PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SDN BOJONG RAWALUMBU IX BEKASI SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI ) Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh MUHAMMAD ILHAM HAMZAH NIM 201740624 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) SHALAHUDDIN AL AYYUBI JAKARTA 2021 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SDN BOJONG RAWALUMBU IX BEKASI SKRIPSI Oleh MUHAMMAD ILHAM HAMZAH NIM 201740624 Di bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Drs. H.A.Mahfudz Abduh, M.Si Drs. Syarif Hidayat, M.Pd,MM Mengetahui : Ketua STAISA Jakarta Drs. H. Eno Syafrudien, M.Si ii PENGESAHAN PANITIA SIDANG MUNAQOSYAH Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi”, telah diujikan dalam sidang munaqosah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta. Pada tanggal : Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada program strata satu (S1), Jurusan Pendidikan Agama Islam. Jakarta, November 2021 Sidang Munaqosyah Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Drs.H. Eno Syafrudien, M.Si Anggota : Penguji I Penguji II Dr. Hj. Siti Nur Azizah,SH.,M.Hum Dr. H. Asep Habib Idrus Alawy,M.A Pembimbing I Pembimbing II Drs. H.A.Mahfudz Abduh, M.Si Drs. Syarif Hidayat, M.Pd,MM Mengetahui : Ketua STAISA Jakarta Drs. H. Eno Syafrudien, M.Si iii LEMBAR PERNYATAAN Bismillahrirahmanirrahim, Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Muhammad Ilham Hamzah NIM/NIMKO : 201740624 Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi :Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata (S.1) di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin al-Ayyubi Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STAISA Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain(hasil plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di STAISA Jakarta sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 25 ayat 2 dan pasal 70. Bekasi, Juli 2021 Muhammad Ilham Hamzah iv KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi”. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa dan para pengikutnya yang senantiasa setia sampai akhir zaman. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam (Strata Satu) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).Dalam menyusun skripsi ini banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulian, namun akhirnya semua dapat teratasi atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu atas bimbingan serta bantuannya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Drs.H. Eno Syafrudien, M.Si. Selaku Ketua STAI Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta. 2. Drs.H.A. Mahfudz Abduh, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 3. Drs. Syarif Hidayat, M.Pd, MM, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. v 4. Bapak Kepala SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi, yang telah memberikan izin penelitian, dan dorongannya sehingga selesai skripsi ini. 5. Bapak – bapak dan Ibu – ibu dosen STAI Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta yang telah memberikan semangat kepada penulis. 6. Rekan – rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya skripsi ini penulis persembahkan kepada para pembaca dan almamater, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih terhadap peningkatan ilmu pengetahuan umumnya, dan Pendidikan Agama Islam khususnya.Aamiin. Bekasi, Juli 2021 Muhammad Ilham Hamzah vi ABSTRAK Skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu Bekasi”,ditulisolehMuhammad IX Ilham Hamzah(201740624)dibawahbimbingan Drs.H.A Mahfudz Abduh,M.Si. Penelitianinidilakukandenganmenggunakanmetodepenelitiankuantitati f menggunakan deskriptif korelasional, melalui pengumpulan data yakni dengan observasilangsungkelapanganuntukmendapatkandatadanfaktayangvali d. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi dan pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran agama islam di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi. Berdasarkan analisa data hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara motivasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dengan hasil pembelajaran siswa SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasidan korelasinya tergolong sedang atau cukup. vii Kontribusi hubungan pembelajaran motivasi belajar pendidikan agama Islam dengan hasil pembelajaransiswaSDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi tergolong sedang atau cukup yang berarti masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi hasil belajarsiswaSDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ................................................................................... 0 HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PANITIA SIDANG MUNAQOSYAH ....... iii HALAMAN ORISINILITAS ........................................................................ iv HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. v HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. BAB II Latar Belakang ............................................................. Identifikasi Masalah...................................................... Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................... Tujuan dan Signifikan Penelitian.................................. Sistematika Penulisan ................................................... 1 10 11 11 13 LANDASAN TEORI PENELITIAN A. Deskripsi Teori Terkait ................................................. 1. Motivasi Belajar............................................................ a. Pengertian Motivasi ......................................... b. Pengertian Belajar ............................................ c. Pengertian Motivasi Belajar ............................. d. Indikator Siswa Termotivasi ............................ 2. Hasil Belajar ................................................................. a. Pengertian Hasil ............................................... ix 15 15 15 18 18 26 29 29 b. Pengertian Hasil Belajar ................................... c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...... 3. Pendidikan Agama Islam .............................................. a. Pengertian Pembelajaran PAI .......................... b. Karakteristik Pembelajaran PAI....................... c. Tujuan Pembelajaran PAI ................................ d. Fungsi Pembelajaran PAI................................. B. Kerangka Berfikir ......................................................... C. Hipotesis ....................................................................... BAB III KERANGKA METODOLOGIS A. B. C. D. E. BAB IV Metode Penelitian ......................................................... Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ......... Instrumen Penelitian ..................................................... Teknik Pengumpulan Data ........................................... Teknik Analisis Data .................................................... 39 39 41 42 46 HASIL PENELITIAN A. B. C. D. BAB V 29 29 33 33 33 35 35 36 37 Deskripsi Daerah / Instusi yang diteliti ........................ Deskripsi Karakteristik Responden .............................. Penyajian Analisis Data ................................................ Interprestasi Data .......................................................... 52 52 58 62 PENUTUP A. B. Kesimpulan ................................................................... Rekomendasi (saran) .................................................... 65 67 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69 LAMPIRAN .................................................................................................... 71 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 73 x DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian ................................................................ 39 Tabel 2. Jumlah Sampel Penelitian ................................................................. 40 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ................................................ 40 Tabel 4. Pemberian Skor pada Skala Likert .................................................... 44 Tabel 5. Kriteria Kategori Penilaian Ideal ...................................................... 48 Tabel 6. Deskriptif motivasi belajar ................................................................ 53 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa (X) .............. 53 Tabel 8. Kecenderungan Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa ............ 54 Tabel 9. Kategorisasi Mean Tiap Indikator Motivasi Belajar .......................... 55 Tabel 10. Nilai siswa pada matapelajaran Agama Islam ................................. 57 Tabel 11. Hasil Uji Normalitas pada Setiap Variabel ..................................... 58 Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji Linearitas ..................................................... 59 Tabel 13. Hasil Uji Regresi Variabel X dan Y ................................................ 60 Tabel 14. hasil Uji F Variabel Motivasi terhadap hasil belajar ....................... 61 Tabel 15. Hasil Uji Determinasi Variabel X terhadap Y ................................. 62 xi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Piramida Aktualisasi Diri dari Maslow. ......................................... 23 Gambar 2. Kerangka Berpikir. ......................................................................... 