LAPORAN MINI RISET (MR) MK. KEPEMIMPINAN PGSD S1 - FIP Skor Nilai: KEPEMIMPINAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DI KELURAHAN SIPIROK GODANG NAMA MAHASISWA CHRISTOPEL SILITONGA (1213111146) CINDI NATALIA SITORUS (1213111069) DESI KARINA SIREGAR (1213111154) DWI SAFITRI WIDIYAWANTO (1213111075) DOSEN PENGAMPU : Drs. ROBENHART TAMBA, M.Pd. MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1 FAKULTAS ILMU PENDIIDKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021 EXECUTIVE SUMMARY Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). la disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah "partisipatif leader dan falsafah kepemimpinannya adalah "pimpinan untuk bawahan". Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan "kekuasaan atau authority formalnya" saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah "autocratis leader" dengan falsafahnya ialah bahwa "bawahan adalah untuk pemimpin". Dalam penelitian yang kami analisis berjudul Survey Kepemimpinan berdasarkan kearifan lokal di Kelurahan Sipirok Godang yang selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang, Dasar- dasar kepemimpinan dan struktur kepemimpinan adat batak tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan dan sayaratsyarat menjadi pemimpin yang baik. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan uraian mengenai hal-hal yang baik tentang kepemimpinan. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh seorang pemimpinnya. Ada yang mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan uang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting. Pemimpin digambarkan sebagai pengembala dan setiap pengembala akan ditanyakan tentang perilaku pengembalanya. Ungkapan ini membuktikan bahwa ii seorang pemimpin apapun wujudnya , dimana pun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuat keputusan. Ada juga yang mengartikan sebagai suatu inisiatif untuk bertindak menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan keluar dari suatu permasalahan. Kepemimpinan seringkali dipertanyakan oleh orang-orang apa bedanya dengan manajemen demikian pula dengan pemimpin dan manajer. Konsep kepemimpinan dan kekuasaan sebagai terjemahan dari power telah menurunkan suatu minat yang menarik untuk senantiasa berdiskusi sepanjang evolusi pertumbuhan manajemen. iii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya sehingga MR (Mini Riset) ini dapat diselesaikan dengan maksimal. Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas MR pada mata kuliah Kepemimpinan. Barangkali masih terdapat kesalahan dalam penyusunan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar kami dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi. Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. ROBENHART TAMBA, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan karena telah memberikan bimbingannya kepada kami untuk menyelesaikan tugas MR ini hingga selesai. Medan, November 2021 Tim Penulis iv DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY ...................................................................... ii KATA PENGANTAR.......................................................................... iv DAFTAR ISI ....................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................... 1 B. IDENTIFIKASI MASALAH ....................................................... 2 C. BATASAN MASALAH .............................................................. 2 D. RUMUSAN MASALAH ............................................................ 2 E. TUJUAN SURVEY................................................................... 2 F. MANFAAT SURVEY ................................................................ 3 BAB II. LANDASAN TEORI A. TEORI KEPEMIMPINAN ......................................................... 4 1. Defenisi Kepemimpinan ................................................ 4 2. Karakteristik Kepemimpinan ......................................... 5 3. Perbedaan Pemimpin dan Manajer............................... 5 4. Kepemimpinan Formal dan Informal ............................. 6 B. KONSEPDAN NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN ETNIK .............. 6 C. KERANGKA BERFIKIR ........................................................... 7 BAB III. METODE A. TEMPAT DAN WAKTU ........................................................... 8 B. SUBJEK .................................................................................. 8 C. TEKNIK PENGAMBILAN DATA .............................................. 