Lecture Notes series (for internal purposes only) Lean Thinking & Lean Manufacturing Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja Departemen Teknik Sistem dan Industri Fakultas Teknologi Industri & Rekayasa Sistem Outline • History of Toyota Automotic Company • History of Lean Manufacturing • Lean Thinking • 7 Waste • 7 Waste in Toyota Improvement • Conclution Sakichi memahami bahwa usaha mobiladalah bisnis masa depan, kemudianSakichi memerintahkan Kiichiro untukmemulai usaha mobil Setiap orang harus melakukan minimal satu proyek besar dalam hidupnya. Sayamendedikasikan diri sebagian besar hidup untuk menemukan jenis loom baru. Sekarang adalahgiliranmu, kamu harus membuat sesuatu yang akan membawa manfaat bagi masyarakat.(Reingold, 1999) Kiichiro mengikuti jejak ayahnya dimana ia lebihsuka mencoba sambil belajar Setelah mendirikan Toyota Automotive Company. Pada saat berkunjung ke pabrikFord di Michigan, ia mendapatkan ide yang terinspirasi dari sistem supermarket diUS dimana produk diletakan di rak pada saat konsumen membelinya Setelah Perang Dunia II dimana Jepang kalah, Kiichiro khawatir perusahaannya akantutup, padahal sebenarnya Amerika membutuhkan truk untuk membangun Jepang 1948 - Hutang Toyota mencapai 8 kali dari nilai modalnya, karenainflasi sehingga mendapatkan bayaran dari konsumen sangatlahsulit. Maka diterapkan Kebijakan Strict Cost-Cutting Kiichiro menerima semua komplain atas kegagalan produk, hal ini mampumengongtrol ketidakpuasan karyawan, sehingga ketenangan kerja dapat terjadi. Pillar kedua Toyota Production System,JUST IN TIME, merupakan kontribusiKiichiro yang terinspirasi dari supermarketsistem di US Kondisi ini membuat Toyota AutomotiveCompany terbangun kembali 1.600 karyawannya untuk berhenti, pendekatan yangdilakukannya ini berhasil mencegah pemogokan kerja dandemonstrasi Filosofi berpikir bukan individual namun untukkebaikan jangka panjang perusahaan.Leading by Example. Keluarga Toyoda belajar untuk turun bekerja,belajar semangat inovasi, dan mengerti nilaiperusahaan bagi masyarakat Eiji Toyoda (Sepupu & Ponakan), mulaimencari mitra bisnis (supplier) dan kemudianmenjadi President Toyota Eiji Toyoda merupakan pemimpin Toyota yangsangat berpengaruh terhadap sales, prosesmanufaktur, dan pengembangan produk, sertaterhadap Toyota Production System Satu-satunya cara untuk membuat sesuatu dilakukan dengan benar adalah dengan melakukannya sendiri, ketika ada masalah makacobalah sesuatu (learning by doing). History of Toyota Automatic Company Sakichi mengirim Kiichiro keUniversitas Imperial Tokyo History of Lean Manufacturing Henry Ford & General Motor Alfred Sloan : Craft prodution ke mass production Eiji Toyoda & Taiichi Ohno di Toyota Motor Company mempelopori Lean Production History of Lean Manufacturing Problem yang ditemukan saat akan memulai industri otomotif komersial : • Pasar domestik kecil & menuntut kendaraan mewah • Angkatan kerja memiliki posisi tawar yang tinggi • Jepang kekurangan modal • Adanya industri otomotif besar yang ingin masuk Jepang • Larangan investasi asing • Merger 12 perusahaan menjadi Big Two/Three Toyota & Ohno memulai metode baru (TPS) yang lebih efisien Frederick W. Taylor (1856-1915) • The principles of scientific management • Manajemen seharusnya fokus pada hal-hal seperti : – Pengembangan metode kerja melalui observasi dan analisis ilmiah – Menempatkan karyawan pada pekerjaan yang cocok – Menyediakan pelatihan dan pengembangan kecakapan karyawan – Hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan • In the past man has been first; in the future the system must be first Scientific Management (Problem Solving Approach) 1. Cari fakta & data dari kondisi kerja yang ada 2. Perumusan/identifikasi masalah 3. Prinsip & landasan teori 4. Formulasi alternatif-alternatif penyelesaian 5. Pilih alternatif yang terbaik 6. Test & check 7. Aplikasi alternatif penyelesaian Henry Ford • Konsep lini perakitan (assembly line) – 1908 • Pekerja hanya berdiri di suatu tempat, sedang bahan atau komponen yang dirakit yang bergerak. • Untuk menyelesaikan perakitan satu mobil dilakukan pembagian kerja dalam 7.882 tahap pekerjaan yang terspesialisasi. • 949 macam pekerjaan memerlukan tipikal pekerja laki-laki yang besar, kekar dan kuat secara fisik untuk mengerjakannya; 3.338 macam pekerjaan yang lain bisa dilakukan oleh pekerja laki-laki dengan kekuatan fisik sedang; sedangkan sisanya dapat dilakukan oleh pekerja wanita atau remaja. Henry Ford • Gambaran yang unik lagi bisa ditunjukkan oleh Ford, yaitu proses