BASIC DEFENSIVE DRIVING TRAINING PT. PAMAPERSADA NUSANTARA Basic Defensive Driving Training Tujuan Pembelajaran Setelah pelatihan ini, setiap perserta pelatihan harus mampu : 1 Mengetahui dan mampu mengidentifikasi bahaya dan resiko dalam berkendara 2 Mampu melakukan penilaian resiko dalam berkendara 3 Mengetahui dan mampu mencegah dan mengendalikan resiko berkendara. 4 Mengetahui dan mampu melakukan teknik mengemudi yang “Defensive Driving” 5 Mengetahui dan mampu melakukan teknik penanganan keadaan darurat berkendara. Basic Defensive Driving Training Ruang Lingkup Pelatihan Ruang lingkup Pelatihan ini meliputi pengoperasian untuk unit: 1. 2. 3. 4. Light Vehicle 4x2 dan 4x4. Bus 4x2 dan Bus 4x4 Minibus 4x4 dan 4x2 (Elf) Manhaul Yang selanjutnya disebut sebagai KENDARAAN SARANA Basic Defensive Driving Training Ruang Lingkup Pelatihan Pembentukan Pola Pikir (Attitude) Keterampilan (Skills) Pengetahuan (Knowledge) Basic Defensive Driving Training Bahaya dan Keberuntungan Persepsi mengenai BAHAYA dan KEBERUNTUNGAN dalam berkendara SELAMA INI KITA BERFIKIR KETIKA KITA DAPAT MENGHINDARI LUBANG ATAU BATU DI JALAN ATAU MELAJU PADA JALAN YANG LICIN ATAU BERDEBU MAKA KITA ADALAH PENGEMUDI YANG HEBAT. NAMUN SEMUA ITU SEBENARNYA ADALAH KARENA FAKTOR KEBERUNTUNGAN SAJA !!! MAYORITAS kejadian TABRAKAN disebabkan oleh : Gagal mengendalikan kendaraan juga Gagal menghentikan kendaraan Basic Defensive Driving Training Kenapa Harus Dicegah...? KETIKA KITA MENGALAMI KECELAKAAN BERKENDARA, BUKAN KITA SAJA YANG MENANGGUNG KERUGIAN TAPI ORANG DAN PIHAK LAIN JUGA MENANGGUNG KERUGIAN KARENA INSIDEN BERKENDARA YANG MENIMPA KITA. • Bagi DIRI SENDIRI, kecelakaan berkendara dapat berakibat hilangnya CITA-CITA / MIMPI sebagaimana yang kita inginkan dan harapkan • Bagi KELUARGA, kecelakaan berkendara dapat berakibat hilangnya TULANG PUNGGUNG KELUARGA bagi mereka yang menjadi satu-satunya orang yang meraka harapkan dalam pemenuhan FINANSIAL KELUARGA. • Bagi PERUSAHAAN, kecelakaan berkendara dapat berakibat hilangnya Operator/Driver dan Kendaraan yang menjadi ASET PERUSAHAAN sehingga dapat berakibat berkurangnya NILAI INVESTASI dan rusaknya NAMA BAIK PERUSAHAAN Basic Defensive Driving Training Kenapa Harus Dicegah...? 1. Aktivitas mengemudi adalah Aktivitas Dinamik, perlu fokus yang tinggi, tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun 2. Tugas Driver dalam mengemudi. memerlukan ketahanan FISIK yang prima dan FOKUS. 3. Aktivitas mengemudi merupakan aktivitas Beresiko. Apalagi mengemudi kendaraan sarana dengan kecepatan yang cukup kencang. Benturan yang ditimbulkan dari unit tersebut dapat menyebabkan Cidera Berat dan bahkan Fatality. 4. Akibat aktivitas mengemudi + 30.000 jiwa/tahun di Indonesia tewas di jalan raya. 5. Mengemudi merupakan aktivitas pekerjaan yang paling tinggi resikonya karena memiliki potensi terjadinya kecelakaan. Basic Defensive Driving Training Bahaya Lingkungan Fakktor ini biasanya berasal dari atau berada dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku maupun hasil dari produksi tersebut. Apakah operator tersebut berada di jarak yang aman ??? Basic Defensive Driving Training Bahaya Kendaraan Bahaya Kendaraan atau biaya teknis yaitu bahaya yang berasal atau terdapat dari peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerja itu sendiri. Kondisi tire sudah rusak dan gundul... Silahkan Di Klik Basic Defensive Driving Training Bahaya Prilaku Faktor ini merupakan potensi bahaya yang sangat besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis. Video 1 Video 2 Basic Defensive Driving Training Penyebab Insiden Lingkungan Misal kondisi lingkungan yang jelek antara lain andulating, banyak pot holes, jalan corrugated, dll. Pandangan Misal kabut, debu atau pantulan dari kertas