Bagian dari 10 orang bodoh yang sukses Akuntansi sebagai Sistem Informasi dan Persamaan Dasar Akuntansi “Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran tiap transaksi yang dinyatakan dalam nilai uang. Tiap transaksi dicatat kemudian hasilnya digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan.” American Institute of Certified Public Accountans - AICPA. Kata Kunci: • Aset • Bidang akuntansi • Laporan Posisi Keuangan • Ekuitas • Liabilitas • Etika profesi akuntan • Pengguna eksternal • Kualitas informasi akuntansi • Pengguna internal • Laporan Arus Kas • Persamaan dasar • Laporan Keuangan akuntansi • Laporan Laba Rugi • Prinsip dasar • Laporan Perubahan Ekuitas Keuangan akuntansi I. Akuntansi sebagai Sistem Informasi informasi haruslah diolah dan disajikan berkala dan sistematis mulai dokumen sumber transaksi, proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai pelaporan, sehingga menghasilkan informasi (laporan keuangan) tepat waktu, dapat dipercaya, bermanfaat, serta memiliki akurasi yang wajar. Tahapan akuntansi. 1. Tahap identifikasi dan pengukuran 2. Tahap pencatatan dan penggolongan 3. Tahap pengikhtisaran 4. Tahap pelaporan Pembukuan vs Akuntansi Pembukuan: pencatatan data perusahaan dengan cara tertentu. Akuntansi berhubungan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan berdasarkan data, dan penafsiran atas laporan. Pengertian Sistem Informasi sebagai serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan kemudian diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna, fokus menyediakan informasi untuk eksternal berorientasi masa silam dengan jangka waktu tertentu (informasi akuntansi disusun berdasarkan data yang sudah terjadi, didukung bukti transaksi), disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. A. Pemakai Informasi Akuntansi 1. Pihak internal perusahaan Pihak internal perusahaan itu meliputi pimpinan (manajer dan direktur) beserta jajaran manajemennya. 2. Pihak eksternal perusahaan a. Pemilik perusahaan b. Karyawan c. Kreditor d. Pemerintah e. Investor f. Serikat pekerja g. Supplier h. Masyarakat B. Kualitas Informasi Akuntansi 1. Dapat dipercaya (Andal) 2. Dapat dipahami 3. Dapat dibandingkan 4. Materialitas 5. Relevan 6. Perbandingan antara manfaat dan biaya Karakteristik informasi akuntansi tersebut meliputi: 1. Relevansi a. Nilai Prediksi (Predictive Value) b. Nilai Umpan Balik (Feedback Value) c. Tepat Waktu (Timesliness) 2. Reliabilitas 3. Komparabilitas 4. Konsistensi C. Bidang-bidang Akuntansi 1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) 2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing) 3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) 4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) 5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) 6. Akuntansi Penganggaran (Budgeting) 7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) 8. Akuntansi Syariah (Syariah Accounting) 9. Sistem Akuntansi (Accounting System) D. Profesi Akuntan 1. Akuntan Pendidik 2. Akuntan Publik 3. Akuntan Internal 4. Akuntan Pemerintah E. Etika Profesi Akuntan 1. Tanggungjawab profesi 2. Integritas 3. Objektivitas 4. Kompetensi dan kehati-hatian profesional 5. Kerahasiaan 6. Perilaku profesional dan standar teknis F. Prinsip Dasar Akuntansi 1. Prinsip Harga Pokok (Cost Principle) 2. Prinsip Pendapatan (Revenue Principle) 3. Prinsip Penandingan (Matching Principle) 4. Prinsip Objektivitas (Objectivity Principle) 5. Prinsip konsistensi (Consistency Principle) 6. Prinsip Pengungkapan (Disclosure Principle) 7. Prinsip Kehati-hatian (Conservatism Principle) 8. Prinsip Materialitas (Materiality Principle) 9. Prinsip Kesatuan Usaha (Business Entity Principle) 10. Prinsip Kelangsungan Usaha (Going Concern Principle/Continuity Principle) 11. Prinsip Dasar Keuangan (Monetary Principle) 12. Prinsip Periode Akuntansi (Time Period Principle) II. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi menggambarkan posisi keseimbangan antara aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik. Aset (Assets) SAK (2012: 9), aset (dahulunya aktiva) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. 