atas semangat dan bantuannya selama ini. 8. Kepada adik-adik angkatan 2014, Ridho, Rozi, Rajib, Dharma, Gading, yang telah membantu dan member kan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 9. Bapak/Ibu seluruh staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 10. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada penulis. 11. Dan segenap pihak yang belum penulis sebut disini atas jasa-jasa nya dalam mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca diharapkan untu kpenyempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca. Medan, Maret 2017 Penulis Ilham Arbana 11 0404 010 iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................ i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii DAFTAR TABEL ............................................................................................. ..ix DAFTAR NOTASI ............................................................................................ ..xi BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3 1.4 Pembatasan Masalah . ...................................................................... 3 1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3 1.6 Metodologi Penelitian ................................................................................ 4 1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................ 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6 2.1 Proyek ........................................................................................................ 6 2.2 Manajemen Proyek..................................................................................... 6 2.1.1 Fungsi Manajemen Proyek ...............................................................7 2.3 Manajemen Biaya Proyek ......................................................................... 9 2.3.1 Biaya proyek .................................................................................. 10 v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.3.2 Hal yang Pokok Dalam Menghitung Biaya Proyek ....................... 11 2.4 Rencana Anggaran Biaya .......................................................................... 11 2.4.1 Biaya proyek .................................................................................. 13 2.5 Rencana Anggaran Pelaksanaan ............................................................... 13 2.6 Analisa Harga Satuan ................................................................................ 14 2.6.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ...................................................... 14 2.6.2 Analisa Bahan dan Upah .................................................................. 17 2.7 Produktivitas ............................................................................................. 20 2.7.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ...................................................... 21 2.8 Perencanaan Biaya Proyek ........................................................................ 23 2.8.1 Tahapan Perencanaan Biaya Proyek ................................................ 23 2.8.2 Estimasi Biaya ................................................................................. 24 2.8.3 Pareto’s Principle ............................................................................ 25 2.9 Pengumpulan Data .................................................................................... 28 2.9.1 Meninjau Lapangan.......................................................................... 29 2.10 Penaksiran Anggaran Biaya .................................................................... 29 2.10.1 Penaksiran Terperinci .................................................................... 29 2.10.2 Kualifikasi seorang estimator atau penaksir biaya ......................... 31 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33 3.1 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 33 3.2 Waktu Penelitian ....................................................................................... 33 3.3 Tahap Survei Lapangan ............................................................................ 34 3.4 Studi Literatur ........................................................................................... 34 vi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.5 Tahap Pengambilan Data .......................................................................... 34 3.6 Tahap Analisa Data ................................................................................... 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 40 4.1 Pendahuluan .............................................................................................. 40 4.2 Data Primer ............................................................................................... 44 4.3 Data Sekunder ........................................................................................... 46 4.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Berdasarkan Survey Lapangan (Biaya Nyata) ........................................................................................................ 52 4.5 Analisa Perbandingan Harga Satuan SNI Dan Biaya Nyata ..................... 55 4.6 Analisa Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Pareto .................... 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 63 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 63 5.2 Saran ...................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65 LAMPIRAN vii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Klasifikasi Perkiraan Biaya Proyek .................................................. 10 Gambar 2.2 Skema Harga Satuan Pekerjaan ........................................................ 15 Gambar 2.3 Penjelasan tentang Pareto’s Principle .............................................. 27 Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... 33 Gambar 3.2 foto Lokasi Proyek ............................................................................35 Gambar 3.3 Skema Tahap Analisa Data .............................................................. 35 Gambar 3.4 Skema Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ....................... 37 Gambar 3.5 Flow Chart Penelitian........................................................................ 39 Gambar 4.1Grafik Perbandingan Harga Biaya Rencana Dan BIaya Nyata di Lapangan .............................................................................................................. 61 Gambar 4.2 Grafik Pareto ..................................................................................... 62 viii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Contoh Analisa galian Tanah dengan Metode SNI ...............................19 Tabel 2.2 Contoh Daftar Kebutuhan Tenaga Kerja .............................................. 22 Tabel 4.1 Daftar Harga Upah Nyata di Lapangan ................................................ 41 Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan Di Lapangan ....................................................... 41 Tabel 4.3 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Galian .............................................. 42 Tabel 4.4 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Pasangan Dinding............................ 43 Tabel 4.5 Koefisen Material pada Pekerjaan Pasangan Dinding ...........................44 Tabel 4.6 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Lantai Keramik ................................ 44 Tabel 4.7 Koefisen Material pada Pekerjaan Lantai Keramik .............................. 45 Tabel 4.8 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding ..... 45 Tabel 4.9 Koefisen Material pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding ... 46 Tabel 4.10 Daftar Harga Upah Berdasarkan RAB Proyek ................................... 47 Tabel 4.11 Daftar Harga Bahan Berdasarkan RAB Proyek ................................. 47 Tabel 4.12 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi....................... 48 Tabel 4.13 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP................. 49 Tabel 4.14 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm ........... 50 Tabel 4.15 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M ......................................................................................................51 Tabel 4.16 Volume Pekerjaan ............................................................................... 51 Tabel 4.17 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata) 52 Tabel 4.18 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP (Biaya Nyata) .................................................................................................................... 53 Tabel 4.19 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm (Biaya ix UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nyata) .................................................................................................................... 54 Tabel 4.20 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata) ............................................................................. 55 Tabel 4.21 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Upah ............................................. 56 Tabel 4.22 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Bahan ............................................ 56 Tabel 4.23 Tabulasi Perbedaan Indeks Bahan ...................................................... 