8 D. INSTRUMEN ........................................................................... 8 E. TEKNIK ANALISIS DATA ........................................................ 9 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN v A. GAMBARAN HASIL............................................................... 10 B. PEMBAHASAN...................................................................... 11 C. TEMUAN LAPANGAN ........................................................... 12 BAB V. PENUTUP A. KESIMPULAN ....................................................................... 13 B. SARAN .................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 14 vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan suatu suatu komponen yang sangat penting untuk diterapkan dalam suatu kelompok atau kelembagaan. Hal ini disebabkan karena pemimpin merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu kelompok atau kelembagaan dalam mencapai tujuan yang telah disepakati sebelumnya. Pemimpin yang ideal adalah sosok pemimpin yang dapat serta mampu membawa misi kelompoknya ke arah yang baik dan tetap teguh untuk merangkul semua anggota kelompok untuk berkembang lebih baik. Kepemimpinan merupakan sesuatu hal yang menjadi ciri khas seseorang dalam memimpin kelompoknya. Kepemimpinan sendiri dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama.Diera saat ini, pemimpin yang jujur serta pemimpin yang ideal sangat dibutuhkan dalam memipin suatu kelompok ataupun suatu kelembagaan.Demikian lah dalam hal ini, sebagai seorang pemimpin yang baik didalam memimpin masyarakat, hendaknyalah dapat menjadi sosok yang menjadi cermin serta teladan bagi masyarakat. Menjadi seorang sosok pemimpin yang sejati dikalangan masyarakat, haruslah dapat menjadi sosok yang dapat senantiasa dan dengan kerendahan hatinya dapat selalu melayani masyarakat,mulai dari mendengarkan keluh kesah dari para masyarakat dan senantiasa selalu berusaha untuk dapat mengatasi persoalan yang ada dikalangan masyarakat. Kenneth Blanchard, pernah mengatakan bahwa kepemimpinan harus dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati.Untuk itu, sebagai seorang pemimpin, haruslah didasari dari kerendahan hatinya serta ketulusannya daam memimpin masyarakat yang akan menimbulkan daya tahan dalam menghadapi kesulitan serta tantangan yang timbul dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. 1 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelurahan, maka kami simpulkan beberapa masalah yang menjadi bahan penelitian yang kami lakukan, yaitu : 1. Adanya gaya kepemimpinan yang khas yang digunakan oleh pemimin atau kepala lurah di daerah batak khususnya dikelurahan Bagas Sipirok dalam memimpin masayarakat sekitar. 2. Respon serta tanggapan masyarakat mengenai kepemimpinan kepala Lurah selama memimpin di daerah kelurahan terkait dengan keamanan serta kerukunan yang terdapat di daerah tersebut. C. Batasan Masalah Seberapa besar pengaruh dari kinerja kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin di kelurahan terhadap masyarakat yang dipimpinnya serta seberapa baik kepemimpinan yang diberikan dan diterapkan oleh pemimpin di kelurahan tersebut terhadap kepuasan kinerja dari para anggotanya. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana struktur kepemimpinan di suku Batak? 2. Bagaimana sifat pemimpin di suku Batak? 3. Bagaimana kepemimpinan dalam adat Batak? E. Tujuan Survey 1. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala lurah dalam memimpin daerah kelurahan Bagas Sipirok. 2. Untuk mengetahui perubahan serta perkembangan apa yang terjadi didalam kelurahan 2 3. Untuk mengetahui apa aja yang menjadi faktor penghambat bagi pemimpin atau kepala lurah dalam memimpin serta menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin di Kelurahan F. Manfaat Survey 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna serta bermanfaat bagi para pembaca baik secara teoritis maupun praktis 2. Dapat sebagai bahan reverensi yang dapat diterapkan oleh para pembaca dalam menerapkan bagaimana kepemimpinan yang baik dikalangan masyarakat. 