1. Aset Lancar (Current Assets) 2. Aset Tetap (Fixed Assets) 3. Aset Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets) 4. Aset lain-lain A. Liabilitas (Liabilities) SAK (2012: 9) liabilitas (dahulu kewajiban) adalah utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. 1. Liabilitas lancar: utang usaha (account payable), wesel bayar (notes payable), pendapatan diterima di muka, dan beban yang masih harus dibayar. 2. Liabilitas tidak lancar atau liabilitas jangka panjang (long-term liabilities) utang hipotik (mortgage payable) dan utang obligasi (bond payable). B. Ekuitas (Owner’s Equity) Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Perusahaan perorangan, ekuitas pemilik dilaporkan secara tunggal dengan menggunakan akun modal (capital), misalnya Modal Annisa (Annisa, Capital). Seperti kalian ketahui kreditor memiliki prioritas legal yang lebih tinggi terhadap aset perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga kewajiban terhadap kreditor terlebih dahulu harus diselesaikan, baru sisanya bisa diklaim oleh pemilik perusahaan (hak residual). Contoh ekuitas lain; modal saham (capital stock) dan laba ditahan (retained earning). Persamaan akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem berpasangan (double entry). Setiap transaksi sesuai dengan prinsip berpasangan dicatat dalam dua lajur akun yang terkait, sehingga hasil persamaan akuntansi selalu menunjukkan keseimbangan. Aset (harta) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan. Jika hak/klaim atas kekayaan itu adalah pemilik perusahaan sendiri, maka dapat ditulis persamaan sebagai berikut. ASET = EKUITAS Selain berasal dari pemilik, hak/klaim atas kekayaan ada yang berasal dari pihak lain (kreditor) yang dikelompokkan ke dalam liabilitas (kewajiban/utang), dengan demikian bentuk persamaannya sebagai berikut. ASET = LIABILITAS + EKUITAS Persamaan di atas disebut dengan persamaan akuntansi (accounting equation). Rumusan tersebut sifatnya baku (mutlak), dimana liabilitas harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum ekuitas, ini mengandung makna bahwa kreditor memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa harta yang masih ada barulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham. III. Analisis Transaksi dan Pencatatan dalam Persamaan Dasar Akuntansi Transaksi adalah peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan, baik internal maupun eksternal yang memengaruhi posisi keuangan (aset, liabilitas, dan ekuitas). Jenis-jenis Transaksi Keuangan 1. Menurut lingkupnya atau pihak yang terlibat a. Transaksi internal b. Transaksi eksternal 2. Menurut sumbernya a. Transaksi modal 1) Setoran modal 2) Pengambilan pribadi 3) Penghasilan atau pendapatan 4) Beban atau biaya b. Transaksi usaha (pembelian aset lancar, aset tetap, dan memperoleh pinjaman dari bank). A. Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Akuntansi Perubahan aset diikuti dengan perubahan aset lain dalam jumlah yang sama. 1. Perubahan aset diikuti dengan perubahan liabilitas atau sebaliknya dalam jumlah yang sama. Misalnya transaksi pembelian aset secara kredit, pembayaran utang, atau menerima pinjaman uang dari kreditor. 2. Perubahan aset diikuti dengan perubahan ekuitas (modal) dalam jumlah yang sama. Misalnya transaksi investasi oleh pemilik, penerimaan pendapatan, pembayaran beban, dan penarikan modal oleh pemilik. 3. Perubahan aset diikuti dengan perubahan piutang dan ekuitas (modal) dalam jumlah yang sama. B. Pencatatan Transaksi ke Dalam Persamaan Akuntansi Persamaan dasar akuntansi dengan langkah-langkah berikut. 1. Siapkan tabel/format persamaan akuntansi yang diperlukan. 2. Tulis judul di atas tabel persamaan akuntansi yang memuat nama perusahan, persamaan akuntansi, dan tanggal periode akuntansi. 3. Tulis judul pada tiap kolom tabel mulai dari tanggal, jenis aset, jenis liabilitas, ekuitas, dan keterangan. 4. Identifikasi setiap transaksi, dan tentukan pengaruhnya terhadap aset, liabilitas, atau ekuitas. 5. Catat pada tabel persamaan akuntansi di kolom yang sesuai dengan pengaruh transaksi. 6. Untuk mengetahui keseimbangan persamaan akuntansi, jumlah aset (harta) harus sama dengan liabilitas + ekuitas. Transaksi A (penyetoran modal oleh pemilik) Bu Linda menyetorkan uang tunai (dalam nilai ribu rupiah) sebagai modal awal “Linda Taylor” sebesar Rp8.000,00. Pengaruh transaksi ini adalah bertambahnya aset perusahaan dalam bentuk kas sebesar Rp8.000,00. Pada sisi lain, ekuitas (modal) bertambah dengan jumlah yang sama. Bentuk persamaan akuntansi “Linda Taylor” menjadi sebagai berikut. Transaksi (A) Saldo akhir Aset Kas + 8.000 8.000 = Liabilitas + Ekuitas Modal Linda + 8.000 8.000 Transaksi B (perolehan pinjaman) “Linda Taylor” meminjam uang kepada bank sebesar Rp10.000,00. Pengaruh transaksi ini, uang kas dalam perusahaan bertambah dengan Rp10.000,00, sehingga menjadi Rp18.000,00. Di lain pihak, muncul utang bank sebesar Rp10.000,00. Bentuk persamaan akuntansi “Linda Taylor” menjadi sebagai berikut. Transaksi Saldo awal (B) Saldo akhir Aset Kas 8.000 + 10.000 18.000 = Liabilitas Utang Bank + Ekuitas Modal Linda 8.000 + 10.000 10.000 8.000 Transaksi C (pembelian mesin jahit) Dikeluarkan uang untuk pembelian mesin jahit sebesar Rp14.800,00. Transaksi ini menyebabkan aset di satu sisi bertambah berupa mesin jahit Rp14.800,00 dan aset di sisi lain, yaitu kas berkurang Rp14.800,00. Perubahan komposisi aset tidak mengubah jumlah aset dalam hal ini tetap sebesar Rp18.000,00. Unsur dalam persamaan sebelum adanya transaksi, dampak dari transaksi, dan saldo setelah transaksi adalah sebagai berikut. Aset Transaksi Kas + = Mesin Jahit Liabilitas Utang Bank + Ekuitas + Modal Linda Saldo awal (C) Saldo akhir 18.000 - 14.800 3.200 + 14.800 14.800 10.000 8.000 10.000 8.000 Transaksi D (pembelian perlengkapan) Selama bulan itu “Linda Taylor” membeli dari berbagai tempat: minyak pelumas mesin, benang jahit, dan bermacam-macam perlengkapan lain seharga Rp1.500,00. Pembelian ini dibayar tunai Rp1.000,00 dan sisanya secara kredit Rp500,00. Transaksi ini mengakibatkan aset, yaitu kas berkurang Rp1.000,00 dan perlengkapan, bertambah Rp1.500,00. Di sisi lain, liabilitas yaitu utang usaha bertambah Rp500,00. Pengaruhnya dalam persamaan akuntansi seperti terlihat di bawah ini. Aset Transaksi Kas + Perlengkapan + Saldo awal 3.200 (D) 1.000 + 1.500 Saldo akhir 2.200 1.500 Mesin Jahit Liabilitas = Utang Utang + Usaha Bank + Ekuitas Modal + Linda 14.800 10.000 8.000 10.000 8.000 + 500 14.800 500 Transaksi E (pengembalian utang) Selama bulan itu utang yang dibayar adalah sebesar Rp60,00. Akibat dari transaksi ini adalah berkurangnya aset, dalam hal ini kas, dan berkurangnya liabilitas, yaitu utang usaha. Pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut. Aset Transaksi Saldo awal (E) Saldo akhir Kas 2.200 + Perlengkapan + 1.500 Mesin Jahit 14.800 - 60 2.140 Liabilitas = Utang Utang + Usaha Bank 500 + Ekuitas Modal + Linda 10.000 8.000 10.000 8.000 - 60 1.500 14.800 440 Transaksi F (penerimaan pendapatan) Selama bulan pertama kegiatannya, “Linda Taylor” memperoleh pendapatan jasa menjahit sebesar Rp1.600,00, diterima tunai Rp1.000,00 dan sisanya secara kredit. Pengaruh transaksi ini terhadap aset adalah bertambahnya kas sebesar Rp1.000,00 dan bertambahnya piutang usaha Rp600,00. Sedangkan di sisi ekuitas, modal pemilik bertambah sejumlah Rp1.600,00. Pendapatan dianggap sebagai penambahan atas modal sedangkan beban diperlakukan sebagai pengurang atas pendapatan, dengan demikian akan mengurangi modal. Dalam persamaan akuntansi pengaruh penerimaan kas untuk jasa yang diberikan adalah sebagai berikut. Aset Transaksi Saldo awal (F) Saldo akhir Liabilitas + Ekuitas Piutang Utang Utang Perlengkapa Mesin = Modal Kas + usaha + + Usah + Bank + n Jahit Linda a 10.00 2.140 1.500 14.800 440 8.000 0 + + 1.600 + 600 1.000 10.00 3.140 600 1.500 14.800 440 9.600 0 Transaksi G (pembayaran beban) Beban yang dibayarkan selama bulan adalah sebagai berikut: gaji karyawan Rp350,00, listrik Rp100,00, serba-serbi Rp50,00. Total beban adalah Rp500,00. Pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi adalah berkurangnya kas dan modal, seperti yang digambarkan berikut ini. Transaksi Saldo awal (G) Saldo akhir Kas 3.140 Aset Piutang Perlengkapa Mesin + usaha + + n Jahit 600 1.500 600 1.500 - 500 2.640 Liabilitas + Ekuitas Utang Utang = Modal Usah + Bank + Linda a 10.00 