BAB III PENGELOMPOKAN SUMBER-SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA BANK 3.1.PASIVA MERUPAKAN SUMBER DANA Pasiva merupakan sumber dana adalah gambaran dari sumber dana yang berhasil dikumpulkan (dihimpun); baik yang berasal dari sumber dana masyarakat, dari sumber dana bank, sumber dana dari lembaga keuangan non bank, sumber dana dari Negara lain maupun sumber dana dari pemegang saham. Jumlah sumber dana yang berhasil dikumpulkan oleh bank di luar sumber dana pemegang saham disebut hutang (Pasiva atau Liability) dan sumber dana dari pemegang saham disebut equity atau capital. Sumber dana yang ada harus membayar bunga disebut paying liabilities, namun juga ada yang tidak membayar bunga disebut non paying liabilities. Sumber utama dana bank berasal dari simpanan dalam bentuk giro, (demand deposits), deposito berjangka (time deposits) dan tabungan (saving deposits) . ketiga jenis dana ini sering disebut sumber dana tradisional bank. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan dapat berasal dari masyarakat maupun nasabah institusi. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal dari modal dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber dana diatas. Kegiatan usaha yang utama bank adalah penghimpunan dana dan penyaluran dana, dimana penghimpunan dana ini merupakan sumber dana bagi suatu bank. Penyaluran (penggunaan) dana dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud itu dipengaruhi antara lain oleh hal-hal berikut ini: Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 1 1. Kepercayaan Masyarakat pada bank yang bersangkutan.gambaran sebuah bank secara umum di mata masyarakat sangat dipengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi gambaran sebuah bank dimata masyarakat, seperti pelayanan, keadaan keuangan, berita-berita di mass media tentang bank tersebut, laporanlaporan Bank Indonesia tentang bank tersebut, pengalaman masyarakat berhubungan dengan bank tersebut dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, semakin tinggi pula kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat secara efisien dan sesuai rencana penggunaan dananya 2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh penyimpan dana relatif terhadap pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tingkat resiko yang seimbang. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon penyimpan dana ini, akan semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana dari calon penyimpan. 3. Resiko penyimpanan dana. apabila sebuah bank dapat memberikan tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik lagi sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan, maka masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut. 4. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana. pelayanan yang baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai, diperhatikan dan dihormati, sehingga merasa senang untuk untuk terus bertransaksi keuangan dengan bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa pelayanan dari petugas bank, pemberian hadiah, atau pemberian fasilitas yang lain. 3.2.AKTIVA MERUPAKAN PENGGUNAAN DANA Aktiva menggambarkan penggunaan dana; yang menunjukkan kearah mana sumber-sumber dana dipergunakan, apakah digunakan untuk hal yang menghasilkan (produktif assets) ataukah untuk hal yang tidak menghasilkan (non produktif assets). Sisi ini dinamakan sebagai aktiva atau assets. Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 2 Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha alokasi untuk tujuan-tujuan yang produktif. Dana yang telah dihimpun bukanlah semua dana yang semuanya murah tapi sebagian besar adalah dana dari deposan yang menimbulkan kewajiban bagi bank untuk membayar imbal jasa berupa bunga. Karena untuk menutup kebutuhan dan untuk memperoleh penerimaan bank yang digunakan menutup biaya-biaya lain serta mendapatkan keuntungan, maka bank berusaha mengalokasikan/ menggunakan dananya dalam berbagai bentuk aktiva dengan berbagai macam pertimbangan. Sebelum bank memutuskan untuk memilih suatu bentuk aktiva tertentu dalam mengalokasikan dana yang telah berhasil dihimpun, banyak hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Meskipun pertimbangan tersebut mencakup banyak hal, terdapat 2 (dua) hal utama yang selalu menjadi perhatian bank, yaitu: 1. Resiko Apapun bentuk aktiva yang dipilih, pengalokasian dana selalu berkaitan dengan aspek resiko dan “rate of return” dari aktiva tersebut. Pada dasarnya bank menginginkan bentuk aktiva yang beresiko serendah mungkin yang dapat menghasilkan penerimaan atau “rate of return” yang setinggi mungkin. Kalau mungkin setiap badan usaha menginginkan agar semua dananya diwujudkan dalam