Uploaded by Gab

MAKALAH CASE 5.2 KELOMPOK 18 WEEK 6 .pdf

advertisement
TEORI ORGANISASI
CASE 5.2
“Blue Bird Teams Up with Gojek”
WEEK 6
Disusun Oleh :
Kelompok 18
Giacinta Michelle Bestari (041911233121)
Zakya Hayu Laksita (041911233124)
Kemal Rahman Dwi (041911233129)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
I.
Ringkasan Kasus
Bluebird merupakan salah satu layanan taksi paling sukses di Indonesia, didirikan
pada 2001, dan berkembang pesat di beberapa kota di Indonesia. Sebelum Gojek
datang memulai bisnis ride-sharing di Indonesia, Bluebird mendominasi dalam pasar
karena mereka adalah salah satu pilihan masyarakat pada saat itu jika ingin berpergian
dengan aman dan harga yang wajar. Kali ini, Gojek sekarang menjadi penyedia
transportasi terbesar dan akan segera menghadapi beberapa lawan yakni perusahaan
taksi besar dan ojek lokal yang merasa terancam keberadaannya di pasar.
Sebagai perusahaan muda dalam bisnis dengan pertumbuhan tinggi dimana
pertumbuhan adalah satu-satunya yang penting bagi investor, Gojek sangat
memperhatikan beberapa pemain besar pada saat yang bersamaan dan terjadi
terhambatnya pertumbuhan akibat ego yang besar dalam menghadapi secara langsung.
Gojek melakukan hal itu untuk menghindari persaingan hingga menghancurkannya.
Gojek mengumpulkan strategi kekuatan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Pada 2017, Blue Bird bekerja sama dengan Gojek dalam upaya untuk meningkatkan
layanannya. Kedua perusahaan telah memutuskan untuk bergabung dan membentuk
kemitraan yang melibatkan teknologi, pembayaran, dan promosi untuk membantu
mempercepat revolusi digital di Indonesia dan memberdayakan penumpang. Kerja
sama ini akan memungkinkan penumpang menyambut taksi Blue Bird melalui
aplikasi Gojek. Kerja sama tersebut menandai babak baru bagi Blue Bird dan Gojek.
Pemerintah mendukung penuh kolaborasi ini dalam hal penggunaan teknologi di
bidang transportasi. Pemerintah berperan sebagai regulator dan penyeimbang
persaingan dalam bisnis transportasi. Kolaborasi antara Blue Bird dan Go-Jek adalah
untuk menunjukkan bahwa dua model bisnis yang berbeda dapat bersatu dan
diharapkan dapat meningkatkan level jasa transportasi di Indonesia. Kolaborasi ini
juga merupakan bagian dari proses menerapkan revisi peraturan ride-hailing
pemerintah yang diterapkan pada 1 April 2017. Kolaborasi ini akan menciptakan
lingkungan bisnis yang 'lebih sehat' dalam transportasi darat tanpa mengabaikan aspek
keamanan dan kenyamanan. Go-Blue Bird adalah hasil kerjasama antar operator
transportasi
di
Indonesia.
Pemerintah harus mengeluarkan regulasi
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
untuk
mengakomodasi perkembangan pesat sektor jasa transportasi, terutama di tengah
popularitas aplikasi ride-hailing. Apalagi persaingan akan mendorong perusahaan
transportasi darat konvensional untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Di aplikasi Go-Jek, pelanggan kini bisa memesan taksi Blue Bird secara eksklusif dan
membayar sesuai dengan tarif perusahaan. Nadiem Makarim berkata bahwa
Kolaborasi ini merupakan komitmen jangka panjang Go-Jek dan Blue Bird untuk
berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada komunitas kami serta
meningkatkan kesejahteraan pengemudi. Ini bisa menjadi contoh yang baik bahwa
kolaborasi [semacam itu] bermanfaat bagi masyarakat umum dan juga akan
bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi. Fitur baru yang disebut Go-Bluebird, akan
memungkinkan operator taksi mendapatkan lebih banyak pesanan. Blue Bird dan
Go-Jek memiliki misi yang sama meningkatkan untuk kenyamanan pelanggan
mereka. Kerja sama tersebut juga diharapkan dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan pengemudi taksi, karena aplikasi Go-Jek akan memberikan mereka
lebih banyak pesanan daripada aplikasi internal perusahaan yaitu My Blue Bird.
