Uploaded by annisafadillaaa

7826 mapBab3.doc+ALMA+PBNS

advertisement
BAB III
PENGELOMPOKAN SUMBER-SUMBER DANA DAN
PENGGUNAAN DANA BANK
3.1.PASIVA MERUPAKAN SUMBER DANA
Pasiva merupakan sumber dana adalah gambaran dari sumber dana yang
berhasil dikumpulkan (dihimpun); baik yang berasal dari sumber dana masyarakat,
dari sumber dana bank, sumber dana dari lembaga keuangan non bank, sumber dana
dari Negara lain maupun sumber dana dari pemegang saham. Jumlah sumber dana
yang berhasil dikumpulkan oleh bank di luar sumber dana pemegang saham disebut
hutang (Pasiva atau Liability) dan sumber dana dari pemegang saham disebut
equity atau capital. Sumber dana yang ada harus membayar bunga disebut paying
liabilities, namun juga ada yang tidak membayar bunga disebut non paying
liabilities.
Sumber utama dana bank berasal dari simpanan dalam bentuk giro,
(demand deposits), deposito berjangka (time deposits) dan tabungan (saving
deposits) . ketiga jenis dana ini sering disebut sumber dana tradisional bank.
Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan dapat berasal dari masyarakat
maupun nasabah institusi. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal
dari modal dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber dana
diatas.
Kegiatan usaha yang utama bank adalah penghimpunan dana dan
penyaluran dana, dimana penghimpunan dana ini merupakan sumber dana bagi
suatu bank. Penyaluran (penggunaan) dana dengan tujuan untuk memperoleh
penerimaan akan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan
dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien
dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut. Keberhasilan
suatu bank dalam memenuhi maksud itu dipengaruhi antara lain oleh hal-hal
berikut ini:
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
1
1. Kepercayaan Masyarakat pada bank yang bersangkutan.gambaran sebuah
bank secara umum di mata masyarakat sangat dipengaruhi tingkat
kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Banyak
faktor yang dapat
mempengaruhi gambaran sebuah bank dimata masyarakat, seperti pelayanan,
keadaan keuangan, berita-berita di mass media tentang bank tersebut, laporanlaporan Bank Indonesia tentang bank tersebut, pengalaman masyarakat
berhubungan dengan bank tersebut dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, semakin tinggi pula kemungkinan
bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat secara efisien dan
sesuai rencana penggunaan dananya
2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh penyimpan dana relatif
terhadap pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tingkat resiko yang
seimbang. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon
penyimpan dana ini, akan semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana
dari calon penyimpan.
3. Resiko penyimpanan dana. apabila sebuah bank dapat memberikan tingkat
kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik lagi sesuai
dengan waktu yang telah dijanjikan, maka masyarakat semakin bersedia untuk
menempatkan dananya di bank tersebut.
4. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana. pelayanan yang
baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai, diperhatikan dan
dihormati, sehingga merasa senang untuk untuk terus bertransaksi keuangan
dengan bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa pelayanan dari petugas bank,
pemberian hadiah, atau pemberian fasilitas yang lain.
3.2.AKTIVA MERUPAKAN PENGGUNAAN DANA
Aktiva menggambarkan penggunaan dana; yang menunjukkan kearah
mana sumber-sumber dana dipergunakan, apakah digunakan untuk hal yang
menghasilkan (produktif assets) ataukah untuk hal yang tidak menghasilkan
(non produktif assets). Sisi ini dinamakan sebagai aktiva atau assets.
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
2
Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban apabila
dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha alokasi untuk tujuan-tujuan yang produktif.
Dana yang telah dihimpun bukanlah semua dana yang semuanya murah tapi
sebagian besar adalah dana dari deposan yang menimbulkan kewajiban bagi bank
untuk membayar imbal jasa berupa bunga. Karena untuk menutup kebutuhan dan
untuk memperoleh penerimaan bank yang digunakan menutup biaya-biaya lain
serta
mendapatkan
keuntungan,
maka
bank
berusaha
mengalokasikan/
menggunakan dananya dalam berbagai bentuk aktiva dengan berbagai macam
pertimbangan.
Sebelum bank memutuskan untuk memilih suatu bentuk aktiva tertentu
dalam mengalokasikan dana yang telah berhasil dihimpun, banyak hal yang harus
dipertimbangkan terlebih dahulu. Meskipun pertimbangan tersebut mencakup
banyak hal, terdapat 2 (dua) hal utama yang selalu menjadi perhatian bank, yaitu:
1. Resiko
Apapun bentuk aktiva yang dipilih, pengalokasian dana selalu berkaitan
dengan aspek resiko dan “rate of return” dari aktiva tersebut. Pada dasarnya
bank menginginkan bentuk aktiva yang beresiko serendah mungkin yang
dapat menghasilkan penerimaan atau “rate of return” yang setinggi mungkin.
Kalau mungkin setiap badan usaha menginginkan agar semua dananya
diwujudkan dalam aktiva produktif atau earning assets dan bukan non earning
assets. Dengan adanya aktiva produktif ini, maka bank dapat memproleh
penerimaan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank seperti
biaya bunga, biaya tenaga kerja dan juga untuk mendapatkan keuntungan atau
laba. Kenyataan yang dihadapi bank dan juga setiap investor adalah hubungan
yang searah antara tingkat resiko dan rate of return dari setiap pilihan investasi
atau aktiva. Semakin tinggi rate of return yang mungkin dapat diperoleh dari
suatu aktiva
maka semakin tinggi pula tingkat resiko yang ditanggungnya
dan sebaliknya. Apabila menggunakan istilah lain, semakin tinggi
produktivitas suatu aktiva, maka semakin tinggi pula tingkat resikonya.
