CASE METHOD Pengenalan Bahan Kimia Organik Dalam Produk Yang Digunakan Sehari-Hari Universitas 2022 negeri medan 1 CASE METHOD “Pengenalan Bahan Kimia Organik Dalam Produk Yang Digunakan Sehari-Hari” NAMA : SANDY JEFRY PUTRA TAMPUBOLON NIM : 4213121053 DOSEN PENGAMPU`: MAKHARANY DALIMUNTE, S.Pd., M.Pd. MATA KULIAH : KIMIA UMUM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MARET 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya saya dapat menyelesaikan Case Method ini dengan tepat waktu. Case Method ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Umum. Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kimia Umum Ibu Makharany Dalimunte, S.Pd., M.Pd yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penyusunan tugas ini. Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyusun tugas ini. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki tugas ini. Penulis berharap tugas Case Method ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita. Medan, Maret 2022 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................... ii BAHAN KOSMETIK .......................................................................1 KOSMETIK ALAMI........................................................................4 ALAMI VS BUATAN .......................................................................6 GAMBAR KOSMETIK ...................................................................8 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................10 ii 1 BAHAN KOSMETIK Mengenal Lebih Dekat Bahan Dasar Kosmetik Produk kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, dan bibir) atau gigi dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, serta memperbaiki penampilan. Berbagai klaim digunakan oleh produsen kosmetik untuk meraih minat penggunanya, mulai dari berbahan dasar alami, organik, atau dapat memutihkan secara instan. Namun, jangan dulu tergiur dengan klaim tersebut, sebab belum tentu klaim tersebut benar. Ditambah lagi, banyak kosmetik yang beredar di pasaran tanpa mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk aktif mencari informasi kandungan bahan dasar kosmetik agar bisa menjatuhkan pilihan pada produk yang tepat. Perlu diketahui bahwa kosmetik tak lepas dari bahan kimia, tetapi bahan kimia tersebut tentunya aman digunakan dalam jumlah dan batas tertentu. Bahan kimia yang masih dapat digunakan, tetapi harus dibatasi secara ketat, antara lain merkuri, bahan aktif tabir surya, dan heksaklorofen. Berdasarkan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia nomor 18 tahun 2019 tentang persyaratan teknis bahan kosmetika, bahan yang boleh digunakan sebagai bahan dasar kosmetik tetapi harus dibatasi kadarnya adalah sebagai berikut: Coal tar yang mengandung benzo[a]pyrene pada tabir surya. Benzalkonium klorida, maksimal 3% pada sampo dan maksimal 0,1% pada produk perawatan lainnya. Triclosan, maksimal 0,3% pada bedak, sampo, sabun, pembersih wajah, pasta gigi, deodoran, blemish concealers, dan kondisioner. Triclocarban, maskimal 1,5%. Paraben (propil, isopropil, butil, dan isobutil), maksimal 0,14%. DMDM hydantoin, maksimal 0,6%. 1 Bronopol, maksimal 0,1%. Methylisothiazolinone, maksimal 0,0015%. Oxybenzone, maksimal 6%. Zinc 4-hydroxybenzene sulphonate dan Zinc phenolsulfonate, maksimal 6% pada losion dan deodorant. Formaldehyde (formalin), maksimal 0,1% untuk produk pembersih mulut. Dilarang digunakan dalam kosmetik berbentuk spray. Seluruh produk jadi yang mengandung formaldehyde dengan kadar lebih dari 0,05% harus diberi label peringatan ‘mengandung formaldehyde. Bahan-Bahan Kimia Berbahaya Waspadai bahan-bahan kimia beracun di dalam berbagai kosmetik yang bisa membahayakan kesehatan. Berikut adalah deretan bahan dasar kosmetik yang dilarang: Sulingan minyak bumi (petroleum), kecuali bila seluruh proses penyulingan diketahui dan tidak menghasilkan bahan yang bersifat karsinogenik Polyethylene Butylated hydroxyanisole (BHA) Phthalates Hydroquinone Benzene Bithionol Klorin Kloroform Hidrokarbon Naphthalene Selain bahan-bahan di atas, Anda juga dianjurkan untuk memperhatikan bahan tambahan dalam kosmetik yang berpotensi berbahaya, seperti wewangian dan pengawet, serta mempertimbangkan keamanan kemasan produk. Kosmetik merupakan produk yang unik karena selain memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan. Seringkali menjadi sarana bagi konsumen untuk memperjelas identitas dirinya secara sosial dimata masyarakat. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum wanita. 2 Produk kosmetik sesungguhnya memiliki resiko pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu memberi efek yang sama untuk setiap konsumen.1 Kesadaran masyarakat tentang keamanan kosmetika yang digunakannya sudah semakin meningkat sejalan dengan munculnya berbagai kasus dampak penggunaan bahan berbahaya dalam kosmetika secara terbuka. Akan tetapi, kesadaran masyarakat Muslim untuk memperhatikan kehalalan bahan yang terkandung dalam kosmetika masih sangat rendah. Beberapa bahan yang merupakan titik kritis kehalalan dalam kosmetika adalah lemak, kolagen, elastin, ekstrak plasenta, zat penstabil vitamin, asam alfa hidroksil, dan hormone. 3 2 KOSMETIK ALAMI Kosmetik Berbahan Alami, Benarkah Efektif? Teh hijau, jamur, kacang kedelai, bukan hanya lezat tapi juga menyehatkan tubuh. Kini, berbagai produk kosmetik memasukkan bahan-bahan tersebut dalam rangkaian produk alaminya. Benarkah efektif? Minum teh hijau adalah satu hal, mengoleskannya pada kulit lain lagi. Demikian menurut para ahli. Karena paling tidak masih dibutuhkan penelitian panjang untuk membuktikan manfaat bahan makanan itu untuk kecantikan. Leslie S Baumann, MD, ahli dalam bahan kosmetik mengatakan bahwa riset ilmiah yang dilakukan pihak marketing kecantikan masih kurang. Namun ia tak menampik bahwa tanaman yang mengandung antioksidan di masa depan akan menjadi kandungan paling penting dalam produk kosmetik. Beberapa penelitian memang telah menguji khasiat tanaman alami untuk kecantikan. Misalnya saja teh hijau dan buah delima yang efektif untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Namun, banyak produk kecantikan yang mengklaim alami ternyata hanya mengandung sedikit bahan alami sehingga tak akan berpengaruh banyak. "Setetes ekstrak bahan aktif dari tanaman dalam produk kosmetik seberat dua ons hampir tak ada pengaruhnya," kata Thomas Bombeli, MD, anggota International Society of Dermatology. Menurutnya, banyak kandungan produk yang diberi sedikit bahan alami hanya untuk tujuan marketing saja. Selain itu, konsumen seharusnya paham bahwa label "natural", "organik", atau "alami" adalah label marketing yang belum diatur oleh pemerintah. Para ahli juga berpendapat produk natural belum tentu lebih baik dari produk sintesis. Beberapa bahan alami, menurut Baumann, punya efek samping yang perlu diwaspadai. Misalnya saja minyak esensial, seperti rosemary, bargamot, atau peppermint, yang ternyata bisa membuat kulit sensitif iritasi. "Minyak kelapa juga bisa menyebabkan jerawat," katanya. Meski produk kecantikan berbahan alami mengklaim efektif untuk anti penuaan, namun menurut para ahli produk-produk itu sebenarnya berguna mencegah atau memperlambat 4 penuaan dini, bukan memperbaiki kondisi kulit yang sudah menua. Bila Anda ingin mengatasi keriput yang sudah terlanjur menghiasi wajah, Baumann menyarankan agar memilih produk sintetis. "Antioksidan bekerja untuk mencegah timbulnya keriput, bukan menghilangkan keriput yang sudah ada," kata Baumann. Untuk memperbaiki kondisi kulit, retinoid dan vitamin A yang didapat dari ekstrak buah jeruk yang dihasilkan di laboratorium yang seharusnya di pilih. "Mereka bekerja lebih efektif dibanding jika Anda memakai masker wortel yang dibuat sendiri," katanya. 