Uploaded by Auriliyani Saputri

RINGKASAN MATERI TRAINING

advertisement
WORKSHOP STRATEGI
MENUJU PROPER HIJAU DAN EMAS
BukitAsam
Oleh :
Suswandi
Iral Prepinida
Resty Destiyani
NP. 6185125637
NP. 8913131004
NP .8913231027
UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM
PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk.
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu yang melatarbelakangi adanya penilaian proper yang dilakukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup setiap tahunnya adalah proper dapat mendorong inovasi
dan keunggulan lingkungan pada setiap unit usaha. Menurut Daniel C. Esty & Andrew S.
Winston dalam Green to Gold (2009), perusahaan yang tidak memasukkan aspek
lingkungan dalam strategi bisnisnya akan kehilangan kesempatan untuk meraih pangsa
pasar yang semakin dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kekeliruan dalam mengelola isu
lingkungan akan menciptakan mimpi buruk dalam humas, menghancurkan pasar dan karir
eksekutif, dan menghancurkan nilai-nilai perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang.
Ada beberapa alasan mendasar mengapa perlunya untuk memasukkan “faktor
lingkungan” ke dalam strategi bisnis. Alasan-alasan tersebut antara lain dengan adanya
faktor lingkungan akan berpotensi untuk meningkatkan keuntungan usaha, akan membuat
mengurangi biaya dan risiko, serta dapat meningkatkan nilai dan reputasi (environmental
stewardship). Selain hal tersebut yakni perlunya komitmen dan kesadaran (awareness) dari
setiap pelaku usaha bahwa lingkungan menjadi bagian yang penting dan tidak terpisahkan
dari suatu proses kehidupan di bumi.
Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
(PROPER) telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2002. Tujuan
penerapan PROPER adalah untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam
pengelolan lingkungan melalui penyebaran informasi kinerja penataan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan, guna mencapai peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitar
kita.
Pelaksanaan PROPER diharapkan dapat memperkuat berbagai instrument/inovasi
terbaru pengelolaan lingkungan yang ada sebelumnya. Disamping itu penerapan PROPER
dapat menjawab kebutuhan akses informasi, tranparansi dan partisipasi publik dalam
pengelolaan lingkungan.
Pada saat ini pelaksanaan PROPER difokuskan kepada perusahaan yang memenuhi
kriteria antara lain : perusahaan yang berdampak besar terhadap lingkungan hidup,
perusahaan yang berorientasi ekspor dan/atau produknya bersinggungan langsung dengan
masyarakat, serta perusahaan publik.
1
BAB II
ISI
A. Tujuan dan Sasaran PROPER
PROPER bertujuan untuk mendorong perusahaan taat terhadap peraturan lingkungan
hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (enviromenal excellency) melalui integrasi
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan proses produksi dan jasa dengan jalan
penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan
pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakay melalui
program pengembangan masyarakat. Adapun sasaran dari pelaksanaan PROPER adalah :
 Mendorong perusahaan untuk menaat peraturan perundang-undangan melalui
instrumen insentif dan disinsentif reputasi.
 Mendorong perusahaan yang sudah baik inerja lingkungannya untuk menerapkan
produksi bersih (Cleaner Production).
B. Peringkat Kinerja PROPER
Secara umum peringkat kinerja PROPER dibeda menjadi 5 warna dengan pengertian
sebagai berikut :
 Emas, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah
secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi
dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap
masyarakat.
 Hijau, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah
melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan
melalui pelaksanaan sistem pegelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara
efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) dan melakukan
upaya tanggung jawab sosial (CSR) dengan baik.
 Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah
melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesua dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan.
 Merah, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang upaya
pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai dengan persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
 Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja
melakuan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pemcemaran
dan/atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.
2
C. Mekanisme Penilaian Hijau dan Emas
1. Penetapan Kandidat Hijau dan Emas
a. Tim teknis mengusulkan kandidat hijau dan emas berdasarkan hasil
pemeringkatan sementara kepada dewan pertimbangan PROPER.
b. Dewan pertimbangan PROPER membahas dan memberikan masukan atas usulan
ketua tim teknis PROPER.
c. Ketua tim teknis akan menetapkan kandidat hijau dan emas dengan
memperhatikan masukan dari dewan pertimbangan PROPER.