14.800 440 9.600 0 - 350 - 100 - 50 10.00 14.800 440 9.100 0 Transaksi H (pengakuan beban) Pada akhir bulan, nilai perlengkapan yang masih tersisa Rp1.400,00. Ini berarti sejumlah Rp100,00 (Rp1.500,00–Rp1.400,00) telah dipakai dalam kegiatan perusahaan. Pemakaian perlengkapan untuk kegiatan usaha merupakan salah satu dari transaksi intern. Walaupun tidak berhubungan dengan pihak luar, kejadian ini perlu dicatat karena perlengkapan yang habis dipakai merupakan aset yang dikorbankan bersama jasa lainnya yang diserahkan kepada pelanggan. Dengan kata lain merupakan biaya yang berhubungan secara langsung dengan pendapatan. Oleh karena itu harus diakui sebagai beban. Pengaruhnya terhadap persamaan adalah pengurangan aset yaitu perlengkapan dan pengurangan ekuitas dalam hal ini modal masing-masing sebesar Rp100,00, ini digambarkan sebagai berikut. Aset Transaksi Saldo awal (H) Saldo akhir Liabilitas + Ekuitas Piutang Utang Utang Perlengkapa Mesin = Modal Kas + usaha + + Usah + Bank + n Jahit Linda a 10.00 2.640 600 1.500 14.800 440 9.100 0 - 100 -100 10.00 2.640 600 1.400 14.800 440 9.000 0 Transaksi I (pengembalian utang) Bu Linda mengangsur pinjaman kepada bank sebesar Rp300,00. Pengaruh transaksi ini adalah aset, yaitu kas dan liabilitas dalam hal ini utang bank, berkurang dengan jumlah yang sama. Akibat transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut. Aset Transaks i Saldo awal (I) Saldo akhir Kas 2.640 + = Piutang Perlengkapa Mesin usaha + + n Jahit 600 1.400 14.800 600 1.400 14.800 - 300 2.340 Liabilitas + Ekuitas Utang Utang Modal Usah + Bank + Linda a 10.00 440 9.000 0 - 300 440 9.700 9.000 Transaksi J (pengambilan pribadi) Pada akhir bulan, Bu Linda mengambil uang Rp200,00 dari perusahaan untuk keperluan pribadinya. Transaksi ini menyebabkan turunnya aset yaitu kas dan ekuitas dalam hal ini modal. Pengambilan ini bukan merupakan beban perusahaan dan tidak boleh dimasukkan pada waktu menetapkan laba bersih perusahaan. Pengaruh pengambilan uang Rp200,00 digambarkan sebagai berikut. Aset = Liabilitas + Ekuitas Transaks i Saldo awal (J) Saldo akhir Kas Piutang Perlengkapa Mesin + usaha + + n Jahit 2.340 600 1.400 Utang Utang Modal Usah + Bank + Linda a 14.800 440 9.700 9.000 - 200 2.140 - 200 600 1.400 14.800 440 9.700 8.800 Catatan-catatan yang dibuat “Linda Taylor” tersebut diikhtisarkan dalam bentuk tabelaris seperti terlihat pada Tabel 1.1. Setiap transaksi ditandai dengan huruf dan saldo tiap-tiap pos diperlihatkan segera setelah terjadinya transaksi. Pengamatan berikut (yang berlaku untuk semua jenis usaha) perlu diperhatikan: 1. Pengaruh setiap transaksi dapat dinyatakan dalam penambahan dan/atau pengurangan dua atau lebih pos dalam persamaan akuntansi. 2. Persamaan akuntansi harus selalu seimbang. C. Laporan Keuangan Berdasarkan Persamaan Akuntansi Pada akhir bulan Bu Linda ingin mengetahui, apakah terjun dalam usaha menjahit merupakan jalan yang baik baginya. Untuk mengetahui hal ini ia harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Bagaimana hasil usaha saya selama sebulan terakhir ini (berapa laba yang saya peroleh?). 2. Bagaimana posisi keuangan perusahaan saya pada akhir bulan ini? (berapa kekayaan yang tertanam di perusahaan dan dalam bentuk apa serta berapa utang dan modal saya?). 3. Berapa besar pertambahan modal saya selama sebulan? 4. Berapa besar kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas yang saya lakukan selama sebulan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, “Linda Taylor” perlu membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada Bu Linda sebagai pemilik maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan misalnya bagi pemerintah (dalam menetapkan pajak penghasilan) dan bank (kaitannya dengan kredit yang diberikan). Selain itu laporan keuangan juga menunjukkan kondisi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan Bu Linda. Menurut Hery (2013: 18), tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan tentang tujuan laporan keuangan yang isinya:”Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan utama untuk sebuah perusahaan perseorangan terdiri atas Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner’s