CRITICAL BOOK REVIEW STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA PENDIDIKAN FISIKA SKOR NILAI : CRITICAL BOOK REVIEW “STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR” NAMA : SANDY JEFRY PUTRA TAMPUBOLON NIM : 4213121053 DOSEN PENGAMPU`: Dra. RATNA TANJUNG, M.Pd. SATRIA MIHARDI, S.Pd,. M.Pd. MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MARET 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review inidengan tepat waktu. Critical Book Review ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd dan Bapak Satria Mihardi, S.Pd., M.Pd yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penyusunan tugas ini. Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyusun tugas ini. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki tugas ini. Penulis berharap tugas Critical Book Review ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita. Medan, Maret 2022 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR ................................................................................................... 1 B. TUJUAN PENULISAN CBR........................................................................................................................ 1 C. MANFAAR CBR ............................................................................................................................................. 1 D. IDENTITAS BUKU ........................................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3 A. RINGKASAN BUKU ...................................................................................................................................... 3 BAB II KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ....................................................................... 15 A. KELEBIHAN BUKU UTAMA ................................................................................................................... 15 B. KEKURANGAN BUKU UTAMA .............................................................................................................. 15 C. KELEBIHAN BUKU PEMBANDING ..................................................................................................... 15 D. KEKURANGAN BUKU PEMBANDING................................................................................................ 16 BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 17 A. KESIMPULAN ............................................................................................................................................... 17 B. SARAN.............................................................................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 18 LAMPIRAN........................................................................................................................................ 19 ii BAB I PENDAHULUHAN A. Rasionalisasi pentingnya CBR Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yanglain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang Strategi Belajar Mengajar. B. Tujuan penulisan CBR Tujuan dibuatnya Critical Book Review ini yaitu untuk penyelesaian tugas pada mata kuliah Teknologi Informasi dan Literasi Data, Penulisan Critical Book Review ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman penulis dalam me-review suatu buku, serta meningkatkan dan menambah kemampuan penulis untuk berpikir kritis dan memberikan pandangan dengan membandingkan isi dari satu buku dengan buku yang lain. C. Manfaat CBR Manfaat dibuatnya Critical Book Review ini yaitu Untuk lebih memahami materi dari buku tersebut secara detail. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut serta Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku yang dianalisis tersebut. 1 D. IDENTITAS BUKU Buku Utama : 1. Judul Buku : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR 2. Penulis : Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain 3. Edisi terbit : 2013 4. Jilid :I 5. Penerbit : Rineka Cipta 6. Kota terbit : Jakarta 7. Halaman : 226 Halaman 8. ISBN : 978-979-076-161-2 Buku Pembanding : 1. Judul Buku : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR 2. Penulis : Tim Dosen UNIMED 3. Edisi terbit : 2019 4. Jilid :I 5. Penerbit : Universitas Negeri Medan 6. Kota terbit : Medan 7. Halaman : 161 Halaman 8. ISBN :- 2 BAB II PEMBAHASAN A. RINGKASAN ISI BUKU BAB 1 ; Konsep Strategi Pembelajaran Pengertian Strategi Belajar A. Mengajar Strategi belajar mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar, meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur , metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. B. Kualifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi 9 , antara lain : 1. Konsep dasar strategi belajar mengajar 2. Sasaran kegiatan belajar mengajar Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran dan tujuan. Tujuan ini bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat operasional dan konkret , yaitu tujuan instruksional khusus dan tujuan instruksional umum, tujuan kurikulum, tujuan nasional, tujuan yang bersifat universal. Sedangkan sasaran tersebut harus diterjemahkan ke dalam ciri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan. Sasaran atau tujuan yang universal, manusia yang diidamkan tersebut harus memiliki kualifikasi antaa lain : hubungan anar manusia, efisien ekonomi, tanggung jawab selaku warga negara. 3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar selaku suatu sistem instruksional mengacuu pada penertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. 