C. Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian Keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan tidak adanya informasi yang sempurna, juga tidak adanya probabilitas atau informasi tentang probabilitas suatu kejadian. Dalam kondisi yang demikian setiap keputusan akan memiliki bermacam-macam alternatif dengan tingkat risiko sendiri-sendiri. Untuk mengembangkan teori keputusan dalam kondisi ketidakpastian, ada beberapa kriteria yang telah dikembangkan, yaitu: a. Kriteria Laplace Karena probabilitas setiap peristiwa tidak diketahui, maka seharusnya diasumsikan bahwa setiap peristiwa mempunyai probabilitas yang sama. Suatu keputusan akan diambil apabila hasil perkalian antara hasil dengan probabilitasnya adalah yang tertinggi. b. Kriteria Maximin Dikembangkan oleh Abraham Wald, yang menyarankan bahwa dalam kondisi ketidakpastian maka sebaiknya pengambil keputusan bersifat pesimis terhadap masa depan, dan memilih hasil yang bernilai maksimum dari kondisi yang pesimis (lakukan yang terbaik dalam situasi terburuk). c. Kriteria Maximax Kebalikan dari kriteria maximin, yaitu menyarankan pengambil keputusan bersifat optimis, dan mengambil hasil maksimum dari alternatif terbaik. d. Kriteria Hurwicz Kriteria ini merupakan kompromi dari pendekatan kriteria maximin dan maximax. Kriteria ini mengembangkan sebuah koefisien yang dinamakan dengan koefisien optimisme (coeffisient optimism). Koefisien ini nilainya antara 0 sampai 1. Nilai 0 untuk kondisi yang sangat pesimis dan nilai 1 untuk kondisi yang sangat optimis. Apabila koefisien optimis adalah a, maka koefisien pesimis adalah b, dimana b = 1 – a. Alternatif yang terbaik adalah nilai yang tertinggi dari hasil perkalian antara hasil atau payoff dengan koefisien optimisme. e. Kriteria Minimax Regret Dikembangkan oleh L. J. Savage sebagai upaya menyempurnakan konsep opportunity loss (OL). Prinsip dari pendekatan ini adalah menghitung regret (penyesalan) yang terjadi akibat tidak memilih alternatif maksimum pada setiap kondisi (OL). Inti dari kriteria ini adalah memilih alternatif dengan regret minimum (lakukan yang terbaik dalam kondisi terburuk). Pendekatan minimax regret dilakukan dengan mengurangkan hasil setiap alternatif dengan alternatif maksimumnya. Kemudian nilai OL pada setiap kondisi dipilih yang maksimum. Alternatif keputusan yang diambil adalah nilai regret yang minimum. Contoh: Berikut adalah deviden per lembar saham yang dibagikan oleh 3 perusahaan yang ada di BEI, yaitu AALI, ACES, dan BMRI. Pada periode 2008-2013 dividen yang dibagikan bervariasi bergantung pada keuntungan perusahaan. Dividen dibedakan berdasarkan kondisi ekonomi, yaitu perekonomian dalam krisis, normal dan boom. Saham Jumlah Kondisi Boom Kondisi Normal Kondisi Krisis Saham Deviden Total Deviden Total Deviden Total (Lembar) perlembar Deviden perlembar Deviden perlembar Deviden AALI 695 155 75.426 487 338.200 546 265.815 ACES 16.129 52 836.290 13 3 56.290 208.871 BMRI 1.250 199 249.172 109 135.697 89 111.120 a. Kriteria Laplace Kriteria ini menekankan bahwa setiap peristiwa memiliki probabilitas yang sama. Pada kondisi ini