Menyadari situasi tersebut bank biasanya terlebih dahulu menentukan tingkat
resiko tertentu yang dapat ditanggungnya. Setelah menentukan tingkat resiko,
3
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
ditentukan alternatif untuk aktiva yang diinginkan. Tingkat resiko yang
diharapkan tidak mungkin sama dengan nol., karena pada dasarnya tidak ada
bentuk aktiva yang sama sekali tidak beresiko. Di sisi lain, bank tidak
mungkin mengabaikan faktor resiko ini. Apabila resiko yang ditanggung dari
suatu investasi terlalu tinggi dan tentu saja disertai dengan kemungkinan rate
of retun yang sangat tinggi pula, maka kegiatan tersebut lebih merupakan
suatu spekulasi dan bukan lagi investasi. Kegiatan spekulasi ini sangat tidak
sesuai dengan prinsip “prudential banking” atau prinsip ”kehati-hatian”yang
dianut oleh perbankan di Indonesia dan di Negara-negara lain di dunia.
2. Jangka waktu
Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank memiliki berbagai macam
jangka waktu pengembaliannya. Disamping itu, bank juga memerlukan
berbagai bentuk aktiva yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan usahanya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, bank memilih berbagai macam bentuk
aktiva dengan mempertimbangkan jangka waktu aktiva tersebut dapat
dijadikan alat likuid. Adanya sumber-sumber dana jangka pendek menuntut
agar bank mengalokasikan sejumlah tertentu dananya dalam bentuk aktiva
yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi , sehingga sewaktu kewajibannya
jatuh tempo maka bank tersebut mempunyai cukup alat likuid untuk
memenuhi kewajibannya. Bank juga harus menydiakan sejumlah alat likuid
dengan tujuan memenuhi kewajiban giral minimum yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia. Bank perlu juga mengalokasikan sebagian dananya dalam
bentuk aktiva tetap, seperti bangunan, mobil, tanah dan komputer, untuk
keperluan kegiatan usahanya.
Contoh soal
Bank MARTA adalah Bank Komersil yang mengutamakan pemberian kredit
untuk sektor perdagangan.
Posisi Neraca per 31 Desember sebelah Pasiva menunjukan angka-angka
sebagai berikut :
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
4
1. Giro
Rp.
600 Juta
2. Deposito Berjangka
Rp.
400 Juta
3. Tabungan
Rp.
200 Juta
Sub Total 
Rp. 1.200 Juta
4. Pinjaman dari BI (KL BI) Rp.
350 Juta
5. Modal
450 Juta
Rp.
Total Pasiva 
Rp. 2.000 Juta
Permasalahan :
Saudara diminta untuk menyusun penggunaan dana atas sumber dana tsb.
yang nampak pada Pasiva, dengan catatan
a. Bank sentral mewajibkan adanya cadangan (RR = Reserve Requirement) 5
% (lima Prosen) dari seluruh dana masyarakat
b. Penanaman harta tetap Rp. 100 Juta
Penyelesaian :
DASAR PEMBELANJAAN & OPERASI
BANK MARTA
(Rp. Juta)
AKTIVA
1. Kas/Bank *
2. kredit yg di .ops*
3. Harta Tetap
Jumlah
60 1. Giro
1.840 2. Dep. Berjk
100 3. Tabungan
4. Pinj. BI
5. Modal
Jumlah
PASIVA
600
400
200
350
450
2.000
3.3.PENGERTIAN DANA
Dana adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank di sisi
pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka
kegiatan penyaluran / penempatan dana. kegiatan penyaluran / penempatan dana
tersebut dapat berupa pemberian kredit kepada masyarakat, pembelian surat-surat
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
5
berharga dalam rangka memperkuat likuiditas bank, penyertaan ke badan usaha lain
maupun penempatan sebagai alat-alat likuid.
Sedangkan yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah
usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai
dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehariharinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang
(memberikan pinjaman) bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana),
sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan
Dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman atau (titipan)
dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu untuk membiayai
operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan
mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan
dari penggunaan dana tersebut.
Jika tujuannya untuk kegiatan sehari-hari jelas berbeda sumbernya,
dengan bank yang hendak melakukan investasi baru atau untuk perluasan suatu usaha.
Jadi tergantung daripada tujuan dana tersebut digunakan untuk apa.
Dana bank yang digunakan sebagai modal operasional dalam kegiatan
usaha tersebut dapat bersumber dari :
1. Dana Sendiri (Dana Pihak Pertama)
2. Dana Pinjaman Dari Luar Bank (Dana Pihak Kedua)
3. Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga)
1.Dana Sendiri (Dana Pihak Pertama)
Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank
atau pemilik bank. Dalam neraca bank dana tersebut tercatat dalam pso modal dan
cadangan yang tercantum pada sisi pasiva. Dana sendiri terdiri dari beberapa pos,
yaitu :
a. Modal yang disetor
Yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada
waktu bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank
6
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
sebagian digunakan untuk sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan
promosi untuk menarik minat masyarakat. Selanjutnya modal ini dapat diperbesar
lagi dengan cara penambahan modal oleh pemilik bank atau dengan cara
melakukan go public. Banyak bank yang kesulitan dalam mencapai ketentuan
modal minimum (Capital Adequacy Ratio / CAR) seperti yang ditetapkan Bank
Indoensia, sehingga untuk mencari tambahan modal tersebut bank melakukan go
public.
b. cadangan-cadangan
yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan
cadangan lainnya yang akan diperhunakan untuk menutup timbulnya resiko
dikemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan
tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya.