57 Tabel 4.24 Tabulasi Perbedaan Indeks Tenaga Kerja ........................................... 58 Tabel 4.25 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Upah ..............................................59 Tabel 4.26 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Bahan ........................................... 59 Tabel 4.27 Tabulasi Perbandingan Selisih Harga Satuan Jadi dan SNI............... 60 Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Pareto ..................................................................... 62 x UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR NOTASI αр = Koefisien Pekerja αm = Koefisien Mandor αtb = Koefisien Tukang Batu αkt = Koefisien Kepala Tukang OH = Orang perhari xi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu (Bappenas TA-SRRP,2003). Proyek merupkan suatu rangakaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang didalamnya menggunakan sumber-sumber (input), misalnya uang dan tenaga kerja, untuk mendapatkan manfaat (benefit) atau hasil (return) di masa yang akan datang. (Gray, Clifford F. 2006: 4) menjelaskan sebuah proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Seperti kebanyakan usaha organisasi, tujuan utama sebuah proyek adalah untuk memuaskan kebutuhan seorang pelanggan. Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya tidak langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. (Ibrahim, 1993 dalam Gia.R, 2015). Dalam suatu pelaksanaan proyek dikenal juga Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP). RAP adalah biaya nyata yang digunakan selama 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berlangsungnya proyek sampai dengan kegiatan selesai. Jadi dengan adanya perhitungan RAP sebelum pengajuan tender, kontraktor dapat mengestimasi nilai total penawaran harga pada suatu proyek agar biaya yang ditawarkan nilainya tidak terlalu tinggi dan lebih mendekati biaya sebenarnya di lapangan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (biaya nyata) terdapat selisih biaya dari masing-masing jenis kegiatan, sehingga diperlukan studi analisa perbandingan antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (biaya nyata). Pada umumnya kontraktor membuat harga penawaran analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kebanyakan kontraktor menghitung harga satuan pekerjaan derngan perkiraan mereka sendiri berdasarkan dengan besaran m2 lapangan sehingga mereka dapat memperkirakan berapa besar total biaya pengerjaan proyek tersebut. Dengan perkembangan pembangunan infrastruktur di daerah Sumatera Utara yang cukup tinggi, Tanjungbalai menjadi salah satu kota yang berpotensi akan pembangunannya. sehingga menyebabkan banyak nya para pengusaha developer memanfaatkan peluang ini. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah sebagai berikut : 1. Sejauh mana tingkat akurasi perhitungan RAB oleh kontraktor yang akan digunakan sebagai dokumen kontrak proyek terhadap RAP? 2. Berapa besar selisih antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)? 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini, adalah untuk menganalisis perbandingan antara harga Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan nilai harga satuan pekerjaan di lapangan (biaya nyata) antara upah dan bahan. 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini diambil batasan masalah sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian ini dilakukan di Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli yang terletak di kota Tanjungbalai 2. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya langsung (biaya upah dan bahan) 3. Penelitian ini menghitung analisa harga satuan pekerjaan dengan metode Analisa SNI, dan harga satuan dilapangan 4. Penelitian dilakukan pada pekerjaan : a. Galian tanah pondasi b. Pemasangan Keramik c. Pasangan bata merah d. Plesteran dan acian pada dinding 1.5 Manfaat Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini terdapat manfaat bagi penulis dan pelaksana proyek. Adapun manfaatnya, adalah : Mendapatkan analisa perbandingan antara harga Rencana Anggaran Biaya dengan harga satuan pekerjaan (biaya nyata) pada proyek konstruksi, dengan penelitian ini jelas sangat berguna bagi pelaku jasa konstruksi , kunci utama dalam 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perhitungan pembiayaan pekerjaan konstruksi adalah analisa harga satuan pekerjaan itu sendiri, mempermudah pelaksanaan dan penerapan terhadap investasi proyek. Mempermudah kontraktor dalam menentukan besarnya nilai tender. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan persiapan, studi literatur, mendalami latar belakang masalah dilanjutkan dengan melakukan penelitian dilapangan, Adapun tahapan selanjutnya, yaitu : 1. Pengumpulan data,meliputi; data primer, yaitu data yang diperoleh dari survey langsung atau pengamatan langsung dilapangan. data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait dalam penelitian ini. 2. Pengolahan dan analisa data harga satuan SNI dengan harga satuan dilapangan daerah Tanjungbalai. 3. Penarikan kesimpulan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pemikiran dan kerangka awal penelitian yang akan dilakukan. Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta metodologi penelitian. 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi kajian teori dari literatur atau bahan bacaan yang digunakan dalam penelitian ini, baik itu dari jurnal, buku, internet, makalah dan sumber bacaan lainnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran keseluruhan proses yang dilakukan selama pengumpulan data berlangsung sampai selesai. Diantaranya bagaimana proses pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penelitian. BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi tentang pembahasan atau hasil data-data yang dikumpulkan. Hasil data-data yang terkumpul tersebut kemudian di analisa sehingga diperoleh hasil atau tujuan akhir dari penelitian ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi penjabaran mengenai hasil akhir penelitian dan saran-saran dari peneliti yang dianggap dapat menjadi masukan bagi pihak lainnya. 5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk meencapai suatu sasaran tujuan yang nyata dan harus diselesaikan berdasarkan periode tertentu dengan menggunakan bantuna tenaga manusia dan alat-alat sehingga diperlukan pengelolaan dan kerja sama yang berbeda dari yang biasanya. Proyek adalah gabuungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara uuntuk mencapai suatu tujuan (D.I. Cleland, 1987). Proyek berasal dari beberapa instansi, yaitu: a. Pemerintah, dibangun untuk kepentingan umum penduduk. b. Permintaan Pasar, apabila pasar membutuhkan kenaikan jumlah produk yang cukup besar sehingga diperlukannya perluasan fasilitas pasar. c. Penelitian dan pengembangan penelitian, dibangun dengan tujuan menghasilkan produksi baru berdasarkan tingginya kebutuhan. d. Perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas produksi sehingga dapat melayani permintaan pasar dan meningkatkan daya saing. 2.2 Manajemen proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka 6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pendek yang telah ditentukan (H. Kurzner, 1982). Manajemen proyek meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penyelesaian proyek. Proyek merupakan suatu kegiatan yang sifatnya sementara dengan tujuan memanfaatkan sumber-sumber daya. Kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan peroyek adalah spesifikasi kerja, jadwal waktu dan dana hal ini yang menyebabkan perlunya manajemen proyek dilakukan selama berlangsungnya suatu proyek agar mencapai tujuan yang maksimal dan menggunakan waktu dan dana secara efisien. 2.2.1 Fungsi Manajemen Proyek Menurut beberapa para ahli ilmu mana jemen, fungsi manajemen proyeek yaitu planning, organizing, actuating, controlling (George R. Terry). a. Planning/Perencanaan Planning/perencanaan merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan data, informasi, asumsi atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. PMBOK (Project Management Body of Knowledge) membuat area ilmu manajemen bagi perencanaan, yaitu: a. Perencanaan lingkup proyek, yaitu suatu batasan-batasan proyek dan penggambaran proyek. b. Perencanaan mutu, yaitu menentukan standar mutu proyek yang akan digunakan dan menentukan usaha yang diperlukan untuk mencapainya. c. Perencanaan waktu dan penyusunan, yaitu menetapkan waktu penyelesaian proyek. 7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d. Perencanaan biaya, yaitu langkah-langkah untuk memperkirakan biaya yang diperlukan dan mengetahui dan mempertimbangkan beberapa pilihan agar mendapatkan biaya yang paling ekonomis. e. Perencanaan SDM, yaitu perencanaan sumber daya manusia dan non manusia. Sumber daya manusia yaitu meliputi tenaga kerja, organisasi peroyek dan lain-lain. Smberdaya non manusia yaitu pengadaan material dan peralatan yang akan digunakan. b. Pengorganisasian/Organizing Pengorganisasian adalah suatu tindakan untuk mengumpulkan suatu kegiatan manusia behrdasarkan tugasnya masing-masing dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya dengan tata cara tertentu. Organisasi yang dibentuk akan berhasil jika setiap anggotanya mampu bekerja sama dengan tujuan mencapai tujuan bersama. c. Actuating/Pelaksanaan Pelaksanaan adalah upaya untuk menggerakkan anggota organisani sesuai dengan keinginan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan perusahaan serta anggota diorganisasi karena setiap anggota juga mempunyai tujuan pribadi (George R. Terry). Fungsi actuating antara lain: Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Berkomunikasi secara efektif Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi Berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan. 8 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d. Controlling/Pengendalian Pengendalian adalah usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan presstasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting. Manfaat dari pengendalian yaitu untuk memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Dalam siatu proyek konstruksi, pengendalian diperlukan untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan tidak menyimpang. Seluruh kegiatan pekerjaan proyek tersebut harus benar-benar dicek dan diawasi oleh pengawas lapangan. 2.3 Manajemen Biaya Proyek Manajemen biaya proyek adalah suatu proses atau kegiatan yang diperlukan unntuk memastikan bahwa proyek akan diseesaikan sesuai anggaran yang teklah disetujui. Biaya proyek atau anggaran proyek biasanya sangat terbatas sehingga diperlukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan biaya proyek disebut manajemen biaya proyek yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan dalam jadwal proyek. Manajemen biaya proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar anggaran biaya yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek. Proses-proses manajemen proyek yaitu: Perencanaan sumber daya Estimasi biaya (cost estimating) Penganggaran biaya (cost budgeting) 9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pengendalian biaya (cost control) 2.3.1 Biaya Proyek Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapatkan sesuatu sebagai gantinya. Biaya proyek adalah biaya yang digunakan selama proyek itu berlangsung sampai proyek tersebut selesai. Berdasarkan pengertiannya,biaya terdiri dari biaya langsung (direct) dan biaya tidak langsung (indirect). Biaya langsung (direct) adalah biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek sehingga dapat ditellusuri secara tepat. Contoh dari biaya langsung yaitu, gaji karyawan proyek, pembelian barang proyek, dll. Biaya tidak langsung (indirect) adalah biaya yang terkait dengan suatu proye, tetapi tidak dapat ditelusuri secara tepat. Contoh biaya tak langsung yaitu tagihan listrik perusahaan, biaya sewa kantor untuk kegiatan perusahaan dan berbagai proyek. Total Biaya Proyek Modal Tetap (Fixed Capital) Biaya Langsung (Direct Cost) Modal Kerja (Working Capital) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Gambar 2.1 Klasifikasi Perkiraan Biaya Proyek Sumber: Imam Soeharto, 1995 10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.3.2 Hal Yang Pokok Dalam Menghitung Biaya Proyek Perhitungan anggaran biaya biasanya terdiri dari 5 hal yang pokok : 1. Bahan-bahan : menghitung banyaknya bahan yang dipakai dan harganya. 2. Buruh : menghitung jam kerja yang diperlukan dan jumlah biaya nya. 3. Peralatan : menghitung jenis dan banyaknya peralatan yang dipakai dan biayanya. 4. Overhead : menghitung biaya-biaya tidak terduga yang perlu diadakan. 5. Profit : menghitung presentase keuntungan dari waktu, tempat dan jenis pekerjaan. 2.4 Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah perhitungan atau perkiraan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi, sehingga diperlukan total biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. RAB dibuat sebelum proyek tersebut dilaksanakan karena RAB hanya rencana anggaran perkiraan, bukan rencana anggaran pelaksanaan atau sebenarnya. Perhitungan RAB dilakukan berdasarkan gambar-gambar rencana, spesifikasi yang telah ditentukan, upah tenaga kerja, serta harga bahan dan alat. Komponen penyusun RAB: 1. Biaya Langsung a. Kebutuhan Material (Unsur Bahan) b. Kebutuhan Tenaga Kerja (Unsur Upah) c. Biaya Peralatan 2. Biaya Tak Langsung a. Biaya Umum 11 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Biaya Proyek a. Kebutuhan Material (Unsur Bahan) Kebutuhan material meliputi semua komponen pokok dan komponen penunjang dari material yang digunakan, mengingat kedua komponen tersebut akan berpengaruh cukup besar pada biaya. Hal yang harus diperhitungkan dalam kebutuhan material yaitu: Tercecer pada saat mengangkut Untuk struktur sambungan Rusak dan cacat Susut oleh sebab lain Struktur penunjang sementara b. Kebutuhan Tenaga Kerja (Unsur Upah) Penetapan biaya tenaga kerja merupakan komponen yang paling sulit dari analisis RAB. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu: Kondisi tempat kerja Keterampilan Lama waktu kerja Persaingan tenaga kerja Indeks biaya hidup c. Kebutuhan Peralatann Kebutuhan peralatan meliputi antara lain: Pembelian dan sewa alat 12 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Mobilisasi dan demobilisasi Transportasi Memasang dan membongkar Pengoperasian selama konstruksi berlangsung d. Biaya Umum Biaya umum terdiri dari: Gaji pekerja tetap Sewa kantor Akomodasi perjalanan Dokumentasi Bunga bank Peralatan kecil dan habis pakai e. Biaya Proyek Biaya proyek terdiri dari: Keamanan dan keselamatan kerja Asuransi Pajak Surat ijin Pengujian dan pengetesan 2.5 Rencana Anggaran Pelaksanaan RAP adalah rencana anggaran biaya proyek pembangunan yang dibuat kontraktor untuk memperkirakan berapa sebenarnya biaya sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi, 13 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sedangkan RAB adalah rencana anggaran biaya bangunan yang dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar untuk melakukan kontrak kerja konstruksi. jadi dari pengertian tersebut bisa kita lihat bahwa selisih antara RAP dan RAB merupakan gambaran awal untuk memperkirakan laba rugi perusahaan kontraktor. (ilmusipil.com, 2013). Jadi fungsi RAP itu sangat penting dalam menunjang keberhasilan sebuah proyek konstruksi. 2.6 Analisa Harga Satuan 2.6.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Upah tenaga kerja didapatkan dilokasi dikumpulkan dan dicatat dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu bangunan/proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.(Ibrahim,H.Bachtiar, 2001). Menurut Allan Ashworth (1988), analisa harga satuan pekerjaan merupakan nilai biaya material dan upah tenaga kerja untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan tertentu. Baik BOW maupun SNI masingmasing menetapkan suatu koefisien/indeks pengali untuk material dan upah tenaga kerja per satu satuan pekerjaan. Harga bahan yang diperoleh di pasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Bahan. Setiap bahan atau material mempunyai jenis dan kualitas tersendiri. Hal ini menjadi harga material tersebut 14 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA beragam. Analisa harga satuan bahanmerupakan proses perkalian antara indeks bahan dan harga bahan, sehingga diperoleh nilai Harga Satuan Bahan. Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai acuan/panduan untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi setempat yang kemudian dikumpulkan dan didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja. Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslah disesuaikan dengan kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode pelaksanaan dan jarak angkut. Skema harga satuan pekerjaan yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut: Harga Satuan Upah Upah/Tenaga/ Satuan Pekerjaan Analisa Upah Harga Satuan Bahan Bahan/Material/ Satuan Pekerjaan Harga Satuan Pekerjaan Analisa Bahan Harga Satuan Alat Peralatan/ Satuan Pekerjaan Analisa Alat Gambar 2.2 Skema Harga Satuan Pekerjaan Sumber: Ibrahim, Rencana dan Estimate Real of Cost (Jakarta. 1993) Pada bagian awal buku ini telah dijelaskan bahwa anggaran biaya suatu bangunan atau proyek ialah menghitung banyaknya biaya yang diperlukan untuk 15 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek. Pada bagian 2. Susunan Estimate Real Of Cost berikut ini dapat dilihat dengan jelas bahwa biaya (anggaran) adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : RAB = ∑ (VOLUME x HARGA SATUAN PEKERJAAN) Pada Gambar 2.1 harga satuan pekerjaan adalah jumlah dari harga satuan masing-masing satuan pekerjaan dikalikan dengan koefisien masing-masing, sehingga diperoleh perumusan sebagai berikut: Sehingga didapat rumus harga satuan pekerjaan (Ibrahim. 1993): Dalam estimate real of cost atau anggaran sesungguhnya biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sengaja tidak dimasukkan. Biaya-biaya tersebut akan dibahas dalam buku dokumen pelelangan. (Ibrahim,H.Bachtiar, 2001) Biaya-biaya lain tersebut sebagai berikut : Keuntungan Biaya Perencanaan (Design Cost) Biaya Pengawasan (Direksi Furing) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.6.2 Analisa Bahan dan Upah Analisa bahan suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya/volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. sedangkan Yang diamksud dengan analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut (H.bachtiar. 1993). Analisa bahan suatu pekerjaan bisa dihitung menggunakan analisa SNI. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman. Analisa SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW 1921 (Burgeslijke Openbare Werken). Berdasarkan analisa SNI, koefisien bahan, upah dan alat sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satuan pekerjaan. Komposisi perbandingan dan susunan material, upah tenaga kerja dan peralatan pada suatu pekerjaan juga sudah ditetapkan dalam SNI tersebut kemudian dikalikan dengan harga yang berlaku dipasaran berdasarkan masing-masing satuan pekerjaan. Di dalam analisa biaya SNI, indekstenaga kerja dan indeks bahan bangunan yangdigunakanbersifat umum untuk setiap pekerjaan di seluruh Indonesia. Namun pada kenyataannya tentuterdapat perbedaan produktifitas tenaga kerja setiap daerahnya dan penggunaan material/bahan bangunan padamasing masing proyek. Hal ini jelas mengakibatkan adanya perbedaan indeks tenaga kerja danindeks bahan bangunan pada masing-masing proyek. Analisa satuan upah adalah perhitungan jumlah tenaga kerja dan biaya upah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Harga satuan upah 17 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berbeda-beda pada setiap daerah. Jadi, setiap daerah mempunyai SNI masingmasing untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan biaya upah yang diperlukan. Menurut Saksono, 2001:41 yang mengatakan bahwa jenis upah yangbanyak dimanfaatkan di perusahaan-perusahaan diklasifikasikan menjadi 2golongan yaitu : 1) Upah menurut waktu Merupakan sistem pengupahan yang paling tua, dimana hasilpekerjaan tidak merupakan ukuran khusus yaitu pekerja di bayarmenurut waktu yang dihabiskan, misalnya perjam, per hari, perbulan, per tahun, misalnya : a. Hari orang standar (standar man day) Satuan upah dalam 1 hari kerja dan disingkat h.o atau m.d.,dimana 1 h.o. (m.d) = upah standar dalam 1 hari kerja. Pekerjastandar adalah pekerja terampil yang dapat mengerjakan satujenis pekerjaan saja misalnya pekerja gali, pekerja kayu, tukangbatu, tukang kayu, mandor, kepala tukang, dan lain-lain. b. Jam orang satndar ( standar man hour) Pemberian upah tenaga kerja yang dihitung berdasarkan jamkerja efektif dan diberikan kepada tenaga yang bekerja sungguhsungguh dan tidak boleh lengah seperti pekerja pabrik, pekerjakonstruksi, dan lain-lain. c. Bulan orang standar ( standar man month) Pemberian upah untuk bulanan seperti pelaksana lapangan,manajer prroyek, dan lain-lain. 2) Upah menurut hasil kerja 18 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan sistem ini tenaga kerja dibayar untuk jumlah unit pekerjaanyang telah diselesaikan tanpa menghiraukan jumlah waktu yangdipergunakan. a) Upah menurut standar waktu Dengan sistem ini upah dibayarkan berdasarkan waktu yangtelah distandarisasi guna menyelesaikan suatu pekerjaan. b) Upah menurut kerja sama pekerja dan pengusaha Sistem ini meliputi pembagian keuntungan yangpembayarannya dilakukan kemudian sebgai tambahan ataukombinasikan dengan sistem pembayaran upah yang telahdisebutkan di atas. Tabel 2.1 Contoh Analisa galian Tanah dengan Metode SNI DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Analisa 1 Uraian Pekerjaan koefisien Sat Harga Satuan Rp. 5 2 3 4 Pekerjaan Tanah SNI-03-2835-2008 6.1 1 m3 Galian Tanah dengan menggunakan alat berat 6.1.1 Tenaga Pekerja 0,0251 hari Mandor 0,005 hari Operator 0,0036 hari Pembantu Operator 0,0036 hari Sopir 0,0215 hari Pembantu Sopir 0,0215 hari 6.1.2 Material/Bahan Alat Bantu 0,025 set 6.1.3 Alat Exavator 0,0256 jam Dump Truck 0,1504 jam Jumlah Dibulatkan Sumber: SNI 2002 Jumlah Harga Rp. 6 19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.7 Produktivitas Secara umum produktivitas diartikan sebagai suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output : input (Umar, 1998). Dalam bidang konstruksi, produktivitas dikaitkan dengan waktu pelaksanaan proyek. Untuk mengetahui seberapa produktivitas dari seorang pekerja atau unit kerja perlu dilakukan perhitungan durasi waktu. Dimana demakin pendek durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan maka produktivitas semakin tinggi (Umar, 1998). Kinerja kerja atau kuantitas pekerjaan sangatlah berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya suatu proyek. Produktivitas diartikan sebagai efisiensi efektivitas atau output per jam tenaga kerja. Produktivitas juga disebut sebagi produktivitas tenaga kerja karena jumlah tenaga kerja yang ada lebih sedikit dibandingkan pekerjaan yang akan dikerjakan sehingga berpengaruh terhadap output yang akan dihasilkan karena adanya perbedaan kemampuan dari masingmasing pekerja dan penglaman kerjanya. Tingkatan dan tugas tenaga kerja pada masing-masing pekerjaan adalah sebagai berikut: a. Pekerja, jenis tenaga kerja ini adalah tingkatan tenaga kerja yang paling rendah. Upah yang diterima jenis tenaga ini pun paling rendah. Tugasnya hanya membantu dalam persiapan bahan atau pekerjaan yang tdak membutuhkan keahlian khusus. 20 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Tukang, adalah tenaga kerja yang langsung mengerjakan pekerjaan di lapangan dalam bidang c. tertentu sesuai petunjuk kepala tukang. Jenis tenaga kerja ini biasanya memiliki keterampilan dalam berbagai jenis pekerjaan, seperti pasangan batu kali, pasangan bata, pekerjaan flooring/pemasangan tegel, plesteran dll. d. Kepala tukang, merupakan tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan di lapangan dalam bidang tertentu sesuai keterampilannya dan memberi petunjuk sekaligus membawahi para tukang. e. Mandor, jenis tenaga ini adalah tingkatan tenaga kerja yang paling tinggi dan tugasnya hanya mengawasi pekerjaaan. 2.7.1 Kebutuhan dan Jadwal Tenaga Kerja Barchart dapat digunakan untuk menentukan jadwal kebutuhan tenaga kerja pada proyek konstruksi. Yang dimaksud dengan tenaga kerja disini adalah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam suatu kesatuan pekerjaan (Ibrahim, 2007). Contoh jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalah suatu pekerjaan proyek, sebagai berikut: Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk pekerjaan 1m 3 galian tanah adalah: 0,75 Pekerja 0,025 Mandor Berdasarkan indeks pekerjaan diatas, diketahui bahwa 0,75 Pekerja dan 0,025 Mandor dapat menyelesaikan pekerjaan 1m3 galian tanah dalam waktu satu hari. 21 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Untuk kegiatan sutu proyeek maka harus dicari masing-masing jumlah tenaga kerja pada setiap kegiatan dan dibuat rekapitulasi seperti pada Tabel 2.2. Kemudian berdasarkan data kebutuhan tenaga kerja tersebut dibuat barchart untuk mendapatkan jumlah tenaga kerja pada setiap waktunya. No Tabel 2.2 Contoh Daftar Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan Pekerjaan Mandor Tk. Batu Tk. Besi Pekerja 1 Pembesian 2 Pas. Bowplank 3 Galian Tanah 4 Urugan tanah kembali 5 Buangan tanah sisa 6 Urugan pasir urug 7 Pas. Fondasi 8 Beton sloof 9 Belon kolom 10 Beton ringbalk 11 Beton lantai kerja 12 Struktur atap 13 Pas. Dindinng Bata 1:3 14 Pas. Dinding bata 1:5 15 Plesteran 16 Pas. Ubin keramik 30/30 17 Pas. Ubin keramik 20/30 18 Pengecatan 22 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 19 Rangka Plafon & Plafon 20 Kusen 21 Pas. Genteng 22 ME 23 Penyelesaian Jumlah Sumber: Manajemen Konstruksi, 2013 2.8 Perencanaan Biaya Proyek 2.8.1 Tahapan Perencanaan Biaya Proyek Untuk satu pekerjaan proyek, diperlukan biaya yang jumlahnya sangat besar dan tertanam dalam kurun waktu yang cukup lama. Diperlukan identifikasi biaya proyek dengan tahapan sebagai berikut: 1. Tahapan pengembangan konseptual Pada tahap ini biaya dihitung secara menyeluruh berdasarkan informasi desain yang minim. Dipakai berdasarkan unit biaya bangunan berdasarkan harga per kapasitas tertentu. 2. Tahapan desain konstruksi Biaya proyek dihitung berdasarkan volume pekerjaan dan harga satuan. 3. Tahapan Pelelangan Biaya proyek dihitung oleh beberapa kontraktir sehingga didapatkan penawaran terbaik berdassarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja agar mendapatkan kontrak pekerjaan. 4. Tahapan Pelaksanaan 23 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada tahap ini biaya proyek dihitung lebih detail berdasarkann kuantitas pekerjaan, shop drawing dan metode pelaksanaan dengan ketelitian yang lebih tinggi. 2.8.2 Estimasi Biaya Rekayasa pembangunan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang berdasarkan analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dengan hasil seoptimal mungkin. Aspek itu dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan yaitu (Kodoatie, 1995) : 1. Tahapan studi 2. Tahapan perencanaan 3. Tahapan pelaksanaan 4. Tahapan operasi dan pemeliharaan Penyusunan RAB dan RAP adalah merupakan hasil analisa harga satuan bahan-bahan berdasarkan 2 metode, yaitu: a. Analisa Harga Satuan Berdasarkan SNI Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi setempat. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan. Kemudian dalam pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan rencana kerja serta syaratsyarat yang berlaku (RKS). Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 15 % - 20 %, dimana didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya 24 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tergantung dari jenis bahan dan komposisi. Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per hari. b. Analisa Harga Satuan Metode Lapangan Menurut Sastraatmadja (1991), penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran bukan biaya 14 sebenarnya (actual cost). Tentang cocok atau tidaknya suatu taksiran biaya dengan biaya yang sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil penaksir berdasarkan pengalamannya. Sehingga analisis yang diperoleh langsung diambil dari kenyataan yang ada di lapangan berikut dengan perhitungan koefisien / indeks lapangannya. Secara umum proses analisa harga satuan pekerjaan dengan metode Lapangan/Kontraktor adalah sebagai berikut : 1. Membuat Daftar Harga Satuan Material dan Daftar Harga Satuan Upah. 2. Menghitung harga satuan bahan dengan cara ; perkalian antara harga satuan bahan dengan nilai koefisien bahan. 3. Menghitung harga satuan upah kerja dengan cara ; perkalian antara harga satuan upah dengan nilai koefisien upah tenaga kerja. 4. Harga satuan pekerjaan = volume x (jumlah bahan + jumlah upah tenaga kerja). 