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Kepemimpinan 1. Defenisi Kepemimpinan Menurut Tjiptono dan Diana (2003: 152), kepemimpinan merupakan suatu konsep abstrak tetapi hasilnya nyata. Kadangkala, kepemimpinan mengarah pada seni, tetapi seringkali berkaitan dengan ilmu. Pada kenyataannya, kepemimpinan merupakan seni sekaligus ilmu. Menurut Djatmiko (2005: 47), ada tiga implikasi mengenai kepemimpinan: 1) melibatkan orang lain, bawahan atau pengikut, 2) kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata dari kekuasaan diantara pemimpin dan anggota kelompok, dan 3) kepemimpinan selain dapat mengarahkan bawahan atau pengikut, juga dapat mempunyai pengaruh. Kepemimpinan menurut Goodman at. all (2007: 275) merupakan sebuah proses pengaruh social. Kepemimpinan bukanlah kedudukan, jabatan, atau keuntungankeuntungan, tetapi merupakan tanggung jawab dan sebuah proses yang bias diamati, dipahami, dan keterampilannya bias dipelajari serta dapat dipraktekkan oleh semua orang dimana saja dan kapan saja dalam sebuah organisasi. Goodman at. all mendefenisikan kepemimpinan sebagai sebuah proses sosial untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama (a social influence proces to influence people to achieve a common goal). Munir (2012: 183), kepemimpinan merupakan usaha untuk mempengaruhi orang lain secara orang perorang (interpersonal), melalui proses komunikasi, untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan. Menurut Wibowo (2013: 265), kepemimpinan adalah kemampuan individu dengan menggunakan kekuasaannya melakukan proses memengaruhi, memotivasi, dan mendukung usaha yang memungkinkan orang lain memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. 4 2. Karakteristik Kepemimpinan Secara tipikal, pemimpin terbaik dan terefektif bertindak berdasarkan salah satu dari enam pendekatan kepemimpinan, yaitu visioner, pembimbing, afiliatif demokratis, penetapan kecepatan, dan yang terakhir adalah memerintah (Goleman at. all, 2004: 63). Menurut Yukl (2003: 3), ciri kepemimpinan adalah kemampuan luar biasa seperti memiliki energi yang tidak kenal lelah intuisi pengelolaan, pandangan pada masa depan, dan kekuatan untuk membujuk yang tidak dapat ditolak. 3. Perbedaan Pemimpin dan Manajer Perbedaan pemimpin (leader) dan manajer memang tidak ada habisnya. Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa keberadaan peran lain. Pemimpin yang tidak bias mengelola (to manage) akan gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bias memimpin (to lead) akan gagal dalam aktivitas manajerialnya. Namun, sesungguhnya pemimpin (leader) dan manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya. Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunya yang baik. Pemimpin dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahannya. Biasanya, tipe kepemimpinannya adalah partisipatif leader dan falsafah kepemimpinannya adalah “pemimpin untuk bawahan”. Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannnya ialah autocratis leader dengan falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah untuk pemimpin”. Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan, dan lingkungan kerja. Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, 5 seorang manajer dipilih melalui jalur formal dengan dasar yuridis yang dmiliki. Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan. 4. Kepemimpinan Formal dan Informal Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Jadi, dengan kata lain kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang. Dapat dijabarkan bahwasannya perbedaan antara kepemimpinan formal dan informal yaitu: a. Kepemimpinan formal adalah jabatan yang dimiliki seseorang dalam kemampuannya meliputi proses mempengaruhi orang lain dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dimana, kepemimpinan formal dalam jabatannya diperoleh dari suatu usaha tertentu dalam pencapaiannya. b. Kepemimpinan informal adalah jabatan yang dimiliki seseorang dalam kemampuannya meliputi proses mempengaruhi orang lain dalam menentukan tujuan tertentu, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dimana, kepemimpinan informal dalam jabatannya diperoleh tanpa suatu usaha tertentu dalam pencapaiannya. B. Konsep dan Nilai-Nilai Kepemimpinan Etnik Sunarso, 1996: 13, mengemukakan bahwa etnik berkaitan dengan komunitas atau masyarakat. Etnik ialah suatu populasi yang secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan, kemudian mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan suatu suku bentuk budaya, membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri, menentukan sendiri ciri kelompoknya, yang diterima kelompok lain, dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain. Adapun nilai-nilai kepemimpinan etnik antara lain nilai religi, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral, dan nilai toleransi. 