Presiden direktur Blue Bird Group Holding Noni Purnomo berbagi pemikirannya
tentang cara Blue Bird berinovasi dan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis dan
komunitas. Ia berkata bahwa salah satu nilai perusahaan adalah keberlanjutan karena
hal ini berpengaruh tidak hanya pemegang saham namun juga pengemudi dan
keluarganya. Maka dari itu, tidak bisa begitu saja menutup perusahaan jika sedang
menghadapi tantangan, karena tantangan tidak pernah berakhir, namun itulah yang
membuat perusahaan bisa membangun ketangkasan untuk dapat menyesuaikan diri,
melanjutkan, dan bertahan. Sumber energi agar bisa bertahan akan adanya tantangan
yaitu mampu belajar dalam memahami lingkungan sekitar, dan mengetahui
kelemahan dan kekuatan perusahaan. Senantiasa menyesuaikan strategi dan
berinovasi dalam perusahaan termasuk bekerja bersama dengan Go-Jek itu merupakan
bagian dari strategi kami. Saat ini Blue Bird memiliki armada sekitar 35.000 mobil
yang tersebar di 18 kota di seluruh Indonesia. Sejauh ini aplikasi Go-Jek telah
diunduh lebih dari 40 juta kali. Pada tahap awal, Go-Bluebird akan tersedia di
Jabodetabek,Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang.
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
II.
Identifikasi Masalah
Bluebird telah lama menjadi salah satu layanan taksi tersukses di Indonesia yang
mendominasi pasar layanan taksi. Meskipun mendominasi pasar, Bluebird terus
berusaha berinovasi menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yaitu dengan
membuat aplikasi My-Bluebird. Namun desakan tantangan dari eksternal berupa
perubahan situasi yaitu munculnya pesaing besar perusahaan start-up yang
mempermudah pengguna dalam memesan alat transportasi dengan teknologi
informasi yaitu Gojek, Uber dan Grab. Apakah My-Bluebird dapat bertahan dengan
gempuran Gojek, Uber dan Grab?
Disisi lain kehadiran Gojek, Uber dan Grab sebagai strat-up yang mempermudah
pemesanan transportasi mendapat tentangan dari para pengemudi konvensional dan
cukup membuat situasi tidak kondusif. Bagaimana perusahaan start-up tersebut
menyusun strategi agar dapat diterima dan bisa beroperasi di Indonesia? Bagaimana
Pemerintah sebagai regulator agar dapat membuat ketentuan yang akan dapat
meningkatkan layanan transportasi darat sekaligus membuat perusahaan yang terkait
bisa lebih maju dan berkembang?
Pemerintah kemudian menerapkan revisi aturan ride-hailing yang diterapkan pada 1
April 2017 dan mendukung kerjasama aliansi strategis antara Bluebirds dan Gojek.
Kerja sama ini juga merupakan bagian dari proses penerapan revisi aturan ride-hailing
tersebut. Kolaborasi Go-Bluebirds diharapkan menciptakan lingkungan bisnis yang
'lebih sehat' dalam transportasi darat tanpa mengabaikan aspek keamanan dan
kenyamanan dan menghindari konflik.
Bluebird memutuskan untuk berevolusi bersama dengan perusahaan lain dalam
ekosistem secara kooperatif. Bluebirds bergabung dan membentuk kemitraan dengan
Gojek yang melibatkan teknologi, pembayaran dan promosi. Kerja sama tersebut
memungkinkan penumpang untuk memesan taksi Blue Bird melalui aplikasi Gojek.