yang di tempatkan di atas dashboard. Benda bergerak di dalam kendaraan Misal botol minuman, kertas, handphone, pulpen yang yang ditempatkan di dashboard terjatuh pada saat berbelok. Aktivitas lain yang dilakukan ketika mengemudi Misal mengemudi sambil bermain handphone, smsan, telepon, dll Kondisi kendaraan Misal shock abnormal, kursi tidak bisa distel, dll Fisik atau mental Misal kurang istirahat, tidur tidak cukup, begadang, mengkonsumsi obat penyebab kantuk (antara lain obat diabetes, obat flu, dll), atau sedang mabuk. Basic Defensive Driving Training Pencegahan Insiden Penyebab Kecelakaan Berkendara Solusi Belum mengenal potensi bahaya ketika berkendara Kenali terlebih dahulu potensi bahaya sebelum berkendara Tidak melakukan analisa risiko yang dapat terjadi Lakukan Analisa risiko yang memiliki peluang terjadinya kecelakaan Tidak melakukan pencegahan atau pengendalian bahaya dan risiko Lakukan pencegahan dan pengendalian bahaya dan risiko Tidak waspada Selalu waspada Tidak mampu melakukan tindakan antisipasi secara cepat dan tepat Lakukan tindakan antisipasi secara cepat dan tepat Basic Defensive Driving Training Bagaimanapun hebatnya ANDA mengendalikan kendaraan bukan berarti MAMPU MENCEGAH terjadinya KECELAKAAN Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Defensive Driving adalah Perilaku mengemudi yang selalu berfikir jauh ke depan dan selalu waspada terhadap segala kemungkinan resiko yang terjadi. DEFENSIVE DRIVING adalah pekerjaan FULL TIME. Ruas jalan yang paling BERBAHAYA adalah ruas yang kini sedang berada di depan anda Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Syarat Defensive Driver Alertness : Saat mengemudi harus selalu waspada. Ingat selalu bahwa mengemudi adalah pekerjaan yang membutuhkan fokus 100%. Awareness : saat mengemudi harus memiliki kesadaran tentang bahaya, resiko, pemahaman terhadap aturan, sehingga tidak mengambil keputusan, penilaian yang salah selama mengemudi. Attitude : sikap mental pengemudi harus dijaga, baik pada saat ada pengawasan maupun tidak ada pengawasan. Patuhi peraturan yang berlaku, lakukan operasional sesuai dengan prosedur yang berlaku. Antisipatif : pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bukan sesuatu yang mudah. Dengan selalu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, sangat mungkin untuk meminimalkan resiko kecelakaan. Rev 01/SHE/PD/April 15 Basic Defensive Driving Training Defensive Driving PERSYARATAN MENGEMUDI YANG AMAN • • • • Mengemudikan kendaraan hanya dalam keadaan sehat mental dan fisik Selalu berusaha mengembangkan kemampuan dan ketrampilan mengemudi secara aman, benar dan bertanggung jawab (Defensive) Kendaraan selalu dalam kondisi layak jalan (top condition) Memberikan antisipasi terhadap suatu kondisi berkendara tidak aman yang disebabkan oleh pengguna jalan lain Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Cara-cara mengendalikan Risiko Kecelakaan berkendara Secara umum ada beberapa cara yang dapat dilakukan pengemudi untuk mengurangi risiko kecelakaan berkendara: • Memahami dan mengerti akan resiko mengemudi • Kemampuan mengatur “sikap, penglihatan, waktu dan ruang (5M) • Menangani tekanan-tekanan sosial pada diri driver • Mengemudi adalah kegiatan yang komplek dikarenakan harus melakukan banyak hal secara bersamaan. Kita harus kontrol kendaraan, memperhatikan jalan & rambu lalulintas dan siap terhadap tindakan pengguna jalan lain Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Cara-cara mengendalikan Risiko Kecelakaan berkendara 5M MENGAMATI jauh kedepan MENGIDENTIFIKASI bahaya yang ada MEMPERKIRAKAN yang mungkin terjadi MEMUTUSKAN apa yang harus dilakukan MELAKUKAN apa yang diputuskan Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Karakter Mengemudi Aggressive