IMLTI 10 VIVI ALIYAH 20190803091 1. Manajemen Proyek perlu diterapkan dalam implementasi infrastruktur dan manajemen layanan TI karena manajemen proyek itu sangat penting untuk memastikan risiko proyek dapat terkelola dan termitigasi dengan baik untuk menghindari terjadi masalah di kemudian hari. Project manager harus dapat menganalisis seluruh risiko potensial proyek, membuat mitigasi, dan perencanaan jika risiko tersebut terjadi kelak. 2. Berikut manfaat dilakukannya manajemen proyek : a. Scoping Kegiatan melingkupkan batasan-batasan ranah pekerjaan yang harus dikerjakan agar proyek terselesaikan b. Planning Kegiatan mengidentifikasi tujuan proyek yang diinginkan, mengurangi peluang munculnya resiko, mengantisipasi pekerjaan agar selesai tepat waktu, hingga akhirnya dapat menghasilkan produk atau layanan yang sudah disepakati bersama. c. Estimating Bagian dari bentuk perencaan proyek yang kegiatannya mencakup perkiraan pada proyek secara kuantitatif, sumber daya yang digunakan, hingga durasi penyelesaiian proyek. d. Scheduling Kegiatan penyusunan daftar kegiatan yang mencakup waktu mulai dan selesai dari tiap pekerjaan, durasi penyelesaian yang ideal, dan penanggung jawab untuk setiap jenis pekerjaan. Penjadwalan yang efektif adalah faktor penting untuk manajemen waktu yang baik. e. Organizing Kegiatan mengkonfirmasi atau memastikan seluruh anggota tim apakah sudah paham betul terkait peran serta tanggung jawab masing-masing dan hubungan mereka dengan kita selaku project manager. f. Directing Kegiatan yang berpusat gaya kepemimpinan atas sebuah proyek. Kegiatan ini mencakup pengintruksian, pembimbingan, dan melatih komunikasi tim agar meraih tujuan proyek yang harus mereka dicapai. g. Controling Kegiatan pengendalian seluruh pekerjaan yang berlangsung dalam proyek agar sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang. Manajemen proyek akan menggunakan standar pengukuran matriks untuk memantau setiap kegiatan yang sedang berjalan. Fungsi ini paling sulit serta penting disebabkan menentukan efektifitas dan kesuksesan proyek. h. Closing Kegiatan evaluasi dan penilaian terhadap hasil akhir dari proyek yang telah berakhir dijalankan. 3. Berikut aspek manajemen proyek : a. Aspek Keuangan Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri dan/atau pinjaman dari bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang. Pembiayaan proyek menjadi sangat krusial bila proyek berskala besar dengan tingkat kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan analisis keuangan yang cermat dan terencana. b. Aspek Anggaran Biaya Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya, sehingga biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika sebaliknya,akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila proses Perencanaannya salah. c. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia: Masalah ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan melakukan langkahlangkah, Proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM serta penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek. d. Aspek Manajemen Produksi: Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek; hasil akhir proyek negatif bila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, maka dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi proses produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu. e. Aspek Harga: Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persaingan harga yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah bersaing dengan produk lain. f. Aspek Efektivitas dan Efisiensi: Masalah ini dapat merugikan bila fungsi produk yang dihasilkan tidak terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga terjadi bila faktor efisiensi tidak dipenuhi, sehingga usaha produksi membutuhkan biaya yang besar. g. Aspek Pemasaran: Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan. h. Aspek Mutu: Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan. i. Aspek Waktu: Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat.