Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin KATA PENGANTAR Buku pedoman Praktikum Metalurgi ini bertujuan untuk menuntun mahasiswa di dalam melaksanakan Praktikum Metalurgi, sehingga akan memudahkan mahasiswa di dalam pelaksanaannya. Buku ini hanya berisi sebagian kecil dari materi/dasar-dasar teori, sehingga mahasiswa sebelum melaksanakan Praktikum harus mempersiapkan dan memahami materi-materi yang akan dilakukan percobaan. Isi Buku Pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga masih perlu perbaikanperbaikan, maka saran dan kritik baik dari Dosen maupun mahasiswa sangat diperlukan. Surabaya, Maret 2015 Program Studi Teknik Mesin 1 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Tata Tertib Laboratorium 3 BAB I BAB II BAB III JOMINY HARDENABILITY TEST 1.1. Tujuan 6 1.2. Alat-alat dan Bahan 6 1.3. Pelaksanaan Percobaan 7 1.4. Laporan Percobaan 8 1.5. Daftar Pustaka 8 1.6. Tabel Data 9 HEAT TREATMENT TEST 2.1. Tujuan 10 2.2. Jenis Pekerjaan 10 2.3. Alat-alat dan Bahan 10 2.4. Pelaksanaan Heat Treatment Baja 10 2.5. Laporan Praktikum 12 2.6. Daftar Pustaka 13 METTALLOGRAPHIC EXAMINATION 3.1. Alat-alat dan Bahan 14 3.2. Pelaksanaan Pemeriksaan Metallographic 15 3.3. Laporan Metallographic Examination 16 3.4. Daftar Pustaka 16 2 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin TATA TERTIB LABORATORIUM I. PERATURAN UMUM 1. Praktikan harus sudah terdaftar pada laboratorium sebagai peserta praktikun dan memiliki kelompok sesuai dengan peraturan praktikum 1 kelompok 3 orang yang ditunjukkan dengan fotocopy voucher yang sudah disyahkan fakultas. 2. Praktikan harus sudah melunasi uang praktikum. 3. Praktikan harus bersedia mematuhi tata tertib praktikum beserta segala konsekuensinya. 4. Pelajarilah tiap-tiap modul dalam buku pedoman praktikum dengan baik dan teliti. 5. Pelajari dan ikuti setiap petunjuk dan langkah-langkah kerja yang diberikan oleh pengajar atau asisten. 6. Mintalah petunjuk atau keterangan kepada pengajar/asisten bila menemui kesulitan. 7. Konsentrasilah pada pekerjaan anda. II. TATA TERTIB PRAKTIKUM A. Tata Tertib Umum 1. Praktikan harus sudah ada di tempat praktek 15 menit sebelum praktikum dimulai 2. Praktikan diwajibkan melaksanakan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Praktikan wajib mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh petugas laboratorium / asisten. 4. Praktikan harus bertanggungjawab atas kebersihan, kerusakan alat-alat laboratorium yang dipakai. 5. Praktikan tidak diperkenankan baik sengaja maupun tidak sengaja mengganggu kelancaran jalannya praktikum. 6. Kelompok praktikan yang telah menyelesaikan tugas praktikum diwajibkan membuat laporan resmi hasil praktikum yang dibukukan dan 3 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin diketik komputer serta memenuhi sistematika penulisan sesuai yang telah ditetapkan. 7. Kelompok praktikan wajib menyerahkan laporan resmi hasil praktikum yang sudah disyahkan oleh dosen pembimbing, Kepala Laboratorium dan Ketua Program Studi Teknik Mesin paling lambat 2 (dua) minggu setelah selesai-nya tanggal praktikum, keterlambatan menyerahkan laporan resmi dinyatakan gugur, dan harus mengikuti praktikum pada kesempatan lainnya. 8. Setiap laporan hasil praktikum yang kemudian dinyatakan hasil jiplakan atau copy-an dari laporan-laporan praktikan lainnya dianggap tidak sah, sehingga segala akibat yang ditimbulkan merupakan tanggung jawab praktikan/kelompok yang bersangkutan. 9. Praktikan dianggap absen jika terlambat 10 menit dari jadwal praktikum yang telah ditentukan. 10. Praktikan yang tidak mengikuti satu kali praktikum dinyatakan gagal dan harus mengulang seluruh praktikum pada kesempatan berikutnya. 11. Setiap pelanggaran tata tertib oleh praktikan dapat dikenakan sangsisangsi dengan mencabut haknya sebagai praktikan dan bila perlu masih dapat dikenakan sangsi-sangsi akademis lainnya tanpa mengembalikan uang praktikum. B. Tata Tertib Khusus 1. Praktikan dilarang memakai sandal, sepatu sandal dan sejenisnya selama praktikum berlangsung. 