Uploaded by MUHAMMAD QOHHAR JAMALHAQI

Kelompok 3 (XI MIPA C) Sidang Pidana Terosisme

advertisement
Skenario Praktek Peradilan Semu Perkara Pidana.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hakim Ketua
: Imaniar Mahmuda
Hakim Anggota
: M. Azhar Abdul Rozak
Jaksa 1
: Nabeel Muhammad
Jaksa 2
: Niken Novia Rahma
Terdakwa
: Muhammad Farhan
Saksi korban
: M. Qahhar Jamalhaqi
Saksi
: Khaylla Alvara Nathasca
PH terdakwa
: Jingga Uly Ananta
Petugas Ruang Sidang
Sidang I Jumat, 15 Oktober 2021 (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)
Petugas Sidang
: Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
(setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita
acara kepada majelis hakim).
Hakim Ketua
: Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel, atas nama terdakwa
Muhammad Farhan dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Jaksa Penuntut Umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
JPU I : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa dalam
keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
Hakim Ketua
: Baiklah saya akan membacakan identitas saudara sebagaimana yang
telah terdapat di dalam berita acara pemeriksaan (BAP)
Nama Saudara
: Muhammad Farhan
Tempat Lahir/Umur : Jakarta, 02 Februari 1989
Jenis Kelamin
: Laki – Laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Perumahan Jaya Asri Blok G
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai Perusahaan Swasta
Kebangsaan
: Indonesia
Hakim Ketua
: Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa
: Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya
siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua
: Saudara Terdakwa, saudara oleh penuntut umum didakwa melakukan
tindak pidana berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 6, apakah saat ini
saudara didampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa
: Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari lembaga
dan klinik bantuan hukum yaitu saudara Jingga Uly Ananta.
Hakim Ketua
: Betul itu penasehat hukum saudara ?
Terdakwa
: Betul Pak Hakim
Hakim Ketua
: Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
PH Terdakwa
: Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya
(menunjukkan surat kuasa, kartu advokat dan surat tugas pada Majelis Hakim)
Hakim Ketua
: (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkan pada hakim anggota)
Hakim Ketua
: Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?
JPU 2
: Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim Ketua
: Baiklah silahkan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.
JPU 1
: Pada Hari Jumat tanggal 24 September 2021, sekira jam 12.30 WIB
bertempat di depan pintu Masjid Al Hidayah Gg. H. Riin No. 9, RT.1/RW.3, Duren Tiga
Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, tersangka Muhammad Farhan telah melakukan tindak pidana
"dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk
menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan
korban yang bersifat massal dengan menembaki jamaah shalat jumat" sebagaimana dimaksud
dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tanggal 21 Juni 2018, tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang
Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Hakim Ketua
: Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan
dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Terdakwa
: Saya mengerti Pak Hakim.
Hakim Ketua
: Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa
penuntut umum?
Terdakwa
: Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya Pak Hakim.
Hakim Ketua
: Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?
PH. Terdakwa
: Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh
karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.
Hakim Ketua
: Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada jaksa penuntut
umum. Apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi-saksinya ?
JPU 2
: Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi.
Hakim ketua
: Apakah alat bukti dan saksi-saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?
JPU 1
: Sudah siap Pak Hakim.
Hakim Ketua
: Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat di samping
penasehat hukumnya (terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya).
Hakim Ketua
: Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
JPU 2
: 2 orang saksi Pak Hakim.
Hakim Ketua
: Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
JPU
: Saksi pertama atas nama Qahhar Jamalhaqi Pak Hakim
1
Petugas Sidang
: Saksi atas nama Qahhar Jamalhaqi dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
Hakim Ketua
JPU 2
Hakim Ketua
: Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
: Saksi di sini merupakan Saksi Korban Pak Hakim
: Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?