36 Gambar 3. Histogram Perhitungan Kelas Interval. .......................................... 54 Gambar 4. Histogram Variabel Motivasi Belajar. ........................................... 55 Gambar 5. Kategorisasi Mean Tiap Indikator Motivasi Belajar. ..................... 56 Gambar 6. Histogram Variabel Hasil Belajar Mata Agama Islam................... 57 Gambar 7. Ringkasan hasil .............................................................................. 64 xii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Instrumen Penelitian. .................................................................... 71 Lampiran 2 Butir Soal Angket Motivasi Siswa. .............................................. 72 xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Hampir seluruh dimensi kehidupan manusia terlibat dalam proses pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam proses pendidikan, ada unsur politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, kesehatan, dan sebagainya. Penanganan pendidikan dengan begitu perlu mempertimbangkan dimensidimensi tersebut, agar strategi yang ditempuh benar-benar mengantarkan pada pencapaian tujuan yang selam aini diharapkan .1 Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik sehingga mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan haruslah menjadi prioritas yang paling utama apabila ingin menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.Tujuan pendidikan di Indonesia pada dasarnya yaitu mengantarkan siswa menuju pada perubahan tingkah laku pada masing-masing individu baik intelektual, moral, maupun sosial agar dapat mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. 1 Qomar, M. (2012).Kesadaran Pendidikan: Sebuah Penentu Keberhasilan Pendidikan. Malang: Ar-ruzz Media. 1 2 Adapun tujuan dan fungsi pendidikan tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (UndangUndang Republik Indonesia, 2003).2 Al-Qur‟an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim, al-Qur‟an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran islam secara sempurna (kaffah), maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami kandungan isi alQur‟an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguhsungguh dan konsisten.3 Al-Qur‟an sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap muslim dalam menghadapi berbagai macam masalah yang timbul dari zaman ke zaman, didalam Al-Qur‟an banyak ayat yang bisa kita petik untuk menghadapi kesulitan kehidupan manusia karna didalamnya memuat begitu banyak nilai serta kandungannya yang luas, seperti halnya ketika al-Qur‟an menerangkan 2 Undang-Undang Republik Indonesia, 2003 3 D. Abdul Yasir, Nilai-Nilai Motivasi Belajar yang Terkandung dalam Kisah Nabi Musa dan Khidir, (Jakarta: 2012), hal.1 3 tentang masalah sosiologi, astronomi, biologi, sejarah, dan psikologi. Hal tersebeut hanya sebagian kecil diantara ilmu-ilmu yang disinggung dalam alQur‟an,sehingga, kehadiran al-Qur‟an telah memberi pengaruh yang luar biasa bagi lahirnya berbagai konsep yang diperlukan manusia dalam berbagai bidang kehidupan. akan sangat amat berguna dalam setiap segi kehidupan secara menyeluruh, berbagai persoalan yang timbul adapun itu bersifat duniawi maupun ukhrowi jika kita mempelajari dan memahami isi kandungan al-Qur‟an pasti akan menemukan solusi untuk menyelesaikannya.4 Demikian pula pendidikan Agama yang merupakan salah satu pendidikan yang sangat penting untuk diberikan disekolah-sekolah, sebab pendidikan Agama Islam ini sangat erat sekali kaitannya dengan pendidikan pada umumnya. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan siswa terhadap Allah SWT, yang artinnya menghayati dan mengamalkan ajaran Agama dalam kehidupan sehari-hari dengan baik, disisi lain pendidikan Islam mempunyai tujuan yang sejalan dengan misi Islam yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlaq sehingga mencapai tingkat akhlakulkarimah. Dan sebagai faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang menurut pandangan Islam berfungsi menyiapkan manusiamanusia yang mampu menata kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh 4 Taufik Adnan Amal. Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an, (Jakarta; Pustaka Alvabet, 2005), Cet. 1, hal. 2 4 energi, terarah dan bertahan lama .5Di dalam pendidikan, pada hakekatnya seorang gurubertugas mencerdaskan bangsa dalam suatu bentuk dalam pendidikan formal. Setiap usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari faktor penghambat dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Guru merupakan faktor dominan dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Seorang guru bukan hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator, akantetapi juga dituntut untuk dapat berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan semangat dan dorongan siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai keterampilan mengajar guruyang sesuai serta menunjang pembentukan kompetensi dasar siswa yang lebih baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya. Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan keberhasilan pembelajaran, karena siswa akan belajar dengan sungguhsungguh apabila memiliki motivasi yang lebih tinggi. Dengan demikian, seorang siswa akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorong (motivasi), baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar. Dalam perspektiktif Islam para penganutnya sangat dianjurkan untuk mimiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, ilmu pengetahuan akan mudah didapat oleh penganutnya. Dalam menuntut ilmu, Islam tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, sebagai mana Hadits Rasulullah SAW : “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Baihaqi). Dari hadits di atas jelaslah, 5 Santrock.(2010). Psikologi Pendidikan.Jakarta : kencana. 5 Islam ingin menekankan kepada umatnya bahwa memiliki semangat belajar yang tinggi sangat baik dan harus dilakukan. Di hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda : “Apabila manusia telah mati, maka putuslah pahala amalnya selain dari tiga yaitu : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakan” (HR. Muslim). Dari Hadits ini dapat dipahami bahwa seorang muslim yang berilmu pengetahuan dan mampu memfaatkan ilmunya sesuai dengan tuntunan agama Islam, maka dia akan mendapat reward dunia dan akhirat, dimana di dunia akan mendapat segala kemudahan dalam urusan dunia dan di akhirat mendapat amal yang mengalir dari orang lain yang telah mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat darinya. Sebagai seorang muslim yang baik sudah selayaknya untuk selalu memiliki semangat belajar yang tinggi dan penuh perhatian dalam menggali dan mencari ilmu pengetahuan yang berkuantitas dan berkualitas tinggi.6 Dalam petunjuk dan ajaran Islam sangat mengutamakan dan memuliakan orang-orang yang melakukan aktivitas belajar dengan tujuan akan meningkatkan dan menambah ilmu pengetahuannya sehingga hal di berpertegas di dalam Al qur’an bahwa orang-orang yang berilmu akan ditinggikan dan dimuliakan beberapa derajat disisi Allah SWT, Sebagai mana firman Allah dalam al qur’an Surat Al Mujadilah : 11 yang artinya “...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dapat dipahami bahwa sebagai orang yang 6 Maslow, Abraham H (1993),Motivasi dan Kepribadian, Teori Motivasi dengan Pedekatan Hirarki Kebutuhan Manusia, Pustaka Binaman, Pressindo 6 beragama Islam mesti memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk selalu melakukan aktivitas belajar dalam meningkatkan kualitas diri baik itu berhubungan dengan ilmu agama maupun ilmu umum. Motivasi belajar merupakan yang sangat diperhatikan dan perlu dalam pandang Islam. Dalam hal ini meningkatkan ilmu pengetahuan umat atau hamba Allah sangat dianjurkan dan diperintahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, karena dengan berilmu pengetahuan Islam akan menjadi kuat dan bermartabat baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai mana SabbdaRasulullah Muhammad SAW, yang artinya “Kelebihan orang yang berilmu dari orang yang beribadah (yang bodoh) bagaikan kelebihan bulan pada malam purnama dan semua bintang-bintang yang lain.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Abu Darda).7 Semangat belajar atau yang dikenal dengan motivasi belajar sudah di kenal sejak lama dalam Islam hal ini dapat dilihat dalam kisah nabi Musa alaihissalam, para nabi juga memiliki semangat yang luar biasa dalam belajar atau menuntut ilmu, Nabi Musa, alaihissalam. Beliau menutut ilmu pada Khidzir alaihissalam, sebagaimana Allah kisahkan dalam surat al Kahfi ayat 60-82. Dari firman Allah SWT 7 Hatta Ahmad (2009) Tafsir Qur’an Perkata, Magfirah Pustaka, Jakarta 7 Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”. Sampai perkataan Khidhzir, “Bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya”8. (QS Al Kahfi: 82) Dapat dipahami dari kisah di atas bahwa para nabi pun menuntut ilmu dan memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan aktivitas belajar. jangan sampai kita merasa sombong dan tidak mau menuntut ilmu pada orang yang dibawah kita kalau memang mereka memiliki ilmu lebih dari pada kita. Dalam kisah ini Nabi Musa lebih mulia karena beliau termasuk seorang Nabi ulil azmi, sedang Khidir masih diperselisihkan kenabiaanya, tetapi beliau tetap mau mendatanginya dengan penuh semangat dan motivasi belajar yang tinggi untuk belajar dan menuntut ilmu. Pada kisah yang lain para malaikat dan hewan pun memulai orang-orang yang menuntut ilmu dan berilmu tinggi sebagai hadits Rasulullah SAW, yang Artinya: “Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya kerena ridho dengan orang yang menuntut ilmu”. Di hadits yang lain Rasulullah bersabda bahwa semua makhluk dibumi memohon ampun bagi orang-orang 8 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta, 2020) 8 yang berilmu, yang artinya. “Segala makhluk di bumi memohon ampun bagi orang yang mempunyai ilmu, hingga ikan yang ada di lautan”. Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukan betapa pentingnya ilmu pengetahuan sehingga semua orang wajib untuk menuntutnya.Untuk itu seorang peserta didik harus mempunyai motivasi untuk belajar.Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi yang ada dalam diri siswa berbeda-bedaada yang motivasinya kuat dan ada yang motivasinya rendah, ada siswa yang semangat mengikuti mata pelajaran dan ada juga siswa yang kurang memperhatikan mata pelajaran hal ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intrinsic dan faktor ekstrinsik, faktor intrinsic yaitu berasal dari diri siswa yaitu minat atau kemauan, sikap, alasan atau dorongan, tujuan, hasrat atau tekad, dan aktivitas. Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu munculnya dorongan karena dari luar diri siswa. Faktor ekstrinsik ini dipengaruhi oleh guru, teman, orang tua dan keluarga, lingkugan masyarakat, serta fasilitas belajar.9 Oleh karena itu diwajibkan kepada orang tua agar memberikan dorongan maupun motivasi kepada anak agar anak memiliki semangat dan pendirian yang kuat untuk melakukan proses belajar disekolah, serta orang tua mendidik dan memberikan nutrisi yang bagus untuk perkembangan fisik dan otak anak, dalam hal ini yang dimaksud adalah orang tua membantu anak untuk belajar misalnya mencarikan guru les pribadi maupun selagi orang tua 9 Hamdu Gholum dan Lisa Oktaviana.(2011), Faktor faktor yang mempengarui motivasi belajar mahasiswa studi kasus pada perguruan tinggi bunda mulia. 9 bisa membantu anak dalam mengerjakan tugas itu akan lebihbaik, orang tua juga harus memberikan fasilitas seperti buku pelajaran yang serta peralatan apapun yang membuat anaknya manuntuk belajar. Disamping itu lingkungan yang berada didalam sekolah antara lain guru, teman dan staf-staf yang ada disekolah tersebut harus bisa memberikan dorongan kepada siswa untuk mendapatkan motivasi belajar dengan baik, serta memilih teman yang dapat mengarah kan untuk belajar dengan baik. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Belajar yang tidak memperoleh dukungan baik dalam individu maupun dari luar individu maka belajar akan mengalami hambatan, tentunya akan mempengaruhi hasil prestasi seseorang. Semua siswa, orang tua dan guru sebagai pengajar menginginkan tercapainya prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Ada banyak anak-anak yang kurang memperhatikan ketika proses KBM, dalam hal ini tentunya ada kausalitas (sebabakibat) mengapa anak tersebut tidak memperhatikan materi yang diajarkan diduga kuat hal tersebut karena di pengaruhi faktor motivasi. Untuk dapat memperoleh prestasi yang bagus para 10 siswa seharusnya memiliki motivasi belajar yang kuat, tetapi senyatanya masih banyak siswa yang kurang memiliki prestasi belajar yang kuat sehingga menyebab kanprestasi belajar mereka menurun dan mereka kurang bergembira dalam proses belajar yang terjadI. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis anakn melaksanakan penelitian dan membahas skripsi yang berjudul : “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi” penulis memilih judul tersebut di atas dengan alasan sebagai berikut : 1. Karena Motivasi belajar dalam Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan oleh setiap umat Islam dan bermanfaat dalam menuntut ilmu. 2. Pelaksanaan pembelajaranAgama Islam di sekolah tersebut masih belum maksimal karena motivasi siswa yang masih kurang. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan ? 2. Bagaimanakah tujuan pendidikan di Indonesia ? 3. Bagaimanakah pendidikan di Indonesia ? 4. Apakah pembelajaran agama islam itu ? 5. Apakah tujuan pembelajaran agama islam ? 11 6. Apakah pengaruh pembelajaran agama islam yang berkelanjutan ? 7. Bagaimanakah pengaruh motivasisiswa dalam pembelajaran agama islam ? 8. Bagaimanakah pembelajaran agama islam dikatakan baik ? C. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang yang ada, maka peneliti mefokuskan dan membatasi masalah yang akan peneliti lakukan dalam penelitiannya yaitu tentang motivasi belajarsiswa dalam pembelajaran agama islamdi SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi. Berdasarkan fokus dan pembatasan masalah di atas maka dapat diketahui bahwa permasalahan yang timbul pastinya akan banyak dan hal itu tidaklah mungkin dapat diteliti seluruhnya. Oleh karena, itu rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana motivasi belajar siswa dalam mempelajari pelajaran agama islam? D. Tujuan dan Signifikasi Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana hasil dari belajar siswa dengan motivasi siswa dalam mempelajari pelajaran agama islam . Secara garis besar signifikasi penelitian terdiri atas : a. Kegunaan teoritis : 12 Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk penelitian lanjutan dan juga sebagai bahan bacaan untuk menambah informasi dan pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. b. Kegunaan praktis : Secara praktis, penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh : a. Siswa Bagi siswa, untuk dapat tetap melaksanakan pembelajaran dari rumah dengan menggunakan aplikasi belajar secara online yang telah tersedia dan selalu berkembang seiring kemajuan tekhnologi. b. Guru Bagi guru, masukan dan juga pertimbangan informasi agar guru dapat mengembangkan model mengajar agar tetap dapat dilakukan meski tanpa bertemu langsung. c. Sekolah Bagi sekolah, sebagai bahan perbaikan dalam pembelajaran dan mampu menerapkan pembelajaran berbasis internet untuk kegiatan belajar mengajar. d. Penulis Bagi penulis, penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui respon siswa yang belajar matematika dari jarak jauh menggunakan google classroom. e. Program Studi 13 Bagi program studi, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran. f. Fakultas Bagi fakultas, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mempersiapkan calon guru yang berkualitas dan kompetitif yang mampu mengatasi masalah dimasa yang akan datang dan sebagai pengembangan keilmuan khususnya dalam masalah pembelajaran matematika. g. Pemerintah Bagi pemerintah, untuk meningkatkan mutu pendidikan agar kualitas pendidikan lebih baik. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca dalam menelaah tulisan ini, maka penulis berusaha untuk menyusun tulisan ini dalam sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bagian ini terdiri atas latar belakang, identifikasimasalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan signifikasi penelitian,dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI PENELITIAN Bagian ini terdiri atas deskripsi teori terkait, kerangka berfikir, hipotesis. BAB III : KERANGKA METODOLOGIS Bagian ini terdiri atas metode penelitian, populasi, sampel, teknik penarikan sampel, intrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 14 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan tentang deskripsi daerah atau instasi yang diteliti, deskripsi karakteristik responden, penyajian analisis data dan interprestasi data. BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendari atas saran peneliti. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB II LANDASAN TEORI PENELITIAN A. Deskripsi Teori Terkait 1. Motivasi Belajar a. Motivasi Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti “menggerakkan” (to move). Motivasi pada dasarnya merupakan kebutuhan internal yang tak terpuaskan sehingga menciptakan tegangan-tegangan yang merangsang dorongan-dorongan dari dalam diri individu. Motivasi sendiri menurut Stephen P. Robbins (2001 : 166) didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.10 Motivasi juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong 10 Robbins, Stephen P. 1998. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo. 15 16 agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional 11(Silalahi, 2002 : 341). Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi, terutama berkenaan dengan orang-orang yang ada didalamnya. Hal ini terkait dengan salah satu fungsi dari manajemen, POMCE (planning, organizing, motivating, controling and evaluating). Pemotivasian adalah pekerjaan manajemen yang sederhana, namun rumit dalam pelaksanaannya.12 Motivasi merupakan akibat dari interaksi individu dan situasi, baik situasi internal maupun situasi eksternal. Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan, intrinsik yang ada pada individu yang bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin dapat pula mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi individu terhadap stimuli tersebut(Supriyono, 2003:329 ). 13 Motivasi dalam Winardi (2001 : 2) merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang 11 Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-AsasManajemen.Bandung : CV. Mandar Maju. Dessler, Garry (Terjemahan: Agus Dharma). 1997. Manajemen Personalia. Jakarta : Erlangga. 13 Supriyono, RA. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen, edisi I buku I. Yogyakarta: BPFE. 12 17 individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalammelaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.14 Motivasi dimaknai sebagai dorongan yang didasari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pemotivasian dimaknai sebagai upaya untuk mendorong seseorang dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Seseorang akan termotivasi untuk berperilaku sedemikian rupa dikarenakan memiliki tujuan ( kebutuhan, keinginan, harapan, dan lainnya). Motivasi sendiri akan tercipta bila ada kemauan, kemampuan dan kesempatan. Dalam proses motivasi, dorongan dalam diri seseorang menghasilkan upaya untuk melakukan sesuatu. Upaya itu dilakukan bila seseorang merasa mampu dan begitu tujuan tercapai, maka motivasi akan menurun. Bila ada rintangan atau hambatan atas upaya pencapaian tujuan, terjadi 2 (dua) kemungkinan, yakni: seseorang akan makin terdorong dan berupaya untuk meraih tujuan atau seseorang akan berputus asa karena tidak mampu menghadapi halangan dan dorongan maupun upaya tidak timbul lagi. Dari beberapa definisi diatas, maka motivasi dimaknai sebagai dorongan yang didasari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pemotivasian dimaknai sebagai upaya untuk mendorong seseorang dalam memenuhi kebutuhan tersebut. 14 Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian DalamManajemen. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada. 18 b. Belajar Belajar dalam arti luas merupakan suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku baru yang bukan disebabkan oleh kematangan dan sesuatu hal yang bersifat sementara sebagai hasil dari terbentuknya repons utama. 15 Belajar merupakan aktivitas, baik fisik maupun psikis yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang baru pada diri individu yang belajar dalam bentuk kemampuan yang relatif konstan dan bukan disebabkan oleh kematangan atau sesuatu yang bersifat sementara. c. Motivasi Belajar Motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. Dengan begitu, memberikan motivasi bisa diartiakan dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat bergerak.untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai motivasi, berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli. Menurut Atkinson, tendensi seseorang menghasilkan satu Bernardmemberikan 15 motivasi untuk hasil dijelaskan berbuat yang atau lebih pengertian motivasi sebagai suatu mengingat guna pengaruh. A.W sebagai fenomena Noehi Nasution, dkk., Materi Pokok Psikologi Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan kelembagaan Agama Islam Dep. Agama dan Universitas Terbuka, 1991, h.4 19 yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan kearah tujuan tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali merupakan kearah tujuan - tujuan usaha memperbesar tertentu. Motivasi atau mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu. Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan motif untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untk melakukan aktifitas - aktifitas tertentu demi mencapaisuatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang sudah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat - saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.16 Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan arah pada kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. 16 Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,(Jogjakarta:Ar_R uzz Media,2013), hal. 319 20 Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau pengetahuan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dorongan kebutuhan Sedangkan faktor dan belajar, keinginan harapan akan berhasil dan cita - cita. ekstrinsiknya adalah adannya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.17 Perlu kita diketahuai bahwa banyak dipengaruhi dalam kegiatan sehari - hari ataupun didorong oleh motivasi ekstrisik, tetapi banyak pulayang didorong oleh motivasi intrinsik, ataupun oleh keduanya tersebut meski demikian, yang paling baik terutama dalam hal belajar ialah motivasi intrinsik. Sehingga dalam suatu proses pembeljaran seorang guru diharapkan Mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik dengan menggunakan motivasi intrinsik, karena dengan motivasi intrinsik siswa / peserta didik itu aktif sendiri, bekerja sendiri tanpa suruhan atau paksaan orang lain. Memotivasi belajar pembelajaran, karena penting motivasi artinya sendiri 17 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya,(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2012), hal. 23 dalam sebuah berfungsi sebagai 21 pendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Karena itu, prinsip - prinsip penggerakan motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prinsip - prinsip belajar itu sendiri.18 Dalam kegiatan belajar, anak memerlukan motivasi. Misalnya seorang anak yang mengikuti ujian, membutuhkan suatu informasi atau ilmu untuk mempertahankan dirinya dalam ujian, agar memperoleh hasil yang baik. Jika dalam ujian nanti anak tidak dapat menjawab, maka akan muncul motif anak akan mencontek karena ingin mempertahankan dirinya, agar tidak dimarahi oleh orangtuanya dikarenakan memperoleh nilai yang buruk dalam ujian tersebut. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai usaha untuk menyediakan kondisi - kondisi serangkaian tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha untukmeniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh rangsangan dari luar, tetapi motivasi itu tu mbuh dari dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin 18 kelangsungan dari kegiatan belajar dan Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta, PTBumi Aksara, 2009), hal. 156 yang 22 memberikan pada arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dalam Psikologi dikenal ada beberapa teori motivasi, salah satunya adalah teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut.19 1) Teori Motivasi Fisiologis Teori ini dikembangkan oleh morgan dengan sebutan central motive state (CMS) atau keadaan motif sentral. Teori ini bertumpu pada proses fisiologis yang dipandang sebagai dasar dari perilaku manusia atau pusat dari semua pendapat kegiatan pendapat manusia. itu, morgan Untuk mendukung telah melakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan teori CMS. Ciri - ciri dari CMS adalah bersifat tetap, tahan lama bahwa motif sentral itu ada secara terus menerus tanpa bisa dipengaruhi oleh faktor luar maupun dalam dari individu yang bersangkutan. 2) Teori Aktualisasi Diri dari Maslow Abraham Maslow adalah psikolog humanis yang berpendapat bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Untuk menyokong pendapat itu, 19 maslow menggunakan Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan, h.331 pendekatan yang berbeda 23 dengan paham behaviorisme dan psikoanalisis. Maslow menguji secara pendekatan kritis pendapat hedonistis tradisional tentang dan reduksi dorongan sebagai sumber dorongan tingkah laku manusia. Secara umum, Maslow menggambarkan hierarki kebutuhan manusia dalam bentuk piramida sebagai berikut: Gambar 1 . Piramida Aktualisasi Diri dari Maslow 5 4 3 2 1 Keterangan: 1. Kebutuhan Fisiologis 2. Ketenteraman (keamanaan) 3. Kebersamaan (belonging) 4. Penonjolan Diri (self-esteem) 5. Aktualisasi Diri Maslow menekankan kepada kepada pentingnya motivasi kerja berakar pada pemenuhan berbagai kebutuhan. Penejelasan dari masing-masing kebutuhan 24 yang diilustrasikan dalam piramida buatan maslow dikemukakan dibawah ini: Pertama, kebutuhan fisiologis yang digambarkan pada bagan diatas terletak pada bagian paling bawah, sebenarnya kebutuhan fisiologis merupakan sumber dari kehidupan, termasuk Apabila dari sumber aktualisasi kebutuhan fisiologis diri. individu terganggu,misalnya mengalami kekurangan, kebutuhankebutuhan yang lain menjadi gagal. Kedua, kebutuhan ketentraman (keamanan) dalam piramida terletak diatas kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ketentraman umumnya akan meningkat tatkala kebutuhan fisiologis manusia telah terpenuhi dengan baik.maslow mengungkapkan yang dimaksudkan ketentraman adalah kebutuhan manusia berupa keinginan untuk dapat mempertahankan ketertiban dan keamanan diri. Ketiga, kebutuhan kebersamaan (belonging) dan cinta dibuktikan dengan adanya jalinan cinta kasih atau hubungan-hubungan yang akrab dengan orang lain, baik hal itu dilakukan dengan individu maupun dengan kelompok. Kebutuhan dalam hal kebersamaan dengan orang lain sering sulit didapatkan besar atau kota metropolitan. Di di kota-kota kota-kota besar 25 individu-individu sibuk sendiri-sendiri sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk saling membina kebersamaan dengan orang lain di lingkungan sekitarnya. Kempat, kebutuhan terkenal (tersohor, diakui orang lain), baik terkenal akan dirinya, namanya, hartanya, prestasi maupun hubungan dengan orang lain. Kebutuhan akan terkenal ini oleh maslow di bagi menjadi dua. Pertama, semua berkaitan dengan harga diri, kehormatan seseorang atau kelompok. Kedua, berhubungan dengan respek dari pihak lain sebagai status, reputasi, kesuksesan, dan kegagalan sosial. Kelima, kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang tertinggi tingkatannya dalam hierarki kebutuhan. Jika kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan baik, seorang semua tertentu. aspek dapat melaksanakan kehidupan Menurut kodratnya dalam sehingga maslow orang menjadi figur yang bisa mengaktualisasikan diri dengan baik adalah merekayang dapat menerima dirinya sendiri dengan orang lain. Adapun teori motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah tori belajar yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno yang menyatakan bahwa motivasi belajar dibedakan atas dua kelompok, yakni Motivasi 26 Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik. Adapun ciri-ciri dari masing - masing kelompok motivasi ini adalah: a) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, d) Adanya penghargaan dalam belajar, e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan , f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Tiga indikator yang pertama masuk dalam motivasi intrinsik, sedangkan tiga indikator yang terakhir termasuk dalam motivasi ekstrinsik.20 d. Indikator Siswa Termotivasi Unsur-unsur motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu :21 1) Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjanghayat. Cita-cita siswa untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Citacita akan memperkuat motivasibelajar 20 21 intrinsik maupun ektrinsik Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya........, hal. 23 Dimyati dan Mudjiono. 