2. Tas dan barang-barang yang telah digunakan selama praktikum harus disimpan ditempat yang ditentukan petugas laboratorium. 3. Selama mengikuti praktikum tidak dibenarkan meninggalkan ruangan praktikum tanpa seijin asisten atau pengawas yang bersangkutan. 4. Selama berada di laboratorium dilarang merokok, makan dan minum. 5. Praktikan wajib menjaga keamanan, ketertiban, kesopanan serta ketenangan selama praktikum 4 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin III. LAPORAN 1. Sistematika Laporan Resmi adalah sebagai berikut : Lembar Judul Kata Pengantar Lembar Persetujuan Lembar Praktikum Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran BAB I : Pendahuluan BAB II : Dasar Teori BAB III : Data Praktikum 3.1.Praktikum Modul I 3.2.Praktikum Modul II 3.3.Praktikum Modul III BAB IV : Analisa data BAB V : Kesimpulan Daftar Pustaka Lampiran-Jampiran 2. Laporan resmi diketik dengan komputer dengan ketentuan : Spasi Pengetikan : 1.5 Spasi Ukuran Kertas : Warna Sampul : Merah dengan plester warna Merah Jenis Sampul : Soft Cover Banyak Jilid : 4 (empat) buah dengan kontribusi sbb : Kuarto - 1 buku asli untuk Laboratorium - 1 buku copian untuk Pembimbing - 4 buku copian untuk peserta Lembar Nilai : 1 lembar dimasukkan kedalan kotak surat Jurusan Teknik Mesin, sedangkan yang satunya dibawa oleh masing-masing praktikan. 5 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin BAB I JOMINY HARDENABILITY TEST PERCOBAAN I Hardenability atau kemampu kerasan yaitu kemampuan bahan untuk dikeraskan. 1.1.Tujuan Untuk mengetahui kemampu kerasan suatu baja. 1.2. Alat-Alat dan Bahan Alat Jominy Test Dapur Pemanas Penjepit Mesin Pengasah Ampelas Alat Uji Kekerasan Rockwell Benda Uji (Spesimen) Alat Jominy Test Alat ini cukup sederhana, hanya terdiri dari sebuah bejana yang mempunyai tempat menggantungkan benda kerja dibagian atasnya dan terletak ditengah bejana. Dari arah bawah disemprotkan air dengan suhu 24° C (75° F) melalui sebuah pipa air yang dilengkapi dengan keran di bagian luar bejana. Ujung pipa air mempunyai jarak 12,5 mm dari ujung bawah benda uji yang sedang digantungkan. Diameter pipa 12,5 mm Dapur Pemanas Dapur pemanas digunakan untuk memanaskan baja sampai suhu austenisasi (T=900° C) Penjepit Penjepit digunakan untuk memindahkan benda uji yang celah panas untuk dipasang pada alat Jominy 6 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin Mesin Pengasah Mesin ini digunakan untuk menghilangkan oksid besi yang menempel pada permukaan benda uji. Mesin Uji Kekerasan Rockwell Rockwell Hardness Tester ini digunakan untuk mengukur Kekerasan benda kerja yang di mulai dari ujung benda uji yang kena semprot air sehingga setelah dilakukan disepanjang benda uji diperoleh suatu Kurva Hardenability Benda Uji Benda uji terbuat dari sejenis baja tertentu yang mempunyai bentuk dan ukuran sesuai Standar 1.3. Pelaksanaan Percobaan 1. Gambarkan bentuk & ukuran-ukuran benda uji 2. Dari baja apa benda uji terbuat ? 3. Berdasarkan kadar C, tentukan sifat-sifat suhu pemanasannya dengan pertolongan diagram Fe3-C 4. Panaskan benda uji sesuai dengan prosedur pemanasan dalam dapur pemanas. 5. Setelah penahanan austenisasi tetap seketika selesai, keluarkan benda uji dengan penjepit dan cepat letakkan ditempatnya pada alat Jominy sehingga tepat di atas penyemprot air dengan jarak tertentu. 6. Buka kran air sehingga bagian ujung bawah benda uji didinginkan oleh air dengan tekanan, kecepatan dan suhu tetap. 7. Setelah suhu pendinginan, benda uji yang telah mengalami proses beat treatment ini di ambil dan dengan mesin pengasah dan ampelas dihilangkan oksid-oksid besi yanq menempel di permukaan benda uji terutama bagian benda uji yang akan diperiksa nilai-nilai kekerasannya. 