Saksi Korban
: Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua
: Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,
sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama
: M. Qahhar Jamalhaqi
Tempat/Tanggal Lahir
:AMBON, 12 September 1985
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Dok II bawah
Pekerjaan
: Pegawai di perusahaan Swasta
Kebangsaan
: Indonesia
Hakim Ketua
: Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi Korban
: Saya berjanji Bapak Hakim
Hakim Anggota
: (berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (diikuti oleh saksi lalu kembali duduk)
Hakim Ketua
: Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti?
Saksi Korban
: Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua
: Saudara kenal dengan terdakwa?
Saksi Korban
: Tidak Pak Hakim
Hakim Ketua
: Saudara saksi, bisa saudara ceritakan kronologi peristiwa terorisme
yang saudara alami saat itu
Saksi Korban: Bisa pak, saat itu saya lagi berjalan mendekati masjid yang hendak saya
masuki. Di situ saya melihat pria yang berlagak tidak sewajarnya, berpakaian tidak
sewajarnya, dan ternyata pria itu membawa senjata dan menembaki jamaah masjid yang
sedang melaksanakan shalat dan saya mengalami luka karena terkena tembakan, saya lalu
mencoba liat sekitar, tapi penglihatan saya tampak memudar lalu saya pingsan dan tidak ingat
apa yang terjadi kedepannya
Hakim Ketua: Baik saudara korban. Silahkan saksi atas nama selanjutnya dipersilahkan
menghadiri ruang sidang
Hakim ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara, sebagaimana
terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama
: Khaylla Alvhara Natascha
Tempat/Tanggal Lahir
:Serang, 24 Februari 1989
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Ahmad dahlan IV
Pekerjaan
: Pegawai di gedung kerja
Kebangsaan
: Indonesia
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
Undang-Undang saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudari
bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi : Saya berjanji pak hakim
Hakim Ketua : (berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya (diikuti oleh saksi lalu kembali duduk)
Hakim Ketua
: Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara
saksi mengerti?
Saksi : Saya mengerti Pak Hakim
Hakim Ketua
: Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?
Saksi Korban
: Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apa saudari kenal dengan Saudara korban
Saksi : Tidak Pak Hakim
Hakim Ketua
: Bisa saudara jelaskan apa yang saudara lihat pada saat itu?
Saksi Korban
: Bisa pak, waktu menunjukkan 12:30 saat itu saya sedang bekerja di
ruko sebelah masjid, setelah itu saya dengar suara tembakan yang tidak jauh dari lokasi saya
dan saya melihat asap abu di tempat tersebut. Saya coba intip jendela ternyata saudara Qohar
sedang terbaring dengan luka di kepala dan dalam keadaan tak sadar. Saya memutuskan
untuk meminta bantuan kepada pihak yang berwenang.
Hakim Ketua
: Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti
ke Majelis Hakim.
JPU 1
: Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke
meja Hakim) kami menemukan beberapa barang bukti berupa :
1 buah senapan laras pendek
1 buah tas ransel
2 buah granat
1 buku tentang paham terorisme
Hakim Ketua
: Apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau
pledoinya?
Terdakwa
: Sudah siap Pak Hakim.
PH. Terdakwa
: Iya, kami sudah siapkan Pak Hakim
Hakim Ketua
: Silahkan dibacakan
PH Terdakwa
: (Membacakan sambil berdiri) karena benar saudara
Farhan dalam sejenak membuat kerusuhan dan membuat jamaah masjid harus
evakuasi. Tetapi saudara terdakwa tidak menimbulkan korban jiwa, hanya merusak
fasilitas umum dan menimbulkan luka-luka pada korban. Sehingga tuntutan korban
bisa dikurangi berdasarkan pasal 406 KUHP tentang pengrusakan fasilitas umum,
Hakim Ketua
: Baiklah demikian pembelaan dari penasehat hukum terdakwa, kepada
JPU akan mengajukan Replik atas pembelaan dari penasehat hukum terdakwa?
JPU 2
: Baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan Replik dan
kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim
Hakim Ketua
: Baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian
penasehat hukum terdakwa tidak mengajukan Duplik
Hakim Ketua
: Baiklah selanjutnya memberikan kesempatan Majelis Hakim
bermusyawarah mengambil keputusan,
Hakim Ketua
: Adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua
: Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan adalah
pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua
: Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?