Driving (High Risk Driving) : Perilaku mengemudi yang agresif dimana perilaku ini beresiko tinggi mengalami kecelakaan Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Karakter Mengemudi Basic Driving (Safety Issues) Perilaku mengemudi bagi pemula yang hanya dapat mengoperasikan unit saja, tanpa bisa mengantisipasi hal – hal lain Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Karakter Mengemudi Safety Driving (Self Control) Perilaku mengemudi yang hanya mengutamakan/mengendalikan keselamatan dirinya sendiri ANDA TERMASUK KEDALAM KARAKTER YANG MANA ??? LALU APA YANG DIMAKSUD DENGAN DEVENSIVE DRIVING ??? Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Apa yang terjadi ketika anda mengantuk? Pada saat kecepatan 40 km/ jam, jikalau kita mengalami microsleep maupun tidak fokus selama 1 detik, itu berarti sama aja dengan kehilangan kendali sejauh 11 meter. 5 detik/ 40 meter Potensi Kecelakaan Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 1. Teknik Orientasi terhadap kendaraan Dalam Defensive Driving, seorang pengemudi diharuskan untuk melakukan orientasi terhadap kendaraan yang akan dikemudikan. Ada poin penting yang harus diperhatikan dalam melakukan orientasi terhadap kendaraan, yaitu : Cara Olah Kemudi (Sterring methode) Posisi Duduk (Seating Position) Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 1. Teknik Orientasi terhadap kendaraan a. Posisi Duduk (Seating Position) Sebelum mengendarai kendaraan, seorang pengemudi perlu memperhatikan 3 hal penting pada saat melakukan orientasi terhadap kendaraan : • • • Kenyamanan (comfort) Posisi duduk, posisi cara mengendalikan kemudi. Komunikasi (communication) Dapat melihat spion dengan jelas, 20% sisi body belakang terlihat pada spion kanan/ kiri. Kontrol (control) Dapat menjangkau semua kontrol lever dengan leluasa. Tidak ada barang-barang yang diluar kontrol (dapat terjatuh) 3K Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 1. Teknik Orientasi terhadap kendaraan a. Posisi Duduk (Seating Position) Untuk mengetahui jarak yang cukup antara kemudi dan tempat duduk adalah dengan menjulurkan tangan, menempatkan pergelangan tangan dititik terjauh kemudi. Dan bila posisi tangan diturunkan ke posisi yang benar maka siku akan membentuk sudut +/- 126˚. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 1. Teknik Orientasi terhadap kendaraan b. Olah Roda Kemudi FUNGSI RODA KEMUDI INGAT !!! MENGARAHKAN PERGERAKAN RODA – RODA DEPAN KEARAH KANAN ATAU KIRI Kendaraan tidak dapat mengarah sesuai dengan keinginan si pengemudi ketika rodaroda SELIP / TERKUNCI Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 1. Teknik Orientasi terhadap kendaraan b. Olah Roda Kemudi Ada 3 Teknik olah roda kemudi (Steering Methode)yang digunakan dalam Defensive Driving, yaitu : 1. 9 – 3 (unit LV) / 10 – 2 Hand Position (Bus & Manhaul) 2. Pull and Push Method 3. Hand Over Hand Method Push and Pull Hand Over Hand Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 1. Teknik Orientasi terhadap kendaraan b. Olah Roda Kemudi Pada saat Mengemudi, DILARANG menggunakan Metode Olah Roda Kemudi dengan cara-cara : 1. 2. 3. 4. Mengemudi dengan 1 tangan pada saat membelokan steering, Melakukan kegiatan lain yang mengganggu konsentrasi selama mengemudi (contoh) : Minum, mencatat, mengambil bolpoin, memperbaiki spion dll ) Merokok sambil mengemudi Melepas Steer Kemudi saat traveling Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 2. Teknik Pengereman (Breaking) FUNGSI PENGEREMAN HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENGEREMAN UNTUK MEMPERLAMBAT DAN MENGHENTIKAN PUTARAN RODA 1. 