Uploaded by langitjyosenrick

BAB 1 Ekonomi kelas 11

advertisement
Bagian dari 10
orang bodoh
yang sukses
Akuntansi sebagai Sistem Informasi dan Persamaan Dasar Akuntansi
“Akuntansi adalah seni pencatatan,
pengelompokan, dan pengikhtisaran tiap
transaksi yang dinyatakan dalam nilai
uang. Tiap transaksi dicatat kemudian
hasilnya digunakan sebagai landasan
pengambilan keputusan.”
American Institute of Certified Public
Accountans - AICPA.
Kata Kunci:
• Aset
• Bidang akuntansi
• Laporan Posisi
Keuangan
• Ekuitas
• Liabilitas
• Etika profesi akuntan
• Pengguna eksternal
• Kualitas informasi akuntansi
• Pengguna internal
• Laporan Arus Kas
• Persamaan dasar
• Laporan Keuangan
akuntansi
• Laporan Laba Rugi
• Prinsip dasar
• Laporan Perubahan Ekuitas
Keuangan
akuntansi
I.
Akuntansi sebagai Sistem Informasi
informasi haruslah diolah dan disajikan berkala dan sistematis mulai dokumen sumber
transaksi, proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai pelaporan, sehingga menghasilkan
informasi (laporan keuangan) tepat waktu, dapat dipercaya, bermanfaat, serta memiliki
akurasi yang wajar.
Tahapan akuntansi.
1. Tahap identifikasi dan pengukuran
2. Tahap pencatatan dan penggolongan
3. Tahap pengikhtisaran
4. Tahap pelaporan
Pembukuan vs Akuntansi
Pembukuan: pencatatan data perusahaan dengan cara tertentu. Akuntansi berhubungan
dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan berdasarkan data, dan
penafsiran atas laporan.
Pengertian Sistem Informasi
sebagai serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan kemudian diproses
menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna, fokus menyediakan informasi
untuk eksternal berorientasi masa silam dengan jangka waktu tertentu (informasi akuntansi
disusun berdasarkan data yang sudah terjadi, didukung bukti transaksi), disusun sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
A. Pemakai Informasi Akuntansi
1. Pihak internal perusahaan
Pihak internal perusahaan itu meliputi pimpinan (manajer dan direktur) beserta
jajaran manajemennya.
2. Pihak eksternal perusahaan
a. Pemilik perusahaan
b. Karyawan
c. Kreditor
d. Pemerintah
e. Investor
f. Serikat pekerja
g. Supplier
h. Masyarakat
B. Kualitas Informasi Akuntansi
1. Dapat dipercaya (Andal)
2. Dapat dipahami
3. Dapat dibandingkan
4. Materialitas
5. Relevan
6. Perbandingan antara manfaat dan biaya
Karakteristik informasi akuntansi tersebut meliputi:
1. Relevansi
a. Nilai Prediksi (Predictive Value)
b. Nilai Umpan Balik (Feedback Value)
c. Tepat Waktu (Timesliness)
2. Reliabilitas
3. Komparabilitas
4. Konsistensi
C. Bidang-bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6. Akuntansi Penganggaran (Budgeting)
7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
8. Akuntansi Syariah (Syariah Accounting)
9. Sistem Akuntansi (Accounting System)
D. Profesi Akuntan
1. Akuntan Pendidik
2. Akuntan Publik
3. Akuntan Internal
4. Akuntan Pemerintah
E. Etika Profesi Akuntan
1. Tanggungjawab profesi
2. Integritas
3. Objektivitas
4. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
5. Kerahasiaan
6. Perilaku profesional dan standar teknis
F. Prinsip Dasar Akuntansi
1. Prinsip Harga Pokok (Cost Principle)
2. Prinsip Pendapatan (Revenue Principle)
3. Prinsip Penandingan (Matching Principle)
4. Prinsip Objektivitas (Objectivity Principle)
5. Prinsip konsistensi (Consistency Principle)
6. Prinsip Pengungkapan (Disclosure Principle)
7. Prinsip Kehati-hatian (Conservatism Principle)
8. Prinsip Materialitas (Materiality Principle)
9. Prinsip Kesatuan Usaha (Business Entity Principle)
10. Prinsip Kelangsungan Usaha (Going Concern Principle/Continuity Principle)
11. Prinsip Dasar Keuangan (Monetary Principle)
12. Prinsip Periode Akuntansi (Time Period Principle)
II. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi
menggambarkan posisi keseimbangan antara aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik.
Aset (Assets)
SAK (2012: 9), aset (dahulunya aktiva) adalah sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di
masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
1. Aset Lancar (Current Assets)
2. Aset Tetap (Fixed Assets)
3. Aset Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets)
4. Aset lain-lain
A. Liabilitas (Liabilities)
SAK (2012: 9) liabilitas (dahulu kewajiban) adalah utang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
1. Liabilitas lancar: utang usaha (account payable), wesel bayar (notes payable),
pendapatan diterima di muka, dan beban yang masih harus dibayar.
2. Liabilitas tidak lancar atau liabilitas jangka panjang (long-term liabilities) utang
hipotik (mortgage payable) dan utang obligasi (bond payable).