c. Laba ditahan (retained earnings)
adalah bagian dari laba yang menjadi milik pemegang saham, akan tetapi oleh
rapat umum pemegang saham (RUPS) diputuskan untuk tidak dibagi dan
dimasukkan kembali dalam modal bank. Biasanya laba yang ditahan
dipergunakan untuk memperkuat posisi cadangan likuiditas (cash reserve) atau
untuk penambahan dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds)
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
perkembangan modal sendiri dalam neraca bank dari tahun ketahun akan
terlihat pada perubahan pos-pos- cadangan laba yang ditahan, sedangkan pada
modal yang disetor tidak ada perubahan, karena hal ini hanya terjadi apabila
pemegang saham menambah modalnya , seperti pada waktu berdirinya bank atau
saat melakukan go public. Dengan melihat perubahan pada pos cadangan dan laba
yang ditan dapat dijadikan barometer tentang kemajuan bank yang bersangkutan,
semakin besar bagian laba yang dicadangkan semakin kuat bank tersebut
menghadapi resiko yang mungkin timbul. Sebaliknya makin sedikitnya bagian
laba yang dicadangkan semakin lemah bank tersebut dalam menghadapi
berbagairesiko yang mungkin timbul. Semakin besar modal yang dimiliki oleh
7
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
suatu bank , berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut
akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai
bank yang posisinya kuat. Untuk memelihara kepercayaan tersebut Bank
Indonesia telah menetapkan besarnya Capital Adequacy Ratio (CAR) yang
merupakan perbandingan modal sendiri dengan aktiva yang mengandung reiko
(Aktiva Tertimbang Menurut Resiko / ATMR) yang harus dipelihara oleh bank
sebagai salah satu tolok ukur tingkat kesehatan bank.
2. Dana Pinjaman Dari Luar Bank (Dana Pihak Kedua)
Sumber dana pinjaman dari luar bank (dana pihak kedua) ini merupakan tambahan
jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri (dana pihak
pertama)
dan sumber dana dari masyarakat (dana pihak ketiga). Sumber dana
pinjaman dari luar bank ini (dana pihak kedua) relative mahal dan sifatnya hanya
sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan
untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Dana pinjaman dari
pihak di luar bank yang lazim disebut dengan dana pihak kedua adalah dana yang
berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari 4 pihak ,
yaitu:
a. Pinjaman dari bank lain di dalam negeri, yang lebih dikenal dengan pinjaman antar
bank (interbank call money). Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan
dana mendesak yang diperlukan bank misalnyauntuk menutup kewajiban kliring
atau memenuhi ketentuan saldo giro wajib minimum (GWM) di Bank Indonesia.
Jangka waktu call money umumnya tidak lama, bahkan hanya satu malam
(overnight call money). Instrument yang dipergunakan untuk mendapatkan dana
pinjaman antarbank terdiri dari Sertifikat Deposito, Promes dan Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU),
b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri, yang biasanya
berbentuk pinjaman jangka menengah-panjang. Realisasi pinjaman ini harus
melalui persetujuan Bank Indonesia yang bertindak sebagai Pengawas Pinjaman
Luar Negeri.(PPLN)
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
8
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Pinjaman dari LKBB ini
kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit, tetapi lebih banyak
berbentuk surat berharga yang dapat diperjual belikan sebelum tanggal jatuh tempo.
Misalnya berbentuk Sertifikat Bank atau Deposit On Call dengan jangka waktu 3
bulan dan dapat diperpanjang kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru. Dalam
banyak hal, pinjaman ini dapat digolongkan pada sumber dana pihak ketiga.
d. Pinjaman dari Bank Central (Bank Indonesia). Pinjaman dari Bank Indonesia
diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indoesia untuk
menyalurkan pinjaman ke sector-sektor usaha yang mendapat prioritas dari
pemerintah untuk dikembangkan, misalnya Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit
Pengadaan Gabah, dan sebagainya. Pinjaman tersebut dikenal dengan nama Kredit
Likuiditas Bank Indonesia.
3. Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga)
Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan
maupun badan usaha , yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen
produk simpanan yang dimiliki bank. Dana masyarakat merupakan dana terbesar
yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana
dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat, dana masyarakat tersebut
dihimpun oleh bank dengan produk-produk simpanan sebagai berikut;
a.Simpanan Giro (demand deposits)
Menurut UU No. 10 / 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
cara pemindahbukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat
kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan
atau yang dapat dipersamakan dengan itu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah disimpan
di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
9
dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi
persyaratan yang ditetapkan olehbank yang bersangkutan.
Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari rekening
giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai
maupun ditarik secara non tunai (pemindahbukuan). Penarikan secara tunai adalah
dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan menggunakan
bilyet giro (BG)
Terhadap saldo yang ada pada rekening giro, bank memberikan imbalan yang
disebut dengan jasa giro. Jasa giro pada prinsipnya merupakan bunga yang
diberikan oleh bank kepada giran atas sejumlah saldo gironya. Tingkat bunga
tersebut relatif lebih kecil dibandingkan jenis simpanan lainnya. Simpanan giro
sebenarnya bukanlah merupakan suatu simpanan untuk mendapatkan hasil bunga
tapi semata-mata hanya dimanfaatkan sebagai sarana memperlancar transaksi
bisnis oleh karena itu, pemilik rekening giro umumnya adalah pengusaha atau
pihak yang memiliki kegiatan yang membutuhkan alat pembayaran dalam bentuk
cek. Bagi bank, sumber dana giro ini merupakan sumber dana yang berbiaya
rendah namun karena sifat penarikannya bank harus benar-benar dapat mengokuti
penarikan nasabah gironya terutama nasabah-nasabah utamanya, karena mobilitas
dana yang bersumber dari giro ini sangat tinggi yang pada gilirannya
mempengaruhi manajemen likuiditas bank.