ada 3 peristiwa, sehingga setiap peristiwa memiliki probabilitas 1/3. Nilai EV setiap alternatif sebagai berikut: 1 1 1 EV (AALI) = ( π₯338.200) + ( π₯265.815) + ( π₯75.426) = 226.480 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 3 EV (ACES) = ( π₯836.290) + ( π₯208.871) + ( π₯56.290) = 367.151 EV (BMRI) = ( π₯249.172) + ( π₯135.697) + ( π₯111.120) = 165.330 Dengan memberikan probabilitas yang sama untuk masing-masing kondisi, terlihat bahwa EV (ACES) adalah yang tertinggi, sehingga merupakan keputusan yang terbaik menurut kriteria Laplace. b. Krieria Maximin Kriteria ini menekankan untuk mengambil kondisi yang pesimis dan memilih alternatif yang memiliki nilai atau hasil maksimum. Dari ketiga kondisi ekonomi yaitu boom, normal, dan krisis, kriteria maximin menyarankan yang pesimis yaitu krisis. Saham Kondisi Krisis AALI 75.426 ACES 56.290 BMRI 111.120 Dari tabel pada kondisi krisis, alternatif yang menghasilkan nilai maksimum adalah BMRI dengan nilai 111.120. Maka keputusan terbaik menurut kriteria maximin adalah BMRI. c. Kriteria Maximax Kriteria ini menekankan untuk mengambil kondisi yang maksimal, yaitu kondisi perekonomian boom dan memilih alternatif yang paling tinggi. Saham Kondisi Boom AALI 338.200 ACES 836.290 BMRI 249.172 Kriteria maximax memilih kondisi maksimal yaitu kondisi boom, dan nilai yang tertinggi adalah ACES dengan nilai 836.290. d. Kriteria Hurwicz Kriteria Hurwicz menghendaki adanya koefisien optimisme dan pesimisme sebagai jalan tengah antara kriteria maximin dan maximax. Berdasarkan hasil kajian terhadap deviden yang dibagikan emiten terdapat koefisien optimisme 0,63. Ini berarti koefisien pesimisme 1 − 0,63 = 0,37. Untuk latihan Anda bisa membuat perumpamaan, dan untuk penelitian, Anda bisa menggunakan pendekatan relatif dengan dengan data yang tersedia. Saham Kondisi Kondisi EV Boom Krisis (338.200π₯0,63) + (75.426x0,37) = 240.973 AALI 75.426 338.200 (836.290π₯0,63) + (56.290x0,37) = 547.690 ACES 836.290 56.290 (249.172π₯0,63) + (111.120x0,37) = 198.092 BMRI 249.172 111.120 Berdasarkan kriteria Hurwicz, maka nilai EV tertinggi adalah ACES dengan nilai EV 547.690, sehingga alternatif ACES adalah keputusan yang terbaik. e. Kriteria Minimax Regret Kriteria minimax regret menekankan pada OL, nilai hasil atau payoff yang tertinggi diberikan nilai 0, dan nilai lainnya merupakan selisih antara nilai alternatif tertinggi dengan nilai pada alternatif tersebut. Berikut tabel hasil dari OL. Saham Kondisi Boom Kondisi Normal Kondisi Krisis AALI ACES BMRI 836.290 − 338.200 = 498.091 836.290 − 836.290 = 0 836.290 − 249.172 = 587.118 265.815 − 265.815 = 0 265.815 − 208.871 = 56.944 265.815 − 135.697 = 130.118 111.120 − 75.426 = 35.694 111.120 − 56.290 = 54.829 111.120 − 111.120 = 0 Untuk memilih keputusan yang terbaik adalah memilih nilai minimum dari regret maksimum untuk setiap alternatif. Saham Nilai Minimax Regret Maksimum untuk Semua Kondisi AALI 498.091 ACES 56.944 BMRI 587.118 Berdasarkan nilai regret maksimum, nilai minimum adalah 56.944 pada alternatif ACES. Oleh sebab itu, pembelian saham ACES adalah keputusan yang terbaik menurut