JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 Maintenance Trafo Distribusi Tiga Phasa 250 kVA di PT IPSI Karya Abadi Semarang Niken Dian Cantika1, Margana2 Politeknik Negeri Semarang Email : nikendian3@gmail.com1, marganasmg@yahoo.co.id2 Abstrak - Trafo adalah perangkat listrik pasif yang mentransfer energi listrik dari satu rangkaian listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian.yang umumnya berfungsi untuk menaikkan tegangan (step up) dan menurunkan tegangan (step down). Perawatan dan pemeliharaan trafo sangat diperlukan dalam industri untuk memperpanjang usia trafo dan mencegah gangguan atau kerusakan. Selain itu oli berperan penting pada trafo, oleh karena itu perawatan oli juga sangat diperlukan. Kata Kunci : Gangguan; Oli; Pemeliharaan; Perawatan; Trafo I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat dan pesatnya kemajuan teknologi. Pada saat ini tenaga listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh konsumen tenaga listrik. Dengan semakin pentingnya peranan tenaga listrik dalam kehidupan sehari-hari, maka kelanjutan penyediaan tenaga listrik juga menjadi tuntutan yang semakin besar dari konsumen tenaga listrik. Dengan ditemukannya transformator, telah memberikan hubungan yang penting bagi manusia dalam usaha pemenuhan energi listrik yang tiada habisnya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Kegunaan utama transformator yaitu untuk memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik (AC) dengan cara menaikkan atau menurunkan dari satu level ke level tegangan yang lain. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, dimana arus bolak-balik yang melalui konduktor (kumparan kawat) akan menimbulkan medan magnet. Dan energi listrik keluaran tersebut menjadi sumber listrik yang dibutuhkan dan digunakan oleh manusia. Dengan digunakannya transformator sebagai penghasil listrik yang sudah menjadi kebutuhan pokok. 1.2 Tujuan Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah: 1. Mengetahui prinsip kerja transformator. 2. Mengetahui komponen-komponen transformator. 3. Mengetahui jenis-jenis pemeliharaan pada transformator. 4. Mengetahui apa saja gangguan yang bisa terjadi pada transformator. 1.3 Rumusan Masalah Laporan kerja praktik ini membahas mengenai prinsip kerja transformator, gangguan / kerusakan yang terjadi pada transformator serta perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan. nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 II. DASAR TEORI 2.1 Transformator Gambar 2.1 Rangkaian Transformator Transformator (trafo) adalah peralatan tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. 2.2 Prinsip Kerja Cara kerja trafo didasarkan pada prinsip sederhana induksi timbal balik antara menghasilkan fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang melilit pada inti yang sama. Energi listrik dapat ditransfer antara kumparan yang terpisah tanpa koneksi logam (konduktif) antara kedua sirkuit. Jadi secara umum kumparan primer dari trafo menerima tegangan yang bersifat bolak-balik. Arus bolakbalik yang mengikuti kumparan menghasilkan fluks yang terus berubah dan berganti-ganti, yang dihasilkan di sekitar belitan primer. Kemudian, kumparan lain atau kumparan sekunder yang dekat dengan kumparan primer, di mana kumparan sekunder ini akan terhubung ke kumparan primer karena beberapa fluks bolak-balik yang terhubung. Karena fluks berubah terus-menerus, ia menginduksi EMF yang diinduksi di dalam kumparan sekunder sesuai dengan hukum induksi elektromagnetik Faraday. 2.3 Bagian-bagian Transformator 2.3.1 Bagian Luar Transformator Gambar 2.2 Bagian Luar Transformator nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 a. High Voltage Bushing dan Low Voltage Bushing Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar. Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main tank trafo. b. Name Plat Berfungsi memuat informasi serta spesifikasi dari trafo. c. Sirip Pendingin Trafo Mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan serta mempercepat pendinginan. d. Tangki Berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban. e. Roda Dasar Memudahkan saat ingin menggeser trafo. 