Uploaded by slametpambudi127

KELOMPOK 1 (HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN & LEMBAGA PENDIDIKAN

advertisement
“HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN DAN LEMBAGA
PENDIDIKAN”
Disusun sebagai tugas terstruktur
Mata kuliah Profesi Pendidikan
(Dosen Pengampu: Meilina Haris Mayekti, M.Pd.)
oleh:
1. Viona Diahthantri Adlina (20200213018)
2. Afiyata Amani
(20200213026)
3. Slamet Pambudi
(20200213027)
4. Tri Faozi
(20200213032)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS SOSIAL, EKONOMI, DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO
2022
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayanya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Profesi
Kependidikan dan Lembaga Pendidikan” dengan tepat waktu.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Profesi Pendidikan. Sebagai tambahan, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pemahaman mengenai hakikat profesi kependidikan dan lembaga pendidikan
baik bagi para pembaca maupun bagi penyusun sendiri.
Penyusun hendak menyampaikan terima kasih kepada Ibu Meilina Haris
Mayekti, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami sebagai penyusun dapat mendapatkan pemahaman
yang lebih mengenai pembahasan di dalam mata kuliah tersebut.
Penyusun juga hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah bersedia untuk membagikan pengetahuannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Sehingga
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini.
Purwokerto, 15 Maret 2022
Penyusun
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…....………...……………………………………………………...1
KATA PENGANTAR……………….………………………………………………......2
DAFTAR ISI…………...………………………………………………………………...3
BAB I. PENDAHULUAN…….………………………………………………….……...4
A. Latar Belakang.……...………………..……………………………………….....4
B. Rumusan Masalah…..………………..…………………………………………..5
C. Tujuan...………………………………………………………………………….5
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………..6
A. Hakikat Profesi Kependidikan…………………………...………………………6
1. Pengertian Profesi …………………………………………………………...6
2. Aspek Profesi Pendidikan ………………………………………………......7
3. Tenaga Kependidikan ……………………………………………………….8
4. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan ………………………………….9
5. Klasifikasi Tenaga Kependidikan ………………………………………….10
B. Lembaga Pendidikan……………………………………………………………11
1. Pengertian Lembaga Kependidikan ………………………………………..11
2. Peran dan Fungsi Lembaga Kependidikan …………………………………12
3. Tujuan dan Tugas Lembaga Kependidikan ………………………………...13
4. Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan ………………………………………13
BAB III. PENUTUP………............................................................................................17
A. Kesimpulan...…………………………..……………………..………..……….17
DAFTAR PUSTAKA..………………………………………..………………………..18
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dan keterampilan dari pelakunya. Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal
dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik mempunyai dua arti;
pertama yaitu semua orang yang berkewajiban membina anak didik. Secara
alamiah semua anak sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari orangorang dewasa agar mereka bisa berkembang dan tumbuh secara wajar. Kedua,
pendidik artinya orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru
atau dosen. Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam
waktu
relatif
lama
agar
mereka
menguasai
ilmu
itu
dan terampil
melaksanakannya di lapangan. Pendidik tidak cukup hanya belajar di perguruan
tinggi saja sebelum diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan juga belajar
dan diajar selama mereka bekerja, agar profesionalisme mereka semakin
meningkat. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh,
membimbing, dan membentuk kepribadian siswa agar menjadi manusia yang
sukses di bidangnya.
Lembaga
pendidikan
merupakan
tempat
berlangsungnya
proses
pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu
kearah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak
didik. Lembaga pendidikan bukan hanya lembaga pendidikan formal saja
