Dani 201244005 2PM Teknik Manufaktur Petrus L, MT TUGAS MANDIRI RANGKUMAN VIDEO ( video ke 1 - 2 ) 1. Perbedaan Conventional Machining Process dan Non-Conventionanl Machining Process A. Conventional Machining Process a) Pengertian Proses Pemesinana konvensional(Conventional Machining Process) atau biasa disebut pemesinan tradisional. Perbedaan dengan jenis proses permesinan lain yaitu terletak pada pola pemotongan antara benda kerja dengan pisau pahat yang terjadi kontak langsung seperti dengan pemotongan benda kerja yang berputar atau benda kerja stasioner.contohnya pada proses pembubutan yaitu facing,countering,champer,boring,drilling,dan proses pembubutan lainnya. b) Mesin Konvensional 1) Mesin bubut 2) Mesin Frais 3) Mesin bor 4) Mesin skap c) Kekurangan proses pemesinan konvensional 1) Alat potong cepat aus. 2) Tidak dapat mengerjakan permukaan/benda yang kompleks. 3) Hasil permukaan akhir yang rendah. 4) Tidak dapat mengerjakan bahan baku yang keras. 5) Tidak ekonomis dan alat yang kurang tersedia. B. Non-Conventionanl Machining Process a) Persyaratan utama untuk mengembangkan proses pemesinan non-tradisional 1) Pemesinan /mesin untuk bahan baku yang keras. 2) Membentuk bagian yang kompleks 3) Membutuhkan penyelesaian permukaan yang lebih baik dan toleransi yang dapat diabaikan. 4) Benda kerja peka terhadap panas atau suhu dapat mengubah sifat internal benda kerja. 5) Benda kerja terlalu tipis dan fleksibel untuk dijepit. c) Mesin non-konvensional 1) Electro Discharge Machining (EDM) 2) Electro Chemical Machining (ECM) 3) Ultra Sonic Machining (USM) 4) Abrasive Jet Machining (AJM) 5) Laser Beam Machining (LBM) 6) Electron Beam Machining (EBM). Perbedaan proses pemesinan konvensional dan non-konvensional No Mesin Konvensional 1 Alat pemotong dan benda kerja selalu bersentuhan fisik dengan gerakan relatif satu sama lain. 2 MRR dibatasi oleh sifat mekanik material kerja Mesin non-Konvensional Tidak ada kontak fisik antara alat dan benda kerja. 3 Pengerjaan lubang tidak tembus atau lubang tembus, rongga kecil, celah, dll. 4 Pemesinan konvensional sebagian besar menggunakan energi mekanik. MRR tinggi Permukaan akhir dan toleransi dibatasi oleh ketidak akuratan permesinan NTM dapat mengerjakan bahan yang sulit dipotong seperti titanium, keramik, sst, komposit, bahan semikonduktor Pengerjaan rongga kecil, celah, tidak melingkar, berukuran mikro, rasio aspek besar. Menggunakan energi dalam bentuk energi langsung MRR rendah Permukaan akhir yang baik dan toleransi dapat dicapai 7 Alat pemotong akan lebih sulit dari pada benda kerja Aat pemotong tidak perlu lebih keras dari benda kerja 8 Pembentukan chip makroskopik Pembentukan chip makroskopik 9 Material dihilangkan dengan menerapkan gaya potong Material dihilangkan tanpa menerapkan gaya potong 5 6 2. Abrasive Jet Machining (AJM) ( video ke 3 - 4) Proses Abrasive Jet Machining (AJM) itu juga dikenal sebagai peledakan pensil peledakan mikro abrasif dan peledakan mikro mikroabrasif itu adalah proses peledakan abrasif yang menggunakan bahan abrasif yang didorong oleh gas berkecepatan tinggi untuk mengikis material dari benda kerja apa yang abrasif abrasif adalah bahan yang sering mineral yang digunakan untuk membentuk atau menyelesaikan suatu benda kerja melalui penggosokan yang menyebabkan bagian benda kerja menjadi aus oleh gesekan Proses ini memanfaatkan pancaran abrasif dengan kecepatan tinggi untuk menghilangkan material dan memberikan permukaan akhir yang halus pada benda kerja logam keras mirip dengan proses