Uploaded by Whindy Ema Azielina

bab-i-pendahuluan-berkomunikasi-oleh-masyarakat-pemakainya-menurut-walija-19964-bahasa compress

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa
merupakan alat komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan
ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain baik digunakan secara
lisan maupun secara tulisan.
Surat kabar The Jakarta Post merupakan alat informasi yang menggunakan
media cetak untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat berupa fakta yang
dirangkum dalam bentuk berita (news), yang diterbitkan oleh Jakarta Post News
Company yang bertempat di kota Jakarta, adapun bahasa yang digunakan dalam surat
kabar ini ialah bahasa Inggris.
Penulis menggunakan artikel dalam rubrik bisnis yang terdapat dalam surat
kabar The Jakarta Post sebagai objek penelitiannya untuk mengetahui lebih jauh
proses afiksasi sebagai salah satu proses morfologis dalam bahasa Inggris khususnya
dalam pembentukan kata baru. Namun demikian, mengingat proses afiksasi bisa
terjadi pada prefix, sufiks, dan infiks. Penelitian ini secara khusus menganalis proses
afiksasi sufiks infleksi dalam bahasa Inggris yang terdapat dalam artikel bisnis di
surat kabar The Jakarta Post.
Afiksasi (pengimbuhan) merupakan salah satu kajian dari morfologi yang
merupakan bagian dari ilmu bahasa atau Linguistik, selain Fonetik, Fonologi,
1
2
Sintaksis, dan Semantik. Menurut Katamba (1993:19-20) “Morphology is the study
of word structure.” Maksud dari pendapat tersebut adalah morfologi ilmu yang
mempelajari tentang struktur kata. Lebih jauh Katamba menuturkan bahwa banyak
kata dalam bahasa Inggris yang tergolong kompleks secara morfologis. Kata - kata
tersebut dapat dibagi ke dalam unit-unit yang lebih kecil yang memiliki makna, baik
makna leksikal maupun makna gramatikal, misalnya, kata-kata seperti desk-s dan
boot-s. Kata desk memiliki makna leksikal atau referensial mengacu pada salah satu
bagian dari perabotan dan kata boot mengacu pada satu item dari alas kaki,
sedangkan penambahan akhiran –s untuk kata-kata tersebut di atas menunjukkan
makna gramatikal yang berarti lebih dari satu atau jamak (plurality).
Penulis lain mendefinisikan morfologi sebagai ilmu tentang morfem yang
merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai arti, seperti yang dikatakan
oleh Trask (1999:192) “Morpheme is the smallest identifiable grammatical unit”.
Dalam bahasa Inggris dan bahasa bahasa lainnya seperti bahasa Indonesia,
morfem dibagi menjadi 2 bagian yaitu morfem bebas dan morfem terikat
(Kridalaksana, 1996:11). Morfem bebas di definisikan sebagai, “a grammatical unit
that can occur by itself. However, other morpheme such as affixes can be attached to
it” (Mish,1991:490). Jadi, morfem bebas adalah sebuah unit gramatikal yang dapat
berdiri sendiri, namun morfem-morfem lain, seperti imbuhan (afiks), dapat
dilekatkan.
Berbeda dengan morfem bebas, morfem terikat adalah morfem yang tidak
dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata. Maksudnya, morfem terikat atau bound
morfem adalah satuan terkecil dalam bahasa yang selalu digabungkan atau dilekatkan
3
pada morfem bebas, seperti yang dijelaskan oleh Pei dan Gaynor (1954:31), “Bound
morpheme is a grammatical unit that never occurs by itself, but is always attached to
some other morphemes” Maksud dari pernyataan diatas morfem terikat merupakan
satuan gramatikal terkecil yang tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu melekat pada
morfem lain.
Istilah umum yang sering digunakan untuk morfem terikat adalah imbuhan
(afiks) seperti yang disampaikan oleh Jackson (2002:8), “affix is the general term for
morphemes that cannot be used by themselves as simple word; they only occur
“bound” to another morpheme”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
imbuhan adalah istilah yang umum untuk morfem yang tidak bisa digunakan dengan
sendiri sebagai kata sederhana morfem yang satu menjelaskan morfem yang lainnya.
Menurut Quirk dalam bukunya A comprehensive Grammar of The English Language
(1985:1520) afiksasi terbagi menjadi dua, yaitu: prefix dan sufiks.