Terdakwa
: Ya, sudah siap Pak Hakim.
(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca
putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua
: Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan kepada JPU
dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding
selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua
: Kepada terdakwa apakah anda mengerti dengan keputusan ini?
Terdakwa
: Saya mengerti pak hakim.
Hakim Ketua
: Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?
Terdakwa
: Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Pak
Hakim.
Hakim Ketua
: Kepada penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan
banding?
PH. Terdakwa
: Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar
untuk bicara dengan terdakwa.
Hakim Ketua
PH Terdakwa
: Baiklah silahkan
: (Setelah berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim
kami tidak mengajukan banding.
Hakim Ketua
: Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Nomor
254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel, dengan Terdakwa Muhammad Farhan dinyatakan selesai dan
sidang ini kami nyatakan ditutup (ketuk palu 3 kali)
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap
: Muhammad Farhan
Tempat lahir
: Jakarta
Umur/Tgl. Lahir
: 22 Tahun / 02 Februari 1989
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Perumahan Jaya Asri Blok G
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai Perusahaan Swasta
Pendidikan
: SMU
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nomor :
254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel tanggal 15 Oktober 2021, terdakwa dihadapkan ke persidangan
dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal
6 yang telah dibacakan pada tanggal 15 Oktober 2021.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara berturutturut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :
Keterangan Saksi-saksi :
1. M. Qahhar Jamalhaqi
2. Khaylla Alvara Nathasca
Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, di depan persidangan
termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan
dibenarkan oleh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam
tuntutan pidana ini.
Petunjuk
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6 bahwa alat bukti petunjuk dapat
diperoleh dari keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan
fakta yang terungkap di persidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang
satu dengan yang lain serta keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa yaitu melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6
sehingga petunjuk tersebut dapat menjadi alat bukti yang sah menurut hukum.
Barang bukti :
-
1 buah senapan laras pendek
-
1 buah tas ransel
-
2 buah granat
-
1 buku tentang paham terorisme
Keterangan Terdakwa
Muhammad Farhan yang memberikan keterangannya di depan persidangan sebagaimana
termuat dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik
dan Terdakwa telah membenarkan perbuatannya sehingga dianggap satu kesatuan yang utuh
dalam tuntutan pidana ini.
MENUNTUT
Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
1.
Menyatakan terdakwa Muhammad Farhan bersalah melakukan tindak pidana
terorisme sebagaimana dalam pasal Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6
dalam dakwaan Penuntut Umum.
2.
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 20 (dua puluh)
tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah
terdakwa tetap ditahan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa satu buah senapan laras pendek, satu buah tas ransel,
dua buah granat , dan satu buku tentang paham terorisme.
Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Rabu, 4
Mei 2021.
JAKSA PENUNTUT UMUM I
Nabeel Muhammad, S.H
JAKSA PENUNTUT UMUM II
Niken Novia, S.H
SURAT PEMBELAAN
No. Reg. Perk 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel
Majelis Hakim yang mulia,
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Dan Hadirin yang kami banggakan,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan terima
kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada Penunutut
Umum yang telah melaksanakan tugasnya.
Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka dengan
ini kami sampaikan pembelaan kami atas :
Nama
: Muhammad Farhan
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Februari 1989
Umur
: 22 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Tempat tinggal
: Perumahan Jaya Asri Blok G
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Pegawai Perusahaan Swasta
Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan ini dengan tuntutan sebagaimana telah
dibacakan dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para saksi
dan keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang lain
sebagai alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut :
Pada hari Jumat tanggal, 24 September 2021, sekira jam 12.30 WIB Terdakwa Muhammad
Farhan telah melakukan pidana Terorisme
Bahwa :
1.
Terdakwa masih muda
2.
Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan
3.
Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan
pembelaan dalam perkara ini :
MEMBELA
Agar Majelis Hakim Pengadilan negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutuskan :
Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum
yakni 20 (dua puluh) tahun menjadi 10 (sepuluh) tahun penjara.
Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal 15
Oktober 2021
PUTUSAN
Nomor 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel
Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana, telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :
Nama
: Muhammad Farhan
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Februari 1989
Umur
: 22 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Tempat tinggal
: Perumahan Jaya Asri Blok G
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Pegawai Perusahaan Swasta
Bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, maka Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, memberikan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6, dan
berdasarkan fakta – fakta yang terungkap di pengadilan dan telah meliputi unsur – unsur yaitu
:
Menimbulkan teror, telah terbukti.
Menimbulkan korban luka, telah terbukti.
Menggunakan senjata api, telah terbukti
Merusak fasilitas umum, telah terbukti
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka berkesimpulan bahwa terdakwa
telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana
sebagaimana melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 pasal 6.
Menimbang bahwa pelaku mengakui perbuatannya.
Memperhatikan pasal – pasal dan Undang – Undang dan ketentuan hukum yang
bersangkutan:……………………
MENGADILI
1.
Menyatakan terdakwa Muhammad Farhan yang identitas selengkapnya seperti
tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“TERORISME”
2.
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Muhammad Farhan oleh karena itu dengan
pidana penjara selama 12 tahun penjara.
3.
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4.
Memerintahkan pula agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
5.
Menetapkan barang bukti :
6.
-
1 buah senapan laras pendek
-
1 buah tas ransel
-
2 buah granat
-
1 buku tentang paham terorisme
Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,-
(seribu)Rupiah.
Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini Jum’at,
Tanggal 15 Oktober 2021, Oleh kami IMANIAR MAHMUDA SH,MH Sebagai Ketua
Majelis Hakim, MURSANI SH dan RAHMAT KURNIAWAN SH sebagai Hakim Anggota I
dan II pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, putusan yang mana diucapkan pada hari itu
juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim, serta dihadiri oleh
NABEEL MUHAMMAD SH dan NIKEN NOVIA SH sebagai Jaksa Penuntut Umum serta
JINGGA SH sebagai Penasihat Hukum Terdakwa, pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
1.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS
MUHAMMAD AZHAR SH
IMANIAR MAHMUDA SH,MH
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : 254/Pid.Sus/2021/PN Jkt.Sel
A.
IDENTITAS TERDAKWA :
Nama
: Muhammad Farhan
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 02 Februari 1989
Umur
: 22 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Tempat tinggal
: Perumahan Jaya Asri Blok G
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Pegawai Perusahaan Swasta
B.
PENAHANAN :
- Penyidik
: Sejak tanggal 26 September 2021 sampai
dengan tanggal 28 September 2021
- Diperpanjang Penuntut Umum
: Tanggal 29 September 2021 sampai dengan
tanggal 30 September 201
- Persidangan
: Tanggal 15 Oktober 2021
- Jenis Penahanan
: RUTAN
C.
DAKWAAN :
-------------- Bahwa terdakwa Muhammad Farhan, Pada Hari Jumat tanggal 24 September
2021, sekira jam 12.30 WIB bertempat di depan pintu Masjid Al Hidayah Gg. H. Riin No. 9,
RT.1/RW.3, Duren Tiga Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, tersangka Muhammad Farhan telah
melakukan tindak pidana "dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas
atau menimbulkan korban yang bersifat massal dengan menembaki jamaah shalat jumat"
melawan hukum,perbuatan sebagaimana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
-------- Bahwa terdakwa Muhammad Farhan membawa 1(satu) buah senapan laras pendek,
1(satu) buah tas ransel, 2 (dua) buah granat, 1 (satu) buku tentang paham terorisme.
----------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sesuai dengan Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 6.
Jayapura, 13 April 2012
JAKSA PENUNTUT UMUM I
JAKSA PENUNTUT UMUM 2
NABEEL MUHAMMAD, S.H
NIKEN NOVIAS.H
Download