2.3.2 a. Bagian Dalam Transformator Inti Besi Fungsi dari inti besi adalah untuk memudahkan jalan fluksi magnetik yang timbul akibat arus listrik melalui kumparan. b. Kumparan Trafo Kumparan trafo yang berbentuk lilitan kawat dengan fungsi isolasi yang membentuk gulungan atau kumparan. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. c. Minyak Trafo Minyak trafo berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. d. Tap Charger Tap changer adalah penyesuai rasio transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang diinginkan dari jaringan tegangan primer yang berubah-ubah. e. Dehydrating Breather Untuk mencegah agar minyak trafo tidak bersentuhan dengan udara. f. Pendingin Untuk menghindari kenaikan suhu yang berlebihan. 2.4 Efisiensi Transformator Efisiensi = (ππππ’π‘−πππ π ) ππππ’π‘ =1- πππ π ππππ’π‘ Rumus efisiensi trafo : N= ππ . πΌπ ππ . πΌπ x 100% Dimana : nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 N = Efisiensi transformator Vs = Tegangan sekunder (volt) Vp = Tegangan primer (volt) Is = Arus pada kumparan sekunder (ampere) Ip = Arus pada kumparan primer (ampere) 2.5 Rugi-rugi pada Transformator 1. Rugi-rugi Inti Besi (Core Losses) a) Rugi Histerisis Rugi histerisis adalah rugi yang diakibatkan oleh fluks (Φ) bolak-balik di inti besi. b) Rugi-rugi Arus Eddy Rugi-rugi ini disebabkan pemanasan pada ketebalan inti besi oleh arus yang terinduksi pada inti dan perbedaan tegangan antara sisinya makan akan membangkitan arus yang berputar – putar pada sisi yang luas/tebal. 2. Rugi-rugi Tembaga (Copper Losses) Rugi-rugi yang disebabkan oleh arus mengalir pada kawat tembaga. 2.6 Kerusakan pada Transformator 1. Kegagalan Minyak pada Transformator Kegagalan isolasi (insulation breakdown, insulation failure) disebabkan karena beberapa hal antara lain isolasi tersebut sudah lama dipakai, berkurangnya kekuatan dielektrik dan karena isolasi tersebut dikenakan tegangan lebih. Yang akibatnya bisa menimbulkan sparkover dan flashover. Pengujian kualitas minyak : 2. a. Pengujian kekuatan elektrik minyak transformator b. Pengujian viskositas minyak transfprmator c. Pengujian titik nyala (flash point) d. Pemurnian minyak transformator Kebocoran Bushing Bushing yang bocor dapat menyebabkan : 3. a. Timbul flash over b. Bushing kotor Kebocoran Packing Kebocoran pada packing, menyebabkan air dapat masuk ke dalam tangki dan volume minyak trafo menjadi berkurang. 4. Tegangan Lebih Terjadi karena adanya sambaran petir yang mengenai kawat phasa, sehingga menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan menimbulkan gangguan pada trafo. 5. Overload dan Beban Tidak Seimbang Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi kapasitas maksimum yang dapat dipikul trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh ( full load ) dari trafo. nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 2.7 Sistem Proteksi Sistem proteksi adalah suatu sistem pengamanan terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi dan penyebab lainnya. Fungsi dari sistem proteksi : 1. Untuk menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan Iistrik akibat adanya gangguan (kondisi abnormal). 2. Untuk mempercepat melokaliser luas/zone daerah yang terganggu, sehingga daerah yang terganggu menjadi sekeciI mungkin. 3. Untuk dapat memberikan pelayanan Iistrik dengan keandalan yang tinggi kepada setiap unit, dan juga mutu listriknya baik. 4. Untuk mengamankan manusia (terutama) terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh Iistrik. 