Graf Berarah Mohammad Fahrurrozy 205090400111066 41 Graf Berarah Digraph Terhubung Jenis Digraph 03 Indegree dan Outdegree 02 Definisi Graf Berarah (Directed Graph / Digraph) 01 04 Digraph Euler 05 Definisi Graf Berarah Graf Berarah (Directe d Graph / u Digraph) G: • Merupakan suatu graf yang setiap sisinya mempunyai orientasi arah • Sisi berarah (𝑢, 𝑣) dinotasikan 𝑢𝑣 disebut sisi berarah/busur(arc) • Busur (𝑢, 𝑣) berasal dari 𝑢 menuju 𝑣 dan incident dengan 𝑢 • Busur 𝑢𝑣 dan 𝑣𝑢 merupakan busur yang berbeda • Graf berarah boleh memuat loop, tetapi ada sisi ganda • Graf ganda berarah : graf berarah yang punya loop berarah dan sisi ganda berarah w y v x • Himpunan titik nya : 𝑉 𝐺 = 𝑢, 𝑣, 𝑤, 𝑥, 𝑦 • Himpunan sisi nya : 𝐸 𝐺 = {𝑢𝑣, 𝑢𝑤, 𝑣𝑥, 𝑣𝑢, 𝑤𝑥,𝑤𝑦, 𝑦𝑥} • Order = 5, Ukuran = 7 Graf Berarah (Directed Graph / Digraph) Orientas i Jika terdapat sebuah graf berarah D sehingga G adalah graf yang mendasari (underlying) D, maka D disebut orientasi dari G. • Digraf (a) dan (b) merupakan orientasi berbeda dari graf (c) • Graf (c) mendasari (underlying) digraph (a) dan (b) Setiap sisi mempunyai dua titik akhir, yaitu : • 1 titik sebagai titik awal • Titik yang lain sebagai titik akhir • Jika sebuah sisi 𝑒1 berasal dari titik u dan berakhir pada titik v, Maka 𝑒1 dikatakan insiden keluar dari u dan 𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛 kedalam v. • Jika dua sisi berarah mempunyai titik awal dan titik akhir yang sama, maka kedua sisi tersebut dikatakan sisi parallel Pada graf G, sisi 𝑒1 dan 𝑒8 merupakan sisi parallel, sedangkan 𝑒1 dan 𝑒4 bukan sisi parallel. 𝑒2 u w G: 𝑒6 𝑒8 𝑒4 𝑒5 𝑒1 y 𝑒7 v 𝑒3 x Indegree dan Outdegree Indegree (Derajat Masuk) • Merupakan banyaknya busur yang masuk dari 𝑣 atau arahnya menuju titik 𝑣 • Dinotasikan dengan d𝑖𝑛 𝑣 atau i𝑑 𝑣 atau 𝑑 − (𝑣) • Merupakan banyaknya busur yang keluar dari 𝑣 atau arahnya keluar dari titik 𝑣 • Dinotasikan dengan d𝑜𝑢𝑡 𝑣 atau 𝑜𝑑 𝑣 atau 𝑑+ (𝑣) Total Degree (Derajat Total) Outdegree (Derajat Keluar) • Merupakan banyaknya busur yang incident dengan titik 𝑣 • Dinotasikan dengan deg 𝑣 • deg 𝑣 = 𝑑𝑖𝑛 𝑣 + 𝑑𝑜𝑢𝑡 (𝑣) Contoh 𝑒2 u w 𝑒6 𝑒5 𝑒4 y 𝑒1 G: 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑢 𝑣 𝑤 𝑥 𝑦 =1 =1 =1 =2 =2 v x 𝑒3 𝑑𝑒𝑔 𝑑𝑒𝑔 𝑑𝑒𝑔 𝑑𝑒𝑔 𝑑𝑒𝑔 𝑢 𝑢 𝑢 𝑢 𝑢 =3 =3 =3 =2 =3 𝑒7 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ 𝑢 𝑣 𝑤 𝑥 𝑦 =2 =2 =2 =0 =1 Sebuah titik 𝑣 dalam suatu digraph disebut : • • • • • • • • Titik terasing Titik anting-anting Titik asal Titik terminal Titik pemancar Titik penerima Titik pembawa Titik biasa (isolated vertex) (pendant vertex) (source vertex) (terminal vertex) (transmitter vertex) (receiver vertex) (carrier vertex) (ordinary vertex) jika 𝑑+ 𝑣 = 𝑑− 𝑣 jika 𝑑 + 𝑣 + 𝑑 − 𝑣 = 1 jika 𝑑 − 𝑣 = 0 jika 𝑑 + 𝑣 = 0 jika 𝑑+ 𝑣 > 0 dan 𝑑− 𝑣 jika 𝑑 + 𝑣 = 0 dan 𝑑 − 𝑣 jika 𝑑 + 𝑣 = 𝑑− 𝑣 = 1 jika 𝑑 + 𝑣 > 0 dan 𝑑− 𝑣 =0 =0 >0 >0 Jika 𝐷 merupakan suatu digraf berukuran 𝑚 maka : 𝑑𝑜𝑢𝑡 𝑣 = 𝑣∈𝑉(𝐷) 𝑑𝑖𝑛 𝑣 = 𝑚 𝑣∈𝑉(𝐷) TEOREMA 1 Jenis Digraph a. Digraph Sederhana • Tidak mempunyai loop atau sisi parallel b. Digraph simetris • Untuk setiap sisi (a,b), ada juga sisi (b,a) c. Digraph asimetris • Mempunyai satu sisi berarah diantara sepasang titik dan terdapat loop • Pada