O’Grady dan de Guzman (1989:138), menjelaskan “Prefix is an affix that is to
the front of its base is called prefix.” Jadi prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di
depan bentuk dasar (base atau root), sedangkan sufiks adalah afiks yang ditambahkan
diakhir sebuah kata. Jackson (2002:12) menjelaskan “Suffixes are numerous and
usually change the word class of the item they are added to”. Sufiks adalah imbuhan
yang dilekatkan pada akhiran kata dari suatu morfem bebas yang biasanya merubah
kelas kata dari morfem yang dilekatkannya itu. Sependapat dengan Jackson, Arnoff
(1988:242), mendefinisikan “Suffix is an affix that is attached to the end of its base”.
Dengan demikian sufiks merupakan suatu imbuhan yang dilekatkan di akhir kata
dasarnya. Bentuk sufiks dalam bahasa Inggris bisa berupa infleksi (Inflectional
4
Suffix) yakni penambahan akhiran pada kata kata tertentu dengan tidak mengubah
kelas kata dan makna kata tetapi hanya menambah makna gramatikal, seperti contoh
penambahan –s pada kata desk dan boot di atas yang menunjukkan makna gramatikal
jamak atau plural (Bauer, 1988:15). Sedangkan penambahan sufiks yang tidak
mengubah kelas kata dan makna kata dikategorikan sebagai derivasi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan proses afiksasi dalam bahasa Inggris khususnya
sufiks infleksi, oleh karena itu penulis membuat penelitian yang berjudul “Sufiks
Infleksi dalam artikel bisnis pada Surat Kabar The Jakarta Post: Kajian
Morfologis”.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di
atas, penulis
mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas lebih lanjut di dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Jenis sufiks infleksi apa sajakah yang ditemukan dalam artikel bisnis pada surat
kabar The Jakarta Post?
2. Kelas kata apakah yang mengalami proses afiksasi sufiks infleksi pada poin 1 di
atas?
1.2 Batasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian ini, pokok permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah proses afiksasi sufiks infleksi yang terdapat dalam artikel
5
bisnis pada surat kabar The Jakarta Post edisi tanggal 1 April 2013 sampai dengan
tanggal 7 April 2013 dengan demikian, sumber data yang dipakai yaitu artikel bisnis
surat kabar The Jakarta Post yang diterbitkan oleh Jakarta Post News Company.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan berbagai macam jenis sufiks infleksi bahasa Inggris yang
ditemukan dalam artikel bisnis pada surat kabar The Jakarta Post.
2. Mendeskripsikan kelas kata yang mengalami proses afiksasi sufiks infleksi pada
poin 1 tersebut di atas.
1.5 Objek dan Metode Penelitian
Objek penelitian ini terfokus pada sufiks infleksi dalam kolom bisnis surat
kabar The Jakarta Post. Proses morfologis kategori sufiks infleksi merupakan salah
satu kajian dari cabang ilmu linguistik yaitu morfologi, ilmu yang memepelajari
struktur internal kata.
Dalam mengkaji proses morfologis afiksasi yang berfokus pada sufiks
infleksi, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan pembahasan
tersebut dari para ahli bahasa (linguist) diantaranya: Katamba dalam buku Modern
Linguistics Morphology (1993) , O’Grady (1996), McCharty (2005), Strumpf dan
Douglas (2004), Aronoff dan Fudeman (2005), dan teori pendukung lainnya. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah meode deskriptif
yaitu metode yang berupaya menggambarkan suatu keadaan yang sistematis, hal-hal
6
atau peristiwa secara aktual dan akurat dan untuk mendapat gambaran yang sistematis
tersebut, diperlukan penjelasan, analisis, dan pengkelasifikasian data yang ada.
Berkaitan dengan metode deskriptif ini Gay L.R dalam buku Setiawati (2004)
berpendapat, “A descriptive method is a method of research that involves collecting
data in order to test hypothesis or to answer question concerning the current status of
the subject of the study. The descriptive study determines the reports the way thing
are”.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Metode deskriptif yaitu metode
penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data yang digunakan untuk menguji
hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan status dari
subjek dari penelitian ini
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dalam bab 1, penulis menguraikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode
penelitian, serta sistematika penulisan skripsi ini.
Dalam bab 2 penulis menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan proses
morfologis, content words, function word, afiksasi, derivasi dan inleksi.
Bab 3 berisi analisis data dalam bab ini, penulis menjelaskan, mengklasifikasi,
mendeskripsikan, dan menganalisis data-data tentang sufiks infleksi yang ditemukan
dalam artikel bisnis dalam surat kabar berbahasa Inggris, The Jakarta Post.
7
Bab 4 merupakan bab terakhir yang berisi simpulan yang didasarkan pada
hasil analisis data serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca skripsi ini pada umumnya.
Download