melainkan pendidikan non-formal dan informal. Lembaga formal tertuju pada
pendidikan di sekolah; lembaga non-formal tertuju pada pendidikan di luar
sekolah, pada pendidikan informal yaitu tertuju kepada pendidikan lingkungan
dan keluarga. Di dalam konteks membangun kepribadian anak didik sangat
berpengaruh dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, itu akan
menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
4
mengembangkan anak didik sebagai makhluk individu, sosial, dan religius sesuai
dengan lingkungan yang di sekitar anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, disusunlah makalah ini untuk
menguraikan hakekat profesi kependidikan, hak-hak dan kewajiban serta
klasifikasi dari tenaga kependidikan, serta hakikat dari lembaga pendidikan dan
apa saja jenis-jenisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hakikat dari profesi kependidikan?
2. Apa sajakah hak-hak dan kewajiban serta klasifikasi dari tenaga
kependidikan?
3. Apakah hakikat dari lembaga pendidikan dan apa saja jenis-jenisnya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat dari profesi kependidikan.
2. Untuk mengetahui hak-hak dan kewajiban serta klasifikasi tenaga
kependidikan.
3. Untuk mengetahui hakikat dan jenis-jenis lembaga pendidikan.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Profesi Kependidikan
1. Pengertian Profesi
Secara klasikal, pengertian profesi mengandung dua makna: 1)
menunjukkan suatu kepercayaan (to profess means to trust), bahkan menjadi
keyakinan (to believe in) atas suatu kebenaran (ajaran agama), atau
kredibilitas seseorang, 2) menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan
yang menuntut pendidikan tinggi bagi pelakunya dan berhubungan dengan
pekerjaan
mental (bukan
manual),
seperti
mengajar,
keinsinyuran,
kedokteran, dan sebagainya. (Hornby, 1962).
Profesi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu profession atau
bahasa Latin profecus
yang artinya janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1996:789), profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan, dsb.) tertentu. Kemudian, Websters New Wold Dictionary (dalam
Oteng:1983) menyebutkan bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang
menuntut latar belakang pendidikan tinggi dalam liberaltas atau sains, dan
biasanya meliputi pekerjaan mental (bukan pekerjaan manual atau pekerjaan
kasar) seperti mengajar, keinsinyuran, mengarang dan seterusnya.
Sedangkan Sanusi et.al menjelaskan bahwa profesi adalah suatu jabatan
atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertises) dari para anggotanya.
Artinya keahlian tersebut tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan
itu.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
6
2. Aspek Profesi Kependidikan
Flexner sebagaimana dikutip Prayitno (2009:466) memaparkan ciri-ciri
profesi dalam 6 karakteristik sebagai berikut.
a. Intelektualitas
Kegiatan
berorientasi
profesional
mental
daripada
merupakan
fisik
pelayanan
(kegiatan
yang
yang
lebih
memerlukan
ketrampilan fisik), lebih memerlukan proses intelektual atau berpikir
daripada kegiatan rutinitas. Melalui proses berpikir tersebut, pelayanan
profesional menghasilkan sesuatu yang matang, yang berdasarkan
kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
b. Kompetensi profesional yang dipelajari
Pelayan profesional didasarkan pada kompetensi yang tidak
diperoleh begitu saja, melainkan melalui proses pembelajaran secara
intensif.
c. Objek praktek spesifik
Pelayanan suatu profesi tertentu terarah kepada objek praktek
spesifik yang tidak ditangani oleh profesi lain. Tiap-tiap profesi
menangani objek praktek spesifiknya sendiri.
d. Komunikasi
Segenap aspek pelayanan profesional meliputi objek praktek
spesifik profesinya, keilmuan dan teknologinya, kompetensi dari
dinamika operasionalnya, aspek hukum dan sosialnya, termasuk kode
etik dan aturan kredensialisasi, serta imbalan yang terkait dengan
pelaksanaan pelayanannya. Semuanya dapat dikomunikasikan kepada
siapapun yang berkepentingan, kecuali satu hal, yaitu materi berkenaan
dengan asas kerahasiaan yang menurut kode etik profesi harus dijaga.
Komunikasi
ini
memungkinkan
