Uploaded by Apasawa Cukardeleng

Makalah instalasi bangunannn

advertisement
Makalah instalasi bangunan
“Sistem Penerangan ”
Kelompok :
1. JULFIRAWATI LAUNURU
2. ANGEL WATTIMENA
3. AHMAD IKBAL SALONG
4. KEVIN M HULISELAN
POLITEKNIK NEGERI AMBON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI D-4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah INSTALASI
BANGUNAN dengan judul “INSTALASI PENERANGAN ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Ambon,08 November 2021
penulis
2
DAFTAR ISI
1. Cover
2. Lembaran Asistensi
3. Kata Pengantar
I
4. Daftar Isi
II
5. Bab I Pendahuluan
I.I Latar Belakang
I.II Rumusan Masalah
I.III Tujuan Penulisan
I.IV Manfaat Penulisan
6. Bab II Tinjauan Pustaka
II.I Teori Umum
II.II Pengertian Dari Sistem Penerangan
II.III Fungsi Komponen-Komponen Sistem instalasi Penerangan
7. Bab III Pembahasan
III.I Penguraian Gambar Mengenai Sistem Penerangan
III.II Cara Kerja Sistem Penerangan
III.III Peralatan Dalam Sistem Instalasi penerangan
8. Bab IV Penutup
IV.I Kesimpulan
IV.II Saran
9. Lampiran Gambar
10. Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Suatu penerangan di perlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek secara visual. Penerangan
umum dibuat untuk mempermudah dan membantu manusia dalam melihat obyek pada waktu malam
hari atau suasana gelap. Suatu kota tanpa penerangan j akan seperti kota mati, dan kemungkinan akan
terjadi banyak kasus kejahatan, kecelakaan lalulintas, dan akan berdampak buruk pada kehidupan sosial
kota pada malam hari.begitupun dalam suatu bangunan. Suatu kota dengan penerangan lampu yang
baik, akan menjadikan wajah kota menjadi lebih baik, cantik, dan indah. Selain itu berdampak lebih baik
terhadap kehidupan sosial masyarakat kota. Salah satu pembangunan infrastruktur perkotaan adalah
pembangunan dan pemasangan lampu penerangan. Dalam pelaksanaan pembangunan lampu
penerangan umum diperlukan perencanaan yang baik, sehinggan pemasangan lampu penerangan
umum tersebut mempunyai efisiensi yang tinggi, mempunyai kuat penerangan yang cukup dan biaya
operasional yang murah. Salah satu cara memperoleh tujuan tersebut adalah dengan memilih jenis
lampu yang tepat, yang akan digunakan sebagai lampu penerangan jalan umum. Dan intensitas lampu
penerangan jalan umum harus sesuai dengan ketentuan agar lampu penerangan umum dapat beroprasi
dengan baik. Oleh karena itu penulis merasa perlu mengangkat masalah ini dengan serius.
I.II Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang
akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Apa saja yang dapat diuraikan dari gambar mengenai sistem penerangan ?
2. Bagaimana cara kerja sistem penerangan dalam sistem penerangan ?
3. Apa saja peralatan yang digunakan pada sistem penerangan?
4
I.III Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apa saja yang ada pada gambar mengenai sistem penerangan
2. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem penerangan.
3. Untuk mengetahui apa saja peralatan yang digunakan pada sistem penerangan.
I.IV Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan serta meningkatkan daya
berpikir mengenai apa saja yang ada pada gambar mengenai sistem penerangan, bagaimana cara
sistem penerangan, dan apa saja peralatan yang digunakan pada sistem penerangan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Umum Sistem Penerangan.
Dalam arsitektur cahaya memiliki pengaruh yang sangat vital. Pencahayaan merupakan
peranan yang sangat penting dalam arsitektur, baik dalam menunjang fungsi ruang dan
berlangsungnya berbagai kegiatan di dalam ruang, membentuk citra visual estetis, maupun
menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna ruang (Manurung, 2012).
