Uploaded by erkantoni

4. Dr. Suryadi Lambali - Sistem Kebijkan dan Layanan Publik

advertisement
SISTEM KEBIJAKAN DAN PELAYANAN
PUBLIK LANJUTAN
Diklat Fungsional Perencana Social Madya
Kemenag Angk. II
PUSBINDIKLATREN – PSKMP UNHAS
Makassar, tanggal 25 Nopember 2020
Oleh :
DR. Suryadi Lambali, MA.
Suryadi lambali
CAKUPAN PEMBAHASAN
1. Tujuan dan Sasaran Pembelajaran
2. Hakikat Kebijakan Publik
3. Hakikat Pelayanan Publik
4. Analisis Kebijakan Publik
5. Konteks Kebijakan dan Pelayanan dalam
Pengelolaan Kehidupan Beragama
(Pelayanan: Haji/Umroh, KUA, Pendidikan
Keagamaan)
2
ASAL KEBIJAKAN DARI ??
Wise
Policy
Kebijakan/
Kebijaksanaan
Kebijakan/
Kebijaksanaan
KEBIJAKAN
Secara Etimologis dari bahasa Yunani, Sansekerta dan Latin
Akar Kata (Yunani & Sansekerta)
POLIS = Negara - Kota
PUR = Kota
Masuk dalam
bhs latin
POLITEA = Negara
Suryadi Lambali “Kebijakan Publik”
Bahasa
Inggeris
(Pertengahan)
POLICIE
Yang berkenaan
dengan pengendalian
masalah-masalah
publik atau administrasi pemerintahan
PUBLIC POLICY
(Kebijakan Publik)
⚫
Policy = Kebijakan
⚫
Merupakan petunjuk, atauran, rambu-rambu,
signal-signal penting, prinsip-prinsip yang
harus dipegang, penggarisan kewenangan,
batas-batas, aturan main internal, dan
berbagai hal yang “memayungi” pembuatan
program/kegiatan, maupun peraturanperaturan untuk pelaksanaan.
Suryadi lambali
Alur Proses Kebijakan Publik

AGENDA KEBIJAKAN PEMERINTAH
ISSUE KEBIJAKAN
MASALAH KEBIJAKAN
MASALAH UMUM
MASALAH
RANA WILAYAH PEMBUATAN KEBIJAKAN
Wilayah kerja
Legislatif & Eksekutif
Policy Making
Wilayah kerja perencana
AGENDA
SETTING
AGENDA KEBIJAKAN
PEMERINTAH
POLICY
FORMULATION
ISSUE KEBIJAKAN
POLCY
ADOPTION
MASALAH KEBIJAKAN
POLICY
IMPLEMENTATION
MASALAH UMUM
POLICY
ASSESSMENT
MASALAH
Suryadi lambali
PELAYANAN
KMenpan No. 25/M.Pan/2/2004
PP No. 65 tahun 2005
Permendagri No 6 Tahun 2007
UU No. 25 Tahun 2009
Content :
• Hak
• Kewajiban
PELAYANAN
PRIMA
PEMERINTAH
MUTU LAYANAN
STANDARDISASI
PELAYANAN
Context :
•Masyarakat Biasa
• Petani
• Pedagang
• Birokrat
• dll
SWASTA
Non Pemerintah
ISO 9001
&
ISO 2000
Suryadi lambali
Pelayanan Publik
Kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik
KARAKTERISTIK PELAYANAN
(Norman, 1991)
1. Pelayanan sifatnya tidak
dapat diraba
2. Nyata dalam perasaan
customer
3. Produksi dan konsumsi dari
pelayanan tidak dapat
dipisahkan
4. Karakteristik tersebut dasar
pelayanan yang terbaik
(prima).