8. Ukuran kekerasan benda kerja mulai dari end-quenched pada jarak tertentu dengan Hardness Tester Rokwell C sesuai prosedur dan syarat percobaan. 7 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin 9. Pada jarak-jarak tertentu dan nilai kekerasan tertentu kemudian buatkan “ Jominy Hardenability Curve” dari baja yang bersangkutan. 1.4. Laporan Percobaan Laporan percobaan wajib dibuat oleh masing-masing praktikan dan harus didasarkan kepada data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan praktikum. Hal-hal yang harus didapat dalam laporan antara lain : 1. Gambar skematis alat percobaan 2. Gambar kedudukan benda kerja disaat disemprot air 3. Gambar ukuran-ukuran benda uji 4. Gambar Jominy Hardenability Curve sesuai dengan hasil percobaan 5. Penilaian-penilaian dibandingkan dengan curve baja-baja lain. 6. Hubungan kecepatan pendinginan dengan jarak-jarak dari quenchedend secara umum 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi hardenability dari baja. 8. Contoh-contoh pemakaian hardenability band suatu baja. 9. Penjelasan pemakaian temperability dengan baja berikut diagramdiagram temperability dari baja carbon biasa dan carbide-forming steel 10. Diagram tempering baja SAE 3150 dengan 5uhu tempering 800 ° F. 11. Sebab-sebab terjadinya secondary hardening di saat tempering suatu baja. 1.5. Daftar Pustaka 1. Lawrence H. Van Vlack, “Element of Material Science”, Mc.Graw Hill. 2. Douglas F. Mias and John B. S., “Hand Book of Engineering Material” 3. George L. Kehl, “The Priciples of Metallografic Laboratory Practice” 8 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin 1.6. Tabel Data Jominy Test 1. Bahan benda uji : 2. Gambar dan ukuran benda uji : 3. Suhu Austenisasi : 4. Lamanya Penahanan : 5. Suhu air yang disemprotkan : 6. Jarak end-quenched dengan Ujung pipa air 7. : Lamanya penyemprotan Dengan air : Data Hasil Percobaan Lokasi Kekerasan 1 2 3 4 ................................. 9 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin BAB II HEAT TREATMENT TEST PERCOBAAN II Heat Treatment atau perlakuan panas yaitu suatu pekerjaan memanaskan sejenis logam sampai suhu pemanasan tertentu, kemudian menahan suhu ini tetap selama waktu tertentu dan selanjutnya mendinginkan logam tadi dengan suatu kecepatan pendinginan tertentu sehingga dengan demikian dapat diperoleh sifat-sifat logam yang lebih baik sesuai dengan persyaratan kebutuhan 2.1. Tujuan Untuk memperoleh sifat-sifat logam yang lebih baik dari semula sehingga dengan persyaratan kebutuhan tanpa merubah bentuk dan ukuran ukuran logam. 2.2. Jenis Pekerjaan 1. Anneling 2. Hardening. 3. Tempering. 2. 3. Alat-alat / Bahan 1. Dapur Pemanas 2. Penjepit 3. Medium Pendingin 4. Termometer air raksa 5. Hardness Tester 6. Benda Uji 2. 4. Pelaksanaan Heat Treatment Baja 1. Full Anneling Terdapat beberapa jenis anneling dan yang harus dilakukan oleh 10 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin praktikan yakni full anneling Benda uji yang terbuat dari baja dipanaskan dalam dapur pemanas sampai suhu sekitar (30 50)° C di atas suhu kritis Ac3 dan dipertahankan suhu ini tetap seketika, baru didinginkan secara perlahan di dalam dapur pemanas tadi. Sampai suhu 500 600° C kecepatan pendinginan 50 sampai 100° C per jam bergantung kepada susunan kimia baja. Tujuan pekerjaan ini untuk memperoleh baja yang lebih lunak, berkurangnya tegangan-tegangan dalam baja dan struktur baja yang lebih baik. Sebelum baja dipanaskan, diukur kekerasan-nya dan demikian sesudah anneling sesuai dengan prosedur dan syarat-syarat percobaan kekerasan untuk mengetahui apa betul baja celah menjadi lebih lunak. Struktur baja setelah anneling akan diteliti kemudian disaat melakukan pekerjaan metalographic inspection. Praktikan diharuskan mencatat semua kejadian dan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan full anneling. 