Uploaded by Raihan Desi

Sartika ( 1812011000096) Watermark

advertisement
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SDN KALIABANG TENGAH VII BEKASI UTARA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh :
Sartika
NIM : 1812011000096
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016/1437 H
ABSTRAK
Sartika (NIM : 1812011000096) Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa di SDN Kaliabang Tengah 07 Bekasi Utara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru PAI dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dan mengetahui apakah upaya yang dilakukan guru PAI
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN
Kaliabang tengah 07 Bekasi Utara sejak peneliti berkunjung sampai penelitian
dilakukan yakni sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan Desember 2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
penelitian kualitatif. Metode ini dilakukan untuk mendeskripsikan apakah prestasi
belajar PAI akan meningkat dengan upaya guru PAI tersebut. Diantara upaya
guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah : dengan
menggunakan metode –metode yang dapat disesuaikan dengan materi
pembelajaran, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menarik dan
menyenangkan, memberikan kisah-kisah teladan para nabi dan sahabat,
memberikan latihan dan bimbingan konseling atau lebih tepatnya pendalaman
materi, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang keaktifan
siswa dalam belajar, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013,
memberikan pengayaan, mengulang materi bagi nilai yang rendah dengan waktu
yang sama tempat yang berbeda, memberikan pekerjaan rumah (PR) setiap akhir
materi dan melakukan ulangan harian setiap 1 bulan sekali. Upaya-upaya yang
dilakukan guru PAI kelas 3 dan 4 di SDN Kaliabang Tengah 07 memberikan hasil
yang baik, prestasi belajar mereka meningkat meskipun dalam proses yang cukup
panjang dan dengan grafik yang tidak terlalu pesat.
Kata Kunci : Upaya Guru PAI, Prestasi Belajar Siswa
i
ABSTRACT
Efforts PAI Teachers in Improving Student Achievement in Elementary
School Middle Kaliabang 07 North Bekasi
This study aims to determine the efforts of teachers PAI in improving student
achievement and determine whether the efforts of PAI teachers can improve
student achievement. This research was conducted in the middle of the 07 SDN
Kaliabang North Bekasi since researchers visited until the research is done since
October 2015 to December 2015. The method used in this research is using
qualitative research methods. This method of describing whether learning
achievement PAI will increase with the efforts of teachers PAI. Among the efforts
of teachers PAI in improving student achievement are: using -Method that can be
tailored to the learning materials, the methods used by teachers in the learning
interesting and fun, provide exemplary stories of the prophets and companions,
providing training and guidance counseling or more precisely deepening of the
material, giving the questions that can stimulate the activity of students in
learning, the curriculum used is the curriculum in 2013, provides enrichment,
repeating material for a low value to the same time different places, giving
homework (PR) of each end of the matter and conduct daily tests every 1 month.
The efforts that teachers PAI grade 3 and 4 in the Middle Kaliabang SDN 07 gives
good results, they increase learning achievement even in a long process and the
graphics are not too rapid.
Keywords: Teacher Effort PAI, Student Achievement
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga seluruh proses penelitian sampai penulisan skripsi
perkuliahan S1 ini dapat terselesaikan. Special for “Ema dan Bapak ku serta
Suami tercinta yang telah memberikan doa dan dorongan semangat dan moril
maupun materil.
Penelitian ini dapat terlaksana berkat dukungan banyak pihak, diantaranya
rekan-rekan kuliah, serta bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak yang telah
membantu kelancaran penelitian ini. Skripsi
ini berjudul “Upaya Guru PAI
Dalam Meningkatkan Prestasi Di SDN kaliabang Tengah 07 Bekasi’ Penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terwujud tanpa adanya bantuan,
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Madjid Khon, M.Ag., Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Rusdi Jamil, MA., Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu serta memberikan arahan bimbingan dan motivasi
dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing dan membina kami selama
belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Guru-guru tk dan kepala sekolah tempat aku mengajar ‘’Ra Baiturrohmah
‘’ Atas dukungan dan doa kalian, menjadi motivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
6. Sahabatku Nurhayati,dede,jahro yang selalu menemaniku tanpa lelah
disaat penulisan.
iii
7. Teman-temanku di kelas C angkatan 2012 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terima
kasih atas spiritnya.
Jakarta, Oktober 2016
Penulis
Sartika
NIM 1812011000096
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................... 8
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik ..................................................................................... 1
1.
Upaya Guru PAI............................................................................ 1-10
2.
Prestasi Belajar ................................................................................. 23
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 35
B. Metode Penelitian .................................................................................... 35
C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ……………… ................. 36
v
D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ……………………...... 38
E. Analisis Data …………………… ........................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 43
B. Pembahasan .............................................................................................. 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 59
B. Saran .......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Keadaan Siswa................................................................................... 44
Tabel 4.2 Data Keadaan Guru .................................................................................... 46
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 42
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sarana Wudhu ........................................................................................ 56
Gambar 4.2 Situasi Belajar ....................................................................................... 57
Gambar 4.3 Prestasi Siswa ......................................................................................... 57
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita, terlebih
lagi
kita sedang berinteraksi aktif di dalamnya. Kita sepakat bahwa
pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa
dalam proses menuju kedewasaannya, setiap manusia melalui tahap
pendidikan.
Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya
sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan
demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di
dalam terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan, karena itulah,
bahwa pendidikan
telah
ada
sepanjang
peradaban
umat
manusia.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia dalam melestarikan
hidupnya.
Pendidikan adalah suatu proses pembinaan tingkah laku manusia yang
mana anak harus bisa belajar berpikir, berperasaan, dan bertindak lebih
sempurna dan baik daripada yang sebelumnya. Dalam mencapai tujuan
tersebut, maka pendidikan harus diarahkan kepada keseluruhan aspek
pribadi dan meliputi aspek jasmani, mental kerohanian maupun aspek
moral.1
Pendidikan bermutu dalam pembangunan sebuah bangsa adalah suatu
keniscayaan. Melalui pendidikan bermutu dapat dilahirkan sumber daya
manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing sebagai salah satu row input
proses pembangunan bangsa. Tanpa pendidikan yang bermutu tidak mungkin
tujuan pembangunansebuah bangsa dapat terwujud dengan baik. Pendidikan
1
Ali Saifullah, Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (Surabaya: Usaha Nasional, 2004),
hlm. 37c
1
2
bermutu dan pembanngunan berkualitas bagaikan dua sisi mata uang yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dalam konteks bangsa Indonesia,landasan yuridis Umdang-Undang
Dasar 1945 ale ia keempat menyatakan bahwa “……Kemudian dari pada itu,
untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia, yang melindungi
segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia dan unntuk
memajukan kesejateraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa….”.
Merujuk kepada petikan pembukaan UUD 1945 tersebut, jelas bahwa salah
satu tujuan pembangunan nasional adalah dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Strategi operasional untuk mencapai tujuan tersebut adalah
melalui upaya pembangunan sector pendidikan. Oleh karena itu, pendidkan
merupakan pilar strategis yang tidak bisa tergantikan oleh sector manapun
dan sudah menjadi komitmen nasional sejak Negara ini berdiri sehingga isu
pendidikan selalu menarik untuk dikaji dan dikembangkan. Hal49 merentas
pendidikan nilai
Agama Islam merupakan agama yang sempurna, agama yang dibawa
nabi Muhammad ini diajarkan melalui mukjizat yang merupakan teks Alquran. Al-quran merupakan teks rujukan dan pedoman bagi umatnya dalam
seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Agama islam sangat mengutamakan proses pendidikan, hal tersebut
dapat dilihat dari lima ayat pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dalam surat al-alaq
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala
sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan
siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari
berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam
3
segala fase dan proses perkembangan siswa, secara lebih rinci tugas guru
berpusat pada tiga hal:
1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
yang memadai.
3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi, seperti sikap, nilainilai dan penyesuaian diri. 2
Berarti dalam proses pembelajaran guru disamping bertugas dan
bertanggung jawab menyampaikan ilmu pengetahuan mengantarkan siswa
pada pencapaian prestasi yang tinggi (aspek kognitif), ia juga bertanggung
jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia harus mampu
menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang
siswa atau dengan kata lain mampu membangkitkan dan meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Dari uraian di atas, jelas bahwa peranan guru telah meningkat sebagai
pengajar menjadi sebagai direktur pengarah belajar. Sebagai direktur belajar,
tugas dan tanggung jawab guru menjadi lebih meningkat yang ke dalamnya
termasuk fungsi-fungsi guru sebagai perencana pengajaran (professional),
pengelola pengajaran (manager), sebagai penilai hasil belajar (Evaluator),
sebagai pembimbing (Konselor), dan sebagai motivator.
Menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia sebab dari gurulah segala
peradaban
di
mulai,
serta
mengalami
perkembangan
yang
sangat
mengagumkan hingga detik ini.3
Sebagai seorang pendidik atau guru harus memiliki kepribadian yang
positif. Bagaimanapun alasannya seorang pendidik harus memiliki sifat
kelebihan dari anak didiknya. Karena guru bertugas mendidik dan mengajar
anak-anak didik, serta mangantarkanya menuju keberhasilan tujuan yang di
2
Slameto, Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.. 97
3
Marno, M.Pd dan M. Idris. S. Si (2014), Strategi Metode, dan Teknik Mengajar Ar-Ruzz
Media, h. 5
4
cita-citakan yakni memiliki kepribadian yang takwa kepada Allah. Sulit
rasanya seorang pendidik atau guru mampu membawa anak didiknya menuju
keberhasilan tujuan pendidikan, jika seorang guru tidak terlebih dahulu
memiliki sifat-sifat serta kepribadian yang positif. Seorang guru di samping
keberadaanya sebagai figur atau contoh di hadapan anak didik. Guru atau
pendidik juga harus mampu mewarnai dan mengubah kondisi anak didik dari
kondisi negatif menjadi kondisi yang positif.
Guru atau pendidik terhadap anak didik bagaikan orang tua terhadap
anak-anaknya. Sebagaimana Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud dari Abu Hurairoh.
‫إِمَّنَا أَنَا لَ ُك ْم ِِبَْن ِزلَ ِة الْوالِ ِد أ َُعلِّ ُم ُك ْم‬
“ Sesungguhnya aku terhadap kamu menduduki
sebagai orang tua
aku
mengajarkan kamu.”4
Sebagai pendidik, juag harus mendidik anak didiknya untuk cinta
kepada orang sholeh dengan mengenalkan figur orang-orang sholeh, baik yang
masih hidup maupun sejarah mereka yang sudah wafat. Agar siswa dapat
meneladani kehidupan mereka. Pada jaman sekarang anak lebih kenal namanama bintang film daripada nama-nama para sahabat dan para ulama.
Bagaimana siswa meneladani mereka, hal ini menjadi amat penting bagi
seorang guru menberikan mata pelajaran yang berkaitan dengan hal tersebut.
Agar siswa terbentengi kepribadiannya terhadap hal-hal yang kurang baik dari
lingkungannya.5
Kedudukan guru memang terhormat dan mulia. Guru tersebut adalah
guru yang menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki akhlak, serta mampu
memperdayakan siswa dengan ilmu yang dimilikinya. Seorang guru harus
mampu memerankan fungsinya sebagai seorang guru yaitu mencerdaskan dan
mencerahkan kehidupan bangsa.6
4
Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Hadits Tarbawi, (Rawamangun : Kencana, 2012) h.
5
Abdul Majid Khon. Op.cit, h 234
Marno dan M. Idris. Op.cit, h 17
65
6
5
Al Ghozali berpendapat, bahwa maksud dan tujuan pendidikan Islam
adalah mendekatkan diri pada Allah bukan mencari pangkat dan kebanggaan.7
Sebagai pendidik atau guru juga harus mempunyai niat ikhlas mencari
ridho Allah. Namun realita di jaman sekarang ini, banyak sekali seorang guru
atau pendidik yang menjadikan jabatan sebagai seorang guru sebagai pekerjaan
atau sebagai media mencari nafkah. Guru atau pendidk tersebut menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuannya. Hal ini berdampak terhadap anak didik.
Anak didik yang seharusnya mendapatkan bimbingan dan arahan yang
baik dari seorang guru, sering kali anak didik merasakan kehidupan di sekolah
tidak selalu menyenangkan serta anak didik merasakan kebosanan di sekolah.
Hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan guru dalam menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan bagi anak didiknya.
Di karenakan ketidak mampuan guru menggunakan metode-metode
serta media-media dalam pembelajaran, dengan tujuan yang tidak jelas, serta
hanya berpegang teguh pada satu buku mata pelajaran saja, akhirnya guru tidak
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didiknya.
Dalam hal ini pemerintah mengatur pendidikan agama dalam uu No.20
tahun 2003 tentang SISDIKNAS poin 2 menyebutkan bahwa pendidikan
Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Republik
Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, Kebudayaan
nasional Indonesia,dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Selain itu,
dalam bab II pasal 3 disebutkan pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban
bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.8
7
Abdul Majid Khon, Op.cit, h 190
Sofyan Sauri & Herlan Firmansyah, Meretas Pendidikan Nilai, (Bandung : CV. Arfino
Raya, 2010), hlm. 91
8
6
UU ini sangat baik di jadikan tujuan dalam mendidik anak didik dalam
pembelajaran
agama
di
karenakan
pemerintah
sudah
jelas
sekali
menjabarkannya.