2.8.3 Pareto’s Principle Pareto’s principle diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi berkebangsaan Italia bernama Vilfredo Pareto (1848-1932). Pareto’s principle dibuat untuk menemukan masalah atau penyebab dominan dari sebuah 25 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA permasalahan. Dengan mengetahui penyebab-penyebab dominan, maka akan bisa ditetapkan prioritas perbaikan. Perbaikan dari penyebab dominan ini akan membawa dampak yang berarti. Pareto’s principle adalah sebuah prinsip yang menjelaskan kepada kita bahwa pada setiap populasi terdapat beberapa hal lebih penting dari hal lainnya. Pareto’s principle dapat digunakan oleh setiap orang pada kehidupan sehariharinya, organisasinya, dan kelompok masyarakat lainnya (Koch, 1998). Secara umum, pareto’s principle merupakan sebuah observasi yang dilakukan pada banyak variabel dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terdistribusi secara merata. Pareto’s principle dapat diartikan dalam berbagai penjelasan sebagai berikut : 1. 20% input menghasilkan 80% output. 2. 20% pekerjamenghasilkan 80% hasil. 3. 20% konsumenmenghasilkan 80% pendapatan. 4. 20% dari penyebab karena 80% pemakaian. 5. 20% sisa material menghasilkan 80% seluruh biaya sisa material. 6. Dan lain-lain. 26 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 2.3. Penjelasan tentang Pareto’s Principle Sumber : Koch, 1998. Namun, pada dasarnya pareto’s principle adalah sebuah panduan kasar tentang konsep pendistribusian. Angka 20% dan 80% tidak persis digunakan. Kata kuncinya adalah banyak hal dalam kehidupan (usaha, pendapatan, pengeluaran) tidak terdisribusi merata yang angkanya tidak harus 20% dan 80%. Pareto’s principle memilikibeberapa kegunaan(Wignjosoebroto, 2006),yaitu: 1. Menunjukkan persoalan utama yang dominan dan perlu segera diatasi. 2. Kumulatif secara keseluruhan. 3. Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan koreksi dilakukan pada daerah terbatas. 27 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Menunjukkan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan sesudah perbaikan. Pareto’s principle dapat diaplikasikan untuk proses perbaikan dalam berbagai macam aspek permasalahan. Pareto’s principle ini tidak hanya efektif untuk pengendalian kualitas suatu produk, akan tetapi juga bisa diaplikasikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006): 1. Mengatasi permasalahan pencapaian efisiensi atau produktivitas kerja yang lebih tinggi lagi. 2. Permasalahan keselamatan kerja (safety). 3. Penghematan atau pengendalian material (sisa material), energi, dan lain-lain. 4. Perbaikan sistem dan prosedur kerja. 2.9 Pengumpulan data Pengumpulan data, memisah-memisahkan dan mengolahnya adalah sangat penting untuk menghitung biaya secara tepat. Seorang estimator harus menyimpan data-data dari biaya-biaya proyek yang sudah selesai dikerjakan sebanyakbanyaknya. Data itu harus lengkap berisi harga-harga bahan-bahan dan volumenya, keadaan buruh setempat, tempat bekerja, upah-upah, cuaca, keterlambatan dan sebab-sebabnya,biaya-biaya extra yang harus dikeluarkan berhubungan dengan keadaan setempat.semua data harus diarsipkan dengan rapi untuk dipakai sebagai petunjuk. 2.9.1 Meninjau lapangan 28 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sebelum menghitung perkiraan biaya proyek, estimator terlebih dahulu harus meninjau lapangan, (atau menunjuk seseorang untuk meninjau lapangan),untuk mempelajari keadaan setempat. Misalnya bila bangunan yang akan dibuat itu besar ukurannya maka sipeninjau lapangan harus melihat keadaan setempat dan tanah dimana bangunan akan didirikan, selidiki keadaan tanahnya, buatlah sketsa dari lapangan dengan menunjukkan hal-hal yang perlu diketahui, tentukan dimana kita akan mendirikan fasilitas-fasilitas pendukung proyek. 2.10 Penaksiran Anggaran Biaya Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran biaya bukan biaya sebenarnya actual cost. Tentang cocok atau tidaknya suatu taksiran biaya dengan biaya yang sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil si penaksir berdasarkan pengalaman nya. Kepandaian atau keterampilan dipakai memilih methoda yang dipakai, sedang pengalaman dipakai untuk mengambil keputusan yang tepat dalam cara cara penyelasaian proyek yang akan dikerjakan.(Sastraatmadja.A.Soedrajat, 1994) 2.10.1 Penaksiran terperinci Dilaksanakan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar pekerjaan dapat diselesaikan secara memuaskan, cara ini adalah cara yang terbaik dan dapat dipercaya. Ada 2 macam cara yaitu : 29 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. Cara harga satuan Dimana semua harga satuan, dan volume tiap tiap jenis pekerjaan dihitung. Misalnya : 1m3 beton bertulang harga nya Rp.205.000,- volume pekerjaan 100 m3, maka biaya seluruhnya : 100 m3 x Rp. 205.000,- = Rp. 20.500.000,b. Cara harga seluruhnya Dimana dihitung volume dari bahan –bahan yang dipakai dan juga buruh yang dikaryakan. Kemudian dikalikan dengan harga-harganya masing-masing,dan kemudian dijumlahkan seluruhnya. c. Cara kasar Dimana pekerjaan dihitung setiap m 2 atau setiap m2, jadi luas rumah 100 m2 @ Rp. 75.000,- / m2 berharga seluruhnya Rp. 7.500.000,- cara ini hanya untuk perkiraan secara kasar aja suatu, cara penaksiran biaya yang lengkap misalnya untuk suatu bangunan, harus termasuk didalamnya : harga tanah, biaya-biaya notaries, biaya perencanaannya,biaya kontraktor atau pelaksana, biaya subkontraktor,macam-macam biaya ekstra,bunga uang, asuransi, pajak-pajak dan lain sebagainya. Menaksir volume pekerjaan ialah menghitung banyaknya bahanbahan yang diperlukan seluruhnya. Jawatan-jawatan biayanya sudah menyediakan formulir isian untuk satu jenis bangunan, sehingga para kontraktor hanya tinggal mengisinya saja. Taksiran harga bila dibuat oleh kontraktor biasanya dipakai untuk penawaran harga. Bila dibuat oleh konsultan, arsitek atau insinyur biasanya dipakai untuk mengecek perhitungan yang dibuat para kontraktor atau untuk pemohonan biaya. 30 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Taksiran harga dari kemajuan pekerjaan biasanya dibuat oleh konsulta setiap bulan digunakan untuk pembayaran pekerjaan yang telah diselaikan oleh kontraktor, biasanya 10% atau 15% dari jumlah pembayaran ditahan oleh pemberi pekerjaan sebagai jaminan bahwa proyek agar diselesaikan sebaikbaiknya dan juga sebagai jaminan bila ternyata pembayaran lebih telah diterima kontraktor. Taksiran biaya terakhir biasa dibuat oleh konsultan, bila pekerjaan sudah selesai. Tujuannya ialah untuk menghitung sisa uang yang harus dibayarkan kepada kontraktor, dan untuk mengetahui biaya proyek sesungguhnya. 2.10.2 Kualifikasi seorang estimator atau penaksir biaya Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut : 1. Mempunyai pengetahuan /pengalaman yang cukup mengenai detail dari cara pelaksanaan. 2. Pengalaman dalam bidang konstruksi. 3. Mempunyai sumber-sumber informasi untuk mengetahui, harga bahan dan dimana dapat diperoleh, jam kerja buruh yang diperlukan, suatu peralatan yang diperlukan, ongkos-ongkos, overhead, dan segala macam biaya tambahan. 4. Pengambilan kesimpulan yang tepat mengenai harga, untuk berbagi daerah yang berlainan. 5. Methode yang tepat untuk menaksir biaya. 6. Mampu menghitung secara teliti, berhati-hati dan menaksir biaya mendekati biaya sebenarnya. 31 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7. Mampu menghimpun, memisah-misahkan memilih data yang berhubungan dengan pekerjaan. 8. Mampu membayangkan segala langkah untuk setiap jenis pekerjaan. 32 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Studi ini mengambil lokasi penelitian dilakukan di kota Tanjungbalai yaitu pada proyek Perumahan Green ratu Kuta Mehuli yang terletak pada Jl. Singosari Lk. III Kel. Gading Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai. Type perumahan ini adalah type . Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber: Sumber: www.google.earth.com (2016) 3.2 Waktu Penelitian Pengambilan data primer dilakukan dalam 1 minggu (jam kerja), yaitu melakukan pengawasan di lapangan atau observasi. Pengamatan di lapangan juga akan dilakukan wawancara langsung terhadap tukang atau pekerja pada proyek tersebut. Pengambilan data harga satuan lapangan diambil dengan cara wawancara terhadap pemilik-pemilik panglong yang menjual bahan bangunan yang dipergunakan 33 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.3 Tahap Survei Lapangan Pada tahap ini dilakukan pengecekan lokasi penelitian yang akan ditinjau. Pengecekan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan lapangan dan apa saja yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Pada tahap ini akan diketahui lokasi penelitian dan kapan waktu yang tepat untuk mengambil data yang akan diperlukan. 3.4 Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan tujuan untuk memperoleh dasar ilmu dan aturan yang akan digunakan untuk merancang langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data. Studi literatur ini dapat berupa landasan teori, metode yang akan digunakan dalam mengolah data, serta hasil-hasil penelitian yang akan dilakukakan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian itu sendiri. 3.5 Tahap Pengambilan Data Pada tahap ini dilakukan pengambilan data baik dari lapangan ataupun dari instansi terkait. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu: Data Primer, merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dilapangan dengan cara wawancara dan observasi lapangan. Data primer yang diperlukan adalah: 1. Data harga satuan bahan di lapangan yang diperoleh dari panglongpanglong disekitar lokasi penelitian. 