aktiva produktif atau earning assets dan bukan non earning assets. Dengan adanya aktiva produktif ini, maka bank dapat memproleh penerimaan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja dan juga untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Kenyataan yang dihadapi bank dan juga setiap investor adalah hubungan yang searah antara tingkat resiko dan rate of return dari setiap pilihan investasi atau aktiva. Semakin tinggi rate of return yang mungkin dapat diperoleh dari suatu aktiva maka semakin tinggi pula tingkat resiko yang ditanggungnya dan sebaliknya. Apabila menggunakan istilah lain, semakin tinggi produktivitas suatu aktiva, maka semakin tinggi pula tingkat resikonya. Menyadari situasi tersebut bank biasanya terlebih dahulu menentukan tingkat resiko tertentu yang dapat ditanggungnya. Setelah menentukan tingkat resiko, 3 Manajemen Aktiva Pasiva Bank I ditentukan alternatif untuk aktiva yang diinginkan. Tingkat resiko yang diharapkan tidak mungkin sama dengan nol., karena pada dasarnya tidak ada bentuk aktiva yang sama sekali tidak beresiko. Di sisi lain, bank tidak mungkin mengabaikan faktor resiko ini. Apabila resiko yang ditanggung dari suatu investasi terlalu tinggi dan tentu saja disertai dengan kemungkinan rate of retun yang sangat tinggi pula, maka kegiatan tersebut lebih merupakan suatu spekulasi dan bukan lagi investasi. Kegiatan spekulasi ini sangat tidak sesuai dengan prinsip “prudential banking” atau prinsip ”kehati-hatian”yang dianut oleh perbankan di Indonesia dan di Negara-negara lain di dunia. 2. Jangka waktu Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank memiliki berbagai macam jangka waktu pengembaliannya. Disamping itu, bank juga memerlukan berbagai bentuk aktiva yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan usahanya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, bank memilih berbagai macam bentuk aktiva dengan mempertimbangkan jangka waktu aktiva tersebut dapat dijadikan alat likuid. Adanya sumber-sumber dana jangka pendek menuntut agar bank mengalokasikan sejumlah tertentu dananya dalam bentuk aktiva yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi , sehingga sewaktu kewajibannya jatuh tempo maka bank tersebut mempunyai cukup alat likuid untuk memenuhi kewajibannya. Bank juga harus menydiakan sejumlah alat likuid dengan tujuan memenuhi kewajiban giral minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank perlu juga mengalokasikan sebagian dananya dalam bentuk aktiva tetap, seperti bangunan, mobil, tanah dan komputer, untuk keperluan kegiatan usahanya. Contoh soal Bank MARTA adalah Bank Komersil yang mengutamakan pemberian kredit untuk sektor perdagangan. Posisi Neraca per 31 Desember sebelah Pasiva menunjukan angka-angka sebagai berikut : Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 4 1. Giro Rp. 600 Juta 2. Deposito Berjangka Rp. 400 Juta 3. Tabungan Rp. 200 Juta Sub Total Rp. 1.200 Juta 4. Pinjaman dari BI (KL BI) Rp. 350 Juta 5. Modal 450 Juta Rp. Total Pasiva Rp. 2.000 Juta Permasalahan : Saudara diminta untuk menyusun penggunaan dana atas sumber dana tsb. yang nampak pada Pasiva, dengan catatan a. Bank sentral mewajibkan adanya cadangan (RR = Reserve Requirement) 5 % (lima Prosen) dari seluruh dana masyarakat b. Penanaman harta tetap Rp. 100 Juta Penyelesaian : DASAR PEMBELANJAAN & OPERASI BANK MARTA (Rp. Juta) AKTIVA 1. Kas/Bank * 2. kredit yg di .ops* 3. Harta Tetap Jumlah 60 1. Giro 1.840 2. Dep. Berjk 100 3. Tabungan 4. Pinj. BI 5. Modal Jumlah PASIVA 600 400 200 350 450 2.000 3.3.PENGERTIAN DANA Dana adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank di sisi pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran / penempatan dana. kegiatan penyaluran / penempatan dana tersebut dapat berupa pemberian kredit kepada masyarakat, pembelian surat-surat Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 5 berharga dalam rangka memperkuat likuiditas bank, penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagai alat-alat likuid. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehariharinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana), sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan Dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman atau (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Jika tujuannya untuk kegiatan sehari-hari jelas berbeda sumbernya, dengan bank yang hendak melakukan investasi baru atau untuk perluasan suatu usaha. Jadi tergantung daripada tujuan dana tersebut digunakan untuk apa. Dana bank yang digunakan sebagai modal operasional dalam kegiatan usaha tersebut dapat bersumber dari : 1. Dana Sendiri (Dana Pihak Pertama) 2. Dana Pinjaman Dari Luar Bank (Dana Pihak Kedua) 3. Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga) 1.Dana Sendiri (Dana Pihak Pertama) Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik bank. Dalam neraca bank dana tersebut tercatat dalam pso modal dan cadangan yang tercantum pada sisi pasiva. Dana sendiri terdiri dari beberapa pos, yaitu : a. Modal yang disetor Yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank 6 Manajemen Aktiva Pasiva Bank I sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat. Selanjutnya modal ini dapat diperbesar lagi dengan cara penambahan modal oleh pemilik bank atau dengan cara melakukan go public. Banyak bank yang kesulitan dalam mencapai ketentuan modal minimum (Capital Adequacy Ratio / CAR) seperti yang ditetapkan Bank Indoensia, sehingga untuk mencari tambahan modal tersebut bank melakukan go public. b. cadangan-cadangan yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan diperhunakan untuk menutup timbulnya resiko dikemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya. c. Laba ditahan (retained earnings) adalah bagian dari laba yang menjadi milik pemegang saham, akan tetapi oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal bank. Biasanya laba yang ditahan dipergunakan untuk memperkuat posisi cadangan likuiditas (cash reserve) atau untuk penambahan dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds) Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. perkembangan modal sendiri dalam neraca bank dari tahun ketahun akan terlihat pada perubahan pos-pos- cadangan laba yang ditahan, sedangkan pada modal yang disetor tidak ada perubahan, karena hal ini hanya terjadi apabila pemegang saham menambah modalnya , seperti pada waktu berdirinya bank atau saat melakukan go public. Dengan melihat perubahan pada pos cadangan dan laba yang ditan dapat dijadikan barometer tentang kemajuan bank yang bersangkutan, semakin besar bagian laba yang dicadangkan semakin kuat bank tersebut menghadapi resiko yang mungkin timbul. Sebaliknya makin sedikitnya bagian laba yang dicadangkan semakin lemah bank tersebut dalam menghadapi berbagairesiko yang mungkin timbul. Semakin besar modal yang dimiliki oleh 7 Manajemen Aktiva Pasiva Bank I suatu bank , berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat. Untuk memelihara kepercayaan tersebut Bank Indonesia telah menetapkan besarnya Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan perbandingan modal sendiri dengan aktiva yang mengandung reiko (Aktiva Tertimbang Menurut Resiko / ATMR) yang harus dipelihara oleh bank sebagai salah satu tolok ukur tingkat kesehatan bank. 2. Dana Pinjaman Dari Luar Bank (Dana Pihak Kedua) Sumber dana pinjaman dari luar bank (dana pihak kedua) ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri (dana pihak pertama) dan sumber dana dari masyarakat (dana pihak ketiga). Sumber dana pinjaman dari luar bank ini (dana pihak kedua) relative mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Dana pinjaman dari pihak di luar bank yang lazim disebut dengan dana pihak kedua adalah dana yang berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari 4 pihak , yaitu: a. Pinjaman dari bank lain di dalam negeri, yang lebih dikenal dengan pinjaman antar bank (interbank call money). Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan dana mendesak yang diperlukan bank misalnyauntuk menutup kewajiban kliring atau memenuhi ketentuan saldo giro wajib minimum (GWM) di Bank Indonesia. Jangka waktu call money umumnya tidak lama, bahkan hanya satu malam (overnight call money). Instrument yang dipergunakan untuk mendapatkan dana pinjaman antarbank terdiri dari Sertifikat Deposito, Promes dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri, yang biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah-panjang. Realisasi pinjaman ini harus melalui persetujuan Bank Indonesia yang bertindak sebagai Pengawas Pinjaman Luar Negeri.(PPLN) Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 8 c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit, tetapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjual belikan sebelum tanggal jatuh tempo. Misalnya berbentuk Sertifikat Bank atau Deposit On Call dengan jangka waktu 3 bulan dan dapat diperpanjang kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru. Dalam banyak hal, pinjaman ini dapat digolongkan pada sumber dana pihak ketiga. d. Pinjaman dari Bank Central (Bank Indonesia). Pinjaman dari Bank Indonesia diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indoesia untuk menyalurkan pinjaman ke sector-sektor usaha yang mendapat prioritas dari pemerintah untuk dikembangkan, misalnya Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Pengadaan Gabah, dan sebagainya. Pinjaman tersebut dikenal dengan nama Kredit Likuiditas Bank Indonesia. 3. Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga) Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha , yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki bank. Dana masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat, dana masyarakat tersebut dihimpun oleh bank dengan produk-produk simpanan sebagai berikut; a.Simpanan Giro (demand deposits) Menurut UU No. 10 / 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 9 dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan olehbank yang bersangkutan. Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai (pemindahbukuan). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro (BG) Terhadap saldo yang ada pada rekening giro, bank memberikan imbalan yang disebut dengan jasa giro. Jasa giro pada prinsipnya merupakan bunga yang diberikan oleh bank kepada giran atas sejumlah saldo gironya. Tingkat bunga tersebut relatif lebih kecil dibandingkan jenis simpanan lainnya. Simpanan giro sebenarnya bukanlah merupakan suatu simpanan untuk mendapatkan hasil bunga tapi semata-mata hanya dimanfaatkan sebagai sarana memperlancar transaksi bisnis oleh karena itu, pemilik rekening giro umumnya adalah pengusaha atau pihak yang memiliki kegiatan yang membutuhkan alat pembayaran dalam bentuk cek. Bagi bank, sumber dana giro ini merupakan sumber dana yang berbiaya rendah namun karena sifat penarikannya bank harus benar-benar dapat mengokuti penarikan nasabah gironya terutama nasabah-nasabah utamanya, karena mobilitas dana yang bersumber dari giro ini sangat tinggi yang pada gilirannya mempengaruhi manajemen likuiditas bank. Perhitungan jasa giro bank masing-masing bank menggunakan cara yang berbeda. Cara perhitungan jasa giro yang umum digunakan bank antara lain dengan berdasarkan saldo harian dan saldo rata-rata per bulan. Cara perhitungan jasa giro yang digunakan, sangat tergantung pada kebijakan manajemen bank yang bersangkutan. Pemberian jasa giro tersebut biasanya dibatasi pada jumlah saldo minimum yang ditetapkan oleh bank. Misalnya saldo giro sampai dengan Rp 5 juta tidak diberikan jasa giro. Semakin besar jumlah saldo giro efektif semakin besar pula prosentase yang diberikan. Perhitungan bunga untuk menetapkan jasa giro bisa dilakukan dengan menggunakan sistem, bunga tunggal dan system bunga bertingkat. Perhitungan jasa giro system bunga tunggal ini relatif sederhana karena dalam menghitung 10 Manajemen Aktiva Pasiva Bank I jasa giro hanya menggunakan satu jenis tingkat bunga berapapun besarnya jumlah saldo giro nasabah yang bersangkutan. Sedangkan penentuan jasa giro dengan system bunga bertingkat lebih bervariasi dan dihitung berdasarkan ketentuan masing-masing tingkat bunga jasa giro untuk tiap-tiap jumlah saldo giro Contoh perhitungan jasa giro. Untuk menghitung besarnya jasa giro bank yang diberikan kepada nasabahnya dapat dilakukan dengan tingkat bunga jasa giro bank Marta untuk setiap saldo giro nasabah sebagai berikut: Saldo giro Jasa giro 0 - ≤ Rp 5 Juta - ≤ Rp 20 Juta 4,0% > Rp 20 Juta - ≤ Rp 50 Juta 4,5% > Rp 50 Juta - ≤ Rp 100 Juta 5,0% Rp > Rp 5 Juta > Rp 100 Juta 0% 6% Berdasarkan asumsi diatas, maka perhitungan jasa giro untuk rekening giro dengan saldo pada tanggal 1 Maret tahun 2003 Rp 75 jt maka perhitungan bunga pada akhir bulan juga dapat dilakukan sebagai berikut: a. Sistem Bunga Tunggal Jasa Giro Rp 75 Juta x 31 hari x 5% Rp 318.493 365 b. Sistem Bunga Bertingkat Jasa Giro Rp 20 Juta x 31 hari x 4% Rp 67.945 365 Jasa Giro Rp 50 Juta x 31 hari x 4,5% Rp 191.096. 365 Jasa Giro Rp 5 Juta x 31 hari x 5% 365 Total Jasa Giro Manajemen Aktiva Pasiva Bank I Rp 21.233 = Rp 280.274 11 c. Perhitungan Bunga dengan Saldo Terendah Contoh Soal: Transaksi yang terjadi pada rekening giro Nn. Arina selama bulan juni 2003 sebagai berikut: - tanggal 3 Juni setor tunai - tanggal 8 Juni tarik tunai - tanggal 13 Juni setor tunai - tanggal 16 juni setor kliring - tanggal 18 Juni tarik tunai - tanggal 19 Juni setor kliring - tanggal 24 Juni kliring masuk - tanggal 27 Juni setor tunai - suku bunga per tahun Rp 18.000.000 Rp 6.000.000 Rp 7.000.000 Rp 1.000.000 Rp 5.000.000 Rp 2.000.000 Rp 7.000.000 Rp 4.000.000 : 18% - pajak atas bunga : 15% Bunga yang akan diterima Nn. Arina pada bulan Juni adalah sebagai berikut: Laporan Rekening Koran Nn. Arina Per 30 Juni 2003 Tanggal 3 8 13 16 18 19 24 27 Transaksi setor tunai tarik tunai setor tunai setor kliring tarik tunai setor kliring kliring masuk setor tunai Debet Kredit Rp 18,000,000 Rp 6,000,000 Rp Rp 7,000,000 1,000,000 Rp 2,000,000 Rp 4,000,000 Rp 5,000,000 Rp 7,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 18,000,000 12,000,000 19,000,000 