Adapun pemerintah, ditingkat pusat dan daerah merupakan perwujudan
masyarakat bangsa dan negara. Pemerintah
mengemban kepercayaan
masyarakat untuk mengelola keseluruhan segi kehidupan bangsa dalam
bidang pendidikan. Adapun tanggungjawab pemerintah terhadap lembaga
pendidikan pemerintah meliputi:
1. Tanggungjawab
kenegaraan
berupa motivasi
bangsa
untuk
dan
melestarikan
kemasyarakatan
tegaknya
yang
kemerdekaan
dan negara. Tanggungjawab ini mencakup pembinaan
kesadaran nasional, berideologi nasional dan berkonstitusi.
2. Tanggungjawab struktural kelembagaan yani sebagai wujud watak
tata-kelembagaan
negara
tanggungjawabnya.
dengan
Dapat
masing-masing
juga
diartikan
aspek
dan
sebagai
tanggungjawab yuridis-konstitusional.9
Bahwasannya
dalam konsep Islam, Iman merupakan potensi
rohani yang harus diaktualisasikan dalm bentuk amal shaleh, sehingga
menghasilkan prestasi Rohani (Iman) yang disebut takwa. Dengan
demikian, amal shleh itu menyangkut keserasian dan keselarasan
hubungan Manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan dirinya
yang membentuk kesalehan Sosial, dan hubungan manusia dengan Alam
yang membentuk kesalehan terhadap Alam sekitar. Kualitas amal shaleh
ini akan menentukan derajat ketakwaan (prestasi Rohani/Iman) seseorang
dihadapan Allah SWT.10
Dalam peroses pembelajaran di sekolah, terutama sekolah dasar guru
merupakan sumber edukatif sekaligus aktor peroses pembelajaran yang utama.
Seorang guru tidak akan pernah tergantikan walaupun perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Terutama teknologi pembelajaran mengalami
9
M. Noor Syam, Opcit., hlm.16-19
Muhaimin, Paradigma PAI Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 75
10
7
perkembangan yang sangat pesat. Perubahan cepat dalam teknologi informasi
dan teknologi pembelajaran bukan menjadi penghalang bagi guru sebagai
pendidik tataran idea guru yang efektif menurut survey UNESCO terhadap
anak usia 8 – 12 tahun dari 50 negara menyimpulkan bahwa guru yang efektif
memiliki karakteristik :
1. Hubungan guru murid :
Bersahabat, menjadi mitra belajar sambil menghibur murid,
menyayangi murid seperti anaknya sendiri, adil, memahami kebutuhan
setiap anak serta berusaha memberikan yang terbaik untuk muridnya, dan
mampu membantu anak didik menuju kedewasaan.
2. Berkaitan dengan tugasnya sebagai guru :
Mencintai
pekerjaannya,
cakap
secara
akademik,
mampu
menerangkan dengan jelas, mampu merangsang siswa untuk belajar,
mampu memberikan kepada siswa sesuatu yang berharga, dan mampu
menjadikan kelas sebagai lingkungan yang menyenangkan.
3. Berkaitan dengan sikap dan kepribadian :
Berpenampilan menarik, tidak terlalu kaku, dan menjadi teladan
bagi siswanya.11
Dari sekian masalah maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa tugas
seorang guru bukanlah tugas yang main-main atau tugas yang diremehkan.
Tugas seorang guru pada kenyataannya menuntut guru sebagai pekerja
profesional.
Di mana dalam proses belajar guru merupakan salah satu komponen
penentu keberhasilan belajar siswa, agar mencapai keberhasilan sesuai dengan
tujuan
pembelajaran.
Untuk
menujang
keberhasilan
dalam
peroses
pembelajaraan, tentunya setiap guru harus meningkatkan kemampuannya,
melalui keikutsertaannya dalam berbagai pelatihan, seminar, loka karya,
maupun melakukan studi penelitian tindakan kelas. Melalui kegiatan-kegiatan
tersebut guru dapat mengembangkan keahlian mengajarnya.
11
Marno dan Idris. Op.cit, h 30
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya yang dilakukan guru pai dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa ?
2. Bagaimana hasil prestasi belajar siswa setelah guru pai melakukan upaya
peningkatan prestasi belajar siswa ?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,
maka pembatasan fokus penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana
upaya guru pai dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD
Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara
2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa di SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara
b. Apakah upaya guru PAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di
SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan maslah,adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa di SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara
b. Mengetahui seberapa besar pelajaran pai dapat meningkatkan prestasi
belajar.
9
2. Adapun kegunaan dari penulisan skripsi ini adalah:
a. Bagi SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara yang menjadi fokus
penelitian ini di harapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi guru dan calon guru dapat memberikan informasi tentang
pentingnya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Upaya Guru PAI
a. Pengertian Guru PAI
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai
orang yang pekerjaannya (mata pencariannya) mengajar. Kata guru
yang dalam bahasa arab disebut MUALLIM dan dalam bahasa inggris
teacher itu memang mempunyai arti sederhana, yakni A person whose
occupation is teaching others (mcleod,1989), artinya guru ialah
seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.12
Guru agama mempunyai tugas yang cukup berat, yaitu ikut
membina pribadi siswa di samping mengajarkan pengetahuan agama
kepada siswa. Guru agama harus memperbaiki pribadi siswa yang
terlanjur rusak, karena pendidikan dalam keluarga. Guru agama harus
membawa siswa semuanya kepada arah pembinaan pribadi
yang
sehat dan baik. Setiap guru agama harus menyadari bahwa segala
sesuatu pada dirinya akan merupakan unsur pembinaan bagi siswanya.
Seorang guru agama juga mempunyai tugas pendidikan yaitu
memelihara dan membimbing fitrah dengan menciptakan lingkungan
pendidikan yang sesuai dengan fitrah itu sendiri, kearah tujuan yang
ingin dicapaidalam pendidikan islam, yaitu menjadi manusia yang
berkpribadian yang baik sesuai dengan tuntunan agama.
Di samping pendidikan dan pengajaran yang di laksanakan
dengan sengaja oleh guru agama dalam pembinaan siswa, juga yang
sangat penting dan menentukan pula adalah kepribadiaan,sikap dan
cara hidup guru itu sendiri, bahkan cara berpakaian, cara bergaul,
berbicara dan menghadapi setiap masalah yang secara langsung tidak
12
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosda, 2013), h. 222
10
11
tampak hubungannya dengan pengajaran, namun dalam pendidikan
dan pembinaan pribadi si siswa, hal itu sangat berpengaruh.13
Berdasarkan paparan di atas sekolah dasar merupakan awal
terbentuknya pembinaan pribadi siswa..Pendidikan di sekolah dasar
merupakan tugas seorang guru agama. Guru agama yang pandai dan
bijaksanalah yang dapat mendekatkan siswa ke arah sikap positif
siswa terhadap agama.
Guru-guru agama di sekolah dasar harus menyadari bahwa
siswa-siswa di sekolah dasar adalah siswa-siswa yang perlu
bimbingan dan pembinaan yang ekstra. Dengan kata lain guru agama
di sekolah dasar harus menguasai karakter setiap siswa, psikologi
siswa, serta penguasaan terhadap ilmu yang akan di ajarkannya
kepada siswa itu harus cukup baik. Latihan-latihan keagamaan sangat
baik di biasakan sejak dini, misalnya saja yang berkaitan dengan
ibadah seperti sembahyang, menghapal surat-surat pendek serta doa
sehari-hari. Sembahyang juga harus di biasakan sejak di sekolah
dasar, sehingga lama kelamaan akan tumbuh rasa senang melakukan
ibadah tersebut. Dalam setiap latihan-latihan yang di lakukan di
sekolah dasar akan berdampak pada kepribadian siswa, maka akan
timbulnya pembiasaan. Pembiasaan ini sangat penting di dalam
pendidikan agama.Setiap guru juga harus ingat bahwa ia adalah unsur
terpenting dalam pendidikan agama di sekolah.
b. Karakteristik Guru Pendidikan Agama Islam
Dalam arti sederhana kepribadian berarti sifat hakiki individu
yang tercemin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan
dirinya dari yang lain.kata lain yang sangat dekat artinya dengan
kpribadian adalah karakter dan indentitas. Kepribadian adalah faktor
yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai
pengembang sumber daya manusia. Oleh karena itu, setiap calon guru
13
Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : PT. Bulan Bintang), h. 57
12
dan guru profesional sangat di harapkan memahami karakteristik (ciri
khas) kepribadian diri yang di perlukan sebagai panutan anak
didiknya.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan
guru meliputi :
1) Fleksibilitas kongnitif guru
Fleksibilitas kongnitif (keluwesan ranah cipta) merupakan
kemampuan berpikir yang di ikuti dengan tindakan yang memadai
dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya di
tandai dengan keterbukaan berpikir dan beradaptasi,ketika
mengamati dan mengenali suatu objek
atau situasi tertentu.
Seorang guru yang fleksibel selalu berpikir kritis.14
2) Keterbukaan psikologis pribadi guru
Hal lain yang juga menjadi faktor yang turut menentukan
keberhasilan tugas seorang guru adalah keterbukaan psikologis
guru itu sendiri.15
Khalifah dan Quthub (2009) mengungkapkan tentang
karakter guru muslim sebagai berikut.
(a) Rohiah dan akhlakiah. Hal ini diejawantahkan dengan
beriman kepada Allah, beriman kepada kada dan kadar Allah,
beriman dengan nilai-nilai islam yang abadi,melakukan
perintah-perintah yang diwajibkan agama dan menjahui yang
dilarang agama, baik dalam perkataan maupun dalam
perbuatan.
(b) Asas dan penopang anda dalam mengajar adalah untuk
menyebarkan ilmu dan demi merengkuh pahala akhirat.
(c) Tidak emosional. Yang di maksud dengan sifat ini adalah
mampu mengekang diri,meredam kemarahan teguh pendirian,
14
15
Muhibbin Syah, h. 225
Ibid, h. 227
13
jauh dari sikap sembrono, sikap yang tidak didasari dengan
pemikiran yang matang.
(d) Rasional. Sifat ini seperti pandai, Mampu menyelesaikan
permasalahan dengan baik, cerdas dan cekatan, serta kuat
daya inngatnya.
(e) Sosial. Yang termasuk dalam sifat ini adalah menjalin
hubungan baik dengan orang lain, baik dikala senang maupun
susah, khususnya dengan orang-orang yang bertanggung
jawab dalam dunia pendidikan.
(f) Fisik yang sehat. Yang dimaksud dengan sifat ini adalah
kesehatan badan, ketangkasan tubuh, dan keindahan fisik.
(g) Profesi. Yang termasuk dalam sifat ini adalah keiginan dan
kecintaan yang tulus untuk mengajar, serta yakin atas manfaat
dan pengabdiannya terhadap masyrakat.16
Dari paparan di atas Guru yang terbuka secara pisikologis
di tandai dengan kesediannya yang relatif tinngi untuk
mengkomonikasikan dirinya dengan teman sejawatnya, serta
lingkungan tempatnya bekerja. Ia mau menerima keritik dengan
ikhlas, di samping itu dia juga memiliki empati. jika salah seorang
siswanya sedang mengalami kemalagan, maka ia turut bersedih
dan menunjukan simpati dan berusaha mencari jalan ke luarnya.
Keterbukaan psikologis sangat penting bagi guru, mengingat
posisinya sebagai panutan. Selain itu keterbukaan psikologis di
perlukan untuk menciptakan suasana hubungan antar pribadi guru
dan siswa agar terjalin hubungan yang harmonis. Sehingga
mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya secara bebas
dan tanpa ganjalan.
karakteristik yang baiklah yang mengantarkan siswa
menuju kepribadian, sikap, akhlak yang baik yaitu dekat dengan
nilai-nilai relegius serta dapat meciptakan suasana kelas yang
16
Sofyan Sauri & Herlan Firmansyah, op.cit., h. 59
14
nyaman
yang
pada
akhirnya
memudahkan
siswa
untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa nya.
c. Syarat Guru Profesional
Secara etimologi profesi berasal dari kata PROFESSION yang
berarti pekerjaan. Profesional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Prefesional adalah:
1) Bersangkutan dengan profesi,
2) Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
3) Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya17.
Profesional menurut rumusan Undang-Undang Nomor14
Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 ayat 4 digambarkan sebagai pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan
kecakapan yang memenuhui standar mutu dan norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi18
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal
39 (ayat 2) jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan Profesional. Teks
lengkapnya sebagai berikut:
“Pendidik
merupakan
tenaga
professional
yang
bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pwembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyrakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi”.(Sekretariat Negara, 2003:26).19
UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menempatkan kedudukan guru sebagai tenaga professional sangat
urgen karena berfungsi untuk meningkatkan martabat guru sendiri dan
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
17
Ali Mudlofir, Pendidik Profesional, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h. 1
Ibid, h. 6
19
Ibid, 8
18
15
Ini tertera pada pasal 4:“Kedudukan guru sebagai tenaga
profesionalsebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) berfungsi
untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.”
Selanjutnya, pasal 6 menyatakan tujuan menepatkan guru
sebagai tenaga professional yaitu:
“Kedudukan guru dan dan dosen sebagai tenaga professional
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawaab.”20
Menurut Wardiman Djojonegoro, guru yang bermutu memiliki
paling tidak empat kriteria utama, yaitu:
1) Kemampuan profesional, meliputi kemampuan kecerdasan, sikap
dan prestasi kerja.
2) Upaya
profesional
adalah
upaya
seorang
guru
untuk
mentransformasikan kemampuan profesioanl yang di milikinya ke
dalam tindakan mendidik dan mengajar secara nyata.
3) Waktu
yang
di
curahkan
untuk
kegiatan
profesioanal,
menunjukan intensitas waktu seorang guru yang dikonsentrasikan
untuk tugas-tugas profesinya.
4) Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan, guru yang bermutu
ialah mereka yang dapat membelajarkan siswa secara tuntas,
benar dan berhasil. Untuk itu guru harus menguasai keahlian, baik
dalam dispilin ilmu pengetahuan maupun metodologi mengajar.21
20
21
Ibid, h. 34
Suyanto & Asep, Menjadi Guru Profesional, (), h. 28
16
Adapun supaya tercapai tujuan pendidikan maka seorang
guru harus memiliki syarat-syarat pokok yakni menurut Sulani
adalah :
1) Syarat syakhsiyah yakni seorang guru pendidikan agama islam
harus memiliki kepribadian yang dapat diandalkan.
2) Syarat ilmiah yakni seorang guru pendidikan agama Islam
harus memilki pengetahuan yang luas.
3) Syarat idhofiyah yakni seorang guru pendidikan agama Islam
harus mengetahui, menghayati, dan menyelami manusia yang
dihadapinya, sehingga dapat menyatukan dirinya untuk membawa
siswa menuju tujuan yang ditetapkan.22
Bahwasannya guru pendidikan agama Islam juga harus memiliki
syarat kompetensi akademik, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi,
kesejahteraan yang menadai, pengembangan karier, budaya kerja, dan
suasana kerja yang kondusif.
Dalam pandangan islam, di samping syarat-syarat guru pendidikan
agama Islam di atas, maka seorang guru harus orang yang bertakawa,
yaitu beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah sehingga tidak saja
efektif dalam mengajar, tetapi efektif dalam mendidik, sebab mendidik
dengan keteladanan lebih efektif daripada mengajar dengan perkataan.23
Menurut
UUD
SISDIKNAS
tentang
syarat
menjadi
guru
pendidikan agama Islam yakni dibahas pada pasal 41 ayat 1, 2 dan 3, yang
menjelaskan
tentang
ketentuan
mengenai
pendidik
dan
tenaga
kependidikan adalah sebagai berikut:
22
Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media grup,
2008) h.129
23
Marno dan Idris, Op.cit hlm. 31
17
1) Pendidik harus memilki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani, dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 dan 2 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
Sebagai seorang yang profesional guru di harapankan dapat
meningkatkan prestasi belajar para siswa-siswanya.misalnya saja
cara yang di lakukan seorang guru adalah:
(a) Membangun rasa percaya diri pada siswa
Kepercayaan diri perlu di latih, karena secara umum
siswa yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi
cenderung berhasil meraih kesuksesan di banding dengan
siswa yang kepercayaan dirinya rendah.24
Kepercayaan diri pada siswa memang harus di bangun
dari tingkat sekolah yg terendah yaitu dari tingkat pendidikan
TK,SD,SMP dan seterusnya.
Terkadang guru kurang mendukung
pembelajaran
untuk siswanya sehingga mematahkan rasa percaya diri pada
siswanya.
(b) Membangun daya ingat siswa
Dalam konteks pembelajaran, yang perlu di lakukan
guru adalah berusaha membangkitkan memori jangka panjang
yang di miliki siswa. Mengapa hal ini harus di lakukan?
Karena memori jangka panjang tidak akan hilang.Banyak
upaya yang bisa di lakukan guru untuk menumbuhkan memori
jangka panjang. misalnya, pemberian bahan ajar yang menarik,
bermakna dan berkesan, serta di angkat dari masalah-masalah
24
Ibid, h. 54
18
kontekstual yang biasa di alami oleh siswa. Selain itu daya
ingat yang baik merupakan kebutuhan setiap siswa untuk
belajar optimal, karena hasil belajar siswa di sekolah di ukur
berdasarkan penguasaan siswa atas materi pelajaran, yang
perosesnya
tidak
terlepas
dari
kegiatan
mengingat
(kemampuan mengunakan daya ingat). maka, dengan daya
ingat yang baik , siswa akan dapat belajar dengan mudah dan
mencapai hasil optimal. Namun, tidak semua siswa memiliki
daya ingat yang baik. Meskipun demikian, satu hal yang perlu
dicatat bahwa daya ingat itu dapat di perbaiki. Stine (2003)
meyakini bahwa orang yang memiliki ingatan tajam (daya
ingat baik) tidak di lahirkan, tetapi di ciptakan. Melalui teknik
yang tepat, guru dapat mendayagunakan daya ingat siswa
sehingga ia memperoleh hasil yang optimal dalam belajar.
Guru dapat membantu ini semua.25
Dari paparan di atas guru sangat di butuhkan
kepiwaiannya
dalam
menciptakan
suasana
kelas
yang
menyenangkan sehingga dalam setiap proses belajar mengajar
siswa akan selalu ingat dan berkesan terhadap guru dan materi
yang di ajarkannya.
(c) Membangun motivasi Siswa
Inti dari motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong
kegiatan
seseorang
belajar,
untuk
motivasi
melakukan
dapat
di
sesuatu.Dalam
katakan
sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar,menjmin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan, sehinnga dapat mencapai tujuan
dalam proses belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi
25
Ibid, h. 58
19
dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar
dengan efektif.
Pada hakikatnya,
motivasi terbagi dalam dua jenis,
yaitu motivasi intrinstik dan ekstrinsik.
(1) Motivasi intrinstik .motivasi yang timbul dari dalam diri
individu sendiri (berdasarkan kemauan diri sendiri) tanpa
ada paksaan ataupun dorongan orang lain.
(2) Motivasi ekstrinsik.motivasi yang timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau dorongan dari orang lain, sehingga dengan
keadaan demikian siswa mau belajar.26
Dalam memotivasi anak didiknya setiap guru
diharapkan dapat berkerja sama dengan pihak-pihak yang
terkait atau pihak yang secara langsung atau tidak
langsung behubungan pembelajaran di sekolah yang
tujuannya menciptakan prestasi belajar yang baik.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh
guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:
(1) Menjelaskan Tujuan
Belajar kepada Siswa Secara
Jelas Dan Terukur
Pembelajaran
penjelasan
guru
hendaknya
mengenai
dimulai
tujuan
yang
dari
akan
dicapainya dalam proses pembelajaran. Makin jelas
tujuan yang hendak dicapai, maka makin bisa
mendorong munculnya motivasi dalam belajar.
(2) Memberikan Hadiah
Setiap anak ingin di hargai, maka berilah
hadiah untuk siswa yang berprestasi, baik prestasi
besar maupun prestasi kecil, seperti dapat menjawab
pertanyaan guru. Hal ini akan memacu semangat
26
Ibid, h. 61
20
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping
itu, siswa yang belum berprestasi akan memiliki
motivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
Penghargaan tidak selamanya berupa materi, tetapi
bisa berupa pujian pada siswa yang berprestasi.
(3) Membuat Saingan/kompetisi
Guru berusaha membuat persaingan yang
sehat di antara siswanya.Tujuannya adalah untuk
meningkatkan
prestasi
belajar
atau
berusaha
memperbaiki hasil prestasi belajar yang baik.
Beberapa
Fenomena
pembelajaran
yang
kurang mendukung dalam membangun kepercayaan
diri murid antara lain :
(1) Terlalu sering memberikan label negatif atau
minor pada siswa. Label ini biasanya diciptakan
guru melalui opini atau komentar.misalnya, kita
mengatakan anak tidak akan mampu, atau lebih
ekstremnya murid tadak mungkin bisa sama
sekali.
(2) Terlalu sering memotong proses eksplorasi dan
pengalaman yang dilakukan murid dengan terlalu
banyak
atau
terlalu
cepat
mengeluarkan
larangan”jangan”. Terkadang, ini dibutuhkan
ketika yang dilakukan siswa tersebut berbahaya.
Namun, guru perlu memberikan kesempatan
terlebih dahulu kepada siswa agar mereka
menemukan solusinya. Jika memungkinkan, guru
dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membuktikan dirinya.
(3) Menciptakan
perbandingan
negatif.
Untuk
membuktikan betapa tidak hebatnya siswa, guru
21
biasanya menunjuk siswa lain atau temannya
yang
lebih
bagus
sebagai
bukti
untuk
menyerang.Ini kerap membuat siswa minder atau
terancam.
perbandingan
Lebih
baik
positif,
guru
misalnya
membuat
dengan
mengatakan, ”kamu pasti bisa, bahkan bisa lebih
baik dari yang lain kalau mau lebih giat belajar.”
(4) Terlalu mengabaikan prestasi siswa. Apapun
bentuk hasil kerja siswa, guru perlu memberikan
penghargaan. Padatnya jadwal guru, terkadang
membuatnya lupa memberikan penghargaan pada
hasil kerja siswa, sehinnga siswa tidak merasakan
sensasi apa-apa dengan prestasinya. Kondisi ini
akan menghambat motivasi siswa.
(5) Memberikan ancaman dan menciptakan rasa
takut. Terlalu sering memunculkan pernyataan
pesimis atau sering memunculkan pemahaman
negatif tentang hidup, melakukan kekerasaan
psikologis maupun fisik. Kedua hal ini bisa
menyumbangkan benih-benih mental rendah pada
siswa.27
d. Tugas Dan Tanggung Jawab Guru PAI Dalam Proses Belajar
Pekerjaan guru pendidikan agama Islam adalah luas,
yaitu membina seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap yang
baik dari siswa sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini berarti bahwa,
perkembangan sikap dan kepribadian tidak terbatas pelaksanaannya
melalui pembinaan di dalam kelas saja. Dengan kata lain, tugas atau
fungsi guru dalam membina siswa tidak terbatas pada interaksi belajar
mengajar saja.
27
Ibdi, h. 56
22
Fungsi sentral guru agama Islam adala mendidik . Fungsi sentral
ini berjalan sejajar dengan atau dalam melakukan
kegiatan
mengajar dan
bimbingan, bahkan dalam setiap tingkah lakunya dalam
berhadapan dengan siswa. Senantiasa terkandung fungsi mendidik.28
Agar fungsi pendidikan agama islam dapat di laksanakan dengan baik,
maka seorang pendidikan agama islam harus memiliki kualifikasi,
yaitu profesionalisme, memiliki kompetensi dalam ilmu pengetahuan,
kredibilitas moral, dedikasi dalam menjalankan tugas kematangan jiwa,
dan
memiliki
keterampilan
teknis
mengajar,
serta
mampu
membangkitkan siswa dalam kegiatan pemelajaran di kelas, sehingga
siswa dapat meraih prestasi belajar yang di harapkan.
Tugas guru pendidikan agama islam itu meliputi,
1) tugas pengajaran atau sebagai pengajar,
2) tugas bimbingan dan penyuluhan atau guru sebagai pembimbing
dan pemberi bimbingan, dan
3) tugas administrasi atau guru sebagai “ pemimpin” (manajer kelas).29
Apabila ketiga tugas dilaksanakan secara seimbang dan
serasi, maka tugas seorang guru pendidikan agama Islam akan
berfungsi sebagaimana dalam tugasnya, dan saling keterkaitan yang
dapat menghasilkan
keberhasilan
pendidikan
sebagai
suatu
keseluruhan yang tidak terpisahkan. Guru pendidikan agama Islam
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa
dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi
kognitif, maupun potensi psikomotorik.
dewasa yang bertanggung
Guru juga berarti orang
jawab memberikan
pertolongan
siswa
dalam perkembangan jasmani dan ruhaninya agar tecapai tingkat
kedewasaan, seta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya
sebagai hamba Allah. Di samping itu, ia mampu sebagai makhluk
sosial dan makhluk
28
29
individu yang mandiri.
marno.op,cit,h. 128
Muhammad Nurdin, op. cit. h. 128
23
Jadi, jelas bahwa tugas guru agama Islam tidak hanya mengajar
dalam kelas, tetapi juga sebagai pembawa norma agama di tengahtengah masyarakat.
e. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengajar
Upaya guru atau usaha guru dalam dunia pendidikan sangat
berperan
sekali
dalam
meningkatkan
kualitas
sumber
daya
manusia. Aktivitas guru yang dilakukMan dalam rangka membimbing,
mendidik, mengajar,
proses
dan
melakukan transfer knowledge
dalam
belajar mengajar harus dilakukan oleh seorang guru yang
memiliki
usaha
tinggi
yang
disertai
dengan
kemampuan
keprofesionalan.30
Memberikan pengetahuan kepada siswa adalah suatu hal yang
mudah tetapi untuk membentuk
jiwa dan watak siswa itulah yang
sukar, sebab siswa yang dihadapi adalah makhluk hidup yang
memiliki otak dan potensi yang perlu dipengaruhi oleh sejumlah norma
hidup
sesuai
dengan
ideologi,
agama.Pendidikan tidak dilakukan
falsafah
semata-mata
dan
bahkan
dengan perkataan
tetapi dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan.
