PRESENTASI TENTANG “ICT DAN GERAKAN GURU CERDAS” OLEH : 1. LUSIANA, S.Si (41189901200002) 2. YUDHITA OMAYRA (41189901200014) 1. Latar Belakang • Adanya disrupsi yang terjadi secara global, dan di segala bidang terutama dalam bidang teknologi, yang mana ini merupakan dampak dari pandemi virus covid19, akhirnya berdampak pula pada semua sektor, termasuk pada sektor pendidikan. Perubahan yang besar dan mendasar ini memberi peluang sekaligus tantangan bagi tenaga kependidikan terutama guru. • Guru harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut, harus bisa mempersiapkan anak didiknya agar mereka nantinya mampu menjawab tantangan zaman yang akan terus mengalami perubahan yang sangat pesat. Sebagai dampak kemajuan yang pesat di bidang teknologi, cara bekerja masa depan pun akan sangat berbeda dengan masa kini. Tipe pekerjaan baru akan banyak muncul untuk mengakomodasi manusia dan teknologi yang berubah dengan sangat cepat. Teknologi menyederhanakan pekerjaan manusia, serta mampu memberikan pemahaman/ info yang lebih baik tentang segala sesuatu. • Guru menjadi ujung tombak pemanfaatan TIK dalam pendidikan, karena guru berada pada posisi front end yang langsung bersentuhan dengan end user pendidikan yaitu siswa. Keberadaan TIK di masyarakat yang begitu terbuka (open access) sangat memungkinkan siswa bisa lebih mengakses informasi secara cepat, dan jika guru tidak mengimbangi maka bisa terjadi knowledge capacity siswa lebih tinggi dibandingkan guru. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan TIK yang memadai, bahkan tidak hanya cukup dengan ICT literacy tapi harus beranjak menjadi ICT fluence. Luasnya kebutuhan kemampuan TIK bagi guru saat ini dipandang perlu adanya parameter dan kerangka apa saja yang menjadi bingkai kompetensi guru dalam penguasaan TIK. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan tema dari makalah ini, yakni “ TIK dan Gerakan Guru Cerdas”, maka kami merumuskan masalah di sini dengan mengangkat permasalahan yang kerap muncul dalam penerapan TIK di dunia Pendidikan, di antaranya: 1. Parameter dan kerangka apa saja jika merujuk pada kerangka kerja kompetensi TIK untuk guru yang dikembangkan oleh UNESCO (UNESCO ICT Competency Framework for Teachers)? 2. Mengapa Program Gerakan Guru Cerdas diluncurkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta 3. Bagaimana Gerakan Guru Cerdas meningkatkan kompetensi guru agar dapat menguasai TIK sehingga sistem pendidikan Indonessia bisa beradaptasi terhadap dampak dari disrupsi teknologi? Pembahasan 1. Kompetensi Guru Profesional Kompetensi menurut Saepudin (2012) adalah satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang terkait dengan profesi tertentu yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu. Menurut Siswandari dan Susilaningsih (2013), kompetensi dimaknai sebagai kemampuan atau kecakapan yang biasanya diasosiasikan dengan performansi profesional yang tinggi di dunia pendidikan. Selanjutnya Siswandari dan Susilaningsih meyakini bahwa ada korelasi antara kompetensi profesional guru dengan performansi peserta didik, yang ditunjukkan dari hasil prestasi belajar peserta didik. • Dengan demikian, kompetensi guru adalah satu kesatuan dari ke empat kompetensi (pedagogik, kepribadian, social, dan profesional) yang harus dimiliki dan diterapkan guru secara penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator pembelajaran. • Guru Seiring dengan kemajuan TIK, suka atau tidak, guru dituntut untuk menguasai dan memanfaatkan TIK dalam membelajarkan peserta didiknya. Tingkat penguasaan TIK ini hendaknya dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, baik melalui usaha sendiri (otodidak) maupun melalui pelatihan yang diselenggarakan institusi lain yang berkompeten di bidang TIK untuk pendidikan/pembelajaran. Oleh karena itu, guru di samping memiliki kemampuan mengajar di kelas juga harus mampu mengintegrasikan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. • Permasalahan yang kerap muncul dalam penerapan TIK di dunia pendidikan, terutama lebih kepada belum tersedianya dana dan sumberdaya pendukung lainnya yang cukup untuk investasi TIK bagi Lembaga. • UNESCO bekerjasama dengan CISCO, Intel, dan Microsoft, serta para ahli pendidikan melakukan konsultasi intensif untuk mengidentifikasi kompetensi TIK guru yang dimilikinya agar dapat menguasai materi dan kelas secara efektif dan efisien. • Dari hasil kerjasama menghasilkan buku kerangka kerja UNESCO mengenai kompetensi TIK bagi guru profesional yang diterbitkan pada tahun 2008, yaitu: Kerangka Kebijakan yang menjelaskan mengenai alasan, struktur dan pendekatan kegiatan ICT-CFT (ICT Competency Framework for Teachers project), Terdapat tiga pendekatan dalam menghubungkan TIK dengan pendidikan dan ekonomi, yaitu dengan : 1. meningkatkan sejauhmana teknologi digunakan oleh siswa, masyarakat, dan tenaga kerja dengan memasukkan keterampilan teknologi ke dalam kurikulum sekolah - yang disebut dengan pendekatan Technology Literacy, 2. meningkatkan kemampuan siswa, masyarakat, dan tenaga kerja dalam menggunakan pengetahuan untuk menambah nilai masyarakat dan produktivitas ekonomi dengan menerapkan permasalahan kompleks di dunia nyata yang disebut pendekatan Knowledge Deepening , dan 3. meningkatkan kemampuan siswa, masyarakat, dan tenaga kerja untuk berinovasi menghasilkan pengetahuan baru dan memperoleh manfaat dari pengetahuan baru tersebut dengan menggunakan pendekatan Knowledge Creation. • kompetensi TIK guru dikelompokkan oleh UNESCO dalam Kristanto (2014) ke dalam enam aspek (ranah/ kawasan), yaitu: