SHARING SESSION Pelaksanaan praktik kerja industri Pengolahan Data Geokimia Sampel Endapan Sungai Unsur La-Nb-Sn-U-W-Y-Zr di Daerah X 1 Latar Belakang Tu j u a n To p i k b a h a s a n Alur Kerja/Flowchart Output 2 LATAR BELAKANG Indonesia sudah diketahui memiliki sumber daya mineral logam yang tersebar luas, terutama menempati daerah-daerah pegunungan. Iklim tropis mengakibatkan tingkat pelapukan batuan yang tinggi membentuk tanah yang menutup singkapan-singkapan batuan termineralisasi sehingga sulit untuk diamati secara langsung. Dalam kondisi alam tersebut, eksplorasi regional dengan metode geokimia endapan sungai aktif terbukti berperan didalam mendelineasi daerah target penyelidikan lebih lanjut. 3 TUJUAN Mengetahui nilai kadar unsur-unsur La, Nb, Sn, U, W, Y dan Zr di daerah survei. Mengetahui anomali persebaran unsur-unsur La, Nb, Sn, U, W, Y dan Zr di daerah survei. 4 GEOLOGI REGIONAL Batuan PraTersier Formasi Kuantan ini terdiri dari litologi Serpih dan Filit dengan sisipan Batusabak, Kuarsit, Batulanau, Rijang dan aliran lava. Umur formasi ini adalah Karbon - Perm yang diendapkan pada lingkungan laut. Formasi Silungkang terdiri dari litologi Andesit Hornblende, Andesit Augit, MetaAndesit dengan sisipan Batupasir, Batugamping pasiran, Batupasir gampingan dan Serpih Lempung. Umur formasi ini adalah Perm yang diendapkan pada lingkungan laut dengan aktivitas vulkanik. Batuan Tersier Formasi Brani terdiri dari litologi Konglomerat dan Breksi beraneka fragmen dengan sisipan Batupasir. Umur formasi ini adalah Oligosen yang diendapkan pada lingkungan kipas alluvial. 5 La-Nb-Sn-U-W-Y-Zr 6 La-Nb-Sn-U-W-YZr Kode Nama Komoditi Nama Komoditi (English) Keterangan Ta-Nb Tantalum – Niobium Tantalum - Niobium Logam ringan & langka Sn Timah Tin Logam dasar U Uranium Uranium Logam ringan & langka W Wolfram Tungsten Logam ringan & paduan besi Y Yttrium Yttrium Logam ringan & langka Zr Zirkonium Zirconium Logam ringan & langka La Lantanum Lanthanum Logam ringan & langka Sumber: http://psdg.bgl.esdm.go.id/ 7 Pengolahan Data Geokimia Sampel Endapan Sungai Unsur La-Nb-Sn-U-W-Y-Zr di Daerah X Identifikasi Masalah Anomali persebaran unsur Tujuan 1. Mendelineasi area prospek mineralisasi logam dengan menganalisis hubungan antara geologi dengan geokimia daerah survei. 2. Mengetahui anomali persebaran unsur-unsur La, Nb, Sn, U, W, Y dan Zr di daerah survei. Pengumpulan Data Data Primer - Grafik hubungan range kadar dengan populasi. - A Data Sekunder Geologi Regional Koordinat Base map SRTM 8 A Pengolahan Data 1. Excel 2. Software Arcgis Interpretasi Data Keterdapatan Anomali Ada Tidak Kesimpulan 9 Raw Data hasil analisis China Geological Survey (CGS). Data ini merupakan data konfidensial. Data mentah hasil analisis CGS ini terdapat 40 parameter unsur nilai kadar dari sampel stream sediment. 10 Lantanum (La) 800 744 700 600 Populasi 500 446 400 300 178 200 74 100 30 15 55,1-63,7 64,1-155,5 0 5,1-18,1 18,2-26,9 27,0-38,8 39,2-54,5 Range (ppm) Raw data kemudian dioalah untuk dikelaskan permasing-masing parameter unsur. Data diolah dengan menggunakan perhitungan Persentil. Grafik hubungan range dengan populasi unsur Lantanum (La). 11 PROSES PEMBUATAN P E TA S E B A R A N D E N G A N A R C G I S 1 0 . 8 Data Excel Layout Format csv Input & Crop SRTM Input ke Arcgis 10.8 Arctoolbox - Contour Display X Y Data Arctoolbox - IDW Format shp Arctoolbox - IDW Input Basemap Crop dg Frame 12 PROSES PEMBUATAN P E TA S E B A R A N D E N G A N A R C G I S 1 0 . 8 13 Sebaran unsur Lanthanum (La) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur La pada kelas 1 dengan rentang 64,1 – 155,5 ppm, pada kelas 2 dengan rentang 55,1 – 63,7 ppm, pada kelas 3 dengan rentang 39,2 – 54,5 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur La pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 39 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1,2, dan 3 terdapat anomali unsur La. 14 Sebaran unsur Niobium (Nb) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur Nb dengan nilai tertinggi pada kelas 1 dengan rentang 37,0 – 62,9 ppm dan pada kelas 2 dengan rentang 26,5 – 36,1 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur Nb pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 20 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1 dan 2 terdapat anomali unsur La. 15 Sebaran unsur Timah (Sn) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur Sn pada kelas 1 dengan rentang 10,0 – 20,0 ppm, pada kelas 2 dengan rentang 7,0 – 9,9 ppm, pada kelas 3 dengan rentang 5,0 – 6,9 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur Sn pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 2,3 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1,2, dan 3 terdapat anomali unsur Sn. 16 Sebaran unsur Uranium (U) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur U pada kelas 1 dengan rentang 12,25 – 25,36 ppm, pada kelas 2 dengan rentang 8,07 – 11,91 ppm, pada kelas 3 dengan rentang 4,04 – 7,77 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur U pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 2,7 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1,2, dan 3 terdapat anomali unsur U. 17 Sebaran unsur Wolfram (W) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur W pada kelas 1 dengan rentang 12,25 – 21,36 ppm, pada kelas 2 dengan rentang 8,07 – 11,91 ppm, pada kelas 3 dengan rentang 4,40 – 7,77 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur W pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 1,25 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1,2, dan 3 terapat anomali unsur W. 18 Sebaran unsur Yttrium (Y) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur Y pada kelas 1 dengan rentang 42,3 – 53,1 ppm, pada kelas 2 dengan rentang 33,0 -41,3 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur Y pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 33 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1 dan 2 terdapat anomali unsur Y. 19 Sebaran unsur Zirconium (Zr) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan: Hasil sebaran unsur Zr pada kelas 1 dengan rentang 1138 – 4170 ppm, pada kelas 2 dengan rentang 744 – 1075 ppm, kelas 3 dengann rentang 400 – 705 ppm, kelas 4 dengan range 269 – 399 ppm dan kelas 5 dengan range 197 – 268 ppm ketika dibandingkan dengan nilai unsur Zr pada tabel kelimpahan rata-rata unsur di kerak bumi yang memiliki kelimpahan 165 ppm, maka dapat dikatakan bahwa kelas 1, 2, 3, dan 4 terdapat anomali unsur Zr. 20 TERIMA KASIH 21