Bahwasannya guru
mempunyai peran yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu,
seorang guru harus melakukan usaha-usaha yang bisa meningkatkan
prestasi belajar siswa.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu prilaku.Pada
saat orang belajar,maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila
ia tidak belajar maka responnya menurun. Skinner, seperti yang di kutip
Barlow dalam bukunya Education Psyhology: The teaching-learning
30
Muhammad Nurdin, op.cit.h.138
24
process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi
(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progesif.31
Sedangkan jika di lihat dari sudut ilmu mendidik menurut
M.Ngalim Purwanto, belajar berarti perbaikan dalam tingkah laku dan
kecakapan-kecakapan dan tingkah laku yang baru.32
Purwanto, M.pd, menyatakan bahwa belajar adalah proses untuk
membuat perubahan dalam diri siswa dengan cara berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif,
afektuf, dan psikomotorik. Pada teori belajar prilaku, proses belajar
cukup dilakukan dengan mengikatkan antara stimulus denagan respon
secara berulang, sedangkan pada teori kongnitif, proses belajar
membutuhkan pengertian dan pemahaman.33
Belajar menurut Hintzman dalam THE Psychology of learning
and memory “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang
dapat mempengaruhui tingkah laku organisme.”
Jadi,dalam pandangan Hintzman, perubahan yang di timbulkan
oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila
mempengaruhui organisme.34
Berdasarkan uraian tentang beberapa definisi belajar di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku
pembelajaran yang relatif permanen yang di dapat dari pengalaman
belajar siswa serta praktek yang di dapat di dalam setiap pembelajaran
di sekoalah serta lingkungan sekitar di mana siswa itu tinggal.
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi”yang berati “hasil
usaha.”35
31
Muhibin syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, cet. II, 2003) h.
64
32
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta : PT. Remaja Rosda Karya, Cet.
23, 2007) h. 89
33
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka pelajar,Cet.II,2010).h.43
34
Muhibbin syah, Psikologi Belajar,op.cit.h.65
25
Prestasi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah hasil
yang telah di capai, dilakukan, dan dikerjakan.36 Prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok.
Prestasi tidak mugkin di capai atau di hasilkan oleh seseorang
selama ia tidak melakukan kegiatan dengan sunguh-sunguh atau dengan
perjuangan yang gigih. Untuk mendapatkan prestasi sangat diperlukan
pengorbanan.Karena dalam mencapai prestasi banyak rintangan dan
hambatan yang menghadang.
Menurut Poerwodarminto Mila Ratnawati, Pretasi belajar
diartikan sebagai perstasi yang di capi oleh seorang siswa pada jangka
waktu tertentu dan di catat dalam buku rapor sekolah37
Menurut Yaspir Gandhi Wirawan Dan Murjono, prestasi belajar
adalah hasil yang di capai seorang siswa dalam usaha belajarnya
sebagaimana di cantumkan dalam nilai raportnya. Melalui prestasi
belajar seorang siswa dapat mengetahi kemajuan-kemajuan yang telah
di capai nya Dalam belajar .38
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu perubahan tingkah
laku seseorang yang terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman yang
telah dilalui. Jadi belajar itu pada dasarnya adalah merupakan suatu
pembawaan kearah perubahan yang positif, perubahan itu terjadi karena
usaha dengan kesengajaan.
Setelah mengetahui pengertian tentang prestasi
dan belajar,
maka penulis memadukan pengertian tersebut yaitu pengertian
prestasi dan belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau
yang diperoleh yang berupa pengetahuan, keterampilan dan
35
sikap
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. V,
2013), h. 12
36
Boediono, Kamus lengkap bahasa Indonesia, (Jakarta: Bintang Indonesia )h. 292
37
Hasan Basri, Pradikma Baru system pembelajaran, (Bandung:cv pustaka setia, 2015)
cet.ke 1, hal 153
38
ibid h,154
26
pengalaman
akhirnya
dan pelatihan yang telah dilalui oleh individu dan
mengakibatkan adanya perubahan dalam diri individu
tersebut.
Adapun prestasi belajar pendidikan agama Islam adalah apa
yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar,
namun pencapaian hasil belajar tersebut yang merujuk pada aspekaspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu,ketiga aspek
di atas juga harus menjadi
indikator
prestasi
belajar.
Artinya,
prestasi belajar pendidikan agama Islam harus mencakup aspekaspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar kita perlu memperhatikan
fakror- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, agar dalam
prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang
sebaik-baiknya.
Adapun faktor-faktor
yang dapat mempengaruhui prestasi
belajar siswa dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal
Faktor ini berasal dari dalam diri siswa sendiri yang
meliputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang bersifat jasmani),
dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).39
a) Aspek fisiologi
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhui semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,
apalagi jika di sertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat
menurunkan kualitas ranah cipta kongnitif sehingga materi
pelajaran yang di pelajarin tidak akan bisa maksimal di serap.
39
Muhibin syah, Op. Cit, h. 146
27
b) Aspek psikologis
Banyak factor yang termasuk aspek psikologis yang
dapat mempengaruhui kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa.Namun, diantara faktor-faktor rohaniah
siswa pada umumnya dapat dirangkum sebagai berikut.40
c) Intelegensi siswa
Intelegensi ialah kemampuan yang dibawa sejak lahir,
yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara
yang tertentu.41
Menurut Desmita, Intelegensi adalah salah satu kemampuan
mental, pikiran atau intelektual dan merupakan bagian dari
proses-proses kongnitif pada tingkatan yang lebih tinggi.42
Dengan demikian Intelegensi siswa pada umumnya dapat
diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan likungan dengan
cara yang tepat.
Tingkat kecerdasan atau Intelegensi (IQ) siswa tak dapat
diragukan lagi, sangat menentukan tingkat kenberhasilan siswa
dalam mencapai prestasi belajarnya.Namun seebaliknya jika
Intelegensinya rendah maka tingkat keberhasilan dalam meraih
prestasi belajar tidak akan dapat terrcapai.
d) sikap siswa
sikap adalah gejala internal yang berdemensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan
cara yang relatife
tetap terhadap objek orang, barang dan
sebagainya, baik secara positif atau negatife.
Sikap siswa positif dapat menjadi pertanda awal
yang baik dalam kelangsungan proses belajar dan mengajar,
40
Ngalim Purwanto, Op. Cit. h. 52
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta didik (Bandung : PT. Rosda Karya, Cet. III,
2011) h. 53
42
Ibid,.
41
28
tetapi sebaliknya sikap siswa yang negatife dapat menjadi
penghambat dalam kegiatan belajar. Untuk mengantisipasi
kemungkinan munculnya sikap negatife siswa, guru dituntut
untuk terlebih dahulu menujukan sikap positif terhadap dirinya
sendiri dan terhadap mata pelajaran yang menjadi bidangnya.
e) Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang
pasti memiliki bakat ,dalam arti berpotensi untuk mencapai
prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing. Jadi secara gelobal bakat itu mirip dengan
intelegensi.
f) Minat siswa
secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.
Menurut Reber, minat tidak termasuk istilah popular
dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada
faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi,dan kebutuhan.
g) Motivasi siswa
Pengertian
dasar motivasi adalah keadaan internal
organisme baik manusia atau hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti
pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah. Dalam
perkembangaannya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu motivasi intrinsik, dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan
29
keadaan
yang
berasal
dari
luar
individu
siswayang
mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar.
b. Faktor Eksternal
Faktor ini berasal dari luar diri siswa. Secara garis besar
fackor ekstrnal dapat di bagi menjadi dua, yaitu:43
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial siswa di mulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan
sekolah
dan
seluruh
perangkatnya,
serta
lingkungan sosial masyrakat memiliki pengaruh bagi siswa
yang sangat signifikan dalam semangat belajar siswa. Terlebih
lagi lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang sangat
penting dalam mempengaruhui semangat belajar. Perhatian,
kasih sayang dan dorongan kedua orang tua adalah semangat
bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, di samping
lingkungan sekolah dan lingkungan masyrakatyang juga cukup
berpengaruh.
b) Lingkungan non social
Faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tingal siswa dan
letakknya,alat-alat belajar, keadaan cuaca dann waktu belajar
yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar.
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi
yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efeseinsi
dalam proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini
berarti
seperangkat
langkah
operasional
yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
43
Muhibin Syah, Op. Cit. 152
30
belajar
tertentu.
Disamping
faktor
internal
dan
eksternal,
Pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan
proses belajar siswa.
Diantara pendekatan belajar yang harus diperhatikan adalah
pengorganisasian siswa, diantaranya adalah:
a) Pembelajaran secara individual, yaitu kegiatan mengajar guru
yang menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar
kepada masing-masing individu.
b) Pembelajaran
secara kelompok, yaitu pembelajaran dengan
cara membentuk kelompok kecil.
c) Pembelajaran secara klasikal,
yaitu pembelajaran
yang
merupakan kemampuan guru yang utama, karena pengajaran
kasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efesien.
3. Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis
dan
jenjang pendidikan.44
Belajar bisa mengasikan dan bisa juga menjenuhkan ,tergantung
guru menyikapinya dalam peroses belajar. dan pembelajaran di kelas
Di.
dalam peroses pembelajaranlah seorang guru harus dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan , Dalam hal ini guru
diharapkan
mengunakan
metode-metode
belajar,
agar
siswa
mendapatkan prestasi belajar di dalam kelas dengan baik.
a. Faktor-faktor Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhui belajar
anak didk dapat di bedakan menjadi tiga macam,yakni:
44
Ibid., h.87
31
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri anak didik), yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani anak didik.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar anak didik), yakni kondisi
lingkungan di sekitar anak didik.
3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar anak didik
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan anak didik
untuk
melakukan
pembelajaran.
kegiatan
mempelajari
materi-materi
45
Faktor-faktor diatas satu sama lain saling berkaitan dalam
menujang kegiatan belajar anak didik yang semuanya sangat
membantu sekali dalam meningkatkan prestasi belajar.
b. Faktor- faktor kesulitan belajar
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya
kesulitan belajar terdiri dari dua macam.
1) Faktor intern anak didik, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan
yang muncul dalam diri siswa.Faktor ini meliputi:
a) Yang bersifat kongnitif (ranah cipta) seperti rendahnya
kapasitas intelektual/inteligensi ank didik.
b) Yang bersifat afektif (rana raas) seperti labilnya emosi dan
sikap.
c) Yang bersifat psikomotor (rana karsa) seperti tergangunya
alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).
2) Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan-keadan yang datang
dari luar diri siswa.Faktor ini meliputi:
a) Lingkungan keluarga,(ketidak harmonisan hubungan antara
ayah dengan ibu
b) Dan rendahnya kehidupan keluarga)
c) Lingkungan perkampungan/masyarakat,(kumuh dan teman
sepermainan yang nakal)
45
Ibid., h.129
32
d) Lingkungan sekolah,(kondisi dan letak sekolah yang buruk
seperti dekat
e) Pasar,kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas
rendah 46
Dalam hal ini berbagai faktor -faktor di atas sangat
berpengaruh besar terhadap proses belajar anak didik ,yang
nantinya berakibat terhadap rendahnya prestasi belajar anak
didik.
c. Jenis-jenis belajar
1) Belajar abstrak, belajar yang mengguunakan cara-cara berfikir
abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan
pemecahan masala-masalah yang tidak nyata.
2) Belajar keterampilan, adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan uraturat syaraf dan otot-otot. Tujuannya untuk memperoleh dan
menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.
3) Belajar sosial, adalah belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya
untuk
menguasai
pemahaman
dan
kecakapan
dalam
memecahkan masalah-masalah sosial seperti maslah keluarga,
masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah
lain yang bersifat kemasyrakatan.47
4) Belajar pemecahan masalah, adalah belajar mengunakan
metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis,
teratur, dan teliti. Tujuanya untuk memperoleh kemampuan dan
kecakapan kongnitif untuk memecahkan masalah
rasional, lugas, dan tuntas.
46
47
Ibid., h.170
Ibid., h.120
secara
33
5) Belajar
rasional,
adalah
belajar
dengan
menggunakan
kemampuan berfikir secara logis dan rasional (sesuai dengan
akal sehat). Tujuanya untuk memperoleh aneka ragam
kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
6) Belajar kebiasaan, adalah belajar menggunakan kebiasaan,
perintah,
suri
teladan
dan
pengalaman
khusus,juga
menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya untuk
memperoleh sikap-sikap dan kebiasan-kebiasan perbuatan baru
yang lebih tepat dan positif.48
7) Belajar apresiasi, adalah belajar mempertimbangkan arti penting
atau nilai sustu objek. Tujuanya agar anak didik memperoleh
dan mengembangkan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan
menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya
apresiasi sastra, musik, dan sebagainya.
8) Belajar pengetahuan, adalah belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.