Bluebirds tidak sepenuhnya bergantung pada Gojek karena mempunyai sumber daya
yang cukup kuat yaitu 35.000 armada di 18 kota dan mempunyai pelanggan yang
cukup banyak karena layanan baik yang selama ini mereka berikan. Gojek
mempunyai keunggulan di bidang teknologi informasi yang mempermudah
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
pemesanan, pembayaran dan layanan. Mengapa Bluebirds lebih memilih bekerja sama
dengan Go-Jek dibanding pesaingnya yaitu Grab dan Uber?
Bluebirds dan Gojek membentuk kerjasama Aliansi Strategis dengan membuat
kesepakatan kolaboratif dimana masing-masing menyumbangkan sumber daya untuk
usaha bersama agar lebih kompetitif sambil mempertahankan individualitas mereka.
Blue Bird dan GoJek memiliki misi yang sama untuk meningkatkan kenyamanan
pelanggan mereka. Dengan kolaborasi ini Bluebird dapat memberikan layanan yang
lebih baik dan memudahkan pelanggannya dan gojek sudah diinstall oleh 40 juta
pelanggan sehingga merupakan pasar yang besar. GoJek menerima manfaat yaitu
memperbesar armada tambahan dari Bluebird yang juga punya pelanggan setia cukup
besar.
Pada akhirnya Bluebirds memutuskan Kerjasama dengan Gojek bukan dalam bentuk
merger atau akuisisi yang memperhitungkan berapa kontribusi masing-masing dalam
sumberdaya, modal, asset maupun kewajiban (hutang). Bluebirds tetap meminimalkan
ketergantungan sumberdaya kepada pihak lain namun ingin perusahaan tetap dapat
bertahan ditengah gempuran persaingan berbasis teknologi.
III.
Pertanyaan dan Pembahasan
1. Saat ini, organisasi lebih saling bergantung daripada sebelumnya.
Mengapa organisasi harus berkolaborasi? Apa keuntungannya bagi
organisasi yang berkolaborasi? Jenis organisasi apa yang harus
berkolaborasi? Jelaskan.
Menurut apa yang tertulis pada Buku Acuan yang kami pakai, yaitu
Organization Theory and Design milik Richard L. Daft, perusahaan
memutuskan untuk bergabung bersama adalah agar dapat lebih kompetitif
melawan persaingan pasar yang ada serta untuk berbagi sumber daya yang
berlebih. Biasanya perusahaan yang melakukan kolaborasi itu adalah antara
perusahaan yang memiliki ukuran yang sama, tujuannya agar salah satunya
dapat dijadikan pemasok sumber daya. Keuntungan yang akan didapat apabila
perusahaan melakukan kolaborasi adalah perusahaan - perusahaan tersebut
dapat saling berbagi risiko saat hendak memasuki pasar baru, dan mereka juga
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
dapat memasang program - program inovasi baru yang memiliki biaya cukup
mahal, dan yang terpenting perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi ini
dapat sama-sama meingkatkan profil organisasinya pada industri ataupun
teknologi yang mereka inginkan. Kerja sama atau kolaborasi ini tentu saat
berjalan nanti akan menghasilkan inovasi baru, penyelesaian masalah, serta
peningkatan kinerja para tenaga kerja dan peningkatan kualitas barang atau
jasa yang diproduksi. Hubungan antar organisasi yang terjadi ketika mereka
berkolaborasi ini akan menyediakan semacam jaring pengaman yang nantinya
dapat mendorong investasi jangka panjang dan pengambilan risiko apa yang
harus dihadapi perusahaan. Dengan kolaborasi pula nantinya perusahaan perusahaan ini dapat mencapai inovasi dan kinerja yang lebih tinggi demi
beralih dari pola pikir bermusuhan menjadi pola pikir yang lebih mengarah ke
arah kemitraan atau kolaborasi.
Jenis organisasi yang sekiranya membutuhkan kolaborasi adalah misalnya
seperti yang dapat dilihat pada kasus ini, Blue Bird dan Gojek yang mana
merupakan
organisasi teknis. Mengapa kedua perusahaan ini perlu
mengadakan kolaborasi, hal ini dikarenakan minat pasar Indonesia pada taxi
offline seperti Blue Bird dan taxi lainnya mengalami penurunan, dan juga
Gojek sebagai perusahaan penyedia jasa yang tidak memiliki armada pribadi
karena menggunakan armada miliki pengemudi yang mereka pekerjakan, juga
merasa butuh memiliki armada sendiri. Hal ini kemudian membuat kedua
perusahaan ini berkobalorasi dan mengeluarkan layan Go-Bluebirds dengan
harapan menciptakan lingkungan bisnis yang 'lebih sehat' dalam transportasi
darat tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kenyamanan dan menghindari
konflik. Bluebird memutuskan untuk berevolusi bersama dengan perusahaan
lain dalam ekosistem secara kooperatif. Bluebirds bergabung dan membentuk
kemitraan dengan Gojek yang melibatkan teknologi, pembayaran dan promosi.
Kerja sama tersebut memungkinkan penumpang untuk memesan taksi Blue
Bird melalui aplikasi Gojek.
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
2. Berdasarkan kasus dan teori Bab 5 Daft (2018), diantara empat
perspektif yang ada telah dikembangkan untuk menjelaskan hubungan
antar
organisasi
Relationships),
(Bagan
5.2.
Kerangka
Interorganizational
mana yang paling cocok untuk mendeskripsikan
hubungan antara Blue Bird dan Gojek? Mengapa?
Berdasarkan teori, terdapat 4 perspektif yaitu Resource Dependence,
Population Ecology, Collaborative Network, dan Institutionalism. Hubungan
antar organisasi dapat dicirikan oleh apakah organisasi itu berbeda atau serupa
dan apakah hubungan itu kompetitif atau kooperatif. Dengan memahami
perspektif tersebut, manajer dapat menilai lingkungannya dan mengadopsi
strategi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
-
Resource Dependence: berarti bahwa organisasi itu bergantung pada
lingkungan tetapi berusaha untuk memperoleh kendali atas sumber
daya untuk bisa meminimalkan adanya ketergantungan. Perspektif ini
merupakan cara rasional organisasi dalam menangani satu sama lain
untuk mengurangi ketergantungan pada lingkungan.
-
Population Ecology: berarti bahwa organisasi berbagi sumber daya
secara kompetitif dan saling tergantung. Perspektif ini mengkaji
bagaimana organisasi baru mengisi ceruk yang dibiarkan terbuka oleh
organisasi
mapan
dan
membentuk
organisasi
baru
yang
menguntungkan masyarakat.
-
Collaborative Network: berarti bahwa kumpulan organisasi lainnya
yang memiliki kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menciptakan nilai baru. Perspektif ini digunakan untuk meningkatkan
nilai dan produktivitas sehingga bisa mempengaruhi daya tahan untuk
setiap organisasi.
-
Institutionalism: berarti bahwa terbentuknya organisasi karena adanya
tekanan lingkungan yang institusional. Perspektif ini menjelaskan
mengapa dan bagaimana organisasi melegitimasi diri mereka sendiri.
Menurut kelompok kami, yang paling cocok untuk mendeskripsikan hubungan
antara Blue Bird dan Gojek adalah perspektif Collaborative Network karena
disini Blue Bird dan Gojek melakukan kolaborasi untuk menciptakan nilai
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
baru yang inovatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dari masingmasing perusahaan. Blue Bird dan Gojek menciptakan Go- Blue Bird yang
bisa menjadikan daya tahan setiap organisasi bisa sama- sama meningkat.
Terlebih lagi disini Blue Bird dan Gojek memiliki misi yang sama yaitu
meningkatkan kenyamanan pelanggannya. Blue Bird disini posisinya
merupakan layanan taksi terbesar di Indonesia dengan armada yang sebegitu
banyaknya yang sudah terjamin keamanan dan kenyamanannya. Sedangkan
Gojek merupakan perusahaan baru yang menyediakan layanan transportasi
berbasis teknologi canggih. Sehingga dua perusahaan ini melakukan
kolaborasi yaitu menciptakan Go- Blue Bird yang bisa meningkatkan nilai
perusahaan dan membuat organisasi menjadi organisasi yang lebih efektif dan
tangkas dalam menuju masa depan. Kolaborasi ini menjadikan masing- masing
perusahaan saling mendapatkan keuntungannya, di satu sisi Gojek mendapat
keuntungan dengan menambah armada melalui Blue Bird sedangkan Blue Bird
mendapat keuntungan karena menambah saluran pemesanan dan memudahkan
konsumennya dalam memesan taksi yaitu dengan adanya Go Blue Bird ini.