3 Belajar mengajar meliputi suatu komponen antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Berbagai persoalan yang dihadapi oleh guru antara lain : a. b. c. d. Tujuan –tujuan apa yang mau dicapai Materi pelajaran apa yang diperlukan Metode , alat mana yang harus dipakai. Prosedur apa yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi. Guru dalam proses belajar mengajar berperan sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administator dll. 4. Hakikat proses belajar mengajar Belajar adalah perubahan tingkah laku atau perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuam kegiatan adalah perubahan tigkah llaku, baik yang menyangkut pngetahuan , ketrampilan maupun sikap , bahkan segenap aspek organisme atau pribadi. Hakikat belajar adalah perubahan. 5. Entering beahavior siswa Entering behavior adalah kepastian tingkat prestasi yang dicapai siswa tersebut apakah benar merupakan hasil kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan. Untuk kepastian tsb seharusnya guru mengetahui tentang karakteristik perilaku anak didik saat mereka mau masuk sekulah, mulai denan kegiatan belajar mengajar dilangsungkan, tingkat dan jenis karakterstik perilaku anak didik yang telah dimilikinya ketika ma mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut Abin Syamsudin, enterig behavior akan dapat diidentifikasikan dengann cara : a. Secara tradisional, telah lazim para guru mulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang b. pernah diberikan sebelum menyajikan bahan barru. Secara inovatif , guru menentukan di berbagai lembaga pendidikan yang memiliki ataumaupun mengembangkan instrumen pengukuran prestasi belajr dengan memenuhi syarat, mengadakan pretest sebelum kegiiatan belajr mengajar dimulai. 6. Pola-pola belajar siswa Menurut Robert M. Gagne membedakan pola-pola belajar siswa ke dalam 8 tipe belajar, antara lain : a) Signal Learning (belajar isyarat) Adalah proses penguasaan pol-pola dasar perilaku bersifat involuntary ( tidak sengja dan tidak disadari tujuannya ). Signal learning ini mirip dengan conditioning menurut Pavlov yang tibul setelah sejumlah pengalaman tertentu. b) Stimulus Response learning (Belajar Stimulus-Respons) Termasuk kedalam instrumental conditioning atau belajar dengan trial dan eror( mencobacoba ). Kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tipe belajar ini adalah faktor inforcement. Waktu antara stimulus pertama an berikutnya amat penting. Makin singkat jarak S-R dengan S-R berikutnya , semmakin kuat pula reinforcementnya. 4 c) Chaining ( rantai atau rangkaian ) Adalah belajar menghubungkan satuan ikatan S-R yang satu dengan yang lain.Secara internal, peserta didik harus terkuasai sejumlah satuan pola S-R , baik psikomotor maupun verbal. Selain itu, prinsip kesinambungan , penguulangan, reinforcement tetap penting bagi berlangsungannya proses chaining. d) Verbal association ( asosiasi verbal) Adalah proses belajar yang menghubungkan satuan ikatan S-R yang satu dengan yang llain. e) Discrimination learning ( Belajar diskriminasi ) Belajar tippe ini merupakan belajar mengadakan pembeda. Anak didik mengadakan seleksi dan pengujian diantara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih polapola respons yang dianggap paling sesuai. f) Rule Learning (belajar aturan ) Adalah belajar membuat generalisasi , hukum, dan kaidah. Siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal sehingga anak didik dapat menemukan konklusi tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipanang sebagai “ Rule ” : prinsip, dalil, aturan,, hukum, kaidah. Tipe belajar ini banyak digunakan di berbagai sekolah. g) Problem Solving ( memecahakan masalah ) Adalah belajar memecahkan masalah. Peserta didik blajar merumuskan masalah , memberikan respons terhadap rangsngan yang menggambarkan atau mmbangkitkan situasi problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. Langkah – langkah belajar tipe problem Solving , antara lain : 1. Merumusan dan menegaskan masalah 2. Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis 3. Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan. 4. Mengadakan pengujian atau verifikasi. 5. Memilih sistem belajar mengajar Berbagai pendekatan atau sistem pengajaran yang menarik perhatian akhir – akhir ini adalah : a. Enquiry – Discovery Learning Adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Guru menyajikan bahan pelajaran tiak dalam entuk final, tetapi anak didik diberikan peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan ini sangat cocok digunakan utuk materi pelajaran yang bersifat kognitif. Kelemahannya adalah memakan banyak waktu yang cukup banyak , dan kalau kurang 5 terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan dan kekaburan atas materiyang diipelajari. b. Ekspository Learning Guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis, dan lengkap, sehingga anak ddiidik tingggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur. c. Mastery learning Guru harus mengusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik ke arah tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. d. Humanistic Education Guru hendaknya jangan membuat jarak terlalu tajam dengan siswa sebagai siswa senior yang selalu siap menjadi sumber atau konsultan yang berbicara. Taraf akhir dari prosesbelajar mengajar menurut pandangan ini adalah self actualization seoptimal mungkin dari setiap anakk didik. C. Implementasi Belajarr Mengajar Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Tahap – tahap pengelolaan dann pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diprinci sebagai berikut : Perencanaan a. Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapann dan bagaimana cara melakukannya. b. Mengembangkan alternatif-alternatif c. Mengumpulkan dan mengannalisis informmasi Pengorganisasian a. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi b. Merumuskan, menetapkan metode, prosedur. c. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber lain yang diperlukan. Pengarahan a. Menyusun kerangka waktu dan biaya terperici b. Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik c. Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi. a. Pengawasan Mengevaluasi pelaksanaan keigiatan, dibandingkan dengan rencana 6 b. Melaporkan penyimpanan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran c. Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan. BAB 2 ; Hakikat, Ciri dan Komponen Belajar Mengajar A. Hakikat Belajar Mengajar Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorrganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Sedangkan hakikat belajar adalah perubahan. Pada tahap berikutnya, mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. Peranan guru guru sebagai pembimbing bertolak dari cukup banyaknya anak didik yang bermasalah. Untuk menyelesaikan masalah aak didik tersebut, guru mengatur strategi pengajaran yang sesuai dengan gaya-gaya belajar anak didik. Selain itu, permasalahan yang guru hadapi ketika berhadapan dengan sejumlah anak didik adalah masalah pengelolaan kelas. B. Ciri-ciri belajar mengajar Menurut Edi Suardi, ciri-ciri belajar mengajar sebaga berikut : 1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk anak didik dalam suau perkembangan tertentu. 2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan 3. 4. 5. 6. yang telah ditetapkan. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Ditandai dengan aktivitas anak didik, baik secara fisik maupun secara mental dan aktif. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin 7. Ada batas waktu untuk mencapai suatu tujuan 8. Evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan. C. Komponen belajar mengajar Tujuan Adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Sedangkan tujuan pengajaran adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber dan alat evaluasi. Bila salah satu komponen tidakk sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 7 Bahan Pelajaran Merupakan komponen yan tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan diampaikan kepada anak didik. Metode Adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, sebaiknya guru mengunakan metode yang bervariasi agar proses belajar mengajar tidak membosankan. Lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode megajar sbb : a. b. c. d. e. Tujuan Anak didik yang berbeda-beda tingkat kematangannya Situasi keadaannya Fasilitas Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Fungsi alat yaitu sebagai perlengkapan, pembantu memperrmudah usaha mencapai tujuan, sebagai tujuan. ( Dr. Ahmad D. Marimba, 1989 : 51 ) Alat dibagi menjadi 2 macam yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Sumber Pelajaran Sumber belajar adalah bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung halhal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru ( perubahan ). Segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tuuan yang telah diitetapkan. Contoh dari sumber belajar yaitu buku, manusia, media massa, alam/lingkungan, alat pengajaran, museum. Evaluasi Adalah tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Tujuan evaluasi ada 2 mcam yaitu : Tujuan umum evaluasi 1) Menilai metode mengajar yang digunakan. 2) Memungkinkan pendidik atau guru menilai aktivitas / pengalaman yan didapat. 3) Mengumpulkan data-data yang membuuktikan taraf kemajuan murid dalam mencappai tujuan yyang diharapkan. Tujuan Khusus Evaluasi 1) Meranggsang kegiatan siswa 8 2) Menemukan sebab—akibat kemajuan atau kegagalan. 3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bbakat siswa yang bersangkutan. BAB 3 ; Berbagai Pendekatan Dalam Belajar Mengajar A. Pendekatan Individual Masing-masing siswa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda-beda antara satu anak didik dengan anak didik yang lainnya. Oleh karena itu, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Apabila tidak, maka tujuan pengajaran tidak dapat tercapai. Pendekatan individual dapat menyeelesaikan permasalahan kesulitan anak belajar dengan mudah. B. Pendekatan kelompok Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi padda diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Selain itu, dengan pendekatan ini anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. C. Pendekatan Variasi Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Guru tidak bisa menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahakan permasalahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam- macam. Kasus yang biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran. D. Pendekatan Edukatif a. Pendekatan pengalaman Belajar dari pengalaman adalah lebih baik daripada sekedar bicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukan dengan kegiatan fisik. Ciri- ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti bagi anak, kontinu dengan kehidupan anak, interaktif dengan lingkungan, dan menambah integrasi anak. 9 Metode yang digunakan yaitu metode pemberian tugas, dan tanya jawab mengenaipengalaman