Suryadi lambali
Standar pelayanan paling tidak
mencakup :
1. Sistem dan prosedur pelayanan
2. Waktu bagi penyelesaian pelayanan
3. Biaya pelayanan
4. Produk dan mutu pelayanan
5. Sarana dan prasarana untuk pelayanan
6. Kompetensi , sikap dan perilaku petugas
pelayanan
7. Jenis dan aksessibiltas pelayanan
8. Konsistensi
PERGESERAN PARADIGMA
PELAYANAN PUBLIK
REFORMASI
PELAYANAN
PELAYANAN
MINIMAL
INDEKS
KEPUASAN
MASYARAKAT
STANDARDISASI
LAYANAN
PELAYANAN
PRIMA
SERVICE
EXELLENCE
SKEMA PELAYANAN
MASYARAKAT
PELAYAN PRIMA:
• Mendengarkan
• Empati
• Menyembuhkan
MASYARAKAT
• Kesadaran
• Bujukan (Persuasive)
KEPUASAN
• Konseptualisasi
• Kemampuan melayani
• Komitmen
• Membangun Masyarakat
Pelayanan Prima
Suryadi Lambali
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PUBLIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kepentingan umum;
Kepastian hukum;
Kesamaan hak;
Keseimbangan hak dan kewajiban;
Keprofesionalan;
Partisipatif;
Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
Keterbukaan;
Akuntabilitas;
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
Ketepatan waktu; dan
Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
DIMENSI MUTU PELAYANAN
• Dimensi waktu
• Dimensi biaya
• Dimensi kualitas
• Dimensi moralitas
Suryadi lambali
17 STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
PELAYANAN PUBLIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Paradigma berubah;
Komitmen dari pucuk pimpinan sampai ke tingkat
bawah;
Penerapan Standar pelayanan secara konsisten;
Pelayanan masing-masing instansi sektor terkait
mengarah ke satu atap → satu pintu (OSS) ;
Optimalisasi pemanfaatan IT dan inovasi yang terus
menerus;
Mengurangi, menghilangkan kesempatan dan
penindakan terhadap KKN;
Reward & Punishment;
ISO 9000 dalam proses pelayanan;
Nomor Identitas Bersama (NIB) →SIN;
17 STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
PELAYANAN PUBLIK
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM);
Etika Profesional dan Budaya Kerja;
Janji layanan dan konsisten melaksanakannya;
Inventarisasi keluhan dan harapan masyarakat
dan perbaikan segera;
Performance agreement (Penetapan Kinerja);
Transparansi dan akuntabilitas;
Kompetensi dan teknis petugas;
Optimalisasi Media.
Strategi Sukses Dalam Pelayanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Self-estem (harga diri)
Exceed expectation
(memenuhi harapan)
Recovery (pembenahan)
Vision (pandangan ke depan)
Improve (perbaikan)
Care (perhatian)
Empower (pemberdayaan)
Suryadi lambali
POLA PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PUBLIK
Fungsional
Terpusat
Gugus Tugas
Terpadu
 Satu Atap
 Satu Pintu
Mall Layanan Publik
Suryadi lambali
Tujuan Anlisis Kebijakan
◼
◼
Menyediakan informasi bagi pembuat
kebijakan untuk dijadikan bahan
pertimbangan yang nalar guna menemukan
pemecahan masalahkebijakan.
Analisis kebijakan memiliki dasar orientasi
praktis yang dalam banyak hal
menjadikannya sama dengan ilmu sosial
terapan
(Dunn: 87)
Suryadi lambali
ANALISIS
KEBIJAKAN
(William N Dunn : 1994 Revisi)
POLICY
PERFORMANCE
Evaluation
Monitoring
POLICY
PROBLEMS
Problem
Structuring
Problem
Structuring
Problem
Structuring
Problem
Structuring
POLICY
OUTCOMES
Forecasting
POLICY
FUTURES
Recomendation
POLICY
ACTIONS
Suryadi Lambali “Kebijakan Publik”
Suryadi lambali
MEMBANDINGKAN
ANALISIS KEBIJAKAN DAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
Policy Anlisys
Policy Making
Problem
Structuring
AGENDA
SETTING
Forecasting
POLICY
FORMULATION
Recomendation
POLCY
ADOPTION
Monitoring
POLICY
IMPLEMENTATION
Evaluation
POLICY
ASSESSMENT
Suryadi lambali
SEDIKITNYA MENCAKUP 5 HAL
TANGGUNG JAWAB KEMENAG
1.
