“HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN” Disusun sebagai tugas terstruktur Mata kuliah Profesi Pendidikan (Dosen Pengampu: Meilina Haris Mayekti, M.Pd.) oleh: 1. Viona Diahthantri Adlina (20200213018) 2. Afiyata Amani (20200213026) 3. Slamet Pambudi (20200213027) 4. Tri Faozi (20200213032) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS SOSIAL, EKONOMI, DAN HUMANIORA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO 2022 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Profesi Kependidikan dan Lembaga Pendidikan” dengan tepat waktu. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Profesi Pendidikan. Sebagai tambahan, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman mengenai hakikat profesi kependidikan dan lembaga pendidikan baik bagi para pembaca maupun bagi penyusun sendiri. Penyusun hendak menyampaikan terima kasih kepada Ibu Meilina Haris Mayekti, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga kami sebagai penyusun dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai pembahasan di dalam mata kuliah tersebut. Penyusun juga hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia untuk membagikan pengetahuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini. Purwokerto, 15 Maret 2022 Penyusun PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…....………...……………………………………………………...1 KATA PENGANTAR……………….………………………………………………......2 DAFTAR ISI…………...………………………………………………………………...3 BAB I. PENDAHULUAN…….………………………………………………….……...4 A. Latar Belakang.……...………………..……………………………………….....4 B. Rumusan Masalah…..………………..…………………………………………..5 C. Tujuan...………………………………………………………………………….5 BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………..6 A. Hakikat Profesi Kependidikan…………………………...………………………6 1. Pengertian Profesi …………………………………………………………...6 2. Aspek Profesi Pendidikan ………………………………………………......7 3. Tenaga Kependidikan ……………………………………………………….8 4. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan ………………………………….9 5. Klasifikasi Tenaga Kependidikan ………………………………………….10 B. Lembaga Pendidikan……………………………………………………………11 1. Pengertian Lembaga Kependidikan ………………………………………..11 2. Peran dan Fungsi Lembaga Kependidikan …………………………………12 3. Tujuan dan Tugas Lembaga Kependidikan ………………………………...13 4. Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan ………………………………………13 BAB III. PENUTUP………............................................................................................17 A. Kesimpulan...…………………………..……………………..………..……….17 DAFTAR PUSTAKA..………………………………………..………………………..18 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dan keterampilan dari pelakunya. Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik mempunyai dua arti; pertama yaitu semua orang yang berkewajiban membina anak didik. Secara alamiah semua anak sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari orangorang dewasa agar mereka bisa berkembang dan tumbuh secara wajar. Kedua, pendidik artinya orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru atau dosen. Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil melaksanakannya di lapangan. Pendidik tidak cukup hanya belajar di perguruan tinggi saja sebelum diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan juga belajar dan diajar selama mereka bekerja, agar profesionalisme mereka semakin meningkat. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk kepribadian siswa agar menjadi manusia yang sukses di bidangnya. Lembaga pendidikan merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu kearah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak didik. Lembaga pendidikan bukan hanya lembaga pendidikan formal saja melainkan pendidikan non-formal dan informal. Lembaga formal tertuju pada pendidikan di sekolah; lembaga non-formal tertuju pada pendidikan di luar sekolah, pada pendidikan informal yaitu tertuju kepada pendidikan lingkungan dan keluarga. Di dalam konteks membangun kepribadian anak didik sangat berpengaruh dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, itu akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 4 mengembangkan anak didik sebagai makhluk individu, sosial, dan religius sesuai dengan lingkungan yang di sekitar anak. Berdasarkan latar belakang tersebut, disusunlah makalah ini untuk menguraikan hakekat profesi kependidikan, hak-hak dan kewajiban serta klasifikasi dari tenaga kependidikan, serta hakikat dari lembaga pendidikan dan apa saja jenis-jenisnya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah hakikat dari profesi kependidikan? 2. Apa sajakah hak-hak dan kewajiban serta klasifikasi dari tenaga kependidikan? 3. Apakah hakikat dari lembaga pendidikan dan apa saja jenis-jenisnya? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui hakikat dari profesi kependidikan. 2. Untuk mengetahui hak-hak dan kewajiban serta klasifikasi tenaga kependidikan. 3. Untuk mengetahui hakikat dan jenis-jenis lembaga pendidikan. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 5 BAB II PEMBAHASAN A. Profesi Kependidikan 1. Pengertian Profesi Secara klasikal, pengertian profesi mengandung dua makna: 1) menunjukkan suatu kepercayaan (to profess means to trust), bahkan menjadi keyakinan (to believe in) atas suatu kebenaran (ajaran agama), atau kredibilitas seseorang, 2) menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi bagi pelakunya dan berhubungan dengan pekerjaan mental (bukan manual), seperti mengajar, keinsinyuran, kedokteran, dan sebagainya. (Hornby, 1962). Profesi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa Latin profecus yang artinya janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1996:789), profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb.) tertentu. Kemudian, Websters New Wold Dictionary (dalam Oteng:1983) menyebutkan bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut latar belakang pendidikan tinggi dalam liberaltas atau sains, dan biasanya meliputi pekerjaan mental (bukan pekerjaan manual atau pekerjaan kasar) seperti mengajar, keinsinyuran, mengarang dan seterusnya. Sedangkan Sanusi et.al menjelaskan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertises) dari para anggotanya. Artinya keahlian tersebut tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 6 2. Aspek Profesi Kependidikan Flexner sebagaimana dikutip Prayitno (2009:466) memaparkan ciri-ciri profesi dalam 6 karakteristik sebagai berikut. a. Intelektualitas Kegiatan berorientasi profesional mental daripada merupakan fisik pelayanan (kegiatan yang yang lebih memerlukan ketrampilan fisik), lebih memerlukan proses intelektual atau berpikir daripada kegiatan rutinitas. Melalui proses berpikir tersebut, pelayanan profesional menghasilkan sesuatu yang matang, yang berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. b. Kompetensi profesional yang dipelajari Pelayan profesional didasarkan pada kompetensi yang tidak diperoleh begitu saja, melainkan melalui proses pembelajaran secara intensif. c. Objek praktek spesifik Pelayanan suatu profesi tertentu terarah kepada objek praktek spesifik yang tidak ditangani oleh profesi lain. Tiap-tiap profesi menangani objek praktek spesifiknya sendiri. d. Komunikasi Segenap aspek pelayanan profesional meliputi objek praktek spesifik profesinya, keilmuan dan teknologinya, kompetensi dari dinamika operasionalnya, aspek hukum dan sosialnya, termasuk kode etik dan aturan kredensialisasi, serta imbalan yang terkait dengan pelaksanaan pelayanannya. Semuanya dapat dikomunikasikan kepada siapapun yang berkepentingan, kecuali satu hal, yaitu materi berkenaan dengan asas kerahasiaan yang menurut kode etik profesi harus dijaga. Komunikasi ini memungkinkan suatu profesi bisa dipelajari, dikembangkan, dipraktekkan, dan diawasi sesuai dengan kode etik serta diselenggarakannya perlindungan terhadap profesi yang dimaksud. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 7 e. Motivasi altruistik Motivasi kerja seorang profesional tidak seharusnya berorientasi kepada kepentingan dan keuntungan pribadi, tapi untuk kepentingan, keberhasilan dan kebahagiaan sasaran pelayanan, serta kemaslahatan kehidupan masyarakat pada umumnya. Dalam bidang profesi pendidikan, tentu kepentingan, kepuasan, dan keberhasilan peserta didik menjadi motivasi utamanya. Motivasi alturistik diwujudkan melalui peningkatan intelektual, kompetensi, dan komunikasi pelaku profesi dalam menangani objek praktek spesifik profesi. Motivasi altruistik akan menjauhkan tenaga profesional dari rasa pamrih dan motivasi keuntungan pribadi. Bahkan jika diperlukan, tenaga profesional tidak segan-segan mengorbankan kepentingan sendiri demi kepentingan/kebutuhan sasaran layanan yang benar-benar mendesak. f. Organisasi profesi Tenaga profesional dalam profesi yang sama membentuk suatu organisasi profesi untuk mengawasi pelaksanaan tugas-tugas profesional. Organisasi profesi itu di samping membesarkan profesi itu sendiri juga sangat berkepentingan untuk ikut serta memenuhi kebutuhan dan membahagiakan warga negara dan masyarakat luas. 3. Tenaga Kependidikan Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik. Kata ini berasal dari kata imbuhan awal “ke”, kata dasar “pendidik” dan imbuhan akhir “an”, yang berarti proses atau kegiatan mendidik. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kata pendidikan berarti sama dengan menunjuk kata “keguruan dan ilmu pendidikan” sehingga apabila dikaitkan dengan tenaga kependidikan berarti orang-orang yang terlibat dalam proses kegiatan pendidikan (Yahya, 2013:17). Menurut Yahya (2013:17) profesi tenaga kependidikan adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang berkaitan dengan PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 proses 8 penyelenggaraan pendidikan yang dapat menghasilkan dan dilakukan dengan kemahiran, keterampilan, dan kecakapan tertentu serta didasarkan pada norma yang berlaku. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1, disebutkan bahwa tenaga kerja kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Mereka adalah anggota masyarakat dengan kriteria dan standar tertentu diangkat untuk menunjang penyelenggaraan proses pendidikan pada satuan pendidikan seperti pendidik, kepala sekolah, pengawas, laboran, pustakawan, peneliti, dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan pendidikan. Tugas pokok tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XI pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tugas pokok tenaga kependidikan adalah melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. 4. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan a. Hak tenaga kependidikan Hak yang melekat pada diri tenaga kependidikan sebagaimana dipaparkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut: 1) memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai; 2) memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; 3) memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas; 4) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual; PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 9 5) memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. b. Kewajiban tenaga kependidikan 1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; 2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; 3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 5. Klasifikasi Tenaga Kependidikan Klasifikasi tenaga kependidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan sebagai berikut: a. Kepala satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin institusi atau satuan pendidikan. Termasuk tenaga kependidikan ini adalah: 1) rektor; 2) kepala sekolah; 3) direktur atau istilah lainnya. b. Pendidik Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Termasuk dalam tenaga kependidikan ini adalah: 1) guru 2) dosen 3) konselor 4) pengawas PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 10 5) pamong belajar 6) widyaiswara 7) tutor 8) fasilitator 9) ustadz dan sebutan dalam istilah lain yang berlaku di masyarakat. c. Tenaga kependidikan lainnya Tenaga kependidikan selain kepala satuan pendidikan dan pendidik adalah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan atau institusi walaupun tidak secara langsung terlibat dalam proses pendidikan. Tenaga kependidikan jenis ini antara lain: 1) wakil kepala sekolah; 2) pustakawan; 3) laboran; 4) tata usaha; 5) pelatih ekstrakurikuler; 6) petugas keamanan B. Lembaga Pendidikan 1. Pengertian Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian, dan keterampilan dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, lembaga pendidikan adalah suatu institusi atau tempat dimana proses pendidikan atau PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 11 belajar-mengajar berlangsung, diantaranya pendidikan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula, lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati, lembaga pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang bersamaan dengan proses pembudayaan. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati, lembaga pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap peserta didik. Menurut Hasbullah, lembaga pendidikan ialah tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. 2. Peran dan Fungsi Lembaga Pendidikan a. Fungsi manifes lembaga pendidikan Ada banyak fungsi manifes lembaga pendidikan diantaranya adalah sebagai berkut: 1) mempersiapkan anggota masyarakat agar bisa mencari nafkah. Artinya, lembaga pendidikan formal atau non-formal membekali keterampilan kepada peserta didik agar mampu mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup; 2) menanamkan keterampilan dan partisipasi aktif dalam ranah demokrasi; 3) mengajarkan peranan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam masyarakat; 4) mengupayakan tenaga pembangunan yang terlatih, terdidik, dan terampil sehingga dapat mewujudkan program pembangunan nasional; PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 12 5) membuka kesempatan agar bisa memperbaiki nasib; 6) mengajarkan dan menanamkan nilai dan norma di lingkungan masyarakat. b. Fungsi laten lembaga pendidikan Beberapa fungsi laten dari lembaga pendidikan ialah sebagai berikut: 1) mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak ketika anak sedang ada di lingkungan sekolah, karena merupakan tanggung jawab sekolah; 2) mengajarkan anak peserta didik untuk dapat bersikap kritis dan berfikir secara positif. 3. Tugas dan Tujuan Lembaga Pendidikan Pada dasarnya, dibentuknya lembaga pendidikan bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan potensi para peserta didik agar bisa menjadi individu yang mandiri, kreatif, berilmu, berakhlak mulia, serta bertanggung jawab. Demi dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka lembaga ini memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan yaitu: a. Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kepada peserta didik, baik di keluarga, sekolah, maupun lingkungannya. b. Melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan dan kurikulum yang berlaku. c. Memberikan bimbingan konseling kepada para peserta didik. d. Membina kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua serta masyarakat. 4. Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan Secara umum, lembaga pendidikan dibagi menjadi tiga jenis yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 13 a. Lembaga pendidikan formal Lembaga pendidikan formal adalah jenis lembaga yang memberikan pendidikan secara terstruktur dan berjenjang kepada para peserta didiknya. Pada pelaksanaannya, lembaga ini memberlakukan syarat-syarat khusus sesuai dengan ketetapan dari pemerintah. 1) Ciri-ciri pendidikan formal Kegiatan pembelajaran atau belajar mengajar umumnya dilakukan di dalam kelas atau suatu ruangan. Memiliki persyaratan usia serta pengelompokan usia ke dalam kelas-kelas tertentu. Memiliki jadwal yang sudah dirancang sebelumnya. Materi pelajaran dibuat dan disusun berdasarkan kurikulum. Proses belajar mengajar diatur secara tertib, terstruktur, dan terkendalikan. Memiliki sistem evaluasi, terdapat laporan hasil belajar (rapor), serta ada penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat, ijazah maupun surat tanda tamat belajar. Masa studi atau lamanya kegiatan belajar peserta didik dibatasi dalam kurun waktu tertentu. 2) Contoh lembaga pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) Perguruan Tinggi (PT) b. Lembaga pendidikan non-formal Lembaga pendidikan non-formal adalah jenis lembaga yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di luar pendidikan formal dengan tujuan untuk mengganti, menambah dan melengkapi pendidikan formal. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 14 1) Ciri-ciri lembaga pendidikan non-formal Memiliki waktu belajar yang lebih singkat dibandingkan dengan pendidikan formal. Program dan kegiatan pendidikan disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan belajar yang cenderung bersifat mendesak. Materi pelajaran yang diberikan bersifat praktis serta dapat segera dimanfaatkan. Pendidikan ini tidak mengenal kelas atau jenjang seperti halnya pendidikan formal. Waktu dan tempat belajar pendidikan non formal disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik serta lingkungannya. Tujuan adanya pendidikan non formal ini adalah untuk menaikkan status sosial ataupun menciptakan pekerjaan. 2) Contoh lembaga pendidikan non-formal Lembaga kursus dan pelatihan Mejelis taklim Kelompok belajar Sanggar Tempat penitipan anak, dll. c. Lembaga pendidikan informal Lembaga informal adalah lembaga yang memberikan pendidikan di dalam keluarga dan merupakan lingkungan utama dalam proses pembentukan dan pengembangan karakter seseorang. 1) Ciri-ciri pendidikan informal: Pendidikan ini bersifat tidak mengikat ruang dan waktu. Objeknya tidak formal seperti guru, namun cukup berupa anggota keluarga. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 15 Tidak menggunakan metode tertentu dalam kegiatan belajarnya seperti halnya yang ada dalam dunia pendidikan formal. 2) Contoh pendidikan informal Pendidikan budi pekerti Pendidikan etika Pendidikan moral Pendidikan sopan santun. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Profesi berarti suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menutut keahlian, menggunakan teknik-teknik serta dedikasi yang tinggi. Untuk menjadi pelaku profesi kependdidikan ada beberapa karakteristik yang harus di miliki seperti, intelektualitas, kompetensi profesional, kemampuan berkomunikasi, dan motivasi altruistik. Sedangkan tenaga kependidikan berarti suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dengan kemahiran, keterampilan, dan kecakapan tertentu. Lembaga pendidikan berarti suatu institusi atau tempat dimana proses pendidikan atau belajar-mengajar berlangsung, diantaranya pendidikan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Lembaga pendidikan mempunyai peran dan fungsi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi manusia yang berilmu, berkarakter dan bertanggung jawab. Selain itu, lembaga pendidikan mempunyai suatu tujuan yaitu membentuk dan mengembangkan potensi pada peserta didik sehingga menjadi individu yang mandiri, kreatif, berilmu, berakhlak mulia, serta bertanggung jawab. Lembaga pendidikan dibagi menjadi tiga jenis yaitu lembaga pendidikan formal, non-formal, dan informal. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 17 DAFTAR PUSTAKA Ananda, Rusyadi. (2018). Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Medan: LPPPI. Karuru, Perdy, Daud Kuddi Tangkeallo. (2017). Profesi Kependidikan. Tana Toraja: UKI Toraja Press. https://www.dosenpendidikan.co.id/lembaga-pendidikan/ https://b-pikiran.cekkembali.com/lembaga-pendidikan/ https://www.dosenpendidikan.co.id/lembaga-pendidikan/ PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1 18