pemesinan water jet. a) Prinsip Abrasive Jet Machining (AJM) prinsip kerja dasar abrasive jet machining melibatkan penggunaan aliran partikel abrasif berkecepatan tinggi yang dibawa oleh gas atau udara bertekanan tinggi pada permukaan benda kerja melalui nosel logam dihilangkan karena erosi yang disebabkan oleh partikel abrasif yang berdampak pada permukaan kerja Gambar disamping adalah aliran partikel abrasif berkecepatan tinggi dibombardir pada atau benda kerja yaitu yang memiliki kecepatan sekitar 200 meter per detik yang menyerang benda kerja dan jarak antara nosel ini dan benda kerja sangat rendah sekitar 2 mm jadi pada saat itulah pelepasan logam terjadi. b) Kontruksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kompresor Filter udara Pengukur tekanan Pengatur aliran Ruang pencampuran hover vibrator nozzel c) Proses Abrasive Jet Machining (AJM) kompresor menekan gas ke tekanan yang lebih tinggi biasanya udara dikompresi ke tekanan antara 25 sampai 130 psig setelah kompresor ada filter fungsi filter adalah untuk membersihkan kotoran yang ada di atmosfer udara setelah filter ada pengukur tekanan yang menunjukkan tekanan yang tepat dari udara yang berasal dari kompresor kemudian udara terkompresi melewati katup pengatur aliran tekanan fungsi katup adalah untuk mengatur laju aliran jet abrasif setelah udara ini masuk ke ruang pencampuran digunakan untuk mencampur gas dan partikel abrasif di sini di ruang pencampuran partikel abrasif diumpankan dengan bantuan hopper ukuran partikel abrasif yang biasa adalah sekitar 0,001 inci atau 0,02 mm vibrator disediakan di bawah ruang pencampuran yang mengontrol laju umpan bubuk abrasif di ruang pencampuran bubuk abrasif dan udara terkompresi dicampur secara menyeluruh di ruang pencampuran campuran bertekanan udara dan partikel abrasif ini dikirim ke nosel nozzle meningkatkan kecepatan campuran dengan mengorbankan tekanannya dengan kata lain karena tekanan turun di luar nozzle semua energi tekanan jet diubah menjadi kecepatan dan jet kecepatan tinggi ini mengenai benda kerja jet ini digunakan untuk menghilangkan bahan yang tidak diinginkan dari benda kerja. d) Pengaplikasian Abrasive Jet Machining (AJM) 1) Digunakan dalam pengeboran,pemotongan logam yang mengeras. 2) Digunakan untuk permesinan bahan rapuh dan peka panas seperti kaca, kuarsa, mika, keramik dll. 3) Digunakan untuk memproduksi perangkat elektronik. 4) Digunakan dalam menghilangkan sisa logam atau menghaluskan permukaan pada lubang kecil dan beberapa zona kritis di bagian mashine. e) Kelebihan dan kekurangan Abrasive Jet Machining (AJM) 1) Kelebihan Hasil permukaan halus. Bebas dari getaran. Biaya inisialisasi rendah dibandingkan dengan proses non-tradisional lainnya. Bagian tipis dapat dikerjakan dengan mudah. 2) Kekurangan × Tingkat penghilangan logam rendah. × Partikel abrasif dapat tertanam ke dalam benda kerja sebagian besar di logam lunak. × Umur nozzle terbatas sehingga perlu sering diganti. × Partikel abrasif tidak dapat digunakan kembali . × Tidak dapat digunakan untuk mesin bahan lunak dan ulet. 3. Ultra Sonic Machining (USM) ( video ke 5-6 ) Ultra Sonic Machining adalah proses pemesinan non-konvensional yang digunakan untuk pemesinan bahan keras dan rapuh konduktif dan non-konduktor dan yang jika tidak dapat dikerjakan menggunakan proses pemesinan konvensional. Proses pemesinan ini muncul pada tahun 1954, dikarenakan biaya yang rendah,tidak ada pembangkit panas pada permukaan benda kerja sehingga USM ini banyak digunakan oleh industry. a) Prinsip