Tujuannya agar anak didik memperoleh atau menambah
informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang
biasannya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam
mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan ala- alat,
laboratorium dan penelitian lapangan.49
B. Hasil Penelittian yang Relevan
1. Ilhamsyah (2013) yang berjudul : “Pengaruh Perhatian Guru Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Arridha Jakarta Barat”
Berdasarkan data yang didapat dan kemudian dianalisis disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari factor perhatian guru
terhadap prestasi belajar siswa dengan tingkat korelasi yang cukup dengan
nilai. Hal ini menginformasikan kepada guru agar selalu menciptakan
48
49
Ibid., h.121
Ibid., h.122
34
suasana yang harmonis dengan memberikan perhatian kepada siswa
didiknya, menciptakan hubungan kasih sayang serta sedapat mungkin
menyediakan fasilitas dan sarana belajar yang mencukupi bagi siswa
didiknya, sehingga tercipta suasana kondusif.
2. Tuti Alawiyah (2014) yang berjudul : “Pengaruh Metode Mengajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Fiqih kelas IV di MIN
Pegadungan Kalideres Jakarta Barat”
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan :
Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang
studi fiqih di MIN Pegadungan Kalideres Jakarta Barat dapat dikatakan
cukup baik. Hal ini dapat dillihat pada hasil perhitungan product moment
berdasarkan jawaban siswa yaitu 0,57.
Dari hasil perhitungan product moment diperoleh hasil 0,57. Dengan
memperhatikan besarnya rxy yang dihasilkan yang berada pada rentang di
bawah 0,70 berarti korelasi antara variable x dan variable y dapat
dikatakan sedang atau cukup baik, jadi tingkat korelasi antara metode
mengajar dengan prestasi belajar siswa cukup berpengaruh dan signifi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini berlokasi. SDN Kaliabang Tengah V11 Jln pondok
unggu permai raya Kelurahan Kaliabang tengah Kecamatan Bekasi Utara
Adapun waktu penelitian mulai dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai
dengan Desember 2015.
B. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses
penelitian. Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkahlangkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pernyataanpernyataan tertentu.50 Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai
suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan
penentuan topik, pengumpulan data, dan menganalisis data, sehingga
nantinya diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik, gejala atau
isu tertentu.
Metode penelitian adakalanya juga disebut “metodologi penelitian”
(sebenarnya kurang tepat tetapi banyak digunakan), dalam makna yang lebih
luas bisa berarti “desain” atau rancangan penelitian. Rancangan ini berarti
rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknik-teknik
pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan
dengan fokus masalah tertentu.
Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. McMillan dan dan Schumacher mengutip
pendapat Walberg51, ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui
50
Sumadi suryabrata, Metodologi penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1983),
51
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Rosdakarya, 2011), h. 5
h 59
35
36
penelitian, yaitu : (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan
studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan
(sintesis) dan mereviu, (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode penelitian kualitatif. Metode ini dilakukan untuk mendeskripsikan
apakah prestasi belajar PAI akan meningkat dengan upaya guru PAI tersebut.
Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk
menemukan
prinsip-prinsip
dan
penjelasan
yang
mengarah
pada
penyimpulan.
Metode penelitian kualitatif adalah
metode
penelitian
yanng
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,
menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan
peneliti kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori.
C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dalam mengumpulkan dan memeroleh data, peneliti mengamati secara
langsung proses pembelajaran di kelas. Mengetahui secara langsung
bagaimana proses pembelajaran. Dengan begitu dapat mengetahui apa saja
dan bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dalam pengumpulan data, peneliti tidak hanya melakukan observasi dalam
kelas, tetapi juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
37
1. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa
berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang
sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang
sedang rapat, dsb.
Orang sering mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang
sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Di
dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengibservasi dapat
dilakukan melalui penglihatan, penciumann pendengaran, peraba, dan
pengecap.
Observasi berlangsung dalam proses pembelajaran siswa di kelas,
untuk melihat
upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar
siswanya.
2. Wawancara atau Interviu (interview)
Selain observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam prosedur
pengumpulan data, peneliti juga melakukan wawancara yang ditujukan
kepada guru PAI.
Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk
teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian
deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau
kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(Interviewer)
untuk
memperoleh
informasi
dari
terwawancara
(Interviewer). Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang
murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Secara
38
pisik interviu dapat dibedakan atas interviu terstruktur dan interviu tidak
terstruktur.
3. Studi Dokumenter
Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
Objek yang diperhatikan (ditatap) dalam memperoleh informasi,
kita memperhatikan tiga macam sumber, yaitu tulisan (paper), tempat
(place) dan kertas atau orang (people). Dalam mengadakan penelitian yang
bersumber
pada
tulisan inilah kita telah
menggunakan
metode
dokumentasi.
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Dalam pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang
berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti
prasasti dan symbol-simbol. Metode dokumentasi ini dapat merupakan
metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi (content
analysis)
Pada penelitian ini, peneliti memperoleh informasi dan dokumen
lain yang melengkapi. Dokumen yang dikumpulkan diantaranya foto
ketika kegiatan pembelajaran PAI, catatan-catatan ketika penelitian sedang
berlangsung.
D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan lebih jelas,
peneliti melakukan penelitian secara langsung Penelitian dilakukan dari hasil
observasi di kelas. Data yang didapatkan berupa hasil observasi, wawancara,
dan studi dokumenter. Observasi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar upaya guru PAI dalam meningkatkaa perstasi belajar siswa.
39
Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas
(validitas interval) terhadap data hasil penelitian sesuai dengan prosedur uji
kredibilitas
data
dalam
penelitian
kualitatif.
Pengujian
kredibilitas
diantaranya :
1. Perpanjangan pengamatan
Hal ini dilakukan untuk menghapus jarak antara peneliti dan
narasumber sehingga tidak ada lagi informasi yang disembunyikan oleh
narasumber karena telah memercayai peneliti. Selain itu, perpanjangan
pengamatan dan mendalam dilakukan untuk mengecek kesesuaian dan
kebenaran data yang telah diperoleh. Perpanjangan waktu pengamatan
dapat diakhiri apabila pengecekan kembali data di lapangan telah kredibel.
2. Meningkatkan ketekunan
Pengamatan yang cermat dan berkesinambungan merupakan wujud
dari peningkatan ketekunan yang dilakukan oleh peneliti. Ini dimaksudkan
guna meningkatkan kredibilitas data yang diperoleh.
3. Triangulasi
Ini merupakan teknik yang mencari pertemuan pada satu titik
tengah informasi dari data yang terkumpul guna pengecekan dan
pembanding terhadap data yang telah ada.
Triangulasi sumber, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Triangulasi teknik, pengujian ini dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Triangulasi waktu, narasumber yang ditemui pada pertemuan awal dapat
memberikan informasi yang berbeda pada pertemuan selanjutnya.
4. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang
telah ditemukan oleh peneliti. Bahan yang dimaksud dapat berupa alat
perekam suara, kamera, handycam dan lain sebagainya yang dapat
digunakan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Bahan referensi
yang dimaksud ini sangat mendukung kredibilitas data.
40
5. Mengadakan membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
data atau informan. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para
pemberi
data
berarti
datanya
data
tersebut
valid.
Pelaksanaan
membercheck dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data
selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan.
E. Analisis Data
1. Pengertian
Nasution menyatakan bahwa52 :
“Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja
keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual
yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk
mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri
metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang
sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”
Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan53 menyatakan bahwa
“Data analysis is the process of systematically searching and arranging
the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you
accumulate to increase your own understanding of them and to enable you
to present what you have discovered to others” Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola
52
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif dan, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2014), h. 334
53
Ibid., h. 334
41
hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang
dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi
secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah
hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.
2. Proses Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama
proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
a. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum
peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil
studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini
masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti
masuk dan selama di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban
yang
diwawancarai
setelah
dianalisis
terasa
belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai
tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and
Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/ verification.
1) Data Reduction (Reduksi Data)
42
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu.
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang
memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan
yang tinggi.
2) Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini
Miles dan Huberman menyatakan “the most frequent form of
display data for qualitative research data in the past has been
narative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
3) Conclusion Drawing / Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut
Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Letak Geografis
Letak dan luas sebuah sekolah juga bisa mempengaruhi proses
belajar mengajar, karena sekolah membutuhkan suasana yang tenang dan
lahan yang luas untuk mendukung kegiatan sekolah.
Sekolah Dasar Negeri Kaliabang Tengah VII terletak di dalam perumahan
Pondok Ungu Permai Bekasi Utara.
Adapun secara geografis letak SDN Kaliabang Tengah VII berdiri di
atas sebidang tanah seluas 1.650 M2, dan status tanah Hak Milik Negara
yang beralamat di:
Alamat
: JL. Raya Pondok Ungu Permai
Kelurahan
: Kaliabang Tengah
Kecamatan
: Bekasi Utara
Kabupaten/Kota
: Bekasi
Provinsi
: Jawa Barat
Kode Pos/Hp
: 17125/021-8883788
2. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah
: SDN KALIABANG TENGAH 07
b. NSS/NIS
: 101026057026/20222857
c. Alamat
:
Jalan
: Pondok Ungu Permai Raya
Kelurahan/Desa
: Kaliabang Tengah
Kecamatan
: Bekasi Utara
Kabupaten/Kota
: Bekasi
Propinsi
: Jawa Barat
Kode Pos
: 17125
No. Telp./Hp
: 021 8883788
43
44
d. Mulai Operasional Tahun
: 1997
e Status Tanah
: Milik Sendiri
f. Status Bangunan
: Milik Sendiri
g. Surat Tanah dan Luas
: Sertifikat/1.650 m2
h. Jumlah Siswa dalam 2 Tahun terakhir
Tabel 4.1
Data Keadaan Siswa
Jumlah Siswa
Kelas
2011/2012
2012/2013
Keterangan
2013/2014
L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
L
P
Jumlah
I
88
61
149
108
100
208
123
120
243
II
50
48
98
86
61
147
106
99
206
III
55
47
102
50
51
101
85
64
150
IV
84
83
167
55
47
102
50
53
104
V
94
95
189
81
84
165
61
50
111
VI
145
128
273
92
95
187
82
83
165
Jumlah
516
462
978
472
438
910
507
469
976
3. Visi dan Misi SDN Kaliabang Tengah 07 Bekasi Utara
a. Visi Sekolah
Melangkah pasti menyiapkan kader bangsa yang cerdas, terampil,
jujur dan berakhlak mulia.
Dilandasi Iman dan Taqwa sehingga mampu membangun dirinya dan
bangsa dengan bekal IPTEK sejak dini.
b. Misi Sekolah
Mengembangkan gagasan pembaharuan dalam pendidikan dasar.
Meningkatkan mutu mata pelajaran
Menurunkan angka tinggal kelas setinggi-tingginya 0,5 %
Menghilangkan angka drop out
Menambah jam pelajaran
45
Menciptakan SDN Kaliabang Tengah 07 sekolah plus
c. Strategi Sekolah SDN Kaliabang Tengah 07
Disiplin waktu administrasi
Meningkatkan profesional guru
Kegiatan belajar mengajar dengan pendidikan keterampilan proses
Bahasa Inggris, Al quran dan Komputer
Olahraga dan kesehatan
Sekolah sehat
4. Struktur Organisasi SDN Kaliabang Tengah VII
46
5. Keterangan Guru
a. Guru Tetap (PNS)
: 18 Orang
b. Guru Tidak Tetap
: 16 Orang
c. Guru Bantu
: -
d. Penjaga Sekolah PNS
: 1 Orang
e. Penjaga Sekolah
: 2 Orang
f. Tenaga Administrasi
: 3 Orang
6. Keadaan Guru
Tabel 4.2
Data Keadaan Guru
Jumlah
Ijazah Tertinggi
GT
GTT
S3/S2
2
S1
16
16
D3
2
1
D2/D1/SLTA
1
7. Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3
Buku Perpustakaan
Ruang
Jumlah
Luas (m2)
Teori/Kelas
9
504 m2
Laboratorium
1
30 m2
Perpustakaan
1
12 m2
Keterampilan
-
-
………….
-
-
Jumlah Judul
987
Jumlah
Buku
236
47
8. Kondisi Orang Tua
Pekerjaan
Pegawai Negeri
Jml
Penghasilan
Jml
Tingkat
Jml
(%)
Per-bulan (Rp)
(%)
Pendidikan
(%)
20
< 200.000
-
SD/lebih rendah -
%
TNI/POLRI
5%
201.000 – 400.000
-
SLTP
2%
Karyawan
60
401.000 – 600.000
-
SLTA
60 %
Swasta
%
Petani
2%
Perguruan
38 %
Pedagang
5%
601.000
– 20
1.000.000
%
> 1.000.000
80
Swasta
Tinggi
%
Nelayan
-
Lain – lain
8%
B. Pembahasan
1. Upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar PAI
Dalam
melihat
proses
pembelajaran,
peneliti
mengamati
bagaimana proses pembelajaran dimulai sampai dengan selesai. Setelah
proses pembelajaran berakhir, peneliti melakukan beberapa wawancara
dengan dengan 2 orang guru PAI di SDN Kaliabang 07. Guru PAI kelas 3
dengan masa mengajar beliau mulai tahun 2007 sampai sekarang,
memberikan penjabaran tentang upaya guru PAI dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa :
a. Menggunakan metode –metode yang dapat disesuaikan dengan materi
pembelajaran.