B. Ekuitas (Owner’s Equity)
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua
liabilitas. Perusahaan perorangan, ekuitas pemilik dilaporkan secara tunggal dengan
menggunakan akun modal (capital), misalnya Modal Annisa (Annisa, Capital).
Seperti kalian ketahui kreditor memiliki prioritas legal yang lebih tinggi
terhadap aset perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga
kewajiban terhadap kreditor terlebih dahulu harus diselesaikan, baru sisanya bisa
diklaim oleh pemilik perusahaan (hak residual). Contoh ekuitas lain; modal saham
(capital stock) dan laba ditahan (retained earning).
Persamaan akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem
berpasangan (double entry). Setiap transaksi sesuai dengan prinsip berpasangan dicatat
dalam dua lajur akun yang terkait, sehingga hasil persamaan akuntansi selalu
menunjukkan keseimbangan. Aset (harta) adalah sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan. Jika hak/klaim atas kekayaan itu adalah pemilik perusahaan sendiri, maka
dapat ditulis persamaan sebagai berikut.
ASET = EKUITAS
Selain berasal dari pemilik, hak/klaim atas kekayaan ada yang berasal dari pihak lain
(kreditor) yang dikelompokkan ke dalam liabilitas (kewajiban/utang), dengan
demikian bentuk persamaannya sebagai berikut.
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Persamaan di atas disebut dengan persamaan akuntansi (accounting equation).
Rumusan tersebut sifatnya baku (mutlak), dimana liabilitas harus ditempatkan terlebih
dahulu sebelum ekuitas, ini mengandung makna bahwa kreditor memiliki hak yang
pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa harta yang masih ada barulah
merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.
III. Analisis Transaksi dan Pencatatan dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Transaksi adalah peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan, baik internal maupun
eksternal yang memengaruhi posisi keuangan (aset, liabilitas, dan ekuitas).
Jenis-jenis Transaksi Keuangan
1. Menurut lingkupnya atau pihak yang terlibat
a. Transaksi internal
b. Transaksi eksternal
2. Menurut sumbernya
a. Transaksi modal
1) Setoran modal
2) Pengambilan pribadi
3) Penghasilan atau pendapatan
4) Beban atau biaya
b. Transaksi usaha (pembelian aset lancar, aset tetap, dan memperoleh pinjaman
dari bank).
A. Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Akuntansi
Perubahan aset diikuti dengan perubahan aset lain dalam jumlah yang sama.
1. Perubahan aset diikuti dengan perubahan liabilitas atau sebaliknya dalam jumlah
yang sama. Misalnya transaksi pembelian aset secara kredit, pembayaran utang,
atau menerima pinjaman uang dari kreditor.
2. Perubahan aset diikuti dengan perubahan ekuitas (modal) dalam jumlah yang sama.
Misalnya transaksi investasi oleh pemilik, penerimaan pendapatan, pembayaran
beban, dan penarikan modal oleh pemilik.
3. Perubahan aset diikuti dengan perubahan piutang dan ekuitas (modal) dalam
jumlah yang sama.
B. Pencatatan Transaksi ke Dalam Persamaan Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi dengan langkah-langkah berikut.
1. Siapkan tabel/format persamaan akuntansi yang diperlukan.
2. Tulis judul di atas tabel persamaan akuntansi yang memuat nama perusahan,
persamaan akuntansi, dan tanggal periode akuntansi.
3. Tulis judul pada tiap kolom tabel mulai dari tanggal, jenis aset, jenis liabilitas,
ekuitas, dan keterangan.
4. Identifikasi setiap transaksi, dan tentukan pengaruhnya terhadap aset, liabilitas,
atau ekuitas.
5. Catat pada tabel persamaan akuntansi di kolom yang sesuai dengan pengaruh
transaksi.
6. Untuk mengetahui keseimbangan persamaan akuntansi, jumlah aset (harta) harus
sama dengan liabilitas + ekuitas.
Transaksi A (penyetoran modal oleh pemilik)
Bu Linda menyetorkan uang tunai (dalam nilai ribu rupiah) sebagai modal awal “Linda
Taylor” sebesar Rp8.000,00.
Pengaruh transaksi ini adalah bertambahnya aset perusahaan dalam bentuk kas sebesar
Rp8.000,00. Pada sisi lain, ekuitas (modal) bertambah dengan jumlah yang sama.
Bentuk persamaan akuntansi “Linda Taylor” menjadi sebagai berikut.
Transaksi
(A)
Saldo akhir
Aset
Kas
+ 8.000
8.000
=
Liabilitas
+
Ekuitas
Modal Linda
+ 8.000
8.000
Transaksi B (perolehan pinjaman)
“Linda Taylor” meminjam uang kepada bank sebesar Rp10.000,00. Pengaruh transaksi
ini, uang kas dalam perusahaan bertambah dengan Rp10.000,00, sehingga menjadi
Rp18.000,00. Di lain pihak, muncul utang bank sebesar Rp10.000,00. Bentuk
persamaan akuntansi “Linda Taylor” menjadi sebagai berikut.