keagamaan siswa. b. Pendekatan Pembiasaan Pembiasaan adalah alat pendidikan. Pendekatan pembiasaan yaitu dengan memberiikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya. Dengan pendekatan ini, siswa dibiasakan mengamalkan ajaran agama baik secara individual maupun kelompok dalam khdpn sehari- hari. Metode peengajran yang digunakan : metode latihan, pelaksanaan tugas, demonstrasi dan pengalaman lapangan. c. Pendekatan Emosional Adalah suatu usaha untuk menggugah perasaan atau emosi siswa dalam meyakini,, memahami, dan menghayati ajaraan agama. Metode yang digunakkan : ceramah, cerita, dan sosiodram. d. Pendekatan keagamaan Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan selama hidup siswa. e. Pendekatan Kebermaknaan Pendekatan ini biasanya digunakan dalam pengajaran bahasa di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan ini, bahan pelajaran dan kegiatan pelajaran menjadi leebih bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan pengalaman, minat, bakat, tat nilai dan masa depannya. Selain itu, motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya.kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dallam keberhasilan belajar siswa. Siswa merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan ketrampilan berbahasanya. BAB 4 ; Keberhasilan Belajar Mengajar A. Indikator keberhasilan 1. Daya serap tehadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individual maupun kelompok. 10 2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajran / instruksional khusus ( TIK ) telah dicapai ole siswa, baik secarra individual maupun kelompok. B. Penilaian Keberhasilan 1) Tes Formatif 2) Tes Subsumatif 3) Tes sumatif C. Tingkat Keberhasilan Keberhasilan proses belajar mengajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut antara lain : istimewa/maksimal, baik sekali/optimal, baik/minimal, dan kurang. Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam pelajaran dan presentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan siswa dan guru. D. Tingkat Perbaikan Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a) b) c) d) Mengulang pokok bahasan seluruhnya Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai Memberikan tugas-tugas Memecahkan masalah bersama-sama e) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan antara lain tujuan, guru, anakdidik,kegiatan pengajaran, bahan dan alat evaluasi, dan suasana evaluasi. BAB 5 ; Penggunaan Media Sumber Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi meliccinkan jalan menuju tercapainya tuujuan pengajaran. Bantuan media dapat mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama.Penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dann mempertimbangkan tujuan. Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumllah nilai untuk dikomsumsi olehh setiap anak didik. Macam-macam media dibagi 3 antara lain : 1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam : Media auditif Media visual Media audiovisual 11 2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam : Media dengan daya liput luas dan serentak Media dengan daya liput yang terbattas oleh ruang dan tempat Media untuk pengajaran individual 3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam : Media sederhana Media kompleks Prinsip – prinsip pemilihan dan penggunaan media, yaitu tujuan pemilihan, kaarakteristik media pengajaran, dan alternatif pilihan. Dalam pemilihan media pengajaran, juga harus memperhatikan faktor – faktor yaitu objektivitas, program pengajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, kualitas teknik, serta keefektifan dan efisien penggunaan. Pemilihan media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria – kriteria sebagai beriikut : a) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran c) Kemudahan memperooleh media d) Ketrampilan guru dalam menggunakannya e) Tersedia waktu untuk menggunakanya, shg media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f) Sesuai dengan taraf berfikir siswa. BAB 6 ; Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehinggga tercapai tujuan pengajaran seecara efektif dan efisien. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya tela terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitass itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, emosional dann sikap serta apersepsi pada siswa. Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas, yaitu : 12 1. Pendekatan kekuasaan Yaitu suattu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru dalam pendekattan ini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru mendekatinya. 2. Pendekatan ancaman Dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberikan ancaman, seperti melarang, mengejek, memaksa dan sindiran . 3. Pendekatan kebebasan Suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakansesuatu kapan saja dan dimana saja. 4. Pendekatan Resep Dilakukan dengan cara memberrikan satu daftar yang dapat menggambarkkan apa yang harus dan apa yang tidaak boleh dikerjakan oleh guruu dallam mereaksi semua mamsalah atau situasi yang terjadi di dalam kelas. 5. Pendekatan Pengajaran 6. Pendekatan peruubahan tingkah laku 7. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial 8. Pendekatan proses kelompok Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalamm pengelolaan kelas, prinsip – prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan. Prinsip – prinsip penelolaan kelas antara lain : hangat dan antusias, tantangan, bervariasi,keluwesan, penekanan ppada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin diri. Keanekaragaman masalah perilaku ssiswa itu menimbulkan beberapa masalah pengelolaan kelas . Menurut made pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah : 1. Kurang kesatuan , dengan adanya kelompok-kelompok ,pertentang jenis kelamin. 