2. Penetapan Tim Penilai Hijau dan Emas
a. Ketua tim teknis PROPER menugaskan tim penilai hijau dan emas dari unit
terkait di Kementerian Lingkungan Hidup dan dapat dibantu oleh tenaga ahli
apabila diperlukan untuk melakuan penilaian.
b. Tim penilai hijau dan emas berkewajiban sebagai berikut :
1) Menilai setiap usaha dan/atau kegiatan yang dinilai kandidat dengan
jujur,cermat,teliti,adil dan independen
2) Menuangkan setiap angka penilaian per item ke dalam lembar penilaian yang
telah disediakan.
c. Ketua tim teknis PROPER menetapkan pembagian sektor peniaian dengan
menggolongkan usah dan/atau kegiatan berdasarkan persamaan karakteristik
dampak dan jenis usaha dan/atau kegiatannya.
d. Sekretariat PROPER bertugas untuk memfasilitasi seluruh proses penilaian dalam
mengkoordinasikan hasil penilaian.
3. Pengiriman Isian Penilaian Hijau dan Emas
a. Unit teknis dibantu oleh sekretariat PROPER mengirimkan isian penilaian hijau
dan emas kepada kandidat dan memastikan setiap kandidat menerima formulir
isian tersebut.
b. Usaha dan/atau kegiatan yang dinilai mengisi isian tersebut dan melampirkan
bukti yang relevan dalam bentuk satu dokumen Hardcopyi dan satu cakram
softcopy pada batas waktu yang ditetapkan dalam surat pengantar. Batas waktu
yang ditetapkan dalam surat pengantar adalah batas waktu diterimanya dokumen
oleh skretariat PROPER.
c. Isian penilaian hijau dan emas terdiri atas :
1) Surat pernyataan dari pimpinan usaha dan/atau kegiatan yang dinilai yang
menyatakan bahwa data dan informasi yang disampaikan adalah benar dan
pimpinan bertanggungjawab secara etika dan hukum terhadap kebenaran data
yang disampaikan.
2) Formulir isian penilaian hijau dan emas
a) Formulir isian ini terdiri dari formulir isian untuk penilai sistem manajemen
lingkungan, penilaian pemanfaatan sumber daya, penilaian program
pemberdayaan masyarakat; dan
b) Bukti yang relevan dapat berupa salinan sertifikat, penghargaan, referensi
yang mendukung data-data yang digunakan dalam formulir isian, foto, hasil
kajian, perhitungan yang mendukung angka atau grafik yang digunakan
formulir isian.
3
4.
5.
6.
7.
8.
3) Dokumen ringkasan kinerja pengelolaan lingkungan usaha dan/atau kegiatan
yang dnilai yang berupa makalah yang paling banyak 20(dua puluh) lembar
yang berisi deskripsi secara ringkas dan jelas tentang keunggulan-keunggulan
lingkungan yang ingin ditonjolkan oleh usaha dan/atau kegiatan yang dinilai
berdasarkan formulir isian dan ukti relevan tentang sistem manajemen
lingkungan, pemanfaatan sumbe daya, program pemberdayaan masyarakat.
4) Jika tidak dilengkapi dengan surat pernyataan maka tidak akan dilakukan
penilaian terhadap data yang disampaikan
5) Jika tidak dilengkapi dokumen ringkasan kinerja pengelolaan lingkungan akan
dlakukan pengurangan sebanyak 150 poin dari total nilai.
d. Jika dokumen ringkasan kinerja pengelolaan usaha dan/atau kegiatan yang dinilai
lebih dari 20 halaman, maka dikurangi sebanyak 50 poin dari total nilai.
Ketentuan umum penulisan ringkasan kinerja :
1) Dokumen ini disusun berdasarkan formulir isian dan bukti-bukti relevan
tentang sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan
pemanfaatan limbah B3, 3R, pengurangan pencemaran udara, konservasi air,
keanekaragaman hayati dan program pemberdayaan masyarakat.
2) Dokumen ditulis dalam bahasa indonesia, jika menggunakan selain bahasa
indonesia maka tidak dinilai.
