Uploaded by Auriliyani Saputri

TK-1 Pancasila

advertisement
TK-1 Character Building-Pancasila
Nama : 1. Auriliyani Saputri -2401984712
Tugas Kelompok ke-1
(Minggu 3/ Sesi 4)
Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.
Fakta bahwa kemajuan ilmu dan teknologi, terutama di era informasi ini, memang
membawa dampak negatif disamping, dampak positifnya. Hal inilah yang disebut dengan
ambivalensi ilmu dan teknologi itu terjadi. Apalagi akhir-akhir ini.
Akhir-akhir ini hoax ‘terserak’, caci-maki dan ‘sumbu pendek’ banyak terjadi dan cukup
membuat resah. Tak mengherankan bila Keminfo mulai mengeluarkan ancaman-ancaman
tertentu berkenaan dengan hal ini.
Berdasarkan deskrispsi kasus di atas, analisal pertannyaan berirkut;
Apa pandangan anda mengenai praktik-praktik hoax dan hate speech tersebut? Pandangan
anda harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Tugas memuat referensi bacaan.
Jawaban :
Pancasila merupakan pilar ideologis Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu sila
dalam Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Dengan salah satu butirnya yaitu mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Berdasarkan hal
tersebut jelas bahwa setiap warga negara Indonesia harus dapat menjaga persatuan di
Indonesia.
Hal
yang
dapat
merusak
persatuan
di
Indonesia
diantaranya
adalah hoax dan hate speech.
CHAR6019 – Character Building: Pancasila
Hoax dapat
didefinisikan
sebagai
kabar,
informasi,
berita
palsu
atau
bohong,
sedangkan Hate speech (ujaran kebencian) dapat didefinisikan sebagai ujaran, tulisan,
tindakan, atau pertunjukan yang ditujukan untuk menghasut kekerasan atau prasangka
terhadap seseorang atau kelompok. Kedua hal tersebut merupakan informasi atau perbuatan
yang tercela dan informasi atau perbuatan tidak benar yang dapat merusak tatanan
kehidupan di Indonesia. Suatu hoax dan hate speech yang menyebar secara terus menerus
dan masif lama-kelamaan dapat dianggap sebagai suatu “kebenaran”, padahal jelas hal
tersebut adalah palsu dan penuh kebencian.
Kebebasan menyatakan pendapat dan penghormatan Hak Asasi Manusia adalah
konsekuensi logis dari penerapan sistem demokrasi. Angin reformasi yang sempat melanda
Indonesia. Membawa semangat perubahan dan melepaskan warga Negara dari belenggu
ketakutan menyatakan pendapat di hadapan negara. Namun, hari ini bisa dilihat ‘wajah
lain’ kebebasan berekpresi dan menyatakan pendapat di hadapan umum.
Pada kondisi saat ini cukup banyak orang yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi
untuk menyebarkan kebencian dan provokasi melalui media sosial. Bahkan bukan hanya
melalui media sosial, namun sudah merambah hingga ke kanal-kanal platform online,
bahkan aplikasi layanan pesan. Padahal jika kita mengingat kembali sila ke-2 dalam
Pancasila dapat dimaknai bahwa kita harus beradab dan bermoral, tidak terkecuali ketika
berekspresi di media sosial.
Kondisi tersebut bisa menjadi sebuah ancaman atau justru memberikan dampak negatif
yang mengarah pada perpecahan. Sebagaimana kita ketahui bahwa akhir-akhir ini
penyebaran berita ujaran kebencian, bentuk-bentuk intoleransi dan informasi palsu (hoax)
sedang marak menghiasi media sosial di Indonesia.
Referensi : https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pandangan-mengenai-praktikpraktik-hoax-dan-hate-speechharus-mencerminkan-nilai-nilai-pancasila/
CHAR6019 – Character Building: Pancasila
Download