2.
3.
4.
5.
Peningkatan Kualitas kehidupan beragama
Peningktan kerukunan umat beragama
Peningkatan kualitas Pendidikan agama dan
keagamaan
Peningkatan kualitas Penyelenggaraan Haji
Penciptaan Tata Kelola pemerintahan yang
bersih dan berwibawa
23
Visi dan Misi Kementerian Agama
◼
◼
VISI
"Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang
Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan
Sejahtera Lahir Batin dalam rangka
Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong" (Keputusan Menteri Agama
Nomor 39 Tahun 2015)
24
Visi dan Misi Kementerian Agama
MISI
1.
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama
2.
Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama
3.
Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan
berkualitas
4.
Meningkatkan pemanfaata dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan
5.
Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
berkualitas dan akuntabel
6.
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan
keagamaan
7.
Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan
terpercaya
(Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015)
25
DASAR TATAKELOLA
BERAGAMA DI INDONESIA
1.
2.
UUD pasal 29 tentang agama dan hak beragama
yang berbunyi :
Negara Berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa,
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu
Manifestasi dari aktualisasi
nilai-nilai agama terdiri dari
1. Menambah ketaqwaan
sifat dan sikap yang menunjukkan pribadi yang taat kepada perintah-Nya.
Fungsinya membentuk manusia taat secara disiplin mengikuti semua aturan didalam
setiap kehidupan yang dibuat oleh Sang Maha Pencipta. hidup berdampingan di alam
semesta ini dengan kokoh, rapi, dan seimbang.
2. Menambah Kejujuran
amanah dan jujur dalam menghadapi persoalan hidup, menambah kekuatan untuk
lebih percaya diri dalam merealisasikan kehidupan social, memperbaiki reputasi diri
serta dapat meningkatkan kepercayaan terhadap diri sendiri di mata masyarakat.
3. Menambah Keikhlasan
Ikhlas adalah dasar diterima atau ditolaknya suatu amalan, dan juga kunci untuk
menuju kemenangan atau kerugian yang abadi, jalan menuju sorga atau neraka.
Sumber : http://notedanpena.blogspot.com/2009/05/agama-dan-good-governance.html
Nilai-Nilai Agama yang Dapat
Menciptakan Good Governance
1. Agama sebagai alat kontrol.
2. berfungsi sebagai pengawas dan pengontrol terhadap perbuatanperbuatan lahir.
3. Agama sebagai sarana yang mendorong kewajiban melakukan amar
ma`ruf nahyi munkar, yang dapat membuat setiap individu saling
mengawasi perbuatan masing-masing.
4. Agama mengingatkan bahwa semua perbuatan manusia diperhatikan
dan dicatat, dan di hari akhirat akan diperiksa secara teliti.
5. Di dalam agama diungkap bahwa Allah adalah penguasaan pemilik
alam semesta beserta isinya, dan Dia mengetahui serta melihat
semua perbuatan yang dilakukan manusia.
28
Good Governance Dalam
Perspektif Islam
TIGA ASPEK GOOD
GOVERNANCE
AZAS-AZAS GOOD GOVERNANCE
DALAM ALQUR’AN
SYURA (Q.3: 159)
Good
Governance
Spiritual
Governance
Economic
Governance
KEADILAN (Q.5: 8)
AMANAH (Q.2: 42)
TANGGUNG JAWAB (Q.9: 128)
Politik
Governance
Sumber : file:///C:/Users/Suryadi/Downloads/1020-1979-1-SM.pdf
BERORIENTASI KEHARI
DEPAN (Q.93: 3-4)
29
TERIMA KASIH
LAST BUT
NOT LEAST
30
Suryadi lambali
Download