3) Format penulisan dokumen antara lain :
 Jenis dokumen file berekstensi *.doc atau *.docx
 Ukuran kertas A4
 Jenis huruf times New Roman
 Ukuran huruf 12 pt
 Spasi tunggal
Evauasi Dokumen
Penentuan Peringkat Kandidat yang sesuai persyaratan
Kunjungan Lapangan
Penentuan Peringkat Hijau dan Emas PROPER
Pengumuman PROPER
D. Aspek Penilaian PROPER
1. Pendahuluan
 Keunggulan Perusahaan
 Pencapaian Perusahaan
2. Sistem Manajemen Lingkungan
3. Efisiensi Energi
Kegiatan efisiensi energi yang dinilai dalam kriteria penilaian PROPER ini adalah
upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi melalui kegiatankegiatan peningkatan efisiensi, retrofit (penggantian/perbaikan) peralatan yang
ramah lingkungan, efisiensi di bangunan, efisiensi dalam sistem transportasi.
4
4. Penurunan Emisi
Penurunan emisi yang termasuk dalam lingkup penilaian PROPER ini adalah
seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi emisi bahan
pencemar udara ke lingkungan dan upaya tersebut tidak menyebabkan pencemaran
ke media lan secara signifikan
Pencemaran udara yang dimaksud adalah parameter pencemaran udara
konvensional yatu sulfur dioksida, partikulat, hidrokarbon, hidrogen sulfida dan
parameter Gas Rumah Kaca yaitu Karbondiokasida, Methan, Nitrogen, Oksida dan
Flouronated Gases (bahan perusak ozon).
5. 3R Limbah B3
6. 3R Limbah Padat Non B3
7. Konservasi air dan penurunan Beban Pencemaran Air
Penilaian konservasi air dalam peringkat hijau dan emas ini meliputi aspek
reklamasi ar, daur ulang, pemanfaatan kembali, dan peningkatan kinerja sistem
penyediaan air.
Reklamasi ai adalah pengolahan atau pemrosesan air limbah untuk dapat
digunakan kembali sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan memnuhi kriteria
kualitas air sesuai peraturan yang berlaku.
Daur ulang air adalah pemanfaatan air limbah yang telah diolah dan dikembalikan
ke dalam proses produksi.
Pemanfaatan air adalah penggunaan air limbah yang telah diolah untuk kegiatan
yang lain seperti irigasi dan air pendinginan, dengan catatan kualitas air telah
memenuhi baku mutu pemanfaatan diaplikasikan ke lingkungan.
Peningkatan kinerja sistem penyediaan air dilakuan dengan mencegah terjadinya
kehilangan air akibat kebocoran, atau perbaian sistem sehingga jumlah air yang
hilang mengalami penurunan.
8. Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Penilain perlindungan keanekaragaman hayati dalam peringkat hijau dan emas
meliputi :
a) Konservasi insitu, meliputi metode dan alat untuk melindungi spesies,
variabilitas genetic dan habitat dalam ekosistem lainnya. Pendekatan insitu
meliputi pengelolaan kawasan lindung seperti : cagar alam, suaka
margsatwa, taman nasional, taman wisata alam, hutan lindung, kawasan
mangove, terumbu karang, termasuk pengelolaan satwa liar dan strategi
perlindungan sumberdaya di luar kawasan lindung.
b) Konservasi Eksitu, meliputi metode dan alat untuk melindungi spesis
tanaman, satwa liar dan organisme mikro serta arietas genetic diluar habitat
atau ekosistem aslinya. Kegiatan yang umum dilakukan antara lain
penangkaran atau pengklonan karena alasan :
 Habitat mengalami kerusakan akibat konversi
 Materi tersebut dapat digunakan untuk penelitian,percobaan,
pengembangan produk baru atau pendidikan lingkungan. Dalam metode
tersebut termasuk pembangunan kebun raya, museum, bank bibit,
koleksi kultur jaringan dan kebun binatang.
5
c) Restorasi dan Rehabilitasi, meliputi metode baik insitu maupun eksitu untuk
memulihkan spesies, komunitas, populasi, habitat dan proses ekologis.
Restorasi ekologi biasanya melibatkan upaya rekontruksi ekosistem alami
atau semi alami di daerah yang mengalami degradasi, termasuk reintroduksi
spesies asli, sedangkan rehabilitasi melibatkan upaya untuk memperbaki
proses ekosistem misalnya daerah aliran sungai, tetapi tidah diikuti dengan
pemulihan ekosistem dan keberadaan spesies asli.
9. Pemberdayaan Masyarakat
6
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
(PROPER) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh kementerian lingkungan hidup
(KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
instrument informasi. Dalam PROPER ini terdapat peringkat-peringkat perusahaan yang
mencerminkan tingkat ketaatannya terhadap pengelolaan lingkungan.
7
Download