2. REAKSI MANUSIA (0,4 – 1 DETIK) REAKSI MEKANIKAL (0,3 -0,5 DETIK) Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 2. Teknik Pengereman (Breaking) Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengereman antara lain : Pengereman dengan menginjak Kopling sangat beresiko ( Unit Transmisi Manual ) Pengereman dengan menetralkan Transmisi sangat beresiko ( Unit Transmisi Powershift) Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 2. Teknik Pengereman (Breaking) a. Pengereman pada saat Normal UNIT LV, Bus, Manhaul URUTAN PENGGUNAAN BRAKE Kurangi kecepatan -> pedal brake dipijak secara perlahan (smooth) -> transmisi diturunkan ke gear yang lebih rendah. b. Pengereman pada saat Kondisi Jalan Licin karena penyiraman UNIT LV, Bus, Manhaul URUTAN PENGGUNAAN BRAKE Pengereman dilakukan di jalan yang kering (penyiraman putus putus) -> Lepas Brake di jalan yang basah (jangan melakukan pengereman) Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 2. Teknik Pengereman (Breaking) C. Pengereman pada saat Kondisi Jalan turunan Licin karena Hujan UNIT LV, Bus, Manhaul URUTAN PENGGUNAAN BRAKE Transmisi diturunkan ke gear yang lebih rendah -> Pengereman dilakukan secara perlahan -> hindari roda dalam posisi terkunci karena brake. Apabila unit mengalami sliding, segera lakukan akselerasi (injak pedal gas) Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 3. Teknik Menikung secara Aman METODE KECEPATAN SLOW – IN – FAST - OUT METODE LINTASAN OUT – IN - OUT Titik Tengah Jalan Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 4. Teknik Memasuki Area Blindspot Blindspot merupakan daerah dimana pandangan pengemudi secara langsung dan melalui kaca spion terhalang. Blinspot terjadi karena manusia hanya mampu melihat 900 tiap sisi dan keterbatasan sudut pandang kaca spion kendaraan tidak dapat diperbesar lagi. 30 Meter adalah jarak minimal yang harus tersedia agar dapat dilihat operator alat berat (operator grader, dozer, PC, excavator) Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Teknik Dasar Defensive Driving 4. Teknik Memasuki Area Blindspot Berikut adalah beberapa teknik memasuki area blindspot untuk unit LV, Bus, Manhaul UNIT LV, Bus, Manhaul TEKNIK PENANGANAN 1. 2. 3. 4. Pastikan Cek Spion Kanan Kiri Kurangi Kecepatan Pastikan sudah terjadi Komunikasi kontak positif (Memakai Radio, Klaksan dan lampu) Memastikan kondisi aman dengan cara melihat langsung (tengok kanan kiri) Risiko kecelakaan Blindspot Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Fitur Kendaraan dan Peralatan Tambahan Yang Melindungi Pengemudi & Penumpang Dari Cedera - Safety Belt – PRS (PRIMARY) Kantung udara – SRS (SECONDARY) Sandaran kepala - Head Restraints Kunci pintu Pelindung samping - Structural Features Kaca depan APAR P3K Ganjal Martil Pemecah Kaca Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Sabuk Pengaman (Safety Belts) PAMA telah mempunyai ketentuan mengenai penggunaan Sabuk Pengaman : Pengemudi dan penumpang baik di depan, belakang dan di kanopi wajib mengenakan Seatbelt (untuk LV) Pengemudi dan penumpang wajib mengenakan Seatbelt, dan penumpang tidak boleh berlebihan dan harus duduk (untuk Bis) Penggunaan Seatbelt adalah menjadi tanggung jawab pengemudi dan Atasan yang tertinggi yang ada dalam setiap Unit Pengemudi tidak boleh menjalankan kendaraan jika penumpang belum mengenakan Seatbelt atau ada penumpang yang menolak mengenakan Seatbelt Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Sabuk Pengaman (Safety Belts) Di Indonesia mengemudi dengan menggunakan sabuk keselamata (Safety Belt) masih belum menjadi kebiasaan Banyak pengemudi di Indonesia menggunakan Seatbelt karena takut di denda, atau hanya sekedar mengikuti peraturan (UULAJ No. 22/Th : 2009), tapi bukan karena fungsinya yang dapat melindungi kita dari cedera yang lebih parah Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Sabuk Pengaman (Safety Belts) Safety belt (Seatbelt) melindungi penggunanya dari cedera yang lebih parah dalam suatu kecelakaan. Safety belt berfungsi menahan tubuh sehingga tidak menumbuk dashboard, terlontar keluar kaca depan, atau terlempar keluar dari pintu atau kaca samping saat kecelakaan. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Keuntungan lain, tetap menjaga posisi mengemudi yang benar saat menghindar/berhenti mendadak bahkan ditabrak oleh kendaraan lain. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Saat kecelakaan, Seatbelt yang terpelintir akan memperpara h cedera Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Jangan Menggunakan Seatbelt Dibawah Lengan Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peral atan Keselamatan Berkendara Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Akibat Menggunakan Safety Belt Yang salah Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Penggunaa n Seatbelt benar di tulang pinggul dan melintang di tulang bahu. Karena ini adalah tulang yang kokoh. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Gunakan Metode 3R (Rapat, Rata, Rendah) dalam menggunakan Safety Belt Rapat & Rata Rendah Three Point Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Protection By Seatbelts Vehicle Occupant Protection Device Car Right front passenger Left rear Passenger Lap/ shoulder belt Lap/ shoulder lap Lap belt Car Motorcycle Motorcycle Right rear passenger Driver Passenger Lap belt Helmet Helmet Car Car Driver Effectivenes s in Preventing Fatalities 42 ± 4 % 39 ± 4 % 19 ± 10 % 17 ± 9 % 27 ± 9 % 30 ± 8 % Disadur dari “ The Science of Traffic Safety”, karangan Leonard Evans (seorang guru Ilmu Fisika), Edisi Oktober 1988, Halaman 431, Tabel I. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Head Restraints Adalah peralatan standar yang terpasang di bangku depan (belakang biasanya juga tersedia). Bantalan ini mencegah cedera pada leher, terutama saat kendaraan tertabrak dari belakang. Agar berfungsi secara maximal, pastikan ketinggiannya disesuaikan dengan tinggi kepala. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Benar Salah Ketinggian Head restraints harus cukup untuk menahan bagian belakang kepala. Basic Defensive Driving Training Defensive Driving Peralatan Keselamatan Berkendara Basic Defensive Driving Training Marka Lalu Lintas Basic Defensive Driving Training Apa Itu Marka Lalu Lintas ??? Suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas jalan yang meliputi peralatan atau tanda garis membujur, melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Atau yang lebih sederhana marka adalah tanda garis, lambang, atau tulisan yang ada di permukaan jalan, Basic Defensive Driving Training 1. Garis putih putus-putus Ini artinya kamu dibolehkan melintasi markah ini bila hendak pindah jalur ke jalur sebelahnya yang kosong, atau kalau kamu mau menyalip kendaraan di depan kamu. Tapi harus hatihati juga kalau jalan yang kamu lalui itu dua arah, karena bisa membahayakan dan menyebabkan tabrakan. Basic Defensive Driving Training 2. Garis putih penuh Seringnya sih ada di tikungan-tikungan dan sebelum zebra cross gitu. Artinya kebalikan sama yang putus-putus tadi, tidak diperbolehkan untuk melewati markah ini. Resiko melintasi garis ini teramat bahaya. Jadi mending bersabar sambil menunggu markah yang putusputus seperti penjelasan sebelumnya kalau mau nyalip kendaraan lain. Basic Defensive Driving Training 3. Garis putih putus-putus dan penuh (jejeran) Markah ini berarti, pengendara di jalur bermarkah putus-putus boleh melintasi markah ini ke jalur sebelahnya yang kosong. Sedang yang di jalur markah garis penuh tidak boleh melewati markah ini. a. Garis ganda putih dengan garis utuh dekat anda Basic Defensive Driving Training 3. Garis putih putus-putus dan penuh (jejeran) b. Garis