Uploaded by yywong.perak

Pengertian STATISTIK DESKRIPTIF dan STATISTIK INFERENSIAL

advertisement
Pengertian STATISTIK DESKRIPTIF dan
STATISTIK INFERENSIAL
03MAYBy global
Pengertian statistik deskriptif berbeda dengan statistik inferensial. Pada statistik deskriptif
penelitian hanya menggambarkan keadaan data apa adanya melalui parameter-parameter
seperti mean, median, modus, distribusi frekuensi dan ukuran statistik lainnya. Pada statistika
deskriptif, yang perlu disajikan adalah:
1. Ukuran pemusatan data (measures of central tendency). Ukuran pemusatan data yang
sering digunakan adalah distribusi frekuensi. Ukuran statistik ini cocok untuk data nominal
dan data ordinal (data kategorik). Sementara nilai mean adalah ukuran pemusatan data yang
cocok untuk data continuous. Ukuran deskriptif lain untuk pemusatan data adalah median
(nilai tengah) dan modus (nilai yang paling sering muncul).
2. Ukuran penyebaran data (measures of spread). Ukuran penyebaran data yang sering
digunakan adalah standar deviasi. Ukuran penyebaran data ini cocok digunakan untuk data
numerik atau continuous. Sementara untuk data kategorik, nilai range merupakan ukuran
yang cocok.
Sedangkan penelitian inferensial adalah proses pengambilan kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan data sampel yang lebih sedikit menjadi kesimpulan yang lebih umum untuk
sebuah populasi. Penelitian inferensial diperlukan jika peneliti memiliki keterbatasan dana
sehingga untuk lebih efisien penelitian dilakukan dengan mengambil jumlah sampel yang
lebih sedikit dari populasi yang ada. Pada penelitian inferensial, dilakukan prediksi. Statistik
inferensial membutuhkan pemenuhan asumsi-asumsi. Asumsi paling awal yang harus
dipenuhi adalah sampel diambil secara acak dari populasi. Hal tersebut diperlukan karena
pada statistika inferensial perlu keterwakilan sampel atas populasi. Asumsi-asumsi lain yang
perlu dipenuhi mengikuti alat analisis yang digunakan. Jika yang digunakan adalah analisis
regresi, maka asumsi-asumsi data harus memenuhi asumsi analisis regresi.
Metode analisis statistik yang digunakan dalam statistik inferensial adalah T-test, Anova,
Anacova, Analisis regresi, Analisis jalur, Structural equation modelling (SEM) dan metode
analisis lain tergantung tujuan penelitian. Dalam statistik inferensial harus ada pengujian
hipotesis yang bertujuan untuk melihat apakah ukuran statistik yang digunakan dapat ditarik
menjadi kesimpulan yang lebih luas dalam populasinya. Ukuran-ukuran statistik tersebut
dibandingkan dengan pola distribusi populasi sebagai normanya. Oleh sebab itu, mengetahui
pola distribusi data sampel menjadi penting dalam statistik inferensial.
Contoh yang baik untuk statistik inferensial adalah pada pemilu presiden 2014. Berbagai
lembaga survei melakukan quick count untuk mengetahui secara cepat kandidat presiden
mana yang akan mendapatkan suara rakyat lebih banyak. Lembaga survei tersebut
mengambil sebagian sampel TPS (Tempat Pemungutan Suara) dari total TPS populasi. Hasil
sampel TPS tersebut digunakan untuk generalisasi terhadap keseluruhan TPS. Katakanlah
diambil 2.000 sampel TPS dari 400.000 populasi TPS yang ada. Hasil dari 2.000 TPS adalah
statistik deskriptif. Sedangkan jika kita mengambil kesimpulan terhadap 400.000 TPS adalah
statistik inferensial.Kekuatan statistik inferensial tergantung pada teknik pengambilan sampel
dan proses randomisasi. Jika proses randomisasi dilakukan dengan benar, maka sampel yang
lebih sedikit dapat memprediksi nilai populasi dengan baik. Dengan demikian dapat
menghemat anggaran pengambilan / pengumpulan data.
Di industri manufaktur, statistik inferensial sangat berguna. Manajemen dapat mengetahui
dan mengontrol berapa produk yang di luar standar atau cacat dengan hanya mengambil
beberapa sampel produk. Bayangkan jika manajemen perusahaan harus memeriksa semua
produk hanya untuk mengetahui berapa yang cacat. Tentu akan menghabiskan waktu dan
biaya yang tidak sedikit. Terlebih jika harus memeriksa semua produk yang dikemas. Tentu
tidak efektif dan efisien. Untunglah ada Six Sigma, salah satu tool yang digunakan terkait hal
ini. Prinsip Six Sigma menggunakan statistik inferensial yaitu mengambil sampel produk dan
mengukur sigma atau standar deviasi (ukuran keragaman) dari produk. Jumlah produk yang
cacat tidak boleh melebihi standar yang ditetapkan.
Download