BAB 1 PELAPORAN KEUANGAN PSAK ANGGUN WIDYA PUTRI 195020307111057 CA AKM 1 SEJARAH TERBITNYA PSAK DI INDONESIA 1973 • Terbentuk panitia penghimpun bahan - bahan dan struktur GAAP dan GAAS. • Dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. 1984 - 1994 • 1984, Komite PAI melakukan revisi terhadap PAI 1973 & mengodifikasikannya ke dalam buku berjudul "Prinsip Akuntansi Indonesia 1984" • IAI melakukan harmonisasi menggunakan standar akuntansi internasional dalam proses pengembangan standar akuntansi dan mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. 2008 - 2012 • IAI mendeklrasikan rencana Indonesia untuk konvvergensi standar terhadap IFRS dalam pengaturan Standar Akuntansi Keuangan karena IFRS merupakan standar yang kokoh. • Setelah tanggal 1 Januari 2012 pengaturan perlakuan akuntansi yang konvergen dengan IFRS akan diterapkan 2018 - 2019 • Desember 2018, DSAK IAI memutuskan mengeluarkan SAK-Internasional tetapi belum ada putusan tanggal efektif • 4 Pilar SAK di Indonesia, yaitu SAK Umum, SAK ETAP, SAK Syariah, SAK EMKM (Entitas Mikro Kecil Menengah) 5 PILAR SAK DI INDONESIA SAK • Memberikan informasi yang relevan bagi pegguna laporan keuangan. • Digunakan untuk badan/bisnis yang memiliki akuntanbilitas publik, yaitu badan yang terdaftar / masih dalam proses pendaftaran di pasar modal. SAK - ETAP • Digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal • Entitas tidak memiliki laporan L/R komprehensif SAS • Digunakan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah (bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dll) maupun lembaga non syariah. SAP • Digunakan untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah (LKPP) dan Laporan Pemerintah Daerah (LKPD). • Dibuat untuk menjamin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih. SAK-EMKM • Digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas ekonomi mikro, kecil, dan menengah. • Diharapkan dapat membantu 57,9 juta pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan dengan tepat tanpa harus terjebak dalam kerumitan standar akuntansi keuangan yang ada saat ini. PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA (SAK) Penyusunan dan pencabutan SAK di Indonesia wajib mengikuti due process procedure yang telah ditetapkan dalam peraturan Organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Prosedurnya meliputi : • Identifikasi permasalahan untuk dikembangkan menjadi standar. • Konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika diperlukan) • Melakukan riset terbatas • Pembahasan materi Standar Akuntansi Keuangan / Standar Akuntansi keuangan Syariah • Pengesahan dan publikasi exposure draft (dokumen yang dipublikasi oleh DSAK untuk mengumpulkan saran dan tanggapan publik atas standar akuntansi yang akan diterbitkan). • Pelaksanaan public hearing • Dengar pendapat publik (public hearing) merupakan prosedur due process dalam penyusunan Standar Akuntansi Keuangan untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dari praktisi, regulator dan masyarakat atas penerbitan Draf Eksposur • Pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan) • Pembahasan masukan publik • Pengesahan Standar Akuntansi Keuangan / Standar Akuntansi Keuangan Syariah PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI IFRS IFRS disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparansi dan akuntabel. Proses tersebut disebut degan due process procedures yang memiliki kompeten : • Dewan standar yang kompeten • Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematis • Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan global disetiap tahapan proses • Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun standar Due process procedure dalam menetapkan IFRS meliputi : • IASB melakukan penelitian awal dengan dentifikasi isu dan solusi terkait masalah dalam pelaporan keuangan • Menggambarkan isu dan solusi yang telah diidentifikasi oleh IASB dalam discussion paper • Discussion paper tersebut akan di publikasikan untuk mendapat feedback dari publik (public hearing) • IASB akan mengevaluasi feedback yang diperoleh dari publik dan akan menerbitkan exposure draft untuk menggambarkan standar akuntansi yang akan di tetapkan • Exposure Draft yang diterbitkan digunakan untuk memperoleh feedback dari setiap individu ataupun organisasi di seluruh dunia • IASB akan melakukan evaluasi atas respon dari publik dan melakukan konsultasi dengan IFRS Advisory council. • Mengubah Exposure Draft (jika diperlukan) dan menetapkan standar akuntansi PERBEDAAN PROSES PENETAPAN PSAK DAN IFRS Finalisasi tes aplikasi dan mendapatkan hasil untuk menginspirasi langkah berikutnya Menindaklanjuti bagian legal terkait dokumen aplikasi lisensi LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK • Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keungan suatu entitas. • Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 (efektif per 1 Januari 2020) adalah memberikan informasi mengenai posisi laporan keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. • Bentuk laporan keuangan adalah kuantitatif berdasarkan data dan informasi yang telah terjadi. • Laporan keuangan terdiri dari: • Laporan Posisi Keuangan • Laporan Laba/Rugi Komprehensif • Laporan Perubahan Ekuitas • Laporan Arus Kas • Catatan Atas Laporan Keuangan • Pengguna laporan keuangan : - Pihak Internal -> Manajemen dan karyawan - Pihak Eksternal -> Investor saat ini dan potensial, kreditur, pemasok (supplier), pemerintah serta lembagalembaganya, dan masyarakat PERBEDAAN ANTARA LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN Terima kasih