6 C. Kerangka Berpikir Dalam sebuah organisasi atu perusahaan, manusia merupakan sumber daya yang sangat penting, karena manusia adalah faktor penggerak utama dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan instansi. Tanpa adanya dukungan sumber daya manusia yang dapat bekerja dengan baik, maka perusahaan akan sulit mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan secara langsung dengan kepemimpinan dan budaya organisasi. 7 BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Lokasi : Kelurahan Sipirok Godang Alamat : Kelurahan Sipirok Godang, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan Hari / Tanggal : Senin, 1 November 2021 B. Subjek Identitas narasumber Nama : Amrun Siregar A.Md Jabatan : Lurah Sipirok Godang C. Teknik Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan metode pengisian angket dengan mengajukan pertanyaan yang telah disediakan oleh kelompok 6 lalu menanyakan pertanyaan melalui google formulir kepada subjek ataupun narasumber penelitian. D. Instrumen Berikut butir-butir pertanyaan yang diajukan kepada narasumber NO Pertanyaan 1 Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai Lurah? 2 Bagaiamana caranya Bapak bisa diangkat menjadi Lurah Sipirok Godang? 3 Selama Bapak menjabat sebagal Lurah, apakah Bapak merasa cara bapak memimpin dipengaruhi oleh suku bapak atau dipengaruhi oleh suku mayoritas di wilayah yang Bapak pimpin? Mohon jelaskan! 4 Apa yang menjadi kendala saat Bapak menjadi pemimpin di wilayah Kelurahan yang mayoritas Batak? 8 5 Bagaimana situasi serta kondisi masyarakat yang Bapak pimpin saat ini? 6 Bagaimana kepemimpinan dalam adat Batak? 7 Bagaimana struktur kepemimpinan di suku Batak? 8 Bagaimanakah cara Bapak menyelesaikan persoalan jika seandainya terdapat suatu masalah yang disebabkan dari perbedaan suku yang dominan dengan suku pendatang dari luar wilayah yang Bapak pimpin? 9 Dari kelima nilai kearifan lokal kepemimpinan suku batak toba (1. Pemimpin sumber hukum yang benar. 2. Pintar, Cerdas. Bijak, dan Baik, 3. Mampu mengatasi persoalan kecil dan besar, 4. Terbuka pada setiap orang tanpa membeda-bedakan status sosial, 5. Kuat dan kokoh), apakah Bapak sudah menerapkan semua nilai kepemimpinan tersebut di dalam memimpin kelurahan yang Bapak pimpin sekarang ini? E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik induktif dimana hasil pengisian angket akan dikaitkan dengan teori-teori yang relevan. 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Hasil Berikut hasil pengisian angket oleh narasumber 1. Sudah berapa lama Bapak menjabat sebagai Lurah? Jawaban : ” 5 tahun ” 2. Bagaiamana caranya Bapak bisa diangkat menjadi Lurah Sipirok Godang? Jawaban: “ Dipilih dan ditempatkan bupati “ 3. Selama Bapak menjabat sebagal Lurah, apakah Bapak merasa cara bapak memimpin dipengaruhi oleh suku bapak atau dipengaruhi oleh suku mayoritas di wilayah yang Bapak pimpin? Mohon jelaskan! Jawaban: “Sebagian dipengaruhi, bagaimana pun pendapat dari masyarakat setempat perlu untuk membangun kerja sama yang lebih baik antara pemimpin dan yang dipimpin.” 4. Apa yang menjadi kendala saat Bapak menjadi pemimpin di wilayah Kelurahan yang mayoritas Batak? Jawaban: “ Sebagian masyarakat yang kurang patuh membayar pajak dan kurang menghargai sesama warga “. 5. Bagaimana situasi serta kondisi masyarakat yang Bapak pimpin saat ini? Jawaban: ” Alhamdulillah insya Allah sejahtera walau ada beberapa yang ekonomi nya kurang sejahtera “ 6. Bagaimana kepemimpinan dalam adat Batak? Jawaban: “ Adil dan tegas “ 10 7. Bagaimana struktur kepemimpinan di suku Batak? Jawaban: “Teratur sesuai dengan Peraturan pemerintah atau daerah menurut UU yang berlaku” 8. Bagaimanakah cara Bapak menyelesaikan persoalan jika seandainya terdapat suatu masalah yang disebabkan dari perbedaan suku yang dominan dengan suku pendatang dari luar wilayah yang Bapak pimpin? Jawaban: “Mengadakahn mufakat atau musyawarah bersama para tetuah (hatobangon) untuk menyelesaikan perbedaan yang ada” 9. Dari kelima nilai kearifan lokal kepemimpinan suku batak toba (1. Pemimpin sumber hukum yang benar. 