20,000,000 15,000,000 17,000,000 10,000,000 14,000,000 saldo terendah pada bulan juni adalah sebesar Rp 10.000.000, maka bunga pada bulan Juni adalah : Rp 10.000.000 x 18% Rp 150.000 (a) 12 bulan Pajak 15% x Rp 150.000 Rp 22.500 (b) Bunga Bunga Bersih (a - b) Rp 127.500 d. Perhitungan Bunga dengan Saldo Rata-rata Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 12 Contoh soal Transaksi yang terjadi pada rekening giro Nn. Arina selama bulan juni 2003 sebagai berikut: - tanggal 3 Juni setor tunai Rp 18.000.000 - tanggal 8 Juni tarik tunai Rp 6.000.000 - tanggal 13 Juni setor tunai Rp 7.000.000 - tanggal 16 juni setor kliring Rp 1.000.000 - tanggal 18 Juni tarik tunai Rp 5.000.000 - tanggal 19 Juni setor kliring Rp 2.000.000 - tanggal 24 Juni kliring masuk Rp 7.000.000 - tanggal 27 Juni setor tunai Rp 4.000.000 - suku bunga per tahun : 18% - pajak atas bunga : 15% Bunga yang akan diterima Nn. Arina pada bulan Juni adalah sebagai berikut: Laporan Rekening Koran Nn. Arina Per 30 Juni 2003 No urt Tanggal Transaksi 1 3 setor tunai 2 8 tarik tunai 3 13 setor tunai 4 16 setor kliring 5 18 tarik tunai 6 19 setor kliring 7 24 kliring masuk 8 27 setor tunai Debet Rp Rp 6,000,000 Rp Rp Rp 5,000,000 Rp Rp 7,000,000 Rp Kredit 18,000,000 Rp Rp 7,000,000 Rp 1,000,000 Rp Rp 2,000,000 Rp Rp 4,000,000 Rp Jumlah Saldo Rata rata bulan Juni Manajemen Aktiva Pasiva Bank I Rp Saldo 18,000,000 12,000,000 19,000,000 20,000,000 15,000,000 17,000,000 10,000,000 14,000,000 125,000,000 Rp 125.000.000 Rp 15.625.000 8 13 Rp 15.625.000 x 18% Rp 234.375 (a) 12 Bulan Pajak atas bunga 15% x Rp 234.375 Rp 35.156 (b) Bunga bulan Juni Bunga yang diterima Nn. Arina a - b Rp 199.219 b. Simpanan Berjangka (time Deposits) Simpanan berjangka (time deposits) adalah simpanan yang mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik stiap saat atau setiap hari. Simpanan Berjangka (time deposits) yang ada di Indonesia dapat dibedakan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Deposito Berjangka Menurut UU No. 10 / 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu jangka waktu penarikannya tetap oleh karena itu sering disebut fixed deposits umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau 24 bulan. Artinya jika nasabah deposan menyimpan untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan oleh yang namanya tercantum dalam bilyet deposito setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo. Oleh karena itu, deposito berjangka merupakan simpanan atas nama. Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai (pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterima. Jumlah nominal yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas minimalnya. Penarikan deposito berjangka sebelum jatuh tempo dikenakan penalty rate (denda) Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 14 Contoh perhitungan bunga deposito - Jumlah deposito :Rp 10.000.000 - Jangka waktu : 3 bulan (5 Maret – 5 Juni) - Tanggal pembukaan : 5 Maret 2003 - Tingkat bunga : 10% pertahun Perhitungan bunga sbb: Rp 10.000.000 x 31 x 10% Rp 84.931,51 (a) 365 15% x Rp 84.931,51 Rp 12.739,73 (b) Bunga yang dibayar pada tanggal 5 April Dikurangi pajak atas bunga sebesar Bunga Bersih (setelah dipotong pajak ) yang diterima deposan (a - b) Rp 72.191,78 Rp 10.000.000 x 30 x 10% Rp 82.191,78 (a) 365 15% x Rp 82.191,78 Rp 12.328,76 (b) Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Mei Dikurangi Pajak atas bunga sebesar Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b) Rp 69.863,02 Rp 10.000.000 x 31 x 10% Rp 84.931,51 (a) 365 15% x Rp 84.931,51 Rp 12.739,73 (b) Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Juni Dikurangi pajak atas bunga sebesar Bunga Bersih (setelah dipotong pajak ) yang diterima deposan (a - b) Rp 72.191,78 Jadi Jumlah Bunga bersih yang diterima deposan selama 3 bulan adalah Rp 214.246,58 (Rp 72.191,78 + Rp 69.863,02 + Rp 72.191,78) Pada bulan terakhir (Juni) deposan akan menerima bunga bersih (setelah dipotong pajak) ditambah dengan ditambah dengan nominal deposito Aro (authomatic roll over) perpanjangan masa simpanan deposito berjangka secara otomatis sejumlah nilai pokok simpanan (nominalnya) saja sedangkan bunga diambil/ dibayarkan kepada deposan setiap bulan dan suku bunga untuk perpajangan diberlakukan suku bunga yang baru setelah / saat perpanjangan. PIARO (Principle Interest Authomatic Roll Over) perpanjangan masa simpanan deposito berjangka secara otomatis sejumlah nilai pokok simpanan (nominal) beserta bunganya setelah dipotong dengan pajak Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 15 Berdasarkan contoh diatas maka pada tanggal 5 Juni nilai nominal dari deposito yang baru akan menjadi Rp 10.000.000 + Rp Rp 