Transaksi
Saldo awal
(B)
Saldo akhir
Aset
Kas
8.000
+ 10.000
18.000
=
Liabilitas
Utang Bank
+
Ekuitas
Modal Linda
8.000
+ 10.000
10.000
8.000
Transaksi C (pembelian mesin jahit)
Dikeluarkan uang untuk pembelian mesin jahit sebesar Rp14.800,00. Transaksi ini
menyebabkan aset di satu sisi bertambah berupa mesin jahit Rp14.800,00 dan aset di
sisi lain, yaitu kas berkurang Rp14.800,00. Perubahan komposisi aset tidak mengubah
jumlah aset dalam hal ini tetap sebesar Rp18.000,00. Unsur dalam persamaan sebelum
adanya transaksi, dampak dari transaksi, dan saldo setelah transaksi adalah sebagai
berikut.
Aset
Transaksi
Kas
+
=
Mesin Jahit
Liabilitas
Utang
Bank
+
Ekuitas
+
Modal Linda
Saldo awal
(C)
Saldo akhir
18.000
- 14.800
3.200
+ 14.800
14.800
10.000
8.000
10.000
8.000
Transaksi D (pembelian perlengkapan)
Selama bulan itu “Linda Taylor” membeli dari berbagai tempat: minyak pelumas
mesin, benang jahit, dan bermacam-macam perlengkapan lain seharga Rp1.500,00.
Pembelian ini dibayar tunai Rp1.000,00 dan sisanya secara kredit Rp500,00. Transaksi
ini mengakibatkan aset, yaitu kas berkurang Rp1.000,00 dan perlengkapan, bertambah
Rp1.500,00. Di sisi lain, liabilitas yaitu utang usaha bertambah Rp500,00.
Pengaruhnya dalam persamaan akuntansi seperti terlihat di bawah ini.
Aset
Transaksi
Kas
+ Perlengkapan +
Saldo
awal
3.200
(D)
1.000
+ 1.500
Saldo
akhir
2.200
1.500
Mesin
Jahit
Liabilitas
= Utang
Utang
+
Usaha
Bank
+ Ekuitas
Modal
+
Linda
14.800
10.000
8.000
10.000
8.000
+ 500
14.800
500
Transaksi E (pengembalian utang)
Selama bulan itu utang yang dibayar adalah sebesar Rp60,00. Akibat dari transaksi ini
adalah berkurangnya aset, dalam hal ini kas, dan berkurangnya liabilitas, yaitu utang
usaha. Pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut.
Aset
Transaksi
Saldo
awal
(E)
Saldo
akhir
Kas
2.200
+ Perlengkapan +
1.500
Mesin
Jahit
14.800
- 60
2.140
Liabilitas
= Utang
Utang
+
Usaha
Bank
500
+ Ekuitas
Modal
+
Linda
10.000
8.000
10.000
8.000
- 60
1.500
14.800
440
Transaksi F (penerimaan pendapatan)
Selama bulan pertama kegiatannya, “Linda Taylor” memperoleh pendapatan jasa
menjahit sebesar Rp1.600,00, diterima tunai Rp1.000,00 dan sisanya secara kredit.
Pengaruh transaksi ini terhadap aset adalah bertambahnya kas sebesar Rp1.000,00 dan
bertambahnya piutang usaha Rp600,00. Sedangkan di sisi ekuitas, modal pemilik
bertambah sejumlah Rp1.600,00. Pendapatan dianggap sebagai penambahan atas
modal sedangkan beban diperlakukan sebagai pengurang atas pendapatan, dengan
demikian akan mengurangi modal. Dalam persamaan akuntansi pengaruh penerimaan
kas untuk jasa yang diberikan adalah sebagai berikut.
Aset
Transaksi
Saldo
awal
(F)
Saldo
akhir
Liabilitas
+ Ekuitas
Piutang
Utang
Utang
Perlengkapa
Mesin =
Modal
Kas + usaha +
+
Usah + Bank +
n
Jahit
Linda
a
10.00
2.140
1.500
14.800
440
8.000
0
+
+ 1.600
+ 600
1.000
10.00
3.140
600
1.500
14.800
440
9.600
0
Transaksi G (pembayaran beban)
Beban yang dibayarkan selama bulan adalah sebagai berikut: gaji karyawan Rp350,00,
listrik Rp100,00, serba-serbi Rp50,00. Total beban adalah Rp500,00. Pengaruhnya
terhadap persamaan akuntansi adalah berkurangnya kas dan modal, seperti yang
digambarkan berikut ini.
Transaksi
Saldo
awal
(G)
Saldo
akhir
Kas
3.140
Aset
Piutang
Perlengkapa
Mesin
+ usaha +
+
n
Jahit
600
1.500
600
1.500
- 500
2.640
Liabilitas
+ Ekuitas
Utang
Utang
=
Modal
Usah + Bank +
Linda
a
10.00
14.800
440
9.600
0
- 350
- 100
- 50
10.00
14.800
440
9.100
0
Transaksi H (pengakuan beban)
Pada akhir bulan, nilai perlengkapan yang masih tersisa Rp1.400,00. Ini berarti
sejumlah Rp100,00 (Rp1.500,00–Rp1.400,00) telah dipakai dalam kegiatan
perusahaan. Pemakaian perlengkapan untuk kegiatan usaha merupakan salah satu dari
transaksi intern. Walaupun tidak berhubungan dengan pihak luar, kejadian ini perlu
dicatat karena perlengkapan yang habis dipakai merupakan aset yang dikorbankan
bersama jasa lainnya yang diserahkan kepada pelanggan. Dengan kata lain merupakan
biaya yang berhubungan secara langsung dengan pendapatan. Oleh karena itu harus
diakui sebagai beban. Pengaruhnya terhadap persamaan adalah pengurangan aset yaitu
perlengkapan dan pengurangan ekuitas dalam hal ini modal masing-masing sebesar
Rp100,00, ini digambarkan sebagai berikut.