gambar, (a) asimetris, sedangkan (b) bukan asimetris d. Digraph Lengkap Ada 2 tipe digraph lengkap : 1. Digraph asimetris lengkap Digraph asimetris di mana ada tepat 1 sisi berarah dari setiap pasangan titik 2. Digraph simetris lengkap Digraph sederhana di mana ada tepat 1 berarah dari tiap titik ke titik lain. sisi • Digraf (a) asimetris lengkap • Digraf (b) simetris lengkap e. Digraph Isomorfik • Dua digraph isomorfik ketika : 1. Graf – graf yang mendasarinya isomorfik 2. Arah dari sisi-sisi yang bersesuaian searah • Dua digraph (a) dan (b) tidak isomorfik karena walaupun graf yang mendasarinya isomorfik, tetapi sisi 𝑒4 pada (a) tidak searah dengan 𝑒4 pada (b) Contoh Dua digraph (a) dan (b) isomorfik, sebab ada korespondensi 1-1 antara : i. Titik-titik dalam dua digraph : 𝑢1 ↔ 𝑣1 , 𝑢2 ↔ 𝑣2 , 𝑢3 ↔ 𝑣5 , 𝑢4 ↔ 𝑣5 , 𝑢5 ↔ 𝑣3 ii. Sisi – sisi berarah dalam dua digraph : (𝑢1 , 𝑢2 ) ↔ 𝑣1 , 𝑣2 , (𝑢1 , 𝑢4 ) ↔ 𝑣1 , 𝑣4 , (𝑢3 , 𝑢4 ) ↔ 𝑣5 , 𝑣4 , (𝑢2 , 𝑢3 ) ↔ 𝑣2 , 𝑣5 , (𝑢5 , 𝑢1 ) ↔ 𝑣3 , 𝑣1 , (𝑢3 , 𝑢1 ) ↔ 𝑣5 , 𝑣1 , (𝑢5 , 𝑢4 ) ↔ 𝑣3 , 𝑣4 f. Digraph Teratur (regular) • Setiap titik mempunyai indegree dan outdegree yang sama Digraf Terhubung Digraph Terhubung 1. Digraf Terhubung Kuat (Strongly Connected) : • Ada 1 lintasan berarah dari setiap titik ke titik yang lain atau untuk setiap titik 𝑢, 𝑣 ∈ 𝐸 𝐷 , terdapat lintasan 𝑢 − 𝑣 dan 𝑣 − 𝑢 2. Digraf Terhubung Lemah (Weakly Connected) : • Hanya berlaku 1 saja diantara 𝑢 − 𝑣 dan 𝑣 − 𝑢 untuk suatu pasangan titik pada D Note : • Subgraf Terhubung (lemah atau kuat) maksimal dari graf G disebut komponen dari G • Dalam setiap komponen dari G, setiap subgraph terhubung kuat maksimal disebut fragmen/fragmen terhubung kuat dari G. • Konsep jalan (walk), lintasan (path), trail (trail), dan sirkuit analog sama dengan konsep pada graf terhubung. Contoh u a u w v b x c d • Digraf (a) terhubung kuat karena untuk setiap titik 𝑢, 𝑣 ∈ 𝐸 𝐷 , terdapat lintasan 𝑢 − 𝑣 dan 𝑣 − 𝑢 • Digraf (b) terhubung lemah karena untuk titik a dan b, terdapat lintasan 𝑏 − 𝑎, tetapi tidak ada lintasan 𝑎 − 𝑏 u a u “Suatu digraf 𝐷 w merupakan terhubung kuat jika dan hanya v jika 𝐷 memuat jalan merentang tertutup. “ b c TEOREMA 2 d Digraf Euler Digraph Euler • Garis Euler/Sirkuit Euler Merupakan sirkuit yang memuat semua busur pada digraph D • Digraph Euler Merupakan digraph yang memuat sirkuit Euler • Pada digraph D, sirkuit 𝑎𝑏𝑐𝑑𝑒𝑓 merupakan sirkuit Euler , maka digraph D merupakan digraph Euler D: Teorema 3 “Misalkan 𝐷 merupakan suatu digraf terhubung non trivial. 𝐷 merupakan digraf Euler jika dan hanya jika untuk setiap titik 𝑣 ∈ 𝐷, berlaku 𝑑 + 𝑣 = 𝑑 − (𝑣) Contoh “Misalkan 𝐷 merupakan suatu digraf terhubung non trivial. 𝐷 merupakan digraf Euler jika dan hanya jika setiap titik memiliki derajat masuk dan keluar yang sama.“ 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ 𝑑+ D: 𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5 𝑣6 =2 =2 =2 =2 =2 =3 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑑− 𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5 𝑣6 =2 =2 =2 =2 =2 =3 Karena derajat masuk dan derajat keluar untuk setiap titik pada digraph D sama,maka digraph D adalah digraph Euler. Terima Kasih