214.246,58 = Rp10.214.246,58, bila suku bunga saat perpanjangan sebesar 12%, maka : Rp 10.214.246,58 x 30 x 12% Rp 100.743,25 (a) 365 15% x Rp 100.743,25 Rp 15.111,49 (b) Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Juli Dikurangi Pajak atas bunga sebesar Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b) Rp 85.631,76 Rp 10.214.246,58 x 31 x 12% Rp 100.410,10 (a) 365 15% x Rp 100.410,10 Rp 15.615,20 (b) Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Agustus Dikurangi Pajak atas bunga sebesar Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b) Rp 84.794,90 Rp 10.214.246,58 x 31 x 12% Rp 100.410,10 (a) 365 15% x Rp 100.410,10 Rp 15.615,20 (b) Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Sept Dikurangi Pajak atas bunga sebesar Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b) Rp 84.794,90 2.Sertifikat Deposito Menurut UU No. 10 / 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai.dan perhitungan bunga sesuai dengan hari bunga yang sesungguhnya. Penerbitan sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama dan jangka waktunya sama dengan jangka waktu deposito. Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 16 Sertifikat deposito mempunyai karateristik antara lain : 1) Diterbitkan oleh bank atas unjuk dengan jangka waktu tertentu 2) Dapat diperjualbelikan (negotiable) 3) Merupakn instrumen pasar uang 4) Bunga dibayar dimuka (discounted basis) 5) Dapat dijadikan jaminan Dari karakteristik diatas dapat dilihat secara jelas perbedaan antara Deposito Berjangka dengan Sertifikat Deposito. Dari sisi nasabah, Deposito berjangka memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena Deposito Berjangka diterbitkan atas nama sementara Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk. Untuk menghitung penjualan sertifikat deposito oleh bank secara discounto dapat dilakukan dengan menggunakan rumus true discount sebagai berikut: Face Value x 360 360 (r x t ) Dimana : P P Proceeds Face Value Nilai Nominal CD r Tingkat Bunga t Jangka waktu jatuh temp o Contoh perhitungan bunga sertifikat deposito - Jumlah Sertifikat deposito :Rp 10.000.000 - Jangka waktu : 3 bulan (5 Maret – 5 Juni) - Tanggal pembukaan : 5 Maret 2003 - Tingkat bunga : 10% pertahun - Pajak atas bunga : 15% Perhitungan bunga sbb: Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 17 Face Value x 360 360 (r x t ) 10.000.000 x 360 P Rp 9.750.812,57 360 (10% x 92 ) P Nilai Nominal……………………………………………. = Rp 10.000.000 (a) Bunga = Rp 10.000.000 – Rp 9.750.812,57= Rp 249.187,43 Pajak = 15% x Rp. 249.187,43 = Rp 37.378,11(-) Jumlah = Rp 211.809,32 (b) Jumlah yang harus dibayar (a-b) = Rp 9.788.190,68 Jadi CD yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp 10.000.000,- dengan jangka waktu 3 bulan (92 hari) nasabah hanya membayar Rp 9.788.190,68 pada saat pembukaan sedangkan pada saat jatuh tempo nasabah akan menerima sebesar nilai niminal CD Rp 10.000.000,- 3. Deposito on call. Jenis simpanan ini sering disebut pula deposito harian yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikkannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan lebih dahulu sesuai dengan kesepakatan pihak bank dengan nasabah. Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk penarikkan tersebut dapat dilakukan misalnya sehari, tiga hari, seminggu atau jangka waktu lainnya yang disepakati . jangka waktu keharusan pemberitahuan penarikan ini sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya dana yang akan ditarik. Biasanya, semakin besar jumlah dana yang akan ditarik semakin lama pula jangka waktu pemberitahuan sebelumnya yang diharuskan. Instrument penghimpunan dana ini pada prinsipnya merupakan perpaduan antara rekening giro dengan deposito berjangka. Tingkat bunganyapun relative lebih rendah dari deposito berjangka dan lebih tinggi dari giro. Jenis simpanan ini umumnya digunakan oleh nasabah yang kebutuhan dananya atau Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 18 transaksi usahanya tidak terjadi setiap hari. Jenis simpanan ini bagi bank merupakan sumber dana yang penarikkannya dapat diprediksi. Deposito on call ini diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan) Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.. Perhitungan bunga DOC dapat dihitung dengan rumus sbb: Face Value x t x r hari bulan yang sebenarnya Face Value Nilai Nominal Bunga t jangka waktu r suku bunga Contoh soal: Tuan Andi ingin menyimpan dananya dalan DOC senilai Rp 200.000.000,hari ini tanggal 2 Mei , dengan bunga yang telah dinegosiasikan sebesar 3% per bulan dan akan diambil pada saat pencairan. Pada tanggala 18 mei Tn. Andi mencairkan DOCnya Berapa besarnya bunga yang akan diterima tuan Andi pada saat pencairan jika