kerja Proses ini bekerja pada prinsip dasar pengelasan ultrasonik dalam mesin ini prosesnya menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan kekuatan frekuensi tinggi dengan amplitudo rendah. Aplikasi transduser menghasilkan getaran ujung pahat yang sama bentuk sebagai rongga harus dihasilkan pada material saat pahat bergetar, ia ditekan ringan pada permukaan kerja saat bubur abrasif disuplai antara ujung pahat dan antarmuka benda kerja,sehingga energi kinetik getaran yang tinggi ditransmisikan ke partikel abrasif ini karena partikel-partikel ini menimpa bahan permukaan benda kerja dihilangkan melalui abrasi. Kekuatan pendorong abrasive menghasilkan gelombang getar frekuensi tinggi yang frekuensinya sekitar 20.000 hingga 30.000 Hertz dan amplitudo sekitar 25 hingga 50 mikron, getaran frekuensi tinggi ini ditransfer ke partikel abrasif mengapa alat yang mengandung bubur abrasif jadi teman-teman ini mengarah pada identitas partikel abrasif pada benda kerja yang rapuh dan menghilangkan logam dari permukaan kontak pada ikan kerja. b) Peralatan 1) Power supply = Proses pemesinan ultrasonik membutuhkan catu daya arus bolak-balik umumnya generator frekuensi tinggi 50 hingga 60 hertz. 2) Generator frekuensi tinggi = untuk mengubah suplai listrik konvensional. 3) Elektro mekanik transduser = mengubah energi frekuensi tinggi ini menjadi getaran mekanis. 4) Amplitudo ultrasonik transformator (Horn) = untuk meningkatkan amplitudo getaran dan memfokuskan getaran ke ujung alat pemegang. 5) Tool holder = untuk mencengkeram pahat. 6) Tool = tool/pahat sering terbuat dari bahan yang kuat, seperti tungsten karbida,stainless steel, titanium,dan tembaga. 7) Reservoir = terdiri dari partikel abrasif keras umumnya silikon karbida boron karbida dan alumina dicampur dengan air atau minyak disediakan terus-menerus di area pemesinan 8) Pump = untuk memasok abrasif di area pemesinan bekerja ketika ac suplai diberikan ke generator frekuensi tinggi. 9) Nozzle = untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran fluida mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. c) Parameter 1) Laju pelepasan logam laju pelepasan material berbanding terbalik dengan area pemotongan pahat. 2) Getaran juga mempengaruhi tingkat penghilangan logam. 3) jenis abrasif ukuran dan konsentrasinya juga secara langsung mempengaruhi aplikasi tingkat penghilangan logam. d) Proses Ketika ac suplai diberikan ke generator frekuensi tinggi yang memperkuat frekuensi suplai input hingga 20 hingga 40 kilohertz. Suplai input frekuensi tinggi ini diumpankan ke transduser elektromekanis yang mengubah energi ini menjadi getaran ultrasonik sehingga membuat alat bergetar dalam arah longitudinal. Klakson adalah perantara antara transduser dan pemegang pahat, klakson digunakan untuk memperkuat amplitudo getaran yang dihasilkan oleh transduser dan kemudian memandu dan memfokuskan getaran ini ke pahat. Holder mencekam pahat saat pahat bergetar abrasif diumpankan dengan bantuan pompa dengan kecepatan konstan antara pahat dan permukaan benda kerja. Sehingga saat pahat bergetar partikel abrasif menimpa permukaan benda kerja dan karena abrasi, material dihilangkan. e) Pengaplikasian 1) Pengeboran dengan segala bentuk. 2) Pemotongan bahan non-logam. 3) Pemotongan karet. 