Uploaded by Lusiana Faizal

Presentasi Fusngsi Kepemimpinan Islam

advertisement
PRESENTASI TENTANG
“FUNGSI KEPEMIMPINAN ISLAM
DALAM PENDIDIKAN”
OLEH :
1. LUSIANA, S.Si (41189901200002)
2. INDAH FUJIANTI(41189901200012)
“FUNGSI KEPEMIMPINAN ISLAM
DALAM PENDIDIKAN”
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN ISLAM
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mengarahkan mengarahkan pengikutpengikutnya untuk bekerja bersama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan pimpinan mereka
Menurut Soepardi sebagaimana dikutip Mulyasa, kepemimpinan didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan,
menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau
perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja
dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.
Menurut Hersey dan Blanchard sebagaimana dikutip al-Buraey, kepemimpinan dipandang
sebagai pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dalam satu situasi dan diarahkan melalui
proses komunikasi, menuju pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Mondy dan Premeaux bahwa kepemimpinan atau memimpin melibatkan
mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang pemimpin ingin mereka lakukan
“leadership or leading involves influencing others to do what the leader wants them to do”
Pendapat Ivancevich, kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk
memfasilitasi pencapaian tujuan yang relevan secara organisasional “leadership as a process
of influencing other to facilitate the attainment of organitationally relevant goal
Dari beberapa konsep kepemimpinan tersebut di atas mengindikasikan, bahwa di dalam
suatu kepemimpinan diperlukan adanya kemampuan kepemimpinan individu yang diserahi
tanggung jawab memimpin, kemampuan komunikasi dengan bawahan/staf, adanya individu
yang menjadi bawahan/staf, dan adanya kepengikutan bawahan/staf terhadap pemimpin.
Keempat hal tersebut menjadikan aktifitas kepemimpinan dapat efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi.
Dalam Islam, konsep kepemimpinan diyakini mempunyai nilai yang khas dari sekedar
kepengikutan bawahan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada nilai-nilai transendental yang
diperjuangkan dalam kepemimpinan islami dalam organisasi apapun. Nilai-nilai tersebut
menjadi pijakan dalam melakukan aktifitas kepemimpinan.
Rahman menyatakan bahwa kepemimpinan Islami adalah upaya mengungkap kepribadian
Muhammad Saw. dalam menjalankan kepemimpinan. Berdasarkan temuannya, ada beberapa
nilai yang menjadikan kepemimpinan Muhammad Saw. sukses, yaitu: 1) mutu kepemimpinan;
2) keberanian dan ketegasan; 3) pengendalian diri; 4) kesabaran dan daya tahan; 5) keadilan
dan persamaan; 6) kepribadian; dan 7) kebenaran dan kemuliaan tujuan. Nilai-nilai tersebut
dicontohkan langsung, sekaligus menjadi teladan pengikutnya, sehingga menimbulkan
kepatuhan dan kepengikutan secara sukarela
Secara eksplisit keberadaan kepemimpinan ini dilegitimasi dalam al-Qur’an sebagai seseorang
yang mempunyai kedudukan kepatuhan (taat) setelah Allah dan Rasul-Nya. Kepatuhan
tersebut menyangkut berbagai hal yang menjadi kebijakannya, baik suka maupun tidak suka.
Hanya saja kepatuhan tersebut dibatasi kepada sejauh mana kebijakannya tidak bertentangan
dengan koridor yang telah ditentukan Allah dan Rasul-Nya.
QS. al-Nisâ’: 58)
Dari hal tersebut, definisi kepemimpinan islami bukan sekedar kemampuan individu untuk
mempengaruhi seseorang agar bersedia melakukan aktivitas. Tetapi lebih dari itu, kemampuan
tersebut diiringi dengan karakteristik individu tersebut yang dekat dengan prinsip-prinsip
Islam, sehingga kewenangan yang dimilikinya mempunyai efek kepengikutan dari
bawahan/staf. Islam tidak menuntut kepatuhan/kepengikutan kepada individu yang memimpin
yang tidak memegang prinsip-prinsip Islam. Oleh karena itu, kemampuan kepemimpinan tanpa
kewenangan kepemimpinan tidak akan dapat mencapai tujuan kepemimpinan.
B. DEFINISI PENDIDIKAN
Pendidikan berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi
“mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran
Menurut bahasa Yunani: pendidikan berasal dari kata “Pedagogi” yaitu kata “paid” artinya
“anak” sedangkan “agogos” yang artinya membimbing, sehingga “pedagogi” dapat di artikan
sebagai “ilmu dan seni mengajar anak
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensipotensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat dan kebudayaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan islam dalam pendidikan yaitu
suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi dalam lingkup
penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tecapainya tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien yang sesuai dengan firman Allah swt., dan sabda
Rasulullah saw
Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam yaitu kepala
sekolah, kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
paling berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan
karena ia merupakan pemimpin di lembaganya
Perencanaan (Planning).
Pengorganisasian (Organizing)
FUNGSI KEPEMIMPINAN
ISLAM DALAM
PENDIDIKAN
Pengarahan (Directing)
Pengkoordinasian (Coordinating)
Pengawasan (Controlling)
Peran kepala sekolah/madrasah sebagai
edukator (pendidik)
Peran kepala sekolah/madrasah sebagai
manajer
Peran Kepemimpinan
Pendidikan Islam
Peran kepala sekolah/madrasah sebagai
administrator
Peran kepala sekolah/madrasah sebagai
supervisor
Peran kepala sekolah/madrasah sebagai
Leader (pemimpin)
Syarat-Syarat Kepemimpinan islam dalam Pendidikan
Menurut Rivai dan Arifin (2009), seorang pemimpin yang islami harus
memenuhi empat persyaratan, yaitu:
Ash-Shidq, yakni kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap
serta berjuang melaksanakan tugasnya.
Al-amanah, atau kepercayaan, yang menjadikan seorang pemimpin
memelihara sebaik-baiknya apa yang diserahkan kepadanya baik dari Allah
maupun dari orang-orang yang dipimpinnya, sehingga tercipta rasa aman
bagi semua pihak.
Al-Fathanah, yaitu kecerdasan yang melahirkan kemampuan menghadapi
dan menangani persoalan baik yang muncul secara perlahan maupun
seketika, berdedikasi tinggi, dan memiliki cita-cita yang realistik untuk
organisasi.
At-Tabligh, yaitu penyampaian yang jujur dan bertanggung jawab, atau
dapat diistilahkan dengan keterbukaan atau transparansi, dan berani
mengambil keputusan.
Menurut Hafidhuddin (2008), terdapat empat syarat pemimpin yang islami,
yaitu:
1. Memiliki akidah yang benar (aqidah salimah). Seorang pemimpin harus
mempunyai pegangan atau keyakinan yang kuat, keyakinan terhadap Allah
sebagai Rabb-Nya serta beriman dan bertakwa kepada-Nya.
2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Pemimpin yang kuat
fisik dan luas pengetahuan diperlukan untuk menjadikan umat yang juga kuat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang luas bagi pemimpin
adalah perlu.
3. Memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah). Pemimpin juga berfungsi
sebagai pendidik umat, maka pada prinsipnya pemimpin wajib memiliki segala
sifat yang berakhlak mulia dan sebaiknya perlu menjauhkan diri dari sifat-sifat
yang tercela.
4. Seorang pemimpin harus memiliki kecakapan manajerial, memahami ilmuilmu administrasi, mengatur semua kegiatan karyawannya serta mengatur
urusan-urusan duniawi yang lainnya.
Download