2.8 Jenis-jenis Pengukuran pada Transformator 1. Insulation Resistance / Meg-Ohm Test Proses pengukuran untuk memperoleh hasil (nilai/besaran) hambatan isolasi belitan / kumparan trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer, sekunder dan tertier (bila ada). Gambar 2.10 Meg-Ohm Test 2. Polarization Index Test Tujuan dari pengujian index polarisasi adalah untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan atau bahkan untuk dilakukan overvoltage test. 3. Winding Resistance Test / Pengujian Hambatan DC Proses pengukuran untuk mengukur nilai resistif (R) dari belitan serta untuk mengetahui kelayakan dari koneksi–koneksi yang ada di belitan dan memperkirakan apabila ada kemungkinan hubung singkat atau resistansi yang tinggi pada koneksi belitan. dan pengukuran ini hanya bisa dilakukan dengan memberikan arus DC (Direct Current) pada belitan. 4. Transformer Turn Ratio (TTR) Test Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh transformator sesuai dengan yang dikehendaki. nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 Gambar 2.11 TTR Test 2.9 Pemeliharaan pada Transformator Pemeliharaan atau maintenance adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu aset dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produktivitas secara efektif dan efisien sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas). Tujuan pemeliharaan : 1. Memperpanjang kegunaan aset. 2. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh aset yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu. 3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu. 4. Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien. 5. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan. 2.10 Jenis pemeliharaan 1. Preventive Maintenance Pemeliharaan yang dilakukan dalam periode waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi. 2. Scheduled Maintenance Pemeliharaan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu. 3. Predictive Maintenance Pemeliharaan dimana pelaksanaanya didasarkan kondisi aset. Pemeliharaan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan kondisi. 4. Emergency Maintenance Pemeliharaan aset yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah. 5. Breakdown Maintenance Pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika aset mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas. 6. Corrective Maintenance nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 Pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk (barang setengah jadi maupun barang jadi) yang tidak sesuai dengan rencana. III. PENGUJIAN PADA TRANSFORMATOR 3.1 Purifikasi Oli Transformator Gambar 3.1 Alat Purifikasi Purifikasi Oli Trafo merupakan suatu proses pemurnian oli trafo untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi berupa partikel-partikel, kandungan air, kandungan gas dan kontaminasi fisik lainnya. 3.2 Metode Purifikasi 1. Metode off line Treatment ini dilakukan ketika trafo sedang tidak bekerja atau trafo diputus aliran listriknya. 2. Metode on line Treatment dengan cara on line dilakukan ketika trafo dalam keadaan sedang bekerja (masih ada aliran listrik) 3.2.1 1. Tahapan Purifikasi Pemanasan Oli trafo dipanaskan secara terus menerus dengan temperature yang konstan. Proses ini dilakukan untuk memisahkan air dan minyak. Ketika dipanaskan, air akan berubah menjadi uap sedangkan oli tetap pada komposisi semula. Pemanasan ini juga dapat menguraikan asam yang terkandung dalam oli tersebut. 2. Pengkabutan Setelah melalui proses pemanasan, maka oli trafo di kabutkan untuk memisahkan antara oli dan uap air. Kemudian dilakukan pemvakumkan dengan tekanan 0,8 bar untuk memisahkan kandungan asam. 3. Penyaringan Pada proses ini, oli trafo yang telah mengalami proses pengkabutan disaring dan dipadatkan. Proses pemadatan untuk mencegah gelembung udara. Kemudian, oli yang sudah bersih disalurkan lagi kedalam trafo 3.2.2 1. Peralatan Utama Purifikasi Tabung vakum Di tabung ini berisi heater atau alat pemanas untuk memanaskan oli sehingga kontaminan seperti air dan gelembung gas akan menguap. 2. Indikator permukaan minyak dalam tabung vakum Indikator ini berupa sensor infrared yang ditembakkan dari satu ujung tabung ke ujung tabung yang lain, yang berfungsi sebagai pengatur ketinggian permukaan minyak dalam tabung vakum 3. Filter nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 Filter berfungsi untuk menyaring oli dari kontaminan pada oli trafo yang sudah dipanaskan. Sehingga oli dapat mempercepat tegangan tembus. 