Aset
Transaksi
Saldo
awal
(H)
Saldo
akhir
Liabilitas
+ Ekuitas
Piutang
Utang
Utang
Perlengkapa
Mesin =
Modal
Kas + usaha +
+
Usah + Bank +
n
Jahit
Linda
a
10.00
2.640
600
1.500
14.800
440
9.100
0
- 100
-100
10.00
2.640
600
1.400
14.800
440
9.000
0
Transaksi I (pengembalian utang)
Bu Linda mengangsur pinjaman kepada bank sebesar Rp300,00. Pengaruh transaksi
ini adalah aset, yaitu kas dan liabilitas dalam hal ini utang bank, berkurang dengan
jumlah yang sama. Akibat transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai
berikut.
Aset
Transaks
i
Saldo
awal
(I)
Saldo
akhir
Kas
2.640
+
=
Piutang
Perlengkapa
Mesin
usaha +
+
n
Jahit
600
1.400
14.800
600
1.400
14.800
- 300
2.340
Liabilitas
+ Ekuitas
Utang
Utang
Modal
Usah + Bank +
Linda
a
10.00
440
9.000
0
- 300
440
9.700
9.000
Transaksi J (pengambilan pribadi)
Pada akhir bulan, Bu Linda mengambil uang Rp200,00 dari perusahaan untuk
keperluan pribadinya. Transaksi ini menyebabkan turunnya aset yaitu kas dan ekuitas
dalam hal ini modal. Pengambilan ini bukan merupakan beban perusahaan dan tidak
boleh dimasukkan pada waktu menetapkan laba bersih perusahaan. Pengaruh
pengambilan uang Rp200,00 digambarkan sebagai berikut.
Aset
=
Liabilitas
+ Ekuitas
Transaks
i
Saldo
awal
(J)
Saldo
akhir
Kas
Piutang
Perlengkapa
Mesin
+ usaha +
+
n
Jahit
2.340
600
1.400
Utang
Utang
Modal
Usah + Bank +
Linda
a
14.800
440
9.700
9.000
- 200
2.140
- 200
600
1.400
14.800
440
9.700
8.800
Catatan-catatan yang dibuat “Linda Taylor” tersebut diikhtisarkan dalam bentuk
tabelaris seperti terlihat pada Tabel 1.1. Setiap transaksi ditandai dengan huruf dan
saldo tiap-tiap pos diperlihatkan segera setelah terjadinya transaksi. Pengamatan
berikut (yang berlaku untuk semua jenis usaha) perlu diperhatikan:
1. Pengaruh setiap transaksi dapat dinyatakan dalam penambahan dan/atau
pengurangan dua atau lebih pos dalam persamaan akuntansi.
2. Persamaan akuntansi harus selalu seimbang.
C. Laporan Keuangan Berdasarkan Persamaan Akuntansi
Pada akhir bulan Bu Linda ingin mengetahui, apakah terjun dalam usaha
menjahit merupakan jalan yang baik baginya. Untuk mengetahui hal ini ia harus dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Bagaimana hasil usaha saya selama sebulan terakhir ini (berapa laba yang saya
peroleh?).
2. Bagaimana posisi keuangan perusahaan saya pada akhir bulan ini? (berapa
kekayaan yang tertanam di perusahaan dan dalam bentuk apa serta berapa utang
dan modal saya?).
3. Berapa besar pertambahan modal saya selama sebulan?
4. Berapa besar kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas yang saya
lakukan selama sebulan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, “Linda Taylor” perlu
membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini merupakan hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan
atau aktivitas perusahaan kepada Bu Linda sebagai pemilik maupun pihak-pihak lain
yang berkepentingan misalnya bagi pemerintah (dalam menetapkan pajak penghasilan)
dan bank (kaitannya dengan kredit yang diberikan). Selain itu laporan keuangan juga
menunjukkan kondisi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan Bu Linda.
Menurut Hery (2013: 18), tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan
secara wajar dan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Sedangkan dalam
Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan tentang tujuan laporan keuangan yang
isinya:”Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Laporan keuangan utama untuk sebuah perusahaan perseorangan terdiri atas
Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of
Owner’s Equity), Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) yang
dalam istilah lama dikenal sebagai Neraca (Balance Sheet), Laporan Arus Kas
(Statement of Cash Flow), dan Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial
Statement).
Catatan atas laporan keuangan ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya, di mana tujuan catatan ini adalah
untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan.
Informasi yang disajikan dalam tiap-tiap laporan, pada umumnya akan tampak
seperti yang disajikan oleh Tabel 1.1, Tabel 1.2, Tabel 1.3, Tabel 1.4, dan Tabel 1.5.