Perhitungan jasa giro bank masing-masing bank menggunakan cara yang berbeda.
Cara perhitungan jasa giro yang umum digunakan bank antara lain dengan
berdasarkan saldo harian dan saldo rata-rata per bulan. Cara perhitungan jasa giro
yang digunakan, sangat tergantung pada kebijakan manajemen bank yang
bersangkutan. Pemberian jasa giro tersebut biasanya dibatasi pada jumlah saldo
minimum yang ditetapkan oleh bank. Misalnya saldo giro sampai dengan Rp 5
juta tidak diberikan jasa giro. Semakin besar jumlah saldo giro efektif semakin
besar pula prosentase yang diberikan.
Perhitungan bunga untuk menetapkan jasa giro bisa dilakukan dengan
menggunakan sistem, bunga tunggal dan system bunga bertingkat. Perhitungan
jasa giro system bunga tunggal ini relatif sederhana karena dalam menghitung
10
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
jasa giro hanya menggunakan satu jenis tingkat bunga berapapun besarnya jumlah
saldo giro nasabah yang bersangkutan. Sedangkan penentuan jasa giro dengan
system bunga bertingkat lebih bervariasi dan dihitung berdasarkan ketentuan
masing-masing tingkat bunga jasa giro untuk tiap-tiap jumlah saldo giro
Contoh perhitungan jasa giro.
Untuk menghitung besarnya jasa giro bank yang diberikan kepada nasabahnya
dapat dilakukan dengan tingkat bunga jasa giro bank Marta untuk setiap saldo
giro nasabah sebagai berikut:
Saldo giro
Jasa giro
0
- ≤ Rp
5 Juta
- ≤ Rp 20 Juta
4,0%
> Rp 20 Juta
- ≤ Rp 50 Juta
4,5%
> Rp 50 Juta
- ≤ Rp 100 Juta
5,0%
Rp
> Rp
5 Juta
> Rp 100 Juta
0%
6%
Berdasarkan asumsi diatas, maka perhitungan jasa giro untuk rekening giro
dengan saldo pada tanggal 1 Maret tahun 2003 Rp 75 jt maka perhitungan
bunga pada akhir bulan juga dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Sistem Bunga Tunggal
Jasa Giro 
Rp 75 Juta x 31 hari x 5%
 Rp 318.493
365
b. Sistem Bunga Bertingkat
Jasa Giro 
Rp 20 Juta x 31 hari x 4%
 Rp 67.945
365
Jasa Giro 
Rp 50 Juta x 31 hari x 4,5%
 Rp 191.096.
365
Jasa Giro 
Rp 5 Juta x 31 hari x 5%

365
Total Jasa Giro
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
Rp 21.233
= Rp 280.274
11
c. Perhitungan Bunga dengan Saldo Terendah
Contoh Soal:
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Nn. Arina selama bulan juni 2003
sebagai berikut:
- tanggal 3 Juni setor tunai
- tanggal 8 Juni tarik tunai
- tanggal 13 Juni setor tunai
- tanggal 16 juni setor kliring
- tanggal 18 Juni tarik tunai
- tanggal 19 Juni setor kliring
- tanggal 24 Juni kliring masuk
- tanggal 27 Juni setor tunai
- suku bunga per tahun
Rp 18.000.000
Rp 6.000.000
Rp 7.000.000
Rp 1.000.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
Rp 7.000.000
Rp 4.000.000
: 18%
- pajak atas bunga
: 15%
Bunga yang akan diterima Nn. Arina pada bulan Juni adalah sebagai berikut:
Laporan Rekening Koran
Nn. Arina
Per 30 Juni 2003
Tanggal
3
8
13
16
18
19
24
27
Transaksi
setor tunai
tarik tunai
setor tunai
setor kliring
tarik tunai
setor kliring
kliring masuk
setor tunai
Debet
Kredit
Rp 18,000,000
Rp 6,000,000
Rp
Rp
7,000,000
1,000,000
Rp
2,000,000
Rp
4,000,000
Rp 5,000,000
Rp 7,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo
18,000,000
12,000,000
19,000,000
20,000,000
15,000,000
17,000,000
10,000,000
14,000,000
saldo terendah pada bulan juni adalah sebesar Rp 10.000.000, maka bunga
pada bulan Juni adalah :
Rp 10.000.000 x 18%
 Rp 150.000 (a)
12 bulan
Pajak  15% x Rp 150.000
 Rp 22.500 (b)
Bunga 
Bunga Bersih (a - b)
 Rp 127.500
d. Perhitungan Bunga dengan Saldo Rata-rata
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
12
Contoh soal
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Nn. Arina selama bulan juni 2003
sebagai berikut:
- tanggal 3 Juni setor tunai
Rp 18.000.000
- tanggal 8 Juni tarik tunai
Rp 6.000.000
- tanggal 13 Juni setor tunai
Rp 7.000.000
- tanggal 16 juni setor kliring
Rp 1.000.000
- tanggal 18 Juni tarik tunai
Rp 5.000.000
- tanggal 19 Juni setor kliring
Rp 2.000.000
- tanggal 24 Juni kliring masuk
Rp 7.000.000
- tanggal 27 Juni setor tunai
Rp 4.000.000
- suku bunga per tahun
: 18%
- pajak atas bunga
: 15%
Bunga yang akan diterima Nn. Arina pada bulan Juni adalah sebagai berikut:
Laporan Rekening Koran
Nn. Arina
Per 30 Juni 2003
No urt Tanggal Transaksi
1
3
setor tunai
2
8
tarik tunai
3
13
setor tunai
4
16
setor kliring
5
18
tarik tunai
6
19
setor kliring
7
24
kliring masuk
8
27
setor tunai
Debet
Rp
Rp 6,000,000
Rp
Rp
Rp 5,000,000
Rp
Rp 7,000,000
Rp
Kredit
18,000,000 Rp
Rp
7,000,000 Rp
1,000,000 Rp
Rp
2,000,000 Rp
Rp
4,000,000 Rp
Jumlah
Saldo Rata  rata bulan Juni 
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
Rp
Saldo
18,000,000
12,000,000
19,000,000
20,000,000
15,000,000
17,000,000
10,000,000
14,000,000
125,000,000
Rp 125.000.000
 Rp 15.625.000
8
13
Rp 15.625.000 x 18%
 Rp 234.375 (a)
12 Bulan
Pajak atas bunga  15% x Rp 234.375
 Rp 35.156 (b)
Bunga bulan Juni 
Bunga yang diterima Nn. Arina  a - b  Rp 199.219
b. Simpanan Berjangka (time Deposits)
Simpanan berjangka (time deposits) adalah simpanan yang mengandung unsur
jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik stiap saat atau
setiap hari. Simpanan Berjangka (time deposits) yang ada di Indonesia dapat
dibedakan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Deposito Berjangka
Menurut UU No. 10 / 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud
dengan Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan
dengan bank.
Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu jangka waktu penarikannya
tetap oleh karena itu sering disebut fixed deposits umumnya memiliki jangka
waktu jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau 24 bulan.
Artinya jika nasabah deposan menyimpan untuk jangka waktu 3 bulan, maka
uang tersebut baru dapat dicairkan oleh yang namanya tercantum dalam bilyet
deposito setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal
jatuh tempo. Oleh karena itu, deposito berjangka merupakan simpanan atas
nama.
Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka
waktu)
sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai
(pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterima.
Jumlah nominal yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas
minimalnya. Penarikan deposito berjangka sebelum jatuh tempo dikenakan
penalty rate (denda)
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
14
Contoh perhitungan bunga deposito
-
Jumlah deposito
:Rp 10.000.000
-
Jangka waktu
: 3 bulan (5 Maret – 5 Juni)
-
Tanggal pembukaan : 5 Maret 2003
-
Tingkat bunga
: 10% pertahun
Perhitungan bunga sbb:
Rp 10.000.000 x 31 x 10%
 Rp 84.931,51 (a)
365
 15% x Rp 84.931,51
 Rp 12.739,73 (b)
Bunga yang dibayar pada tanggal 5 April 
Dikurangi pajak atas bunga sebesar
Bunga Bersih (setelah dipotong pajak ) yang diterima deposan (a - b)  Rp 72.191,78
Rp 10.000.000 x 30 x 10%
 Rp 82.191,78 (a)
365
 15% x Rp 82.191,78
 Rp 12.328,76 (b)
Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Mei 
Dikurangi Pajak atas bunga sebesar
Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b)  Rp 69.863,02
Rp 10.000.000 x 31 x 10%
 Rp 84.931,51 (a)
365
 15% x Rp 84.931,51  Rp 12.739,73 (b)
Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Juni 
Dikurangi pajak atas bunga sebesar
Bunga Bersih (setelah dipotong pajak ) yang diterima deposan (a - b)  Rp 72.191,78
Jadi Jumlah Bunga bersih yang diterima deposan selama 3 bulan adalah
Rp 214.246,58 (Rp 72.191,78 + Rp 69.863,02 + Rp 72.191,78)
Pada bulan terakhir (Juni) deposan akan menerima bunga bersih (setelah
dipotong pajak) ditambah dengan ditambah dengan nominal deposito
Aro (authomatic roll over)  perpanjangan masa simpanan deposito
berjangka secara otomatis sejumlah nilai pokok simpanan (nominalnya) saja
sedangkan bunga diambil/ dibayarkan kepada deposan setiap bulan dan suku
bunga untuk perpajangan diberlakukan suku bunga yang baru setelah / saat
perpanjangan.
PIARO (Principle Interest Authomatic Roll Over)  perpanjangan masa
simpanan deposito berjangka secara otomatis sejumlah nilai pokok simpanan
(nominal) beserta bunganya setelah dipotong dengan pajak
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
15
Berdasarkan contoh diatas maka pada tanggal 5 Juni nilai nominal dari
deposito yang baru akan menjadi Rp 10.000.000 + Rp Rp 214.246,58 =
Rp10.214.246,58, bila suku bunga saat perpanjangan sebesar 12%, maka :
Rp 10.214.246,58 x 30 x 12%
 Rp 100.743,25 (a)
365
 15% x Rp 100.743,25
 Rp 15.111,49 (b)
Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Juli 
Dikurangi Pajak atas bunga sebesar
Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b)
 Rp 85.631,76
Rp 10.214.246,58 x 31 x 12%
 Rp 100.410,10 (a)
365
 15% x Rp 100.410,10
 Rp 15.615,20 (b)
Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Agustus 
Dikurangi Pajak atas bunga sebesar
Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b)
 Rp 84.794,90
Rp 10.214.246,58 x 31 x 12%
 Rp 100.410,10 (a)
365
 15% x Rp 100.410,10
 Rp 15.615,20 (b)
Bunga yang dibayar pada tanggal 5 Sept 
Dikurangi Pajak atas bunga sebesar
Bunga Bersih (setelah dipotong pajak) yang diterima deposan (a - b)
 Rp 84.794,90
2.Sertifikat Deposito
Menurut UU No. 10 / 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud
dengan Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya
dapat diperdagangkan.