5 3 ALAMI VS BUATAN "Beda Kosmetik Alami Vs Organik, 5 Istilah Kecantikan yang Perlu Kamu Tahu" Berbagai brand kecantikan semakin gencar mengenalkan produk-produk mereka yang memiliki label-label khusus, dari label alami hingga bebas bahan kimia. Ada pula kosmetik organik, yang diterapkan pada makeup maupun produk perawatan kulit. Adanya penggunaan berbagai label dalam dunia kecantikan semakin menyadarkan wanita untuk 'melek' produk. Jika Anda termasuk wanita yang memedulikan keamanan produk dan lebih suka menggunakan kosmetik berbasis alam, maka perlu mengetahui lima istilah ini dalam dunia kecantikan, seperti dilansir Byrdie. 1. Alami Biasanya, sebuah produk kosmetik berlabel alami tetap memiliki satu atau dua bahan sintetis. Namun bukan berarti produk tersebut menipu konsumen atau memanfaatkan label alami untuk mengambil keuntungan penjualan saja. Kunci untuk menentukannya adalah memastikan semua bahan alami berada di deretan atas daftar bahan yang digunakan. Daftar bahan kosmetik biasanya diurutkan dari persentase tertinggi sebagai urutan pertama dan persentase terendah sebagai urutan terakhir. Produk berlabel alami lazimnya menempatkan bahan sintetis di urutan terakhir. Mungkin yang bisa membuat Anda kebingungan adalah bahasa ilmiah yang dipakai dan terdengar seperti bahan sintetis. Misalnya, sodium chloride adalah kata yang umum disebutkan untuk bahan garam laut, citric acid adalah kata umum untuk elemen yang ada dalam lemon atau buah asam sitrat lainnya. Jadi, sangat disarankan untuk belajar mengenai macam bahan kosmetik. 2. Organik Produk kosmetik organik biasanya menggunakan bahan alami yang ditanam dan dikembangkan secara organik. Dari Food and Drug Administration (FDA) sendiri, kosmetik 6 berlabel organik adalah kosmetik yang persentase organiknya harus mencapai hingga persentase tertentu. Ini bisa bervariasi di berbagai negara, misalnya di California persentase organiknya harus mencapai 70%, sedangkan di Kanada harus mencapai 95%. Saat ini, sudah ada sertifikat organik bagi produk kosmetik yang mengandung bahan organik, misalnya USDA Organic yang mengharuskan produk tersebut memiliki bahan organik minimal 95%. Dikutip dari Making Cosmetics, OASIS (Organic and Sustainable Industry Standards) mengharuskan sebuah produk organik memiliki persentase sebesar 85% yang kemudian dinaikkan menjadi 95% dua tahun kemudian. Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, belum ada sertifikat khusus organik di Indonesia yang menentukan apakah suatu produk benar-benar organik atau hanya berupa label saja. 3. Bebas Bahan Sintetis/ Bebas Bahan Kimia Berbeda dengan kosmetik berlabel alami, kosmetik yang memiliki label ini benar-benar tidak memiliki bahan buatan dan hanya menggunakan elemen atau campuran yang diperoleh secara alami. Serupa dengan kedua label di atas, ada pula kosmetik berlabel plant-based yang berarti terbuat dari tanaman. 4. Cruelty-Free Pernah melihat simbol kelinci pada suatu produk kosmetik? Itu adalah salah satu sertifikat cruelty-free, yaitu Leaping Bunny. Label ini mengisyaratkan bahwa produk tersebut tidak diujicobakan kepada hewan. Kosmetik luar negeri biasanya ada yang memiliki dan tidak memiliki label ini. Bagaimana dengan kosmetik buatan lokal? Tidak berlabel Leaping Bunny bukan berarti mereka pasti mengujicobakannya pada hewan. Dengan memiliki label 'CrueltyFree' pun bisa menjadi bukti mereka tidak melakukan pengetesan pada hewan. Negara yang telah melarang uji coba pada hewan adalah negara-negara Eropa yang memberlakukan peraturan tersebut di 2013. Sebagian negara di AS juga sudah menerapkan peraturan tersebut. 5. Vegan Kosmetik berlabel vegan sudah tentu tidak memiliki bahan-bahan dari hewan atau bahan sejenis lainnya. Namun, bukan berarti mereka bebas bahan sintetis atau organik. Produk vegan masih mungkin mengandung bahan-bahan sintetis atau kimia lainnya sejauh tidak ada hewan yang terlibat dalam proses pembuatan maupun uji coba produk. 7 4 GAMBAR KOSMETIK ALAMI 8 BUATAN 9 DAFTAR PUSTAKA Adityaputry, R. (2017). Beda Kosmetik Alami Vs Organik, 5 Istilah Kecantikan yang Perlu Kamu Tahu. JAKARTA: https://wolipop.detik.com/. Agustin, d. S. (2021). Mengenal Lebih Dekat Bahan Dasar Kosmetik. JAKARTA: ALODOKTER. 10