1994. Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud sebab 27 tercapainya suatu cita-cita akanmewujudkan aktualisasi diri. 2) Kemampuan Belajar Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya). Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya. 3) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karenalebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Misalnyasiswa yang kelihatan lesu, 28 mengantuk mungkin juga karena malam harinya bergadang atau juga sakit. 4) Kondisi Lingkungan Kelas Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam belajar. 5) Unsur – unsur Dinamis Belajar Unsur – unsur dinamis dalam belajar adalah unsur – unsur yang keberadaanya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. 6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikan, menarik perhatian siswa. 29 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Hasil adalah (Outcome) hasil merupakan sesuatu yang didapatkan setelah kita melakukan sesuatu, hasil dapat pula dikatakan sebagai proses akhir yang didapat. b. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukanhanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.Artinya, hasil pembelajaranyang pakar pendidikan tidak dilihat dikategorikan oleh para secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. 22 Senada dengan hal tersebut Nana Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar pada hakikat nyaadalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku itu sendiri sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.23 Oemar Hamalik menjelaskan bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat 22 Agus Suprijono,Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 7-6 23 Nana Sudjana,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo,2011, hlm. 49 30 diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.24 Dimyati dan Mudjiono menjelaskanhasil belajar adalah hasil darisuatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses hasil evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak proses belajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada kemampuan bagian mental lain siswa. merupakan peningkatan Hasilbelajar tersebut dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil dapat diukur, seperti tertuang dalam angka raport dan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan prilaku siswa akibat belajar. Perubahan prilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian tersebut diketahui dari tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilaksanakan yang berbentuk skor atau nilai. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajaran 24 Oemar Hamalik,Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta:Bumi Aksara, 2008, hlm. 155 31 Aunurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama eksternal. Adapun yakni faktor internal dan faktor Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: 1) Ciri khas / Karakteristik siswa 2) Sikap terhadap belajar 3) Motivasi belajar 4) Konsentrasi belajar 5) Mengolah bahan ajar 6) Menggali hasil belajar 7) Rasa percaya diri 8) Kebiasaan belajar Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada diluar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor - faktor tersebut adalah : 1) Faktor Guru, dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memilikisejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya. Keterampilan tersebut adalah: a) Memahami peserta didik b) Merancang pembelajaran c) Melaksanakan Pembelajaran 32 d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran e) Mengembangkan mengaktualisasikan peserta didik untuk berbagai potensi yang dimilikinya. 2) Faktor Lingkungan (termasuk teman lingkungan sosial dapatmemberikan dandapat pula memberikan sebaya), pengaruh positif pengaruhnegatif terhadap hasil belajar siswa. 3) Kurikulum Sekolah, pembelajaran yang dalam rangkaian proses disekolah,kurikulum merupakan panduan dijadikan sebagai kerangka acuanuntuk mengembangkan proses pembelajaran, dengan tujuan Untukmeningkatkan hasil belajar siswa. 4) Sarana dan prasarana,saranadan prasaranapembelajaran merupakanfaktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruangperpustakaan yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium,tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakankomponen-komponen yang dapat belajar siswa. mendukung penting terwujudnyakegiatan-kegiatan 33 Berdasarkan uraian di atas, dapatdisimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dipengaruhi oleh faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa). Dari dalam diri siswa berupa kemampuan siswa itu sendiri. Sedangkan yang mempengaruhi hasil belajar dari lingkungan adalah kualitas pembelajaran seperti pendekatan, metode dan strategi yang digunakan. 3. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan agama Islam yang hakikatnya sebuah proses dalampengembangnnya juga dimasksud sebagai rumpun mata pelajaran yang diajarkan disekolah maupun perguruan tinggi. Dengan demikian, pendidikan agama Islam (PAI) dapat dimaknai dalam dua pengertian: 1) Sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam 2) Sebagai bahan kajian yang menjadi materi dari proses penanaman / pendidikan itu sendiri. b. Karakteristik Matapelajaran Pendidikan Agama Islam 34 Setiap mata pelajaran memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu yang dapat membedakan dengan mata pelajaran lainnya, tidak terkecuali mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI). Karakteristik pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:25 1) PAI merupakan rumpun mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok atau dasar yang terdapat dalam ajaran Islam. 2) Tujuan PAI adalah untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Islamsehingga memadai baik untuk kehidupan bermasyarakat maupun untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. 3) PAI bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam, tetapi juga untukdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Pembelajaran PAI tidak hanya menekankan penguasaaan kompetensi kognitif saja, tetapi juga afektif dan juga psikomotoriknya. 25 Mgs. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, (Jogjakarta: TERAS, 2007) hal. 13-14 35 5) Isi mata pelajaran PAI didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada dari dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist. 6) Materi PAI dikembangkan dari tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. c. Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam pada sekolah umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT.26 d. Fungsi Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam, baik sebagai proses penanaman keimanan maupun sebagai materi (bahan ajar) memiliki fungsi yang jelas. Fungsi pendidikan Agama Islam dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Pengembangan 2) Penyaluran 3) Perbaikan 4) Pencegahan 5) Penyesuaian 6) Sumber Nilai 26 Nazarudin, Manajemen Pembelajaran.....,hal 16. 36 B. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir peneliti tentang korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2 merupakan bagan alur kerangka konseptual peneliti: Gambar 2. Kerangka Berpikir Motivasi Belajar Hasil Belajar Intrinsik Mata Pelajaran Motivasi Belajar Pendidikan Motivasi Belajar Agama Islam Ekstrinsik Dari gambar kerangka konseptual diatas dapat dengan mudah kita pahami bahwa motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik memiliki hubungan yang sangat erat, bahkan dapat memberikan efek atau pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa sehingga menimbulkan kegiatan belajar sesuai dengan kehendak subyek yang ingin dicapai. Suatu motivasi dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki motivasi terhadap obyak tetentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar 37 terhadap obyek itu. Seseorang yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka akan belajar lebih giat sehingga dapat dipastikan prestasi belajar yang baik akan dapat dicapai. Apabila seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang baik, maka dia akan belajar dengan tekun dan timbul keinginan untuk menjadi lebih baik dari temannya-temannya, maka hasil belajarnya pun menjadi lebih baik. Semakin termotivasi siswa dalam belajar maka hasil belajar yang akan diraihpun semakin tinggi. Dari kajian tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa merupakan faktor-faktor yang saling berkaitan satu sama lain dalam pencapaian hasil belajar yang optimal. C. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan kebenaran sementara yang masih perlu dibuktikan. Dalam penelitian ini penulis kemukakan hipotesa sebagai berikut: H1 = Ada Pengaruh Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam diSDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi. H2 = Tidak ada Pengaruh Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam terhadap Hasil Pembelajaran Agama Islam diSDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi. BAB III KERANGKA METODOLOGIS A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian expost facto. Penelitian expost facto adalah penelitian dimanavariable-variabel bebas telah terjadi ketika mulai dengan pengamatan variable-variabel terkait dalam suatu penelitian. Penelitian expost facto dipilih karena penulis bermaksud mencari pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Penelitian ini dilakukan untuk mencari Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap hasil Belajar kelas VI di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi pada Tahun Pelajaran 2020 / 2021.Desain penelitian yang akan digunakan ialah desain kuantitatif. Kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmia dibalik angka-angka tersebut.27 B. Popolasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Popolasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa. Sebagai sumber 27 Saifuddun Azwar. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 38 39 data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa/siswi kelas VIdi SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi pada Tahun Pelajaran 2020 / 2021, yang berjumlah 80 orang. Populasi siswa kelas IV disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian No Kelas Jumlah 1 VI . A 27 2 VI. B 27 3 VI. C 26 80 Siswa Jumlah 2. Sample Sampel adalah, sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 siswa, yaitu 70% dari seluruh siswa. Penulis menjadikan siswa kelas VI sebagai sampel. 3. Tekhnik Penarikan Sample Sampel dari populasi penelitian ditentukan berdasarkan teknik samplingProportional Random Sampling. Pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap kelas ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing kelas.28 Berikut ini merupakan tabel jabaran sampel dalam penelitian ini: 28 Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 40 Tabel 2. Jumlah Sampel Penelitian No Kelas Perhitungan 1 VI . A 13 2 VI. B 13 3 VI. C 14 Jumlah C. Jumlah 55 Siswa Instrumen Penelitian Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar No Aspek Indikator No Butir Jumlah Butir 1 Cita-cita / Aspirasi Siswa 1,2,3 3 2 Kemampuan Belajar 4,5,6 3 3 Kondisi 7,8,9 3 10,11,12,13 4 14,15,16 3 17,18,19,20 4 Jasmani dan Rohani Siswa 4 Kondisi Lingkungan Kelas 5 Unsur-unsur Dinamis Belajar 6 Upaya Guru Membelajarkan Siswa Total 20 41 Kisi-kisi instrumen ini bersumber dari kajian teori motivasi belajar di Bab2 yang variabel X dan Y didapatkan definisi operasional dan indikator variabelnya untuk dijadikan kisi-kisi instrumen. Instrumen penelitian berupa lembar angket online digunakan untuk memperoleh informasi mengenai variabel penelitian Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar siswa Kleas VI pada Mata Pelajaran Agama Islam. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang dilengkapi dengan alternatif jawaban dan responden tinggal memilih. Untuk hasil belajar data diperoleh dengan dokumentasi dari nilai ulangan harian yang didapat dari siswa kelas VII pada mata pelajaran Agama Islam. Sebelum instrument ini digunakan untuk penelitian, intrumen ini akan diujicobakan terlebih dahulu. Setelah diuji coba instrument akan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling pokok dalam sebuah penelitian, karena salah satu indikator terpenting dari penelitian adalah data penlitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner (angket). 1. Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis 42 kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). 29 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Peneliti memilih menggunakan kuesioner karena teknik pengumpulan data lebih efisien, praktis, dan sangat memungkinkan jika digunakan untuk responden yang cukup besar. Dalam pengumpulan informasi tentang persepsi guru, peneliti menggunakan kuesioner dengan bentuk kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner dimana pernyataan yang disajikan mempunyai alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Kuesioner dengan item tertutup ini pada prinsipnya sangat efektif bila dilihat dari kepentingan peneliti, karena dengan hanya memberikan beberapa alternatif jawaban, mereka lebih dapat membawa jawaban responden sesuai dengan tujuan penelitian yang ada (Sukardi, 2011:77).30 Penggunaan kuesioner dengan bentuk tertutup dilakukan oleh peneliti dengan cara memberikan pernyataan atau pertanyaan kepada responden. Responden akan memilih salah satu jawaban terhadap pertanyaan atau pernyataan dengan cara memberi tanda check (√) pada nomor jawaban yang tersedia. Untuk melengkapi datayang diperoleh dari kuesioner tertutup, peneliti juga menambahkan kuesioner terbuka, yaitu dengan 29 Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 30 Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara 43 memberikan beberapa pernyataan atau pertanyaan yang akan dikomentari dan dijawab oleh responden. Kuesioner terbuka memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri31 Kuesioner terbuka memberi keleluasaan kepada responden untuk mengemukakan apa saja yang mereka pandang perlu untuk dikemukakan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian menggunakan kuesioner ini adalah model skala Likert. Skala Likert digunkana untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Dengan penggunaan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Menurut Sukardi (2011: 146), 32 skala Likert telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.33 31 Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 32 Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara 33 Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 44 Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk menskor skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1, untuk empat pilihanpernyataan positif,. Berikut ini merupakan pemberian skor pada skala Likert. Tabel 4. Pemberian Skor pada Skala Likert Kategori Jawaban Keterangan Skor SL Selalu 4 SR Sering 3 K Kadang-kadang 2 TP Tidak Pernah 1 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar mata pelajaran Agama Islam. Pengambilan data dengan cara mengumpulkan data nilai-nilai mata pelajaran Agama Islam pada hasil Tes siswa. E. Teknik Analisis Data A. Statistika Deskriptif 45 a. Motivasi Belajar Siswa Dalam teknik analisis data variabel motivasi siswa di kelas VI meliputi beberapa indikator yaitu citacita/aspirasi siswa, kemampuan belajar, kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi lingkungan kelas, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa. b. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil nilai mata pelajaran Agama Islam Kebanyakan siswa kelas VI pada mata pelajaran tersebut memperoleh nilai melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM) diatas nilai 75. B. Distribusi Frekuensi Kelompok a. Menentukan kelas Interval Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges, antara lain : K = 1 + 3,3 Log n Dimana : K = Jumlah kelas interval n = Jumlah data observasi log = Logaritma b. Menghitung rentang dengan rumus : Rentang data = nilai maksimum – nilai minimum c. Menentukan Panjang Kelas 46 Distribusi Frekuensi tunggal adalah distribusi yang tidak menggunakan interval didalam penyusunan tabel distribusi frekuensi. I = Interval R = Rentang K = Kelas Interval d. Mean, Modus, dan Median Menghitung mean dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: M = Mean (nilai rata-rata) yang sedang di cari. =Jumlah dari nilai pelaksanaan shalat fardhu siswa. N =Number of Cases. Menghitung modus dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Menghitung median dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 47 e. Standar Deviasi (Simpangan Baku) Menghitung Standar Deviasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: s2 = varian s = standar deviasi (simpangan baku) xi = nilai x ke-i x = rata-rata n = ukuran sampel f. Tabel Kecenderungan Variabel Penelitian ini menggunakan tiga kategori variabel. Pengkategorian dilaksanakan berdasarkan Mean Ideal (M1) dan Standar Deviasi Ideal (SD1) yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Mi = mean ideal = ( X maksimum + X minimum) Si = Standar deviasi ideal = (X maksimum – X minimum) 48 Pengkategorian variabel adalah sebagai berikut : Tabel 5 . Kriteria Kategori Penilaian Ideal No Interval Nilai Interpetasi 1 X ≥ Mi + 1 Sbi 2 Mi + 1 SBi >X ≥Mi Tinggi 3 Mi >X ≥ Mi - 1 Sbi Sedang 4 X >Mi - 1Sbi Rendah Sangat Tinggi Dengan keterangan : X : Skor responden Mi : Mean ideal Sbi : Simpangan baku ideal Perhitungan Skor Penilaian Motivasi Belajar Jumlah butir pertanyaan =20 Skor tertinggi ideal =65 Skor terendah ideal =24 Mi =44,5 Sbi =6,833 C. Uji Persyaratan Analisis Dalam uji persyaratan analisis, penelitian ini menggunakan uju normalitas data, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. a. Uji Normalitas Data 49 Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan analisis data regresi dapat dilaksanakan (Husaini, 2008: 109). Data dalam penelitian ini berskala interval maka dalam uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), kriteria yang digunakan adalah apabila p >0,05 maka sebaran data dikatakan normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program bantu SPSS 17.0 for Windows b. Uji Linieritas Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Pengujian pada SPSS V. 17.0 for Windows dengan menggunakan FLinearity→ p<0,05 pada taraf signifikansi nilai F 5%. Duavariabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi(Linearity) lebih dari 0,05. FLinearity→ p < 0,05 Fdeviation from linearity p > 0,05 c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini menggunakan uji F untuk mengetahui sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan garis regresi tunggal untuk memprediksikan seberapa jauh nilai 50 variabel terikat bila variabel bebas dinaikkan-diturunkan. Persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + bX Dimana: Y = kriterium a = bilangan konstan bX = Koefisen prediktor X Analisis regresis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari Nilai Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauhkemampuan model dalam memvariasi variabel dependen. Nilai koefisiendeterminasi adalah di antara nol dan satu. Nilai (R²) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabeldependen sangant terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelindependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untukmemprediksi variabel dependen. 