2. Spheroidizing Anneling. Pada Spheroidizing Anneling dipakai benda uji yang terbuat dari baja carbon tinggi (HCS). Benda uji dipanaskan dalam dapur pemanas dengan kecepatan pemanasan yang sesuai dalam waktu yang cukup lama pada suhu pemanasan di atas suhu kritis Ac1, yaitu suhu 770°C dan menyusul pendinginan yang sampai suhu 600°C dengan kecepatan pendinginan 25 30°C/jam. Tujuannya untuk mengubah perlit lametar berbentuk glabuler sehingga diperoleh baja supaya lunak/liat. Sebelum benda uji dipanaskan ukur dan catat nilai kekerasannya dan demikianpula setelah proses anealis selesai. Struktur baja akan diteliti kemudian pada pekerjaan metalography. Praktikan diharuskan mencatat semua kejadian yang dilakukan selama pekerjaan berlangsung. 3. Hardening Benda uji terbuat dari hypoeutectoid steel (MCS) atau hypereutectoid steel (HCS). Benda uji yang terbuat dari MCS dipanaskan sampai suhu 30 50o C di atas suhu kritis AC3 dan setelah suhu hardening ini dipertahankan tetap 11 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin seketika menyusul pendinginan cepat dalam medium pendingin tertentu sesuai dengan kecepatan pendinginan yang dikehendaki. Untuk HCS suhu pemanasannya sampai 30 50o C di atas suhu kritis AC1. Tujuan hardening yakni menjadikan baja lebih keras. Sebelum benda uji dipanaskan diperiksa lebih dulu kekerasannya dan demikian pula setelah pekerjaan hardening selesai dan selanjutnya seperti proses di atas. 4. Tempering. Setelah praktikan melakukan pekerjaan hardening, maka benda uji yang telah mengalami hardening kini menjadi keras, mengandung sisa-sisa tegangan dalam, memiliki struktur yang tidak stabil. Demikian juga ukuran-ukurannya. Benda uji yang telah mengalami hardening kemudian dipanaskan lagi dalam dapur pemanas, sampai suhu tempering tertentu dan dipertahankan suhu ini, kemudian didinginkan secara perlahan. Perlu diperhatikan penentuan suhu tempering yang tepat dan lamanya suhu tersebut tetap seketika. Sesudah pekerjaan tempering selesai, maka kekerasan baja diperiksa kembali dengan hardness tester. Penelitian struktur mikro dilakukan pada pelaksanaan Metallography 2. 5. Laporan Praktikum Hal-hal yang harus dapat dilakukan praktikan dalam menyusun laporan adalah sebagai berikut : 1. Gambar Keseimbangan biner Fe-C metastabil yang lengkap disertai tempat baja dari benda uji terbuat sesuai kadar C dan api daerah pemanasan bagi setiap perlakuan panas yang dilakukan. 2. Penjelasan tentang austenisasi dan manfaatnya. 3. Bentuk umum penentuan suhu austenisasi baja konstruksi. 4. Penjelasan dari ferit, austenit, perlit, sementit, besi alpha, besi gamma, grafit, martensit, cresstit, sorbit dan barnit. 5. Penjelasan tentang perbedaan dari sumbu-sumbu A1, A2, A3, Am, Ac1, Ac2, Ac3, Arl, Ar2, Ar3, dan Arm serta hubungannya dengan diagram Fe-C di atas. 12 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin 6. Klasifikasi baja menurut kadar C dan dimana letaknya pada diagram Fe-C. 7. Penjelasan tentang perbedaan antara full anneling dengan spheroidizing anneling. 8. Penjelasan tentang incomplete anneling, isotherm anneling dan diffusion anneling dengan bantuan diagram TTT. 9. Gambar diagram TTT baja hypo, hyper dan eutectoid. 10. Arti kecepatan pendinginan kritis. 11. Gambar diagram CCT baja eutectoid. 12. Penjelasan tentang hardening, normalizing dan tempering. 13. Penjelasan bagaimana terjadinya struktur martensit dan kenapa baja dan struktur martensit ini lebih keras dibandingkan dengan struktur baja semula. 14. Diagram pengaruh kadar C terhadap nilai-nilai kekerasan baja setelah Heat Treatment. 15. Bagan pemisah autenit baik pada suhu tinggi maupun rendah. 16. Pengaruh kadar C terhadap suhu-suhu Ms dan Mf. 17. Martempering dan Austempering. 2. 