Maka dari itu, Blue Bird dan Gojek ini bisa dikatakan Collaborative Network
karena kedua perusahaan tersebut menciptakan inovasi baru dengan
memanfaatkan sumber daya dari masing- masing perusahaan yang sama- sama
bisa menguntungkan kedua belah pihak agar bisa sukses dalam lingkungan
yang sangat kompetitif dan lingkungan yang berubah dengan cepat.
3. Asumsikan Anda adalah manajer sebuah organisasi. Apakah menurut
Anda beroperasi sebagai musuh lebih mudah atau lebih sulit daripada
beroperasi sebagai mitra dengan organisasi lain? Apa tindakan yang
akan
Anda
lakukan untuk
bertahan dan berhasil? Diskusikan
berdasarkan Tampilan 5.4 Berubah Karakteristik Hubungan Antar
Organisasi.
Misalnya dalam kondisi seperti kasus organisasi 5.2 yang mana blue bird
telah lama menjadi salah satu layanan taksi tersukses di Indonesia. Dengan
lebih dari 23.000 mobil mereka, kekuatan mereka atas konsumen tampaknya
tak terbantahkan. Dan di pasar itu, Bluebird mendominasi. Namun seiring
dengan adanya kemajuan teknologi yang berkembang serta hadirnya
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
kompetitor masyarakat kian hari tidak lagi menggunakan jasa taksi
konvensional yang disediakan oleh bluebird. Dengan adanya inovasi yang
terus menerus dari kompetitor membuat keadaan blue bird makin terpuruk.
Sementara itu gojek yang menjadi kompetitor blue bird terus mendapat
ketenaran yang membuat mereka sekarang menjadi penyedia transportasi
terbesar. Menurut kami perusahaan seperti bluebird tidak bisa fokus saja dalam
mengembangkan inovasi akan tetapi mereka juga harus melihat kondisi pasar
dan lingkungan. Dengan kondisi seperti ini perusahaan bluebird yang armada
mobil dan sumberdaya yang dimiliki lebih baik untuk bermitra dengan gojek.
Kerja sama ini bisa mendatangkan meningkatkan keuntungan, menambah nilai
perusahaan dan mengurangi resiko. Rasa percaya dan komitmen yang tinggi
dapat mengurangi kecurigaan serta persaingan yang tidak sehat. Kedua
organisasi akan saling membantu dalam upaya mengembangkan produk dan
layanan yang diberikan. Kemitraan antara Bluebirds dan GoJek dikelola
dengan membangun hubungan strategis yang dapat untuk menambah nilai bagi
kedua belah pihak dan percaya pada komitmen yang telah disepakati daripada
kecurigaan dan persaingan. Kemitraan yang dibentuk diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan pada kedua belah pihak dan tidak hanya
menguntungkan salah satu pihak saja. Masing-masing pihak berupaya untuk
mendapatkan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja kemitraan
bersama, dan mendiskusikan perkembangan kemitraan dengan membahas
secara tatap muka untuk memberikan umpan balik dan memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kemitraan. Kemitraan atau kolaborasi dengan Gojek yang
menjadi kompetitornya adalah keputusan tepat bagi manajer Blue Bird.
Kolaborasi dan kerjasama dengan melewati batasan dengan terlibat dalam
kemitraan seperti ini membuktikan bahwa tidak selamanya bersaing adalah
solusi yang baik untuk keberlanjutan bisnis jangka panjang.
This study source was downloaded by 100000828069757 from CourseHero.com on 03-26-2022 03:12:32 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/86907233/MAKALAH-CASE-52-KELOMPOK-18-WEEK-6-pdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download