Nama : Siagian Jevandra Vablo Gloria NIM : 2009036002 Prodi : Teknik Industri SOAL : 1. TULANG IKAN (ada 2) 1) Personal Tujuan/Goal Anda 10 tahun ke depan akan menjadi apa? Kendala/Batasan yangAnda miliki apa saja? Faktor pendukung untuk mencapai goal Anda, yg sudah Anda miliki apasaja? 2) Pilih salah satu produk/jasa, kemudian tentukan defect menurut Anda yang bisa dimiliki oleh produk/jasa, analisis menggunakan tulang ikan kenapa hal tersebut terjadi Jawab : 1) Dalam 10 tahun kedepan saya berencana menjadi seorang yang bekerja khusus dalam Logistic Engineer, dan beberapa faktor pendukung dan kendala dalam hal tersebut adalah seperti terlihat pada diagram fishbone dibawah ini 2) Pada sepatu sneakers biasanya ditemukan cacat Bonding Gap, yaitu sol sepatu yang terbuka lebar sehingga membuat sepatu tidak layak pakai, berikut adalah diagram fishbone nya 2. Histogram & Control Chart a) Berikut ini adalah data upah dari 13 karyawan dalam ribuan rupiah, yaitu 40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100, (n = 13). Buatlah BOX PLOT b) Data gaji 50 pegawai taman wisata candi prambanan jogjakarata tahun 2007 (dlm ribu rupiah) 60 71 80 41 94 33 81 41 78 66 85 35 61 55 98 52 50 91 48 66 65 35 55 69 73 77 64 73 85 42 84 74 59 97 65 65 47 53 39 94 57 68 45 76 89 Jawab : a. Diketahui, n mean sd min q1 median q3 max bottom 2Q box 3Q box wishkerwishker + 13 62,30769 22,69502 30 45 60 80 100 45 15 20 15 20 Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui BOX PLOT dari data upah karyawan adalah 120 100 80 3q box 60 2q box 40 bottom 20 0 A 74 54 77 60 88 Kumpulkan data-data gaji karyawan tersebut. Kemudian tentukan jumlah kelas dengan rumus K=1+3,3 Log N, sehingga didapatkan K = 1+3,3 Log 13 hasilnya adalah 4,7 ≈ 5 Dan untuk bagian interval kelas didapatkan dengan menggunakan rumus πΆπ = sehingga pada perhitungannya didapatkan πΆπ = π ππππ πΎ , 100−30 4,7 , dan dipatkan hasilnya adalah 14,9≈15. Kemudian akan didapatkan tabel seperti dibawah ini Upah 30-44 45-59 60-74 75-89 90-100 Frekuensi 3 3 3 2 2 Dengan menggunakan data diatas maka akan dapat dibuat sebuah histogram seperti yang dapat dilihat pada Gambar dibawah ini 3,5 3 Frekuensi 2,5 2 1,5 1 0,5 0 30-44 45-59 60-74 75-89 90-100 Upah Dengan menggunakan data diatas maka akan dapat dibuat sebuah control chart seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini 3,5 3 Frekuensi 2,5 2 1,5 1 0,5 0 30-44 45-59 60-74 75-89 90-100 Upah b. Kumpulkan data-data gaji karyawan berikut. Kemudian tentukan jumlah kelas dengan rumus K=1+3,3 Log N, sehingga didapatkan K = 1+3,3 Log 50 hasilnya adalah 6,6 ≈ 7 Dan untuk bagian interval kelas didapatkan dengan menggunakan rumus πΆπ = sehingga pada perhitungannya didapatkan πΆπ = π ππππ πΎ , 98−33 6,6 , dan dipatkan hasilnya adalah 9,8≈10. Kemudian akan didapatkan tabel seperti dibawah ini Gaji 33-42 43-52 53-62 63-72 73-82 83-92 93-102 Frekuensi 7 5 9 9 10 6 4 Pada data dari tabel diatas maka akan didapatkan sebuah diagram histogram seperti yang terdapat dibawah ini 12 10 FREKUENSI 8 6 4 2 0 33-42 43-52 53-62 63-72 73-82 83-92 93-102 GAJI KARYAWAN Dengan menggunakan data diatas maka akan dapat dibuat sebuah control chart seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini 12 FREKUENSI 10 8 6 4 2 0 33-42 43-52 53-62 63-72 73-82 83-92 93-102 GAJI KARYAWAN 3. 7 Tools lainnya Pilih salah satu dari 7 tools lainnya (selain tulang ikan, histogram, dan control chart). Buat studi kasus bebas dan pecahkan sesuai tools yang anda pilih Jawab : Pada soal nomor 3 ini, akan dibuat diagram Paretto dengan menggunakan contoh kasus sebagai berikut. Perusahaan Kain Merdeka ingin mengetahui kualitas kain yang diproduksi. Dari identifikasi masalah yang mempengaruhi kualitas kain, ditemukan data beberapa kecacatan dalam proses produksinya pada setiap periode, yakni ο§ Mesin mati mendadak = 129 ο§ Benang yang terputus = 430 ο§ Benang kotor = 96 ο§ Benang kusut = 321 ο§ Jumlah seluruh kecacatan = 976 Sebelum membuat diagram, persentase kerusakannya harus dihitung terlebih dahulu dengan rumus berikut. ( Jumlah cacat setiap item : jumlah cacat keseluruhan x 100 % ) Jenis Kecacatan Jumlah Kecacatan Mesin mati mendadak Benang yang terputus Benang kotor Benang kusut Jumlah seluruh kecacatan 129 430 96 321 976 Jumlah Presentase Presentase Kecacatan Kecacatan Kecacatan (Kumulatif) (Kumulatif) 129 13% 13% 559 44% 57% 655 10% 67% 976 33% 100% 100% Kemudian urutkan jenis kecacatan dengan jumlah kecacatan yang paling besar hingga ke yang terkecil, maka akan didapatkan tabel seperti berikut ini Jenis Kecacatan Benang yang terputus Benang kusut Mesin mati mendadak Benang kotor Jumlah seluruh kecacatan Jumlah 430 321 129 96 976 Kumulatif(%) 44% 77% 90% 100% Dari data tersebut selanjutnya bisa dibentuk menjadi diagram jenis pareto seperti gambar di bawah ini: 500 100% 450 90% 400 80% 350 70% 300 60% 250 50% 200 40% 150 30% 100 20% 50 10% 0 0% Jumlah Kumulatif(%) Benang yang Benang kusut Mesin mati Benang kotor terputus mendadak Dari bagan di atas sehingga dapat dianalisis bahwa kecacatan yang sering terjadi adalah benang putus dengan persentase 44 persen. Namun, tingkat kerusakannya tidak melebihi 80 persen sehingga masih berada dalam batas wajar.