2) Uji Signifikansi dengan Uji F Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi koefisiensi regresi majemuk dengan rumus sebagai berikut : Freg = keterangan : Freg = harga F garis regresi 51 N = cacah kasus m = cacah predictor = koefisien korelasi antara kriterium dengan prdeiktor Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antar variabel.Bila Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka signifikan. Sebaliknya bila Fhitung < Ftabel, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VI tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 40 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2021. Dalam penelitian ini dibahas dua variabel yang terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yaitu Motivasi Belajar Siswa (X) sedangkan variabel terikatnya yaitu Hasil Belajar Mata Pelajaran Agama Islam (Y). B. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan analisa deskriptif yang diolah dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17 for windows, untuk variabel Motivasi Belajar Siswa (X) dapat diketahui rerata (Mean) yaitu 43,93 median (Me) yaitu 43 dan standar deviasi yaitu 11,012 . Berdasarkan angket Motivasi Belajar yang disebar dapat diketahui pula skor maksimal untuk variabel Motivasi Belajar yaitu 65 dan skor minimal yaitu 24 ( hasil perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran). 52 53 Tabel 6. Deskriptif motivasi belajar Std. N Range Minimum Maximum Mean Median Deviation Motivasi Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic 55 41 24 65 43,93 11,012 43 Valid N 55 (listwise) Dari hasil deskriptif setiap variabel ke peneliti membuat distribusi frekuensi variabel motivasi belajar menjadi 7 kelas interval. Berikut tabel distribusi frekuensi untuk variabel Motivasi Belajar Siswa Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa (X) Frequency Percent Valid Percent 24 – 29 4 7,3 7,3 30 – 35 14 25,5 25,5 36 – 41 9 16,4 16,4 Cumulative Valid 7,3 32,7 49,1 42 – 47 2 3,6 3,6 52,7 48 – 53 15 27,3 27,3 80,0 54 – 59 6 10,9 10,9 90,0 60 – 65 5 9,1 9,1 100,0 Total 55 100,0 100,0 54 Berdasarkan distribusi frekuensi diatas digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 3. Histogram Perhitungan Kelas Interval Berikut tabel kategori kecenderungan frekuensi untuk variabel Motivasi siswa kelas VI pada mata pelajaran agama islam. Tabel 8. Kecenderungan Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa Frekuensi No Kategori Interval Frekuensi Relatif (%) 1 Sangat Tinggi X ≥ 73.333 2 Tinggi 3 4 19 34,545 73.333 >X ≥62.5 7 17,727 Sedang 62.5>X ≥ 51.667 7 17,727 Rendah X > 51.667 22 40 55 100 Total 55 Gambar 4. Histogram Variabel Motivasi Belajar Setelah mengkategorikan setiap pernyataan tentang Motivasi Belajar kemudian dikelompokkan dan dirata-rata untuk mengkategorikan setiap indikator motivasi belajar siswa. Tabel 9. Kategorisasi Mean Tiap Indikator Motivasi Belajar No Indikator Mean 1 Cita-cita/Aspirasi Siswa 2,13 2 Kemampuan Siswa 2,35 3 Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa 2,19 4 Kondisi Lingkungan Kelas 2,29 5 Unsur-unsur Dinamis Belajar 2,07 6 Upaya Guru Membelajarkan Siswa 2,14 Rata- rata 2,19 56 Gambar 5. Diagram Batang Kategori Mean Tiap Indikator Motivasi Belajar Berdasarkan kategorisasi tiap indikator dari variabel motivasi belajar di tabel diatas diketahui beberapa indikator yang nilainya dibawah ratarata keseluruhan sebesar 2,19 masuk dalam kategori kadang-kadang antara lain: 1) Citacita/Aspirasi siswa dengan rerata sebesar 2,13 2) Kemampuan Siswa sebesar 2,35 3) Kondisi Jasmani dan rohani Siswa sebesar 2,19 4) Kondisi Lingkungan Kelas sebesar 2,29 5) Unsur-unsur Dinamis Belajar sebesar 2,07 6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa sebesar 2,14 a) Hasil Belajar Matapelajaran Agama Islam 57 Tabel 10. Nilai siswa pada matapelajaran Agama Islam Frequency Percent Valid Percent Cumulative Valid 10,9 75 – 76 6 10,9 16,4 77 – 78 9 10,9 16,4 25,5 79 – 80 14 27,3 25,5 20,0 81 – 82 11 52,7 20,0 16,4 83 – 84 9 72,7 16,4 7,3 85 – 86 4 87 – 88 2 Total 55 89,1 7,3 3,6 96,4 3,6 100,0 100,0 100,0 Gambar 6 . Histogram Variabel Hasil Belajar Mata Agama Islam 58 Berdasarkan hasil rata-rata nilai ulangan mata pelajaran agama islam di tabel diatas diketahui adanya nilai pada mata pelajaran agama islam di dikelas VI dengan rata-rata 80 Sehingga banyak siswa kelas VI yang mendapatkan nilai melebihi kriteria ketuntasan Minimal (KKM) diatas nilai 75. C. Penyajian Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis KolmogorofSmimov (K-S) dengan menggunakan program bantu SPSS V.17 For windows dan hasilnya dapat dilihat pada tabel. Tabel 11. Hasil Uji Normalitas pada Setiap Variabel No Variabel Asymp. Sign (2-tailed) Kesimpulan 1 X 0,191 Normal 2 Y 0,407 Normal Dari hasil tabel diatas menunjukkan uji normalitas data X terhadapY, yang sudah diuji dengan program SPPS v17 for Windows. Hasil uji signifikan jika normalitas diperoleh > 0,05. Dari hasil tabel didapatkan bahwa variabel X diperoleh nilai signifikansi p = 0,191 , maka variabel X berdistribusi normal sehingga statistik inferensial parametik didapat digunakan . 2. Uji Liniearitas 59 Uji linearitas digunakan untuk mengetahui model yang digunakan linear atau tidak. Berdasarkan output SPSS Statistic 17.0 for Windows hasil perhitungan uji linearitas . Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji Linearitas Sum of Mean df F Sig. Square (combined) 320,579 25 12,823 1,813 ,062 Linearity 54,791 1 54,791 7,745 ,009 Deviation 265,787 24 11,074 1,565 ,124 Within Groups 205,167 29 7,075 Total 525,745 54 Between Groups *motivasi Hasil_Belajar Squares from Linearity Tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi pengaruh Motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran agama islam sebesar 0,09 . Nilai signifikansi (P) tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat linear. 3. Uji Hipotesis a. Hipotesis Analisis Regresi Linier Sederhana 60 Ho : Motivasi belajar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Agama Islam Ha : Motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Agama Islam Tabel 13. Hasil Uji Regresi Variabel Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Agama Islam. Unstandardize Standardized d Coefficients Coefficients model Std. B Beta t Sig. Eror 1 76,473 (Constant) ,091 1,667 ,037 45,868 .000 ,323 2,483 .016 Motivasi 1) Koefisien Regresi Berdasarkan table diatas, maka didapatkan nilai koefisien regresi konstan sebesar 76,473 dengan koefisien regresi X adalah 0,091 Maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 76,473 + 0,091x Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 61 a) Nilai 76,473 adalah nilai konstanta yang artinya ketika variabel X dianggap konstan maka besarnya variabel Y adalah sebesar 76,473. b) Nilai 0,091 pada variabel X artinya bila X dinaikkan 1 point maka Y akan naik sebesar 0,091 2) Uji Signifikasi Parameter Regresi dengan Uji F Tabel 14. Hasil Uji F Variabel Motivasi terhadap hasil belajar Model Sum of Df Mean Squares 1 F Sig. Square Regression 54,791 1 54,791 Residual 470,954 53 8,886 Total 525,745 54 6,166 .016 Data dinyatakan signifikan apabila hasil Fhitung > Ftabel. Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung untuk variabel X sebesar 6,166 sedangkan nilai Ftabel sebesar 1,94 sehingga variabel Motivasi Belajar berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Bangunan. b. Koefisien Determinasi (R²) 62 Tabel 15. Hasil Uji Determinasi Variabel Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Agama Islam Std. Error Adjusted R Model R R Square of the Square Estimate 1 .323² .104 ,087 2,981 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai secara statistik dapat diartikan bahwa sebesar 10,4% variabel motivasi belajar mempengaruhi variabel hasil belajar siswa. Sedangkan sisanya sebesar 89,6% dijelaskan oleh faktor yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, dapat diketahui bahwa Hipotesis yang menyatakan motivasi belajar berpengaruh yang signifikan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran menggambar bangunan maka, Ho diterima. D. Interpretasi Data 1. Motivasi Belajar (X) Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar siswa kelas VI disekolah ini, masuk dalam kategori baik. Hasil analisis menggunakan SPSS versi 17 for windows diperoleh rerata (Mean) yaitu 43,93 median (Me) yaitu 43 dan standar deviasi yaitu 11,012. Hasil kategorisasi tiap 63 indikator didapatkan dibawah rata-rata keseluruhan sebesar 2,19 antara lain: a. Cita-cita/Aspirasi siswa dengan rerata sebesar 2,13 b. Kemampuan Siswansebesar 2,35 c. Kondisi Jasmani dan rohani Siswa Sebesar 2,19 d. Kondisi Lingkungkan Kelas. Sebesar 2,29 e. Unsur-unsur Dinamis Belajar sebesar 2,07 f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa sebesar.2,19. 