Tabel 1.1
Transaks
i
(A)
(B)
Saldo
(C)
Kas
+
Piutang
usaha
Penjahit “Linda Taylor”
Persamaan Akuntansi
Bulan Januari 2018
Aset
Perlengkapa
Mesin
+
+
n
Jahit
8.000
10.00
0
18.00
0
14.80
0
Saldo
3.200
(D)
1.000
Liabilitas
= Utang
Utang
+
Usaha
Bank
10.00
0
10.00
0
+ Ekuitas
Modal
+
Linda
8.000
8.000
+14.800
10.00
0
14.800
+ 1.500
+ 500
8.000
Saldo
2.200
(E)
1.500
14.800
- 60
500
10.00
0
8.000
10.00
0
8.000
- 60
Saldo
2.140
1.500
(F)
+
1.000
+ 600
Saldo
3.140
600
(G)
- 500
14.800
440
+ 1.600
(1)
1.500
14.800
440
10.00
0
9.600
-
350 (2)
-
100 (3)
-
Saldo
2.640
600
(H)
1.500
-
Saldo
2.640
(I)
- 300
Saldo
2.340
(J)
- 200
Saldo
2.140 +
Keterangan:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
14.800
440
10.00
0
100
9.100
-
600
1.400
14.800
440
600
1.400
14.800
440
10.00
0
- 300
9.700
50 (4)
100 (5)
9.000
9.000
- 200 (6)
600 +
1.400 +
14.800 =
440 +
9.700 +
Pendapatan menjahit
Beban gaji
Beban listrik
Beban serba-serbi
Beban perlengkapan
Prive Linda
Tabel 1.2
Penjahit “Linda Taylor”
Laporan Laba Rugi
Bulan Januari 2018
Pendapatan jasa menjahit
Beban Usaha:
Gaji
Listrik
Perlengkapan
Serba-serbi
Total Beban Usaha
Laba Bersih
Rp1.600,00
Rp 350,00
Rp 100,00
Rp 100,00
Rp 50,00 +
Rp 600,00 Rp 1.000,00
8.800
Tabel 1.3
Penjahit “Linda Taylor”
Laporan Perubahan Ekuitas
Bulan Januari 2018
Modal Linda, 2 Januari 2018
Laba Bersih
Prive Linda
Rp1.000,00
Rp 200,00 -
Penambahan Modal
Modal Linda, 31 Januari 2018
Aset
Rp8.000,00
Rp 800,00 +
Rp8.800,00
Tabel 1.4
Penjahit “Linda Taylor”
Laporan Posisi Keuangan
31 Januari 2018
Liabilitas:
K a s
Piutang Usaha
Perlengkapan
Mesin Jahit
Rp 2.140,00
Rp 600,00
Rp 1.400,00
Rp14.800,00 +
Utang Usaha
Utang Bank
Jumlah Liabilitas
Modal Linda
Rp 440,00
Rp 9.700,00 +
Rp10.140,00
Rp 8.800,00 +
Jumlah Aset
Rp18.940,00
Jumlah Liabilitas dan
Ekuitas
Rp18.940,00
Tabel 1.5
Penjahit “Linda Taylor”
Laporan Arus Kas
Bulan Januari 2018
Kegiatan Operasional
Kas masuk
Pendapatan jasa menjahit
Kas keluar
- Total pembayaran beban
- Total pembayaran utang
- Pembelian perlengkapan
Total kas keluar
Arus kas bersih dari kegiatan operasional
Rp1.000,00
Rp 500,00
Rp 360,00
Rp1.000,00
(Rp1.860,00)
(Rp
860,00)
Kegiatan Investasi
Kas keluar
Pembelian mesin jahit
Kegiatan Pendanaan
Kas masuk
Utang bank
Kas keluar
Prive Linda
Arus kas bersih dari kegiatan pendanaan
Saldo kas dari kegiatan usaha selama bulan
Januari
Saldo awal kas bulan Januari 2018
Saldo akhir kas bulan Januari 2018
(Rp14.800,00)
Rp10.000,00
(Rp
200,00)
Rp 9.800,00
(Rp 5.860,00)
Rp 8.000,00
Rp 2.140,00
Pada setiap laporan keuangan harus dicantumkan nama perusahaan, nama
laporan dan tanggal atau jangka waktunya. Informasi yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan adalah untuk suatu tanggal tertentu, informasi yang disajikan dalam
laporan laba rugi dan laporan perubahan modal adalah untuk suatu jangka waktu
tertentu. Semua penggunaan tanda, judul, simbol satuan uang, dan garis-garis tertentu
dalam laporan keuangan harus disebutkan. Semua itu dikerjakan untuk menekankan
bagian-bagian tertentu pada berbagai laporan.
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi merupakan ringkasan pendapatan (revenue) dan beban
(expense) dari suatu kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu. Pendapatan yang
dihasilkan dan beban selama sebulan dicatat dalam persamaan akuntansi sebagai
penambahan dan pengurangan atas modal. Rincian laba bersih sebesar Rp1.000,00
dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi
dapat menjawab pertanyaan tentang hasil usaha perusahaan. Cara untuk menyajikan
beban-beban usaha dalam laporan laba rugi berbeda antara perusahaan yang satu
dengan yang lain. Cara yang biasa dianut adalah menyusun beban-beban tersebut
berdasarkan urutan besarnya, dimulai dari beban yang paling besar jumlahnya. Beban
serba-serbi biasanya ditempatkan pada urutan yang paling akhir tanpa memandang
besarnya jumlah beban.