Dalam pembelajaran pendidikan agama islam atau
sering di sebut dengan PAI banyak sekali materi atau pembelajaran
yang sering membuat siswa merasa bosan atau suntuk jika materi yang
di berikan guru hanya menggunakan satu metode saja. Dalam hal ini
48
guru di tuntut kepiwaiannya dalam memberikan materi semenarik
mungkin agar siswa tidak mengalami kebosanan dan kesuntukan
dalam menerima materi pelajaran yang di berikan oleh seorang guru.
Dalam pembelajaran PAI guru kelas 3 mengunakan berbagai macam
metode-metode yang di sesuaikam dengan materi atau pokok bahasan
yang akan di ajarkan kepada siswanya. Misalnya saja dalam
pembahasan berwudhu pak enen mengunakan metode praktek
langsung.metode ini di gunakan karena bertujuan agar siswa –siswa
kelas 3 terbiasa melakukan wudhu yang baik dan benar sesuai dengan
ilmu fiqih. Memang Siswa kelas 3 masih di katagorikan anak usia
dini mereka berkisar antar umur 8-9 tahun. Tetapi alangkah baiknya
jika di dalam usia dini mereka sudah di ajarkan hal-hal yang sudah
benar dan sesuai ilmu fiqih. yang akan berdampak kepada jenjang
pendidikan selanjutnya. Jika anak-anak di ajarkan dari usia dini maka
akan berdampak sampai dia dewasa. Mereka akan terbiasa melakukan
hal-hal yang baik,paling tidak ada yang membentengi dirinya jika
hendak berbuat
yang tidak baik, walaupun tidak menuntut
kemungkinan lingkungan sekitar juga mempengarui
kepribadian
mereka dewasa kelak.. Jika lingkungan mereka baik akan menjadi
baik ,atau sebaliknya.
Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menarik dan
menyenangkan. Penggunaan metode yang kurang menarik membuat
pembelajaran yang disampaikan terasa membosankan dan agak sulit
untuk diterima oleh siswa. Guru PAI kelas 3 di SDN Kaliabang 07
menyampaikan materi dengan menggunakan metode-metode yang
membuat siswa cukup aktif dalam belajar dan menyenangkan.
Metode-metode yang digunnakan oleh guru pai kelas 3
disesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan, misalnya saja materi
sejarah guru kelas 3 menggunakan metode ceramah, materi Al-quran
dan hadis menggunakan metode demonstrasi. Pak enen banyak
49
mengambil
mengajarkan
materi
dari
tentang
Alquran.
bagaimana
Dikarenakan
seharusnya
Alquran
konsep
juga
sebuah
pendidikan. Selain membahas tentang bagaimana seharusnya sebuah
pelajaran itu disampaikan, Alquran juga membahas tentang berbagai
macam hal yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan sebuah
materi. Meski terkadang penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh
Alquran bersifat eksplisit, tapi secara esensitas kitab ini memiliki
banyak keistimewaan. Memang didalam dunia pendidikan, seorang
guru muslim seyogyanya menjadikan Alquran sebagai pedoman
dalam mengajar. Menjadikannya sebagai refensi awal dalam segala
hal yang akan diajarkan. Karena sesungguhnya Alquran merupakan
sebuah kitab yang universal dalam menerangkan segala persoalan,
termasuk didalamnya mengenai pendidikan.
b. Memberikan kisah-kisah teladan para nabi dan sahabat
Kisah-kisah teladan di berikan bertujuan agar siswa dapat
meneladani akhlaq yang baik yang menjadi tauladan bagi kehidupan
sehari-hari siswa. Banyak hal yang dapat diambil dari diri Nabi dan
sahabat-sahabatnya. Misalnya cara rasul _rasul Allah yang di utus
untuk menyembah kepada Allah bukan terhadap berhala-berhala..Bila
seorang guru agama memberikan kisah-kisah yang terdapat dalam
alquran secara menarik maka tidak akan mungkin ada siswa yang
merasa bosan jika pelajaran agama di mulai mereka akan merasa
senang atau menanti nanti pelajaran agama adanya setiap hari. Begitu
banyak Allah memberikan perumpamaan yang ada di dalam Alquran.
Allah mengulang- ulangnya agar manusia bisa memetik pelajaran dari
kaum-kaum yang terdahulu. Misalnya saja kisah Nabi luth yang di
musnakan Allah karena perbuatan mereka yang tidahk wajar. Mereka
menyukai sesama jenis laki-laki dengan laki-laki. ,kisah ini sangat
baik jika kita sampaikan terhadap siswa-siswa sekolah tingkat dasar.
Di karenakan di kota-kota besar banyak sekali hal tersebut terjadi. Di
tayangan televisipun banyak menyajikan tontonan yang mejerumus
50
kearah tersebut. walaupun badan sensor telah di tunjuk. Sangat
disayangkan bila tontonan tersebut menjadi trend anak-anak bahkan
faforit mereka. Dalam hal ini guru agama sangat berpengaruh dalam
pembentukan akhlak, Karena dengan keteladanan merupakan cara
yang sangat mudah di tiru oleh siswa tanpa harus menyuruh siswa
menghapal ataau mengerjakan tugas-tugas yang memberatkam bagi
siswa..Apalagi bagi siswa-siswa sekolah tingkat dasar yang sangat
memerlukan figur yang baik, karena mereka hanya bisa meniru dari
apa yang mereka lihat..mereka melihat maka mereka akan
memperaktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut saya hal
tersebut menjadi pr bukan untuk guru-guru pai saja,tapi semua
kalangan pun harus berpartisipasi dalam hal pembentukan akhlak.
Program pemerintahh yang mencanangkan anak-anak dari jam 7 tidak
keluar rumah untuk belajar di rumah ,itu hanya wacana saja
kenyataanya banyak anak-anak di temukam berkeliaran di warnetwarnet. Dengan melihat kenyataan di lapangan hal ini memerlukan
kerja keras dari semua pihak, karena dengan kerjasama yang baiklah
yang
akan mewujudkan generasi penerus yang unggul di dalam
segala bidang .
c. Memberikan latihan dan bimbingan konseling atau lebih tepatnya
pendalaman materi
Pedalaman materi atau bimbingan konseling di berikan untuk
siswa-siswa yang bermasalah. Dalam hal ini masalah yang di alami
siswa berkaitan dengan nilai yang di peroleh siswa di bawah kkm.
Siswa yang nilainya dibawa kkm biasanya mengalami masalah dalam
keluarganya, misalnya saja perceraian orang tua, pertengkaran antara
orang tua, masalah perekonomian keluarga, atau masalah yang di
alaminya dalam lingkungan bermainnnya misalnya saja teman sebaya.
Oleh karena itu seorang guru di wajibkamn memberikan pendalaman
materi terhadap siswa yang bermasalah, dengan disertai bimbimgan
konseling juga,hal ini dilakukan guru agar guru dengan mudah
51
memberikan pedalaman materi terhadap siswa yang mengalami
masalah tersebut. Dikarenakan Guru sudah menemukan akar
permasalahann dari siswa yang bersangkutan.Dalam hal ini guru
memberikan pelajaran dengan sepenuh hati serta disertai dengan hati
yang ikhlas, jika seorang guru tidak ikhlas dalam memberikan
pedalamam materi maka akan berdampak terhadap siswa.. Siswa akan
terasa sulit dalam menerima materi yang di ajarkan oleh guru. Dalam
hal ini guru di tuntut untuk profisional,yaitu tidak membawa masalah
pribadi ke dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
d. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang keaktifan
siswa dalam belajar
Di dalam kegiatan pembelajaran yang di berikan oleh guru,
siswa dibuat agar lebih aktif dalam belajar sehingga seluruh siswa
mampu menerima dan memahami setiap pembelajaran yang
disampaikan. Sesuai dengan metode-metode yang diterapkan .Dalam
hal ini guru berusaha memberikan pertanyaan yang merangsang
keaktifan siswa yang berrtujuan agar guru dapat mengetahui sejauh
mana siswa dapat menerima materi atau pelajaran atau mengetahui
sampai sejauh mana daya serap siswa pada pelajaran yang telah guru
sampaikan..Dengan demikian guru tahu mana siswa yang dapat
menguasai materi pelajaran yang diberikan. Serta guru dapat
mengetahui siapa-siapa saja siswa yang tidak konsentrasi dalam
mengikuti pelajaran. Hal tersebut juga dapat memberikan pencerahan
bagi siswa –siswa yang belum semangat dalam mengikuti pelajaran
dikelas. Pertanyaan-pertannyaan yang mengejutkan di sela-sela
kegiatan
pembelajaran
merupakan
startegi
yang
jitu
yang
diperguanakan guru, yang bertujuan membangkitkan semangat belajar
lagi disela-sela jam siang yang terkadang banyak siwa yang
mengantuk.
52
e. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013
Kurikulum 2013 membuat siswa agar menampilkan karakterkarakter, karena proses pembelajaran dalam kurikulum 2013
memunculkan
nilai-nilai
karakter
siswa.
Kurikulum
2013
dikembangkan untuk meningkatkan pencapain pendidikan,yaitu
sebagai pengantar materi dari semua kompetensi siswa. Melalui
kurikulum 2013 nilai-nilai krakter bisa di dapat melalui kegiatan
ekstrakurikuler kepramukaan. Siswa diharapkan mendapat porsi
tambahan
pendidikan
karakter,
baik
menyangkut
nilai-nilai
kebangsaan, keagamaan,dan berkaitan dengan memperkuat Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan guru PAI kelas 4 dengan masa mengajar beliau mulai
tahun 2002 sampai sekarang, memberikan penjabaran mengenai upayanya
dalam meningkatkan hasil belajar siswa :
a. Menggunakan metode –metode yang dapat disesuaikan dengan materi
pembelajaran.
Metode-metode yang di berikan oleh guru sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa yang diharapkan akan berakhir pada
prestasi belajar yang baik. Metode yang digunakan guru PAI kelas 4
cukup menarik diterapkan dalam pembelajaran, Karena dengan
metode-metode
yang
menarik
membuat
siswa
aktif
dalam
pembelajaran. Sebab siswa kelas 4 sudah mulai kritis dan harus
menerapkan pembelajaran yang membangkitkan keaktifan mereka.
Dikarnakan siswa kelas 4 dituntut agar dapat mengambil keputusan
sendiri.
b. Memberikan pengayaan, mengulang materi bagi nilai yang rendah
dengan waktu yang sama tempat yang berbeda
Pengulangan di lakukan oleh guru agar dapat mengatasi
masalah siswa yang mendapat nilai di bawah kkm Sedangkan
pengayaan yang dilakukan guru kepada siswa setelah materi dalam
53
satu sub tema selesai. Pengayaan tersebut di lakukan agar siswa kelas
4 bertambah pemahamanya serta bertujuan mengingat ingat kembali
materi pelajaran yang telah lalu. Pengulangan matei di lakukan pada
saat waktu yang sama ketika pelajaran agama. Guru memisahkan
siswa-siswa yang bermasalah di ruang yang berbeda sedangkan bagi
siswa-siswa yang lain mendapatkan tugas tambahan di dalam kelas.
Hal ini dilakukuan oleh guru karena diangap sangat membantu siswa
yang mengalami masalah dalam menerima pelajaran. Guru kelas 4
Memberikan pengayaan dan pengulangan sangat penting diberikan
oleh guru kepad siswa, karena hal tersebut sangat berdampak positif
kepada siswa yang memang sangat memerlukannya. Pedalaman
materi bertujuan untuk mengatasi siswa-siswa
yang kurang dalam
konsentrasi dalam menerima materi atau pelajaran yang di sampaikan
oleh guru, serta berdampak pada nilai akhir mereka. Di setiap sekolah
ada saja kendala yang dialami guru berkaitan dengan konstrasi
siswanya.
c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang keaktifan
siswa dalam belajar. Pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh
seorang guru di sela-sela waktu kegiatan belajar pembelajaran
bertujuan agar siswa terpacu konstrasi dalam setiap materi pelajaran.
Hal ini dilakukan oleh guru sebagai strategi agar siswa kembali
konsentrasi lagi dalam menerima pelajaraan. Di dalam kegiatan
belajar mengajar terkadang siswa mengalami kebosanan,
Dalam proses belajar mengajar jika seorang siswa siap menerima
ilmu dan pelajaran dari seorang guru dan siswa mempunyai keyakinan
dan kepercayaann kepada guru,sehigga ada kesatuan jiwa antara siswa
dan guru. Siswa dengan keyakinannya dan guru dengan ketulusannya
dapat mengantarkan kesuksesan dalam belajar.
d. Kurikulum yang digunakan kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum
2013. Dalam hal ini guru kelas 4 memakai dua kurikulum dikarnakan,
guru kelas 4 merasa kwahtir soal yang di berikan oleh pemerintah
54
mengunakan KTSP di karenakan pendidikan di Indonesia sering
menganti ganti kurikulum tanpa merealisasikan
terlebih dahulu
kepada
2013
sekolah-sekolah.Walaupun
kurikulum
sedang
dicanangkan atau di wajibkan di laksanakan pada setiap sekolah.