Sertifikat deposito
diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai
maupun non tunai.dan perhitungan bunga sesuai dengan hari bunga yang
sesungguhnya.
Penerbitan sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai nominal dan
biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam
lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama dan jangka waktunya sama
dengan jangka waktu deposito.
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
16
Sertifikat deposito mempunyai karateristik antara lain :
1) Diterbitkan oleh bank atas unjuk dengan jangka waktu tertentu
2) Dapat diperjualbelikan (negotiable)
3) Merupakn instrumen pasar uang
4) Bunga dibayar dimuka (discounted basis)
5) Dapat dijadikan jaminan
Dari karakteristik diatas dapat dilihat secara jelas perbedaan antara Deposito
Berjangka dengan Sertifikat Deposito. Dari sisi nasabah, Deposito berjangka
memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena Deposito Berjangka
diterbitkan atas nama sementara Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk.
Untuk menghitung penjualan sertifikat deposito oleh bank secara discounto
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus true discount sebagai berikut:
Face Value x 360
360  (r x t )
Dimana :
P
P  Proceeds
Face Value  Nilai Nominal CD
r  Tingkat Bunga
t  Jangka waktu jatuh temp o
Contoh perhitungan bunga sertifikat deposito
-
Jumlah Sertifikat deposito
:Rp 10.000.000
-
Jangka waktu
: 3 bulan (5 Maret – 5 Juni)
-
Tanggal pembukaan
: 5 Maret 2003
-
Tingkat bunga
: 10% pertahun
-
Pajak atas bunga
: 15%
Perhitungan bunga sbb:
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
17
Face Value x 360
360  (r x t )
10.000.000 x 360
P
 Rp 9.750.812,57
360  (10% x 92 )
P
Nilai Nominal……………………………………………. = Rp 10.000.000 (a)
Bunga = Rp 10.000.000 – Rp 9.750.812,57= Rp 249.187,43
Pajak = 15% x Rp. 249.187,43
= Rp 37.378,11(-)
Jumlah = Rp 211.809,32 (b)
Jumlah yang harus dibayar (a-b)
= Rp 9.788.190,68
Jadi CD yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp 10.000.000,- dengan
jangka waktu 3 bulan (92 hari) nasabah hanya membayar Rp 9.788.190,68
pada saat pembukaan sedangkan pada saat jatuh tempo nasabah akan
menerima sebesar nilai niminal CD Rp 10.000.000,-
3. Deposito on call.
Jenis simpanan ini sering disebut pula deposito harian yaitu simpanan pihak
ketiga kepada bank yang penarikkannya hanya dapat dilakukan dengan
pemberitahuan lebih dahulu sesuai dengan kesepakatan pihak bank dengan
nasabah.
Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk penarikkan tersebut dapat
dilakukan misalnya sehari, tiga hari, seminggu atau jangka waktu lainnya
yang disepakati . jangka waktu keharusan pemberitahuan penarikan ini sangat
dipengaruhi oleh besar kecilnya dana yang akan ditarik. Biasanya, semakin
besar jumlah dana yang akan ditarik semakin lama pula jangka waktu
pemberitahuan sebelumnya yang diharuskan.
Instrument penghimpunan dana ini pada prinsipnya merupakan perpaduan
antara rekening giro dengan deposito berjangka. Tingkat bunganyapun
relative lebih rendah dari deposito berjangka dan lebih tinggi dari giro. Jenis
simpanan ini umumnya digunakan oleh nasabah yang kebutuhan dananya atau
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
18
transaksi usahanya tidak terjadi setiap hari. Jenis simpanan ini bagi bank
merupakan sumber dana yang penarikkannya dapat diprediksi.
Deposito on call ini diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang
besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan)
Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan
bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank..
Perhitungan bunga DOC dapat dihitung dengan rumus sbb:
Face Value x t x r
hari bulan yang sebenarnya
Face Value  Nilai Nominal
Bunga 
t  jangka waktu
r  suku bunga
Contoh soal:
Tuan Andi ingin menyimpan dananya dalan DOC senilai Rp 200.000.000,hari ini tanggal 2 Mei , dengan bunga yang telah dinegosiasikan sebesar 3%
per bulan dan akan diambil pada saat pencairan. Pada tanggala 18 mei Tn.
Andi mencairkan DOCnya
Berapa besarnya bunga yang akan diterima tuan Andi pada saat pencairan jika
dikenakan pajak sebesar 15%
Penyelesaian :
Face Value x t x r
hari bulan yang sebenarnya
Rp 200.000.000 x 16 x 3%
Bunga 
 Rp 3.096.774,19 (a)
31
Pajak  15% x Rp 3.096.774,19  Rp 464.516,13 (b)
Bunga 
Bunga yang diterima (a - b)
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
 Rp 2.632.258,06
19
Perbedaan Deposito berjangka, setifikat deposito dan deposito on call adalah:
No
Perbedaan
Deposito Berjangka
Sertifikat Deposito
Deposito
on Call
1
Pembayaran
Setiap tanggal jatuh
Pada saat pembukaan
Setiap tanggal jatuh
Bunga
tempo bunga / pokok
rekening (discounted)
tempo bunga / pokok
Pemindahan
Tidak dapat
Dapat
Tidak
hak
dipindahtangankan
dipindahtangankan
dipindahtangankan
3
Kepemilikan
Atas nama
Atas unjuk
Atas nama
4
Perhitungan
Tidak discounted
Discounted
Tidak discounted
2
dapat
Bunga
c. Tabungan (savings)
Pengertian tabungan berdasarkan UU No 7 tahun 1992 sebagaimana telah
diperbaharui dengan UU No. 10 tahun 1998, Tabungan adalah simpanan yang
penarikkannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan
itu.