Terdapat dua bentuk penyajian Laporan Laba Rugi yang biasa dipakai, yang
pertama adalah bentuk single step (langsung), di mana pada bentuk ini semua
pendapatan ada di bagian atas dan semua beban dikelompokkan di bagian bawah.
Bentuk ini seperti yang tampak pada Tabel 1.2. Yang kedua adalah bentuk multiple
step (bertahap), di mana pada bentuk ini pendapatan dan beban dibedakan menjadi
pendapatan dan beban operasional dan nonoperasional. Pendapatan dan beban
operasional disajikan pertama, dan yang nonoperasional disajikan di bawahnya.
2. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner’s Equity)
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan modal perusahaan
beserta perubahannya dalam satu periode. Perbandingan antara modal permulaan
sebesar Rp8.000,00 dengan modal dalam neraca akhir bulan sebesar Rp8.800,00,
menunjukkan adanya kenaikkan sebesar Rp800,00. Penambahan ini disebabkan dua
perubahan penting yang terjadi atas modal selama jangka waktu tersebut, yaitu (1) laba
bersih sebesar Rp1.000,00, dan (2) pengambilan prive sebesar Rp200,00. Penjelasan
tentang hal ini dapat dilihat dalam laporan perubahan modal pada Tabel 1.3. Laporan
ini merupakan penghubung antara kedua laporan utama lainnya. Informasi yang
terdapat di dalamnya dapat menjawab pertanyaan tentang pertambahan modal
perusahaan serta sebab-sebabnya.
3. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
Laporan posisi keuangan perusahaan (dulu dikenal dengan istilah Neraca)
menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik perusahaan pada suatu periode tertentu.
Jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik (modal Linda) pada akhir bulan pertama
kegiatannya terlihat pada baris terakhir ikhtisar pada Tabel 1.1. Sedikit perubahan
dalam penyusunan dan tambahan judul akan menghasilkan laporan posisi keuangan,
seperti yang digambarkan pada Tabel 1.4. Bentuk laporan posisi keuangan seperti yang
terlihat pada Tabel 1.4 (di mana liabilitas dan modal disajikan di sebelah kanan aset)
disebut bentuk akun (account form) atau bentuk skontro. Bentuk lain adalah dengan
membuat daftar liabilitas serta modal di sebelah bawah aset. Bentuk semacam ini
disebut bentuk laporan (report form) atau bentuk stafel.
Informasi yang terdapat dalam laporan posisi keuangan dapat menjawab
pertanyaan tentang posisi aset, liabilitas, dan modal pemilik. Sudah merupakan
kebiasaan mencantumkan kas sebagai unsur yang pertama dalam aset. Aset lain
dicantumkan setelah kas sesuai dengan urutan kemudahan aset tersebut ditukarkan
menjadi uang tunai. Pada sisi liabilitas dan modal, adalah menjadi kebiasaan untuk
mencantumkan liabilitas terlebih dahulu, baru kemudian modal. Dalam neraca seperti
yang ditunjukkan oleh Tabel 1.4, liabilitas terdiri atas utang bank dan utang usaha.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan arus kas masuk dan arus kas
keluar suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan arus kas dikelompokkan
menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan operasional (aktivitas perusahaan untuk
memperoleh pendapatan), investasi (aktivitas membeli peralatan, aset tetap, atau
barang lainnya untuk kepentingan jangka panjang), dan pendanaan (aktivitas yang
berhubungan dengan sumber dana atau modal dan pinjaman perusahaan). Dengan
memerhatikan arus kas, Bu Linda dapat mengetahui gambaran arus kas masuk dan arus
kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas. Semua perusahaan sepakat
bahwa kas merupakan salah satu aset utama perusahaan dan sebagai alat untuk
memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang.
Jika dilihat dari persamaan dasar akuntansi (Tabel 1.1), bagian aset khususnya
kas menunjukkan saldo awal Rp8.000,00 dan saldo akhir Rp2.140,00, itu artinya
kegiatan perusahaan selama satu bulan telah menyebabkan pengurangan kas sebesar
Rp5.860,00. Pengurangan tersebut berasal dari perubahan kegiatan operasional,
investasi, dan pendanaan. Saldo kas akhir dalam laporan arus kas harus sama dengan
saldo kas yang terdapat dalam laporan posisi keuangan (lihat Tabel 1.4).
Laporan arus kas dapat disusun dengan dua metode, yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung
dilakukan dengan cara mengidentifikasi penambahan dan pengurangan kas yang
terjadi dalam aktivitas perusahaan. Penggunaan metode langsung lebih mudah
dipahami dan mampu memberikan informasi dan keterangan lebih banyak untuk
dipakai dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Laporan arus kas yang
menggunakan metode langsung dapat dilihat pada Tabel 1.5.
Penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung dilakukan dengan
cara menunjukkan perhitungan yang dimulai dari laba bersih arus kas dari kegiatan
operasional, dengan arus kas dari kegiatan investasi dan arus kas dari kegiatan
pendanaan.
Untuk dapat lebih memahami penyusunan laporan arus kas, dengan metode
langsung, perhatikan uraian berikut.