.Dalam hal ini guru kelas 4 mengantisipasi takut-takut soal- soal yang
di berikan bercampur kurikulumnya antara KTSP dan kurikulum
2013. Menurut guru kelas 4 jika dilihat dari prnsipnya KTSP
dikembangkan berdasarkan pada perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan siswa serta lingkungannya. Didalam KTSP juga memuat
tentang penigkatan iman dan takwa, serta kemandirian.
Menurut guru kelas 4 kurikulum 2013 didalamnya memperkuat
integrasi pengetahuan bahasa budaya. Peran bahasa Indonesia menjadi
dominan, yaitu sebagai pengantar materi dari semua sumber
kompetensi kepada siswa. Sehingga bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa pengantar untuk setiap mata pelajaran. Kandungan
materi dari setiap mata pelajaran disesuaikan dengan konteks
pelajaran bahasa Indonesia. Dengan cara inilah pembelajaran bahasa
Indonesia yang termasuk materi kebudayaan dapat dibuat menjadi
kontekstual. Maka dari itulah kurikulum 2013 adalah bagian tidak
terpisahkan untuk menata berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara melalui sector pendidikan.
e. Memberikan pekerjaan rumah (PR) setiap akhir sub materi dan
melakukan ulangan harian setiap 1 bulan sekali. Pekerjaan Rumah
(PR) yang diberikan guru kepada siswa bertujuan membantu siswa
agar lebih menguasai dalam setiap sub materi yang sudah diberikan
disekolah. Dalam hal ini guru kelas 4 memberikan pekerjaan rumah
(PR) serta ulangan harian 1 bulan sekali bertujuan agar siswa kelas 4
lebih siap lagi dalam mengikuti ulangan semesteran. Hal ini juga
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar atau nilai yang memuaskan
yang berdampak terhadap perstasi belajar.
55
2. Kendala/Hambatan Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa
Adapun kendala/hambatan yang datang dari faktor-faktor eksternal
maupun dari faktor-faktor internal Sekolah, masih juga dari penjelasan
dari Bapak Enen dan Bapak Latif. Bahwa masalah kendala/hambatan
selalu ada dalam setiap penyelengaraan sekolah, namun di SDN Kaliabang
07 tidak ada hambatan yang tidak dapat diselesaikan dan diatasi, semuanya
dapat diatasi, dengan demikian kendala/hambatan di SDN Kaliabang 07
itu hanya datang dari siswa sendiri yang kurang mampu dalam pelajaran
PAI. Masih penjelasan dari bapak Enen dan bapak Latif beliau
menjelaskan bahwa kendala/hambatan yang ada di SDN Kaliabang 07
hanya dari siswa yang kurang memperhatikan pada pelajaran PAI selain
itu tidak ada. Adapun juga menurut Bapak Enen bahwa kendala/hambatan
yang ada di SDN Kaliabang 07 itu juga dari siswa yang kurang mampu
pada pelajaran PAI.
Bahkan juga menurut Bapak Latif, masalah/kendala yang ada di
SDN Kaliabang 07 beliau menjelaskan bahwa kendala/hambatan tersebut
dari latar belakang siswa yang lulusan dari sekolah umum dan kurang
mengenyam pengetahuan tentang pelajaran PAI pada usia dininya.
Bahwasannya hasil dari wawancara dengan guru PAI di SDN
Kaliabang 07 tersebut, kendala/hambatan guru PAI dalam meningkatkan
prestasi PAI belajar yang ada di SDN Kaliabang 07, kendala/hambatan
yang selama ini dihadapi para guru PAI yakni datangnya dari siswa yang
kurang mampu pada pelajaran PAI yang disebabkan oleh latar belakang
siswa yang lulusan dari sekolah umum, siswa yang belum bisa baca tulis
Al-Qur’an, kurangnya memperhatikan pada pelajaran PAI dikarenakan
kurangnya motivasi dari orang tua dalam pelajaran PAI, disebabkan
dengan kesibukan orang tua yang bekerja sampai larut malam, maka tidak
sempat memberikan dukungan terhadap anaknya, bahkan jarang ketemu
sama orang tuanya.Anak di biarkan dengan pembantu yang terkadang latar
belakang pendidikan pembantu
tidak tamat sekolah dasar.terkadang
seorang pembantu tidak mau ambil pusing mereka cenderung memberikan
56
kebebasan terhadap anak-anak yang di asuhnya sesuai kehendak
mereka.Di dalam rumah kadang anak-anak juga tak jarang selalu di
perlakukan manja oleh nenek atau kakek mereka.hal ini sangat berdampak
terhadap kepribadian anak.Di mana si anak selalu manja di rumah semua
serba di layani. Sedangkan di sekolah mengajarkan selalu bersikap mandiri
dalam segala hal.
3. Fasilitas Pendukung Yang Menunjang Proses Pembelajaran Dalam
Pencapaian Prestasi Belajar
Pada gambar 4.1 adalah sarana pendukung dalam pembelajran PAI,
sarana ini digunakan sebagai pembelajaran wudhu yang di berikan pada
siswa kelas 3 dan 4. Praktek wudhu dilaksanakan siswa dengan bergantian
yang di pantau oleh guru. hal ini dilakukan agar siswa terbiasa
mengerjakan wudhu dengan baik dan benar. SD kaliabang 7 ini kelasnya
ada yang pagi dan siang. Jika kelas siang siswa –siswa diwajibkan
melaksanakan sholat ashar berjamah. Hal ini dilakukan bertujuan agar
siswa-siswa terbiasa dengan sholat berjamah, serta bertujuan memupuk
kebersamaan antar teman, serta memberi ketenagan pada jiwa siswa-siswa.
Karena banyak sekali yang dapat kita petik dari makna sholat. Selain
sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim
dan tidak boleh ditingalkan.
Gambar 4.1
57
Dalam gambar 4.2 adalah kegiatan suasana belajar siswa-siswa.
Dalam mengajar guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam
mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Dalam suasana belajar ini
guru benar-benar memberikan kebebasan agar siswa-siswa merasakan
kenyamanan dalm belajar. Dikarenakan siswa-siswa SD masih suka
bermain, guru pai sering sekali mengunakan metode pembelajaran dengan
sangat menarik. Hal ini berdampak pada nilai-nilai yang di dapat pada
pelajaran pai sangat baik. Nilai siswa sebagian besar diatas kkm.
Gambar 4.2
Dibawah ini adalah prestasi-prestasi yang pernah diraih oleh siswasiswa dalam mengikuti kejuaran-kejuaran antar SD. Yang dilaksanakan
antar tingkat kelurahan, kecamatan, tingkat propnsi
Gambar 4.3
58
Dibawah ini adalah suasana tempat ibadah siswa, sekolah
menyediakan ruangan yang cukup nyaman dipakai oleh siswa. Walaupun
siswa-siswa masih belum disiplin dan rapi dalam meggunakan fasilitas
yang diberikan. Siswa cenderung mengunakan mukena bagi siswa
perempuan dengan tidak baik, habis digunakan mereka meletakannya
dengan sembarangan tidak dilipat atau dirapikan kembali.Dalam hal ini
guru-guru di sekolah tidak bosan-bosan menasehati mereka agar selalu
bersikap rapi dan bersih. Hal seperti ini merupakan gambaran dimana
selalu ada pembelajaran yang dapat kita berikan kepada setiap
siswa.Menjadikan mereka siswa yang lebih baik. Disekolahlah siswa
mendapatkan pengalaman hidup, selain mereka mendapatkanya di
likungan rumah serta lingkungan bermain mereka.
Gambar 4.4
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan
permasalahan
penelitian,
temuan-temuan
dan
pembahasan temuan penelitian, dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1.
Diantara upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
adalah :
a. Menggunakan metode –metode yang dapat disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
b. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menarik dan
menyenangkan.
c. Memberikan kisah-kisah teladan para nabi dan sahabat.
d. Memberikan latihan dan bimbingan konseling atau lebih tepatnya
pendalaman materi.
e. Memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang
dapat
merangsang
keaktifan siswa dalam belajar.
f. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013
g. Memberikan pengayaan, mengulang materi bagi nilai yang rendah
dengan waktu yang sama tempat yang berbeda.
h. Memberikan pekerjaan rumah (PR) setiap akhir materi dan
melakukan ulangan harian setiap 1 bulan sekali.
2.
Upaya-upaya yang dilakukan guru PAI kelas 3 dan 4 di SDN Kaliabang
07 memberikan hasil yang baik, ditujukan dalam sebuah usahanya
yaitu:
a. Melalui pembiasaan yang dalam hal ini memicu aspek afektifnya.
Karena aspek afektif diperoleh melalui proses internalisasi yaitu
suatu proses kearah pertumbuhan batiniyah siswa. Sehingga siswa
akan lebih menyadari akan artinya suatu nilai yang terkandung
dalam suatu pengajaran agama Islam.
59
60
b. Diberikan nilai pada mata pelajaran yang ada kaitannya dengan
Pendidikan Agama Islam.
c. Diberikan penghargaan baik berupa hadiah dan pujian bagi siswa
yang memiliki keunggulan prestasi baik dari aspek kognitif dan
psikomotorik.
d. Diberlakukan hukuman yang sifatnya mendidik bagi siswa yang
tidak melaksanakan tugas, dan
e. Diadakan bimbingan kusus untuk anak yang kurang berprestasi.
B.
Saran
Berdasarkan simpulan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat
disampaikan sebagai berikut :
1. Bagi
guru
pada
umumnya,
hendaknya
selalu
meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kreatifitasnya sebagai
bekal dalam melaksanakan proses pembelajaran agar proses tersebut
dapat mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik sesuai
dengan kecakapannya.
2. Untuk siswa, agar lebih serius dalam belajar dan mendukung setiap
bentuk pembelajaran yang akan disampaikan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. V,
2013
Basri, Hasan, Pradikma Baru system pembelajaran, Bandung:cv pustaka setia, 2015,
cet.ke 1
Boediono, Kamus lengkap bahasa Indonesia, Jakarta: Bintang Indonesia
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung : PT. Rosda Karya, Cet.
III, 2011
Drajat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : PT. Bulan Bintang
Khon, Abdul Majid, Hadits Tarbawi, Rawamangun : Kencana, 2012
Marno dan M. Idris, Strategi Metode, dan Teknik Mengajar Ar-Ruzz Media 2014
Mudlofir, Ali, Pendidik Profesional, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012
Muhaimin, Paradigma PAI Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004
Ngalim, M., Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Remaja Rosda Karya,
Cet. 23, 2007
Nurdin, Muhamad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media grup,
2008
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta:Pustaka pelajar,Cet.II,2010
Saifullah, Ali, Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan,
Surabaya: Usaha
Nasional, 2004
Sauri, Sofyan & Herlan Firmansyah, Meretas Pendidikan Nilai, Bandung : CV.
Arfino Raya, 2010
Slameto, Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,
2010
61
62
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif dan, Kualitatif, dan R&D, Bandung :
Alfabeta, 2014
Suryabrata, Sumadi, Metodologi penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1983
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung : Rosda, 2013
Syah, Muhibin, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, cet. II, 2003
Syaodih, Nana, Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Rosdakarya, 2011
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA di SDN KALIABANG TENGAH VII BEKASI UTARA
I.
PETUNJUK WAWANCARA
1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan
terlebih dahulu isi identitas yang telah tersedia.
2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena
jawaban Bapak/Ibu Guru akan membantu kelengkapan data yang
penulis butuhkan. Dan sebelumnya tidak lupa kami ucapkan terima
kasih atas segala bantuannya.
II.
III.
IDENTITAS GURU
1. Nama
: Enen, S.Pd.I
2. Jabatan
: Guru kelas III
3. Bidang Studi Yang Diajarkan
: PAI
DAFTAR PERTANYAAN
1. Berapa lamakah bapak mengajar di SDN Kaliabang Tengah VII?
Jawaban : dari 2007 sampai sekarang.
2. Bagaimana bapak mengkondisikan kelas dalam mengajar?
Jawaban : agar tertib terlebih dahulu, pembelajaran dimulai dengan
membacakan
memberikan
surat-surat
pendek,
pertanyaan-pertanyaan
mengabsen
berkaitan
serta
dengan
materi-materi yang lalu.
3. Apakah sarana dan prasarana sangat mendukung dalam Kegiatan
Belajar Mengajar?
Jawaban : sangat mendukung sekali, karena adanya fasilitas
Pendidikan Agama Islam yang diberikan pemerintah daerah
berupa alat peraga.
4. Apakah kurikulum bapak gunakan dalam mengajar?
Jawaban : kurikulum 2013
5. Apakah menurut bapak metode-metode pembelajaran sangat penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar?
Jawaban : sangat penting, karena metode-metode dapat menunjang
pembelajaran.
6. Berapakah frekuensi evaluasi belajar harus dilaksanakan?
Jawaban : setiap sub materi selesai, maka diadakan evaluasi.
7. Bagaimana cara bapak membangkitkan motivasi siswa dalam Kegiatan
Belajar Mengajar?
Jawaban : memberikan kisah-kisah teladan para nabi dan sahabat nabi
8. Apakah menurut bapak mengajukan pertanyaan pada saat proses
belajar dapat merangsang siswa aktif dalam belajar?
Jawaban : iya, karena dengan memberikan pertanyaan guru dapat
mengetahui sejauh mana siswa tersebut mengikuti dan
memahami materi yang diajarkan.
9. Apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam?
Jawaban : diberikan latihan dan bimbingan konseling bagi siswa yang
nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal, lebih
tepatnya pendalaman materi
10. Apa saja prestasi yang pernah bapak raih selama bapak mengajar?
Jawaban : juara 1 lomba cerdas cermat tingkat PAI, juara 1 MTQ
Putri, Juara 1 lomba sholat, juara 1 lomba adzan
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA di SDN KALIABANG TENGAH VII BEKASI UTARA
I.
PETUNJUK WAWANCARA
1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan
terlebih dahulu isi identitas yang telah tersedia.
2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena
jawaban Bapak/Ibu Guru akan membantu kelengkapan data yang
penulis butuhkan. Dan sebelumnya tidak lupa kami ucapkan terima
kasih atas segala bantuannya.
II.
III.
IDENTITAS GURU
1. Nama
: Latif, S.Ag
2. Jabatan
: Guru kelas IV
3. Bidang Studi Yang Diajarkan
: PAI
DAFTAR PERTANYAAN
1. Berapa lamakah bapak mengajar di SDN Kaliabang Tengah VII?
Jawaban : dari 2002 sampai sekarang.
2. Bagaimana bapak mengkondisikan kelas dalam mengajar?
Jawaban : membaca doa, mengulang pelajaran yang lalu, meengabsen,
menjelaskan materi yang akan dipelari hari ini
3. Apakah sarana dan prasarana sangat mendukung dalam Kegiatan
Belajar Mengajar?
Jawaban : sangat mendukung sekali, karena adanya fasilitas
Pendidikan Agama Islam yang diberikan pemerintah daerah
berupa alat peraga.
4. Apakah kurikulum bapak gunakan dalam mengajar?
Jawaban : kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 dipelajari
semua
5. Apakah menurut bapak metode-metode pembelajaran sangat penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar?
Jawaban : sangat penting, agar siswa lebih memahami materi yang
disampaikan
6. Berapakah frekuensi evaluasi belajar harus dilaksanakan?
Jawaban : PR diberikan 2 kali setiap sub materi habis, 1 bulan sekali
mengadakan ulangan harian
7. Bagaimana cara bapak membangkitkan motivasi siswa dalam Kegiatan
Belajar Mengajar?
Jawaban : memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi
yang diajarkan, dan mereka semangat dalam menjawab.
8. Apakah menurut bapak mengajukan pertanyaan pada saat proses
belajar dapat merangsang siswa aktif dalam belajar?
Jawaban : iya, karena antusias untuk menjawb
9. Apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam?
Jawaban : memberikan pengayaan, mengulang materi bagi siswa yang
nilainya rendah pada waktu yang sama, tempatnya
dibedakan.
10. Apa saja prestasi yang pernah bapak raih selama bapak mengajar?
Jawaban : juara 1 cerdas cermat tingkat kota, juara 3 cerdas cermat
tingkat kota, juara 1 adzan, juara 1 sholat, juara 1 Qasidah,
juara 1 MHQ
UJI REFERENSI
Nama
Sartika
NIM
181201 1000096
Jurusan / Fakultas
Pendidikan Agama Islam / Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Judul Skripsi
di SDN Kaliabang Tengah 07 Bekasi Utara
RusdiJamil
Pembimbing
Paraf
Buku Sumber
No
Pembimbing
Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. dan Herlan Firmansyah,
I
M.Pd., Meretas Pendidikan Nilai, (Bandung : CV Arfino
Raya,2010)
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif dan,
2
Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2014)
Y
Sumadi Suryabrata (8A., Drs., MA., Ed.S., Ph.D),
3
4
Metodologi Penelitian, (Jakarta
:
PT. Raja Grafindo
Persada,1998)
-)
Prof. Suyanto, Ph.D. & Drs. Asep Jihad, M.Pd, Menjadi
t\
Guru Profesional, (Jakarta : Erlangga, 2013)
Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta
: PT. Bulan
5
Bintang)
6
Abdul Majid Khon, M.Ag, Hadits
0/
Tarbawi,
(Rawamangun : I(encana, 2012)
Marno dan
7
M. Idris,
Mengajar, (Ar-Ruzz Media, 2014)
Ali Mudlofir,
Pendidik Profesional, (Jakarta : PT. Raja
8
Grafindo Persada, 2012)
Muhaimin, Paradigma PAI Upaya MengefektiJkan PAI
9
di
1
Strategi, Metode, dan Teknik
Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,z}}4)
n
lu
J
l0
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta : PT.
Remaja Rosda Karya, Cet.23,2007)
Muhamad Nurdin,
11
Kiat Menjadi Guru
I
Profesional,
(Jogf akarta:Ar-Ruzz Media grup, 2008)
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka
t2
pelajar,Cet.II,20l0)
Ali Saifullah, Pendidiknn Pengajaran dan Kebudayaan
t3
t4
l5
t6
1.7
(Surabaya: Usaha Nasional, 2004)
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, Cet. V, 2013)
Slameto, Belajar Dan Faktor
Faktor
a
Yang
Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
Hasan Basri, Pradikma Baru system pembelajaran,
(bandung:cv pustaka setia, 2015) cet.ke
[{
1
Boediono, Kamus lengkap bahasa Indonesia, (Jakarta:
tt
Bintang Indonesia )
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik
1B
t9
(Bandung : PT. Rosda Karya, Cet. III, 201l)
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosda,
Nl
2013)
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta
20
: PT Raja
Grafindo Persada, cet. II, 2003)
Nana Syaodih
Sukmadinata, Metode Penelitian
21
P e ndi
dikan, (Rosdakary a, 20 I
l)
1
\
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
No Dokumen
FORM (FR)
Jl. lt. H. Juanda No 95 Ciputat 1 541 2 lndonesia
:
FITK-FR-AKD-066
Tgl.
Terbit :
'1 Maret 2010
No.
Revisi: :
01
Hal
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI
Nomor : Un.01/Fl./PP.00.9/........12016
Jakarta, 2 1 September 201 6
Lamp. : ......
Hal
: Observasi
Kepada Yth.
Kepala Sekolah SDN Kaliabang Tengah
Bekasi Utara
VII
Assalamu' alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama
Sarlika
NIM
1812011000096
Jurusan /Prodi
Pendidikan Agama Islam
Semester
VII (Tujuh)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir kuliah "Pendidikan
Agama Islam", mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh
karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan
memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Was
s
alamu' alaikum wr.w
b.
J
akarta, 2 I September 201,6
a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha
I rmvi
fo,A,
/\\./ I t-{Jlt<)lt'
'z--1--I
Sulamah Susilawati, SE , MM:t
NrP,19590208 198303 2 001
Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
: FITK-FR-AKD-082
: 1 Maret 2010
Tgl. Terbit
No. Revisi: : 01
No.
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
Dokumen
1t1
Hal
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Jakarta, 21 September 2016
Nomor : Un.01/F.'1lKM.01 .31........12016
Lamp.'. Outline/Proposal
Hal : Permohonan lzin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala Sekolah SDN Kaliabang Tengah Vll
Bekasi Utara
di
Tempat
Assal am u' al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIM
Jurusan
: Sartika
: 181201'1000096
. PAI
Semester :Vll (Tujuh)
Judul Skripsi . Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di
SDN kaliabang Tengah Vll Bekasi Utara.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wasal am u al a i ku m wr. wb.
Kajur Pendidikan Agama lslam
fl Majid Khon, M.Ag.
9s80707 198703 1005
Tembusan:
Dekan FITK
Pembantu Dekan Bidang AkademikMahasiswa ya
1.
2.
bersangkutan
"m,
}rnryry-'
lrrrel
lLrur t
i
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
Jl lr H Juanda No 95 Ciputat 15412
No. Dokumen
Tgl. Terbit
No. Revisi
FORM (FR)
FITK-FR-AKD-OB
1 Maret 2010
lndonesia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F 1/KM.0 1 .31........12015
Lamp. :,..............
Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta.
1B
Mei 2015
Kepada Yth.
Drs. i{usdi Jarril, MA
Pernbirrrbirrg Skr ipsi
Fakultas Ilmu Tarbiyal-r dan Keguruarr
UII*J Syarif Hidayatullah
Ja ka
rta.
A.s s a I amu'
al aiku m wr.w b.
Dengan
ini diharapkan kesediaan Sauclara untuk menjadi pembimbing llll
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul
: Sartika
:1812011000096
: PAI
:
VI I
Skripsi : Upaya
Guru PAI dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SDN
Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara
Judul tersebuttelah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 18 mei 2OlS,
abstraksi/orztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redakiional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.
B.imbingan skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan,
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Was s al amu'
alaikum wr.w
b.
a.n. Dekan
r
PAI
tAbdulffi*ho
Tembusan:
Dekan FITK
Mahasiswa ybs
I.
2.
19s80707 198703
1
.Ag
00s
1
l"ffik
,ieffi:
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FtrK
Jt lr. H. Juanda No 95 Ctputal
: FITK-FR-AKD-068
Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
No.
Dokumen
Tgl.
FORM (FR)
15412 lndonesa
Hal
1t1
SURAT KETERANGAN
Dekan Fakultas
Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
menerangkan bahwa:
Nama
Sartika
NIM
11812011000096
Tempat, Tgl. Lahir
Jakarta,Ol Mei 1977
JurusarVProdi
Pendidikan Agama Islam
Semester
VIII (Delapan
Tahun Akademik
20t212013
Adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mengikuti prosesi sidang pada hari Selasa, 17 }dei 2016
dilantai 3 ruang munaqosah sebagai syarat untuk mengikuti sidang.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakafia, 17 Mei2016
a.n. Dekan
Kajur P
idikan Agama Islam
:
Terbit
:
FORM GR)
No. Revisi: :
Ciputat
Hal
:
DAFTAR HADIR CALON PESBRTA UJIAN
6)
luilrI
DEPARTEMEN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
lrrr-l
Jl. Ir. H. Juanda No 95
I 51 I 2
Se
Hari dan Tanggal
Dokumen
No.
FITK-FR-AKD-01
I
Tgl.
00
lndonesia
bsn /y
toEt
_
September 2008
...1 ..
Aot6
Jenis Kegiatan
'fempat/Ruang
NAMA MA}IASISWA
NO
NIM
TANDA TANGAN
I
3R1 x-tattyt,o:1
2
ffi
3
io
4
5
6
7
sa
A
efira
Pas pr TA 5a a)
-{*rnarr" Aqchlz
! i,, u ggd,.zL
cwqLi
Br t,ra-
8
9
l0
1l
Ya^i qtxanh
9T
Nut\
ilab,b
8C r 20 i/aOoO'e 7
/ Kl tza rt UooO JL
) 80 r 20 t/ oooa 5(
, 012OtlCtoa| 83
SociraLt
\u"dr*g
/
\,{ t
z Olr oooo 63
t-a
v/ (,0**1
Y,-I
2//
,(u,(=l^
' ,)9,*WMn
/1
s+.
I
,ffi,;,i#
t9ortott aob ett
t9t ta
it
tB tu>
L&tzo
c>boo6
L\ &YD
4
!\oooo$7
trtfuw; Ctlnn I t tzcll
tVtW1
00o rS
DWD
12
(_l_
7
\J)
vr
e 4;1*
to -tkJfi.#
I
q3
" 11"{T2
Jakarta,
log,'
lk t"
".
t- I
taris Jurusan PAI
I
PEMERINTAH KOTA BEKASI
DINAS PENDIDIKAN
UPTD PEMBINAAN SD KECAMATAN BEKASI UTARA
SEKOLAH DASAR NEGERI KALIABANG TENGAH
\rII
Peruo- Pondok Ungu P€rmai IGl. fafiOmg feqgah, Kec. Bskasi Utara - Kota Bolosi Telp. O21 - 8883788
SURAT KETERANGAN
NO. 421.2t ..... / SDNKATVII/2016
Yang Bertanda Tangan di bawah ini
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
Sugito, S.Pd. M.Si.
196607181991091001
Kepala Sekolah
Pondok Ungu Permai Raya Kel. Ka. Tengah Kec. Bekasi
Utara
Dengan ini menerangkan bahwa
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
:
:
: Sartika
:18120110000096
: Pendidikan Agama Islam
: "Upaya gurur PAI dalam meningkatkan
prestasi belajar
siswa" SDN Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara..
Telah melakukan penelitian dan observasi di SDN Kaliabang Tengah
Utara. Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.
VII Bekasi
April2016
Ka.Tengah
1
81991091001
VII
BIODATA PENULIS
NAMA
Sartika
NIM
1812011000096
TEMPAT TANGGAL LAHIR
Jakarta,0I Mei 1977
FAKULTAS
FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan)
ruRUSAN
PAI (Pendidikan Agama Islam)
ALAMAT
JI. Batu Raya RT
Setia
zuWAYAT PENDIDIKAN
0lll07 Kel. Menteng Atas Kec.
Budi - Jakarta Selatan
: SDN 15 Petang, Jakarta Selatan, Lulus Tahun
t987.
SMP Setia, Jakarta Selatan, Lulus Tahun 1993.
SMEA Yapermas, Jakarta Pusat, Lulus Tahun
t996.
D1 PGTK Darul Qolam, Bekasi., Lulus tahun 2004
Download