dikenakan pajak sebesar 15% Penyelesaian : Face Value x t x r hari bulan yang sebenarnya Rp 200.000.000 x 16 x 3% Bunga Rp 3.096.774,19 (a) 31 Pajak 15% x Rp 3.096.774,19 Rp 464.516,13 (b) Bunga Bunga yang diterima (a - b) Manajemen Aktiva Pasiva Bank I Rp 2.632.258,06 19 Perbedaan Deposito berjangka, setifikat deposito dan deposito on call adalah: No Perbedaan Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Deposito on Call 1 Pembayaran Setiap tanggal jatuh Pada saat pembukaan Setiap tanggal jatuh Bunga tempo bunga / pokok rekening (discounted) tempo bunga / pokok Pemindahan Tidak dapat Dapat Tidak hak dipindahtangankan dipindahtangankan dipindahtangankan 3 Kepemilikan Atas nama Atas unjuk Atas nama 4 Perhitungan Tidak discounted Discounted Tidak discounted 2 dapat Bunga c. Tabungan (savings) Pengertian tabungan berdasarkan UU No 7 tahun 1992 sebagaimana telah diperbaharui dengan UU No. 10 tahun 1998, Tabungan adalah simpanan yang penarikkannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Produk-produk tabungan oleh perbankan terutama setelah Pakto 17, 1998 sangat bervariasi. Hal tersebut terjadi karena diberikannya kebebasan perbankan untuk menyelenggarakan program tabungan sendiri. Disamping itu ketatnya persaingan antar bank dipaksa untuk menciptakan jenis program tabungan yang lebih bervariasi disamping tingkat bunga dan hadiah-hadiah yang cukup menarik. Biaya dana yang berasal dari tabungan ini dapat digolongkan sebagai dana yang relative mahal. Lebih tinggi dari jasa giro namun lebih rendah dari simpanan berjangka. Perhitungan bunga atas sumber dana tabungan ini dapat dilakukan berdasarkan saldo harian, saldo rata-rata atau saldo terendah dari tabungan selanjutnya seperti telah disebutkan bahwa ketatnya persaingan antar bank dan dalam melakukan mobilisasi dana memaksa bank untuk senantiasa menciptakan produkproduk tabungan baru yang dapat memberikan kemampuan bersaing dengan bank-bank lainnya. Misalnya produk gabungan antara rekening giro dengan tabungan. Nasabah yang ingin memamfaatkan fasilitas simpanan ini disamping Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 20 memiliki rekening giro harus pula membuka rekening tabungan pada bank yang sama. Fasilitas ini memungkinkan nasabah menikmati bunga yang lebih tinggi yaitu bunga tabungan sementara tetap memanfaatkan rekening gironya. Mekanisme produk ini dilakukan dengan cara setiap nasabah yang bersangkutan menarik cek atau bilyet giro dan apabila ternyata saldo rekening giro tidak mencukupi,maka bank yang bersangkutan dapat melakukan pemindahbukuan dari tabungan ke rekening giro yang sebelumnya nasabah telah memberi kuasa kepada bank untuk memindahkanbukukan dari rekening tabungan ke rekening giro sesuai kebutuhan untuk mencukupi jumlah kekurangan atas penarikan Contoh perhitungan bunga tabungan dengnan saldo terendah Transaksi yang terjadi direkening tabungan Nn. Gita selama bulan juni sebagai berikut: - tanggal 1 Juni setor tunai Rp 6.000.000 - tanggal 10 Juni setor tunai Rp 4.000.000 - tanggal 12 Juni tarik tunai Rp 3.000.000 - tanggal 16 Juni transfer masuk Rp 2.000.000 - tanggal 20 Juni tarik tunai Rp 5.000.000 - tanggal 30 juni setor tunai Rp 1.000.000 - suku bunga : 18% per tahun, pajak ats bunga 15% Berapa bunga bersih yang akan diterima oleh Nn. Gita untuk bunga tabungan bulan Juni? Laporan Rekening Tabungan Nn. Gita Per 30 Juni 2003 Tanggal 1 10 12 16 20 30 Transaksi setor tunai setor tunai tarik Tunai Transfer masuk tarik tunai setor tunai Debet Kredit Rp 6,000,000 Rp 4,000,000 Rp 3,000,000 Rp 2,000,000 Rp 1,000,000 Rp 5,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 6,000,000 10,000,000 7,000,000 9,000,000 4,000,000 5,000,000 saldo terendah pada bulan Juni Rp 4.000.000, Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 21 Perhitungan bunga tabungan dengan saldo harian Transaksi yang terjadi direkening tabungan Nn. Gita selama bulan juni sebagai berikut: - tanggal 1 Juni setor tunai Rp 6.000.000 - tanggal 10 Juni setor tunai Rp 2.000.000 - tanggal 12 Juni tarik tunai Rp 3.000.000 - tanggal 16 Juni transfer masuk Rp 2.000.000 - tanggal 20 Juni tarik tunai Rp 5.000.000 - tanggal 30 juni setor tunai Rp 1.000.000 - pajak atas bunga : 15% - suku bunga untuk saldo harian sbb: * dari tanggal 1 s/d 10 bunga = 18% * dari tanggal 11 s/d 20 bunga = 15% * dari tanggal 21 s/d 30 bunga = 20% Berapa bunga bersih yang akan diterima oleh Nn. Gita untuk bunga tabungan bulan Juni? Laporan Rekening Tabungan Nn. Gita Per 30 Juni 2003 Tanggal 1 10 12 16 20 30 Transaksi setor tunai setor tunai tarik Tunai Transfer masuk tarik tunai setor tunai Manajemen Aktiva Pasiva Bank I Debet Kredit Rp 6,000,000 Rp 4,000,000 Rp 3,000,000 Rp 2,000,000 Rp 