kriteria minimax regret. METODE PERAMALAN A. Metode Peramalan Kuantitatif a. Metode Rata-Rata Bergerak Metode ini didasarkan pada menghitung rata-rata dari π pengamatan terbaru. Misalnya, rata-rata bergerak 3 periode dibentuk dengan mengambil rata-rata dari tiga pengamatan terbaru. Istilah “bergerak” digunakan karena saat observasi baru tersedia, rata-rata diperbarui dengan memasukkan observasi terbaru dan menghapus observasi terlama. Rata-rata bergerak π-periode dihitung sebagai: ππ’πππβ ππππ π πππ πππ£ππ π π‘ππππππ’ Rata − rata bergerak = π Pembelajaran kali ini fokus pada rata-rata bergerak periode ganjil, seperti 3 periode, 5 periode, dst. Contoh: Berikut adalah perkembangan pelanggan PT Telkom dari tahun 2003 sampai 2012 (dalam juta). Tahun 2003 2004 Pelanggan 17,66 25,86 2005 2006 2007 2008 2009 2011 2012 36,6 105,1 120,5 129,8 171 48,5 63 86,6 a. Buatlah tabel rata-rata bergerak 3 periode Rata-rata Bergerak Tahun π πΜ 17,66 25,86 36,6 48,5 63 86,6 105,1 120,5 129,8 171 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 πΜ = πΜ = 2004 2005 3 π2004 + π2005 + π2006 πΜ 2006 = πΜ - - 26,71 - 36,99 - 49,37 26,71 66,03 36,99 84,9 49,37 104,07 66,03 118,47 84,9 140,43 104,07 118,47 - Y2003 + π2004 + π2005 2010 = 17,66 + 25,86 + 36,6 3 25,86 + 36,6 + 48,5 = 3 3 π2005 + π2006 + π2007 36,6 + 48,5 + 63 3 3 = 26,71 = 36,99 = 49,37 dst. Dapat dilihat bahwa untuk 3 periode, kita tidak menghitung πΜ pada 1 observasi awal dan 1 observasi akhir. Jika untuk 5 periode, kita tidak menghitung πΜ pada 2 observasi awal dan 2 observasi akhir. πΜmerupakan hasil ramalan dari 3 periode sebelumnya. ππ‘−3 + ππ‘−2 + ππ‘−1 Μππ‘ = 3 Y2003+π2004+π2005 = πΜ Ramalan Tahun 2006, πΜ = 26,71 2006 2004 = 3 dst. b. Gambarkan grafik jumlah pelanggan (π) dan hasil rata-rata bergerak (πΜ ) Pelanggan PT Telkom 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 Y 5 6 7 8 9 10 Rata-rata bergerak c. Ramalkan Pelanggan Tahun 2013 πΜ2013 = πΜ 2011 = Y2010 + π2011 + π2012 3 = 140,43 Kelemahan saat menggunakan teknik rata-rata bergerak adalah bahwa semua prakiraan/ramalan masa depan memiliki nilai yang sama dengan prakiraan/ramalan pertama dari sampel. Artinya, prakiraan/ramalan untuk Tahun 2014 juga 140,43. B. b. Metode Tren Linier i. Metode Semi Rata-Rata (Semi Average Method) Langkah-langkah: 1. Data dikelompokkan menjadi dua bagian yang sama banyak A. Banyak data genap Jika setelah dibagi 2 kelompok, banyak data kelompok: a. Ganjil : tentukan tahun dasar pada data tengah kelompok Contoh: Banyak data 10 Kelompok 1: 5 data dengan tahun dasar di data ke 3 Kelompok 2: 5 data dengan tahun dasar di data ke 8 b. Genap : hapus 2 nilai tengah Contoh: Banyak data 12 Kelompok 1: 5 data yaitu data ke 1,…,5 Kelompok 2: 5 data yaitu data ke 8,…,12 Banyak data ganjil Ada 2 alternatif: a. Hilangkan data tengah Contoh: Banyak data 15 Kelompok 1: 7 data yaitu data ke 1,…,7 Kelompok 2: 7 data yaitu data ke 9,…,15 atau b. Sertakan data tengah pada kelompok 1 dan kelompok 2 Contoh: Banyak data 17 2. 3. 