6. Daftar Pustaka 1. Lawrence H. Van Vlack, “Element of Material Science“ Mc.Graw Hill. 2. Douglas F. Mias and John B. S., “Hand Book of Engineering Material” 3. George L. Kehl, “The Priciples of Metallografic Laboratory Practice” 13 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin BAB III METALLOGRAPHIC EXAMINATION TEST PERCOBAAN III Metallography adalah suatu pengetahuan yang khusus mempelajari struktur logam dan paduan sehubungan dengan sifat-sifat fisik dan mekanis. Dalam metalography dikenal ada penelitian makroskopic dan mikroskopic. Penelitian mikroskopis menggunakan mikroskop optik bahkan mikroskop elektron (SEM, TEM). Pembesaran dengan cara pertama biasanya 10 kali sedangkan dengan cara ke dua sampai ribuan kali. Praktikan harus melakukan penelitian mikroskopis dari baja-baja yang telah mengalami heat treatment memakai mikroskop optik sehingga diperoleh gambargambar struktur baja yang bersangkutan untuk kemudian diteliti lebih lanjut hubungan gambar mikrostruktur tersebut dengan sifat-sifat baja dan setiap praktikan wajib memberikan penilaian berikut alasannya. 3.1. Alat-alat Praktikan 1. Grinding belt. 2. Kertas ampelas dan pemeganganya 3. Metallographic polishing tabel 4. Metallographic polishing cloths 5. Metallographic polishing abrasives 6. Bejana untuk etching reagents 7. Etching reagents 8. Mikroskop Metallurgi 9. Camera 10. Film 11. Printing paper dan alat-alat afdruk foto 12. Benda kerja 14 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin 3.2. Pelaksanaan Pemeriksaan Metalograpy 1. Untuk memperoleh permukaan benda uji yang memenuhi syarat agar dapat diteliti dibawah mikroskop maka diperlukan kegiatan-kegiatan persiapan benda uji. a. Memotong, mengetam, mengikir. b. Menggosok kasar dengan kertas rampelas no. 1 dalam satu arah permukaan baja yang diteliti. c. Menggosok kasa lanjutan dengan kertas rampelas no. 0 dengan arah lurus penggerakan pertama. d. Penggosokan halus permukaan tersebut dengan kertas ampelas no 00 dengan arah saran. e. Penggosokan halus lanjutan dengan kertas ampelas no 000 dengan arah sama. f. Memoles permukaan tersebut pada piring pertama dan dilapisi dengan polishing cloth fuighat kehalusan pertama memakai obat poles yang samanya dilakukan pada metallogrphy polishing table. g. Melanjutkan polishing tersebut pada piring kedua yang berputar cepat tetapi dengan lapisan polishing cloth dengan tingkat kehalusan kedua. h. Melanjutkan polishing pada piring ketiga & terakhir dan di lapisi dengan polishing clath fughat kehalusan ketiga (paling halus) . i. Memeriksa permukaan sampai licin tersebut dibawah mikroskop untuk memastikan apakah pekerjaan-pekerjaan sebelumnya telah dilakukan benar sehingga permukaan logam benar-benar telah. memenuhi syarat untuk di etsa yang harus dinyatakan siap oleh asisten. 2. Mengetsa permukaan yang telah memenuhi syarat dengan bahan etsa (etching reagents). 3. Meletakan permukaan yang telah dietsa tersebut dibawah mikroskop optik dengan pembesaran 100 sampai 2000 x. 4. Memotret struktur mikro. 15 Pedoman Praktikum Metalografi Jurusan Teknik Mesin 5. Film hasil pemotretan dicuci & dicetak. 6. Foto-foto struktur mikro kemudian di telit'i. 3.3. Laporan Mettalography Examination 1. Urutan kerja secara skematis dari awal persiapan sampai didapat foto struktur mikro logam. 2. Tujuan dan pengertian dari pada mikroskopic examination. 3. Kemungkinan terjadinya kesalahan disaat melakukan kerja tersebut dan cara mengatasinya. 4. Penjelasan dari bahan-bahan apa yang digunakan. 5. Apa sebenarnya Metallography itu. Jelaskan secara umum. 6. Penjelasan tentang Mikroskop Optic dan Elektron, berikut penggunaannya. 7. Foto-foto dari struktur mikro masing-masing benda uji. Jelaskan hubungannya dengan sifat-sifat baja yang bersangkutan. 8. Penjelasan tentang keadaan struktur yang terdapat pada foto-foto tersebut. 9. Cara-cara untuk mengetahui butir-butir austenit hypoeutectoid steel, eutectoid steel dan hypereutectoid steel. 3.4. Daftar Pustaka 1. Lawrence H. Van Vlack, “Element of Material Science“ Mc.Graw Hill. 2. Douglas F. Mias and John B. S., “Hand Book of Engineering Material” 3. George L. Kehl, “The Priciples of Metallografic Laboratory Practice” 16