1,000,000 Rp 5,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 6,000,000 10,000,000 7,000,000 9,000,000 4,000,000 5,000,000 22 Perhitungan saldo harian sbb: 1) Bunga tanggal 1 s/d 9 Juni Rp 6.000.000 x 9 hari x 18% Rp 26.630 365 hari 2) Bunga 10 Juni Rp 10.000.000 x 1 hari x 18% Rp 4.932 365 hari 3) Bunga 11 Juni Rp 10.000.000 x 1 hari x 15% Rp 4.110 365 hari Rp 7.000.000 x 4 hari x 15% Rp 11.507 365 hari Rp 9.000.000 x 4 hari x 15% 5) Bunga 16 s/d 19 Juni Rp 14.795 365 hari Rp 4.000.000 x 1 hari x 15% 6) Bunga 20 Juni Rp 1.644 365 hari Rp 4.000.000 x 9 hari x 20% 7) Bunga 21 s/d 29 Juni Rp 19.726 365 hari Rp 5.000.000 x 1 hari x 20% 8) Bunga 30 Juni Rp 2.740 365 hari Total Bunga Harian = Rp 86.084 (a) Pajak atas bunga 15% x Rp 86.084 = Rp 12.912 (b) Bunga Bersih (a-b) = Rp 73.171 4) Bunga 12 s/d 15 Juni TUGAS ANDA ( REVIEW ) Setelah membaca uraian diatas, jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini tanpa melihat uraian diatas. Anda harus mampu menjawab dengan baik. Jika masih belum berhasil, pelajari kembali uraian diatas dan jawab lagi pertanyaan-pertanyaannya. 1.Jelaskan perbedaan Aktiva Bank dan Pasiva Bank ? 2.Bagaimana menguraikan sumber Dana pihak I,II,III ? 3.Soal 1 : BRI adalah bank Pemerintah yang mengutamakan pemberian kredit untuk sektor perdagangan dan pertanian Posisi Neraca per 31 Desember XX sebelah pasiva menunjukkan angka-angka sebagai berikut : Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 23 1. Modal Rp. 250.000 juta 2. Deposito Berjangka Rp. 400.000 juta 3. Tabungan Rp. 200.000 juta 4. Giro Rp. 500.000 juta 5. Pinjaman BI Rp. 350.000 juta Permasalahan : Susunlah penggunaan dana atas sumber dana tsb. yang tampak pada sisi aktiva dengan catatan : a. BI Mewajibkan adanya RR = 5% dari jumlah dana masyarakat b. Penanaman harta tetap sebesar 17% dari jumlah sumber dana tsb. 4. Soal 2 : Bank Dana adalah bank komersial yang mengutamakan pemberian kredit untuk sektor perdagangan. Posisi neraca per 31 Desember pada sisi pasiva menunjukkan angka-angka sbb: 1. Giro Rp 325 Juta 2. Deposito Rp 250 Juta 3. Tabungan Rp 125 Juta 4. Pinjaman Dari BI Rp 257 Juta 5. Modal Rp 225 Juta Permasalahan : Anda diminta menyusun penggunaan dana atas sumber dana tsb dengan catatan : a.Bank Sentral mewajibkan adanya cadangan (Reserve Requirement) sebesar 2% dari seluruh dana masyarakat b.Penanaman harta tetap Rp. 132 juta 5.Soal 3. : Bank Calista adalah bank komersial yang menutamakan pemberian kredit untuk sektor Industri. Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 24 Posisi neraca per 31 Desember pada sisi pasiva menunjukkan angka-angka sbb: 1. Giro Rp 110.450.000 2. Deposito Rp 217.150.000 3. Tabungan Rp 181.180.000 4. Pinjaman Dari BI Rp 132.770.000 5. Modal Rp 160.000.000 Permasalahan : Anda diminta menyusun penggunaan dana atas sumber dana tsb dengan catatan : a. Bank Sentral mewajibkan adanya cadangan (Reserve Requirement) sebesar 2% dari seluruh dana b. Penanaman Harta tetap Rp.132 juta. 6. Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn.Danan selama bulan juni 2003 sebagai berikut: - tanggal 3 Juni setor tunai Rp 28.000.000 - tanggal 8 Juni tarik tunai Rp 8.000.000 - tanggal 13 Juni setor tunai Rp 6.000.000 - tanggal 16 juni setor kliring Rp 4.000.000 - tanggal 18 Juni tarik tunai Rp 9.000.000 - tanggal 19 Juni setor kliring Rp 4.000.000 - tanggal 24 Juni kliring masuk Rp 9.000.000 - tanggal 27 Juni setor tunai Rp 3.000.000 - suku bunga per tahun : 20 % - pajak atas bunga : 15% Hitunglah Bunga jasa Giro selama bulan Juni berdasarkan : 1. Saldo Terendah ? 2. Saldo rata-rata ? 3. Saldo harian ? Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 25 3. Keadaan Keuangan (Neraca) PT.Bank “Vandan” 31 Des 2003 (dlm jutaan rupiah) Sebagai berikut : - Kas (bobot 0%) 3.792.184 - Giro pada Bank Indonesia (bobot 0%) 22.519.371 - Surat Berharga(bobot 20%) 8.449.686 - Kredit yang diberikan (bobot 100%) 337.626.795 - Penyertaan (bobot 100%) 92.755.602 - Aktiva Tetap (bobot 100%) 72.142.669 - Rupa-rupa Aktiva (Bobot 100%) 46.527.072 - Giro pada Bank lain (bobot 20%) 48.598.401 - Penempatan pada bank lain (bobot 20%) 16.930.653 - Giro Nasabah (bunga 5 %) 73.821.777 - Tabungan (bunga 10%) 24.042.243 - Deposito berjangka (bunga 15%) 197.370.231 - Sertifikat deposito (bunga 15%) 200.025.786 - Kewajiban segera lainnya 12.042.243 - Pinjaman diterima (bunga 12%) 22.348.991 - Modal Saham 10.385.000 - Cadangan umum 60.908.811 - Laba ditahan 20.000.000 - Pinjaman antar Bank (bunga 12%) 7.128.886 - Laba tahun berjalan 21.268.465 Pertanyaan : Susunlah Neraca PT.Bank “Vandan” ? Hitung DP I,II,III ? Hitung alat Likuid ? Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 26 Manajemen Aktiva Pasiva Bank I 27