2. Pintar, Cerdas. Bijak, dan Baik, 3. Mampu mengatasi persoalan kecil dan besar, 4. Terbuka pada setiap orang tanpa membeda-bedakan status sosial, 5. Kuat dan kokoh), apakah Bapak sudah menerapkan semua nilai kepemimpinan tersebut di dalam memimpin kelurahan yang Bapak pimpin sekarang ini? Jawaban: ” Insyaa Allah,semoga kedepannya bisa lebih baik dan menjalankan kearifan lokal yg lebih efektif ” B. Pembahasan Kepemimpinan di Kelurahan Sipirok Godang yang terletak di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan dipimpin oleh seorang Lurah. Seperti yang kita tahu bahwa ketentuan manjadi seorang Lurah berbeda dengan ketentuan menjadi Kepala Desa. Tidak hanya memiliki perbedaan pada sebutan pemimpin saja, pemimpin dari desa dan kelurahan juga memiliki perbedaan pada status jabatannya. Pemimpin desa memiliki jabatan sebagai pemimpin desa atau pemimpin daerah tersebut. Sedangkan pemimpin Kelurahan atau Lurah merupakan perangkat pemerintahan kota atau kabupaten, yang bertugas di wilayah kelurahan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Lurah Sipirok Godang, bahwa ia diangkat menjadi Lurah atas putusan dari Bupati setempat. Dapat dilihat dari gelar Lurah tersebut bahwa ia merupakan tamatan Sekolah Tinggi Vokasi atau diploma 3 dengan gelar Ahli Madya. Ini berarti beliau merupakan seorang yang terdidik. Kelurahan Sipirok Godang merupakan daerah dimana masyarakatnya mayoritas bersuku Batak. Walaupun struktur kepemimpinan disana tetap mengikuti Peraturan Pemerintah atau Daerah menurut Undang-Undang yang berlaku, tidak menutup kemungkinan bahwa cara memimpin atau pengambilan keputusan masih dipengaruhi oleh adat atau nilai-nilai suku setempat. Dan pernyataan tersebut memang benar adanya, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Lurah Sipirok Godang. Beliau mengaku bahwa selama 5 tahun ia memimpin wilayah tersebut, pendapat atau masukan dari masyarakat sekitar tetap diperlukan. Hal ini berguna untuk membangun 11 kerja sama yang baik antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin. Kepemimpinan ber kearifan lokal juga terlihat saat timbul persoalan di wilayah tersebut. Lurah akan mengadakan pertemuan atau musyawarah untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Selain Lurah dan perangkat lainnya, musyawarah ini juga dihadiri oleh para tetuah atau biasa disebut dengan Hatobangon. Melibatkan tetuah pada musyawarah bertujuan untuk mendapatkan pendapat yang sesuai dikarenakan para tetuah tersebut lebih tahu mengenai kondisi ataupun situasi masyarakat di wilayah tersebut. Dengan hal ini, diharapkan keputusan yang diambil dalam penyelesaian masalah sudah tepat ddan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Permasalahan yang terjadi pada wilayah yang dipimpin pun merupakan permasalahan umum yang memang sering terjadi pada masyarakat Indonesia seluruhnya, bukan sebuah permasalahan yang hanya timbul di wilayah yang mayoritas masyarakatnya bersuku Batak. Seperti yang dijelaskan oleh Lurah Sipirok Godang, bahwa permasalahan yang terjadi ialah kelalaian dalam membayar pajak dan adanya perselisihan ringan antar warga. Sebagai seorang pemimpin pasti ingin melakukan yang terbaik bagi orang-orang yang mereka pimpin. Seperti yang dikatakan oleh beliau bahwasanya beliau akan tetap berusaha menjalankan kepemimpinannya lebih baik lagi dan menjalankan kepemimpinan dengan kearifan lokal yang lebih efektif. C. Temuan Lapangan Kelurahan Sipirok Godang merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Wilayah ini memiliki masyrakat yang mayoritasnya bersuku Batak. 12 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa 1. Kepemimpinan adat batak yang adil dan tegas 2. Mengadakan mufakat atau musyawarah bersama para tetuah/hatobangon untuk menyelesaikan masalah. Kepemimpinan berdasarkan kearifan lokal di Kelurahan Sipirok Godang memiliki struktur kepemimpinan yang teratur sesuai dengan peraturan pemerintahan atau daerah menurut UU yang berlaku B. SARAN Pemerintah hendaknya membuat pemetaan terhadap jumlah keseluruhan etnis dan budaya di Indonesia melalui Provinsi masing-masing, untuk selanjutnya memb erdayakan tokoh adat dan kekerabatannya untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan dengan bergandeng dengan DPRD dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang dituangkan dalam peraturan daerah sebagai dasar hukum kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah bersama-sama dengan DPRD, sehingga keberadaan masyarakat hukum adat jelas sebagai partisipan pelaksanaan pembangunan di daerah, baik Provinsi maupan Kabupaten/kota. 13 DAFTAR PUSTAKA Ajefri, Feska. 2017. Efektifitas Kepemimpinan Dalam Manajemen Berbasis Madrasah. Lampung Tengah. Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam. Vol. 7 No.2 Lian, Bukman. 2017. Kepemimpinan dan Kualitas Kinerja Pegawai. Palembang. NoerFikri Offset. Wirasandi. 2016. Dialektika-Inharmoni Pemimpin Formal dan Nonformal Dalam Geliat Pembangunan Masyarakat Pedesaan. Lombok Timur. Universitas Gunung Rinjani. Vol. 4 Aderosad. 2020. Implementasi Pengembangan Madrasah Unggul. Diakses pada 2 November 2021 melalui : https://aderosad.blogspot.com 14