Penerangan memegang peranan penting dalam desain bangunan, baik dari segi fungsi
maupun estetika. Penerangan pada bangunan yang telah terencana dengan baik dan seksama
dapat menampilkan kelebihan desain arsitektur dan interior sekaligus menciptakan keindahan
atmosfer ruang. Dalam suatu bangunan cahaya dapat menciptakan suasana dan karakter tertentu
pada ruang. Lewat perencanaan penerangan yang tepat, maka dapat memberikan sentuhan
khusus pada desain bangunan.
Secara garis besar sumber cahaya pada bangunan dibagi menjadi dua yaitu cahaya alami
yang sumber utamanya dari matahari dan cahaya buatan yang sumber cahayanya dari alat
penerangan (Akmal, 2006).Pencahayaan adalah salah satu fitur mendasar dari suatu rancangan
bangunan dengan tujuan utama dari desain pencahayaan adalah untuk penerangan yang tepat,
memberikan efek warna yang sesuai, dan pencahayaan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Pencahayaan yang baik haruslah yang bisa menciptakan rasa kenyamanan khususnya
kenyamanan secara visual bagi seluruh pengguna bangunan, selain itu pencahayaan juga sangat
berperan penting dalam produktivitas yang dihasilkan pengguna bangunan. Pencahayaan pada
bangunan tidak hanya tentang cahaya dari lampu melainkan juga cahaya langsung dari sinar
matahari atau yang lebih dikenal dengan pencahayaan alami.
Pada bangunan cahaya alami masuk melalu bukaan bukaan dinding atau jendela,
menurut Neufert (2002) bukaan dinding baru akan efektif dalam menaikan intensitas cahya
dalam suatu ruang yaitu apabila perbandingan antara dimensi bukaan dinding dengan dimensi
ruang adalah 10 sebesar 1/6 sampai dengan 1/3. Sedangkan proses perancangan arsitektur yang
mempertimbangkan pemanfaatan cahaya alami membutuhkan pertimbangan yang sangat
matang, karena pencahayaan alami bergantung pada cahaya matahari yang cendrung berubah
baik sudut cahayanya, arah cahaya, maupun intensitas cahayanya (Samani, 2012). Dan untuk
pencahayaan buatan diperlukan pada saat malam hari dimana matahari tidak lagi bersinar namun
aktivitas manusia masih membutuhkan cahaya. Penerangan buatan adalah sistem penerangan
buatan manusia, misalnya lampu, lilin, lentera, lampu listrik, dll. Fungsi utama penerangan
buatan adalah memberikan cahaya yang menggantikan sinar matahari. Namun dipihak lain,
penerangan buatan juga dapat dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan suasana dan
atmosfir tertentu (Akmal, 2006).
6
Menurut Soegijanto (1998), pencahayaan buatan adalah pencahayaan tambahan yang
diperlukan untuk menambah tingkat pencahayaan dari pencahayaan alami. Pencahayaan buatan
ini sebaiknya diperoleh dari instalasi pencahayaan buatan untuk pencahayaan malam hari.
Gabungan dari 16 pencahayaan alami dan pencahayaan buatan akan lebih memberikan
kenyamanan visual jika tampak cahaya dari lampu yang digunakan mirip dengan tampak cahaya
alami. Pencahayaan buatan berasal dari sumber cahaya buatan manusia yang dikenal dengan
lampu atau luminer. Pada cuaca yang kurang baik dan malam hari, pencahayaan buatan sangat
dibutuhkan. Perkembangan teknologi sumber cahaya buatan memberikan kualitas pencahayaan
buatan yang memenuhi kebutuhan manusia, selain itu pencahayaan buatan juga membutuhkan
energi untuk diubah menjadi terang cahaya. Segi efisiensi menjadi pertimbangan yang sangat
penting selain menjadikan pencahayaan buatan sesuai dengan kebutuhan manusia.