Produk-produk tabungan oleh perbankan terutama setelah Pakto 17, 1998 sangat
bervariasi. Hal tersebut terjadi karena diberikannya kebebasan perbankan untuk
menyelenggarakan program tabungan sendiri. Disamping itu ketatnya persaingan
antar bank dipaksa untuk menciptakan jenis program tabungan yang lebih
bervariasi disamping tingkat bunga dan hadiah-hadiah yang cukup menarik. Biaya
dana yang berasal dari tabungan ini dapat digolongkan sebagai dana yang relative
mahal. Lebih tinggi dari jasa giro namun lebih rendah dari simpanan berjangka.
Perhitungan bunga atas sumber dana tabungan ini dapat dilakukan berdasarkan
saldo harian, saldo rata-rata atau saldo terendah dari tabungan selanjutnya
seperti telah disebutkan bahwa ketatnya persaingan antar bank dan dalam
melakukan mobilisasi dana memaksa bank untuk senantiasa menciptakan produkproduk tabungan baru yang dapat memberikan kemampuan bersaing dengan
bank-bank lainnya. Misalnya produk gabungan antara rekening giro dengan
tabungan. Nasabah yang ingin memamfaatkan fasilitas simpanan ini disamping
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
20
memiliki rekening giro harus pula membuka rekening tabungan pada bank yang
sama. Fasilitas ini memungkinkan nasabah menikmati bunga yang lebih tinggi
yaitu bunga tabungan sementara tetap memanfaatkan rekening gironya.
Mekanisme produk ini dilakukan dengan cara setiap nasabah yang bersangkutan
menarik cek atau bilyet giro dan apabila ternyata saldo rekening giro tidak
mencukupi,maka bank yang bersangkutan dapat melakukan pemindahbukuan dari
tabungan ke rekening giro yang sebelumnya nasabah telah memberi kuasa kepada
bank untuk memindahkanbukukan dari rekening tabungan ke rekening giro sesuai
kebutuhan untuk mencukupi jumlah kekurangan atas penarikan
Contoh perhitungan bunga tabungan dengnan saldo terendah
Transaksi yang terjadi direkening tabungan Nn. Gita selama bulan juni sebagai
berikut:
- tanggal 1 Juni setor tunai
Rp 6.000.000
- tanggal 10 Juni setor tunai
Rp 4.000.000
- tanggal 12 Juni tarik tunai
Rp 3.000.000
- tanggal 16 Juni transfer masuk
Rp 2.000.000
- tanggal 20 Juni tarik tunai
Rp 5.000.000
- tanggal 30 juni setor tunai
Rp 1.000.000
- suku bunga
: 18% per tahun, pajak ats bunga 15%
Berapa bunga bersih yang akan diterima oleh Nn. Gita untuk bunga tabungan
bulan Juni?
Laporan Rekening Tabungan
Nn. Gita
Per 30 Juni 2003
Tanggal
1
10
12
16
20
30
Transaksi
setor tunai
setor tunai
tarik Tunai
Transfer masuk
tarik tunai
setor tunai
Debet
Kredit
Rp 6,000,000
Rp 4,000,000
Rp 3,000,000
Rp
2,000,000
Rp
1,000,000
Rp 5,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo
6,000,000
10,000,000
7,000,000
9,000,000
4,000,000
5,000,000
saldo terendah pada bulan Juni Rp 4.000.000,
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
21
Perhitungan bunga tabungan dengan saldo harian
Transaksi yang terjadi direkening tabungan Nn. Gita selama bulan juni sebagai
berikut:
- tanggal 1 Juni setor tunai
Rp 6.000.000
- tanggal 10 Juni setor tunai
Rp 2.000.000
- tanggal 12 Juni tarik tunai
Rp 3.000.000
- tanggal 16 Juni transfer masuk
Rp 2.000.000
- tanggal 20 Juni tarik tunai
Rp 5.000.000
- tanggal 30 juni setor tunai
Rp 1.000.000
- pajak atas bunga
: 15%
- suku bunga untuk saldo harian sbb:
* dari tanggal 1 s/d 10 bunga
= 18%
* dari tanggal 11 s/d 20 bunga
= 15%
* dari tanggal 21 s/d 30 bunga
= 20%
Berapa bunga bersih yang akan diterima oleh Nn. Gita untuk bunga tabungan
bulan Juni?
Laporan Rekening Tabungan
Nn. Gita
Per 30 Juni 2003
Tanggal
1
10
12
16
20
30
Transaksi
setor tunai
setor tunai
tarik Tunai
Transfer masuk
tarik tunai
setor tunai
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
Debet
Kredit
Rp 6,000,000
Rp 4,000,000
Rp 3,000,000
Rp
2,000,000
Rp
1,000,000
Rp 5,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo
6,000,000
10,000,000
7,000,000
9,000,000
4,000,000
5,000,000
22
Perhitungan saldo harian sbb:
1) Bunga tanggal 1 s/d 9 Juni 
Rp 6.000.000 x 9 hari x 18%
 Rp 26.630
365 hari
2) Bunga 10 Juni

Rp 10.000.000 x 1 hari x 18%
 Rp 4.932
365 hari
3) Bunga 11 Juni

Rp 10.000.000 x 1 hari x 15%
 Rp 4.110
365 hari
Rp 7.000.000 x 4 hari x 15%
 Rp 11.507
365 hari
Rp 9.000.000 x 4 hari x 15%
5) Bunga 16 s/d 19 Juni

 Rp 14.795
365 hari
Rp 4.000.000 x 1 hari x 15%
6) Bunga 20 Juni

 Rp 1.644
365 hari
Rp 4.000.000 x 9 hari x 20%
7) Bunga 21 s/d 29 Juni

 Rp 19.726
365 hari
Rp 5.000.000 x 1 hari x 20%
8) Bunga 30 Juni

 Rp 2.740
365 hari
Total Bunga Harian
= Rp 86.084 (a)
Pajak atas bunga 15% x Rp 86.084
= Rp 12.912 (b)
Bunga Bersih (a-b)
= Rp 73.171
4) Bunga 12 s/d 15 Juni

TUGAS ANDA ( REVIEW )
Setelah membaca uraian diatas, jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah
ini tanpa melihat uraian diatas. Anda harus mampu menjawab dengan baik. Jika masih
belum berhasil, pelajari kembali uraian diatas dan jawab lagi pertanyaan-pertanyaannya.