4) Pemesinan glass,keramil dll. f) Kelebihan dan kekurangan 1) Kelebihan Proses ini digunakan untuk mengebor lubang melingkar dan tidak melingkar pada bahan yang sangat keras seperti keramik karbida, dll Pemesinan ultrasonik tidak memerlukan pemanasan benda kerja jika benda kerja sensitif terhadap fluktuasi termal, dapat dikerjakan dengan aman Cocok untuk kedua konduktif dan d bahan non-konduktif Operator semi-terampil dapat mengoperasikan mesin Akurasi tinggi dapat dicapai 2) × × × Kekurangan Rendahnya tingkat pemotongan Proses terbatas pada permukaan mesin ukuran kecil Umur pahat lebih pendek 4. Electrical Chemical Machining (ECM) (video ke 7) ECM Electrical Chemical Machining dikenal sebagai proses pemesinan elektrokimia yang merupakan proses super finishing atau kita bisa menyebutnya sebagai proses proses pemesinan non konvensional atau proses pemesinan non-tradisional. Jadi pada dasarnya proses ini banyak digunakan karena keuntungannya. Proses ini merupakan kebalikan dari electroplating. a) Prinsip ECM bekerja berdasarkan prinsip dasar hukum elektrolisis Faraday. Pada gambar disamping menunjukan kedua katoda dan elektroda anoda ditempatkan di elektrolit yaitu dua elektroda ditempatkan di dalam wadah yang diisi dengan larutan yang dikenal sebagai elektrolit yang dapat berupa NaCl ditambah air atau merupakan elektrolit. Ketika kita menghubungkan katoda dan elektroda anoda pada baterai kita diberikan tegangan di antara mereka, terdapat ion yang mana dipindahkan dari anoda ke katoda yaitu elektron bergerak dari anoda ke katoda merupakan urutan yang diketahui sebagai terminal positif dan ini adalah aliran elektron atau yang bisa kita sebut sebagai aliran logam menuju katoda yang merupakan terminal negatif baterai. b) Proses ECM adalah kebalikan dari proses elektroplating logam dikeluarkan dari RE menjadi elektrolit di dalam ECM maka elektrolit tersebut dipilih sehingga tidak ada plating pada alat dan bentuk kedua elemen memastikan kapal perlu konstan. Dalam hal ini umumnya enison mengambil sebagai elektrolit yaitu air garam alat terhubung ke terminal negatif dan bekerja sebagai wajan terhubung ke terminal positif jadi ketika arus melewati elektrolit atau reaksi terjadi di ganjil atau benda kerja yang lain dan pada katoda atau alat yaitu reaksi di terjadi pada kedua ujungnya. 1) Hukum faraday mencakup seluruh proses pada gap antar elektroda dan permukaan benda kerja. 2) Pergerakan ion dan transfer elektron yang mengakibatkan disolusi pada permukaan benda kerja. 3) Konduktivitas elektrik dan termal pada tengah-tengah gap bernilai konstan terhadap waktu dan tempat. 4) Beda potensial, hambatan, efisiensi arus memiliki nilai yang tetap pada setiap titik permukaan benda kerja. 5) Adanya flushing yang berfungsi untuk pendingin, medium elektrolisis, dan penghapusan tatal. c) Peralatan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Power supply Elektrolit Benda kerja Tool Feed unit Tangki Meja penahan benda kerja Pengukur tekanan pengukur aliran 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) Katup kontrol aliran Katup pelepas tekanan Pompa Tangki reservoir Filter Wadah lumpur mesin sentrifugal Ekstraktor asap d) Pengaplikasian 1) Untuk pemesinan disk atau bilah rotor turbin 2) Untuk memasang collet berdinding sangat tipis 3) Untuk menghasilkan profil internal cam internal 4) Untuk produksi cincin satelit dan batang penghubung, pemesinan roda gigi dan profil panjang e) Kelebihan dan kekurangan 1) Kelebihan Mampu melakukan pemesinan pada benda kerja dengan kekerasan material yang tinggi karena prosesnya tidak dipengaruhi oleh kekerasan bahan benda kerja, Pemesinan pada benda kerja jenis fragile parts dan brittle materials sangat aman menggunakan ECM, Benda kerja non-rigid dapat diproses dengan mudah, Tidak ada cutting force karena elektroda dan benda kerja tidak bersentuhan, Mampu membuat bentuk yang kompleks yang sulit dikerjakan dengan metode konvensional, Dapat digunakan untuk memotong benda yang sangat kecil atau dengan sudut yang kecil, Tidak ada kerusakan akibat pengaruh panas dan tekanan (thermal and mechanical stress) pada benda kerja, Elektroda atau pahat lebih awet karena tidak ada keausan pemakaian, Surface finish yang baik, ECM memiliki time saving yang lebih baik, dibanding mesin konvensional. Proses pemesinan tidak bising (smooth). 2) Kekurangan × Memerlukan daya yang tinggi untuk mengoperasikan ECM, × Memerlukan waktu dan biaya tambahan untuk membuat elektroda sebagai alat potong pada ECM, × Penggunaan elektrolit dapat mengakibatkan korosi pada benda kerja dan mesin itu sendiri, × Pengikisan material benda kerja tergantung dari energi yang dipakai selama pemesinan. 5. Electrical Discharge Machining (EDM) (video ke 8-9) EDM adalah proses non-konvensional yang menggunakan percikan listrik untuk menghilangkan logam dari benda kerja sehingga logam dikeluarkan dari benda kerja dengan menggunakan tiang listrik ini, percikan listrik digunakan sebagai alat pemotong untuk memotong benda kerja dan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan sehingga ini adalah representasi sebenarnya kita dapat menyebutnya sebagai diagram garis dari proses EDM. a) Prinsip Bekerja pada prinsip dasar pembangkitan bunga api yaitu logam dihilangkan dengan erosi percikan pembangkitan bunga api yang dihasilkan oleh proses ini menghasilkan panas dan panas ini akhirnya menghilangkan logam dengan erosi dan penguapan pada permukaan benda kerja. b) Peralatan 1. Power supply 2. Dielectric fluid 3. Tool dan penahannya 4. Benda kerja dan penahan benda kerja c) Proses Benda kerja keduanya terendam dalam cairan dielektrik dan seluruh proses ini dilakukan dalam cairan ini sendiri digunakan mekanisme servo yang menjaga adalah celah yang sangat kecil antara benda kerja dan alat sehingga celah ini sangat diinginkan untuk pembentukan udara yang tepat dan ini tentang ketebalan udara manusia itu sangat kecil guys arus frekuensi tinggi yang disuplai ke elektroda oke yang menghasilkan percikan antara alat dan ikan kerja jadi guys taman ini menghasilkan rongga kerja yang tinggi menghasilkan panas dan logam dikeluarkan dari benda kerja karena erosi dan penguapan. d) Kelebihan dan kekurangan 1) Kelebihan Bentuk kompleks dapat diproduksi saat sulit dikerjakan oleh Mesin konvensional Bahan yang sangat keras dapat dipotong dengan toleransi yang ketat Permukaan akhir yang baik dapat diperoleh Bagian dapat dikerjakan tanpa distorsi yang dapat dilihat, karena tidak ada kontak langsung antara alat dan benda kerja 2) Kekurangan × Konsumsi daya tinggi × Tingkat penghapusan material sangat lambat × Karena memakai elektroda, sulit untuk mereproduksi sudut tajam pada benda kerja × Keausan alat yang berlebihan terjadi selama pemesinan 6. Electron Beam Machining (EBM) (video ke 10) Electron-beam machining ( EBM ) adalah proses di mana elektron berkecepatan tinggi terkonsentrasi menjadi berkas sempit yang diarahkan ke benda kerja, menciptakan panas dan menguapkan material. EBM dapat digunakan untuk pemotongan atau pemboran berbagai jenis logam yang sangat presisi. Permukaan akhir lebih baik dan lebar garitan lebih sempit daripada untuk proses pemotongan termal lainnya. a) Prinsip Dalam electron beam machining, elektron menumbuk benda kerja dengan kecepatan tinggi. Saat elektron menumbuk benda kerja, energi kinetik elektron berubah menjadi energi panas. Energi panas yang dihasilkan digunakan untuk melelehkan dan menguapkan bahan dari w/p. Seluruh proses berlangsung dalam ruang hampa. Lingkungan vakum digunakan untuk mencegah kontaminasi dan menghindari tabrakan elektron dengan molekul udara. Jika elektron bertabrakan dengan molekul udara, maka energi kinetiknya akan hilang. b) Proses atau langkah pengoprasian Sinar EBM dioperasikan dalam mode pulsa. Ini dicapai dengan membiaskan secara tepat kisi-kisi bias yang terletak tepat setelah katoda. Pulsa switching diberikan ke jaringan bias sehingga mencapai durasi pulsa serendah 50 s hingga selama 15 ms. Arus berkas berhubungan langsung dengan jumlah elektron yang dipancarkan oleh katoda atau tersedia dalam berkas. Arus berkas dapat serendah 200 amp hingga 1 amp. Meningkatkan arus berkas secara langsung meningkatkan energi per pulsa. Demikian pula, peningkatan durasi pulsa juga meningkatkan energi per pulsa. Pulsa berenergi tinggi (lebih dari 100 J/pulsa) dapat mengerjakan lubang yang lebih besar pada pelat yang lebih tebal. kepadatan energi dan densitas daya diatur oleh energi per durasi pulsa dan ukuran titik. Ukuran titik, di sisi lain, dikendalikan oleh tingkat pemfokusan yang dicapai oleh lensa elektromagnetik. Jika kepadatan energi yang lebih tinggi digabungkan dengan ukuran titik yang lebih kecil, pemindahan material akan lebih cepat meskipun ukuran lubang akan lebih kecil. Bidang fokus akan berada pada atau tepat di bawah permukaan benda kerja. Berkas elektron dihasilkan oleh perbedaan potensial antara katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif. c) Peralatan Peralatan EBM dalam konstruksi mirip dengan mesin las berkas elektron (lihat pengelasan berkas elektron ). Mesin EBM biasanya menggunakan tegangan dalam kisaran 150 hingga 200 kV untuk mempercepat elektron hingga sekitar 200.000 km/s. Lensa magnetik digunakan untuk memfokuskan berkas elektron ke permukaan benda kerja. Melalui sistem defleksi elektromagnetik, balok diposisikan sesuai kebutuhan, biasanya melalui komputer. Berikut peralatan yang digunakan: 1. Katoda 2. Grid Bias Anular 3. Anoda 4. Lensa Magnetik 5. Lensa Elektromagnetik 6. Kumparan Deflektor d) Pengaplikasian Electron Beam Machining digunakan untuk menghasilkan lubang ukuran yang lebih kecil di berbagai industri seperti mobil, dirgantara, kelautan, dll. e) Kelebihan dan kekurangan 1) Kelebihan Dapat menghasilkan baut ukuran kecil. Akurasi tinggi dan permukaan akhir yang lebih baik. Hampir semua jenis bahan dapat dikerjakan dengan mesin. Logam yang sangat reaktif seperti Al dan Mg dapat dikerjakan dengan mudah. Karena tidak menerapkan gaya potong mekanis apa pun pada benda kerja, maka biaya penyimpanan dan perlengkapan kerja berkurang. 2) Kekurangan × Biaya peralatan dalam pemesinan ini cukup mahal. × Logam dari benda kerja dikeluarkan dengan kecepatan yang lebih lambat. × Untuk mengoperasikan mesin berkas elektron, diperlukan operator dengan keahlian tinggi. × Mengkonsumsi daya tinggi dalam pengoperasiannya. × Tidak berlaku untuk menghasilkan lubang dalam yang berbentuk silinder sempurna. 