2. Harga upah tukang yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara langsung terhadap tukang-tukang yang terlibat pada proyek tersebut. 3. Foto lokasi survey/proyek (lihat Gambar 3.2). 34 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 3.2 Foto Lokasi Proyek Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari instansi yang terkait pada penelitian ini. Data sekunder yang diperlukan adalah: 1. Gambar rencana proyek. 2. Rencana anggaran biaya. 3. Harga satuan pekerjaan. 4. Harga satuan bahan berdasarkan SNI. 3.6 Tahap Analisa Data Setelah diperoleh data primer dan data sekunder kemudian dilakukan analisa data dengan skema perhitungan pada Gambar 3.3. Harga Satuan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa Rencana Anggaran Rencana Anggaran Gambar 3.3 Skema Tahap Analisa Data 35 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada tahap ini, analisa data dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Menghitung volume pekerjaan, pada tahap ini volume pekerjaan diperoleh dari data RAB yang telah dibuat oleh owner proyek. 2. Menganalisa harga satuan bahan, harga satuan bahan merupakan harga yang harus dibayarkan untuk membeli per satuan jenis bahan bangunan. Harga satuan bahan ini diperoleh dari panglong-panglong tempat membeli bahan tersebut. 3. Menganalisa harga satuan pekerjaan, analisa ini digunakan meetode SNI. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) pada penelitian ini mengacu pada SNI dari Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan harga bahan dan upah didapatkan dari harga satuan perencanaan pekerjaan konstruksi Provinsi Sumatera Utara. Untuk Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) kontraktor harga bahan dilakukan survey langsung di lokasi yang telah diteliti sedangkan harga upah dari pihak kontraktor, koefisiensi Analisa upah dan bahan mengacu SNI dan untuk Owner Estimate (OE) harga upah dan harga bahan dari pihak developer. 4. Menghitung kembali nilai RAB yang telah diperoleh berdasarkan metode SNI. 5. Menganalisa rencana anggaran biaya dengan tahapan: Membuat daftar harga satuan bahan dan daftar harga satuan upah. Menghitung harga satuan bahan = Menghitung harga satuan upah kerja= 36 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Harga satuan pekerjaan= Rencana anggaran biaya yang akan dianalisa berdasarkan data harga satuan bahan yang diperoleh langsung dari panglong-panglong terkait dan data harga satuan upah yang telah diperoleh dari hasil wawancara terhadap tukang atau pekerja di peroyek tersebut kemudian disusun berdasarkan skema yang telah dibuat (lihat Gambar 3.4). Daftar Harga Satuan Daftar Harga Pekerjaan Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan Daftar Volume dan Harga Satuan Pekerjaan Rencana Anggaran Biaya Gambar 3.4 Skema Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya 6. Melakukan Analisis Pareto Pengidentifikasikan dengan menggunakan pareto’s principle. Pareto’s principle akan digambarkan dengan sebuah diagram yang disebut Diagram Pareto. Pembuatan Diagram pareto terdiri dari beberapa langkah. 37 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Langkah-langkah pembuatan diagram pareto dapat dijelaskan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006): 1. Kelompokkan masalah yang ada dan nyatakan hal tersebut dalam angka yang bisa terukur secara kuantitatif. 2. Atur masing-masing masalah yang ada sesuai dengan pengelompokan yang dibuat. Pengaturan dilaksanakan berurutan sesuai dengan besarnya nilai kuantitatif masing-masing. Selanjurnya gambarkan keadaan ini dalam bentuk grafik kolom. Penyebab nilai kuantitatif terkecil digambarkan paling kanan. 3. Buatlah grafik garis secara kumulatif (berdasarkan persentase penyimpangan) di atas grafik kolom ini. Grafik garis ini dimulai dari penyebab penyimpangan terbesar kemudian terkecil. 38 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Keseluruhan tahapan di atas, dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut: Mulai Survey lapangan Studi literatur Pengambilan data Data primer : Data sekunder : Observasi Wawancara Harga upah dan bahan di Lapangan Gambar Rencana Rencana Anggaran Biaya Analisa harga satuan pekerjaan Analisa harga satuan SNI Analisa Data: 1. Analisa Menggunakan SNI 2. Analisa Menggunakan Metode Pareto Kesimpulan dan saran selesai Gambar 3.5 Flow Chart Penelitian 39 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengamatan langsung dilapangan tentang perhitungan harga satuan satuan pekerjaan, diantaranya : Galian tanah pondasi Pasangan keramik 40x40 Pasangan bata Plesteran dan acian pada dinding Adapun perhitungan nya dengan menggunakan hasil pengamatan langsung berdasarkan survey lapangan (Biaya Nyata) dan analisa SNI, penelitian ini melaukan pengamatan berdasarkan studi kasus pada Proyek Pembangunan Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli,Type 36 / 105 KPR FLPP di Jl. Singosari, Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara. 4.2 Data Primer Data primer yang diperoleh dari hasil penelitian langsung dilapangan, yaitu : a. Harga Upah Nyata di Lapangan Harga upah nyata di lapangan diperoleh berdasarkan survey atau wawancara langsung di lapangan terhadap para pekerja yang terlibat dalam masing-masing pekerjaan yang diteliti. Survey ini dilakukan selama 1 hari, pada hari Senin 05 Desember 2016. Hasil survey dilihat pada Tabel 4.1. 40 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.1 Daftar Harga Upah Nyata di Lapangan UPAH NO KEAHLIAN SATUAN PER-HARI KETERANGAN Rp 1 Pekerja Hari 75,000.00 2 Mandor Hari 100,000.00 3 Kepala Tukang Hari 115,000.00 4 Tukang Batu, besi Hari 100,000.00 Sumber : Hasil Pengamatan Langsung di Lapangan, 2016 b. Harga Bahan di Lapangan Harga bahan di lapangan diperoleh berdasarkan perbandingan harga dari beberapa panglong untuk mendapatkan harga terendah bahan-bahan material yang diperlukan. Harga jenis-jenis bahan yang diperoleh berdasarkan survey dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan Di Lapangan 1 Semen portland Merah Putih Zak HARGA SATUAN (RP) Rp. 48,000.00 2 Pasir pasang m3 Rp. 70,000.00 3 Batu Bata Merah Bh Rp. M2 Rp.147,000.00 Kg Rp. 3,000.00 NO 4 5 JENIS MATERIAL Keramik Granit Standart 40x40 setara Granito Semen warna SATUAN KET 330.00 Sumber : Panglong Tunas Family, Tanjungbalai c. Perhitungan Koefisien Tenaga Kerja Perhitungan koefisien tenagakerja dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari lama waktu pengerjaan jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dari hasil survey lapangan. Dimana jenis pekerjaan yang diteliti adalah pekerjaan galian tanah 41 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pondasi, pekerjaan pekerjaan pasangan keramik 40x40, pekerjaan pasangan bata, pekerjaan plesteran dan acian pada dinding.adapun lokasi penelitian yang akan disurvey adalah Proyek Pembangunan Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli,Type 36 / 105 KPR FLPP di Jl. Singosari, Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara. Jenis-jenis pekerjaan yang diteliti ada 4 jenis, yaitu: 1. Pekerjaan Galian a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan galian sebanyak 1m 3 untuk kedalaman 1 meter. Tabel 4.3 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Galian Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam) Pekerja 5,82 Mandor 1,94 Sumber : Hasil Analisa Koefisien pekerja, αр = = = Koefisien mandor, αm 0,83 OH = = = 0,28 OH b. Kebutuhan material di lapangan - Nihil 2. Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP 42 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pasangan dinding ½ bata, 1PC : 4PP sebanyak 1 m2. Tabel 4.4 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Pasangan Dinding Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam) Pekerja 0,4 Tukang batu 0,4 Kepala tukang 0,04 Mandor 0,06 Sumber : Hasil Analisa Koefisien pekerja, αр = = = Koefisien tukang batu, αtb 0,06 OH = = = Koefisien kepala tukang, αkt 0,06 OH = = = Koefisien mandor, αm 0,006 OH = = = 0,0086 OH b. Kebutuhan material di lapangan Tabel 4.5 Koefisen Material pada Pekerjaan Pasangan Dinding 43 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Material Quantity Satuan Bata merah 64 Bh Semen Portland 6,5 Kg Pasir Pasang 0.03 m3 Sumber : Hasil Analisa 3. Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan lantai keramik granit standar (40x40), 1PC : 4 PP, sebanyak 1 m2. Tabel 4.6 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Lantai Keramik Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam) Pekerja 1,75 Tukang batu 0,875 Kepala tukang 0,91 Mandor 0,91 Sumber : Hasil Analisa Koefisien pekerja, αр = = = Koefisien tukang batu, αtb 0,25 OH = = = Koefisien kepala tukang, αkt 0,125 OH = = = 0,130 OH 44 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Koefisien mandor, αm = = = 0,130 OH b. Kebutuhan material di lapangan Tabel 4.7 Koefisen Material pada Pekerjaan Lantai Keramik Material Quantity Keramik granit (40x40) cm Satuan 6,5 Bh 7 Kg Pasir Pasang 0,04 m3 Semen warna 1,3 Kg Semen Portland Sumber : Hasil Analisa 4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan plesteran & acian dinding 1PC : 4 PP, sebanyak 1 m2. Tabel 4.8 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam) Pekerja 0,9 Tukang batu 0,9 Kepala tukang 0,09 Mandor 0,09 Sumber : Hasil Analisa Koefisien pekerja, αр = = = Koefisien tukang batu, αtb 0,129 OH = 45 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA = = Koefisien kepala tukang, αkt 0,129 OH = = = Koefisien mandor, αm 0,0129 OH = = = 0,0129 OH b. Kebutuhan material di lapangan Tabel 4.9 Koefisen Material pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding Material Semen Portland Pasir Pasang Quantity Satuan 5,3 Kg 0,0240 m3 Sumber : Hasil Analisa 4.3 Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari teori-teori atau tabel ketetapan dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Dalam hal ini, data yang digunakan sebagai data sekunder adalah data yang diambil dari Standard Nasional Indonesia untuk pekerjaan konstruksi bangunan. Data yang diambil berupa data ketetapan indeks satuan kerja yang telah disepakati untuk digunakan sebagai acuan dalam perhitungan anggaran biaya pekerjaan proyek konstruksi. Data ini yang kemudian akan di bandingkan dengan data indeks satuan kerja yang diperoleh dari hasil survey lapangan. 