Pencahayaan buatan yang efisien mempunyai fokus kepada pemenuhan pencahayaan
pada bidang kerja. Sehingga pada dasarnya pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan
apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak
mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun
yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta
terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat.
2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman.
3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja.
4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak
berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangbayang.Meningkatkan lingkungan
visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi (Amin, 2011). Menurut Akmal (2006), ragam
tipe lampu berdasarkan sumbernya jenis sumber cahaya dibagi kedalam tiga golongan sebagai
berikut :
7
a. Lampu Pijar
Cahaya dihasilkan oleh filament dari bahan tungsten yang berpijar karena panas. Efikasi
lampu rendah 8-10 % energi yang menjadi cahaya. Sisa energi terbuang dalam bentuk panas.
Cahaya lampu pijar tercipta dari pemanasan 17 atau pemijaran. Cara kerjanya adalah dengan
mengalirkan tenaga listrik ke kawat filamen yang ada di dalam tabung kaca. Kawat filamen yang
terkena aliran panas listrik inilah yang kemudain mengeluarkan cahaya. Lampu pijar ini juga
biasa disebut sebagai filamen tungsten atau incandescent bulb.
b. Lampu Fluorescent atau TL
Cahaya dihasilkan oleh pendaran bubuk fosfor yang melapisi bagian dalam tabung
lampu. Ramuan bubuk menentukan warna cahaya yang dihasilkan. Lebih dari 25% energi
menjadi cahaya. Lampu fluoresen biasanya berwarna putih. Didalam tabung kaca ini berisi
bubuk fluoresen. Cara kerja fluoresen menggunakan reaksi kimia dengan memanaskan kedua
ujung tabung dengan tenaga listrik, kemudian aliran panas listrik tersebut merambat membentuk
bubuk fluoresen bereaksi dan memancarkan cahaya
8
c. Lampu HID (High-Intensity Discharge)
Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam. Termasuk dalam golongan
ini adalah lampu Merkuri, Metal Halida dan Sodium Bertekanan.
d. Lampu Tungsten
Halogen Lampu tungsten halogen merupakan lampu sejenis lampu pijar namun berisi
gas halogen di dalamnya. Gas halogen ini yang membantu lampu memiliki cahaya yang sangat
terang. Dengan daya yang sama yang digunakan lampu pijar, lampu tungsten halogen mampu
menghasilkan daya cahaya dua kali lebih terang.
e. Lampu PAR (Parabolic Aluminezed Reflector)
Lampu PAR (Parabolic Aluminezed Reflector) adalah lampu yang terbuat dari tabung
filamen tungsten holagen atau lampu yang berada dalam reflektor optik. Lampu ini terbungkus
sehingga sering juga disebut lampu di dalam lampu. Warna cahaya lampu tidak hanya kuning
namun juga beragam warna lainnya.
9
Sedangkan berdasarkan fungsinya lampu mempunyai dua macam tipe yaitu :
1. Lampu Gantung
Dari lampu gantung sendiri memiliki banyak jenis lampu gantung sebagai berikut
a) Led
Led merupakan jenis lampu yang paling sering dan banyak digunakan oleh
masyarakat. Lampu Led yang kepanjangan Light Emitting Diode adalah lampu yang
memiliki sumber cahayanya berasal dari dioda. Jenis lampu ini tidak menggunakan
filamen, hal tersebut menjadikannya hemat daya dan memiliki jangka waktu pemakaian
yang cukup panjang. Kumpulan dioda lampu kemudian akan dirakit menjadi rangkaian
serta dibentuk menjadi lampu LED yang utuh. LED memiliki cahaya yang sangat terang
sehingga bisa dipakai untuk apa saja. Ia memiliki banyak manfaat bagi kehidupan
manusia.Jenis lampu ini memiliki berbagai macam ukuran yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhanmu. Kekurangan dari lampu LED adalah cahayanya yang tidak bisa difokuskan
seperti jenis lampu lainnya.
