RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI DIGUNAKAN UNTUK USULAN PENAWARAN REHABILITASI SEDANG/BERAT RUANG KELAS SEKOLAH SMP NEGERI 34 SEMARANG DAFTAR ISI A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi A.1. Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian, dan Peluang B.2. Rencana tindakan ( Sasaran dan Program ) B.3. Standar dan peraturan perundangan C. Dukungan Keselamatan Konstruksi C.1. Sumber daya C.2. Kompetensi C.3. Kepedulian C.4. Komunikasi C.5. Informasi Terdokumentasi D. Operasi Keselamatan Konstruksi D.1. Perencanaan Operasi D.2. Kesiapan dan Tanggapan terhadap kondisi darurat E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi E.1. Pemantauan dan evaluasi E.2. Tinjauan manajemen E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MUKHAROR Jabatan : DIREKTUR Bertindak untuk : CV. MITRA KARYA dalam rangka pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah SMP NEGERI 34 Semarang pada POKJA PEMILIHAN XVII BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOTA SEMARANG berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident , dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi; Menggunakkan tenaga kerja kompeten bersertifikat; Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan; Menggunakkan material yang memenuhi standar mutu; Menggunakkan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan Melaksanakan standar, operasi, dan prosedur (SOP); Menerapkan 9(sembilan) biaya komponen penerapan SMKK. Semarang, 12 Februari 2022 CV. MITRA KARYA MUKHAROR DIREKTUR 1. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi A.1. Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal Salah satu yang ditekankan oleh standar ISO 9001:2005 & merupakan persyaratan baru standar sistem manajemen ini adalah wajibnya organisasi meninjau ulang isu eksternal, meliputi isu postifi dan isu negative. Hasil peninjauan tersebut menjadi input bagi organisasi untuk menyesuaiakan sistem manajemen mutu, sekurang-kurangnya pada sasaran mutu atau asumsi risiko dan peluang yang ada, serta yang berimplikasi pada rencana kerja yang perlu dilakukan oleh organisasi. Dalam ISO 9001:2005 terdapat klausul baru yaitu klausul 4.1 Memahami Organisasi dan Konteks Organisasi. Tujuan dari kalusul ini adalah memahami konteks organisasi dengan menentukan isu internal dan isu eksternal yang berhubungan dengan tujuan organisasi. Isu yang dimaksud dapat berupa isu yang bersifat positif maupun bersifat negative. Isu internal dan isu eksternal ini harus bisa dikelola dengan baik agar dapat menjadi alat untuk memajukan organisasi. A.2. Komitmen keselamatan konstruksi Dalam pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah SMP NEGERI 34 Semarangpihak kontraktor menyediakan sarana dan prasarana K3 untuk menunjang pencegahan kecelakaan dalam bekerja. Kami berkomitmen untuk: 1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung, dan tamu) di lokasi pekerjaan. 2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan atau standar lainnya yang berkaitan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi pekerjaan. 3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen dan Kinerja K3 guna meningkatkan budaya K3 yang baik di lokasi pekerjaan. Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan: 1. Membangun dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkelanjutan serta sumber daya yang relevan. 2. Membangun tempat kerja, lokasi pekerjaan, dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta syarat atau standar lain terkait K3 3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai. 4. Memberikan Pendidikan atau pelatihan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja K3 Perusahaan. B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi Dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal tersebut. B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, dan Pengendalian peluang TABEL IBPRP DESKRIPSI RISIKO NO 1 URAIAN PEKERJAAN JENIS BAHAYA (Tipe kecelakaan) PERSYARATAN PEMENUHAN PERATURAN 2 3 4 5 PEKERJAAN PENUTUP ATAP 1 PENILAIAN TINGKAT RISIKO IDENTIFIKASI BAHAYA (Skenario bahaya) TERJATUH KETIKA PEMASANGAN PENGENDALIAN KEMUNGK KEPARAHA AWAL 6 UU NO. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja, UU NO.2/2017, Permen PUPR 09/PRT/M/2008 tentang luka sedang Pedoman SMKK, PP No. TBM, Petunjuk hingga 50 tahun 2012 tentang kerja, Ijin kerja, berat, patah Penerapan SMKK, UU Pengawasan, tulang, No. 18/1999 tentang Jasa Rambu K3, APD rawat inap Konstruksi, PERMENAKER No. PER.05/MEN/1996 tentang SMKK INAN (F) N(A) 7 8 3 4 PENILAIAN SISA RISIKO NILAI TINGKAT RISIKO (TR) PENGENDALIAN LANJUTAN 9 10 11 12 13 A) 14 15 16 sedang Admistrasi: Railing, platform, life line, pengaman alat, ujung besi ditutup papan, body harness, full body arrester 1 1 1 kecil Risiko dapat diterima 12 KEMUNGK KEPARAHA TINGKAT RISIKO (F X INAN (F) N(A) RISIKO (TR) Keterangan: 1. 2. 3. 4. KETERAN GAN NILAI RISIKO (F X A) PPK mengisi kolom 1,2, dan 3 PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan, dimaan penyedia jasa sudah dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi. Kolom 12,13,14,15, dan 16 diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli K3 Konstruksi, jika tidak ada isian maka dapat ditulis “tidak ada” atau “n/a”. Semarang, 12 Februari 2022 CV. MITRA KARYA MUKHAROR DIREKTUR B.2. Rencana tindakan ( sasaran dan program ) TABEL SASARAN & PROGRAM KHUSUS SASARAN NO PROGRAM PENGENDALIAN RISIKO (SESUAI TABEL 6 IBPRP) Uraian Tolok Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan Bentuk Monitoring Indikator Pencapaian Penanggung jawab 1 Metode kerja / Petunjuk kerja Dapat dilaksanan sesuai dengan tahapan pekerjaan yang ada pada petunjuk kerja Semua tahapan pekerja selesai tanpa ada kecelakaan Menetapkan metode kerja sesuai dengan standar lalu membuat petunjuk kerja untuk pekerja Dokumen kontak dan Manual SMKK 150 hari kalender Daftar simak Tim memahami dan melaksanakan pekerjaan sesuai metode kerja Pelaksana lapangan 2 Penjelasan K3 di kelompok kerja / Tool Box Meeting 150 hari kalender Formulir TBM TBM dilaksanakan, dan form ditandatangani Petugas keselamatan konstruksi dan pelaksana 3 Ijin kerja Ijin kerja diajukan sebelum pekerjaan dimulai Persetujuan ijin kerja ditandatangani oleh konsultan pengawas Pada saat akan memulai bekerja dilengkapi JSA Formulir ijin kerja 150 hari kalender Daftar simak Tim memahami dan melaksanakan pekerjaan sesuai metode kerja Pelaksana lapangan 4 APD APD digunakan oleh semua pekerja sesuai peraturan APD sesuai standar dan spesifikasi yang ditetapkan (SNI) Semua pekerja menggunakkan APD sesuai risiko K3 APD(helmet,rompi, wearpack,sepatu, kaos tangan) 150 hari kalender Inspeksi TBM dilaksanakan, dan form ditandatangani Petugas keselamatan konstruksi dan pelaksana Sebelum memulai konstruksi rambu K3 dipasang Rambu K3 (banner, mmt, poster, dsb) 150 hari kalender Inspeksi Tim memahami dan melaksanakan pekerjaan sesuai metode kerja Pelaksana lapangan 5 Rambu K3 Penjelasan risiko K3 Semua pekerja memahami dipahami risiko K3 Rambu K3 dipasang dilokasi proyek Rambu K3 terpasang dilokasi dengan jelas dan proyek secara lengkap terlihat oleh pekerja Formulir TBM Dilaksanakan sebelum ditandatangani oleh pekerjaan dimulai tim B.2. Rencana tindakan ( sasaran dan program ) Sasaran K3 : a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa ( zero fatal accident ) b. Tingkat penerapan SMK3 minimal 80% c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaan masing-masing Program K3 : a. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, rambu-rambu, spanduk, banner, poster, pagar pengaman, jarring pengaman, kotak P3K, dll) b. Melakukan pelatihan pertolongan pertama. c. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya. d. Memastika semua pekerja mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. e. Menetapkan prosedur dan identfikasi penyediaan sumber daya lainnya termasuk pendanaan dan teknologi yang sesuai kebutuhan operasi. f. Melakukan konsultasi dan melibatkan tenaga kerja dalam penerapan, pengembangan, dan pemeliharaan SMK3. g. Mendokumentasikan setiap kegiatan SMK3. h. Membuat prosedur pengendalian semua dokumen dan data SMK3 dalam bentuk tertulis maupun data digital. i. Mengidentifikasi bahaya serta risiko dari setiap proses pekerjaan untuk kemudian ditetapkan prioritas tindakan pengendalian yang diambil. j. Menetapkan prosedur untuk menghadapi kedaan darurat (tanggap darurat) k. Menetapkan prosedur inspeksi, pengujian, pemantauan, evaluasi, audit internal, dan pengukuran yang berkaitan dengan sasaran dan tujuan K3 secara teratur. Protokol COVID19 : Pedoman yang dapat digunakan Dalam Rangka pencegahan terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam pelaksanaan pekerjaan: 1) Terapkan protokol Covid-19 secara maksimal 2) Jaga Jarak Min. 2 Meter, 3) Menggunakan Masker Dan Sarung Tangan 4) Pastikan seluruh area dalam keadaan bersih dengan cara melakukan pembersihan menggunakan desinfektan minimal 3 kali sehari, terutama pada waktu aktivitas padat (pagi, siang dan sore hari) di setiap lokasi representatif 5) Deteksi suhu tubuh disetiap titik pintu masuk.Jika suhu tubuh masyarakat terdeteksi ≥ 38 C, dianjurkan untuk segera memeriksakan kondisi tubuh ke fasilitas pelayanan kesehatan dan tidak diperkenankan untuk memasuki tempat Kerja. 6) Menyediakan pos kesehatan di tempat kerja. 7) Mempromosikan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dengan cara memasang poster mengenai pentingnya cuci tangan dan tata cara cuci tangan yang benar. 8) Pastikan tempat kerja memiliki akses untuk cuci tangan dengan sabun dan air atau pencuci tangan berbasis alkohol. 9) Tempatkan dispenser pembersih tangan di tempat-tempat strategis dan mudah dijangkau serta dan pastikan dispenser ini diisi ulang secara teratur. 10) Kontraktor membentuk gugus tugas pencegahan penyebaran covid di lokasi proyek yg teridiri dr unsur dinas, pelaksana dan supervisi serta menjalin kerjasama dg puskesmas terdekat terkait dg pencegahan penyebaran covid 19 B.3. Standar dan peraturan perundangan Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut : 1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3; 3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja 4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja 5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan 7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 9. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri. 10. Peraturan Menteri tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. 11. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 315 Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan kerja sektor kesehatan 12. Permen PU No.9 /PRT/M/2008 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan Kerja (SMK3) konstriuksi bidang PU C. Dukungan Keselamtan Konstruksi C.1. Sumber daya C.2. Kompetensi CV. MITRA KARYA menetapkan kompetensi di setiap proses kerja yang berdampak pada MK3L yang harus dipunyai oleh pekerja di proses tersebut..CV. MITRA KARYA harus memastikan setiap pekerja yang terkait dengan MK3L mempunyai kompetensi sesuai yang ditetapkan. Departemen HRD setiap tahun melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, membuat program pelatihan, melaksanakan pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap efektifitas dari pelatihan yang sudah dilaksanakan. Personil yang bekerja dengan risiko MK3L dipastikan memiliki kompetensi, meliputi pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai. Departemen HRD memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman karyawan. C.3. Kepedulian Terdapat beberapa upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pada tempat kerja. Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, perlu di buat suatu program sebagai berikut : a. Melibatkan manajemen dan karyawan dalam menyusun program keselamatan dan kesehatan. b. Menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program tersebut. c. Menentukan kebutuhan keselamatan dan kesehatan yang dibutuhkan. d. Mengetahui bagian mana dari fasilitas perusahaan yang membahayakan. e. Memperbaiki bagian-bagian yang berbahaya. f. Melatih karyawan dalam teknik keselamatan dan kesehatan. g. Menciptakan suatu mind-set para karyawan bahwa perusahaan harus bebas dari potensi bahaya. h. Secara terus menerus perbaiki dan menyempurnakan program keselamatan dan kesehatan yang ada. C.4. Komunikasi Guna menjamin penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka Perusahaan perlu menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja. Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi Perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja sama dengan Perushaaan berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Informasi-informasi yang termasuk dalam komunikasi internal antara lain : 1. Komitmen Perusahaan terhadap Penerapan K3 di tempat kerja. 2. Program-program yang berkaitan dengan Penerapan K3 di tempat kerja. 3. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko K3 di tempat kerja. 4. Prosedur kerja, instruksi kerja, diagram alur proses kerja serta material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja. 5. Tujuan K3 dan aktivitas peningkatan berkelanjutan lainnya. 6. Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja. 7. Perkembangan aktivitas pengendalian bahaya di tempat kerja. 8. Perubahan-perubahan manajemen Perusahaan yang mempengaruhi penerapan K3 ditempat kerja, dsb. Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal dengan kontrakator antara lain : 1. Sistem Manajemen K3 kontraktor individual. 2. Peraturan dan persyaratan komunikasi kontraktor. 3. Kinerja K3 kontraktor. 4. Daftar kontraktor lain di tempat kerja. 5. Hasil pemeriksaan dan pemantauan K3. 6. Tanggap Darurat. 7. Hasil investigasi kecelakaan, ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. 8. Persyaratan komunikasi harian, dsb. Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal dengan pengunjung/tamu antara lain : 1. Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu. 2. Prosedur evakuasi darurat. 3. Aturan lalu lintas di tempat kerja. 4. Aturan akses tempat kerja dan pengawalan. 5. APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja. Perusahaan juga mengatur komunikasi eksternal dengan pihak ke tiga terkait informasi yang diterima oleh Perusahaan maupun informasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk pihak ke tiga. Perusahan menjamin konsistensi dan relevansi informasi yang diberikan sesuai dengan Sistem Manajemen K3 Perusahaan termasuk informasi mengenai pengendalian operasi K3 dan tanggap darurat Perusahaan. TABEL PROGRAM KOMUNIKASI NO 1 2 3 4 Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan kepada setiap pekerja baru Ahli K3 Induksi datang di proyek, Tamu Konstruksi/ keselamatan yang akan masuk ke Petugas konstruksi (safety dalam proyek, Pekerja keselamata induction) lama datang kembali n konstruksi setelah 6 bulan meninggalkan proyek Pertemuan pagi hari (safety morning talk) Pimpinan lapangan, Manager teknik, Ahli K3 Konstruksi, Petugas KK Setiap hari sebelum bekerja selama 10 menit sd 15 menit Pelaksana, Dilakukan pagi hari Pertemuan Ahli K3 sebelum memulai kelompok kerja Konstruksi, pekerjaan pada internal (Tool Box Meeting) Mandor, kelompok 10 sd 15 Petugas KK menit Rapat keselamatan konstruksi (construction safety meeting) Pimpinan Dilakukan setiap proyek / minggu sekali Ketua UKK membahas Ahli K3 keselamatan konstruksi Konstruksi C.5. Informasi terdokumentasi C.5.1 Umum CV. MITRA KARYA telah mendokumentasikan SMMK 3 L dalam bentuk dokumen: a. Kebijakan, sasaran dan program SMMK3L; b. Pedoman SMMK3L yang menjelaskan tentang ruang lingkup penerapan SMMK3L; c. Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja / Work Instruction yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan operasional kerja SMMK3L; d. Rekaman atau catatan, yang dianggap perlu sebagai bukti implementasi SMMK3L C.5.2 Penyusunan Dan Pembaharuan Manajemen CV. MITRA KARYA telah menetapkan dokumentasi SMMK3L terdiri dari Level 1 : Pedoman SMMK3L Level 2 : Prosedur (Standard Operating Procedure) Level 3 : Instruksikerja /WI bisaberupagambar,flowchart Level 4 : Catatan/Formulir,Check list, Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal, dll C.5.3 Pengendalian Informasi Terdokumentasi CV. MITRA KARYA memelihara dokumen yang terkait SMMK3L yang dilakukan oleh dokumen control dalam mendistribusikan, pengaksesan, pemeliharaan, pengaturan perubahan, masa berlaku, dan pemusnahan dokumen yang sudah tidak diperlukan. Dokumentasi bersifat rahasia memerlukan izin dari Wakil Manajemen (MR) apabila ada pihak yang ingin memperoleh salinannya. D. Operasi Keselamtan Konstruksi D. Operasi Keselamatan Konstruksi Job Safety Analysis Nama Pekerja Nama Paket Pekerjaan NEGERI 34 Semarang Tanggal Pekerjaan : Umi Hanik : Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah SMP : 150 hari kalender Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan : 1 2 3 Helm/Safety helmet Sepatu/Safety shoes Sarung tangan/Safety gloves Urutan langkah pekerjaan PEKERJAAN PENUTUP ATAP 4 5 6 Rompi keselamtan/Safety vest Lain-Lain :….. Lain-lain : …... ✓ Identifikasi bahaya Pengendalian Penanggung jawab Terjatuh ketika pemasangan Menggunakkan APD sesuai standar, Petunjuk kerja, pengaman alat, ujung besi ditutup papan, Railing, platform, life line, pengaman alat, ujung besi ditutup papan, body harness, full body arrester Pengawas kerja + Petugas KK Semarang, 12 Februari 2022 CV. MITRA KARYA MUKHAROR DIREKTUR ✓ ✓ ✓ D.1 Perencanaan operasi D.1.1 Perencanaan dan pengendalian operasional a. Perusahaan akan melakukan perencanaan secara menyeluruh sebelum memulai sebuah proses kerja baru, termasuk menjamin seluruh potensi bahaya dan aspek lingkungan penting akan dikendalikan, guna memastikan tercapainya tujuan proses kerja baru tersebut. b. Pengendalian operasi menjadi bagian yang penting dari setiap kegiatan, dan operasi perusahaan, termasuk kepada pemasok dan kontraktor perusahaan. D.1.2 Menentukan Persyaratan-Persyaratan Produk Dan Layanan 1. Komunikasi Dengan Pelanggan Perusahaan menjalin komunikasi dengan pelanggan terkait proyek yang akan dikerjakan, meliputi : a. Persyaratan-persyaratan produk atau jasa yang diperlukan meliputi MK3L. b. Setiap perubahan dari kontrak yang disepakati, misal : harga penawaran, perubahan spesifikasi material, dll. c. Ekspektasi atau keluhan pelanggan sebagai umpan balik dilakukan melalui survey kepuasan pelanggan. 2. Menentukan Persyaratan-Persyaratan Terkait Produk Dan Layanan a. Perusahaan melakukan analisa persyaratan-persyaratan yang terkait dengan pekerjaan baik dari pelanggan, pemerintah, maupun internal perusahaan. b. merencanakan dan mengembangkan proses-proses yang diperlukan untuk realisasi produk dan jasa. 3. Meninjau Persyaratan Terkait Produk Dan Layanan Perusahaan menerapkan metode yang tepat untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan yang telah direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, perbaikan dan tindakan perbaikan akan dilaksanakan sesuai kebutuhan. Perusahaan memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk telah dipenuhi sesuai persyaratan pelanggan sebelum dilakukan serah terima dengan pelanggan. Bukti kesesuaian dengan kriteria penerimaan dipelihara. Apabila ditemukan produk yang tidak sesuai, pelepasan produk dan pengiriman barang tidak boleh dilanjutkan sampai produk tersebut telah memenuhi syarat, diperbaiki atau disetujui oleh yang berwenang dan oleh pelanggan. Catatan yang menunjukkan personil yang berwenang melepas pengiriman produk kepada pelanggan dipelihara. D.1.3 Disain Dan PengembanganProduk Dan Layanan CV. MITRA KARYA tidak menerapkan klausul D.1.3 terkait desain dan pengembangan produk dan layanan. D.1.4 Pengendalian Penyedia Produkdan Jasa Eksternal (Subcont&Supplier) Perusahaan mengendalikan seluruh bahaya dan aspek lingkungan pentingmelalui perangkat pengendalian operasi untuk memastikan tercapainya kebijakan, tujuan dan sasaran K3 dan Lingkungan. Pengendalian operasi termasuk kepada pemasok dan kontraktor perusahaan. 