Safety Talk Confined Space adalah : • area kerja atau ruangan yang akses masuk atau keluar dari/ke ruangan tersebut sangat terbatas, • kemungkinan mengandung gas-gas yang berbahaya dan beracun, • kemungkinan adanya bahaya-bahaya kebisingan, suhu extrim, ruang kerja yang sempit, dan adanya peralatan-peralatan operasi. Beberapa definisi mungkin berbeda tetapi 3 hal tersebut diatas akan membantu meng-identifikasi Confined Space. Di Pabrik Petrokimia atau Kilang Minyak seperti TPPI, yang termasuk Confined Space diantaranya : Tanki, Vessels, Pipa. Saluran Air, Parit, Gorong-gorong. Ruang yang kurang/tidak ber-ventilasi, Lubang galian tanah juga termasuk sebagai Confined Space. Harus waspada khususnya bila bekerja disuatu ruangan dengan ventilasi yang kurang baik dan : • menggunakan peralatan engine/mesin (welding machine misalnya) karena gas buang dari engine tersebut bisa menghasilkan gas-gas yang beracun (seperti CO), • menggunakan material yang bisa menghasilkan uap (vapor) yang beracun atau explosive (bahan pelarut cat misalnya), • melakukan aktivitas welding karena dari aktivitas welding tersebut bisa menghasilkan gas-gas yang kemungkinan bisa berbahaya/beracun. Gas-gas ini bisa mencederai sampai bisa membunuh tidak hanya para pekerjanya saja tetapi juga merekamereka yang mencoba untuk menyelamatkan pekerjanya. Hal yang pertama sekali yang harus dilakukan sebelum masuk ke dalam ruangan Confined Space adalah mengukur Atmospheric Hazard (melakukan Gas Test) dari ruangan tersebut. Jenis-jenis Atmospheric Hazard diantaranya : a) b) c) d) Flammable dan Explosive Toxic Oxygen-deficient Oxygen-enriched : : : : LEL H2S, CO, Benzene dll O2 < 18% O2 > 23% a) Flammable dan Explosive (LEL) bisa berasal dari : Uap (vapor) dari Hydrocarbon, bisa juga berasal dari tanki bensin yang bocor misalnya. LPG Propane Gas (vapor) dari bahan pelarut untuk cat, re-finishing dll. b) Toxic bisa berasal dari : H2S (Hidrogen Sulfida), Benzene, CO (Carbon Monoksida) dari knalpot engine, Gas (vapor) dari bahan pelarut untuk cat, re-finishing dll. Confined Space Page 1 Safety Talk c) Oxygen-deficient (O2 < 18%) bisa diakibatkan dari : Oksigen dalam Confined Space digantikan oleh gas-gas lain seperti Nitrogen, Akibat adanya proses pembakaran sehingga konsentrasi Oksigen berkurang, Adanya proses pembusukan oleh bakteri dll. Bernapas dalam ruangan yang kurang oksigen (Oxygen-deficient) dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran, kehilangan koordinasi, dan kesulitan dalam mengambil keputusan. d) Oxygen-enriched (O2 > 23%) bisa diakibatkan dari : Kebocoran selang atau silinder oksigen. Ruangan dengan Oxygen-enriched bisa berakibat bahan-bahan combustible menjadi sangat mudah terbakar / explosive, LEL dari suatu flammable gas menjadi bergeser lebih mudah terbakar / explosive. Gas Test harus dilakukan diseluruh tingkat ruangan karena ada gas-gas yang lebih ringan dari udara akan menumpuk diatas ruangan dan ada gas-gas yang lebih berat dari udara akan menumpuk dibawah ruangan. Gas Test harus dilakukan lagi setelah ditinggal untuk istirahat (istirahat makan siang misalnya), karena Atmospheric Hazard bisa berkembang tanpa peringatan, banyak gas-gas berbahaya tanpa bau, tanpa rasa dan tanpa warna. Bila hasil Gas Test mengindikasikan adanya Atmospheric Hazard, jangan sekali-kali masuk kedalam ruangan tersebut sampai dilakukan blowing dengan udara/ventilasi sehingga hasil Gas Test menunjukkan tidak berbahaya. Blowing dengan udara/ventilasi dan Gas Test harus dilanjutkan selama seseorang berada di ruang Confined Space tersebut. Jika ruang tidak memiliki ventilasi yang memadai dan tidak memungkinkan untuk dilakukan blowing dengan udara, maka seseorang diperbolehkan masuk ke dalam Confined Space tersebut hanya jika : Memakai alat perlindungan pernapasan yang sesuai (misalnya SCBA) dan memakai body-harness yang diikat dengan tali (Lifeline), sementara diluar Confined Space seseorang yang terlatih (Standby-man) memegang tali tersebut. Standby-man juga harus di diperlengkapi juga dengan alat perlindungan pernapasan. Memiliki alat komunikasi dengan Standby-man. Confined Space Page 2 Safety Talk Jangan pernah mencoba untuk menyelamatkan seorang pekerja dalam ruang Confined Space kecuali Anda telah dilatih dan diperlengkapi dengan peralatan yang memadai. Banyak pekerja yang tidak terlatih dan tidak diperlengkapi dengan peralatan yang cukup memadai mencoba untuk menyelamatkan teman-teman mereka tetapi akhirnya ikut menjadi korban. Selain Atmospheric Hazard, ruang Confined Space juga kemungkinan mengandung beberapa sumber bahaya fisik seperti : Bahaya listrik, Bahaya yang berasal dari peralatan putar operasi (agitator atau mixer misalnya), Bahan-bahan berbahaya lainnya (selain bahan mudah terbakar/meledak, bahan beracun) seperti Uap Panas (Steam), padatan seperti butiran Catalyst, Desiccant dll. Apa yang harus kita lakukan untuk mengontrol beberapa bahaya fisik tersebut? Isolasi ruang Confined Space dengan memutuskan jalur pipa dari setiap bahan tersebut dengan memasang blind atau spade; atau setiap valve dari setiap bahan tersebut ditutup dan di-Lock Close serta dipasang Tag sehingga tidak akan bisa dibuka kembali sementara kita bekerja di dalam. Periksa dan lakukan assessment untuk memastikan tidak adanya bahaya seperti butiran Catalyst atau Desiccant yang bisa meluncur, menggeser, dan mengubur personnel didalam Confined Space. Putus semua kabel listrik (Lockout) untuk peralatan-peralatan listrik, hidrolik, pneumatik yang bisa secara tiba-tiba berputar, menggulung atau drop di dalam ruang Confined Space. Ganjal atau amankan peralatan yang bisa bergerak karena gravitasi. Lakukan perencanaan khususnya untuk proses penyelamatan jika terjadi emergency (kebakaran atau explosion) di dalam Confined Space dan dilakukan drill untuk memastikan semua personnel paham akan apa yang harus dilakukan, serta untuk memastikan akses keluar sudah memadai. - Selalu gunakan work permit (Confined Space Entry Permit) - Confined Space Page 3