2. Tidak ada stantard perilaku dalam bekerja kelompok . 3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok 4. Kelas mentoleransi kekeliruan – kekeliruan temanya ialah menerima dan mendorong perilaku siswa yang keliru. 5. Mudah mereaksi negatif / terganggu 6. Moral rendah, permusuuhann,, agresif 7. Tidakk mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah. Menurut Made Pidartta, untuk mengelola kelas secara efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Kelas adalah kelomponkerjja yang diorganisasi untuk tujuan terrtentu, yang dilengkkapi oleh tugas-tugas dan diiarahkan ooleh guru. 13 2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu tetapi bagii semua anak ataau kelompok. 3. Kelompok mempunyai periilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masingmasing individu dallam kelompok. 4. Kelompok kelas menyisipi pengaruhnya kepada anggota-anggota. Praktik guru waktu bellajar cenderung terpusat dalaam hubungan gurru dan siswa 14 BAB II KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU A. Keunggulan Buku Utama Setelah membaca dan menganalisis isi dari buku karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain ini, menurut saya sebagai pembaca, dalam buku ini penggunaan bahasa dan penjabaran materi ke dalam susunan bab-babnya saling berkaitan, detail, jelas dan menarik untuk di simak. Kronologis dalam pengertian, penjelasan, tujuan dan pemecahannya seperti satu kesatuan yang tidak hanya puas jika berhenti pada bab tertentu. Beberapa pendapat pakar pendidikan yang disajikanpun membuat pengertian menjadi semakin variatif dan menarik. Cover yang disajikan sederhana dan minimalis tetapi cukup menarik dan membuat penasaran sehingga kita tertarik untuk membacanya. B. Keunggulan Buku Pembanding Dalam buku pembanding terdapat tujuan pembelajaran dan pendahuluan diawal materi bab sedangkan dalam buku pembanding penulis tidak menyertakan tujuan pembelajaran dan pendahuluan. Pada buku utama pengejaan kalimat dan peletakan tanda baca titik koma sudah tepat. Sedangkan pada buku pembanding pengejaan suku kata masih ada yang salah dan peletakan tanda baca titik koma kurang tepat. Pembahasan materi dipaparkan dengan sangat dalam sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami pembahasan materi tersebut. Sedangkan dalam buku pembanding materinya terlalu sedikit dan simpel. C. Kelemahan Buku Utama Setelah membaca dan menganalisis isi dari buku karya ini, menurut saya sebagaipembaca hampir keseluruhan buku ini tidak ada kekurangannya, tetapi jika tidak membaca berulang kali mungkin tidak mengerti karena di dalamnya terdapat bahasa-bahasa asing yang sulit dimengerti oleh para pembaca pemula. Dalam memaparkan metode-metode pembelajaran tidak ada contoh-contoh nyata yang dapat dianalisa pembaca sehingga hanya terkesan pemaparan teoritis saja. Dalam penulisan tidak ada penjelasan dalam bentuk gambar, diagram ataupun peta konsep seperti skema jadi mudah membuat orang yang membaca menjadi bosan. 15 D. Kelemahan Buku Pembanding Dalam buku pembanding jenis tulisan yang digunakan berbeda-beda sehingga sedikit menyulitkan pembaca untuk membaca Dalam buku utama di akhir materi bab tidak ada terdapat rangkuman materi, sedangkan dalam buku pembanding terdapat rangkaman materi, refleksi dan daftar istilahnya. Cover buku pada buku pembanding lebih bagus dan menarik dibandingkan dengan buku utama cetakan pada buku pembanding lebih kokoh dibandingkan dengan buku. 16 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus mampu mempunyai strategi tersendiri dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehari-hari. Strategi-strategi tersebut dapat berupa metode-metode pembelajaran yang dilaksanakan supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan efektif. Metode pembelajaran dilakukan oleh seorangguru untuk bisa mengontrol keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang harmonis. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah hendaknya memperhatikan konsep dasar strategi pembelajaran yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari pembahasan diatas, maka menandakan bahwa metode pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan oleh seorang guru sendirian, namun semua guru. Untuk itu, pemahaman tentang konsep dasar metode pembelajaran sangat diperlukan oleh guru demi tercapainya tujuan pembelajaran yang baik, efektif, dan efisisien. B. SARAN Setelah membaca dan memahami isi dari buku karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain ini, dengan berdasarkan kelemahan dan kelebihan isi buku yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka saya sebagai pembaca menyarankan bagi pembaca lainnya agar jangan hanya menggunakan buku karya Prof. Dr. H. Jalaluddin ini saja sebagai bahan bacaan, tetapi juga tetap menggunakan buku lain demi penyempurnaan informasi yang ingin diperoleh pembaca. 17 DAFTAR PUSTAKA UNIMED, T. D. (2019). STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. MEDAN: UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Zain, D. S. (2013). STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. JAKARTA: Rineka Cipta. 18 LAMPIRAN BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING 19