suatu
profesi
bisa
dipelajari,
dikembangkan, dipraktekkan, dan diawasi sesuai dengan kode etik serta
diselenggarakannya perlindungan terhadap profesi yang dimaksud.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
7
e.
Motivasi altruistik
Motivasi kerja seorang profesional tidak seharusnya berorientasi
kepada kepentingan dan keuntungan pribadi, tapi untuk kepentingan,
keberhasilan dan kebahagiaan sasaran pelayanan, serta kemaslahatan
kehidupan masyarakat pada umumnya. Dalam bidang profesi pendidikan,
tentu kepentingan, kepuasan, dan keberhasilan peserta didik menjadi
motivasi utamanya. Motivasi alturistik diwujudkan melalui peningkatan
intelektual, kompetensi, dan komunikasi pelaku profesi dalam menangani
objek praktek spesifik profesi. Motivasi altruistik akan menjauhkan
tenaga profesional dari rasa pamrih dan motivasi keuntungan pribadi.
Bahkan
jika
diperlukan,
tenaga
profesional
tidak
segan-segan
mengorbankan kepentingan sendiri demi kepentingan/kebutuhan sasaran
layanan yang benar-benar mendesak.
f. Organisasi profesi
Tenaga profesional dalam profesi yang sama membentuk suatu
organisasi profesi untuk mengawasi pelaksanaan tugas-tugas profesional.
Organisasi profesi itu di samping membesarkan profesi itu sendiri juga
sangat berkepentingan untuk ikut serta memenuhi kebutuhan dan
membahagiakan warga negara dan masyarakat luas.
3. Tenaga Kependidikan
Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik. Kata
ini berasal dari kata imbuhan awal “ke”, kata dasar “pendidik” dan imbuhan
akhir “an”, yang berarti proses atau kegiatan mendidik. Dalam konteks
pendidikan di Indonesia, kata pendidikan berarti sama dengan menunjuk kata
“keguruan dan ilmu pendidikan” sehingga apabila dikaitkan dengan tenaga
kependidikan berarti orang-orang yang terlibat dalam proses kegiatan
pendidikan (Yahya, 2013:17).
Menurut Yahya (2013:17) profesi tenaga kependidikan adalah
pekerjaan
yang
dilakukan
seseorang
berkaitan
dengan
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
proses
8
penyelenggaraan pendidikan yang dapat menghasilkan dan dilakukan dengan
kemahiran, keterampilan, dan kecakapan tertentu serta didasarkan pada
norma yang berlaku.
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1, disebutkan bahwa tenaga
kerja kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Mereka adalah
anggota masyarakat dengan kriteria dan standar tertentu diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan proses pendidikan pada satuan pendidikan
seperti pendidik, kepala sekolah, pengawas, laboran, pustakawan, peneliti,
dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan pendidikan. Tugas pokok
tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab XI pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tugas pokok tenaga
kependidikan
adalah
melaksanakan
administrasi,
pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
4. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan
a. Hak tenaga kependidikan
Hak yang melekat pada diri tenaga kependidikan sebagaimana
dipaparkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1) memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai;
2) memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
3) memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntunan pengembangan
kualitas;
4) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak
atas hasil kekayaan intelektual;
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
9
5) memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Kewajiban tenaga kependidikan
1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis;
2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan;
3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
5. Klasifikasi Tenaga Kependidikan
Klasifikasi tenaga kependidikan sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan sebagai berikut:
a. Kepala satuan pendidikan
Kepala satuan pendidikan adalah orang yang diberi wewenang
dan tanggung jawab untuk memimpin institusi atau satuan pendidikan.
Termasuk tenaga kependidikan ini adalah:
1) rektor;
2) kepala sekolah;
3) direktur atau istilah lainnya.
b. Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Termasuk dalam tenaga kependidikan ini adalah:
1) guru
2) dosen
3) konselor
4) pengawas
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
10
5) pamong belajar
6) widyaiswara
7) tutor
8) fasilitator
9) ustadz dan sebutan dalam istilah lain yang berlaku di masyarakat.
c. Tenaga kependidikan lainnya
Tenaga kependidikan selain kepala satuan pendidikan dan
pendidik adalah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan pada satuan pendidikan atau institusi walaupun tidak secara
langsung terlibat dalam proses pendidikan. Tenaga kependidikan jenis ini
antara lain:
1) wakil kepala sekolah;
2) pustakawan;
3) laboran;
4) tata usaha;
5) pelatih ekstrakurikuler;
6) petugas keamanan
B. Lembaga Pendidikan
1. Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan,
penelitian, dan keterampilan dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya,
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, lembaga
pendidikan adalah suatu institusi atau tempat dimana proses pendidikan atau
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
11
belajar-mengajar berlangsung, diantaranya pendidikan di dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula, lembaga
pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati, lembaga pendidikan
adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang
bersamaan dengan proses pembudayaan.
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati, lembaga
pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap peserta didik.
Menurut Hasbullah, lembaga pendidikan ialah tempat berlangsungnya
proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
2. Peran dan Fungsi Lembaga Pendidikan
a. Fungsi manifes lembaga pendidikan
Ada banyak fungsi manifes lembaga pendidikan diantaranya
adalah sebagai berkut:
1) mempersiapkan anggota masyarakat agar bisa mencari nafkah.
Artinya, lembaga pendidikan formal atau non-formal membekali
keterampilan kepada peserta didik agar mampu mencari nafkah dalam
memenuhi kebutuhan hidup;
2) menanamkan
keterampilan dan partisipasi aktif dalam ranah
demokrasi;
3) mengajarkan peranan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
dalam masyarakat;
4) mengupayakan tenaga pembangunan yang terlatih, terdidik, dan
terampil sehingga dapat mewujudkan program pembangunan nasional;
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
12
5) membuka kesempatan agar bisa memperbaiki nasib;
6) mengajarkan dan menanamkan nilai dan norma di lingkungan
masyarakat.
b. Fungsi laten lembaga pendidikan
Beberapa fungsi laten dari lembaga pendidikan ialah sebagai
berikut:
1) mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak ketika anak sedang
ada di lingkungan sekolah, karena merupakan tanggung jawab
sekolah;
2) mengajarkan anak peserta didik untuk dapat bersikap kritis dan
berfikir secara positif.
3. Tugas dan Tujuan Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya, dibentuknya lembaga pendidikan bertujuan untuk
membentuk dan mengembangkan potensi para peserta didik agar bisa
menjadi individu yang mandiri, kreatif, berilmu, berakhlak mulia, serta
bertanggung jawab. Demi dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka lembaga
ini memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
yaitu:
a.
Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kepada peserta didik, baik di
keluarga, sekolah, maupun lingkungannya.
b.
Melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan dan
kurikulum yang berlaku.
c.
Memberikan bimbingan konseling kepada para peserta didik.
d.
Membina kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua
serta masyarakat.
4. Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan
Secara umum, lembaga pendidikan dibagi menjadi tiga jenis yaitu
pendidikan formal, non formal dan informal.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
13
a. Lembaga pendidikan formal
Lembaga pendidikan formal adalah jenis
lembaga
yang
memberikan pendidikan secara terstruktur dan berjenjang kepada para
peserta didiknya. Pada pelaksanaannya, lembaga ini memberlakukan
syarat-syarat khusus sesuai dengan ketetapan dari pemerintah.
1) Ciri-ciri pendidikan formal

