FM-BINUS-AA-FPU579/R3 BINUS University Semester: Odd/ Even*) Period: 1/ 2 *) Academic Year: 2021/2022 BINUS ONLINE LEARNING Graduate Program Undergraduate Program Final Exam Others Exam: Faculty / Dept. : Binus Online Learning/Information Systems Course : ISYS6521035 - Knowledge Management Student ID : 2201863180 Fundamental Day/ Date : Senin – Senin/ 14 – 21 Febuari 2022 Name : Muhammad Sidiq BULC : Jakarta, Bekasi, Makassar, Malang, Medan, Rakhmansyah Samarinda, Semarang Class : MGBA, MFBA Time : 00.00 – 12.00 WIB Signature : Exam Feature : Open/ Close Books*) Equipment : Exam Booklet / Calculator / Laptop ) ) Strikethrough the unnecessary items Please insert this test paper into the exam booklet and submit both documents after the test!!! The penalty for CHEATING is DROP OUT!!! PETUNJUK UJIAN i. ii. iii. iv. v. Jawablah setiap pertanyaan yang berada pada bagian PERTANYAAN UJIAN di bawah ini Jawaban diketik rapi pada halaman JAWABAN UJIAN dibawah ini Hindari plagiat/copy paste dengan melakukan paraphrasing serta mencantumkan sumber referensi jika anda menggunakan sumber tertentu sebagai referensi dalam menjawab soal-soal ujian. Jawaban dikumpulkan paling lambat tanggal 21 Febuari 2022 dalam bentuk file dan submit melalui portal ujian Format file Jawaban adalah : KodeMatakuliah-Nama Matakuliah-NIM.pdf Contoh : ISYS6521035- Knowledge Management Fundamental-2012345678.pdf RUBRIK PENILAIAN SKOR : % dari Bobot LO Level Bobot KONTEN / ELEMEN LO1 Comprehension 15 Element of Knowledge Managemen Menjelaskan keterkaitan konten secara holistik, disertai contoh dan ilustrasi yang mendukung. Penjelasan terhadap konten lengkap, namun tidak menjelaskan hubungan antar konten yang tersirat. Penjelasan konten singkat , tidak ada bukti yang mendukung i. KM Process ii. KM Model Solution menunjukkan klasifikasi elemen, menjelaskan hubungan dan memberikan identifikasi terstruktur dengan didukung data yang rasional dan persuasif Solusi menunjukkan klasifikasi elemen, hubungan antar elemen, dan terstruktur, didukung data secara rasional Solusi menunjukkan klasifikasi elemen yang minimal, tidak ada hubungan antara elemen dan hubungan antar terstruktur Knowledge Application Solusi baru dapat diterapkan mencakup semua elemen; dikomunikasikan kepada audiens dengan cara yang unik dan efektif Solusi baru dapat diterapkan dan mencakup elemen penting; solusi dikomunikasikan kepada audiens yang tepat. Solusi tidak ada kebaruan, beberapa elemen penting tidak ada, solusi tidak dapat diterapkan, tidak dikomunikasikan dengan jelas. i. Organizational Learning ii. Organizational Culture and Leadership Solution menunjukkan klasifikasi elemen, menjelaskan hubungan dan memberikan identifikasi terstruktur dengan didukung data yang rasional dan persuasif Solusi menunjukkan klasifikasi elemen, hubungan antar elemen, dan terstruktur, didukung data secara rasional Solusi menunjukkan klasifikasi elemen yang minimal, tidak ada hubungan antara elemen dan hubungan antar terstruktur KM Strategy KM Resources KM Careers and Skills Solusi baru dapat diterapkan mencakup semua elemen; dikomunikasikan kepada audiens dengan cara yang unik dan efektif Solusi baru dapat diterapkan dan mencakup elemen penting; solusi dikomunikasikan kepada audiens yang tepat. Solusi tidak ada kebaruan, beberapa elemen penting tidak ada, solusi tidak dapat diterapkan, tidak dikomunikasikan dengan jelas. LO2 Analysis 20 LO2 Aplication 20 LO3 Analysis 20 LO4 Application 25 3 : 71 – 100 2 : 51 – 70 1 : 0 - 50 NILAI Skor x bobot 1 2 TOTAL NILAI UJIAN SGR| Page 1 of 4 3 4 5 FM-BINUS-AA-FPU579/R3 PERTANYAAN UJIAN Bacalah penggalan kasus berikut untuk mengerjakan soal nomor 1-5 PT Pertamina Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya. Visi dan Misi Visi: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi: Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga energi baru dan terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi. Penerapan Knowledge Management pada PT Pertamina Berdasarkan Indonesia Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study, Pertamina memiliki keunggulan dalam mengembangkan budaya perusahaan berbasis pengetahuan, inovasi atau menghasilkan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan, memaksimalkan modal intelektual perusahaan, dan knowledge sharing atau menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif. Budaya berbasis pengetahuan pada Pertamina berdasarkan visi-misi perusahaan, yaitu ‘Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia’. Untuk mengembangkan energi selain minyak dan gas Pertamina harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu mengenai energi lain seperti energi panas bumi, Coal Bed Methane (CBM), sehingga Knowledge Management memainkan peran penting. Knowledge Management pertama kali diterapkan Pertamina pada tahun 2008 yang dikelola oleh Tim Knowledge Management Pertamina (KOMET). Dengan bertumpu pada empat komponen yang berperan dalam strategi perubahan, yaitu pedoman, infrastruktur, people dan kepemimpinan. Pertamina menciptakan sistem pengelolaan program inovasi melalui kegiatan Continuous Improvement Program (CIP) dengan menerapkan prinsip (DELTA) Delapan Langkah Tujuh Alat dan PDCA (Plan-Do-Check-Action). Pengelolaan CIP dilakukan oleh person in charge (PIC) dengan kegiatannya yang terdiri dari pelatihan CIP, rencana pelaksanaan Forum Presentasi, hingga pelaksanaan audit CIP. Pada setiap tahunnya Pertamina mengadakan Forum Inovasi sebagai puncak pelaksaan forum prestasi CIP di seluruh UNIT/Region/Anak Perusahaan. SGR| Page 2 of 4 FM-BINUS-AA-FPU579/R3 Pertamina mendefinisikan modal intelektual dalam tiga kategori, yaitu pertama, Human Capital dengan melakukan evaluasi dan monitoring melalui Talent pool serta diskusi melalui Community of Practice (CoP). Kedua, Enterprise Capital melalui Sistem Tata Kerja (STK), sistem manajemen, HAKI dan pengelolaan asset pengetahuan. Terakhir, Customer Capital, setiap tahunnya Pertamina menyelenggarakan customer loyalty dan customer satisfaction survey. Dengan adanya modal intelektual Pertamina mampu meningkatkan bisnisnya pada energi panas bumi, mengakuisisi beberapa blok di dalam negeri, dan bermain di Coal Bed Methane (CBM). Selain itu Pertamina memfasilitasi sharing knowledge melalui aktivitas yang diselenggarakan oleh KOMET yang terbagi menjadi aktivitas online dan offline. Untuk kegiatan offline dapat berupa forum atau media. Sedangkan untuk online dengan sistem informasi terintegrasi yang bernama Portal KOMET. Dampak Positif Penerapan Knowledge Management di Pertamina Perkembangan bisnis yang semakin dinamis menjadikan perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lain. PT Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melakukan pengelolaan dan penjualan terhadap minyak dan gas. Saat ini Pertamina bukanlah satu-satunya perusahaan yang melakukan pengelolaan terhadap minyak dan gas, persaingan kini kian bertambah dan semakit ketat. Selain itu, transformasi visi Pertamina untuk “menjadi perusahaan energi kelas dunia” ini telah mendorong Pertamina untuk melakukan perubahan dan perbaikan di berbagai bidang. Hal tersebut menuntut Pertamina untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi untuk mewujudkan visi tersebut, sehingga Pertamina menyadari perlunya mempersiapkan strategi yaitu salah satunya dengan strategi implementasi knowledge management untuk mengatasi kesenjangan antara strategi dan pengetahuan. Pencapaian yang terus meningkat tersebut menunjukkan implementasi knowledge management di Pertamina ini sangat baik. Penerapan knowledge management ini akan membentuk habit karyawan yang awalnya enggan dan sulit untuk berbagi pengetahuan