perakitan mobil tersebut ada 670 macam spesialisasi aktivitas yang dapat dikerjakan oleh orang tanpa kaki, 2.637 macam aktivitas oleh pekerja berkaki satu, 715 macam oleh pekerja bertangan satu, 2 macam oleh pekerja tanpa tangan dan 10 macam oleh pekerja buta; sedangkan sisanya oleh mereka yang normal. Craft vs Mass vs Lean Production Production Method Karakteristik Positive Negative Craft Production • Tenaga kerja high skill • Simple tools tapi fleksible • Produk sangat exclusive • Biaya terlalu tinggi Mass Production • Tenaga kerja skill rata-rata • Single purpose machine • Produk standar & jumlah banyak • Harga kosumen lebih rendah • Biaya mesin tinggi • No toleransi thd gangguan • Banyak buffer : ekstra pekerja, pasokan, area • High expenses cost • Tenaga kerja cepat bosan Lean Production • Mengkombinasikan keunggulan Craft dan Mass Production • Tenaga kerja multiskill & fleksible teamwork • Mesin otomatis & bervariasi Menggunakan setengah resource dibandingkan Mass Production Lean Thinking Objective : Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan perusahaan. 1. Memahami keinginan customer 2. Meningkatkan budaya pembelajaran di perusahaan 3. Reaktif terhadap terjadinya perubahan 4. Meningkatkan performansi jasa pengiriman 5. Menurunkan waktu keluarnya produk baru di pasaran 6. Menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik 7. Meningkatkan produktivitas 8. Meningkatkan peluang bisnis Lean Thinking 5 Prinsip Lean Thinking 1. Menentukan kesesuaian antara perspektif perusahaan dengan konsumen 2. Identifikasi semua langkah penting dalam perancangan, pemesanan dan produksi berdasarkan value stream untuk mengetahui waste (non value added activity) 3. Menjalankan langkah yang membuat aliran tanpa gangguan, bakcflows atau overproduction 4. Hanya membuat apa yang diinginkan konsumen 5. Mengejar kesempurnaan produk dengan menyingkirkan waste yang tidak terdeteksi Lean Thinking, Lean Tools & Supporting Strategies Lean Thinking Principle #1 ……‘Define Value’ ??? Quality Flexibility Service Variety ----VALUE---Variability ResponseTime Cost The critical starting point for Lean Thinking is value as defined by the ultimate customer. Lean Thinking Principle #2 ……‘Identify the Value Stream’ • All the actions required to bring a specific product or service through the three critical transformation processes: • Idea transformation: concept to market launch • Information transformation: order-take through scheduling to delivery • Physical transformation: raw materials to final customer Value-add time (Hours) Inventory Waiting Setup Transportation Waiting Inspect Typical value-add to lead-time ratio ~ 1% Waste Value-add activity Lean Thinking Principles #3, 4, 5 • #3: Make the work flow • Every time the flow of work stops we consume resources that adds costs but generates no value • #4: Respond only when the customer pulls work • Overproduction is the worst form of waste as it generate all other waste types e.g. transportation, inventory, waiting,….. • #5: Strive to seek perfection • The real benchmark is zero waste, not what your competitors are doing! Wastes • Those processes which directly do not create value for customers (muda, mura, muri) : – that are not necessary, and must be eliminated – That are necessary, because these are supporting value-add processes, cannot be eliminated (like transporting) • Muda → 7 wastes of lean • Mura → not leveled workflow • Muri → overloading of workers and assets 7 WASTES (pemborosan) Waste adalah segala sesuatu yang tidak memberikan NILAI TAMBAH DEFECTS INVENTORY OVER PRODUCTION MOTION WAITING TRANSPORTATION EXTRA PROCESSING https://www.youtube.com/watch?v=PpNmsQm_YSw Lean Tools & Supporting Strategies 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 5S Visual control Team building Problem solving Standardised processes Value stream mapping Pull system Kanban Takt time – rate of customer demand Manufacturing Cells Lean Tools & Supporting Strategies 11. Heijunka 12. 5Ws & 1H 13. Kaizen 14. Total Productive Maintenance 15. SMED (setup reduction) 16. Team building 17. Poka-Yoke or mistake-proofing 18. Cycle time reduction 19. Andon Tugas 1. Sifat tugas kelompok 2. Setiap mahasiswa mendapatkan 1 topik Lean Tools sesuai dengan urutan no absen. Contoh : Lean Tools no 1 yaitu 5S dikerjakan oleh no absen 1, 20 dan 39 3. Setiap kelompok mempelajari Lean Tools sesuai penugasan dengan melengkapi informasi : a. Definisi b. Langkah penggunaan c. Waste yang dapat diselesaikan d. Contoh penggunaan 4. Dikerjakan dalam bentuk ppt.