Kegiatan pembelajaran atau belajar mengajar umumnya dilakukan
di dalam kelas atau suatu ruangan.

Memiliki persyaratan usia serta pengelompokan usia ke dalam
kelas-kelas tertentu.

Memiliki jadwal yang sudah dirancang sebelumnya.

Materi pelajaran dibuat dan disusun berdasarkan kurikulum.

Proses belajar mengajar diatur secara tertib, terstruktur, dan
terkendalikan.

Memiliki sistem evaluasi, terdapat laporan hasil belajar (rapor),
serta ada penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat,
ijazah maupun surat tanda tamat belajar.

Masa studi atau lamanya kegiatan belajar peserta didik dibatasi
dalam kurun waktu tertentu.
2) Contoh lembaga pendidikan formal

Sekolah Dasar (SD)

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Perguruan Tinggi (PT)
b. Lembaga pendidikan non-formal
Lembaga pendidikan non-formal adalah jenis lembaga yang
memberikan pendidikan kepada peserta didik di luar pendidikan formal
dengan tujuan untuk mengganti, menambah dan melengkapi pendidikan
formal.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
14
1) Ciri-ciri lembaga pendidikan non-formal

Memiliki waktu belajar yang lebih singkat dibandingkan dengan
pendidikan formal.

Program dan kegiatan pendidikan disesuaikan dengan tuntutan
pemenuhan kebutuhan belajar yang cenderung bersifat mendesak.

Materi pelajaran yang diberikan bersifat praktis serta dapat segera
dimanfaatkan.

Pendidikan ini tidak mengenal kelas atau jenjang seperti halnya
pendidikan formal.

Waktu dan tempat belajar pendidikan non formal disesuaikan
dengan situasi dan kondisi peserta didik serta lingkungannya.

Tujuan adanya pendidikan non formal ini adalah untuk
menaikkan status sosial ataupun menciptakan pekerjaan.
2) Contoh lembaga pendidikan non-formal

Lembaga kursus dan pelatihan

Mejelis taklim

Kelompok belajar

Sanggar

Tempat penitipan anak, dll.
c. Lembaga pendidikan informal
Lembaga informal adalah lembaga yang memberikan pendidikan
di dalam keluarga dan merupakan lingkungan utama dalam proses
pembentukan dan pengembangan karakter seseorang.
1) Ciri-ciri pendidikan informal:

Pendidikan ini bersifat tidak mengikat ruang dan waktu.

Objeknya tidak formal seperti guru, namun cukup berupa anggota
keluarga.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
15

Tidak menggunakan metode tertentu dalam kegiatan belajarnya
seperti halnya yang ada dalam dunia pendidikan formal.
2) Contoh pendidikan informal

Pendidikan budi pekerti

Pendidikan etika

Pendidikan moral

Pendidikan sopan santun.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi berarti suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan atau menutut keahlian, menggunakan teknik-teknik serta dedikasi
yang tinggi. Untuk menjadi pelaku profesi kependdidikan ada beberapa
karakteristik yang harus di miliki seperti, intelektualitas, kompetensi profesional,
kemampuan berkomunikasi, dan motivasi altruistik. Sedangkan tenaga
kependidikan berarti suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang berkaitan dengan
proses penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dengan kemahiran,
keterampilan, dan kecakapan tertentu.
Lembaga pendidikan berarti suatu institusi atau tempat dimana proses
pendidikan atau belajar-mengajar berlangsung, diantaranya pendidikan di dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat. Lembaga pendidikan mempunyai peran dan
fungsi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi manusia
yang berilmu, berkarakter dan bertanggung jawab. Selain itu, lembaga
pendidikan mempunyai suatu tujuan yaitu membentuk dan mengembangkan
potensi pada peserta didik sehingga menjadi individu yang mandiri, kreatif,
berilmu, berakhlak mulia, serta bertanggung jawab. Lembaga pendidikan dibagi
menjadi tiga jenis yaitu lembaga pendidikan formal, non-formal, dan informal.
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
17
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusyadi. (2018). Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Medan:
LPPPI.
Karuru, Perdy, Daud Kuddi Tangkeallo. (2017). Profesi Kependidikan. Tana Toraja:
UKI Toraja Press.
https://www.dosenpendidikan.co.id/lembaga-pendidikan/
https://b-pikiran.cekkembali.com/lembaga-pendidikan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/lembaga-pendidikan/
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS | KELOMPOK 1
18
Download