Equity), Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) yang dalam istilah lama dikenal sebagai Neraca (Balance Sheet), Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), dan Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statement). Catatan atas laporan keuangan ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya, di mana tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Informasi yang disajikan dalam tiap-tiap laporan, pada umumnya akan tampak seperti yang disajikan oleh Tabel 1.1, Tabel 1.2, Tabel 1.3, Tabel 1.4, dan Tabel 1.5. Tabel 1.1 Transaks i (A) (B) Saldo (C) Kas + Piutang usaha Penjahit “Linda Taylor” Persamaan Akuntansi Bulan Januari 2018 Aset Perlengkapa Mesin + + n Jahit 8.000 10.00 0 18.00 0 14.80 0 Saldo 3.200 (D) 1.000 Liabilitas = Utang Utang + Usaha Bank 10.00 0 10.00 0 + Ekuitas Modal + Linda 8.000 8.000 +14.800 10.00 0 14.800 + 1.500 + 500 8.000 Saldo 2.200 (E) 1.500 14.800 - 60 500 10.00 0 8.000 10.00 0 8.000 - 60 Saldo 2.140 1.500 (F) + 1.000 + 600 Saldo 3.140 600 (G) - 500 14.800 440 + 1.600 (1) 1.500 14.800 440 10.00 0 9.600 - 350 (2) - 100 (3) - Saldo 2.640 600 (H) 1.500 - Saldo 2.640 (I) - 300 Saldo 2.340 (J) - 200 Saldo 2.140 + Keterangan: (1) (2) (3) (4) (5) (6) 14.800 440 10.00 0 100 9.100 - 600 1.400 14.800 440 600 1.400 14.800 440 10.00 0 - 300 9.700 50 (4) 100 (5) 9.000 9.000 - 200 (6) 600 + 1.400 + 14.800 = 440 + 9.700 + Pendapatan menjahit Beban gaji Beban listrik Beban serba-serbi Beban perlengkapan Prive Linda Tabel 1.2 Penjahit “Linda Taylor” Laporan Laba Rugi Bulan Januari 2018 Pendapatan jasa menjahit Beban Usaha: Gaji Listrik Perlengkapan Serba-serbi Total Beban Usaha Laba Bersih Rp1.600,00 Rp 350,00 Rp 100,00 Rp 100,00 Rp 50,00 + Rp 600,00 Rp 1.000,00 8.800 Tabel 1.3 Penjahit “Linda Taylor” Laporan Perubahan Ekuitas Bulan Januari 2018 Modal Linda, 2 Januari 2018 Laba Bersih Prive Linda Rp1.000,00 Rp 200,00 - Penambahan Modal Modal Linda, 31 Januari 2018 Aset Rp8.000,00 Rp 800,00 + Rp8.800,00 Tabel 1.4 Penjahit “Linda Taylor” Laporan Posisi Keuangan 31 Januari 2018 Liabilitas: K a s Piutang Usaha Perlengkapan Mesin Jahit Rp 2.140,00 Rp 600,00 Rp 1.400,00 Rp14.800,00 + Utang Usaha Utang Bank Jumlah Liabilitas Modal Linda Rp 440,00 Rp 9.700,00 + Rp10.140,00 Rp 8.800,00 + Jumlah Aset Rp18.940,00 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Rp18.940,00 Tabel 1.5 Penjahit “Linda Taylor” Laporan Arus Kas Bulan Januari 2018 Kegiatan Operasional Kas masuk Pendapatan jasa menjahit Kas keluar - Total pembayaran beban - Total pembayaran utang - Pembelian perlengkapan Total kas keluar Arus kas bersih dari kegiatan operasional Rp1.000,00 Rp 500,00 Rp 360,00 Rp1.000,00 (Rp1.860,00) (Rp 860,00) Kegiatan Investasi Kas keluar Pembelian mesin jahit Kegiatan Pendanaan Kas masuk Utang bank Kas keluar Prive Linda Arus kas bersih dari kegiatan pendanaan Saldo kas dari kegiatan usaha selama bulan Januari Saldo awal kas bulan Januari 2018 Saldo akhir kas bulan Januari 2018 (Rp14.800,00) Rp10.000,00 (Rp 200,00) Rp 9.800,00 (Rp 5.860,00) Rp 8.000,00 Rp 2.140,00 Pada setiap laporan keuangan harus dicantumkan nama perusahaan, nama laporan dan tanggal atau jangka waktunya. Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan adalah untuk suatu tanggal tertentu, informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi dan laporan perubahan modal adalah untuk suatu jangka waktu tertentu. Semua penggunaan tanda, judul, simbol satuan uang, dan garis-garis tertentu dalam laporan keuangan harus disebutkan. Semua itu dikerjakan untuk menekankan bagian-bagian tertentu pada berbagai laporan. 