ganda putih dengan garis terputus-putus lebih dekat dengan anda. Paham yaa?? Basic Defensive Driving Training 4. Garis serong lurik-lurik Biasanya ada di persimpangan jalan. Tanda seperti ini menandakan bahwa daerah tersebut (yang diarsir/lurik-lurik) bukan merupakan jalur lalu lintas. Jadi tidak ada perlunya melintasi bagian itu. Basic Defensive Driving Training 4. Garis serong lurik-lurik Untuk A. Terdapat persimpangan dua arah arus jalan dari satu arus jalan. Untuk B. Dari dua arus jalan menjadi satu arus jalan. Untuk yang C. Biasa di jalan tol, disiapkan area khusus untuk mobil yang bermasalah, di tengahnya kadang disiapkan juga drum berisi air untuk air radiator, namun boleh dicoba dengan membawa perlengkapan mandi, bisa untuk mandi juga, kalau terobsesi masuk TV acara Aneh Tapi Nyata. Basic Defensive Driving Training 5. Garis kuning di tepi jalan Selain berupa garis putih penuh di pinggir jalan untuk menandai tepinya, adakalanya terdapat garis penuh berwarna kuning. Nah, bila garisnya kuning, ini tandanya nggak boleh berhenti apalagi parkir di area tersebut. Dan markah ini tidak selamanya berupa garis tapi bisa juga zigzag, bisa pula warna kuning-hitam seperti yang ada di sisi trotoar atau median jalan. Basic Defensive Driving Training 6. Zebra Cross Adalah tempat penyebrangan di jalan yang diperuntukan bagi pejalan kaki yang akan menyebrang jalan. Dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih itam. Basic Defensive Driving Training 6. Gasris Kejut Kondisi jalan yang relatif bagus dan lurus sering kali membuat pengemudi kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi dan membutuhkan kosentrasi yang tinggi. Pada dasarnya garis kejut berfungsi untuk menjaga konsetrasi pengemudi pada saat menggunakan kendaraan Atau garis kejut seperti berikut ini ??? Basic Defensive Driving Training 6. Gasris Kejut Basic Defensive Driving Training Kesimpulan 1. 2. 3. Secara Umum, salah satu metode Devensive Driving yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko berkendara adalah dengan menggunakan metode 5M yaitu : a. MENGAMATI jauh kedepan b. MENGIDENTIFIKASI bahaya yang ada c. MEMPERKIRAKAN yang mungkin terjadi d. MEMUTUSKAN apa yang harus dilakukan e. MELAKUKAN apa yang diputuskan Poin penting yang harus diperhatikan dalam melakukan orientasi terhadap kendaraan, yaitu : a. Posisi Duduk, tiga hal yang penting dan harus diperhatikan pada saat duduk : • Kenyamanan (comfort) • Komunikasi (communication) • Kontrol (control) b. Olah Roda Kemudi, Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengereman antara lain : a. Pengereman dengan menginjak Kopling, sangat beresiko (Unit Transmisi Manual) b. Pengereman dengan menetralkan Transmisi,sangat beresiko (Unit Transmisi Powershift) c. Pengereman harus disesuaikan dengan kondisi jalan (normal atau licin) Basic Defensive Driving Training Kesimpulan 4. 5. 6. 7. 8. Pada saat memasuki area blindspot yang harus diperhatikan yaitu jarak aman minimal yang diperbolehkan adalah 30 m dari unit alat – alat berat Jarak minimal antar unit diperbolehkan beriringan adalah 40 m, kecuali ada komunikasi pada saat akan mendahului Pada saat akan mendahului harus dipastikan ada komunikasi 2 arah antara driver yang akan mendahului dengan driver yang akan didahului. Pada saat memakirkan unit diharuskan parkir mundur, perhatikan kondisi sekitar dan beri aba – aba klakson 3 kali saat akan mundur Hal terpenting saat terjadi keadaan darurat dalam unit adalah jangan panik dan segera komunikasikan pada atasan, dan patuhi prosedur saat terjadi keadaan darurat Basic Defensive Driving Training Pengemudi yang aman bukanlah orang yang cukup beruntung untuk menghindar dari kecelakaan, tetapi yang mengoperasikan alat secara DEFENSIVE DAN MENGAWASI REKAN lainnya