b) Pijar
Lampu pijar merupakan generasi awal dari berbagai jenis lampu beredar
yang ada saat ini. Jenis lampu ini masih memakai tungsten yang dipanaskan agar
bisa mengeluarkan cahaya. Di bagian dalamnya, filamen tungsten biasanya
dicampurkan dengan gas nitrogen atau diletakkan di dalam ruangan kedap
10
udara.Semakin tinggi voltase lampu pijar maka lampu tersebut akan
mengeluarkan panas yang berlebih ketika kita digunakan. Salah satu kelebihan
dari lampu pijar adalah cahayanya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Saat ini,
lampu pijar dipasang di rumah modern untuk memberikan kesan tradisional dan
tenang. Sayangnya, lampu pijar memiliki ketahanan pemakaian yang kurang baik.
c) Neon Kompak
Lampu neon kompak adalah salah satu jenis dari lampu neon biasa, namun
dengan ukuran yang lebih kecil. Ciri-ciri dari lampu neon kompak adalah
bentuknya yang mirip dengan lampu pijar.Dalam penggunaannya, lampu neon
kompak memiliki sedikit perbedaan dengan lampu pijar yang membutuhkan
panas. Lampu neon kompak membutuhkan aliran listrik agar gas di dalam lampu
bisa menyala.
d) HID
Lampu HID memiliki kepanjangan high intensity discharge. Jenis lampu
ini banyak digunakan di daerah yang membutuhkan cahaya lebih karena ia
memiliki cahaya yang cukup terang. Kelebihan dari jenis lampu HID
adalahcahayanya yang lebih terang daripada jenis lampu pendar lainnya. Namun,
11
hal tersebut juga menjadi kelemahannya karena ia memerlukan daya yang lebih
besar untuk menghidupkannya. Lampu HID sering dipakai untuk kendaraan yang
menginginkan cahaya lampu yang lebih terang. Biasanya lampu bawaan
kendaraan belum memiliki cahaya yang cukup terang. Karena ia memiliki cahaya
terang, lampu ini juga memiliki harga yang cukup mahal.
e) Halogen
Halogen merupakan lampu yang memiliki ukuran sama seperti lampu
kompak dengan cara penggunaan yang cukup mudah. Pada bagian dalam lampu
ini terdapat filamen yang dibuat dari tungsten. Filamen tersebut terbungkus di
dalam gas halogen seperti bromin dan iodin. Gas halogen akan membuat lampu
ini jadi lebih terang sekaligus meningkatkan daya tahan pemakaian dari lampu
jenis ini.
f) Pendar
Lampu pendar adalah jenis lampu generasi baru yang menggantikan
generasi lampu pijar. Jenis lampu ini banyak diminati masyarakat karena ia
membutuhkan daya yang lebih sedikit untuk menghasilkan cahaya yang sama
terangnya dengan lampu pijar. Salah satu kelebihan dari lampu pendar adalah
12
cahaya yang ia keluarkan lembut sehingga tidak menyakiti mata. Namun, lampu
ini juga memiliki kekurangan yaitu lampu ini adalah tidak bisa dipakai bersama
dengan dimmer. Lampu ini biasanya digunakan di rumah-rumah karena harganya
yang cukup terjangkau.
g) Uap Natrium
Lampu uap natrium bertekanan rendah merupakan salah satu jenis lampu
yang akan jarang ditemui di sekitar kita. Jenis lampu ini perlu dipanaskan
beberapa saat sebelum bisa menghasilkan cahaya yang cukup terang. Biasanya,
jenis lampu ini digunakan di tempat yang luas seperti jalanan dan tempat parkir.
h) Mercury
Mercury memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja lampu
fluoresen. Hal ini karena cahaya yang dihasilkan oleh lampu mercury didasarkan
pada terjadinya loncatan elektron (electron discharge) pada tabung lampu. Lampu
mercury memiliki 2 bagian, yaitu tabung dalam dan tabung luar.Pada bagian
tabung dalam, lampu diisi merkuri untuk menciptakan radiasi ultraviolet dan gas
argon yang memiliki fungsi sebagai keperluan start. Sedangkan pada bagian
bohlam luar memiliki fungsi sebagai rumah tabung untuk menjaga kestabilan
suhu di sekitar tabung.