1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan laba rugi merupakan ringkasan pendapatan (revenue) dan beban (expense) dari suatu kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu. Pendapatan yang dihasilkan dan beban selama sebulan dicatat dalam persamaan akuntansi sebagai penambahan dan pengurangan atas modal. Rincian laba bersih sebesar Rp1.000,00 dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi dapat menjawab pertanyaan tentang hasil usaha perusahaan. Cara untuk menyajikan beban-beban usaha dalam laporan laba rugi berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lain. Cara yang biasa dianut adalah menyusun beban-beban tersebut berdasarkan urutan besarnya, dimulai dari beban yang paling besar jumlahnya. Beban serba-serbi biasanya ditempatkan pada urutan yang paling akhir tanpa memandang besarnya jumlah beban. Terdapat dua bentuk penyajian Laporan Laba Rugi yang biasa dipakai, yang pertama adalah bentuk single step (langsung), di mana pada bentuk ini semua pendapatan ada di bagian atas dan semua beban dikelompokkan di bagian bawah. Bentuk ini seperti yang tampak pada Tabel 1.2. Yang kedua adalah bentuk multiple step (bertahap), di mana pada bentuk ini pendapatan dan beban dibedakan menjadi pendapatan dan beban operasional dan nonoperasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, dan yang nonoperasional disajikan di bawahnya. 2. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner’s Equity) Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan modal perusahaan beserta perubahannya dalam satu periode. Perbandingan antara modal permulaan sebesar Rp8.000,00 dengan modal dalam neraca akhir bulan sebesar Rp8.800,00, menunjukkan adanya kenaikkan sebesar Rp800,00. Penambahan ini disebabkan dua perubahan penting yang terjadi atas modal selama jangka waktu tersebut, yaitu (1) laba bersih sebesar Rp1.000,00, dan (2) pengambilan prive sebesar Rp200,00. Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat dalam laporan perubahan modal pada Tabel 1.3. Laporan ini merupakan penghubung antara kedua laporan utama lainnya. Informasi yang terdapat di dalamnya dapat menjawab pertanyaan tentang pertambahan modal perusahaan serta sebab-sebabnya. 3. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) Laporan posisi keuangan perusahaan (dulu dikenal dengan istilah Neraca) menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik perusahaan pada suatu periode tertentu. Jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik (modal Linda) pada akhir bulan pertama kegiatannya terlihat pada baris terakhir ikhtisar pada Tabel 1.1. Sedikit perubahan dalam penyusunan dan tambahan judul akan menghasilkan laporan posisi keuangan, seperti yang digambarkan pada Tabel 1.4. Bentuk laporan posisi keuangan seperti yang terlihat pada Tabel 1.4 (di mana liabilitas dan modal disajikan di sebelah kanan aset) disebut bentuk akun (account form) atau bentuk skontro. Bentuk lain adalah dengan membuat daftar liabilitas serta modal di sebelah bawah aset. Bentuk semacam ini disebut bentuk laporan (report form) atau bentuk stafel. Informasi yang terdapat dalam laporan posisi keuangan dapat menjawab pertanyaan tentang posisi aset, liabilitas, dan modal pemilik. Sudah merupakan kebiasaan mencantumkan kas sebagai unsur yang pertama dalam aset. Aset lain dicantumkan setelah kas sesuai dengan urutan kemudahan aset tersebut ditukarkan menjadi uang tunai. Pada sisi liabilitas dan modal, adalah menjadi kebiasaan untuk mencantumkan liabilitas terlebih dahulu, baru kemudian modal. Dalam neraca seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.4, liabilitas terdiri atas utang bank dan utang usaha. 4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan arus kas dikelompokkan menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan operasional (aktivitas perusahaan untuk memperoleh pendapatan), investasi (aktivitas membeli peralatan, aset tetap, atau barang lainnya untuk kepentingan jangka panjang), dan pendanaan (aktivitas yang berhubungan dengan sumber dana atau modal dan pinjaman perusahaan). Dengan memerhatikan arus kas, Bu Linda dapat mengetahui gambaran arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas. Semua perusahaan sepakat bahwa kas merupakan salah satu aset utama perusahaan dan sebagai alat untuk memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang. Jika dilihat dari persamaan dasar akuntansi (Tabel 1.1), bagian aset khususnya kas menunjukkan saldo awal Rp8.000,00 dan saldo akhir Rp2.140,00, itu artinya kegiatan perusahaan selama satu bulan telah menyebabkan pengurangan kas sebesar Rp5.860,00. Pengurangan tersebut berasal dari perubahan kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan. Saldo kas akhir dalam laporan arus kas