Skenario Praktek Peradilan Semu Perkara Pidana. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Hakim Ketua : Imaniar Mahmuda Hakim Anggota : M. Azhar Abdul Rozak Jaksa 1 : Nabeel Muhammad Jaksa 2 : Niken Novia Rahma Terdakwa : Muhammad Farhan Saksi korban : M. Qahhar Jamalhaqi Saksi : Khaylla Alvara Nathasca PH terdakwa : Jingga Uly Ananta Petugas Ruang Sidang Sidang I Jumat, 15 Oktober 2021 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa) Petugas Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim). Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel, atas nama terdakwa Muhammad Farhan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali). Jaksa Penuntut Umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang. JPU I : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya) Hakim Ketua : Baiklah saya akan membacakan identitas saudara sebagaimana yang telah terdapat di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Nama Saudara : Muhammad Farhan Tempat Lahir/Umur : Jakarta, 02 Februari 1989 Jenis Kelamin : Laki – Laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G Agama : Islam Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta Kebangsaan : Indonesia Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini? Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini. Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penuntut umum didakwa melakukan tindak pidana berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 6, apakah saat ini saudara didampingi oleh penasehat hukum saudara? Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari lembaga dan klinik bantuan hukum yaitu saudara Jingga Uly Ananta. Hakim Ketua : Betul itu penasehat hukum saudara ? Terdakwa : Betul Pak Hakim Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan. PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (menunjukkan surat kuasa, kartu advokat dan surat tugas pada Majelis Hakim) Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian menunjukkan pada hakim anggota) Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan dakwaannya? JPU 2 : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat. Hakim Ketua : Baiklah silahkan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum. JPU 1 : Pada Hari Jumat tanggal 24 September 2021, sekira jam 12.30 WIB bertempat di depan pintu Masjid Al Hidayah Gg. H. Riin No. 9, RT.1/RW.3, Duren Tiga Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, tersangka Muhammad Farhan telah melakukan tindak pidana "dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal dengan menembaki jamaah shalat jumat" sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tanggal 21 Juni 2018, tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum? Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim. Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa penuntut umum? Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Pak Hakim. Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi? PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim. Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada jaksa penuntut umum. Apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi-saksinya ? JPU 2 : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-saksi. Hakim ketua : Apakah alat bukti dan saksi-saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini? JPU 1 : Sudah siap Pak Hakim. Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat di samping penasehat hukumnya (terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya). Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum? JPU 2 : 2 orang saksi Pak Hakim. Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya JPU : Saksi pertama atas nama Qahhar Jamalhaqi Pak Hakim 1 Petugas Sidang : Saksi atas nama Qahhar Jamalhaqi dipersilahkan memasuki ruang sidang. Hakim Ketua JPU 2 Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa? : Saksi di sini merupakan Saksi Korban Pak Hakim : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini? Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim. Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas. Nama : M. Qahhar Jamalhaqi Tempat/Tanggal Lahir :AMBON, 12 September 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Dok II bawah Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta Kebangsaan : Indonesia Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji? Saksi Korban : Saya berjanji Bapak Hakim Hakim Anggota : (berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (diikuti oleh saksi lalu kembali duduk) Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti? Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim Hakim Ketua : Saudara kenal dengan terdakwa? Saksi Korban : Tidak Pak Hakim Hakim Ketua : Saudara saksi, bisa saudara ceritakan kronologi peristiwa terorisme yang saudara alami saat itu Saksi Korban: Bisa pak, saat itu saya lagi berjalan mendekati masjid yang hendak saya masuki. Di situ saya melihat pria yang berlagak tidak sewajarnya, berpakaian tidak sewajarnya, dan ternyata pria itu membawa senjata dan menembaki jamaah masjid yang sedang melaksanakan shalat dan saya mengalami luka karena terkena tembakan, saya lalu mencoba liat sekitar, tapi penglihatan saya tampak memudar lalu saya pingsan dan tidak ingat apa yang terjadi kedepannya Hakim Ketua: Baik saudara korban. Silahkan saksi atas nama selanjutnya dipersilahkan menghadiri ruang sidang Hakim ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas. Nama : Khaylla Alvhara Natascha Tempat/Tanggal Lahir :Serang, 24 Februari 1989 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Ahmad dahlan IV Pekerjaan : Pegawai di gedung kerja Kebangsaan : Indonesia Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia disumpah atau berjanji? Saksi : Saya berjanji pak hakim Hakim Ketua : (berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (diikuti oleh saksi lalu kembali duduk) Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti? Saksi : Saya mengerti Pak Hakim Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini? Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim. Hakim Ketua : Apa saudari kenal dengan Saudara korban Saksi : Tidak Pak Hakim Hakim Ketua : Bisa saudara jelaskan apa yang saudara lihat pada saat itu? Saksi Korban : Bisa pak, waktu menunjukkan 12:30 saat itu saya sedang bekerja di ruko sebelah masjid, setelah itu saya dengar suara tembakan yang tidak jauh dari lokasi saya dan saya melihat asap abu di tempat tersebut. Saya coba intip jendela ternyata saudara Qohar sedang terbaring dengan luka di kepala dan dalam keadaan tak sadar. Saya memutuskan untuk meminta bantuan kepada pihak yang berwenang. Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke Majelis Hakim. JPU 1 : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke meja Hakim) kami menemukan beberapa barang bukti berupa : 1 buah senapan laras pendek 1 buah tas ransel 2 buah granat 1 buku tentang paham terorisme Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya? Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim. PH. Terdakwa : Iya, kami sudah siapkan Pak Hakim Hakim Ketua : Silahkan dibacakan PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri) karena benar saudara Farhan dalam sejenak membuat kerusuhan dan membuat jamaah masjid harus evakuasi. Tetapi saudara terdakwa tidak menimbulkan korban jiwa, hanya merusak fasilitas umum dan menimbulkan luka-luka pada korban. Sehingga tuntutan korban bisa dikurangi berdasarkan pasal 406 KUHP tentang pengrusakan fasilitas umum, Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari penasehat hukum terdakwa, kepada JPU akan mengajukan Replik atas pembelaan dari penasehat hukum terdakwa? JPU 2 : Baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim Hakim Ketua : Baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian penasehat hukum terdakwa tidak mengajukan Duplik Hakim Ketua : Baiklah selanjutnya memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, Hakim Ketua : Adalah pembacaan putusan Majelis Hakim. Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan adalah pembacaan putusan pengadilan. Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini? Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim. (Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali) Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan kepada JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan. Hakim Ketua : Kepada terdakwa apakah anda mengerti dengan keputusan ini? Terdakwa : Saya mengerti pak hakim. Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding? Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Pak Hakim. Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan banding? PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar untuk bicara dengan terdakwa. Hakim Ketua PH Terdakwa : Baiklah silahkan : (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim kami tidak mengajukan banding. Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Nomor 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel, dengan Terdakwa Muhammad Farhan dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan ditutup (ketuk palu 3 kali) SURAT TUNTUTAN NO. REG. PERK : 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta dengan memperhatikan hasil pemeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa : Nama Lengkap : Muhammad Farhan Tempat lahir : Jakarta Umur/Tgl. Lahir : 22 Tahun / 02 Februari 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G Agama : Islam Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta Pendidikan : SMU Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nomor : 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel tanggal 15 Oktober 2021, terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6 yang telah dibacakan pada tanggal 15 Oktober 2021. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara berturutturut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu : Keterangan Saksi-saksi : 1. M. Qahhar Jamalhaqi 2. Khaylla Alvara Nathasca Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, di depan persidangan termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan dibenarkan oleh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam tuntutan pidana ini. Petunjuk Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6 bahwa alat bukti petunjuk dapat diperoleh dari keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang satu dengan yang lain serta keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa yaitu melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6 sehingga petunjuk tersebut dapat menjadi alat bukti yang sah menurut hukum. Barang bukti : - 1 buah senapan laras pendek - 1 buah tas ransel - 2 buah granat - 1 buku tentang paham terorisme Keterangan Terdakwa Muhammad Farhan yang memberikan keterangannya di depan persidangan sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik dan Terdakwa telah membenarkan perbuatannya sehingga dianggap satu kesatuan yang utuh dalam tuntutan pidana ini. MENUNTUT Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan terdakwa Muhammad Farhan bersalah melakukan tindak pidana terorisme sebagaimana dalam pasal Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6 dalam dakwaan Penuntut Umum. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan. 3. Menetapkan barang bukti berupa satu buah senapan laras pendek, satu buah tas ransel, dua buah granat , dan satu buku tentang paham terorisme. Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Rabu, 4 Mei 2021. JAKSA PENUNTUT UMUM I Nabeel Muhammad, S.H JAKSA PENUNTUT UMUM II Niken Novia, S.H SURAT PEMBELAAN No. Reg. Perk 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel Majelis Hakim yang mulia, Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati Dan Hadirin yang kami banggakan, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada Penunutut Umum yang telah melaksanakan tugasnya. Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka dengan ini kami sampaikan pembelaan kami atas : Nama : Muhammad Farhan Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Februari 1989 Umur : 22 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G Pendidikan : SMU Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan ini dengan tuntutan sebagaimana telah dibacakan dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang lain sebagai alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut : Pada hari Jumat tanggal, 24 September 2021, sekira jam 12.30 WIB Terdakwa Muhammad Farhan telah melakukan pidana Terorisme Bahwa : 1. Terdakwa masih muda 2. Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan 3. Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan pembelaan dalam perkara ini : MEMBELA Agar Majelis Hakim Pengadilan negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan : Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum yakni 20 (dua puluh) tahun menjadi 10 (sepuluh) tahun penjara. Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal 15 Oktober 2021 PUTUSAN Nomor 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa : Nama : Muhammad Farhan Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Februari 1989 Umur : 22 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G Pendidikan : SMU Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta Bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, maka Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, memberikan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut : Menimbang berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6, dan berdasarkan fakta – fakta yang terungkap di pengadilan dan telah meliputi unsur – unsur yaitu : Menimbulkan teror, telah terbukti. Menimbulkan korban luka, telah terbukti. Menggunakan senjata api, telah terbukti Merusak fasilitas umum, telah terbukti Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka berkesimpulan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana sebagaimana melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6. Menimbang bahwa pelaku mengakui perbuatannya. Memperhatikan pasal – pasal dan Undang – Undang dan ketentuan hukum yang bersangkutan:…………………… MENGADILI 1. Menyatakan terdakwa Muhammad Farhan yang identitas selengkapnya seperti tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “TERORISME” 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Muhammad Farhan oleh karena itu dengan pidana penjara selama 12 tahun penjara. 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 4. Memerintahkan pula agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. 5. Menetapkan barang bukti : 6. - 1 buah senapan laras pendek - 1 buah tas ransel - 2 buah granat - 1 buku tentang paham terorisme Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,- (seribu)Rupiah. Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini Jum’at, Tanggal 15 Oktober 2021, Oleh kami IMANIAR MAHMUDA SH,MH Sebagai Ketua Majelis Hakim, MURSANI SH dan RAHMAT KURNIAWAN SH sebagai Hakim Anggota I dan II pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, putusan yang mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim, serta dihadiri oleh NABEEL MUHAMMAD SH dan NIKEN NOVIA SH sebagai Jaksa Penuntut Umum serta JINGGA SH sebagai Penasihat Hukum Terdakwa, pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 1. HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS MUHAMMAD AZHAR SH IMANIAR MAHMUDA SH,MH SURAT DAKWAAN No. Reg. Perk : 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel A. IDENTITAS TERDAKWA : Nama : Muhammad Farhan Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Februari 1989 Umur : 22 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Perumahan Jaya Asri Blok G Pendidikan : SMU Pekerjaan : Pegawai Perusahaan Swasta B. PENAHANAN : - Penyidik : Sejak tanggal 26 September 2021 sampai dengan tanggal 28 September 2021 - Diperpanjang Penuntut Umum : Tanggal 29 September 2021 sampai dengan tanggal 30 September 201 - Persidangan : Tanggal 15 Oktober 2021 - Jenis Penahanan : RUTAN C. DAKWAAN : -------------- Bahwa terdakwa Muhammad Farhan, Pada Hari Jumat tanggal 24 September 2021, sekira jam 12.30 WIB bertempat di depan pintu Masjid Al Hidayah Gg. H. Riin No. 9, RT.1/RW.3, Duren Tiga Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, tersangka Muhammad Farhan telah melakukan tindak pidana "dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal dengan menembaki jamaah shalat jumat" melawan hukum,perbuatan sebagaimana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : -------- Bahwa terdakwa Muhammad Farhan membawa 1(satu) buah senapan laras pendek, 1(satu) buah tas ransel, 2 (dua) buah granat, 1 (satu) buku tentang paham terorisme. ----------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 6. Jayapura, 13 April 2012 JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMUM 2 NABEEL MUHAMMAD, S.H NIKEN NOVIAS.H