13
i) Sodium Tekanan Rendah(SOX)
Lampu SOX adalah salah satu jenis lampu tabung. Oleh karena itu, prinsip kerja
lampu SOX sama dengan prinsip kerja lampu tabung pada umumnya, yaitu didasarkan
pada terjadinya peristiwa pelepasan elektron (electron discharge) yang ada di dalam
tabung gas (arc tube).Tujuan dibuatnya lampu sodium dengan tekanan rendah adalah
demi mencapai efficacy yang setinggi-tingginya, yaitu hingga mencapai 200 lm/watt.
j) Sodium Tekanan Tinggi (SON)
Jenis lampu sodium tekanan tinggi (biasa disebut dengan lampu SON)
memiliki prinsip kerja yang mirip dengan prinsip kerja jenis lampu sodium
14
tekanan rendah, yaitu didasarkan pada peristiwa pelepasan elektron pada bagian
dalam tabung lampu.
k) hybrid halogen CFL
Jenis lampu halogen CFL merupakan kombinasi dari tiga lampu, yaitu
CFL, halogen, dan lampu pijar. Meski memiliki ukuran kecil seperti lampu pijar,
lampu hybrid ini memiliki cahaya yang jauh lebih terang dan ketahanan yang
lebih lama. Berbeda dengan lampu HID yang kurang aman untuk keperluan
rumah tangga, lampu hybrid dirasa cukup aman dan efisien karena telah
memperoleh sertifikat aman dari Environmental Protection Agency dan US
Department of Energy.
l) Compact Flourescent Light Blue
15
Jenis lampu fluoresen ini disebut juga sebagai lampu neon kompak. Lampu ini
adalah salah satu lampu hemat energi yang bisa menggantikan bohlam lampu pijar. Jenis lampu
ini memiliki harga yang agak mahal namun hemat listrik.
m) Antique Light Bulb
Lampu antik adalah jenis lampu yang memiliki berbagai bentuk yang
unik. Biasanya jenis lampu ini ada di kafe, hotel, dan restoran. Selain sebagai
penerangan, lampu antik juga memiliki fungsi estetika.
n) Colored Blub
16
Jenis lampu ini pada dasarnya adalah lampu bohlam pijar biasa, namun dengan
kaca berwarna warni. Warna yang ada pada kaca lampu ini berfungsi untuk menaikkan
mood seseorang. Biasanya jenis lampu ini digunakan untuk mendesain restoran dan toko.
2. Lampu Tempel
Lampu temple juga mempunyai beberapa tipe lampu temple antara lain :
a. Fluorescent Circline
Jenis lampu ini sama dengan lampu TL, namun dengan bentuk lingkaran.
Lampu ini cocok digunakan jika kamu memiliki ruangan yang tidak begitu
luas.Hal ini karena jenis lampu ini tidak memakan banyak tempat. Karena
bentuknya yang tidak memakan banyak tempat, lampu ini banyak
digunakan di rumah dan kafe yang berukuran kecil.
b. Fluorescent Tube
17
Lampu fluoresen biasanya disebut dengan lampu TL. Lampu jenis ini
telah dikembangkan sejak tahun 1980-an. Gas flor digunakan lampu ini
untuk menghasilkan cahaya. Energi listrik di dalam lampu akan
membangkitkan gas sehingga lampu akan mengeluarkan sinar ultraviolet.