1. Lihat ringkasan persamaan dasar akuntansi pada Tabel 1.1, khususnya kolom kas.
2. Transaksi masuk dan keluarnya kas dapat diringkas sebagai berikut.
Transaksi
Keterangan
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
(F)
(G)
(I)
(J)
Penyetoran modal oleh pemilik
Perolehan pinjaman dari bank
Pembelian mesin jahit
Pembelian perlengkapan
Pengembalian utang usaha
Penerimaan pendapatan
Pembayaran beban
Pengembalian utang bank
Pengambilan pribadi (prive)
Jumlah
Saldo akhir kas (kas masuk – kas keluar)
Kas Masuk
(+)
Rp 8.000,00
Rp10.000,00
Kas Keluar
(-)
Rp14.800,00
Rp 1.000,00
Rp
60,00
Rp 1.000,00
Rp19.000,00
Rp 2.140,00
Rp 500,00
Rp 300,00
Rp 200,00
Rp16.860,00
3. Dari ringkasan transaksi diatas, kegiatan kas dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
a. Transaksi Operasional, yaitu: penerimaan pendapatan, pembayaran beban,
pembelian perlengkapan, dan pengembalian utang.
b. Transaksi Investasi, yaitu: pembelian mesin.
c. Transaksi Pendanaan, yaitu: perolehan pinjaman dari bank dan pengambilan
pribadi (prive).
4. Susun laporan arus kas, seperti ditunjukkan oleh Tabel 1.5.
5. Saldo akhir kas dalam laporan arus kas harus sama dengan saldo kas di laporan
posisi keuangan.
SOAL EVALUASI
1. Pada tanggal 10 Mei 2018, Salon “Indah” membeli perlengkapan seharga Rp600.000,00.
Dibayar kas Rp400.000,00, sedangkan sisanya dua minggu yang akan datang. Transaksi ini
dalam persamaan akuntansi memengaruhi ….
A. Perlengkapan (+) Rp400.000,00, Kas (-) Rp400.000,00, dan Utang Usaha (+)
Rp200.000,00
B. Perlengkapan (+) Rp600.000,00, Kas (-) Rp400.000,00, dan Utang Usaha (+)
Rp200.000,00
C. Kas
(-) Rp400.000,00, Perlengkapan (+) Rp400.000,00, dan Utang Usaha (-)
Rp200.000,00
D. Kas
(+) Rp400.000,00, Perlengkapan (+) Rp600.000,00, dan Utang Usaha (-)
Rp200.000,00
E. Perlengkapan (+) Rp600.000,00, Kas (-) Rp200.000,00, dan Utang Usaha (+)
Rp400.000,00
2. Telah selesai dikerjakan jasa konsultasi sebesar Rp500.000,00. Dari jumlah tersebut
diterima kas sebesar Rp400.000,00, dan sisanya akan dibayar bulan depan. Pengaruh
transaksi pada persamaan akuntansi adalah ….
A. Pendapatan Jasa (+) Rp500.000,00, Modal (+) Rp400.000,00, Kas (+) Rp100.000,00
B. Pendapatan Jasa (+) Rp500.000,00, Kas (+) Rp100.000,00, Modal (+) Rp400.000,00
C. Kas (+) Rp400.000,00, Piutang Usaha (+) Rp100.000,00, Pendapatan Jasa (+)
Rp500.000,00
D. Kas (+) Rp400.000,00, Modal (+) Rp500.000,00, Piutang Usaha (+) Rp100.000,00
E. Kas (+) Rp500.000,00, Modal (-) Rp400.000,00, Piutang Usaha (+) Rp100.000,00
3. Pada tanggal 2 Januari 2019 terdapat perlengkapan sejumlah Rp800.000,00. Setelah
diinventarisasi pada 31 Januari 2019, ternyata persediaan perlengkapan adalah
Rp200.000,00. Penyelesaian transaksi tersebut dalam persamaan akuntansi adalah ….
A. Perlengkapan (+) Rp800.000,00, Kas (-) Rp800.000,00
B. Perlengkapan (-) Rp200.000,00, Ekuitas (-) Rp200.000,00
C. Perlengkapan (-) Rp600.000,00, Ekuitas (-) Rp600.000,00
D. Perlengkapan (-) Rp800.000,00, Liabilitas (-) Rp800.000,00
E. Perlengkapan (-) Rp600.000,00, Liabilitas (+) Rp600.000,00
4. Dibeli peralatan seharga Rp1.500.000,00, dibayar Rp1.200.000,00, kekurangannya dibayar
kemudian. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah ….
A. aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00
B. aset
berupa
Peralatan
bertambah
Rp1.500.000,00,
aset
berupa
Kas
berkurang Rp1.200.000,00
C. aset berupa Peralatan bertambah Rp1.500.000,00, aset berupa Kas bertambah
Rp1.500.000,00
D. liabilitas berupa Utang Usaha bertambah Rp300.000,00, aset berupa
Peralatan
bertambah Rp1.500.000,00, aset berupa Kas bertambah Rp1.200.000,00
E. aset
berupa
Peralatan
bertambah
Rp1.500.000,00,
aset
berupa
Kas
berkurang Rp1.200.000,00, liabilitas berupa Utang Usaha bertambah Rp300.000,00.
5. Perusahaan menerima pinjaman dari bank Rp20.000.000,00. Pengaruh transaksi ini
terhadap persamaan akuntansi adalah aset berupa Kas ….