harus sama dengan saldo kas yang terdapat dalam laporan posisi keuangan (lihat Tabel 1.4). Laporan arus kas dapat disusun dengan dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung dilakukan dengan cara mengidentifikasi penambahan dan pengurangan kas yang terjadi dalam aktivitas perusahaan. Penggunaan metode langsung lebih mudah dipahami dan mampu memberikan informasi dan keterangan lebih banyak untuk dipakai dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Laporan arus kas yang menggunakan metode langsung dapat dilihat pada Tabel 1.5. Penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung dilakukan dengan cara menunjukkan perhitungan yang dimulai dari laba bersih arus kas dari kegiatan operasional, dengan arus kas dari kegiatan investasi dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Untuk dapat lebih memahami penyusunan laporan arus kas, dengan metode langsung, perhatikan uraian berikut. 1. Lihat ringkasan persamaan dasar akuntansi pada Tabel 1.1, khususnya kolom kas. 2. Transaksi masuk dan keluarnya kas dapat diringkas sebagai berikut. Transaksi Keterangan (A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (I) (J) Penyetoran modal oleh pemilik Perolehan pinjaman dari bank Pembelian mesin jahit Pembelian perlengkapan Pengembalian utang usaha Penerimaan pendapatan Pembayaran beban Pengembalian utang bank Pengambilan pribadi (prive) Jumlah Saldo akhir kas (kas masuk – kas keluar) Kas Masuk (+) Rp 8.000,00 Rp10.000,00 Kas Keluar (-) Rp14.800,00 Rp 1.000,00 Rp 60,00 Rp 1.000,00 Rp19.000,00 Rp 2.140,00 Rp 500,00 Rp 300,00 Rp 200,00 Rp16.860,00 3. Dari ringkasan transaksi diatas, kegiatan kas dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Transaksi Operasional, yaitu: penerimaan pendapatan, pembayaran beban, pembelian perlengkapan, dan pengembalian utang. b. Transaksi Investasi, yaitu: pembelian mesin. c. Transaksi Pendanaan, yaitu: perolehan pinjaman dari bank dan pengambilan pribadi (prive). 4. Susun laporan arus kas, seperti ditunjukkan oleh Tabel 1.5. 5. Saldo akhir kas dalam laporan arus kas harus sama dengan saldo kas di laporan posisi keuangan. SOAL EVALUASI 1. Pada tanggal 10 Mei 2018, Salon “Indah” membeli perlengkapan seharga Rp600.000,00. Dibayar kas Rp400.000,00, sedangkan sisanya dua minggu yang akan datang. Transaksi ini dalam persamaan akuntansi memengaruhi …. A. Perlengkapan (+) Rp400.000,00, Kas (-) Rp400.000,00, dan Utang Usaha (+) Rp200.000,00 B. Perlengkapan (+) Rp600.000,00, Kas (-) Rp400.000,00, dan Utang Usaha (+) Rp200.000,00 C. Kas (-) Rp400.000,00, Perlengkapan (+) Rp400.000,00, dan Utang Usaha (-) Rp200.000,00 D. Kas (+) Rp400.000,00, Perlengkapan (+) Rp600.000,00, dan Utang Usaha (-) Rp200.000,00 E. Perlengkapan (+) Rp600.000,00, Kas (-) Rp200.000,00, dan Utang Usaha (+) Rp400.000,00 2. Telah selesai dikerjakan jasa konsultasi sebesar Rp500.000,00. Dari jumlah tersebut diterima kas sebesar Rp400.000,00, dan sisanya akan dibayar bulan depan. Pengaruh transaksi pada persamaan akuntansi adalah …. A. Pendapatan Jasa (+) Rp500.000,00, Modal (+) Rp400.000,00, Kas (+) Rp100.000,00 B. Pendapatan Jasa (+) Rp500.000,00, Kas (+) Rp100.000,00, Modal (+) Rp400.000,00 C. Kas (+) Rp400.000,00, Piutang Usaha (+) Rp100.000,00, Pendapatan Jasa (+) Rp500.000,00 D. Kas (+) Rp400.000,00, Modal (+) Rp500.000,00, Piutang Usaha (+) Rp100.000,00 E. Kas (+) Rp500.000,00, Modal (-) Rp400.000,00, Piutang Usaha (+) Rp100.000,00 3. Pada tanggal 2 Januari 2019 terdapat perlengkapan sejumlah Rp800.000,00. Setelah diinventarisasi pada 31 Januari 2019, ternyata persediaan perlengkapan adalah Rp200.000,00. Penyelesaian transaksi tersebut dalam persamaan akuntansi adalah …. A. Perlengkapan (+) Rp800.000,00, Kas (-) Rp800.000,00 B. Perlengkapan (-) Rp200.000,00, Ekuitas (-) Rp200.000,00 C. Perlengkapan (-) Rp600.000,00, Ekuitas (-) Rp600.000,00 D. Perlengkapan (-) Rp800.000,00, Liabilitas (-) Rp800.000,00 E. Perlengkapan (-) Rp600.000,00, Liabilitas (+) Rp600.000,00 4. Dibeli peralatan seharga Rp1.500.000,00, dibayar Rp1.200.000,00, kekurangannya dibayar kemudian. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah …. A. aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00 B. aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00, aset berupa Kas berkurang Rp1.200.000,00 C. aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00, aset berupa Kas bertambah Rp1.500.000,00 D. liabilitas berupa Utang Usaha bertambah Rp300.000,00, aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00, aset berupa Kas bertambah Rp1.200.000,00 E. aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00, aset berupa Kas berkurang Rp1.200.000,00, liabilitas berupa Utang Usaha bertambah Rp300.000,00. 5. Perusahaan menerima pinjaman dari bank Rp20.000.000,00. Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah aset berupa Kas …. A. bertambah Rp20.000.000,00, Liabilitas berupa Utang Usaha bertambah Liabilitas berupa Utang Usaha berkurang Liabilitas berupa Utang Usaha bertambah Liabilitas berupa Utang Usaha berkurang Rp20.000.000,00 B. bertambah Rp20.000.000,00, Rp20.000.000,00 C. bertambah Rp20.000.000,00, Rp20.000.000,00 D. bertambah Rp20.000.000,00, Rp20.000.000,00 E. berkurang Rp20.000.000,00, Liabilitas berupa Utang Usaha berkurang Rp20.000.000,00 6. Diselesaikan pekerjaan jasa jahit yang diperhitungkan sebesar Rp2.750.000,00, baru diterima Rp2.000.000,00, sisanya diterima kemudian. Dari transaksi ini persamaan akuntansinya …. A. Kas bertambah Rp2.000.000,00, Piutang Usaha berkurang Rp750.000,00, Ekuitas bertambah Rp2.750.000,00. B. Kas bertambah Rp2.000.000,00 , Utang Usaha bertambah Rp750.000,00, Ekuitas bertambah Rp2.750.000,00 C. Kas berkurang Rp750.000,00, Piutang Usaha berkurang Rp2.000.000,00, Ekuitas bertambah Rp2.750.000,00 D. Kas bertambah Rp2.000.000,00, Piutang Usaha bertambah Rp750.000,00, Ekuitas bertambah Rp2.750.000,00 E. Kas berkurang Rp2.000.000,00, Utang Usaha berkurang Rp750.000,00, Ekuitas berkurang Rp2.750.000,00 7. Aset sebuah perusahaan sebesar Rp32.000.000,00, sedangkan liabilitasnya sebesar Rp9.000.000,00, berarti besarnya ekuitas perusahaan adalah …. A. Rp41.000.000,00 D. Rp13.000.000,00 B. Rp32.000.000,00 E. Rp9.000.000,00 C. Rp23.000.000,00 8. Diketahui sebagian data keuangan Bengkel “Subur” sebagai berikut. o Pendapatan Jasa Rp1.600.000,00 o Perlengkapan Bengkel Rp500.000,00 o Beban Gaji Pegawai Rp300.000,00 o Beban Listrik Rp250.000,00 o Beban Lain-lain Rp50.000,00 o Peralatan Bengkel Rp700.000,00 Dari data tersebut, besarnya laba/rugi usaha adalah …. A. laba Rp1.000.000,00 D. rugi Rp600.000,00 B. rugi Rp1.000.000,00 E. laba Rp300.000,00 C. laba Rp600.000,00 9. Diketahui sebagian data keuangan Servis Komputer “Serdam” per 31 Desember 2018 sebagai berikut. o Pendapatan Jasa Rp2.500.000,00 o Beban Gaji Pegawai Rp650.000,00 o Beban Iklan Rp150.000,00 o Beban Listrik dan Air Rp200.000,00 o Prive Rp300.000,00 o Modal (awal) Rp1.000.000,00 Modal (akhir) Servis Komputer “Serdam” adalah …. A. Rp2.100.000,00 D. Rp2.400.000,00 B. Rp2.200.000,00 E. Rp2.500.000,00 C. Rp2.300.000,00 10. Salon “Anda” memiliki data keuangan per 31 Desember 2018 sebagai berikut. o Kas Rp3.500.000,00 o Peralatan Rp2.000.000,00 o Sewa Dibayar Di Muka Rp1.200.000,00 o Utang Usaha Rp2.800.000,00 o Wesel Bayar Rp1.500.000,00 Besarnya Ekuitas Pemilik adalah …. A. Rp2.000.000,00 D. Rp2.300.000,00 B. Rp2.100.000,00 E. Rp2.400.000,00 C. Rp2.200.000,00 11. Diketahui sebagian data perusahaan jasa foto copy ”Bagus” per 31 Desember 2018 sebagai berikut. o Pendapatan Jasa Foto Copy Rp5.000.000,00 o Pendapatan Bunga Rp500.000,00 o Beban Gaji Pegawai Rp1.000.000,00 o Beban Perlengkapan Foto Copy Rp3.000.000,00 o Beban Sewa Rp500.000,00 o Beban Lain-lain Rp1.500.000,00 Dari data tersebut, perusahaan akan mengalami …. A. laba Rp500.000,00 D. rugi Rp1.000.000,00 B. rugi Rp500.000,00 E. laba Rp1.500.000,00 C. laba Rp1.000.000,00 12. Aset sebesar Rp24.500.000,00; Liabilitas sebesar Rp14.500.000,00 dan Prive Pemilik sebesar Rp1.000.000,00. Dengan demikian, besarnya Modal (akhir) adalah …. A. Rp9.000.000,00 D. Rp13.500.000,00 B. Rp10.000.000,00 E. Rp15.500.000,00 C. Rp11.000.000,00 Transaksi Kas + Piutang usaha .......................................... Persamaan Akuntansi ................................. Aset Perlengkapa Mesin + + n Jahit Liabilitas = Utang Utang + Usaha Bank + Ekuitas Modal + Linda - - -