Sinar ultra violet itu kemudian akan mebangkitkan fosfor.
c. Neon
Salah satu lampu yang bisa dikreasikan agar memiliki warna-warna yang
menarik adalah lampu neon. Sesuai dengan namanya, lampu ini berisikan
gas argon atau neon yang bisa menghasilkan warna yang berbeda. Gas
yang terdapat di dalam lampu ini akan menyala ketika terdapat aliran
listrik yang melewati gas tersebut. Ketika lampu neon sudah menyala
maka daya listrik yang dibutuhkannya akan berkurang dan menjadikannya
lebih hemat daya. Lampu neon banyak diaplikasikan sebagai lampu hias
yang memiliki warna menarik.
d. Lampu Led Panel
18
Lampu LED menjadi salah satu jenis paling populer digunakan pada
interior rumah minimalis. LED panel berbentuk bulat atau tabung akan
memberikan kesan cahaya yang tersembunyi. Bentuk lampu yang terkesan
‘menghilang’ ini sangat khas dengan tema minimalis.Karena lampu ini
ditanam di dalam plafon, maka cahayanya akan memancar pada dinding,
lantai, dan plafon. Kesan dramatis membuat langit-langit menjadi lega dan
cocok diaplikasin pada berbagai ruangan.Tidak hanya satu titik, lampu
LED panel umumnya dipasang hingga enam buah atau sesuai keperluan
asupan cahaya yang mengelilingi ruangan.
e.
Lampu Kotak
Selain lampu LED Roll, bentuk lampu kotak juga banyak dipilih
sebagai centerpiece untuk menghias ruangan berdesain minimalis. Dengan
asupan cahaya yang lebih besar, lampu kotak biasanya dipasang pada
ruang tamu atau ruang keluarga. Untuk ruangan yang lebih luas, lampu
jenis ini juga bisa dikombinasikan dengan lampu LED Roll.Pilih lampu
kotak dengan nuansa warna bening atau hitam putih yang desainnya
simpel agar kesan minimalis tetap terasa. Lampu centerpiece minimalis
lain juga ada yang berbentuk bulat dan sedikit menonjol, namun pilihlah
bentuk sesederhana mungkin yang minim ukiran dan tekstur.
19
BAB III
PEMBAHASAN
III.I Penguraian Gambar Mengenai Sistem Penerangan
Bangunan publik adalah bangunan yang digunakan oleh masyarakat umum. Bangunan publik yang
dibahas meliputi hotel, rumah sakit, arena olah raga, dan pusat perbelanjaan.
Hotel dirancang dengan mempertimbangkan faktor akomodasi dan pelayanan untuk kebutuhan modern
baik menyangkut perdagangan maupun sebagai peristirahatan.
Ruangan hotel dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu area kerja (ruang resepsionis, perkantoran), area
umum (ruang pertemuan), dan area sirkulasi (tempat keluar masuknya barang, jalanan keluar masuknya
manusia).
Ketiga macam ruangan tersebut tidak boleh terjadi silau dan tanpa perbedaan penerangan (kontras)
yang menyolok. Untuk itu diusahakan rasio kerataan penerangan mendekati nilai 1. Kuat penerangan
pada setiap jenis ruangan seperti tercantum pada Tabel.
Ruang medis di rumah sakit dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1) Kategori 1
20
Meliputi ruang-ruang antara lain fisioterapi, perawatan, hidroterapi, ruang praktek dokter umum dan
dokter gigi, pemeriksaan angiografi, dan dialisa.
2) Kategori 1E
Meliputi ruang-ruang antara lain ruang pembedahan kecil, ruang bersalin, bedah rawat jalan, dan
pemeriksaan intensif.
3) Kategori 2E
Meliputi ruang-ruang antara lain ruang persiapan bedah, pemulihan, bedah gips, kateterisasi jantung,
bersalin klinis.
Kuat penerangan untuk meja operasi di rumah sakit distandarkan 10.000 hingga 50.000 lx, sedangkan
untuk ruang terapi 1000 lx, 100 lx untuk sal, untuk koridor sekirar ruang pasien 3 hingga 5 lx, dan lampu
tidur 0,1 Lx.