4. Motor vakum Motor vakum digunakan untuk memvakumkan atau menyedot udara keluar dari tabung vakum. 5. Motor induksi 3 fasa Motor ini berfungsi untuk menyedot oli memasuki alat purifikasi dan memompa oli yang sudah bersih ke transformator. 3.2.3 1. Manfaat Purifikasi Dapat menekan anggaran pembelian dan maintenance Transformator/Trafo (efisien karena oli dapat dipertahankan hingga benar-benar tidak layak pakai) 2. Memperpanjang umur/masa guna Transformator. 3. Meningkatkan kehandalan pelayanan. 4. Menstabilkan tegangan bila sewaktu-waktu ada penambahan beban. 5. Suhu Transformator normal sesuai dengan yang tertera pada Persyaratan (Name Plate) Transformator/Trafo itu sendiri. 3.3 Rewinding Kumparan Primer dan Sekunder Proses penggulungan kumparan trafo atau rewinding trafo adalah suatu pekerjaan rekondisi untuk memastikan kumparan/koil trafo ini tetap dapat digunakan kembali dan trafo bisa dioperasikan sesegera mungkin. 3.3.1 Tahapan Rewinding 1. Membongkar kumparan dan menentukan ukuran dan tegangan. 2. Merancang, menggulung dan assembly kumparan trafo. 3. Pengujian trafo setelah pekerjaan rewinding selesai untuk memastikan trafo dapat beroperasi sebagaimana mestinya. 3.3.2 Peralatan yang Digunakan 1. Mal (dudukan kumparan) 2. Persiapkan mesin gulung 3. Perlengkapan kerja 4. Kawat email atau rectangular (sesuai kebutuhan) 5. Kertas isolasi 6. Seal type 7. Isolasi 8. Material lain yang dibutuhkan 3.4 Oven Transformator Oven berfungsi untuk mengeringkan bagian dalam dari transformator yang lembab. Karena keadaan lembab dapat merusak kertas isolator transformator. Oleh karena itu perlu timbul pengeringan transformator dengan nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang JURNAL POLINES / TEKNIK MESIN Vol.02 / 2022 menggunakan teknik low heat. Proses pengeringan dengan oven ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya karat pada inti besi transformator. 3.5 Assembling Transformator Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada final assembly berawal dari dimasukkannya rakitan core & coil yang telah di oven ke dalam tanki. Setelah itu, masing-masing aksesoris transformer dipasang dengan lengkap pada tank cover. Diantara aksesoris tanki adalah IV. 1. HV dan LV bushing 2. Thermometer and dial thermometer 3. Tap changer 4. Earthing terminal 5. Oil level indicator PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Trafo adalah perangkat listrik pasif yang mentransfer energi listrik dari satu rangkaian listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian. yang umumnya berfungsi untuk menaikkan tegangan (step up) dan menurunkan tegangan (step down). 2. Oli memiliki peranan penting pada trafo, karena apabila oli yang dipakai sudah terkontaminasi oleh zat-zat lain dan tidak dilakukan pemeliharaan serta perawatan secara rutin, trafo tidak dapat bekerja secara maksimal dan usia trafo akan menjadi pendek. 3. Perawatan dan pemeliharaan trafo dalam sebuah industri sangat diperlukan karena dengan adanya perawatan dan pemeliharaan trafo secara rutin dapat mengurangi biaya atau kerugian baik dari segi waktu dan material. 4.2 Saran 1. Sebelum melakukan pemeliharaan transformator sebaiknya kita harus mempelajari dan mengetahui SOP (Standard Operating Procedure). 2. Sebelum melakukan perawatan, sebaiknya setiap gejala kerusakan harus diperhatikan dengan cermat. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 3. Gunakanlah perlengkapan keamanan agar mengurangi terjadinya kecelakaan pada saat pemeliharaan trafo. 4.3 Daftar Pustaka [1] Bayu Arie Wibowo. "ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA DI PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APP SEMARANG" [2] Endi Permata, Intan Lestari. "MAINTENANCE PREVENTIF PADA TRANSFORMATOR STEP-DOWN AV05 DENGAN KAPASITAS 150 KVDI PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK" nikendian3@gmail.com Politeknik Negeri Semarang