A. bertambah
Rp20.000.000,00,
Liabilitas
berupa
Utang
Usaha
bertambah
Liabilitas
berupa
Utang
Usaha
berkurang
Liabilitas
berupa
Utang
Usaha
bertambah
Liabilitas
berupa
Utang
Usaha
berkurang
Rp20.000.000,00
B. bertambah
Rp20.000.000,00,
Rp20.000.000,00
C. bertambah
Rp20.000.000,00,
Rp20.000.000,00
D. bertambah
Rp20.000.000,00,
Rp20.000.000,00
E. berkurang
Rp20.000.000,00,
Liabilitas
berupa
Utang
Usaha
berkurang
Rp20.000.000,00
6. Diselesaikan pekerjaan jasa jahit yang diperhitungkan sebesar Rp2.750.000,00, baru
diterima Rp2.000.000,00, sisanya diterima kemudian. Dari transaksi ini persamaan
akuntansinya ….
A. Kas bertambah Rp2.000.000,00, Piutang Usaha berkurang Rp750.000,00, Ekuitas
bertambah Rp2.750.000,00.
B. Kas bertambah Rp2.000.000,00 , Utang Usaha bertambah Rp750.000,00, Ekuitas
bertambah Rp2.750.000,00
C. Kas berkurang Rp750.000,00, Piutang Usaha berkurang Rp2.000.000,00, Ekuitas
bertambah Rp2.750.000,00
D. Kas bertambah Rp2.000.000,00, Piutang Usaha bertambah Rp750.000,00, Ekuitas
bertambah Rp2.750.000,00
E. Kas berkurang Rp2.000.000,00, Utang Usaha berkurang Rp750.000,00, Ekuitas
berkurang Rp2.750.000,00
7. Aset sebuah perusahaan sebesar Rp32.000.000,00, sedangkan liabilitasnya sebesar
Rp9.000.000,00, berarti besarnya ekuitas perusahaan adalah ….
A. Rp41.000.000,00
D. Rp13.000.000,00
B. Rp32.000.000,00
E. Rp9.000.000,00
C. Rp23.000.000,00
8. Diketahui sebagian data keuangan Bengkel “Subur” sebagai berikut.
o Pendapatan Jasa
Rp1.600.000,00
o Perlengkapan Bengkel
Rp500.000,00
o Beban Gaji Pegawai
Rp300.000,00
o Beban Listrik
Rp250.000,00
o Beban Lain-lain
Rp50.000,00
o Peralatan Bengkel
Rp700.000,00
Dari data tersebut, besarnya laba/rugi usaha adalah ….
A. laba Rp1.000.000,00
D. rugi Rp600.000,00
B. rugi Rp1.000.000,00
E. laba Rp300.000,00
C. laba Rp600.000,00
9. Diketahui sebagian data keuangan Servis Komputer “Serdam” per 31 Desember 2018
sebagai berikut.
o Pendapatan Jasa
Rp2.500.000,00
o Beban Gaji Pegawai
Rp650.000,00
o Beban Iklan
Rp150.000,00
o Beban Listrik dan Air
Rp200.000,00
o Prive
Rp300.000,00
o Modal (awal)
Rp1.000.000,00
Modal (akhir) Servis Komputer “Serdam” adalah ….
A. Rp2.100.000,00
D. Rp2.400.000,00
B. Rp2.200.000,00
E. Rp2.500.000,00
C. Rp2.300.000,00
10. Salon “Anda” memiliki data keuangan per 31 Desember 2018 sebagai berikut.
o Kas
Rp3.500.000,00
o Peralatan
Rp2.000.000,00
o Sewa Dibayar Di Muka
Rp1.200.000,00
o Utang Usaha
Rp2.800.000,00
o Wesel Bayar
Rp1.500.000,00
Besarnya Ekuitas Pemilik adalah ….
A. Rp2.000.000,00
D. Rp2.300.000,00
B. Rp2.100.000,00
E. Rp2.400.000,00
C. Rp2.200.000,00
11. Diketahui sebagian data perusahaan jasa foto copy ”Bagus” per 31 Desember 2018 sebagai
berikut.
o Pendapatan Jasa Foto Copy
Rp5.000.000,00
o Pendapatan Bunga
Rp500.000,00
o Beban Gaji Pegawai
Rp1.000.000,00
o Beban Perlengkapan Foto Copy
Rp3.000.000,00
o Beban Sewa
Rp500.000,00
o Beban Lain-lain
Rp1.500.000,00
Dari data tersebut, perusahaan akan mengalami ….
A. laba Rp500.000,00
D. rugi Rp1.000.000,00
B. rugi Rp500.000,00
E. laba Rp1.500.000,00
C. laba Rp1.000.000,00
12. Aset sebesar Rp24.500.000,00;
Liabilitas sebesar Rp14.500.000,00 dan Prive
Pemilik sebesar Rp1.000.000,00. Dengan demikian, besarnya Modal (akhir) adalah ….
A. Rp9.000.000,00
D. Rp13.500.000,00
B. Rp10.000.000,00
E. Rp15.500.000,00
C. Rp11.000.000,00
Transaksi
Kas
+
Piutang
usaha
..........................................
Persamaan Akuntansi
.................................
Aset
Perlengkapa
Mesin
+
+
n
Jahit
Liabilitas
= Utang
Utang
+
Usaha
Bank
+ Ekuitas
Modal
+
Linda
-
-
-
Download