Khusus untuk penerangan ruang operasi disiapkan genset cadangan sebagai catu daya pengganri khusus
(CDPK) dengan maksud agar sumber listrik untuk ruang operasi tidak terputus walaupun terjadi
gangguan suplai listrik dari perusahaan listrik.
Jika sumber listrik dapat terputus karena disengaja diputus untuk suatu perbaikan, ganggusnan instalasi
di dalam gedung dan gangguan dari sumber listrik maka penerangan di dalam gedung padam.
Untuk mengatasi kepanikan atar keselamatan kalau terjadi pemadaman lampu tersebut maka
diperlukan lampu darurat.
Berdasarkan lokasi pemasangannya lampu darurat dibedakan menjadi 2, yaitu lampu darurat pada
lintasan penyelamatan atau evakuasi dan lampu darurat di dalam ruangan.
Lampu darurat di dalam ruangan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1) Lampu darurat yang menyala terus menerus (ditandai dengan tulisan PINTU BAHAYA atau EXIT)
dipasang sebagai indikator pada pintu keluar. Lampu ini penting untuk keperluan evakuasi pada gedung
gedung pertunjukan atau olah raga, dan terowongan.
2) Lampu darurat yang tidak selalu menyala yaitu lampu darurat di dalam ruangan yang hanya menyala
jika terjadi gangguan pada lampu penerangan yang normal.
Tujuan dipasang lampu darurat semacam ini antara lain agar tidak terjadi kepanikan dan pekerjaan tetap
berlangsung dengan aman (misalnya: ketika pekerja sedang mengoperasikan gergaji bundar) bila terjadi
gangguan penerangan, pengawasan oleh petugas keamanan (menggunakan CCTV) penerangan untuk
kebutuhan komersial, lampu pada ruang operasi (Ruang 2E).
III.II CARA KERJA SISTEM PENERANGAN
21
Instalasi penerangan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dari suatu bangunan tempat tinggal
maupun bangunan lainnya, agar bangunan tersebut dapat menjadi bangunan yang memiliki fungsi
seperti yang kita inginkan. pemasangan instalasi peneranganyapun juga harus diperhatikan agar dalam
penggunaanya nanti tidak membahayakan penggunanya. Oleh karana itu pemasangan instalasi
penerangan harus benar – benar diperhatikan dan harus sesuai dengan standar yang ada. Di Indonesia
sendiri untuk perancangan instalasi penerangan/listrik sudah diatur dalam Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL) tahun 2011. Pada penulisan ini akan membuat rancangan instalasi penerangan untuk
sebuah bangunan tempat tinggal, dengan merancang kebutuhan pengaman pada instalasi, diameter
penghantar yang ideal, serta instalasi listrik yang benar, sesuai dengan standard yang berlaku, sehingg
akan efektive dan efisien. Dalam melakukan perancangan ini juga memperhatikan spesifikasi komponen
– komponen yang digunakan, dan memastikan bahwa komponen yang digunakan sesuai dengan
standard. Dalam perancangan ini, juga dihitung rencana beban dalam rumah tinggal tersebut, sehingga
dapat ditentukan berapa besar kebutuhan daya terpasang yang ideal. Penghantar yang digunakan pada
instalasi ini seluruhnya menggunakan kabel dengan jenis NYM, Pengaman yang digunakan pada instalasi
ini terdiri dari 2 jenis, yaitu MCB & Fuse, selain itu sistem instalasi tempat tinggal ini juga diberi kotak
PHB untuk untuk memudahkan dalam maintenance dan perbaikan apabila terjadi kerusakan.
 Daya listrik maksimum per meter persegi tidak boleh melebihi nilai sebagaimana tercantum :
 pencahayaan untuk ruang pasien, siaran TV, presentasi audio visual
 Pencahayaan khusus untuk bidang kedokteran.
 Pencahayaan luar untuk monument
 Pencahayaan khusus untuk penelitian di Laboratorium
 Pencahayaan darurat.
 Ruangan yang mempunyai tingkat keamanan dengan risiko tinggi yang dinyatakan oleh peraturan atau
oleh petugas keamanan dianggap memerlukan pencahayaan tambahan.