4. Kelompok 1: 9 data yaitu data ke 1,…,9 Kelompok 2: 9 data yaitu data ke 9,…,17 Hitung πΜ 1 : rata-rata kelompok 1, dan πΜ 2 : rata-rata kelompok 2 Tentukan tahun /waktu tengah masing-masing kelompok tahun dasar 1 (π1): tahun /waktu tengah kelompok 1 tahun dasar 2 (π2): tahun /waktu tengah kelompok 2 Bentuk persamaan πΜ= π + ππ, dengan π = πΜ 1 ππ‘ππ’ πΜ 2 πΜ 2 − πΜ 1 π= π2 − π1 Contoh: Tahun Pelanggan 2003 17,66 2004 25,86 2005 36,6 2006 48,5 2007 63 2008 86,6 2009 105,1 2010 120,5 2011 129,8 171 a. Buatlah persamaan tren linier dengan metode semi rata-rata! b. Hitunglah perkiraan/ramalan pelanggan Tahun 2016! Jawab: a. 1. Data dikelompokkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Kelompok 1 dari Tahun 2003-2007, kelompok 2 dari Tahun 2008-2012. 2. Hitung πΜ 1 : rata-rata kelompok 1, dan πΜ 2 : rata-rata kelompok 2 17,66 + 25,86 + 36,6 + 48,5 + 63 = 38,32 5 86,6 + 105,1 + 120,5 + 129,8 + 171 πΜ 2= = 122,6 5 3. Tentukan tahun /waktu tengah masing-masing kelompok π1: data ke 3 = Tahun 2005 π2: data ke 8 = Tahun 2010 Nilai π diberi kode 0, yang lain dengan kelipatan 1 πΜ 1= Tahun Pelanggan 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 17,66 25,86 36,6 48,5 63 86,6 105,1 120,5 129,8 171 Rata-Rata πΜ 38,32 122,6 π Th dasar 2005 π Th dasar 2010 -2 -7 -1 -6 0 -5 1 -4 2 -3 3 -2 4 -1 5 0 6 1 7 2 4. Bentuk persamaan πΜ= π + ππ, dengan 2012 122,6 − 38,22 πΜ 2 − πΜ 1 = = 16,86 π2 − π1 2010 − 2005 πΜ= 38,32 + 16,86π untuk tahun dasar 2005 πΜ= 122,6 + 16,86π untuk tahun dasar 2010 π= b. Hitunglah perkiraan/ramalan pelanggan Tahun 2016 ο· Jika tahun dasar 2005, maka π = 11 πΜ= 38,32 + 16,86(8) = 223,78 pelanggan ο· Jika tahun dasar 2010, maka π = 6 πΜ= 122,6 + 16,86(6) = 223,76 pelanggan ii. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) a. Penentuan tahun dasar secara umum Langkah-langkah: 1. Jika data ganjil maka tahun dasar, yaitu nilai tengah, diberi kode 0 dengan kelipatan 1 2. Jika data genap maka tahun dasar diberi kode -1 dan 1 dengan kelipatan 2 satuan atau diberi kode -0,5 dan 0,5 dengan kelipatan 1 satuan 3. Bentuk persamaan πΜ= π + ππ, dengan ∑π π= π ∑ ππ π= ∑ π2 n: banyak data b. Penentuan tahun dasar secara bebas Langkah-langkah: 1. Baik data ganjil maupun genap, tahun dasar diberi kode 0 2. Bentuk persamaan πΜ= π + ππ, dengan π ∑ ππ − ∑ π . ∑ π π= π ∑ π2 − (∑ π)2 π = πΜ − ππΜ Contoh: Data genap Tahun Pelanggan 2003 17,66 2004 25,86 2005 36,6 2006 48,5 2007 63 2008 86,6 2009 105,1 a. Buatlah persamaan tren linier dengan metode kuadrat terkecil! b. Hitunglah perkiraan/ramalan pelanggan Tahun 2016! 2010 120,5 2011 2012 129,8 171 a. Penentuan tahun dasar secara umum. Tahun dasar diberi kode -0,5 dan 0,5 dengan kelipatan 1 satuan. π = 10 π2 π ππ Pelanggan Tahun π 2003 17,66 -4,5 20,25 -79,47 2004 25,86 -3,5 12,25 -90,51 2005 36,6 -2,5 6,25 -91,5 2006 48,5 -1,5 2,25 -72,75 2007 63 -0,5 0,25 -31,5 2008 86,6 0,5 0,25 43,3 2009 105,1 1,5 2,25 157,65 2010 120,5 2,5 6,25 301,25 2011 129,8 3,5 12,25 454,3 2012 171 4,5 20,25 769,5 Jumlah 804,62 82,5 1360,27 ∑π 804,62 π= = = 80,46 π= π ∑ ππ ∑ π2 = 10 1360,27 82,5 = 16,49 πΜ= 80,46 + 16,49π b. Hitunglah perkiraan/ramalan pelanggan Tahun 2016 Nilai π untuk tahun 2016 adalah 8,5 πΜ= 80,46 + 16,49(8,5) = 220,63