2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Agama Islam (Y) Berdasarkan hasil rata-rata nilai ulangan mata pelajaran agama islam ditabel diatas diketahui adanya nilai pada mata pelajaran agama islam di dikelas VI dengan rata-rata 80 Dari hasil kategorisasi indikator terhadap instrument hasil belajar matapelajaran agama islam kelas VI. Berdasarkan tabel dan gambar dapat diketahui hasil belajar mata pelajaran agama islam masuk kategori Selalu. Sehingga banyak siswa kelas VI memperoleh nilai melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diatas nilai 75. 3. Hipotesis Motivasi Belajar (X) terhadap hasil belajar matapelajaran agama islam (Y) Perkembangan Hasil Belajar Mata Pelajaran agama islam yang dicapai oleh siswa kelas VI Tahun Ajaran 2020/2021 secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: 64 Gambar 7. Ringkasan Hasil bxy = 6,166 X Y R²y = 0,104 Keterangan : X = Motivasi Belajar Y = Prestasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Paket Keahlian = Pengaruh variabel (X) secara terhadap variabel terikat (Y) bXY = Uji F variabel X terhadap Variabel Y R²y = Koefisien korelasi variabel X terhadap Y Dari Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 for window bahwa Nilai dari uji signifikan (F) pada variabel motivasi belajar sebesar 6,166 lebih besar dari nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% . Data dinyatakan signifikan apabila hasil thitung > ttabel. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai thitung sebesar 6,166 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,660 sehingga variabel Motivasi Belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel hasil belajar mata pelajaran agama islam maka, Ho diterima memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Agama Islam pada siswa kelas VI Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi, tahun ajaran 2020/2021. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian tentang pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar mata pelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi, tahun 2020/2021, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan kategori tiap indikator dari variabel motivasi dapat di simpulkan motivasi belajar masih dalam katagori sedang, termasuk dalam kadang-kadang siswa termotivasi dalam mata pelajaran agama islam dengan di tandai hasil mean dari beberapa indikator yaitu: 1).Cita-cita/Aspirasi siswa dengan rerata sebesar 2,13 2) Kemampuan Siswa sebesar 2,35 3) Kondisi Jasmani dan rohani Siswa. Sebesar 2,13 4)Kondisi Lingkungkan Kelas. Sebesar 2,29 5). Unsur-unsur Dinamis Belajar sebesar 2,07 6). Upaya Guru Membelajarkan Siswa sebesar.2,14 Dari hasil dokumentasi ulangan siswa, 5 siswa mendapatkan nilai 7576 dengan presentase 10,9%, 9 siswa mendapatkan nilai 77-78 dengan 65 66 presentase 16,4%, 14 siswa mendapatkan nilai 79-80 dengan presentase 25,5, 11 siswa mendapatkan nilai 81-82 dengan presentase 20% , 9 siswa mendapatkan nilai 83-84 dengan presentase 16,4%, 4 siswa mendapatkan nilai 85-86 dengan presentase 7,3% dan 2 siswa mendapatkan nilai 87-88 dengan presentase 3,6% dari hasil belajar ini siswa kelas VI , pada mata pelajaran agama islam sesuai dengan nilai melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diatas nilai 75. Dengan rata-rata nilai 80. Terdapat pengaruh motivasi belajar yang signifikan terhadap hasil dari pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar mata pelajaran Agama Islam Di SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi, tahun 2020/2021dibuktikan dengan Ry= 0,104; dan Fhitung =6,166 > Ftabel = 1,94.dan diperolehanya nilai motivasi belajar sama dengan hasil belajar yaitu masuk kategori sedang dengan hasil belajar sesuai dengan nilai melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diatas nilai 75. Dengan rata siswa mendapatkan nilai 80. Motivasi merupakan aspek yang paling terpenting dalam kegiatan pemebelajaran termasuk pada mata pelajaran agama islam dikelas,karena sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai yang dihasilkan siswa sebagai guru yang bertindak sebagai key person memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar bangunan, oleh karena itu seorang guru harus berusaha untuk memotivasi siswa dalam belajar dan selama pelajaran berlangsung, tidak hanya guru yang berpengaruh untuk menumbuhkan motivasi siswa, lingkungan sekolah, 67 kondisi kelas, kesehatan jasmani dan rohani siswa, dan juga unsur-unsur dinamis belajar juga berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar, untuk menciptakan dan memelihara lingkungan belajar di kelas juga dibutuhkan dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga dapat membentuk kedisiplinan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar bangunan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1) Dengan adanya fasilitas yang terbatas dan pentingnya hal tersebut maka diharapkan panambahan fasilitas, terutama peralatan praktek. 2) Bagi guru pada mata pelajaran ini disarankan untuk sering memotivasi siswa agar siswa selalu termotivasi terhadap mata pelajaran agama islam. 3) Penelitian ini dapat dilakukan bukan hanya pada bidang keahlian tertentu melainkan pada semua bidang keahlian lainnya. 4) Bagi siswa disarankan hendaknya meningkatkan kesadaran dan usahanya dalam rangka memperoleh informasi non formal sehingga pengetahuan mereka dapat lebih bertambah wawasannya, seperti mencari informasi lewat internet, membaca koran/ buku selain buku referensi. Diharapkan siswa selalu melatih dirinya untuk berani tampil dalam mengungkapkan pendapatnya di depan umum. 68 5) Bagi siswa disarankan untuk lebih meningkatkan motivasi belajar, karena dengan mempunyai motivasi belajar yang tinggi siswa menjadi mudah menyelesaikan suatu masalah, sehingga siswa akan lebih siap untuk meningkatkan hasil belajarnya. 6) Bagi penelitian berikutnya hendaknya memperhatikan variabel lain yang dapat mempengaruhi kesiapan siswa, karena pada dasarnya masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Beberapa indikator lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar diantaranya citacita/aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, lingkungan kelas, unsur-unsur dinamis belajar dan upaya guru dalam membelajarkan siswa . Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang variabel yang mempengaruhi Motivasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009. D. Abdul Yasir, Nilai-Nilai Motivasi Belajar yang Terkandung dalam Kisah Nabi Musa dan Khidir, (Jakarta: 2012), Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta, 2020) Dessler, Garry. Manajemen Personalia. Jakarta : Erlangga. 1997. Dimyati dan Mudjiono. 1994. Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Hamdu Gholum dan Lisa Oktaviana.(2011), Faktor faktor yang mempengarui motivasi belajar mahasiswa studi kasus pada perguruan tinggi bunda mulia. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya,(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2012), Hatta Ahmad (2009) Tafsir Qur’an Perkata, Magfirah Pustaka, Jakarta Maslow, Abraham H (1993),Motivasi dan Kepribadian, Teori Motivasi dengan Pedekatan Hirarki Kebutuhan Manusia, Pustaka Binaman, Pressindo Mgs. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, (Jogjakarta: TERAS, 2007). Nana Sudjana,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo,2011, Noehi Nasution, dkk., Materi Pokok Psikologi Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan kelembagaan Agama Islam Dep. Agama dan Universitas Terbuka, 1991. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta, PTBumi Aksara, 2009). 69 70 Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,(Jogjakarta:Ar_Ruzz Media,2013). Qomar, M. (2012).Kesadaran Pendidikan: Sebuah Penentu Keberhasilan Pendidikan. Malang: Ar-ruzz Media. Robbins, Stephen P. 1998. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo. Saifuddun Azwar. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santrock.(2010). Psikologi Pendidikan.Jakarta : kencana. Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen.Bandung : CV. Mandar Maju. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: PT. Bumi Aksara Supriyono, RA. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen,edisi I buku I. Yogyakarta: BPFE. Taufik Adnan Amal. Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an, (Jakarta; Pustaka Alvabet, 2005),Cet. 1 Undang -Undang Republik Indonesia, 2003 Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian DalamManajemen. Jakarta: PT.RajaGrafindoPersada. LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran 1 : Instrumen Penelitian 71 72 Lampiran 2 : DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Tempat & Tanggal Lahir Umur Pendidikan Akhir Alamat No HP E-mail : Muhammad Ilham Hamzah : Bekasi , 21 Mei 1999 : 21 Tahun : SMKN Jurusan Tekhnik Grafika : Jl.Dalang NO.50 Rt 009/Rw 001, Kel.Bojong Rawalumbu, Kec.Rawalumbu, Bekasi, 17116 : 0896 0106 0975 : hamzahilham99@gmail.com 73