1. Umum Perusahaan melakukan evaluasi pemilihan, pemantauan dan evaluasi subcont dan supplier serta menyimpan dokumen tersebut. Dokumen evaluasi subcont disimpan oleh bagian operasional dan evaluasi supplier disimpan oleh bagian purchasing. 2. Jenis dan Tingkat Pengendalian Penyediaan Eksternal Perusahaan mengendalikan subcont & supplier dengan memperhatikan setiap aspek – aspek yang terkait dengan SMMK3L, baik berupa produk barang maupun jasa. Perusahaan menentukan proses verifikasi yang dibutuhkan. 3. Informasi Untuk Penyedia Eksternal Perusahaan mengkomunikasikan persyaratan yang diperlukan kepada subcont & supplier serta memastikan bahwa syarat tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. D.1.5 PelaksanaanProduksi Dan Layanan 1. Perusahaan mengidentifikasi, merencanakan dan melaksanakan proyek berdasarkan pada ketersediaan informasi karaktesristik proyek. 2. Perusahaan memastikan ketersedianya sistem untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proyek. 3. Perusahaan memastikan bahwa sistem pemantauan dan pengukuran dilaksanakan untuk semua proyek. 4. Perusahaan memastikan ketersedianya fasilitas & sarana untuk kebutuhan pelaksanaan operasional proyek. 5. Perusahaan memastikan ketersediaan personel pelaksana proyek yang berkompeten. 6. Perusahaan melakukan validasi terhadap proses pelaksanaan proyek. 7. Perusahaan memastikan ketersediaan prosedur, instruksi kerja, formform untuk memastikan pelaksanaan proyek sesuai dengan perencanaan proyek dan mencegah terjadinya kesalahan pelaksanaan. 8. Perusahaan memastikan produk yang dikirim (diserah-terimakan) kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. D.1.6 Identifikasi Dan Mampu Telusur Perusahaan memastikan bahwa jika terjadi ketidaksesuaian pada pelaksanaan proses pekerjaan yang disampaikan dengan pelanggan dapat ditelusuri, dan dilakukan identifikasi untuk mencegah pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak sesuai. Memelihara catatan sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk konsesi yang diperoleh. Properti Milik Pelanggan Atau Penyedia Eksternal Perusahaan mengidentifikasi, verifikasi, memelihara, dan melaporkan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap barang milik pelanggan/ pihak lain. D.1.7 Pengendalian Output Proses, Produk Dan Layanan Yang TidakSesuai 1. Perusahaan memastikan bahwa produk yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak sesuai. 2. Perusahaan menangani produk yang tidak sesuai dengan cara : a. Melakukan identifikasi dan tindakan untuk mengurangi ketidaksesuaian yang ditemukan. Jika diperlukan, produk yang tidak sesuai bisa disahkan penggunaannya, dilepaskan atau diterima dengan persetujuan oleh yang berwenang atau pelanggan. b. Melakukan tindakan yang sesuai terhadap dampak yang berpotensi bila ketidaksesuaian produk terdeteksi setelah pengiriman atau setelah digunakan. c. Memelihara catatan sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk konsesi yang diperoleh. D.2. Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat Perusahaan telah menetapkan Prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya keadaan darurat seperti potensi terhadap terjadinya kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, tumpahan bahan kimia berbahaya serta situasi kedaan darurat lainnya. Perusahaan menetapkan metode untuk mencegah dan mengurangi risiko K3L yang terjadi. Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat dibuat dan dilakukan uji coba secara berkala atau simulasi dan dilakukan pengkajian dan penyempurnaan khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat. E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi E.1. Pemantauan dan evaluasi Jadwal Inspeksi dan Audit NO Kegiatan 1 Inspeksi keselamatan konstruksi 2 3 Patroli keselamatan konstruksi Audit internal PIC 1 Minggu Ke 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pengawas, Ahli K3 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Konstruksi, Petugas KK Ketua UKK Ketua UKK ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 18 19 20 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 21 ✓ ✓ ✓ ✓ E.1.1 Umum Perusahaan telah merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses peningkatan yang diperlukan untuk : a. Menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan produk. b. Memastikan kesesuaian SMMK3L. c. Meningkatkan terus menerus efektifitas SMMK3L d. Menunjukkan kesesuaian terhadap bahaya K3 dan aspek dampak lingkungan. E.1.2 Kepuasan Pelanggan a. Perusahaan melakukan pemantauan informasi tentang persepsi pelanggan mengenai apakah perusahaan telah memenuhi persyaratan pelanggan. b. Perusahaan telah menetapkan metode dan teknik pengukuran terhadap kepuasan pelanggan Audit internal Untuk menjamin efektifitas penerapan SMMK3L. E.2. Tinjauan manajemen Untuk penyelarasan perkembangan perusahaan, secara berkala CV. MITRA KARYA akan melakukan peninjauan terhadap Pedoman Sistem Manajemen Mutu K3 Dan Lingkungan (SMMK3L) ini dengan tujuan untuk menilai efektifitas dan kesesuaian SMMK3L dalam penerapannya sehingga dapat mengindentifikasi peluang peningkatan dalam penerapan SMMK3L. Manajemen perusahaan meninjau pelaksanaan SMMK3L sesuai dengan ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, OHSAS 18001 : 2007 & PP Nomor 50 Tahun 2012. Manajemen perusahaan melakukan Tinjauan manajemen yang terencana dan mempertimbangkan : 1. Status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya; 2. Perubahan isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan system manajemen mutu termasuk tujuan strategis Perusahaan; 3. Informasi tentang kinerja mutu, termasuk kecenderungan dan indikator terkait: a. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi; b. Hasil pemantauan dan pengukuran; c. Hasil audit; d. Kepuasan pelanggan; e. Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan; f. Kelayakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara efektifitas sistem manajemen mutu; g. Kinerja proses dan kesesuaian produk dan layanan; 4. Efektifitas tindakan yang diambil untuk menangani risiko dan peluang; 5. Peluang potensial yang baru untuk peningkatan berkelanjutan. Output tinjauan manajemen harus mencakup keputusan dan tindakan terkait: a. Peluang peningkatan berkelanjutan; b. Kebutuhan perubahan sistem manajemen mutu, termasuk sumber daya yang dibutuhkan. Manajemen puncak CV. MITRA KARYA melakukan rapat tinjuan manajemen untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan pelaksanaan SMMK3L pada interval waktu yang sudah terencana yaitu minimal 1 (satu) kali dalam setahun dipimpin oleh MR, Pimpinan Bagian dan dihadiri oleh Direksi. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen ini dijelaskan dalam Prosedur Tinjauan Manajemen. E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi E.3.1 Umum Perusahaan berkomitmen menjalankan SMMK3L secara konsisten untuk meningkatkan kinerja perusahaan di semua bagian. E.3.2 Ketidaksesuaian Dan Tindakan Koreksi Perusahaan memastikan bahwa setiap terjadi ketidaksesuaian pada penerapan SMMK3L, seperti : terjadi insiden, kecelakaan selalu dilaporkan, ditangani dan dilakukan analisa penyebab ketidaksesuaian dan diambil langkah perbaikan untuk memastikan hal-hal tersebut tidak terulang kembali. Untuk pengendalian ketidaksesuaian ini maka manajemen telah menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. E.3.3 Peningkatan Berkelanjutan 1. Perusahaan secara terus menerus meningkatkan SMMK3L berdasarkan kebijakan dan sasaran Mutu-K3-Lingkungan, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen. 2. Perusahaan melakukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab potensial ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya kembali. Tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan harus sesuai dengan penyebab atau akar masalah dan dampak potensial yang mungkin terjadi. Semarang, 12 Februari 2022 CV. MITRA KARYA MUKHAROR DIREKTUR