46 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adapun data tersebut yaitu : a. Daftar Harga Upah RAB Proyek Harga upah berdasarkan RAB proyek diperoleh dari PT.Ratu Parahyangan Sejagat. Daftar harga upah ini dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Daftar Harga Upah Berdasarkan RAB Proyek NO KEAHLIAN SATUAN UPAH PER-HARI Rp 1 Pekerja Hari Rp. 80,000.00 2 Mandor Hari Rp. 120,000.00 3 Kepala Tukang Hari Rp. 120,000.00 4 Tukang Batu, besi Hari Rp. 100,000.00 KET Sumber : PT.Ratu Parahyangan Sejagat b. Daftar Harga Bahan RAB Proyek Harga Bahan berdasarkan RAB proyek diperoleh dari PT.Ratu Parahyangan Sejagat. Daftar harga upah ini dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Daftar Bahan Berdasarkan RAB Proyek 1 Semen portland Merah Putih Zak HARGA SATUAN Rp. Rp. 58,000.00 2 Pasir pasang m3 Rp. 110,000.00 3 Batu Bata Merah Keramik Granit Standart 40x40 setara Granito Semen warna Bh Rp M2 Rp 170,000.00 Kg Rp NO 4 5 JENIS MATERIAL SATUAN KET 450.00 4,000.00 Sumber : PT.Ratu Parahyangan Sejagat c. Daftar Harga Satuan Pekerjaan SNI Daftar harga satuan masing-masing pekerjaan yang diteliti diuraikan sebagai berikut: 47 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Analisa Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Perhitungan harga satuan pada pekerjaan galian tanah pondasi berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi No Komponen A. 1 2 Tenaga Pekerja Mandor Satuan OH OH Perkiraan Kuantitas 0.9000 0.4500 Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) Rp. 80,000.00 Rp. 120,000.00 Rp 126,000.00 Jumlah Harga B. 1 Bahan - - - - - Rp Jumlah Harga Bahan C. 1 Peralatan - Rp 72,000.00 Rp 54,000.00 - - - - Rp Jumlah Harga Bahan - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 126,000.00 E. OVERHEAD & PROFIT ( 10% x D ) Rp F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 138,600.00 12,600.00 Rp 138,600.00 G. DIBULATKAN Sumber : Analisa SNI 2012 2. Analisa Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding ½ bata, 1pc : 4pp berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP No Komponen Satuan Perkiraan Harga Satuan Jumlah Harga 48 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kuantitas A. 1 2 3 4 Tenaga Pekerja Tukang batu Kepala Tukang Mandor OH OH OH OH (Rp) 0.3000 0.1000 0.0100 0.0150 Rp Rp Rp Rp (Rp) 80,000.00 100,000.00 120,000.00 120,000.00 Rp 37,000.00 Jumlah Harga B. 1 2 3 Bahan Bata Merah 5 x 10 x 20 cm Semen Portland Pasir pasang Bh Kg M3 70.0000 11.5000 0.0430 Rp 450.00 Rp 1,450.00 Rp 110,000.00 Peralatan - - Rp 31,500.00 Rp 16,675.00 Rp 4,730.00 Rp 52,905.00 Jumlah Harga Bahan C. 1 Rp 24,000.00 Rp 10,000.00 Rp 1,200.00 Rp 1,800.00 - - Rp Jumlah Harga Bahan - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 89,905.00 E. OVERHEAD & PROFIT ( 10% x D ) Rp F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 98,895.50 G. DIBULATKAN Sumber : Analisa SNI 2012 8,990.50 Rp 98,900.00 3. Analisa Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan keramik 40x40 cm berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.14. 49 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.14 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm No A. 1 2 3 4 Komponen Satuan Tenaga Pekerja Tukang batu Kepala Tukang Mandor Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) OH OH 0.7000 0.3500 Rp 80,000.00 Rp 100,000.00 Rp 56,000.00 Rp 35,000.00 OH OH 0.0350 0.0350 Rp 120,000.00 Rp 120,000.00 Rp 4,200.00 Rp 4,200.00 Rp 99,400.00 Jumlah Harga B. 1 2 3 4 Bahan Lantai keramik ( 40 x 40 ) cm Semen Portland Pasir pasang Semen warna Bh 6.5000 Rp. 24,285.71 kg m3 kg 8.1900 Rp 1,450.00 0.0450 Rp 110,000.00 1.3000 Rp 4,000.00 Rp 157,857.14 Rp Rp Rp 11,875.50 4,950.00 5,200.00 Rp 179,882.64 Jumlah Harga Bahan C. 1 Peralatan - D. Jumlah Harga Bahan JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp279,282.64 E. OVERHEAD & PROFIT ( 10% x D ) Rp 27,928.26 F. HARGA SATUAN (D+E) Rp307,210.91 - - - Rp G. DIBULATKAN Sumber : Analisa SNI 2012 - Rp307,200.00 4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M Perhitungan harga satuan pada pekerjaan plesteran & acian dinding , 1pc : 4pp, untuk 1 m berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.15. 50 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.15 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M No A. 1 2 3 4 Komponen Satuan Tenaga Pekerja Tukang batu Kepala Tukang Mandor Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) OH OH 0.3000 0.1500 Rp 80,000.00 Rp 100,000.00 Rp 24,000.00 Rp 15,000.00 OH OH 0.0150 0.0150 Rp 120,000.00 Rp 120,000.00 Rp Rp Rp 42,600.00 Jumlah Harga B. 1 2 Bahan Semen Portland Pasir Pasang Kg M3 6.2400 0.0240 Rp 1,450.00 Rp 110,000.00 Peralatan - - Rp Rp 9,048.00 2,640.00 Rp 11,688.00 Jumlah Harga Bahan C. 1 1,800.00 1,800.00 - - - Jumlah Harga Bahan Rp - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 54,288.00 E. OVERHEAD & PROFIT ( 10% x D ) Rp 5,428.80 F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 59,716.80 Rp 59,700.00 G. DIBULATKAN Sumber : Analisa SNI 2012 d. Volume Uraian Pekerjaan Rekapitulasi volume pekerjaan yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Volume Pekerjaan No. Jenis Pekerjaan 1 Pekerjaan Galian Pondasi 2 Pasangan dinding 1/2 bata 3 Pekerjaan Plesteran 1 PC : 4 PS 4 Pasang Keramik 40 x 40 Sumber : PT Ratu Parahyangan Sejagat VOL 3.78 136.37 259.76 33.9 SAT m3 m2 m2 m2 51 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Berdasarkan Survey Lapangan (Biaya Nyata) Perhitungan analisa harga satuan berdasarkan survey lapangan (biaya nyata) ini menggunakan data harga upah dan bahan nyata di lapangan yang diperoleh dari data primer. 1. Analisa Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata) Perhitungan harga satuan pada pekerjaan galian tanah pondasi berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata) No A. 1 2 Komponen Tenaga Pekerja Mandor Satuan OH OH Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) 0.8300 Rp 75,000.00 0.2800 Rp 100,000.00 Jumlah Harga B. 1 62,250.00 28,000.00 Rp 90,250.00 Bahan - - - - Rp Jumlah Harga Bahan C. 1 Rp Rp Peralatan - - - - - Rp Jumlah Harga Bahan - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 90,250.00 E. OVERHEAD & PROFIT ( 5% x D ) Rp 4,512.50 F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 94,762.50 Rp 95,000.00 G. DIBULATKAN Sumber : Hasil Analisa 52 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Analisa Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP (Biaya Nyata) Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding ½ bata, 1pc : 4pp berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP (Biaya Nyata) No Komponen A. 2 3 4 Tenaga Tukang batu Kepala Tukang Mandor Satuan OH OH OH Perkiraan Kuantitas 0.0600 0.0060 0.0086 Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) Rp 100,000.00 Rp 115,000.00 Rp 100,000.00 1 2 3 Bahan Bata Merah 5 x 10 x 20 cm Semen Portland Pasir pasang Bh Kg M3 64.0000 Rp 6.5000 Rp 0.0300 Rp 330.00 1,200.00 70,000.00 Peralatan - Rp 21,120.00 Rp 7,800.00 Rp 2,100.00 Rp 31,020.00 Jumlah Harga Bahan C. 1 6,000.00 690.00 860.00 Rp 12,050.00 Jumlah Harga B. Rp Rp Rp - - - Rp Jumlah Harga Bahan - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 43,070.00 E. OVERHEAD & PROFIT ( 5% x D ) Rp F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 45,223.50 G. DIBULATKAN Sumber : Hasil Analisa 2,153.50 Rp 45,000.00 53 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Analisa Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP (Biaya Nyata) Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan keramik 40x40 cm berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm (Biaya Nyata) No Komponen Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) A. Tenaga 1 Pekerja OH 0.5000 Rp 75,000.00 Rp 37,500.00 2 Tukang batu OH 0.2500 Rp 100,000.00 Rp 25,000.00 3 Kepala Tukang OH 0.0250 Rp 115,000.00 Rp 2,875.00 4 Mandor OH 0.0250 Rp 100,000.00 Rp 2,500.00 Rp 67,875.00 Jumlah Harga B. 1 Bahan Lantai keramik granit standart ( 40 x 40 ) cm Bh 6.5000 Rp 21,000.00 2 Semen Portland Kg 6.5000 Rp 1,200.00 Rp 7,800.00 3 Pasir pasang m3 0.0400 Rp 70,000.00 Rp 2,800.00 4 Semen warna Kg 1.3000 Rp 3,000.00 Rp 3,900.00 Rp 136,500.00 Rp 151,000.00 Jumlah Harga Bahan C. Peralatan 1 - - - - Rp Jumlah Harga Bahan - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 218,875.00 E. OVERHEAD & PROFIT ( 5% x D ) Rp 10,943.75 F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 229,818.75 G. DIBULATKAN Rp 230,000.00 Sumber : Hasil Analisa 54 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata) Perhitungan harga satuan pada pekerjaan plesteran & acian dinding , 1pc : 4pp, untuk 1 m berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.20. Tabel 4.20 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata) No Komponen Satuan A. 1 2 3 4 