7. Laser Beam Machining (LBM) (video ke 11) Laser Beam Machining adalah jenis proses pemesinan non-tradisional yang merupakan proses pemesinan termal yang menggunakan sinar laser untuk menghasilkan panas dan orang yang menghasilkan panas digunakan untuk menghilangkan logam dari permukaan benda kerja. a) Prinsip Ketika elektron suatu atom mendapatkan sumber energi dari luar, maka akan menyerap energi. Akibatnya elektron-elektron ini melompat dari tingkat energi aslinya ke tingkat energi yang lebih tinggi. Tetapi kondisi ini membuat atom tidak stabil, sehingga elektron-elektron akan memancarkan energi yang diserap dalam bentuk photon cahaya (photon = partikel energi elektromagnetik) dan kembali ke keadaan semula, yang disebut emisi spontan. Atom-atom itu akan mengeluarkan energi ganda jika sudah berada pada tingkat energi yang lebih tinggi dan kembali menyerap energi. Energi yang dipancarkan atom-atom itu akan memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang sama dengan energi sumbernya. Ini adalah prinsip dasar dimana laser bekerja. b) Peralatan 1) Power supply 2) Tabung pelepasan laser 3) Bahan laser Karbon dioksida (CO2) He dan Ne Neodymium 4) Lensa pemfokusan c) Langkah pengoprasian 1) Masukan material laser (CO₂ atau material yang lainya) sampai penuh. 2) Hidupkan power supply untuk menyalakan flash lamp. Sinar dari flash lamp ini digunakan untuk merangsang elektron dari atom. 3) Atom-atom dari laser material menyerap energi yang diproduksi oleh flash lamp. 4) Untuk menyerap energi, elektron dari atom yang sudah dirangsang akan melompat dari level energi yang rendah ke level energi yang tinggi, tetapi pada kondisi ini atom belum stabil. 5) Ketika elektron dari atom mencapai batas penyerapan yang tertinggi, saat itulah elektron dari atom memancarkan energi secara kontinyu. Energi yang sudah diperkuat ini kemudian dipancarkan dalam bentuk frekuensi dan panjang gelombang yang sama. Energi yang sudah diperkuat ini disebut sinar laser. 6) Sinar laser yang dipancarkan oleh atom ini dikumpulkan oleh lensa cembung dan diarahkan ke benda kerja. 7) Saat laser mengenai benda kerja, ia memulai proses pemesinan dengan melelehkan dan menguapkan material dari permukaan benda kerja. d) Pengaplikasian 1) Untuk mengebor lubang kecil sekitar 0,005 mm pada keramik serta pada bahan tahan api 2) Digunakan dalam memotong dan mengebor baik logam maupun nonlogam yang paling banyak digunakan dalam industri elektronik dan otomotif karena bentuk kompleks yang dapat Anda potong dengan mudah 3) Digunakan dalam industri kedirgantaraan sehingga dapat diadopsi oleh banyak industri rekayasa e) Kelebihan dan kekurangan 1) Kelebihan Menghasilkan permukaan benda kerja yang lebih baik sehingga operasi pasca penyelesaian dapat dihilangkan. Dapat disimpan ke tempat terpencil untuk pemesinan bahan berbahaya seperti batang bahan bakar nuklir. Memproses benda kerja pada daerah-daerah yang telah ditandai dengan mengarahkan lensa optiknya. Tidak ada pelarut atau bahan kimia yang digunakan selama proses pemesinan oleh karena itu proses pemesinan bersih. Beradaptasi dengan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas. Tidak ada kontak fisik antara alat potong dengan benda kerja, sehingga tidak ada gaya potong dan tidak ada keausan pahat, tidak ada keausan material dan tidak ada getaran akibat proses pemotongan. 2) Kekurangan × Biaya investasi awal mahal. × Biaya pemeliharaan mahal, untuk melakukan beberapa operasi membutuhkan operator yang terampil. × Efisiensi rendah jika dibandingkan dengan daya sinar laser yang dihubungkan dengan listrik yang digunakan. Namun pengembangan dan penelitian mengenai sinar laser di industri dapat meningkatkan efisiensi yaitu mengganti energi listrik dengan sinar. × Material yang sangat reflektif dan transparan tidak dapat diproses dengan sinar laser. × Ketebalan benda kerja terbatas.Metal removal rate rendah.