 Pencahayaan untuk lampu tanda arah dalam bangunan gedung.
 Jendela peraga pada bangunan rumah sakit/etalase.
III.III Peralatan Dalam Sistem Instalasi penerangan
22
1.MCB
MCB atau kepanjangan dari (Miniatur Circuit Breaker) merupakan komponen dalam instalasi
listrik penerangan yang memiliki peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem
proteksi dalam instalasi penerangan bila terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listri
(short circuit atau korsleting).
2.KABEL LISTRIK
23
Konduktor adalah bagian dari kabel yang berguna untuk menghantarkan arus listrik. Bahan dasar
konduktor yang ada di dalam kabel sangat beragam. Tidak hanya terbatas pada aluminium atau
tembaga saja, tetapi juga bisa menggunakan logam seperti emas dan perak.
Hal ini tentunya hanya pada penggunaan tertentu saja, karena emas dan perak sebagai bahan
konduktor pada kabel membutuhkan biaya yang sangat besar.
3.PIPA
Pipa memiliki banyak fungsi yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun
untuk kebutuhan sebuah konstruksi bangunan. Oleh karena itu jenis-jenis pipa sangatlah beragam
tergantung pada fungsi dari pipa itu sendiri. Salah satu fungsinya adalah untuk digunakan
sebagai pelindung kawat penghantar / listrik atau biasanya disebut juga sebagai pipa listrik atau
pipa pelindung kabel. Pipa listrik merupakan komponen yang sering digunakan dalam instalasi
listrik sebuah bangunan baik hunian maupun kantor. Selain mempunyai kegunaan sebagai
pelindung instalasi kabel, pipa kabel listrik juga mempunyai beberapa kegunaan lainnya.
24
4.KOTAK SAMBUNG
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus dilakukan
dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau percabangan
hantaran dari gangguan yang membahayakan.
5.LASDOP
Lasdop adalah suatu alat bantu yang berfungsi menutup dan melindungi sambungan kabel listrik
pada sistem instalasi, sehingga aman dari sentuhan luar.
25
6.SAKLAR
saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu rangkaian. Saklar kombinasi
pada mobil umumnya dioprasikan dengan 3 jenis saklar, seperti saklar putar puntuk
mengoprasikan lampu kepala dan kota, saklar tarik untuk mengoprasikan lampu dim,
dan saklar tekan ketika mengoprasikan lampu jauh
26
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Listrik mmerupakan salah satu kebtuhan utama masyarakat sat ini,karena memiliki banyak
manfaat.
27
DAFTAR PUSTAKA
1 Ismansyah. Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan Daya Listrik Besar. Skripsi, Universitas
Indonesia, Depok, Juni 2009.
2)
Aminudin,
Novan
Dendri.
Definisi
Instalasi
https://novandendriaminudin.wordpress.com/2013/12/01/definisiinstalasi-listrik/, Diakses
januari 2017.
Listrik.
pada 3
3) Anonim. Prinsip-prinsip Dasar Instalasi Listrik. https://indra95.wordpress.com/2011/11/03/prinsipprinsip-dasarinstalasi-listrik/, Diakses pada 3 januari 2017.
4)
Anonim.
Pengertian
Daya
Listrik
dan
Rumus
untuk
Menghitungnya.
http://teknikelektronika.com/pengertian-daya-listrik-rumus-caramenghitung/, Diakses pada 3 januari
2017.
5) Anonim. Penghantar listrik. https://id.wikipedia.org/wiki/Penghantar_listrik, Diakses pada 3 januari
2017.
6) Haryanto, try usman. NFB (no fuse breaker). https://sukasukapaktri.blogspot.com/2015/02/nfb-nofuse-breaker.html, Diakses pada 3 januari 2017.
7) Dermanto, trikueni. Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker). http://trikuenidesain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/PengertianMCB.html, Diakses pada 3 januari 2017.
28
Download