kini menjadi karyawan yang mau belajar dan berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) secara berkelanjutan.Implementasi knowledge management Pertamina akan mengasah kreativitas karyawan Pertamina untuk menghasilkan inovasi-inovasi, karyawan juga semakin kompeten, serta perusahaan yang semakin berkembang dengan cepat. Dengan karyawan yang telah memiliki habit mengakses dan berbagi pengetahuan secara berkelanjutan ini akan membentuk organisasi pembelajar yang akan mendorong organisasi dalam hal ini PT Pertamina mencapai tujuan dan sasaran organisasinya. Selain itu, citra PT Pertamina di dunia bisnis dan di masyarakat juga akan baik seiring dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh PT Pertamina, dimana prestasi PT Pertamina hanya dapat diraih apabila SDM nya berkualitas dan kompeten, salah satu cara untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan kompeten adalah dibentuk dengan penerapan manajemen penge Hambatan dan Strategi Penerapan Knowledge Management pada PT Pertamina. Penerapan manajemen pengetahuan pada PT Pertamina dikenal dengan Knowledge Management Pertamina atau KOMET. Dalam menerapkan knowledge management PT Pertamina bertumpu pada empat komponen yang berperan dalam strategi perubahan, yaitu pedoman, infrastruktur, people dan kepemimpinan. Pertamina memiliki keunggulan dalam mengembangkan budaya perusahaan berbasis pengetahuan, inovasi atau menghasilkan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan, memaksimalkan modal intelektual perusahaan, dan knowledge sharing atau menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif. Penerapan knowledge management ini akan membentuk habit karyawan yang awalnya enggan dan sulit untuk berbagi pengetahuan kini menjadi karyawan yang mau belajar dan berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) secara berkelanjutan. Implementasi knowledge management Pertamina akan mengasah kreativitas karyawan Pertamina untuk menghasilkan inovasi-inovasi, karyawan juga semakin kompeten, serta perusahaan yang semakin berkembang dengan cepat. Sharing pengetahuan di Pertaminan juga dilakukan dengan online, dimana sharing ini dikelola oleh KOMET. Dengan adanya sharing pengetahuan secara online, mengahasilkan berbagi pengetahuan secara merata dan menjangkau semua pihak di Pertamina. (Sumber: https://www.kompasiana.com/nazlifahsiti/54f91baea33311ac048b45e4/penerapan-knowledgemanagement-pada-pt-pertamina-persero?page=all) Berdasarkan kasus diatas, jawablah pertanyaan berikut : Soal 1: Sebutkan dan jelaskan lingkungan (environment) yang mendorong dalam mengembangkan Knowledge Management pada kasus diatas! (15) SGR| Page 3 of 4 FM-BINUS-AA-FPU579/R3 Soal 2: Model Nonaka dan Takeuchi KM berfokus pada pengetahuan spiral yang menjelaskan transformasi pengetahuan tacit menjadi pengetahuan eksplisit dan kemudian kembali lagi sebagai dasar bagi individu, kelompok, dan inovasi organisasi dan belajar. Identifikasikan Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge yang akan digunakan dalam pembuatan sistem Knowledge Management! (20) Soal 3: Berdasarkan kasus di atas petakan ke dalam KM Cycle The Meyer and Zack (1996)!! (20) Soal 4: Dalam Level Budaya suatu organisasi, Dua level, yaitu asumsi dan nilai-nilai, mewakili konten dari apa yang kita sebut sebagai area ekspresi organisasi atau budaya ekspresif. Tolong anda jelaskan bagaimana kedua hal tersebut diterapkan pada kasus diatas? (20) Soal 5: a. Menurut (Hecht et al, 2011) proses implementasi KMS yang sukses memiliki 3 tahap yaitu adopsi, penerimaan dan asimilasi, tolong Anda jelaskan bagaimana tahapan tersebut dilakukan beradasarkan contoh kasus diatas? b. Jelaskan strategi yang dilakukan oleh Pertamina sehingga berhasil dalam melakukan implementasi Knowledge Management! (25) SGR| Page 4 of 4 FM-BINUS-AA-FPU579/R3 JAWABAN UJIAN