1.Jelaskan perbedaan Aktiva Bank dan Pasiva Bank ?
2.Bagaimana menguraikan sumber Dana pihak I,II,III ?
3.Soal 1 :
BRI adalah bank Pemerintah yang mengutamakan pemberian kredit untuk sektor
perdagangan dan pertanian
Posisi Neraca per 31 Desember XX sebelah pasiva menunjukkan angka-angka sebagai
berikut :
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
23
1. Modal
Rp. 250.000 juta
2. Deposito Berjangka
Rp. 400.000 juta
3. Tabungan
Rp. 200.000 juta
4. Giro
Rp. 500.000 juta
5. Pinjaman BI
Rp. 350.000 juta
Permasalahan :
Susunlah penggunaan dana atas sumber dana tsb. yang tampak pada sisi aktiva
dengan catatan :
a. BI Mewajibkan adanya RR = 5% dari jumlah dana masyarakat
b. Penanaman harta tetap sebesar 17% dari jumlah sumber dana tsb.
4. Soal 2 :
Bank Dana adalah bank komersial yang mengutamakan pemberian kredit
untuk sektor perdagangan. Posisi neraca per 31 Desember pada sisi pasiva
menunjukkan angka-angka sbb:
1. Giro
Rp 325 Juta
2. Deposito
Rp 250 Juta
3. Tabungan
Rp 125 Juta
4. Pinjaman Dari BI
Rp 257 Juta
5. Modal
Rp 225 Juta
Permasalahan :
Anda diminta menyusun penggunaan dana atas sumber dana tsb dengan catatan :
a.Bank Sentral mewajibkan adanya cadangan (Reserve Requirement) sebesar 2% dari
seluruh dana masyarakat
b.Penanaman harta tetap Rp. 132 juta
5.Soal 3. :
Bank Calista adalah bank komersial yang menutamakan pemberian kredit untuk sektor
Industri.
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
24
Posisi neraca per 31 Desember pada sisi pasiva menunjukkan angka-angka sbb:
1. Giro
Rp 110.450.000
2. Deposito
Rp 217.150.000
3. Tabungan
Rp 181.180.000
4. Pinjaman Dari BI
Rp 132.770.000
5. Modal
Rp 160.000.000
Permasalahan :
Anda diminta menyusun penggunaan dana atas sumber dana tsb dengan catatan :
a. Bank Sentral mewajibkan adanya cadangan (Reserve Requirement)
sebesar 2% dari seluruh dana
b. Penanaman Harta tetap Rp.132 juta.
6. Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn.Danan selama bulan juni 2003 sebagai
berikut:
- tanggal 3 Juni setor tunai
Rp 28.000.000
- tanggal 8 Juni tarik tunai
Rp 8.000.000
- tanggal 13 Juni setor tunai
Rp 6.000.000
- tanggal 16 juni setor kliring
Rp 4.000.000
- tanggal 18 Juni tarik tunai
Rp 9.000.000
- tanggal 19 Juni setor kliring
Rp 4.000.000
- tanggal 24 Juni kliring masuk
Rp 9.000.000
- tanggal 27 Juni setor tunai
Rp 3.000.000
- suku bunga per tahun
: 20 %
- pajak atas bunga
: 15%
Hitunglah Bunga jasa Giro selama bulan Juni berdasarkan :
1. Saldo Terendah ?
2. Saldo rata-rata ?
3. Saldo harian ?
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
25
3. Keadaan Keuangan (Neraca) PT.Bank “Vandan” 31 Des 2003 (dlm jutaan rupiah)
Sebagai berikut :
- Kas (bobot 0%)
3.792.184
- Giro pada Bank Indonesia (bobot 0%)
22.519.371
- Surat Berharga(bobot 20%)
8.449.686
- Kredit yang diberikan (bobot 100%)
337.626.795
- Penyertaan (bobot 100%)
92.755.602
- Aktiva Tetap (bobot 100%)
72.142.669
- Rupa-rupa Aktiva (Bobot 100%)
46.527.072
- Giro pada Bank lain (bobot 20%)
48.598.401
- Penempatan pada bank lain (bobot 20%)
16.930.653
- Giro Nasabah (bunga 5 %)
73.821.777
- Tabungan (bunga 10%)
24.042.243
- Deposito berjangka (bunga 15%)
197.370.231
- Sertifikat deposito (bunga 15%)
200.025.786
- Kewajiban segera lainnya
12.042.243
- Pinjaman diterima (bunga 12%)
22.348.991
- Modal Saham
10.385.000
- Cadangan umum
60.908.811
- Laba ditahan
20.000.000
- Pinjaman antar Bank (bunga 12%)
7.128.886
- Laba tahun berjalan
21.268.465
Pertanyaan : Susunlah Neraca PT.Bank “Vandan” ?
Hitung DP I,II,III ?
Hitung alat Likuid ?
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
26
Manajemen Aktiva Pasiva Bank I
27
Download