Tenaga Pekerja Tukang batu Kepala Tukang Mandor OH OH OH OH Perkiraan Kuantitas 0.1290 0.1290 0.0129 0.0129 Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) Rp 75,000.00 Rp 100,000.00 Rp 115,000.00 Rp 100,000.00 Jumlah Harga B. 1 2 Bahan Semen Portland Pasir Pasang Kg M3 5.3000 0.0240 Rp 1,200.00 Rp 70,000.00 Jumlah Harga Bahan C. 1 Peralatan - - - - Rp Rp Rp Rp 9,675.00 12,900.00 1,483.50 1,290.00 Rp 25,348.50 Rp Rp 6,360.00 1,680.00 Rp 8,040.00 Rp Jumlah Harga Bahan - D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) Rp 33,388.50 E. OVERHEAD & PROFIT (5%xD) Rp 1,669.43 F. HARGA SATUAN (D+E) Rp 35,057.93 Rp 35,000.00 G. DIBULATKAN Sumber : Hasil Analisa 4.5 Analisa Perbandingan Harga Satuan SNI Dan Biaya Nyata Berdasarkan analisa harga satuan SNI dan biaya nyata, maka didapatkan perbedaan atau selisih harga dari masing-masing satuan pekerjaan. Perbandingan harga ini, dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu: 55 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Perbandingan Daftar Harga Upah Dan Bahan Selisih harga upah dan bahan berdasarkan RAB Proyek dan biaya nyata dapat dilihat pada Tabel 4.21 dan Tabel 4.22. Tabel 4.21 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Upah Harga Upah Rencana Harga Per Jam Harga Per Hari No SA SAT (Rp) (Rp) T Jam/ 1 Pekerja OH Org 11,429 80,000 Jam/ 2 Mandor OH Org 17,143 120,000 Kepala Jam/ 3 OH Tukang Org 17,143 120,000 Tukang Jam/ 4 OH Batu Org 14,286 100,000 Sumber : Hasil Analisa Jenis Upah Harga Upah Biaya Nyata Harga Per Jam Harga Per Hari SAT Jam/ Org Jam/ Org Jam/ Org Jam/ Org (Rp) 10,714 14,286 16,429 14,286 SAT OH OH OH OH (Rp) 75,000 100,000 115,000 100,000 Tabel 4.22 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Bahan No Jenis Upah SATUAN 1 2 3 Semen portland Merah Putih Pasir pasang Batu Bata Merah Keramik Granit Standart 4 40x40 5 Semen warna Sumber : Hasil Analisa Kg m3 Bh Bh Kg Harga Bahan Rencana (Rp) 1,450 110,000 450 Harga Bahan Biaya Nyata (Rp) 1,200 70,000 330 24,286 4,000 21,000 3,000 2. Perbandingan Indeks Bahan dan Tenaga Kerja Selisih indeks bahan dan tenaga kerja berdasarkan SNI dan biaya nyata dapat dilihat pada Tabel 4.23 dan Tabel 4.24. 56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.23 Tabulasi Perbedaan Indeks Bahan No 1 Uraian Pekerjaan 1m3 3 4 1m2 1m2 1m2 Koefisien BIAYA SNI NYATA Selisih Galian tanah pondasi - - - - Bata Merah 5 x 10 x 20 cm Bh 70 64 6 Semen Portland Kg 6.5 5 Pasir pasang m3 11.5 0.04 3 0.03 0.013 5.3 0.94 0.024 0 6.5 6.5 0 1.69 0.04 1.3 0.005 0 .- Nihil 2 Sat Pasangan dinding 1/2 bata, 1PC : 4PP Plesteran & Acian, 1PC : 4PP Semen Portland Kg Pasir Pasang m3 6.24 0.02 4 Pasangan Keramik 40x40, 1PC : 4PP Lantai keramik granit standart ( 40 x 40 ) cm Semen Portland Bh Kg Pasir pasang Semen warna m3 Kg 6.5 8.19 0.04 5 1.3 Sumber : Hasil Analisa 57 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.24 Tabulasi Perbedaan Indeks Tenaga Kerja No 1 Uraian Pekerjaan 1m3 3 4 1m2 1m2 1m2 Koefisien BIAYA SNI NYATA Selisih Galian tanah pondasi OH OH 0.9 0.45 Pekerja Tukang batu Kepala Tukang OH OH OH Mandor OH 0.3 0.1 0.01 0.01 5 Pekerj Mandor 2 Satuan 0.83 0.28 0.07 0.17 Pasangan 1/2 bata, 1PC : 4PP 0.06 0.06 0.006 0.0086 0.24 0.04 0.004 0.0064 Plesteran & Acian, 1PC : 4PP Pekerja Tukang batu OH OH Kepala Tukang OH Mandor OH 0.3 0.15 0.01 5 0.01 5 0.129 0.129 0.0129 0.0129 0.171 0.021 0.0021 0.0021 Pasangan Keramik 40x40, 1PC : 4PP Pekerja Tukang batu OH OH Kepala Tukang OH Mandor OH 0.7 0.35 0.03 5 0.03 5 0.5 0.25 0.025 0.025 0.2 0.1 0.01 0.01 Sumber : Hasil Analisa 3. Perbandingan Harga Satuan Upah Dan Bahan Selisih harga satuan upah dan bahan berdasarkan SNI dan biaya nyata dapat dilihat pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.26. 58 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.25 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Upah No Jenis Pekerjaan Galian tanah pondasi Pasangan 1/2 bata, 2 1PC:4PP Plesteran & Acian, 3 1PC : 4PP Pasangan Keramik 4 40x40, 1PC : 4PP Sumber : Hasil Analisa 1 SNI REALISASI SELISIH RP (%) Rp 43,837.50 31.63 Rp 138,600.00 Rp 94,762.50 Rp 40,700.00 Rp 12,652.50 Rp 28,047.50 68.91 Rp 46,860.00 Rp 26,615.93 Rp 20,244.08 43.20 Rp 109,340.00 Rp 71,268.75 Rp 38,071.25 34.82 Tabel 4.26 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Bahan No Jenis Pekerjaan Galian tanah pondasi Pasangan 1/2 bata, 2 1PC:4PP Plesteran & Acian, 3 1PC : 4PP Pasangan Keramik 4 40x40, 1PC : 4PP Sumber : Hasil Analisa SNI REALISASI - - Rp 58,195.50 1 SELISIH RP (%) - - Rp 32,571.00 Rp 25,624.50 44.03 Rp 12,856.80 Rp 8,442.00 Rp 4,414.80 34.34 Rp 97,870.91 Rp 158,550.00 Rp 39,320.91 19.87 4. Perbandingan Keseluruhan Biaya Pekerjaan Yang Diteliti Antara SNI Dan Biaya Nyata Tujuan Dari mencari Perbandingan Biaya SNI dan Biaya Nyata adalah mendapatkan selisih total biaya nyata yang diteliti berdasarkan jenis-jenis pekerjaan yang diteliti, beberapa pekerjaannya yaitu : Galian tanah pondasi Pasangan keramik 40x40 Pasangan bata Plesteran dan acian pada dinding 59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.27 Tabulasi Perbandingan Selisih Harga Satuan Jadi dan SNI No 1 2 3 4 Jenis Pekerjaan Vol Pekerjaan Galian Pondasi Pasangan dinding 1/2 bata Pekerjaan Plestera 1 PC : 4 PS HSJ SNI Harga Total Harga Total Harga Sat Harga Sat HSJ SNI Rp 95,000.00 Rp 138,600.00 Rp Rp 45,000.00 Rp 98,900.00 Rp 6,136,650.00 Rp 35,000.00 Rp 59,700.00 Rp 230,000.00 Rp 307,200.00 Selisih Sat (Rp) (%) 164,808.00 31.46 Rp 13,486,993.00 Rp 7,350,343.00 54.50 Rp 9,091,600.00 Rp 15,507,672.00 Rp 6,416,072.00 41.37 Rp 7,797,000.00 Rp 10,414,080.00 Rp 2,617,080.00 25.13 JUMLAH Rp23,384,350.00 Rp 39,932,653.00 Rp16,548,303.00 DIBULATKAN Rp 23,384,000.00 Rp 39,933,000.00 Rp16,548,000.00 m3 3.78 359,100.00 Rp 523,908.00 Rp m2 136.37 m2 259.76 Pasang Keramik 40 x 40 m2 33.9 41.44 Sumber : Hasil Analisa 60 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Perbandingan Biaya Rencana dan Biaya Nyata (Rp) SNI Realisasi Harga (Rp) Rp15,507,672.00 Rp16,000,000.00 Rp14,000,000.00 Rp12,000,000.00 Rp10,000,000.00 Rp8,000,000.00 Rp6,000,000.00 Rp4,000,000.00 Rp2,000,000.00 Rp- Rp13,486,993.00 Rp10,414,080.00 Rp9,091,600.00 Rp7,797,000.00 Rp6,136,650.00 Rp523,908.00 Rp359,100.00 Pekerjaan Galian Pasangan dinding Plesteran & Acian Lantai Keramik Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Harga Biaya Rencana dan Biaya Nyata di Lapangan 61 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.6 Analisa Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Pareto Setelah menghitung perbandingan keseluruhan biaya yang diteliti dibuat selanjutnya pengolahan data akan dihitung dengan analisa pareto. Tahap awal dari analisa pareto adalah mencari bobot tiap pekerjaan pada proyek dengan rumus: Hasil dari perhitungan tersebut adalah : Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Pareto Diagram Pareto 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Rp20,000,000.00 Rp15,000,000.00 Rp10,000,000.00 Rp5,000,000.00 RpPekerjaan Pasang Keramik Pasangan dinding Pekerjaan Galian Plestera 1 PC : 4 40 x 40 1/2 bata Pondasi PS Gambar 4.2 Grafik Pareto Dari grafik diatas setelah mendapatkan perhitungan diagram pareto dapat kita lihat jumlah pekerjaan yang menyebabkan biaya terbesar yaitu: 1. Pekerjaan plesteran dan acian 1 PC : 4 PS 2. Pemasangan keramik 40 x 40 cm 62 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan biaya survey di lapangan, analisa RAP memiliki tingkat keakurasian 58.56% dari nilai analisa RAB berdasarkan SNI. b. Berdasarkan analisa, diperoleh selisih harga RAB dan RAP dari pekerjaan yang diteliti adalah Rp. 16.548.303 atau 41,44% terhadap nilai total Analisa RAB berdasarkan SNI. c. Berdasarkan identifikasi biaya menggunakan metode diagram pareto dapat diketahui bahwa pekerjaan yang menyebabkan pengeluaran biaya terbesar yaitu : 1. Pekerjaan plesteran dan acian pada dinding. 2. Pekerjaan pemasangan keramik 40 x 40 cm. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, diusulkan beberapa saran sebagai berikut : a. Sebaiknya kontraktor dalam menyusun RAB, dapat meiampertimbangkan besaran selisih biaya penawaran tidak jauh berbeda dengan biaya sebenarnya di lapangan, karena bila biaya penawaran cukup wajar maka daya saing untuk tender lebih tinggi. 63 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Apabila adanya penelitian lanjut untuk membandingkan biaya nyata dan biaya rencana di dalam proyek sebaiknya menggunakan harga upah dan bahan di tahun proyek berjalan. 64 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, H. Bachtiar. 2001. Rencana Dan Estimate Real of Cost. Jakarta : Bumi Aksara. Koch, Richard. 1997. The 80/20 Principle The Secret of Achieving More With Less. London. Kuddi, Gia Rosalia Sangle. 2015. Studi Perbandingan Anggaran Biaya Pada Proyek Pembangunan Rumah Khusus Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Dan TNI di Kabupaten Dogiyai Prov. Papua Sebagai Upaya Meningkatkan Keuntungan Kontraktor, dalam jurnal: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Lantang, Fharel Novel. Dkk. 2014. Perencanaan Biaya Dengan menggunakan Perhitungan Biaya Nyata Pada Proyek Perumahan (Studi Kasus Perumahan Green Hill Residence), dalam jurnal : Sipil Statik Vol. 2 No. 2, 73 – 80, ISSN 2337 – 6732. Mamonto, Hamka Prasetia. Dkk. 2015. Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado, dalam jurnal : Tekno Vol. 13/ No.64. Sastraatmadja, Ir. a. Soedradjat. 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung : Nova Suharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta : Erlangga. 65 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA